NovelToon NovelToon

The Strongest Hybrid

CH 01:Lahirnya Ras Terkuat

Disuatu dunia, hiduplah dua ras yang selalu menjadi musuh bebuyutan, kedua ras tersebut adalah Malaikat dan juga Iblis,kedua ras tersebut diciptakan untuk saling bermusuhan, ras Malaikat di pimpin oleh seorang Ratu dan ras Iblis dipimpin oleh Raja.

Ras Iblis diberkati kemampuan yang mumpuni dan jauh lebih hebat dibanding Malaikat, tetapi Malaikat diciptakan lebih banyak dan lebih berakal dibandingkan Iblis.Kedua ras tersebut mengadakan perang setiap tahunnya dan setiap berperang harus ada salah satu pemimpin dari kedua kubu tersebut yang tewas.

Setiap kematian pemimpin pasti akan ada pengganti dari generasinya, pada suatu saat perang tersebut berakhir dengan imbang kedua pemimpin dari kedua kubu tewas dan di ganti oleh generasi berikut nya, tetapi suatu keanehan terjadi dimana setiap tahun mereka selalu berperang tetapi mereka menunda peperangan pada tahun itu.

Peperangan tersebut di tunda karena ras Malaikat sedang dilanda bencana di tanah mereka, pada saat pertemuan kedua pemimpin, sang Raja Iblis bertemu dengan Ratu Malaikat yang memiliki wajah sangat menawan, membuat jantungnya merasa berdebar,

"Wajahmu sa-sangat cantik," ucap sang raja Iblis dengan canggung.

"Bukankah aneh jika seorang Iblis mengatakan itu padaku," ujar Ratu Malaikat dengan pipi memerah. "te te te-tapi wajahmu juga cukup tampan untuk seorang Iblis." ucap Ratu Malaikat.

mereka berdua saling menggoda satu sama lain di tengah pembicaraan, hubungan mereka pun semakin dekat, bukan layaknya musuh bebuyutan namun layaknya dua orang pasangan muda.

Semakin lama hubungan mereka semakin erat layaknya "Pacar" tetapi mereka tidak mempublikasikan hubungan mereka karena hubungan antara Iblis dan Malaikat dilarang keras dan apabila tetap melakukanya maka akan dihukum Mati. Kedua pemimpin itu pun melanjutkan hubungan gelap mereka sampai melakukan hubungan yang mengakibatkan sang Ratu Malaikat mengandung anak dari Raja Iblis.

Bulan bertambah perut sang Ratu bertambah besar agar tidak di curigai sang Ratu menggunakan sihir ilusi untuk menutupinya agar tidak diketahui petinggi ras Malaikat, tetapi tingkah lakunya yang mudah lelah layaknya ibu hamil di curigai oleh salah satu mentri nya "apakah anda baik baik saja Ratu ku? anda terlihat mudah lelah baru baru ini,"ucap sang mentri.

"aku baik baik saja tenanglah, aku memang terlalu sering begadang." Ratu menjawabnya dengan keringat dingin bercucuran, lalu sang ratu merasa kesakitan di perutnya dia sudah menduga bayinya akan lahir pada hari itu dia pun berpamitan untuk pergi tetapi dia tidak bilang dia tidak akan bertemu Sang Raja iblis, dia segera bertemu dengan Raja Iblis di sebuah hutan terlarang dan mengatakan bayinya akan segera lahir, tanpa sepengetahuanya terdapat 2 mata mata Malaikat mengikuti sang ratu dan memata matainya, Sang Ratu melahirkan anak setengah Iblis dan Malaikat berkelamin laki laki di hutan tersebut dan disaksikan oleh Raja Iblis dan kedua mata mata tersebut.

Sang Raja Iblis merasa bahagia sampai air matanya tak terbendung melihat keturunan nya tak lama Ratu Malaikat menyadari kedua mata mata tersebut dan mereka berdua di pergoki dan salah satu mata mata memberitahu petinggi Malaikat dengan sihir telepati, sang Raja Iblis langsung mengeksekusi mata mata itu namun terlambat karena segerombolan Malaikat yang di pimpin oleh penasehat Ratu Malaikat datang dan berencana menangkap sang Ratu Malaikat dan Raja iblis.

