Astri Wijaya seorang gadis muda yang berasal dari Kota Singkawang atau San Khew Jong yang berada di Kalimantan Barat. Kota Singkawang sendiri terletak sekitar 145 km sebelah Utara Kota Pontianak dan dikelilingi oleh pegunungan Pesi, Pekok dan Sakok. Kata Singkawang sendiri berasal dari bahasa Hakka , San Khew Jong yang mengacu pada sebuah kota di bukit, dekat laut dan estuari atau badan air setengah tertutup di wilayah pesisir atau peralihan sungai yang menuju lautan.
Astri Wijaya adalah putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Edy Wijaya dengan Pulina .
Astri memutuskan untuk kuliah di Universitas Brawijaya setelah dirinya diterima di Universitas Negeri yang berada dikota Malang.
Ketika mulai kuliah ia sangat gembira ketika mempunyai senior yang menawarkan kost ditempatnya yaitu dirumah seorang nenek yang bernama Sukma.
Setahun ia kuliah, keuangan keluarganya masih berjalan dengan baik, tetapi memasuki tahun kedua, ia mulai mengalami kesulitan keuangan hingga ia memutuskan untuk ikut bergabung dengan team penjualan online milik Nyonya Khayrani Pratiwi cucu dari Nenek.Sukma.
Astri sangat gembira dan bajagia karena Nyonya Khayrani yang sangat baik pada mereka yang kost dirumah Nenek Sukma.
Hubungannya dengan Nyonya Khayrani terus terjalin meskipun sudah pindah ke Jakarta mengikuti suaminya seorang pengusaha asal Italia.
Hari ini Astri dan Gita menemani Nenek Sukma datang ke Jakarta untuk menghadiri ulang tahun Putri keluarga Alexander Sioulus yang bernama Alessia Beatrice.
Sore itu mereka baru tiba dirumah kediaman keluarga Alexander Sioulus. Dengan langkah nya yang ringan ia menyapa Tuan dan Nyonya rumah yaitu Tuan Alexander Sioulus dan Nyonya Khayrani Pratiwi.
" Putrinya Tuan dan Nyonya Khayrani cantik banget sih," puji Astri pada Alessia.
" Ya dong, anak siapa dulu," jawab Khay tertawa.
" Pacar kamu ga ikut Ast ?." tanya Khayrani.
" Belum dapet Bu, ga tau tuh pada kemana manusia yang berjenis kelamin laki-laki ," jawabnya dengan suaranya yang malas.
"Mungkin Kamu nya kali yang kurang beredar ?."
" Ya Allah Bu, kurang beredar bagaimana coba ?, bukan hanya didunia nyata, dunia Maya sampai dunia ghaib sudah keliling Bu," ucapnya membuat Khayrani tertawa geli.
"Kamu kalau bicara suka ngasal ya, sudah masuk sana, aku sudah sediakan makanan lezat didalam."
" Asiiik. Oh ya Bu, terima kasih ya coklat yang ibu kirimkan sangat enak. Kira-kira kapan ya ibu ke Italia lagi?."
"Siapa yang mau ke Italia ?," tanya seorang pria yang sangat tampan membuat Astri terkejut.
" Gilaaaaa, makhluk Tuhan dari mana ini. Ganteng bangeeet," ucap Astri dalam hati.
Astri segera mencari Khayrani yang masih berada diluar.
" Ibu maaf, memangnya ada keluarga Tuan Alex ya ?."
" Iya, Mama dan Adiknya Tuan, kenapa ?."
" Ganteng banget Bu, seperti Tuan Alex gantengnya ," jawab Astri tertawa malu.
" Ayo, Aku kenalkan dengannya, biar ga penasaran."
" Pasquela, kenalkan ini Astri dan ini Gita, mereka adalah yang selama ini membantu ku dalam penjualan online ," ucap Khayrani memperkenalkan mereka.
" Kalau kamu mencari tenaga marketing aku sarankan untuk menggunakan jasanya!," Kata Alex merekomendasikan Astri membuat gadis itu tersenyum malu-malu.
" Tuan Alex Memang paling mengerti deh ." katanya tersenyum malu membuat mereka tertawa.
" Senang sekali berkenalan dengan kalian. Akan kuingat saat aku membutuhkan tenaga marketing" ucap Pasquela dengan suaranya yang seksi membuat Astri tiba-tiba merasa panas dingin.
Astri segera melangkah kedalam mengikuti Gita yang sedang berbicara dengan Nyonya Paula Rossety.
Pasquela mengawasi gadis yang sifatnya sangat terbuka, tetapi ketika ia berbicara gadis itu sangat gugup dan kikuk membuat Pasquela tertarik.
