NovelToon NovelToon

AROGANKU & CINTAMU

PART 1 PERKENALAN

Judeo Alias ZacK, Lelaki dewasa dengan usia 27 tahun. Dia adalah seorang laki-laki yang tumbuh dan dibesarkan oleh seorang ibu yang sangat dominan. ibunya yang single parents membuat dia mendidik Judeo kecil dengan keras tapi kalau bisa dibilang kurang kasih sayang. Dia membentuk dan mendidik Judeo dengan sejumlah protokoler yang sangat ketat, misalnya hanya boleh bermain selama satu jam selanjutnya harus belajar. Sekolah dan kemana aja selalu dikawal bodyguard.

Judeo dari kecil harus mengikuti semua kemauan ibunya, aturan maminya bahkan semua hal harus sesuai dengan kemauan maminya, wanita yang menganggap uang adalah segalanya. Bahkan maminya bisa akan marah besar kalau sampai nilai ulangan Judeo sedikit menurun.Judeo pernah dihukum mamanya tidak boleh tidur di kamar, tapi tidur diteras hanya karena nilainya enam puluh untuk satu mata pelajaran yang menurut maminya sangat penting.

Jo, asisten judeo yang dulu dikenalkan oleh rekan kerja maminya. Laki-laki yatim piatu yang ditinggalkan oleh kedua orang tuannya akibat kecelakaan saat bertengkar di dalam mobil. Mungkin karena ada trauma kecil itu juga dalam hatinya membuat Jo tidak berpikir untuk mencari pasangan atau terikat pernikahan sampai usiannya yang sangat matang sekarang ini.Sejak kematian orang tuanya, Jo hanya ingin pintar dan pintar dan sukses. Dan karena keinginannya itulah banyak dia belajar keras sampai bisa menjadi sukses. Dan karena kepintarannya juga banyak pengusaha yang mencarinya, sampai dia dipertemukan dengan judeo yang menjadi bosnya sampai saat ini. Karena kesamaan pandangan tentang hidup tanpa pasangan membuat mereka bisa bekerja sama sampai bertahun-tahun.

Pak ganda, adalah ayah dari Judeo, yang bercerai dengan mami citra karena pak ganda selingkuh dengan sekretarisnya. pak ganda laki-laki sederhana yang sering mengalah demi anak dan istrinya. Tujuannya hanya satu yaitu membahagiakan anak dan istrinya, hanya saja tekanan dari ibu citra sering membuatnya tidak nyaman.

Walaupun sebenarnya pak ganda bukan dari keluarga kaya, tapi dia juga bukan dari keluarga yang sangat miskin.Ayahnya mewariskan satu rumah untuknya dan anak-anaknya. Tapi saat perceraiannya rumah itu diambil oleh ibu citra dengan alasan buat biaya Judeo kecil.

Ibu Silvia, adalah istri kedua pak ganda yang sebenarnya adalah orang baik dan sabar. Kesalahannya menjadi istri kedua pak ganda membuat dia dikucilkan beberapa orang temannya dan juga orang-orang sekitarnya.

Ibu citra, maminya judeo yang keras dan berkarakter, mendapatkan semua yang dia inginkan, termasuk di pengadilan saat perceraian dengan pak ganda, hak asuh Judeo dan aset pribadi pak ganda dia ambil semua dengan alasan untuk Judeo. Dan sepertinya pak ganda Sujono tidak tertarik untuk merebut aset dan hartanya kembali, dia memasrahkan semuannya untuk anaknya.

Sejak bercerai ibu citra berubah menjadi lebih keras dan karakternya makin dominan. Tidak perduli perasaan orang lain sama sekali. Yang dia perduli hanya keuntungan dan keuntungan, bahkan walaupun harus mematikan lawannya.

Karakter itu dia turunkan kepada anaknya Judeo. Di dunia bisnis Judeo dikenal sebagai laki-laki sombong, arogan dan ngga punya perasaan. Dia akan mematikan lawan yang mencoba bermain dengannya.