Dikarenakan jumlah Malaikat yang sangat banyak mereka berdua akhirnya tertangkap, dan dibawa menuju sebuah lembaga dimana perang antar kedua ras dilakukan, kedua ras melakukan pertemuan karena sang pemimpin masing masing ras melakukan hal yang dianggap hina, para petinggi kedua kubu memberikan hukuman kematian sejati kepada kedua pemimpin beserta bayi gelap hasil hubungan mereka tetapi karena kekuatan sang Raja Iblis yang begitu dashyat dia berhasil membuka gerbang dunia lain dimana manusia hidup, setelah berhasil membukanya dia memberi nama bayinya "Vengeance" dalam artian pembalasan dendam, lalu sang raja Iblis melemparkan nya ke dunia manusia dimana para manusia dan banyak makhluk hidup berdampingan,

Sang Raja memberi sihir yang dapat merubahnya menyerupai manusia dan memberi pesan terakhirnya yaitu "Hiduplah anak ku kelak kau akan menjadi pemimpin dari semua makhluk hidup." lalu para petinggi kedua kubu mengeksekusi Raja Iblis dan Ratu Malaikat lalu petinggi tersebut mengganti posisi mereka sebagai pemimpin ras, tetapi lebih dari itu Sang petinggi mengirimkan beberapa Iblis untuk ikut ke dunia manusia dikarenakan kekhawatiran nya akan ramalan dari peramal kerajaan dimana dikatakan bahwa akan lahir seorang pemimpin yang terlahir dari hubungan Malaikat dan Iblis dan akhirnya masalah kedua kubu selesai dan mereka kembali ke wilayah mereka masing masing.

Ketakutan, kedinginan, kelaparan dan menangis keras tanpa ada yang mengetahuinya begitulah nasib bayi yang dilempar ke dunia manusia yang bahkan dia tak tahu asal usul dari dirinya sendiri, waktu itu sore hari menjelang malam yang dingin sepasang suami istri pergi mengambil air di sebuah sumber air di tengah gurun pasir yang tak begitu luas,

"oek..oek.oekk."

disitulah saat sang istri mendengar tangisan bayi malang dengan wajah putih pucat yang tergeletak. di tepi kolam air

"suamiku,bayi laki laki siapa ini?" ujar si istri sembari memanggil suaminya.

"entahlah, memang sudah gila orang yang membuang bayi seimut ini di tengah gurun pasir, mungkin alangkah baiknya kita bawa pulang saja," jawab si suami.

"baiklah kita akan merawatnya dan membantunya mencari orang tua kandungnya, cup cup cup kami akan membantu mencari ibu mu ya nak, sudah sudah tenang yahh," jawab si istri.

"sebaiknya kita bergegas pulang hari mulai malam serta dingin dan mungkin bayi itu kelaparan."

Pasutri tersebut bergegas pulang ke desa asal suku mereka,nama suku mereka adalah Wildsand dan memberi bayi malang tersebut air susu, bayi tersebut tenang dan tertidur lelap.

Keesokan harinya pasutri tersebut berkeliling desa mencari tau siapakah orang tua bayi tersebut, mereka juga memberitahu kepala suku mereka bahwa mereka menemukan bayi tetapi, tidak ada yang mengaku melahirkan anak baru baru ini, pada akhirnya pasangan suami istri tersebut memutuskan untuk mengadopsi bayi yatim piatu tersebut didepan umum dan memberikan nya nama Mathius Twilight karena mereka menemukan ya ketika waktu menjelang malam, dengan begitu anak asing yang ditemukan sepasang suami istri menjadi anggota baru suku Wildsand.

Di sebuah desa yang hidup sebuah suku yang bernama Wildsand, suku tersebut terkenal dan di segani banyak suku sekitar karena banyak penyihir kerajaan kuat dan pe tombak handal yang berasal dari desa itu, suku yang hidup di dekat perbatasan antar dua kerajaan yang saling ber musuhan, nama dua Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Engrasia dan Holy Kingdom, suku Wildsand masih termasuk dalam area Kerajaan Holy Kingdom.

Disinilah kisah anak setengah Iblis dan setengah Malaikat akan dimulai.

CH 02:Ada Apa Dengan Matanya?

Desa Wildsand atau desa yang menjadi tempat kaum Wildsand hidup, banyak orang berbakat yang terlahir dari tempat itu termasuk Kedua orang tua yang mengadopsi Mathius Ayah barunya yang bernama Rangga adalah seorang ahli lempar tombak sekaligus petarung terkuat di desa, Ibu barunya yang bernama Sintya adalah seorang penyihir dengan kemampuan sihir penyembuhan yang bisa di bilang setingkat dengan Tabib Kerajaan Holy Kingdom.Didunia manusia, sihir memiliki tingkatan beserta besarnya tingkatan mana, terdapat tingkatan sihir dan mana dari 1-10 yang di ukur berdasarkan besarnya kekuatan sihir dan besarnya kapasitas mana.

