...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...Happy Reading...

...----------------...

"Mas Doni! Kamu nggak bisa begini sama aku. Kamu benar-benar sudah menyakiti hatiku. Aku nggak bisa diginiin, Mas!"teriak seorang gadis dengan berlinang air mata.

"Tapi kita memang sudah tidak sejalan lagi, Nisa. Mas mohon kamu bisa mengerti,"sahut seorang pria berkemeja rapi dan licin tersebut.

"Apa??? Kamu bilang aku harus mengerti? Apa kamu kira selama ini aku kurang mengerti? Aku sudah banyak mengerti dirimu, aku berusaha memahami semua kesibukan mu, aku masih kurang mengerti apalagi selama ini kepadamu, Mas Doniiiiiii!!!!!!!"teriak si gadis merasa frustasi.

Doni menghela napasnya kasar.

"Nisa..... dengarkan Mas dulu. Ini semua tidak semudah itu. Ak....aku.... haiiissshh! Mas tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi. Maaf untuk semua kesalahanku selama ini padamu. Mas memang bukan lelaki yang baik untukmu, Nisa. Mas harap kamu akan mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dariku. Mas memang tidak pantas untukmu yang sangat baik, Nisa. Mas minta Maaf.... maafkan Mas,"ucap Doni sambil menangkupkan kedua tangannya depan dada menatap memohon kepada Nisa, kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya.

"Tidak, aku tetap tidak mau putus!"ucap Nisa dengan suara parau karena kebanyakan menangis dan berteriak.

"Nisa! Mas mohon... masalahnya mas... mas...mas dijodohin oleh kedua orang tua mas. Lalu tentang hubungan kita, mereka tidak memberikan restu itu. Mas harus bagaimana lagi, Nisa. Mas nggak mau jadi anak yang durhaka kepada orang tua. Kamu tahu sendiri kan, kalau Mas ini anak tunggal. Lalu orang tua mas mau mas menikah dengan gadis pilihan mereka. Mas nggak bisa melawan mereka, Nisa. Kamu tahu kan kalau melawan orang tua itu berdosa. Mas mohon kamu bisa membantu mas sekali ini saja, Nisa, mas mohon,"pinta Doni dengan penuh harap calon mantan kekasihnya itu bisa memahami posisi dirinya saat ini.

"Jadi, mas lebih milih ninggalin Nisa??? begitu?"tanya Nisa dengan sorot mata kecewa memandang lelaki yang sudah hampir satu setengah tahun ini bersamanya.

"Maaf, mas nggak punya pilihan lain. Kamu tetap akan ada di hati mas sebagai seseorang yang pernah aku sayangi.."

"Bohong! Kamu pembual ulung Mas! Kalau kamu memang menyayangi aku tentunya kamu berjuang sampai kita bisa sama-sama. Bukannya malah meninggalkan aku begitu saja dengan alasan tidak masuk akalmu itu. Kamu keterlaluan, Mas Doni, kamu ..."

Drrrtt.... Drrrtt... Drrrttt...

"Tunggu sebentar, Nisa,"Doni justru berjalan menjauh dari tempat duduk mereka setelah melihat nama yang terpampang di layar handphone miliknya.

"Baiklah, aku akan segera kesana."

Nisa tidak bisa mendengarkan ucapan Doni dengan siapa dia berbicara. Tetapi setelah menerima telepon tersebut Donu bergegas mengamb kunci mobilnya dan meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja.

"Nisa... mas mohon maaf sebesar-besarnya kepada kamu. Mas berdoa semoga kamu bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dari, Mas. Kamu nanti pulang sendiri ya. Ini mas tinggalin yang untuk ongkos kamu pulang naik taksi. Mas harus segera kembali ke kantor. Ada pekerjaan penting yang harus segera aku kerjakan. Maaf...." ucap Doni kemudian bergegas meninggalkan kafe tanpa menghiraukan teriakan Nisa yang memanggil-manggil namanya sedari tadi.

Nisa menangis tertahan melihat sikap Doni kepada dirinya yang sudah sangat keterlaluan kepadanya.

"Awas saja kamu ya, Mas....!"

TBC 🍵

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu karya ini update. Bisa mampir ke karya PIMOY yang lain ya☺️ Selain novelnya, kalian juga bisa menikmati audiobook nya juga.

Terimakasih 🌸

...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...Happy Reading...

...----------------...

Braaaakkkkk!

"Astaghfirullah, Nisa!"ucap sang ibu yang kaget mendengar suara pintu yang tertutup dengan kasa.

"Ada apa dengan anak itu? Pulang-pulang bukannya ucapin salam malah masuk kamar pakai adegan nutup pintu sekeras itu lagi,"ucap Amanda, sang kakak dengan nada sinis karena melihat sikap sang adik yang tidak tahu aturan itu.