Nama Zack melekat sama diri Judeo anaknya sejak dia sekolah menengah umum. Dia yang sudah mulai berontak kepada mamanya malah memilih berkelahi setiap hari dengan sekolah sebelah sampai tiap hari polisi harus berurusan dengan orang tua Judeo, yang selalu di wakilkan ke asistennya. Dan terakhir Judeo bergabung dengan para preman yang selalu memanggilnya Zack.

Sekarang anaknya Judeo sudah menjadi seorang pengusaha sangat sukses, berkat ajaran dan bimbingan dan juga dorongan sang mami.

Dia tidak perduli perasaan orang sama sekali,.orang kaya atau orang miskin, tua atau muda semua akan dia hajar kalau sempat mengganggunya atau hanya sekedar menyinggungnya.

Sebuah perusahaan raksasa sudah bisa dibangun anaknya atas hasil kerjanya sendiri. Tanpa bantuan dari mami citra yang selalu siap membantu sebenarnya.

Didunia bisnis dan dunia jalanan, ibu citra dan Judeo sangat berpengaruh dan disegani, tapi didunia percintaan mereka tidak seberuntung dunia bisnis.

Ester, Gadis manis nan cantik yang ditinggal oleh kedua orang tuannya karena kecelakaan, yang sudah diasuh pak Sarman sejak kecil. Dia sudah tumbuh menjadi gadis yang manis dan mandiri serta sangat sayang kepada kedua orang tua angkatnya.

Ester adalah type wanita yang ikhlas menjalani semua hal, tidak banyak menuntut dan menjalani hidup dengan realistis aja. Ester jarang mengeluh hanya karena perjuangan hidup, bagi dia hidup itu sudah lebih penting jadi kita pantas bersyukur untuk nafas hidup yang masih bisa kita hirup.

Ester yang berhati lembut akhirnya bisa meruntuhkan batu kesombongan judeo dengan sabar. Kelembutannya tanpa disadari sudah mengikis ke aroganan judeo.

Pak Sarman dan Bu Lela , laki-laki yang sudah sakit-sakitan, suami istri mengidap sakit paru-paru. Dulunya bekerja sebagai buruh pabrik, tapi karena suatu kesalahan kecil pak Sarman dipecat langsung dari pabriknya.

Sejak saat itu, Ester dan ibunya bekerja keras untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Ester tidak pernah mengeluh menjalani hidupnya.

Raditya, anak dari Ester dan Judeo, yang dari kecil sudah dirawat oleh Ester seorang diri karena dia yakin Judeo dan keluarganya tidak membutuhkan anak itu.

Raditya sangat dekat kepada mamanya, Ester. Mereka tidak pernah bisa terpisahkan satu sama lain.

Aldo anak pak ganda dan Bu silvia,, laki-laki biasa yang terbiasa dengan kesederhanaan, sangat suka sama Ester yang ditolong oleh keluarganya dan bisa menerima Ester apa adanya, termasuk Raditya anaknya.

Aldo adalah laki-laki lembut, yang tahu gimana caranya memperlakukan wanita dan menghargai wanita. Dia sangat bisa menghargai ester dengan lengkap bersama Raditya dan sepertinya Ester tidak memberi sedikit hati untuk Aldo. Dia hanya menganggap Aldo seperti abangnya sendiri tidak lebih.

Hai readers semoga suka ya dengan tulisan ini.

like

coment

vote ya

terimakasih

🙏🤗

PART 2 KE PERUSAHAAN

Judeo sudah terlihat rapi dengan pakaian kantornya turun dari kamarnya.

"selamat pagi tuan" asistennya Jo sudah sepuluh menit yang lalu tiba di apartemen Judeo.

"mmmm" itulah umumnya jawaban Judeo sambil duduk di meja makan apartemennya diikuti oleh Jo.

