DING DONG!.......DING DONG!
Setelah melahap habis makanan yang dia pegang, seorang pria bangkit dari kursinya sambil meraih tongkat bantu yang dia sandarkan pada meja di sampingnya.
Menopang tubuhnya dengan tongkat, pria itu berjalan tertatih - tatih menuju sumber suara yang dari tadi mengganggu waktu makanya.
Perlahan namun pasti, pria itu akhirnya sampai di depan gerbang rumahnya, dia menggeser sedikit gerbangnya dan terlihat seseorang yang masih menggunakan helem sedang membawa sebuah kantung plastik yang berisikan 5 buah kardus dengan logo manusia ayam.
"Pesanan 5 paket ayam goreng atas nama Jayden."
Kurir itu menyerahkan kantong plastik tersebut dengan wajah ramah.
Tapi tanpa basa - basi Jayden langsung mengambil kantung plastik, berbalik lalu menutup gerbang.
Memandangi gerbang yang sekarang tertutup ,wajah kurir yang semula ramah sekarang telah berubah masam dan mulai menggerutu.
"Huuh bagaimana pria cacat itu begitu sombong, bahkan jika dia memiliki rumah yang mewah dia tetap saja cacat."
Gerutu kurir itu sambil bergegas pergi.
Di sisi lain Jayden yang kaki kirinya lumpuh akibat dari kecelakaan yang ia alami 2 tahun lalu
akhirnya kembali ke meja makanya, dan mulai melanjutkan apa yang sebelumnya dia lakukan.
Jayden mulai makan dengan tenang tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya yang berantakan.
Wadah bekas makanan berserakan di bawah mejanya, tulang berbagai ukuran dan noda saus juga berserakan di atas mejanya.
Semua sisa - sisa makanan itu masih belum membusuk dan terlihat masih baru, yang berarti dia baru - baru ini membuat kekacauan tersebut.
Jayden memiliki badan kurus yang sepertinya tidak akan mampu memakan apa yang ada di dalam kardus - kardus itu, tetapi jika melihat dari jumlah wadah yang berserakan sepertinya dia telah makan apa yang mampu di makan oleh 10 orang dengan ukuran badan 3 kali lebih besar darinya.
Dan saat ini Jayden terus melahap ayam goreng yang baru dia pesan dengan kecepatan konstan seolah itu hal bisa, setiap potong paha ayam goreng habis dalam beberapa detik dan setelah beberapa saat dia selesai memakan semuanya, hanya menyisakan tulang yang telah tergigit di berapa bagian.
Jayden membuang kardus - kardus itu ke lantai lalu membuka ponsel miliknya, dia membuka sebuah aplikasi dan memesan makanan dalam jumlah banyak seperti sebelumnya.
Selesai melakukan pemesanan Jayden dengan santai bersandar pada kursi dan menetap udara kosong.
Jika seseorang melihatnya dia mungkin akan berpikir Jayden sedang melamun, tapi dari sudut pandang Jayden dia sedang melihat layar hijau semi transparan yang berisikan berapa kata dan logo.
[Status]
______________________
Nama : Jayden Sagian
Umur : 20
Ras : Manusia
______________________
strength : 7
Durabilty : 7
Agility : 5
Dexerity : 9
Intelegence : 17
Vitality : 9
Spirit : 10
______________________
Vitality : 100
Stamina : 86
______________________
BioPoin : 3540
.
.
.
2 hari yang lalu
Pada malam hari saat Jayden tengah terlelap dalam tidurnya, sebuah bola berwarna hitam kehijauan meluncur ke arah Jayden. Bola itu menabrak kepala Jayden dan mulai bersinar terang saat perlahan menembus masuk kedalam kepalanya.
Setelah berapa detik cahaya kehijauan itu perlahan mulai redup dan bola itu akhirnya masuk kedalam kepala Jayden.