"Sudah, sudah, kamu segera selesaikan makanmu saja. Nanti biar ibu yang bicara pada adikmu itu,"sahut sang ibu menengahi daripada nanti akan ada keributan dirumah.

"Jangan dibiarkan sikap Nisa itu, Bu. Nanti makin ngelunjak itu anak itu kalau ibu terlalu banyak mengalah sama dia," omel Amanda karena selama ini dia melihat sang ibu selalu memanjakan sang adik yang berselisih tiga tahun darinya itu.

"Iya... iya .... nanti ibu bilangin ke adikmu,"potong sang ibu cepat. Kalau tidak bisa panjang kali lebar ceramah si anak sulung kalau dia tidak mengalah.

"Ya, sudah, Manda balik ke kantor dulu ya, Bu. Nanti mungkin pulangnya agak malem. Ada meeting nanti sore soalnya,"pamit Amanda, si sulung yang saat ini sudah bekerja.

"Iya, kamu hati-hati, semoga lancar urusannya,"pesan sang ibu.

"Iya, Bu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh."

Setelah mengantarkan kepergian sang putri sulungnya. Kini sang ibu menoleh ke arah tangga. Saatnya dia mengurus sang tuan putri. Si bungsu yang tampaknya sejak merajuk hari ini. Entah apa yang terjadi pada anak bungsunya itu sampai bersikap sekasar itu. Dia harus mencari tahunya sekarang.

Tok.

Tok.

Tok.

"Nisa..."panggil sang ibu ketika sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar si bungsu.

"Nisa, buka pintunya, nak. Ibu mau bicara..."ucap sang ibu lagi saat pintu kamar berwarna coklat muda itu tak juga kunjung dibuka oleh sang anak.

Ceklek.

Terdengar suara kunci pintu terbuka. Segera sang ibu memegang knop pintu dan membuka pintu kamar sang anak. Saat melongok ke dalam kamar terlihatlah sang putri sedang tengkurap di atas kasur dan terdengar suara isakan tangis dari sang gadis berambut sebahu itu.

"Nisa, kamu kenapa, nak?"tanya sang ibu dengan raut wajah khawatir karena mendengar isak tangis si bungsu.

Nisa yang mendengar langkah sang ibu mendekat segera bangkit kemudian merentangkan kedua tangannya meminta pelukan sang ibu.

"Astaga, Nisa. Cerita sama ibu, apa yang terjadi denganmu? Jangan buat ibu khawatir begini dong?"desak sang Ibu saat melihat sang putri telah berlinang air mata.

"Nisa... Nisa....diputusin Mas Doni, Bu...hiks...hiks...."

"Astaghfirullahaladzim, Nisa,"ucap Ibu sambil membelai lembut kepala Nisa.

"Memang kenapa sampai kalian putus? Kalian bertengkar?"tanya Ibu mencoba sabar bertanya akan masalah diantara keduanya.

Nisa menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak Bu, justru kita nggak bertengkar sama sekali. Tetapi tiba-tiba saja Mas Doni memutuskan Nisa. Katanya mas Doni dijodohkan oleh orang tuanya,"ujar Nisa menjelaskan permasalahannya kepada sang ibu.

"Hanya itu?"tanya ibu lagi.

"Iya Bu, Nisa nggak terima diginiin, Bu. Mas Doni keterlaluan sama Nisa tau nggak?"ujar Nisa dengan kesal.

Sang ibu hanya menghela napas panjangnya.

"Ya, sudahlah kalau memang mau Doni begitu. Anggap saja kalian bukan jodoh. Lagian dari awal ibu sudah bilang ke kamu berkali-kali. Fokus saja dulu dengan kuliah. Jangan sibuk pacaran saja. Bentar lagi juga kamu akan lulus. Kamu musti contoh kakak kamu itu, lihat dia bisa sesukses sekarang juga berkat kerja kerasnya. Sudahlah... jangan menangis lagi ya. Ibu masak makanan kesukaan kamu. Makan yuk, mumpung masih anget,"ajak sang ibu dengan lemah lembut.

"Hmm... iya Bu,"sahut Nisa tak bersemangat.

TBC 🍵

...****************...

Sambil menunggu karya ini update. Bisa mampir ke karya PIMOY yang lain ya☺️ Ada sebuah Chat Story berjudul My Secret Angel.

Terimakasih 🌸

...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...Happy Reading...

...----------------...

"Hahhh....bener juga kan apa kataku dulu,"kata sinis Amanda setelah mendengar kisah tentang percintaan sang adik yang kandas.

"Memang kakak dulu bilang apa?"tanya Nisa yang tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka kali ini. Dirinya sedang sedih karena baru putus cinta. Kenapa sang kakak tiba-tiba membahas masalah lain saja.