" Gadis yang bernama Astri itu sangat terbuka ?, apakah dirinya juga terbuka dalam hal yang lainnya ?,"ucap Pasquela dalam hati.
" Apa yang kamu lakukan ?, jangan macam-macam dengan Astri !, kalau kamu ingin mengencani wanita Indonesia, cari yang lain !," tegur Alex ketika melihat adiknya mengawasi Astri dengan pandangan yang berbeda.
"Apakah ada larangan untuk mendekati nya ?,"
"Benar. Astri dan Gita mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Khayrani. Aku tidak mau kamu mendekati nya hanya untuk menjadi selimut mu !."
" Okey, akan ku ingat itu. Tapi kalian tidak akan menghalangi bila Astri juga tertarik padaku kan ?."
" Dia tidak akan tertarik padamu bila kau tidak mendekati nya," ucap Alex cepat membuat Pasquela tertawa.
Setelah acara tiup lilin Alessia asik bermain dengan pengasuhnya sementara para orang dewasa sibuk beramah tamah.
Sepanjang acara Alessia, Astri merasa dirinya diperhatikan secara intens tetapi ia mengabaikan nya. Dirinya tidak mau besar kepala.
" Mengapa ia tidak balas menatap ku?,aku suka dengan sikapnya yang malu-malu tapi mau itu," ucap Pasquela dalam hati.
Pasquela mempunyai kesempatan berbicara dengan Astri ketika gadis itu sedang mengambil makanan.
"Apakah aku boleh tahu dimana kamu tinggal ?."
" Aku tinggal bersama neneknya Nyonya Khayrani." jawab Astri.
" Dan dimanakah itu ?," tanya Pasquela merayu.
" Bagaimana kalau Tuan bertanya pada Nyonya Khayrani?," tantang Astri sambil tertawa kecil.
Pasquela mengumpat dalam hati dengan sikap Astri yang mengabaikan dirinya.
Sampai semua tamu berpamitan, Pasquela tidak mendapatkan kesempatan lagi untuk berbicara dengan Astri.
" Ibu, terima kasih ya untuk semuanya ." ujar Astri saat berpamitan.
" Terima kasih juga sudah bersedia datang kesini," kata Khayrani sambil memeluk orang-orang terdekatnya.
"Selamat malam Nyonya Paula, Tuan Pasquela." sapa mereka berpamitan.
" Hati-hati sayang !, kami akan menghubungi mu bila sudah ada kabar. Okey ?" kata Paula memeluk Astri dan Gita penuh dengan rasa sayang.
Pada saat Paula memeluk Astri, Pasquela menatap mereka dengan penasaran dan pandangan matanya tertangkap dengan jelas oleh Paula.
" Singkirkan pandangan mu yang seperti itu. Mama tidak suka !," tegur Paula membuat Pasquela memegang belakang lehernya tidak mengerti.
" Kenapa kalian semua memberi peringatan padaku ?, apakah aku begitu jahat pada wanita ?," protes Pasquela pada Paula dan Alex yang sedang berbaring diruang keluarga.
" Kamu tidak memerlukan jawaban dari kami kalau kau sendiri sudah menyadari nya." jawab Alex yang disetujui oleh Paula .
" Hey, aku juga mau mempunyai wanita seperti kakak ipar ."
" Permisi ?,ada apa denganku?," tanya Khayrani yang sudah berada bersama mereka .
"Aku menginginkan wanita yang seperti kakak, tapi Alex dan Mama malah melarang ku." ujarnya kesal.
Melihat sikap Pasquela membuat Khayrani tertawa dengan geli.
" Hallooo, yakin sudah cukup dengan satu wanita ?," godanya membuat Pasquela makin kesal.
" Mam, apakah Mama masih lama berada disini ?, " tanyanya sambil berdiri.
" Apakah Mama tidak bermalam disini ?," tanya Khay pada Paula.
" Tidak sayang, Mama masih ada janji dengan teman Mama."
"Baiklah. Mama hati-hati. Pasquela bawa mobilnya jangan ngebut karena kamu sedang galau ." ujar Khay mengingatkan.
" Yeaah. Aku pulang dulu Kak." pamitnya pada Alex dan Khayrani.
Sepanjang jalan menuju hotel tempat mereka menginap Pasquela lebih banyak diam membuat Paula bertanya.
" Apakah ada sesuatu yang membuatmu diam ?."
" Apakah Mama mengenal Astri ?," tanya Pasquela langsung tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.
" Aaah, jadi nama itu yang membuatmu diam dan juga kesal," goda Paula membuat Pasquela tersenyum malas.
"Mam...?."