"hari ini kita harus ke pabrik tuan"

"hmmmm"

"jam tiga sore tuan ada janji dengan perusahaan prima"

"jam tujuh malam, ada dinner dengan pak Dodi dari kantor akuntan"

"hmmmm"

Bi oni yang sudah merawat Judeo dari kecil langsung menyendok nasi goreng ke piring tuannya dan menambah telor dadar diatasnya lalu menyodorkannya ke hadapan Judeo.

"oh iya tuan, tadi nyonya citra telepon, katanya kalau ada waktu tuan tolong pulang kerumah besar"

"hmmmm" itulah jawaban andalan dari Judeo.

Setelah selesai sarapan Judeo langsung bangkit dan berangkat ke kantor diikuti Jo dibelakangnya. Dilobby apartemen jaja sang supir sudah standby. Jo langsung bergegas membuka pintu untuk Judeo lalu menutupnya dan mengitari mobil itu lalu duduk disebelah bosnya.

"apa masalahnya banyak dipabrik" pertanyaan Judeo yang agak panjang.

"ini tuan, mengenai acces ke pabrik dari jalan raya, nanti pasti kita lewati, terus mengenai gudang yang sudah kurang memadai." ucap Jo sambil membuka-buka file yang dia bawa.

"hanya itu"

"masalah internal tuan"

"apa"

"biasa tuan, karyawan minta upah naik lebih besar"

"emank kemarin naik berapa"?

"sekian persen tuan"

"terus mereka ingin berapa"

"minta naik sekitar tiga persen lagi tuan"

"grafiknya gimana tahun ini"

"meningkat tuan, tahun kemarin hanya sekian tahun ini jadi sekian"

"coba kamu hitung kalau tiga persen disetujui"

"masih grafik naik tuan"

" nanti ingatkan saya"

"baik tuan"

"next"

"yang saya terima hanya sekitar itu tuan, yang paling urgent gudang yang kurang memadai tuan"

"hmmmm" jawaban andalan.

Judeo sudah memasuki kawasan pabriknya.

"Sepertinya jalan ini sudah termasuk areal jalan yang mereka usulkan tuan, karena menurut laporan sekitar dua kilometer" jelas Jo saat mereka memasuki acces jalan yang agak rusak sebelum masuk pabrik.

"hmmm"

"berapa taksiran biayanya" lanjut Judeo

"sekitar sekian permeter tuan, ini sekitar dua kilo meter berarti sekitar sekian semuannya"

"masukkan aja anggaran sosial" ucapnya penuh perhitungan

"baik tuan"

"lakukan secepatnya"

"baik tuan"

Semua pimpinan dan kepala bagian pabrik sudah menyambut Judeo di lobby dekat kantor pimpinan.

"selamat siang dan selamat datang pak Deo" ucap direktur pabrik itu sambil mereka semua agak menunduk.

"hmmmmm"

"apa kita langsung keruang meeting atau keliling dulu pak"? tanya direktur pabrik itu sopan.

"saya mau lihat dulu" jawabnya entah ke siapa karena pandangannya juga entah kemana.

"pak, tuan Judeo ingin lihat-lihat keliling pabrik dulu, mohon ditunjukkan" ucap Jo sang asisten

"ohhh baik pak, mari pak"

Jadilah rombongan itu mengitari pabrik itu sampai ke gudang yang katanya sudah kurang memadai.

"inilah gudang yang kemarin saya laporkan pak, sudah kurang memadai. Bahan baku kita sama barang yang siap dibawa tidak bisa dibawa kesini semua" tutur sang kepala gudang yang diangguki oleh sang direktur.

Judeo melihat sekeliling ruangan itu dan juga barang yang penuh sesak itu. Terlihat memang ruangan itu sudah tidak ada celah.

"ini juga barang yang sudah jadi siap dikirim sudah tidak taruh di gudang pak, tapi diruangan sana" tutur kepala gudang lagi.

Judeo melirik tempat itu lalu melirik Jo.

"Lakukan renovasi gudang ini, untuk sementara bahan baku relokasi dulu ketempat lain, biar pembangunan cepat. cari pemborong yang sangat cepat kerjanya" ucap Deo kearah Jo.

