NovelToon NovelToon

Mata Penembus Sang Iblis

BAB 1 "Malam Bulan Purnama Merah"

Malam mencekam dingin menggigit, tak itu saja bulan purnama yang indah sangat bulat sempurna, nampaknya bewarna kemerahan.

Langit hitam kelam membentang dari atas, ada seorang gadis yang bernama Kafara dia adalah gadis cantik, namun saat ini nampak kacau balau, rambutnya terurai acak-acakan dia berlari sekencang-kencangnya...

"Ha..ha..ha" Suara nafas yang terengah-engah

Dia berlarian entah kenapa sang gadis cantik ini berlarian ketakutan, tanpa memakai alas kaki , banyak dahan dan ranting pohon yang ia lewati, tak peduli walau banyak duri dan ranting yang tertancap di bawah kakinya.

"Krasak...krasak...krasakkk..."

Sesekali dia pun menatap kebelakang apakah sebenarnya yang ia lihat, sehingga Mafaza itu sangat ketakutan, badannya yang berkeringat dan dress yang di kenakkan amat lusuh juga nampak kotoran dimana-dimana, tak itu saja noda lumpur juga nampak di pipi kanan dan kirinya.

Dia berlari sekencang-kecangnya menembus hawa dingin ,dan malam yang mencekam.

Terdengar jelas lolongan serigala membuat bulu kuduk meremang, dia pun mulai jatuh terjerembab di atas lumpur yang kotor dan basah.

"Auuuuuwwwww......."

"Buuuugh..."

"Siaaaal, bagaimana ini?" pekik Mafaza lalu bangkit kemudian ia sekuat tenaga berlarian dengan sisa nafas dan kekuatan yang masih ada, walau ia sangat penat lelah dan terseok- seok berusaha sekuat tenaganya.

Malam bulan purnama merah juga lolongan serigala, menggelayut di telinga, Mafaza yang terseok-seok menghindari bayangan itu ,yang sedari tadi megikutinya dari belakang.

Warnanya merah pekat sepekat darah, dingin mencekam aura magis terasa dan membuat bulu roma meremang, dan berdiri tak itu saja bayangan yang mengejar Mafaza nampaknya bewarna hitam namun tak berwujud, hanya saja dia itu tetap mengejar gadis itu , dengan cepat melayang ia mengikuti dari belakang.

Sudah beberapa kali dia jatuh, kakinya yang lelah dan penuh luka sayatan ranting, dan duri yang menusuk tak di hiraukan sama sekali.

Akhirnya dia pun sampai di ujung pelariannya dia sudah ,tepat di tepi karena di bawah ada jurang yang sangat terjal, jika ia tetap berlari maka yang ia dapati maka kematian, namun jika dia maju melawan artinya dia berhadapan langsung dengan bayangan hitam yang mulai dari tadi mengejarnya.

"Krssskkk,krsssskkkk" suara kerikil yang jatuh di bawah jurang.

"Ya Tuhan bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?"batin dari Mafaza yang berkecamuk.

"Aku harus loncat atau, aku melawannya?" Tanya dari Kafara namun dalam hatinya, dan bayangan hitam itu pun sudah ada dekatnya.

"Hi..hi...hi..."Suara tawanya ganjil ,magis dan menakutkan, dan bayangan itu tak jelas.

"Ayolah, kemari aku hanya perlu ragamu itu, kau tak bisa melarikan diri dariku,hi..hi..hi.." Suara bayangan itu semakin mendekat pada tubuh Mafaza yang di ujung tanduk.

Dia sekarang berada di ambang kematian,dan antara meloncat mati di bawah jurang yang sangat terjal, ataukah menyerahkan tubuhnya ke bayangan hitam yang bersuara ganjil itu.

"Ayolah, aku tak akan menyakitimu, aku ini hanya akan membantumuu, kemarilah...." Suara bayangan hitam itu lirih melambaikan tangannya penuh kuku tajam, dan bewarna biru kehitaman, terlihat kotor menyeramkan .

"Kemarilah....!!!"

"Kemarilah...!!!"

"Kemarilah...!!!!"

"Pergilah kau, aku tak mauuu!!!" Usir Mafaza .

"Pergilah...pergilah...Aku tak mauuuu, kau tak mendengarnya...." usir Kafara lagi dengan suara yang sangat lantang dengan ketakutan hebat.

Tubuhnya menggigil kedinginan , tetes peluh di sekujur tubuhnya mulai berjatuhan, tak itu saja badanya bergetar karena ketakutan akan bayangan yang akan melahapnya, dan tubuh yang ia milikki itu akan di manfaatkannya.

Namun sosok bayang hitam yang sedari tadi mengintai, tak mempedulikkan tetap saja dia menginginkan tubuh Mafaza...

Bersambung...