Pada proses tersebut Jayden bahkan tidak menggerakkan alisnya sedikitpun, dia tetap tertidur dengan pulas seolah tidak terjadi apapun.
.
.
Keesokan paginya, Jayden bangun lebih lambat dari biasanya.
Biasanya dia akan bangun tepat pukul 6 setiap harinya, tapi kali ini saat dia melihat jam yang berada di meja samping tempat tidurnya, itu sudah menunjukkan pukul dua siang.
Jayden mengerutkan alisnya karena kebingungan, dia segera mengambil ponselnya dan membukanya.
Jam yang tertera pada ponselnya juga menunjukkan pukul dua siang yang berarti jam itu tidak mengalami masalah.
Dia duduk di pinggir kasurnya dan masih berpikir kenapa dia sampai bangun sesiang ini.
[Devourer Sistem berhasil terpasang.]
Jayden kembali mengerutkan alisnya setelah mendengar suara robotik yang entah datangnya darimana.
[BioPoin saat ini 0, dimohon tuan rumah untuk segera mendapatkan 10.000 BioPoin agar proses tranformasi bisa di lanjutkan.]
Kali ini Jayden sadar jika suara robotik itu berasal dari dalam kepalanya dan kali ini dia juga melihat layar hijau semi transparan tengah mengambang di depannya.
"Sistem?"
Jayden terkejut
[Iya tuan rumah?]
suara mekanik itu terdengar lagi
Kegembiraan meluap di hati jayden
"Apa kau tadi menyebut dirimu sebagai Devourer sistem?"
[Benar]
"Bisa kau jelaskan lebih detail soal dirimu?"
[Lebih tepatnya saya adalah Devi, A.I yang bertugas membantu tuan rumah mengendalikan tubuhnya yang telah berubah menjadi World Devourer.]
"Apa itu World Devourer? dan kapan aku berubah menjadi itu?"
Jayden menginterogasi.
[World Devourer adalah spesies yang sangat langka di seluruh alam semesta. World Devourer memiliki keunikan mampu merubah bagian dari tubuhnya menjadi apa yang telah dia makan, Tapi World Devourer memiliki tubuh yang tidak stabil sehingga dia menjadi mahluk bencana yang memakan dan menghancurkan apa saja yang dia lewati.]
[Tuan rumah telah terpilih menjadi pemilik kemampuan World Devourer beberapa saat lalu]
Devi menjelaskan dan menampilkan video sesosok monster yang terlihat seperti gumpalan daging dengan beberapa bagian tubuh makhluk lain yang dengan paksa ditempelkan ke daging itu.
"Baiklah Jadi kenapa kamu memilih ku? "
[Sistem memilih tuan rumah secara acak dan diharapkan tuan rumah yang terpilih bisa bertahan di dunia yang sebentar lagi mengalami bencana.]
"Bencana? bencana apa yang kau maksud?"
.
.
.
"Hmm...jadi begitu."
Gumam Jayden akhirnya paham akan situasinya saat ini.
Jayden hanya orang yang beruntung karena mendapatkan Devi. Dan menurut informasi dari Devi, BlueEart planet yang dia tinggali saat ini menjadi target mahluk dari dunia lain yang sedang mencari tempat baru untuk ditinggali.
Tapi saat mendengar itu semua Jayden bukannya merasakan ketakutan, dia malah merasakan kegembiraan.
Setelah kecelakaan yang dia alami, Jayden kesulitan melakukan aktivitas yang biasa dia lakukan sehari - hari.
Dia berubah dari seseorang yang penuh bakat di bidang olahraga menjadi kutu buku yang hanya menghabiskan hari - harinya membaca ******** melalui ponselnya.
Dan diantara novel yang dia baca sistem dan dunia pasca apocalypse adalah tema dari beberapa novel yang sering dia baca.
Siapa yang tidak menyukai film zombie dan juga kemampuan supranatural, ini sedikit membuat Jayden bersemangat menantikan petualangan yang menunggu nya.