...****************...

7 hari berlalu semenjak Mathius Twilight diadopsi, kedua orang tua angkatnya keheranan dikarenakan bayi yang diadopsinya tumbuh begitu cepat ketika dia berumur seminggu dia sudah dapat duduk tanpa perlu di pegang, dan yang paling membuat mereka heran ketika orang tuanya melihat matanya, kedua mata Mathius selalu tertutup

"ada apa dengan matanya?" ucap ibunya sambil terheran heran.

"entahlah, mungkin dia terkena penyakit atau mungkin cacat dari lahir, tetapi yang lebih aneh mengapa dia seperti dapat melihat secara langsung dan tidak seperti orang buta pada umumnya," jawab ayahnya.

"Mungkin itu kelebihan dari Tuhan," jawab ibunya.

Hari hari berlalu sudah 1 bulan semenjak Mathius di adopsi dia sudah dapat berjalan merangkak layaknya bayi berumur 1 tahun tetapi matanya tetap tidak dapat dibuka bahkan saat dibuka paksa oleh ayahnya tetap tidak dapat dibuka, kedua orang tuanya mulai khawatir akan pertumbuhanya dan membawanya ke seorang tetua penyihir sekaligus seorang petapa yang dahulunya pernah mengalahkan Raja Iblis,

saat sampai ke kediaman petapa tersebut mereka bertanya mengapa anak angkatnya tidak dapat membuka matanya dan saat penyihir itu memeriksanya dia menemukan adanya kejanggalan di mana dia mengetahui bahwa Mathius adalah anak setengah Iblis dan setengah Malaikat

"ti-tidak mungkin, bagaimana kalian bisa mengadopsi anak Ras Hybrid ini?" ucap si penyihir dengan nada keras sembari keringat dingin bercucuran di dahinya.

"haaaaa....? anak Ras Hybrid? Tetapi mengapa dia terlihat seperti layaknya bayi biasa?"jawab ayah Mathius dengan terheran heran.

"dia memang terlihat seperti manusia biasa tetapi dia adalah anak setengah Iblis dan setengah Malaikat mungkin karena orang tuanya dulu memberikan sihir ilusi yang membuatnya terlihat seperti bayi manusia pada umumnya,fuuhhhh... lupakan itu, apakah kalian mengalami sesuatu diluar nalar ketika merawatnya?" ucap penyihir.

"selama ini yang dapat kami lihat hanya pertumbuhanya yang begitu cepat, gini gini dia baru berumur 1 bulan, lantas beri kamu saran apa yang harus kamu lakukan pada Mathius?"jawab ayah Mathius.

"sa-satu bulan??huuh, itu memang wajar untuk kaum Iblis, dan mungkin yang harus kalian lakukan adalah rawat dia sepenuh hati mungkin dia akan menjadi anak berbakti, yah begitulah sifat Iblis mereka akan berbakti pada tuanya, tetapi rahasiakan identitas aslinya jangan sampai orang desa mengetahuinya mungkin akan butuh waktu untuk mengungkapkanya pada orang desa tunggu dia dewasa dan orang orang mengakui kekuatannya lalu katakan identitas aslinya,"ujar Si tetua penyihir.

"baiklah kalau begitu kami pamit undur diri," jawab ibu Mathius sekaligus meninggal kan kediaman tetua penyihir.

"aku lupa satu hal, di matanya terdapat segel yang dapat menutup matanya dan tidak dapat dibuka, akan ada suatu ketika dia dapat membuka matanya, aku masih belum tau kekuatan dari matanya tetapi aku merasakan sesuatu yang sangat hebat meskipun anak ini tidak memiliki mana." ujar penyihir sebelum keluarga Mathius meninggalkan kediamanya.

"Bagaimana bisa ramalan dari kitab pendahulu Raja Iblis dapat terjadi,ku kira buku itu hanya tulisan semata, ternyata buku yang kudapat setelah mengalahkan Raja Iblis sangat berguna baiklah aku akan menyimpan ya, semoga saja anak itu tidak menjadi mala petaka bagi dunia." ucap si penyihir saat berbicara dengan dirinya sendiri.

...****************...