BAB 2 " Bangun dari Mimpi Buruk"

Akhirnya Mafaza pun bangun dari tidurnya, dia membuka kelopak matanya yang indah, dan tubuhnya basah karena keringat dingin yang tak berhenti deras mengucur.

Mulai mengatur nafas yang pendek dia pun berjalan perlahan menuju dapur, mencari minuman dingin agar bisa mengamankan degup jantungnya yang tak beraturan.

Namun setelah dia meminum beberapa teguk air dingin tak juga tenang dia pun akhirnya melepas bajunya yang basah menuju ke kamar mandi, dan berendam di air yang hangat, dia bermaksud merilekskan otak dan fikirannya yang sedang tegang, ketakutan

Gadis cantik bermata biru ini bernama Aina Mafaza, dia biasa di panggil Mafa, dia adalah gadis yang hidup sebatang kara, walaupun dia hanya tinggal sendiri dia sangat mandiri.

Dia adalah orang asli pribumi, namun entah kenapa matanya biru,padahal jelas-jelas kalau orang tuanya itu adalah orang pribumi berkulit sawo matang.

Namun karena sebuah kecelakaan oranga tua Kafa, meninggal semua tak itu saja sejak saat itu ada beberapa memorinya yang hilang, dan maka dari itu Kafa tinggal sendiri . Mafa anak yang sangat pendiam namun karena dia bisa melihat makhluk halus maka dia terkadang suka berbicara sendiri, sesungguhnya saat ia terlihat bicara sendiri sedang bicara dengan makhluk halus, karena orang di sekitarnya tak bisa melihat maka mereka sering mengolok dan meledek Mafa adalah, gadis yang gila tak itu saja dia juga sering menyendiri membaca buku. Bertujuan untuk menenangkan ,berpura- pura tidak melihat makhluk halus yang berada dekatnya.

Saat ini di berendam di dalam bath up kamar mandi miliknya, walau tak mewah bath up itu sangat cukup dan bermanfaat untuknya, dia amat sering berendam karena terkadang tak ada hal yang bisa ia lakukan. Dan berendam salah satu hal yang bisa ia lakukan untuk bisa sedikit menenangkan fikirannya yang kacau.

"Sialaan, kenapa aku sangat sering bermimpi buruk? ,dan sudah berapa kali aku seperti ini." gumamnya dan mengatur nafas yang masih terengah-engah.

Disamping gadis ini ternyata ada makhluk yang tak mempunyai wajah, dia pun pura-pura tak tahu dan tak melihatnya, agar makhluk itu pergi menjauh namun ternyata makhluk itu malah mendekatkan wajahnya tepat di depan Kafa agar dia ketakutan, Kafa diam menahan nafasnya lalu ia pun memasukan kepalanya kedalam bath up, menyelam beberapa detik saja agar makhluk itu segera menghilang dari pandangannya, namun makhluk itu tetap tak mau menghilang tetap saja bergentayangan di sekitar Mafa.

"Sialan,kenapa? aku harus bernasib sial."batin dari Kafara dia pun menyembul dari dalam bath up dan keluar dari rendaman air tersebut

"Byurrr..." saat ia menyembul ke atas ternyata ada makhluk yang nongol dengan tiba-tiba.

"Aduh... kenapa dia tak pergi?" batin Mafa lalu ia segera memakai handuknya, dan berganti baju dengan secepat kilat.

Saat dia duduk pun makhluk itu pun tak mau pergi akhirnya Kafa pun sangat geram segera mengusirnya.

"Ckkk, kau ini pergilah sana aku kesal kenapa semua hal sial terjadi padaku!!!" usir dari Kafa sambil membuang mukanya kepada makhluk yang tak mempunyai wajah itu.

"Ayolah, tolong aku kau kan baik hati." minta makhluk itu dengan suara merintih pelan, dan juga memelas.

"Kenapa harus minta tolong padaku?" bentak Kafa pada makhluk itu dan menyeringai .

"Karena hanya kau yang bisa menolongku." ujar dari makhluk tersebut pada Mafa dia pun melayang-melayang di sekitarnya

Bersambung...

BAB 3 "Bisikan Setan"

Di pagi hari ini ada seorang perempuan yang berusia 40 tahunan, dia adalah wanita cantik namun karena dia hanyalah seorang istri dari seorang pria pemabuk dan juga suka berjudi.

Perempuan ini tertekan batinnya, mempunyai tiga orang anak,dua orang dengan pernikahan sekarang, satu orang anak dari pernikahannya yang dahulu.

Jadi ini adalah pernikahannya dia yang kedua. Dahulu pernah gagal berumah tangga, namun tak separah ini. Pria yang dia ceraikan tidak pemabuk dan juga penjudi, namun suka main serong. Beberapa kali dia pun mendapatinya dengan perempuan lain, membuat perbuatan suami Bu Khotimah yang pertama tidak bisa di toleransi, maka ia menceraikannya, namun untuk pernikahannya yang kedua entah apa yang ia pikirkan, Bu Khotimah masih saja mau mempertahankannya.