Dia menjadi bersemangat karena dunia yang sangat membosankan ini sepertinya akan segera berakhir.
Jayden berjalan tertatih - tatih ke arah dapur untuk karena dia merasa lapar dan sepertinya nafsu makanya telah meningkat kerena dia dalam proses transformasi menjadi Devourer
"Devi apa BioPoin di dapat dari makanan?"
Tanya Jayden hanya untuk memastikan
[Benar, BioPoin dapat diperoleh dari apapun yang dapat di cerna oleh tuan rumah.]
Setelah sampai di depan kulkas Jayden segera mengambil sekotak susu dan segera meneguknya.
Satu kotak susu yang berkapasitas 1L yang sebelumnya setengah penuh segera kosong.
Jayden lanjut mengambil sebuah apel dan beberapa kue yang ada di kulkas miliknya, dia dengan antusias melahapnya.
[15 BioPoin di dapatkan.]
[5 BioPoin di dapatkan.]
[8 BioPoin di dapatkan.]
[ 26 Biop...
Jayden mulai melahap semua makanan yang dia simpan dan dalam beberapa menit isi kulkas itu kosong.
Meskipun telah makan banyak perut Jayden hanya terlihat sedikit menggelembung dan perlahan perut Jayden kembali rata.
Rasa laparnya telah reda, tetapi nafsu makan Jayden malah semakin meningkat, dia masih ingin makan lagi.
Dia memesan banyak makanan melalui ponselnya, mulai dari ayam goreng, nasi goreng, mie ayam, ayam bakar dan banyak hal lainya.
Sembari menunggu Jayden membuka sebuah aplikasi belanja online, dan dia mulai memesan berbagai macam hal yang sepertinya berguna untuk kedepannya.
Jayden berencana membuat gudangnya penuh dengan makanan, di hari akhir makanan akan menjadi barang yang paling berharga, bahkan manusia akan saling membunuh untuk mendapatkannya.
Dan sepertinya Devourer memerlukan banyak sekali makanan untuk menjadi kuat, jadi mau tidak mau Jayden harus mempersiapkan makanan sebanyak mungkin.
Untuk masalah uang Jayden tidak terlalu peduli, uang yang di tinggalkan oleh almarhum kedua orang tuanya bahkan cukup untuk membuatnya tidak perlu bekerja selama sisa hidupnya jika dia mengatur pengeluarannya.
Selain uang, orang tua Jayden juga meninggalkan rumah mewah yang Jayden tinggali saat ini, dua mobil juga terparkir di garasi rumahnya dan masih banyak lagi properti yang di tinggalkan oleh kedua orang tuanya.
Jika dia sempat mungkin Jayden akan menggadaikan semua properti miliknya.
Tapi dengan tubuh yang terbatas hal itu akan memakan banyak waktu, jadi Jayden hanya akan menggunakan semua uang yang ada saat ini
"Hmmm....apa aku perlu memodifikasi mobil itu?"
"Itu juga akan memerlukan waktu yang lama."
"Hmmm.... crosbow ini terlihat bagus.... katana ini keliatannya tajam... 3 mungkin cukup.... tinggal beberapa belas juta lagi."
Gumam Jayden sembari menggeser layar ponselnya.
Setelah menunggu cukup lama pesan Jayden akhirnya tiba.
Tanpa penundaan setelah Jayden mengambilnya dia segera melahap setiap makanan yang dia pesan.
[ 5 BioPoin di dapatkan.]
[ 5 BioPoin di dapatkan.]
[ 5 BioPoin di dapatkan.]
[DNA ayam didapatkan.]
.
.
.
Lima hari telah berlalu dan jayden telah selesai mengumpulkan Biopoin yang diperlukan untuk melakukan transformasi. Rumah Jayden saat ini juga sudah penuh dengan tumpukan berbagai kardus makanan dan barang - barang lainnya, Jayden sudah sangat siap.