Berbulan bulan berlalu dan pada hari ini usia Mathius genap 1 tahun, tidak seperti balita pada umumnya yang pada saat berusia 1 tahun masih belajar berbicara atau belajar untuk berjalan, Mathius sudah tumbuh layaknya bocah berusia 10 tahun dia bahkan dapat berlari dengan sangat cepat, pertumbuhanya sangat diluar nalar manusia,

"ya memang mungkin karena dia termasuk Iblis."si ibu berbicara dalam hati.

Pada usia 1 tahun Mathius berbicara kepada ibunya kalau dia ingin belajar sihir

"Ibunda aku ingin mempelajari sihir,"ucap Mathius kecil.

"tetapi nak, kamu bahkan tidak memiliki mana," jawab ibu Mathius dengan raut wajah sedikit sedih "lebih baik kamu belajar melempar tombak di ayahmu," ucap ibunya memberi saran.

"tetapi bu aku sudah menguasai teknik tombak kata ayah tidak ada yang perlu diajarkan lagi, aku sangat ingin belajar sihir, kalau ibu tidak mengajariku makan izinkan aku mengikuti pembelajaran sihir masal di desa," jawab Mathius kecil yang bersih keras agar dapat belajar sihir.

"huuh, baiklah baiklah ibu tidak bisa menolak permintaan Mathius kecilku ini, aku akan mengantarmu ke balai pertemuan agar kamu dapat bisa belajar sihir, tetapi jika kamu gagal langsung lah pulang kerumah ya." ucap ibunya mengabulkan permintaanya.

Mathius dan Ibunya pun bersiap pergi ke balai pertemuan dimana para penyihir muda akan mengembangkan bakatnya, orang yang menentukan siapa yang lolos ke tahap selanjutnya adalah tetua penyihir yang dahulu pernah ditemui orang tua Mathius, Mathius sangat senang dan langsung berlari menuju kerumunan calon penyihir di tempat itu

"Aku berangkat bu," teriak Mathius ke ibunya.

"selamat berjuang, semoga beruntung ya nak."jawab ibu Mathius sembari berjalan menuju kediaman ya.

saat sampai di rumah dia mengabarkan bahwa Mathius mengikuti pengajaran sihir pada suaminya dan suaminya pun setuju akan hal itu.

Pada saat pengujian penyihir, Mathius menjadi seperti orang asing karena dari dulu dia tak pernah bersosialisasi bahkan dia tidak punya teman, tetapi ditempat itu banyak orang baik dan ada pangeran Kerajaan Holy Kingdom yang ingin belajar sihir di desa itu pangeran itu bernama Tobias, dia selalu di ikuti 2 orang utusan yang ditugaskan untuk menjaga pangeran, saat itu dia bertemu dengan Mathius dan mengajaknya berbicara:

"oi kamu yang disitu, siapa namamu? namaku tobias aku adalah putra kedua dari raja Holy Kingdom namaku Tobias,"

"nama saya Mathius Twilight panggil saja Mathius aku anak dari Rangga, mengapa anda mengajakku berbicara tuan muda bukankah banyak anak yang lebih pantas untuk menjadi teman bicara anda?" jawab Mathius.

"apa kau tau? anak dari bangsawan itu sangat menyebalkan, aku sangat membenci bangsawan cara mereka bicara bahkan saat melakukan sesuatu sangat membuatku tidak nyaman dan kau! jangan berbicara padaku dengan formal aku ingin menjadi anak biasa yang mempunyai teman bermain, " jawab Tobias dengan wajah sedikit cemberut.

"baiklah tuan Tobi-, " "Tobi saja jangan pakai tuan,"

"hehehe baiklah Tobi, Bagaimana kalau saya menjadi teman anda," ucap Mathius.

"baiklah mulai sekarang kita teman, mohon bantuannya saat di sekolah sihir nanti," jawab Tobi.

"Ya, mohon bantuannya juga." Mathius menjawab.

Dan sejak itu Mathius mendapatkan teman pertamanya saat akan mengantri Ujian sihir usia mereka berdua berbeda jauh, Tobi 10 tahun lebih tua dari pada Mathius karena pada saat itu Tobi berusia 11 tahun dan Mathius masih berusia 1 tahun dikarenakan pertumbuhan Ras Iblis sangat cepat mereka berdua terlihat seumuran.

CH 03:Pembelajaran Sihir

Di balai pertemuan pada saat itu dibanjiri darah muda yang ingin meneruskan bakat sihir mereka sampai ke tingkat penyihir, Mathius memang masih belum mengetahui bakat sihirnya tetapi dia ahli dalam melempar tombak, berbeda dengan Tobias yang ahli dalam sihir pengendalian pasir.

