NovelToon NovelToon

My Hot Villain

MHV BAB 1 - Tidak Sadar Diri

Sheria berkutat di layar komputernya, dia memasukkan coding-coding rumit untuk melakukan cracking data. Sasarannya kali ini adalah data kepolisian, dia ingin mencuri data-data para narapidana yang berada di penjara bawah tanah.

Tapi saat proses cracking masih berjalan tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh Gwen.

"Sheria..." panggil Gwen tanpa berhenti mengetuk pintu. "Momo mau melahirkan!"

Sheria segera mematikan layar komputernya, dia akan melakukan cracking nanti saja karena Momo jauh lebih penting. Momo adalah sapi kesayangan Sheria. Gadis itu sudah memelihara Momo dari sapi itu masih kecil jadi Sheria sudah menganggap Momo adalah temannya.

Maklum Sheria tinggal di peternakan sapi jadi dia kekurangan teman, temannya sekolah pun banyak yang tidak mau berteman dengannya karena menganggap Sheria bau sapi.

Sehari-harinya Sheria juga dipandang sebelah mata karena pekerjaannya yang menjadi pengantar susu.

Mereka saja yang tidak tahu jika Sheria adalah seorang hacker handal yang menjadi ketua kelompok penjahat cyber bernama The Eye.

Jangan heran kenapa Sheria seperti itu karena Sheria adalah keturunan mafia, orang tuanya sudah meninggal secara tragis oleh kelompok mafia The Green Hornet yang sekarang ketuanya dan para antek-anteknya mendekam di penjara bawah tanah.

Itulah kenapa Sheria ingin mencuri data kepolisian untuk memastikan kelompok itu menjalani masa hukumannya. Tapi dia mendapat laporan jika ada gerak-gerik yang mencurigakan di penjara bawah tanah, Sheria tidak mau kelompok The Green Hornet kabur dari penjara.

"Bagaimana keadaan Momo?" tanya Sheria yang mencemaskan sapi kesayangannya.

"Momo kesulitan mengeluarkan anaknya," jelas Gwen.

Tak lama mereka mendengar Trevor berteriak dari kandang sapi meminta bantuan.

"Cepat bantu aku!" teriaknya.

Sheria dibesarkan oleh pensiunan mafia, Trevor dan Gwen. Setelah mereka berhasil mengalahkan kelompok The Green Hornet dan memasukkan mereka semua dalam penjara, Trevor dan Gwen memutuskan keluar dari dunia mafia.

Mereka membesarkan Sheria seperti anak mereka sendiri. Mereka mengingat perjuangan orang tua Sheria yang mengorbankan diri mereka demi Trevor dan Gwen.

"Aku akan menariknya, Papa," ucap Sheria yang memanggil Trevor dengan sebutan Papa selama ini.

Sheria membantu Trevor untuk menarik anak Momo yang kepalanya sudah hampir keluar.

"Satu, dua, tigaaa...." Trevor memberi komando saat menarik anak sapi itu.

Sampai tak lama kemudian anak sapi Momo berhasil dikeluarkan.

Sheria dan Trevor tertawa bersama karena tubuh mereka memeluk anak sapi yang basah dengan cairan dan juga darah.

"Ini menjijikkan," komentar Trevor.

"Tapi juga menyenangkan," tambah Sheria yang masih tertawa.

Gwen membantu mengelap anak sapi itu menggunakan kain kering.

"Kalian mandilah! Kalian tampak mengerikan!" ucap Gwen menggelengkan kepalanya.

Sheria berdiri duluan kemudian membantu Trevor berdiri dengan mengulurkan tangannya.

"Ayo Papa!" ucap Sheria.

"Aku bisa sendiri!" tolak Trevor yang merasa tidak perlu bantuan. Dia memegangi pinggangnya yang tak muda lagi. "Arrghhh..."

"Nah kan, aku tahu Papa itu akan sakit pinggang!" Sheria tetap membantu Trevor berdiri.

"Jangan menganggapku seperti lelaki tua!" ketus Trevor yang merasa masih mempunyai jiwa muda.

"Aku sudah berumur 20 tahun Papa jadi Papa sekarang berumur..."

"Jangan sebut umur!"

Trevor merasa malu mengingat umurnya yang membuat Sheria suka menggoda lelaki tua itu. Mengingat umur, Sheria jadi teringat hari ini adalah hari kelulusan Chade, teman masa kecilnya.

"Oh astaga, aku lupa! Seharusnya hari ini aku mendatangi hari kelulusan Chade!" seru Sheria yang langsung melepas Trevor begitu saja.

Trevor jadi kehilangan keseimbangan, beruntung Gwen dengan sigap menangkapnya.