Sebenarnya ada hal yang belum Jayden selesaikan, itu adalah mengumpulkan berbagai DNA dari beberapa hewan yang umum untuk di konsumsi. Daging kelinci,kuda, lobster, dan beberapa hewan laut lainya sedikit sulit untuk di dapatkan.
Jayden harus pergi ke kota lain untuk mendapatkannya, tapi itu terlalu tidak efisien, jadi Jayden mengurungkan niatnya untuk melakukannya.
Dan untuk hewan liar yang tidak biasa di konsumsi Jayden memutuskan akan mencarinya setelah selesai melakukan transformasi.
Jayden saat ini tengah berada di gudang rumahnya, di sekitarnya saat ini juga terdapat beberapa paket makanan dan minuman serta beberapa peralatan seperti kapak,golok, pedang,palu,pacul linggis, senter dan lain sebagainya.
Dia berdiri di tengah ruangan tampak ingin melakukan sesuatu.
"Baiklah Devi, mulai proses transformasinya!"
[Peringatan! Proses Transformasi akan memakan waktu satu minggu]
[Tuan rumah tidak akan bisa bergerak selama proses transformasi jadi di mohon bertransformasi di tempat yang aman]
[Apakah tuan rumah yakin akan melakukan transformasi?]
"Ya."
Jawab Jayden tanpa ragu.
[Mulai mengkonsumsi seluruh BioPoin]
[Transformasi dimulai]
Pada saat ini Jayden mulai merasa seperti ada aliran listrik bertegangan rendah mengalir ke seluruh tubuhnya, dia juga mulai tidur bisa menggerakkan tubuhnya dan sebuah lendir transparan mulai keluar dari setiap pori - pori kulitnya.
Secara bertahap Jayden juga mulai kehilangan kesadarannya dan lendir itu juga terus mengembang sampai menutupi seluruh tubuh Jayden.
Lendir itu terus menerus mengalami perubahan sampai pada akhir menjadi seperti sebuah telur yang terbuat dari daging
11 September 2035
BOOOM... BOOOM... BOOM
Pada sore hari lebih tepatnya pukul tiga sore, beberapa suara ledakan terdengar.
Hampir semua umat manusia mendengarnya seolah-olah ledakan itu terjadi di segala tempat.
Semua orang merasa kebingungan mendengar suara ledakan itu, beberapa orang mencari - cari dari mana sumber suara berasal dan beberapa orang lainnya bergegas mencari tempat berlindung.
Orang-orang yang sampai pada sumber suara ledakan terpaku melihat apa yang ada di depan mereka, udara di depan mereka terlihat seperti kaca yang telah pecah.
Jika ada seorang penggemar film fantasi ilmiah mereka pasti akan langsung menebak jika itu adalah retakan dimensi.
Dan jika seseorang melihat lebih detail pecahan dimensi yang hanya seukuran kepala manusia itu sedang mencoba memperluas dirinya, tetapi seolah ada kekuatan lain yang membuatnya kembali menyusut setelah berhasil meregang beberapa milimeter.
"Wow! apa ini?"
Ucap seseorang sambil memulai menyalahkan kamera ponselnya.
"Hei bukankah ini seperti yang ada pada film - film itu? Sebuah celah dimensi?"
"Ya benar, itu seperti yang ada dalam film."
"Apa ini hologram? hey ayo lihat lebih dekat!"
"Hei hati - hati!, kita masih belum tahu apa itu."
" Aaaaaaaa.. Dunia sudah berakhir, bencana akan segera terjadi. SIAPA PUN TOLOOONG AKU!"
Saat beberapa orang dengan gugup mendekati pecahan dimensi tersebut teriakan histeris seorang wanita terdengar.
Di antara kerumunan seorang wanita yang tampak berumur 60 tahun berteriak dan mulai berbicara ngelantur.
Dan setelah melakukan itu semua wanita tua itu seperti kehilangan kekuatan untuk menopang dirinya, lalu dia terjatuh tak sadarkan diri.