Setelah menunggu sekian lama akhirnya giliran Tobias untuk pengetesan sihir tiba, banyak tes beserta pertanyaan tentang sihir,Bola yang mendeteksi kapasitas sihir dan mana pun menyala dengan terang, karena Tobias adalah anak yang berbakat dengan mudah dia dapat lulus saat tes sihir dan pada saat giliran Mathius, dia diberi pertanyaan oleh sang tetua penyihir yang dulu pernah di datangi orang tua Mathius

"apa bakat sihir yang paling kau kuasai," ucap penyihir.

"aku belum pernah mencoba sihir," jawab Mathius.

"lantas mengapa kamu masuk sekolah sihir?" ujar penyihir.

"aku ingin mengetahui apakah aku bisa melakukan sihir," jawab Mathius.

"sekarang cobalah letakan tangan mu ke bola sihir!" ucap si penyihir.

lalu Mathius pun meletakan kedua tangannya ke bola sihir, akan tetapi bola tersebut tidak menyala yang berarti dia tidak memiliki sihir dan kapasitas mana, orang di sekitar sontak menertawai nya,

"Diamlah!! kalian berisik." teriak si penyihir.

Mathius beraut wajah sedih dan menyerah akan sihir.

"oi bocah! sebelum kau pulang setidaknya cobalah merapalkan sihir," ujar penyihir menghiburnya.

"wahh baikk." jawab Mathius dengan wajah senang.

si penyihir mengajarinya merapalkan sihir api

"cobalah membayangkan api di dalam pikiranmu, dan ucapkan lah Wahai api dunia dengarkan perintah ku dan patuhi perintah ku bakar dan hanguskan musuhku Fireball, nah cobalah,"ucap penyihir sambil mendemonstrasikan sihirnya. Tangannya pun memegang api yang dikeluarkan dari rapalan sihirnya, si penyihir memiliki kekuatan sihir berlevel 9 atau setara dengan raja Iblis,

Mathius pun mencobanya

"Wahai api dunia de-, ehh."

tangan Mathius mengeluarkan api yang sangat besar yang bahkan lebih besar dari pada sihir api si penyihir, dan berbeda dari api lainya yang berwarna merah atau jingga, warna api Mathius adalah api yang berwarna hitam yang memiliki level sihir paling tinggi dan sama dengan api yang digunakan Dewa api untuk memusnahkan ratusan ribu pasukan Iblis dalam cerita, si penyihir dan seluruh orang di tempat itu terkejut terheran heran,

"bagaimana dia bisa melakukannya? dia kan tidak punya mana."kalimat itu dilanturkan banyak orang di tempat itu, si penyihir sampai di buat melongo oleh sihirnya.

"ti-tidak-tidak mungkin, bagaimana bisa kau mengeluarkan sihir tingkat dewa tanpa menyelesaikan rapalan sihir?"tanya si penyihir.

"entahlah,aku hanya membayangkan api yang sangat panas." jawab Mathius sambil mengarahkan kepalanya ke hasil sihirnya meskipun matanya tertutup tetapi dia, dapat melihat dengan baik layaknya manusia biasa.

Akhirnya Mathius dan Tobias pun lulus ujian utama pada tes sihir itu mereka masuk ke dalam ruangan kelas belajar sihir yang sama dan menjadi teman sekelas, bahkan mereka berdua memutuskan untuk memanggil satu sama lain dengan nama panggilan yaitu dengan menambah kata -chi, mereka berdua sudah layaknya sahabat meskipun hanya beberapa jam bertemu,

"anuu, Machi bolehkah aku bertanya?" ucap Tobi.

"memangnya Tobichi ingin bertanya apa?" jawab Mathius.

"kedua matamu kenapa? mengapa kau dapat melihat dengan mata tertutup?" tanya Tobi.

"entahlah aku bahkan tidak mengetahuinya, tetapi ibuku bilang kalau mataku memiliki segel yang bahkan seluruh penyihir tidak dapat membukanya," jawab Mathius.

"ohh begitu, tetapi siapa kira kira yang memberikan segel itu? " sahut Tobi bertanya lagi,

"entahlah aku tak tau, aku bukan anak kandung orang tuaku, kata ibuku aku ditemukan di tepi sumber air desa, mungkin yang menyegel ini adalah orang tua kandungku." jawab Mathius.