"Gwen, aku rindu tubuhku yang dulu!" keluh Trevor.

"Kita sudah mempunyai 6 cucu Trey! Sadarlah!" Gwen mencoba mengingatkan Trevor jika mereka sudah mempunyai banyak cucu dari anak kembar mereka, Juvel dan Jullian.

MHV BAB 2 - Butuh Penghibur

Juvel mempunyai dua orang anak, Ares dan Athena dari suaminya Keiner sementara Jullian mempunyai empat orang anak kembar bersama Irene. Mereka semua sudah hidup bahagia dengan keluarga mereka masing-masing.

Diantara Juvel dan Keiner ada Chade yang mereka besarkan dari kecil. Chade tumbuh besar bersama Sheria walaupun mereka berbeda tempat tinggal tapi mereka sering bertemu.

Hari ini adalah hari kelulusan Chade dari sekolah menengah karena memang usia Chade lebih muda 3 tahun dari Sheria.

Sheria bergegas pergi ke sekolah Chade dengan menggunakan motor besarnya supaya cepat sampai. Sheria juga tidak lupa membawa beberapa kotak susu untuk dia berikan pada Chade.

Hal itu sudah biasa Sheria lakukan, dia jadi pengantar susu tuan muda Chade kalau mereka bertemu.

"Ck! Di mana Sheria?" decak Chade kesal karena menunggu Sheria sedari tadi.

Sheria sudah berjanji akan datang ke acara kelulusannya. Chade tidak sabar memperkenalkan Sheria pada teman-temannya, selama ini Chade mengaku jika Sheria adalah kekasihnya.

"Di mana kekasihmu, Chade?" tanya salah satu temannya.

"Pasti kau berbohong, 'kan?"

Chade mendengus kasar. "Sebentar lagi pasti dia datang!"

Dan benar saja tak lama Sheria datang yang membuat Chade dan teman-temannya tak berkedip menatap gadis itu.

Sheria datang memakai motor besar yang kelihatan begitu keren apalagi saat Sheria membuka helm dan memperlihatkan rambut panjangnya terurai rasanya ada percikan cahaya di sekeliling Sheria.

"Itu kekasihku!" ucap Chade percaya diri.

Chade menghampiri Sheria dan dengan berani melingkarkan tangannya di pinggang ramping itu.

"Kau sangat terlambat, acaranya akan dimulai," ucap Chade.

"Sorry, aku tadi membantu Momo melahirkan dulu!" Sheria ingin menjauhkan tangan Chade tapi pemuda itu justru semakin menekan tubuhnya. "Apa-apaan ini, Tuan Muda!"

"Kau sudah berjanji akan melakukan apapun untukku di hari kelulusanku, bukan?" Chade menuntut janji Sheria.

"Hanya hari ini saja, okay."

"Okay."

Kemudian Chade memperkenalkan Sheria pada teman-temannya. Sheria langsung memberikan susu yang dia bawa pada teman-teman Chade.

"Minumlah susunya, sapi-sapinya aku sendiri yang merawatnya setiap hari jadi sudah dipastikan susunya berkualitas, susunya juga dikemas dengan proses UHT jadi..." Sheria mempromosikan merk susu buatan keluarganya yang sebenarnya sudah merambahi penjualan di pasar dunia.

Bisnis susu Trevor dan Gwen terbilang sukses tapi mereka lebih nyaman tetap menyembunyikan diri di peternakan sapi. Untuk urusan bisnis sudah ditangani oleh Keiner yang sebenarnya akan diwariskan pada Chade nantinya.

"Sheria..." Chade memotong perkataan Sheria karena dia tidak suka jika Sheria selalu membahas peternakan sapi. "Ayo kita masuk ke dalam, acaranya sudah dimulai!"

Akhirnya mereka semua masuk ke tempat acara, di dalam sana acara berjalan cukup meriah tapi Sheria bingung karena Juvel dan Keiner yang tidak datang. Hanya ada Lucas asisten pribadi Keiner yang bersamanya saat ini.

"Dimana kak Juvel dan kak Keiner?" tanya Sheria.

"Tuan dan Nyonya berada di sekolah tuan muda Ares dan nona Athena," jelas Lucas.

Kebetulan hari ini bersamaan dengan kelulusan Ares di sekolah dasar.

Setelah Ares berumur 3 tahun, Juvel melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan, Athena namanya. Keluarga Juvel dan Keiner semakin lengkap tapi bagi Chade hal itu membuatnya semakin tersisih.

Chade bukanlah siapa-siapa justru ayah kandungnya adalah anggota The Green Hornet yang artinya musuh dari keluarganya sendiri. Keiner membesarkan Chade karena amanat ayahnya yang sudah meninggal.