Mendengar teriakan itu semua orang menjadi gugup, beberapa orang segera menjauh dari tempat itu, beberapa orang hanya bisa diam, dan beberapa orang bergegas menghampiri nenek itu.
Karena teriakan itu orang - orang yang mencoba mendekati celah dimensi juga terhenti.
"Apa wanita itu gila?"
Ucap seseorang
"Tapi apa yang di ucapkan wanita itu bisa saja benar, sayang aku takut."
"Tapi kita bahkan belum tau apa itu."
"Kalian pengecut, bahkan benda sekecil itu membuat kalian takut?"
Ucap seorang pemuda dangan badan kekar.
Pemuda kekar itu berjalan ke arah celah dimensi, dan setelah hanya berjarak satu meter pemuda itu akhirnya berhenti.
Pria kekar itu akhirnya bisa melihat apa yang ada di dalam celah dimensi, itu sepertinya terhubung ke tempat yang tampak suram dan gelap, dia juga melihat siluet berbentuk seperti manusia berdiri tidak jauh dari celah itu.
"Grrrrrr... ghaaaaaaa."
Sosok di balik celah dimensi itu menggeram lalu berteriak dan pada saat yang bersamaan dia juga menyemprotkan asap ungu kehitaman.
Pemuda sok sebelumnya terjatuh kebelakang karena ketakutan, dia bahkan tidak bisa menggerakkan kakinya saat asap itu menelan dirinya.
"Tolooong ak- aghhhhh."
Saat asap itu mula masuk ke dalam hidungnya pemuda itu berteriak minta tolong dengan ekspresi kesakitan sebelum akhirnya pingsan.
Tapi dalam beberapa detik berikutnya sebelum orang-orang sempat bereaksi, pemuda itu berdiri dengan gerakan aneh.
Saat ini tubuhnya juga menjadi pucat, dan juga matanya terlihat seperti mata ikan mati.
"Hei kau tidak apa - apa sobat?"
Ucap pemuda lain yang sepertinya teman dari pemuda kekar itu.
Dengan lesu pemuda kekar melihat ke arah temanya.
"Grraaaa!"
Pria kekar itu mengaum dengan tiba - tiba lalu berlari dengan postur aneh ke arah temanya.
Karena terkejut teman pemuda kekar itu terlambat merespon dan saat dia mau mulai berlari pria kekar itu telah melompat ke arahnya.
"Hey apa yan- Arggg."
Pria kekar itu menggigit leher temanya dengan keras sampai membuat leher itu mengeluarkan darah, teman pria kekar itu meronta - ronta mencoba melepaskan diri, tapi setelah melawan beberapa saat teman pria kekar itu berhenti bergerak.
Orang - orang sekali lagi membeku melihat apa yang terjadi di depan mereka.
"LARIII!! hey kalian bodoh ayo lari!"
Ucap seseorang memecah kesadaran semua orng.
"Kyaaaa!!! Sayang tunggu aku!"
"Zombie itu adalah zombie, selamatkan akuuuu!"
Mendengar teriakan orang - orang, pria kekar yang telah berubah menjadi zombie itu segera berlari dengan gila mengejar kerumunan itu.
Di sisi lain pria yang tergigit sebelumnya mulai kejang dan setelah beberapa saat dia berhenti dan mulai berdiri seperti pria kekar sebelumnya.
Dengan darah yang masih mengalir dari lehernya dia mengikuti temanya mengejar orang-orang yang berteriak ketakutan itu.
"Kyaaaa tolong!!"
"Aaaaah menjauh dariku!"
"Tidaaaak!..kumohon seseorang tolong selamatkan anakku!"
"Mamaaa! Toloong!"
Lulu lintas menjadi kacau, banyak orang yang berusaha menghindari zombie tapi mereka malah bertabrakan dengan mobil lain, bahkan beberapa mobil meledak karena tabrakan.