Mereka berdua pun melanjutkan pembicaraan layaknya bocah yang saling berbagi pengalamanya, tetua penyihir pun mengumumkan bahwa esok adalah hari pembelajaran para murid sihir dan membubarkan para murid agar segera pulang. Tobi berpamitan pulang kepada Mathius dan berpisah pada hari itu, Mathius dengan wajah senang ceria sambil bernyanyi di perjalanan pulang menuju rumah di karenakan dia lulus tes sekolah sihir, dia tak sabar melihat wajah ibunya ketika mengetahui anaknya masuk sekolah sihir.

"aku pulang ibu, ayahku tercinta," teriak Mathius dengan gembira.

"wah anak ayah sudah pulang, bagaimana hasilnya?" jawab ayah Mathius.

"hem hem hem, akuuuu lulus ujian nya dan aku besok akan mengikuti upacara masuk sekolah sihir hahaha," jawab Mathius.

"kalau begitu syukurlah, tetapi bagaimana kamu bisa masuk sekolah sihir? bukankah kamu tidak memiliki mana?" tanya ayah Mathius.

"entahlah ayah, aku tidak tau tetapi saat aku mencoba mengeluarkan sihir api, kata guru sihir ku sudah setingkat dewa api." jawab Mathius.

Ayah Mathius terkejut karena tidak percaya jika anaknya yang tidak memiliki mana dapat merapalkan sihir sebesar itu, lalu Mathius menceritakan pengalamanya saat dia bertemu dengan Teman pertamanya Mathius dan menceritakan pengalamanya tentang sihir pertamanya.

Pada saat malam hari dia meminta ibunya untuk mengajari nya beberapa sihir dasar elemen air, angin, air dan tanah, ibunya pun mengajari nya beberapa sihir dasar dan rapalan sihir dasar beberapa elemen, tetapi saat Mathius mempraktekan nya dia bisa mengeluarkan sihir dasyhat yang tanpa menyelesaikan rapalan sihir,

"yahah, gawat sihirnya sangat besar bahkan level sihir itu melebihi level sihir tetua penyihir yang dahulu mengalahkan Raja iblis(batin ibu Mathius), ehh anu Mathius, apa kamu dapat mengontrol pengeluaran sihir mu?" tanya ibunya.

"bagaimana caranya bu?" Mathius bertanya balik.

"bayangkan sihir mu dan bayangkan juga ukuran nya saat kamu mengeluarkan sihir mu, mungkin ukuran sihir mu akan lebih kecil." jawab ibu Mathius.

Mathius pun mencoba dan berhasil mengeluarkan api berwarna hitam pekat berukuran jauh lebih kecil dari sebelumnya,

"nah Mathius sekarang coba serang ibu!" ujar ibunya.

"baik." jawab Mathius sambil melemparkan api sihirnya ke arah ibunya.

ibunya pun juga mengeluarkan sihir air berlevel tinggi dan berukuran lebih besar dari api Mathius tetapi sesuatu kemustahilan terjadi dimana api selalu padam dengan air tetapi tidak dengan api sihir Mathius yang malah membuat sihir air ibunya seketika lenyap, sontak ibunya menghindar dan membuat api itu mengenai sebuah bangunan kosong yang dulunya adalah bekas aula pertemuan terbesar desanya, akibatnya bangunan itu hancur dan terbakar habis oleh apinya, ibunya panik dan segera meminta tolong pada orang orang untuk memadamkan api agar api tidak menyebar di desa, tetapi api itu tak kunjung padam dan malah membesar, pada saat itu Mathius mengatakan

"tolong hujan lah agar api itu dapat padam." dan seketika hujan yang sangat lebat mengguyur tempat itu.

"Mathius kamu dapat mendatangkan hujan?" tanya ayahnya dengan terkejut.

"ehhh, aku hanya bilang untuk hujan." jawab Mathius.

Api pun akhirnya padam, Mathius pun mencoba membuktikan apakah hujan itu hanya kebetulan atau karena kekuatanya, dia berteriak

"hentikan hujan nya."

dan sesuatu terjadi hujan pun berhenti, semua orang di desa menyaksikan keagungan kekuatan Mathius, semua orang takjub sekaligus takut akan kekuatan, tetapi karena Mathius anak yang baik semua orang memuji kekuatan nya, dan mereka semua membubarkan diri ke rumah masing masing, Mathius pun masuk ke rumah dan bergegas tidur karena keesokan harinya di akan mengikuti upacara hari pertama sekolah sihir di desanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!