Wanita ini nampaknya agak melamun dengan berlinang air matanya,dia sangatlah bersedih.

Meratapi nasib sialnya karena hanya menikah dengan pria seperti itu, beberapa kali dia pun di pukul, di tampar ,di tendang juga di siksa .

Tak satu kali, dua kali, atau tiga kali, sangat sering sekali mendapat umpatan dari suami.

Namun dia tetap bertahan, memang dunia ini amatlah aneh sekali jika berhubungan dengan perasaan, entah apalah yang di pikirkan oleh wanita berusia 40 tahun ini ya dia bernama Khotimah, dia itu adalah tetangga dari gadis yang bernama Kafa.

Mafa sangatlah sering mendengar mereka itu berdua bertengkar, tak hanya pagi, siang, atau pun malam, setiap waktu pasangan ini selalu bertengkar hebat. Dan para tetangga sudah sangat hafal, karena suaminya berperangai sangatlah buruk, tak pernah memberi kasih sayang malah menjadi contoh pria tidak baik.

Suara nyaring dari pertengkaran suami istri ini selalu terdengar di telinga Mafa. Ternyata pagi ini Mafa yang akan berangkat ke sekolah pun mendengarnya, pertengkaran hebat lagi dari sepasang suami .

Terdengar menggema bak memakai toa terdengar seantero komplek.

Tetangga pada ngumpul dan mengerumpi di depan gang. Mereka memanfaatkan keadaan dengan bermodalkan pendengaran mereka .

"Halah , halah... Khotimah ada apalagi ini?" Tanya dari Ibu Zubaidah yang sangat suka menggosip di kalangan komplek ini.

Dia adalah biang gosip di kalangan komplek menduduki sebagai ketua gosip, dan sangat cepat tanggap jika ada berita miring tentang tetangganya , tentu saja secepat kilat cekatan langsung menyebar seperti udara, jika dia itu sudah turun tangan.

Warna lipstiknya merah menyala, memakai kerudung yang agak berantakan, dan gayanya itu sok cantik ,centil, dan gelang emas imitasi yang ada di pergelangan tangannya bak artis Bollywood yang akan kejar tayang di televisi.

"Biasalah Bu Zubaidah, pasti bertengkar kalau ada pialanya, dan pastilah pasangan ini dapet hadiah." timpal Bu Rahmah dia adalah Ibu yang suka menggosip juga di komplek ini, dia menjabat sebagai wakilnya Bu Zubaidah .

"Iya jeng, masak ya nggak bertengkar, ya gak mungkin pasti mereka itu hobby." timpal lagi dari Bu Riani dengan lipstik warna pink, yang keluar melebihi garis bibirnya. Bestie dari Bu Zubaedah dan Bu Rahmah, ketiganya itu pasti menjalin persahabatan yang sangat erat.

Tak itu saja ia mengenakan pensil alis yang sangat tebal sekali, terlihat make up nya dari ketiga ibu-ibu biang gosip ini sangat tebal.

Setelah pertengkaran hebat itu pun, tidak ada suara dari rumahnya Bu khotimah sangat sepi sekali, anehnya ada sesuatu bayangan hitam yang tiba-tiba lewat, tersenyum menyeringai dan menghilang tepat di depan pintu Rumah Bu Khotimah.

Kafa yang berpapasan dengannya itu melihat senyumannya yang menyeringai pun berpura- pura tak tahu menahu, karena dia ingin hidup tenang, tak mau mencampuri urusan orang lain. Tetap berjalan tenang seperti biasa dan menunduk tidak mempedulikan sama sekali ada para ibu-ibu yang suka sekali menggosip.

Bayangan itu pun melihat Kafa diam mulai mengikutinya dari belakang, dia sangatlah tahu kalau kafa ini bisa melihatnya.

"Hai..." Bisik lirih dari bayangan hitam ...

"Hei,...kenapa diam?,menunduk berpura-pura tak tahu ." bisiknya lagi...

"Apa kau ingin aku ini memberi pelajaran? pria yang suka memukul wanita disana itu." bisik dari bayangan hitam itu mendekati Kafa yang sedang berjalan menuju arah sekolahnya.

Namun Mafa berpura-pura tidak tahu menahu karena , dia ingin tenang berjalan menuju ke sekolahannya sekarang . Perlahan-lahan dia melangkahkan kakinya dengan menghadap ke depan lurus seolah-olah tidak ada apa-apa.

"Hi ...hi...hi..." Suara tawa magis namun hilang setelahnya.

Bersambung...

Mohon maaf jikalau cerita ini ada kesamaan nama tokoh, setting, ataupun kejadian hanya murni imajinasi author, dan hanya cerita horor dari sudut pandang author saja terimakasih.

Jika ada kesalahan mohon di maafkan karena ini hanya Novel 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!