"Tentu saja, bukankah Khay tadi mengenalkan pada kita ?, bahkan Mama lihat kamu langsung menghampiri nya begitu ada kesempatan."
Mendengar jawaban Paula membuat Pasquela kembali diam hingga Paula senyum sendiri.
" Apa yang menarik darimu Astri ?, hingga putraku begitu penasaran denganmu ?," tanya Paula dalam hati sambil memandang Pasquela tanpa berkedip.
Sementara itu Astri baru saja tiba dirumah Nenek Sukma yang berada di daerah BSD.
" Eh Ast, adiknya Tuan Alex sepertinya perhatian banget sama kamu ya ?," tanya Gita sambil melepaskan sepatunya.
"Engga perhatikan Mba," jawabnya yang langsung duduk di sofa.
"Masa sih ?, Mba lihat dia selalu perhatikan kamu dari jauh, seolah-olah dia mau berdekatan hanya dengan kami."
" Engga taulah Mba," jawabnya malas membuat Gita menarik rambut Astri dengan gemas.
" Kamu yah, kenapa sih kamu tidak perduli dengan cowok ?."
" Aku mau selesaikan kuliahku dulu Mba, Mba tahukan keadaan keluarga ku sekarang bagaimana. Papa malah meminta aku kembali ke Singkawang kalau memang tidak bisa bayar kuliah sendiri."
"Mba ngerti sayang, tapi kita juga kan butuh teman. Jangan sampai karena sikap mu yang selalu menjaga jarak membuat para pria jadi menjauhi dirimu.,"
"Iya Mba, Astri akan ingat itu ."
"Apakah kamu mau kekamar sekarang ?, Nenek sudah masuk bukan ?."
" Sudah Mba. Ayolah kita masuk kamar, aku mengantuk sekali ," kata Astri sambil berjalan menuju kamar yang disediakan oleh Nenek Sukma.
Setelah berganti pakaian Astri membuka handphone nya dan melihat ada pesan yang masuk yaitu dari Mamanya.
" Kenapa kau tidak pulang saja ke Singkawang ?, bertemu dengan pemuda baik, menikah, mencari hipotek, membeli rumah dan memiliki beberapa orang anak hebat ?."
Astri benar-benar merasa kesal dengan keluarganya yang selalu memintanya pulang kampung hanya karena mereka tidak bisa membayar uang kuliahnya . Padahal mereka sudah dijelaskan bahwa mereka tidak perlu memikirkan biaya kuliahnya lagi karena ia sudah punya penghasilan.
Astri berniat untuk mengabaikan pesan ibu nya, tetapi ia juga merasa bersalah bila tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya ia membuka handphone nya lagi dan membalas pesan ibu nya .
" Aku akan kuliah sampai selesai Mam, aku pulang bila liburan. Mencari suami bisa aku lakukan disini tidak harus pulang. Sedangkan mencari pinjaman untuk membeli rumah atau yang lain itu bukan tugasku !,"
Astri sudah mengirimkan pesan ke ibu nya dan iapun berniat untuk tidur.
Sinar matahari pagi menerpa wajah Astri hingga. membangun kan tidurnya yang nyenyak.
" Aku tidur seperti dirumah sendiri. Apa karena disini ada Nenek dan Mba Gita yang sudah dekat denganku ?, sebaiknya aku mandi dulu." katanya pelan.
Astri membuka pintu kamarnya dan keluar sambil membawa handuk.
" Loh baru bangun ?, Mba kira sudah dari tadi ?. Mimpi indah ya sampai malas untuk bangun ?," goda Gita saat ia melihat Astri akan masuk ke kamar mandi.
' Apaan sih Mba?, Astri mandi dulu ah "
Sementara itu di Singkawang Nyonya Paulina yang menerima pesan dari Astri baru membacanya dan ia menyampaikan pada suami nya.
" Apak, Moi ci belum mau pulang, dia bilang mau selesaikan kuliahnya dulu. Astri akan pulang bila liburan," beritahu Paulina ibu nya Astri.
" Bagaimana dengan biaya kuliahnya?, lalu untuk membayar uang kos dan kesehariannya bagaimana?," tanya Tuan Edy Wijaya.
" Astri pernah bilang ke Amak, dia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri termasuk membayar kuliahnya."
" Kasihan Astri, dia kuliah jauh dari rumah dan harus membiayai sendiri hidupnya ."
" Dia akan berjaya Apak, karena Astri anak yang tidak mudah menyerah ," ucap Paulina penuh keyakinan.
Di Jakarta Astri sedang menikmati sarapannya sendiri karena Gita sudah lebih dulu.
" Mba Gita, hari ini kita mau kemana ?."