"Ini nih penyakit orang yang lagi bucin. Mana sempet mikir coba dengan sikap si pasangan. Pokoknya dimata kamu tuh si Dodol itu perfect pastinya,"cerocos Amanda.

"Namanya Doni kak, masak dipanggil dodol sih,"gerutu Nisa tidak terima. Meskipun sudah mantan tetapi si kakak asal ceplos saja sama manggil nama orang.

"Emang sengaja kok! Dodol berpasanga dengan dudul, cocok dan klop banget bukan,"ucapan pedas kembali terlontar dari mulut Amanda.

"Kakak ya suka nggak direm kalau bicara. Aku kesini mau curhat ini masalah dibully terus aku nya deh. Makin Be-Te aja aku jadinya!"ujar Nisa sambil menghentakkan kakinya dan berniat pergi dari kamar sang kakak. Percuma saja dia menceritakan keluh kesahnya kepada saudarinya tersebut yang emang terkenal bermulut syaiton tersebut. Astaghfirullah....

"Tunggu!"Amanda menarik lengan sang adik sebelum berlalu.

"Apa! Masih mau ngebully aku lagi? Udahlah kak, aku mau balik ke kamarku aja. Aku nggak minat dibully sama kakak,"sahut Nisa yang mulai emosi dibuatnya.

"Heh, dudul! Diem dulu jangan ngomel Mulu kayak emak-emak kompleks (hehehe canda emak-emak ye ✌️) dengerin dulu dan lihat apa yang aku punya ini. Dengan ini aku harap kamu akan merubah pandanganmu tentang si mantan terindah mu itu,"jelas Amanda sebelum dia berlalu menuju nakas dan mengambil ponselnya.

Setelah mengotak-atik beberapa detik kemudian dia menyerahkan handphonenya kepada sang adik.

"Tuh, lihat sendiri!"perintah Amanda lalu kembali duduk di tepi ranjang tempat tidurnya.

"Apaan??? Hah!!!!! Apa ini? Tunggu... tunggu .. apa maksud semua ini?"Nisa tercengang seketika ketika dia melihat foto sang mantan tengah bercumbu mesra dengan seorang gadis cantik. Sepertinya si cewek adalah pekerja kantoran juga dilihat dari pakaian yang dia kenakan.

"Kalau kamu masih kurang yakin. Lihat aja tanggal pengambilan foto itu kapan,"ujar Amanda lagi yang semakin membuat sang adik oleng seketika melihat kenyataan bahwa foto itu diambil tepat di hari yang sama dengan perpisahan mereka berdua.

Lalu apakah ini artinya jika??????

"Ya tepat sekali, dia itu emang buaya, kadrun alias kadal gurun. Sudah berapa kali aku bilang buat putusin Doni. Tapi kamu masih saja bertahan sama si buaya rawa kayak dia. Kalau sudah begini, sakit hati sendiri kamu yang ada. Dia sih bahagia-bahagia aja tuh sama gebetan barunya,"ucapan Amanda sukses membuat Nisa mendadak pening karena melihat kenyataan yang tidak dia sangka sebelumnya.

"Kenapa? Kenapa dia berbuat begitu kepadaku kak?"tanya Nisa sambil mengusap air matanya yang jatuh begitu saja tidak dia pinta.

"Ya, karena kamu mengenal cowok yang salah saja, dek. Sudahlah lupain cowok nggak bener kayak gitu. Nanti deh kakak akan kenalin kamu dengan temen kakak. Dia itu orangnya...."

"Apakah karena cewek ini lebih cantik dari aku? Apa karena selama ini aku nggak pernah peduliin penampilan aku sehingga dia berpaling ke wanita lain?"tanya Nisa sambil memperhatikan bergantian antara foto si mantan dan ceweknya dengan wajah nya sendiri di kaca rias sang kakak.

Amanda lagi-lagi menghela napasnya kasar.

"Belajarlah dandan layaknya cewek, dek. Biar kamu nggak jadi insecure. Dandan bukan buat narik perhatian cowok tetapi buat diri kamu lebih percaya diri dan nggak minder kalau ketemu yang modelan ondel-ondel kayak gitu. Tetapi juga..."

"Aku mau tidur duluan kak."

"Lho, dek! Nisa! kamu mau kemana? kakak bum selesai bicara, woy! Astaga, anak itu ya, hmmm...." Amanda hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik yang tiba-tiba saja pergi meninggalkan dirinya sebelum dia selesai berbicara.

"Semoga dia nggak berpikir yang aneh-aneh,"batin Amanda.

TBC 🍵

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu episode selanjutnya update. Bisa mampir dulu ke karya CERPEN dari PIMOY 💕 Ada 12 cerpen yang bisa kalian baca ☺️

Terimakasih 🌸