"Aku harus menghibur Chade, aku akan menghabiskan waktu untuk berondong labil itu hari ini," batin Sheria.

MHV BAB 3 - Bra Keramat

Setelah acara kelulusan selesai, Chade meminta Sheria untuk bergabung bersama teman-temannya, mereka akan pergi ke sebuah penginapan untuk melakukan pesta.

"Aku tidak suka membaur seperti itu Chade!" tolak Sheria.

"Mereka akan terus mengejekku jika kau tidak ikut, come on Sheria!" Chade terus memaksa.

Sheria menghela nafasnya. "Kenapa kau butuh pengakuan dari mereka, Chade?"

"Supaya mereka tahu kalau aku tidak bisa direndahkan, kau tahu statusku hanyalah anak buangan yang dipungut dan diberi marga Volstaire," keluh Chade yang masih belum menemukan jati dirinya.

Dengan statusnya itu, Chade tidak mau dipandang sebelah mata.

"Kau tahu sendiri saat aku masih sekolah seperti apa, aku tidak punya teman. Tapi aku juga tidak butuh pengakuan dari mereka," sahut Sheria santai.

"Tapi kau pemimpin The Eye sementara aku?" Chade masih kukuh dengan pendiriannya.

Hanya Chade yang tahu siapa Sheria sebenarnya karena Sheria lebih nyaman dengan image pengantar susu dari pada hacker.

"Mengenai itu, aku mendapat laporan dari penjara bawah tanah, aku akan menyelidikinya," ucap Sheria.

Chade terdiam karena hal itu pasti berhubungan dengan ayah kandungnya.

"Kau masih ingin membalas dendam atas kematian orang tuamu?" tanya Chade kemudian.

"Itu tujuan utamaku membentuk The Eye," jawab Sheria tanpa ragu.

Tapi buru-buru Sheria mengalihkan pembicaraan karena suasana menjadi tegang karena pembahasan mereka.

"Aku punya cara supaya kau terlihat keren di depan teman-temanmu," ucap Sheria sambil membuka jaket yang dia pakai kemudian Sheria berusaha menarik bra yang dia pakai.

Sheria memberikan bra-nya pada Chade yang membuat badan pemuda itu bergetar. Apa maksudnya?

"Katakan pada teman-temanmu jika kita sudah bercinta, aku pastikan mereka tidak akan pernah menyepelekanmu lagi!" ucap Sheria sangat yakin.

"A--apa?" Chade menerima bra Sheria sambil menelan ludahnya. Dia memang menyukai Sheria dari kecil tapi Sheria selama ini tidak pernah peka dengan perasaannya. Dan sekarang Sheria memberikan bra padanya begitu saja? Apalagi bra itu baru dipakai oleh Sheria. "Aku pasti akan semakin gila!" batin Chade sambil menghendus aroma Sheria dari bra di tangannya.

"Aku memintamu untuk menunjukkan pada teman-temanmu bukan malah menciumnya!" teriak Sheria yang membuat Chade langsung sadar.

"Ba--baiklah!" Chade dengan cepat mendatangi di mana teman-temannya berada.

Seperti biasa jika Chade datang, mereka akan meledek Chade.

"Akhirnya Tuan Muda kita datang juga, ayo cepat pergi dari sini, mana kekasihmu?"

"Jangan bilang kau tidak bisa membawanya!"

"Hahaha!"

Chade memutar bola matanya malas, dia kemudian memperlihatkan bra Sheria pada teman-temannya.

"Sorry, aku tidak bisa ikut karena aku sibuk dengan kekasihku! Aku berencana merayakan kelulusan dengan cara lain, kalian mengerti maksudku, 'kan?" Chade balik menyindir. "Makanya cepatlah kalian dewasa!"

Chade bangga karena sudah pamer bra Sheria, dia ingin mendatangi gadis itu lagi yang menunggunya bersama Lucas di parkiran.

Di sana, Sheria menunggu Chade karena ingin memakai bra-nya lagi tapi Chade tidak mau memberikan bra itu.

"Aku hanya meminjamkan bra-ku, cepat kembalikan!" ucap Sheria.

"Tidak mau! Bra ini milikku, aku akan menyimpannya sebagai bra keramat!" tolak Chade yang memasukkan bra itu ke dalam setelan jas yang dipakainya.

"Chade!" Sheria mengejar Chade seperti yang mereka lakukan dari kecil.

Lucas menggelengkan kepalanya melihat kedua anak yang sudah tumbuh remaja itu. Tentu dia tahu jika Chade selama ini yang menyukai Sheria.

"Semoga Sheria cepat peka, Tuan Muda," gumamnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!