" Ngemall dong. Kamu lupa barang-barang di toko sudah berkurang?," tanya Gita.
" Oh iya aku lupa. Semalam Nyonya Paula bilang sama Astri akan memberi kabar. Maksudnya apa ya Mba?."
" Astri, halaooou, kamu lupa kita juga memesan barang-barang pada perusahaan retail miliknya ?."
" Astaga aku lupa Mba, maklum aku kan berhubungan nya dengan Rebeca," kata Astri mengeles membuat Gita geleng kepala.
" Kenapa sih ?, Mba perhatikan pikiranmu sedang berada ditempat lain ?," tanya Gita sambil duduk dikursi depan Astri.
" Ga ada apa-apa kok Mba," jawab Astri tersenyum.
" Kalau ada sesuatu jangan disimpan sendiri. Disini kamu tidak sendiri ada Nenek, Mba Gita, Nyonya Khayrani dan juga teman-teman yang ada di kost," kata Gita penuh perhatian.
" Iya Mba, Astri akan mengatakannya kalau memang sudah perlu. Saat ini Astri baik-baik saja. Terima kasih ya Mba," jawab Astri.
" Okey, kalau tidak ada apa-apa kita berangkat sekarang!, sudah selesai kan sarapan nya ?."
" Sarapan sih sudah selesai. Aku ganti baju dulu Mba," katanya sambil berjalan cepat ke kamar.
" Loh kenapa balik lagi ?," tanya Gita pada Astri ketika gadis itu balik lagi.
" Piringnya belum dicuci Mba," jawabnya sambil membawa piring bekas sarapan nya kebelakang.
Astri dan Gita sudah rapi ketika Nenek Sukma bertanya pada mereka .
" Kalian mau kemana ?."
" Kita mau ke Mall Nek , mau belanja kebutuhan toko. kita baru juga mau pamit." jawab Gita .
" Nenek senang kalian mempunyai semangat yang tinggi. Oh ya, kalian nanti bawa kunci saja, karena Nenek akan kerumah teman Nenek di Bintaro!."
"Memangnya Nenek lama dirumahnya ?."
"Tidak, hanya berjaga-jaga saja."
"Baiklah Nek."
"Lalu kalian berangkat naik apa ?."
" Awalnya kami akan pesan mobil online Nek, tapi Mba Khayrani bilang akan mengirim mobil kesini, jadi kita sedang menunggu," jawab Gita.
" Berati kita akan disopiri ya mba ?."
" Iya, kepala Mba suka pusing kalau mengendarai mobil di Jakarta," jawab Gita tertawa.
" Kita udah terbiasa menghadapi jalan yang lancar ya Mba." kata Astri tertawa.
Tidak berapa lama mobil yang dikirim oleh Khayrani sudah tiba dan menunggu nya didepan pintu gerbang.
" Kami berangkat dulu ya Nek, Nenek mau pesan sesuatu tidak ?," tanya Astri.
"Tidak. Kalian hati-hati saja !," pesan nenek pada mereka berdua.
" Kita akan ke Thamrin City dulu, setelah itu baru kita ke Grand Indonesia ya Pak !," bsritahu Gita pada Pak sopir yang mengantar mereka.
" Iya Mba."
Astri mengeluarkan handphone nya dan melihat banyak pesan yang masuk ke akun belanja online mereka .
"Wow, banyak sekali list yang masuk Mba, sepertinya seru nih kita belanjanya," kata Astri tertawa.
" Kamu sudah sarapan bukan. Berarti kita bisa berbelanja mencari pesanan customer dengan semangat ," jawab Gita yang sebelumnya sudah melihat daftar pesanan para langganan mereka setelah ia memposting barang-barang promo yang diberikan suplayer yang sudah menjadi langganan mereka.
Dengan semangat mereka segera menuju toko-toko untuk mengisi toko mereka dan juga beberapa barang yang menjadi pesanan customer. Sebagian besar list pesanan yang masuk adalah barang-barang yang ada di Grand Indonesia.
Setelah mendapatkan yang diperlukan mereka segera menuju Grand Indonesia.
" Mba kita nanti langsung memilih barang pesanan dulu kan?, bagaimana kalau kita bagi tugas ?."
" Bagus itu Ast, Alhamdulillah pesanan terus bertambah nih." kata Gita tertawa .
" Mba Gita tertawa karena kita langsung mencari nya ya Mba, biasanya kita hubungi toko dan memberikan list pesanan kita pada mereka." kata Astri yang merasakan sensasi tersendiri dengan berbelanja langsung.
" Benar kamu Ast. sepertinya Mba sudah bisa membayangkan bagaimana kita berburu pesanan customer," jawab Gita membuat mereka berdua tertawa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!