Kejadian yang kurang lebih sama terjadi di seluruh penjuru dunia dan banyak orang telah berubah menjadi mahluk yang mereka sebut sebagai zombie.
.
.
.
Enam jam berlalu dan malam telah datang.
Dalam enam jam lebih dari tiga puluh persen populasi manusia telah berubah menjadi zombie dan jumlahnya terus bertambah sampai sekarang.
Dalam enam jam tersebut beberapa orang sudah berusaha melawan zombie - zombie itu, tapi kebanyakan dari malah berakhir menjadi salah satu dari zombie - zombie itu.
Para sengat merepotkan, mereka tidak akan berhenti mengejar meskipun tangan dan kaki mereka terputus dari tubuh mereka, bahkan setelah tubuh mereka terpisah menjadi dua mereka akan tetap berusaha sekuat tenaga mengejar manusia didekat mereka.
para penggemar film zombie pasti sudah mengetahui bahwa kelemahan dari zombie - zombie itu adalah kepala mereka, tapi meskipun begitu mereka tetap saja kesusahan melawan zombie - zombie itu.
Kerusakan kecil para pada kepala zombie itu tidak akan membunuh mereka, bahkan saat sebagian kepala zombie itu hancur mereka terkadang masih belum mati.
Para zombie itu hanya akan mati saat kepala mereka terpisah dari tubuh mereka atau kepala mereka benar - benar hancur.
Dan hal inilah yang juga membuat para tentara berbagai negara kerepotan.
Senapan tidak terlalu efektif melawan para zombie itu, melakukan headshot pada terget yang terus bergerak bukanlah hal yang mudah, apa lagi beberapa zombie yang mereka lawan adalah rekan mereka sendiri yang masih mengenakan helem yang mampu menahan dampak peluru yang mereka tembakan sehingga para zombie itu lebih susah di bunuh.
Suara tembakan dari senapan mereka juga menarik lebih banyak zombie, yang membuat mereka sangat kewalahan, apalagi kebanyakan dari mereka sudah kelelahan setelah bekerja seharian.
Ini adalah malam terburuk sepanjang peradaban manusia.
Banyak orang yang tidak bisa tidak malam, mereka dipenuhi kecemasan ketakutan dan rasa sedih akibat kehilangan orang yang mereka sayangi.
Tapi masih ada beberapa orang memaksakan dirinya dengan harapan bahwa semua ini hanya mimpi dan setelah mereka bangun keadaan akan kembali seperti semula.
Keesokan harinya saat matahari mulai muncul.
"Ughhh zombie - zombie itu sangat berisik."
Ucap seseorang saat mengintip keadaan di luar dari salah satu jendela.
Termasuk dirinya, di dalam rumah itu terdapat 8 orang yang seusia dirinya.
Kelompok itu terdiri dari 3 laki - laki dan 5 perempuan.
Dan saat ini karena suatu alasan alah satu dari 3 laki - laki itu sedang terikat di kursi, dia juga memiliki lebam di pipinya.
"Hey ayolah, lepaskan aku."
Ucap laki -laki bertubuh kekar itu dengan tampang memohon.
"TIDAK!, tidak jangan lepaskan dia!"
Tolak salah satu gadis sambil gemetar ketakutan.
"Kumohon Ana! Aku berjanji tidak akan melakukanya lagi."
Laki - laki itu masih memohon kepada gadis yang gemetaran itu
"Diamlah Ted! jangan membuat Ana ketakutan!"
Ucap laki - laki dengan tampilan sederhana yang dari tadi mengintip keluar rumah.
"Lagipula itu salahmu, bagaimana bisa kau mencoba melakukan itu di saat seperti ini."
Tambah laki - laki itu
"Ayolah Ndre, aku hanya ingin melakukanya sekali saja sebelum aku mati."
Tedy membela dirinya.
Pada waktu sebelum bencana terjadi dan saat kelompok itu masih berjumlah 10 orang, mereka sedang dalam perjalanan mencari tempat makan setelah pulang dari bioskop.
Dan saat zombie mulai menyerang mereka beruntung sudah ada di dalam mobil, dan akhirnya mereka bisa sampai ke rumah Ana yang kebetulan tidak terlalu jauh dengan tempat mereka.
Dua orang laki - laki lain tidak seberuntung mereka, mereka tergigit oleh zombie saat mereka sedang berusaha membuka gerbang pintu masuk kedalam perumahan dan rumah Ana.
Pada akhirnya mereka memutuskan untuk berlindung di rumah Ana sampai situasi membaik.
Pada malam hari mereka sepakat jika para wanita akan tidur di kamar dua kamar, yaitu kamar Ana dan kamar kedua orang tua Ana, sedangkan para laki - laki akan tidur di kamar untuk tamu.
Pada saat semuanya tertidur entah kenapa Tady terbangun dari tidurnya, pada awalnya dia hanya berjalan jalan tidak jelas di sekitar rumah, tapi pada masa kritis seperti ini sifat asli dari seseorang akan terlihat.
Tedy pergi ke kamar Ana dan mencoba memperkosa Ana diam - diam.
Dia dengan lancar memasuki kamar Ana lalu segera membekap Ana.
Aksinya berjalan lancar karena saat itu mereka tidak mengunci pintu agar jika terjadi masalah mereka bisa bergegas keluar.
Ana yang mulutnya di tutup oleh tangan besar Tedy tidak bisa meminta tolong, tubuh mungilnya juga tidak bisa berbuat apa - apa di saat di tahan oleh badan besar Tedy.
Ana memiliki tubuh mungil dan wajah imut yang cocok dengan tubuhnya, mata besarnya dan ekpresinya yang terlihat polos memberikan kesan murni kepadanya.
Dia benar - benar tidak memberikan kesan sexy sama sekali di bandingkan dengan Lisa yang memiliki tubuh ideal yang tidur di sebelahnya.
Lisa juga memiliki wajah cantik dan gaya rambut bob khas polisi wanita yang sangat cocok dengannya, tapi anehnya Tedy bahkan tidak meliriknya sama sekali
Tedi telah menarik celana Ana sehingga menampilkan kulit putih mulus yang membuat setiap pria ingin menyentuhnya.
Hal ini membuat Tedy menjadi semakin bersemangat bahkan dia menampilkan senyum menjijikkan di wajahnya, berbanding terbalik dengan Ana yang menampilkan ekspresi ketakutan dan putus asa di wajahnya.
Untungnya sebelum semuanya terlambat, Lisa terbangun.
Lisa adalah orang yang sangat waspada jika berada di lingkungan baru, suara kecil dari perbuatan Tedy segera membangunkannya.
Melihat apa yang akan di lakukan Tedy, Lisa segera menghajar Tedy hingga membuatnya pingsan.
Lisa adalah pemegang sabuk hitam karate jadi meskipun Tedy memiliki tubuh yang besar dia dengan mudah menghajarnya.
Kejadian itulah yang membuat suasana di rumah itu menjadi canggung dan mengharuskan Tedy terikat di kursi seperti penjahat.
"Sarapan sudah siap,lepaskan dia sebentar, setidaknya biarkan dia makan."
Ucap Johan yang baru kembali dari dapur.
"Tapi-"
"Tenang Ana, ada aku."
Lisa menghentikan ucapan Ana sambil menatap dingin ke arah Tedy.
Hidangan sederhana tertata di ruang tamu, itu terdiri dari sup yang di campur dengan mie instan dan telur.
Saat makan mereka menyalahkan TV dan membuka ponsel mereka berharap dapat menemukan informasi yang dapat membantu mereka.
Di internet banyak orang mengunggah situasi di sekitar mereka dan meminta pertolongan.
Ada juga beberapa yang berbicara ngelantur soal keadaan saat ini sebagai hukuman untuk manusia yang suka membuat kekacauan.
Beberapa chanel televisi sudah tidak menampilkan gambar apapun, karena sebagian staf atau mungkin seluruh staf mereka telah menjadi zombie.
.
.
"Ini sudah 24 jam, kenapa pemerintah masih belum bertindak....Bagaimana? apa ada yang mendapatkan balasan?"
"Kedua orang tuaku bilang untuk tetap berlindung di sini sampai bantuan datang, aku mencoba menelepon pacarku tapi dia tidak mengangkatnya, kuharap dia baik - baik saja."
Ucap salah satu gadis.
"Ana kedua orang tuamu berada di luar negri kan? apa mereka baik - baik saja?"
Ucap gadis lain.
"Ya... Mereka sedang berada di negara Parugansi setelah pulang dari Hacni, saat ini mereka sedang terjebak di bandara."
Jawab Ana murung
"Bagaimana dengan orang tuamu Lisa?"
"Yah, aku yakin mereka baik-baik saja."
"Ah Ratna, Apa kau masih ingat Jayden? Bukannya rumahnya ada di perumahan ini juga?"
Seru gadis lain secara tiba - tiba.
"Apa yang kau maksud Jayden yang sudah menolak Ratna saat masih SMA? "
Johan menimpali.
"Iiih nilam apaan sih."
Ratna kesal dan malu.
"Yah tapi jika kalian pacaran mungkin kau akan segera memutuskannya, aku tidak yakin jika kau masih menyukainya setelah dia cacat akibat kecelakaannya."
Ucap Johan lagi.
"Itu sedikit jahat kau tahu, tapi mungkin kau benar lagipula wajahnya yang tampan telah hilang."
Ucap nilam bercanda.
Ratna diam saja dan tidak menjawab lagi, tapi di dalam hati dia bersyukur bahwa Jayden menolaknya waktu itu. Jika mereka berpacaran dia harus merawat Jayden setelah kecelakaannya atau memutuskan hubungan mereka.
Dia tidak mau dinilai sebagai seseorang yang meninggalkan pacarnya saat kesusahan.
" Stttt... diam sebentar, sepertinya ini penting."
Ucap Rina yang dari tadi mencari informasi dari televisi dan internet.
Saat ini Rina tengah memutar sebuah vidio yang berada di bagikan oleh salah satu temanya di internet.
Di dalam vidio itu seseorang tentara tengah mengumumkan sesuatu.
Dia adalah tentara dari kota S provinsi sebelah yaitu Provinsi CJ.
Tentara itu mengumumkan bahwa pasukan mereka telah berhasil mengamankan markas mereka dari para zombie.
Dan saat ini mereka tengah mempersiapkan diri untuk memulai evakuasi, mereka akan melakukan evakuasi secara bertahap jadi mereka menghimbau masyarakat agar bersembunyi di tempat aman dan dapat bertahan sampai bantuan tiba.
"Akhirnyaaa....sepertinya masih ada harapan."
Rina lega
"Hei tapi itu dari kota SM, apa tentara kota kita belum mengumumkan sesuatu?"
Tanya Ana.
"Belum.. tapi bukankah itu kabar baik, tentara masih bisa melawan monster - monster itu."
"Ya, kita hanya perlu menunggu sampai tentara datang menyelamatkan kita."
Nilam menimpali.
"Ya... kita akan tinggal bersama untuk beberapa saat , jadi kalian para laki - laki jaga sikap kalian! Terutama kau Tedy."
Ucap Ratna sambil memasang wajah serius yang di buat - buat.
Banyak orang yang bahagia mendengar berita tersebut, mereka percaya pada pihak militer bahwa mereka dapat menangani masalah ini.
Tapi yang mereka tidak tahu adalah menggantungkan harapan pada seseorang hanya akan memberikan keputusan.
.
.
.
Note : Coba tebak Parugansi sama Hacni kalo di bumi negara apa🤔🤔
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!