"baik tuan"

"satu lagi, lakukan pelebaran sekitar lima meter keliling, lahan ini pasti masih cukup."

"baik tuan"

"lakukan secepatnya"

"baik tuan"

"untuk sementara gunakan mess yang kosong sebagai gudang barang yang sudah jadi",

Lalu Judeo langsung menuju ruang meeting dan disana sudah terdapat beberapa orang perwakilan semua buruh pabrik sesuai bagian mereka.

"selamat siang pak" ucap mereka semua serentak berdiri saat Judeo dan Jo memasuki ruang meeting diikuti pimpinan pabrik.

"hmmm" jawab Judeo tanpa ekspresi langsung menuju kursi pimpinan yang langsung ditarik oleh Jo untuk Judeo.

"baik pak, kita akan langsung serahkan meetingnya ke orang kantor pusat" ucap sang direktur

"baik, selamat siang semuanya, kita akan mulai meeting ini,dengan sesi pertama mendengarkan hal atau keluhan yang perlu disampaikan oleh tiap bagian. Harap jelas dan tidak bertele-tele pak, silahkan", ucap wakil pimpinan

Mulailah setiap bagian menyampaikan apa yang mereka inginkan dan keluhan mereka. Sementara Judeo masih membolak balik data-data yang diberikan oleh pimpinan pabrik itu tadi.

"Baik, karena semua sudah memberikan atau menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki, maka kita akan langsung mendengarkan penjelasan dan solusi dari bapak pimpinan kita" ucap Jo sambil melihat kearah Judeo.

"hmmmmmm" Judeo awali dengan deheman membuat semua orang langsung diam.

"sebutkan satu-satu" ucap Judeo kearah Jo

"baik tuan, yang pertama tentang jalan tuan",

"jalan akan segera diperbaiki, secepatnya"

"tentang gudang"

"gudang akan segera diperluas sekitar 5 meter keliling"

"tentang gaji karyawan"

"akan dinaikkan sesuai permintaan dengan catatan akan dinaikkan juga target produksi, jika tidak sesuai maka tahun depan tidak boleh naik" ucapnya sangat tegas. Kalau mengenai kecakapan kerja dan ketegasan serta wibawa JUDEO sudah sangat bisa dinomor satukan. Keputusannya akan dia pertanggung jawabkan.

"fasilitas kesehatan terdekat yang bermitra dengan pabrik perlu ditingkatkan"

"ini akan saya tinjau nanti setelah ini" jawabnya tegas. "tapi kalau memang perlu akan kita perbaiki fasilitasnya" ucapnya singkat dan tegas

Meeting berjalan dengan lancar. Setelah berjalan sekitar satu setengah jam judeo dan Jo menuju fasilitas kesehatan yang dimaksud oleh para karyawan dengan diantar pimpinan pabrik. Mereka beda mobil tapi berjalan beriringan.

Tiba ditempat yang dituju Judeo tidak langsung turun, karena tempat ini memang terlihat kurang bersih.

Didepannya aja banyak orang-orang yang sedang mengantri untuk berobat dengan duduk dilantai tanpa alas.

Judeo paling tidak suka dengan ruangan atau tempat yang kotor. Judeo akhirnya ingin muntah begitu turun dari mobilnya.

"dimana kamar mandi" ucapnya sudah menahan muntah

"sebelah sini tuan" tunjuk Jo

Judeo langsung berlari kearah kamar mandi klinik tersebut meninggalkan pimpinan pabrik didepan.

braaakkk

Saking tidak tahan menahan perutnya yang ingin muntah Judeo menabrak seorang bapak yang kurus kering, yang cukup jelas seorang pesakitan sedang dituntun oleh seorang gadis dengan seragam putih abu-abu.

"hei kamu ngga lihat saya mau lewat" bentak Judeo

Ester, cewek yang sedang menuntun pak Sarman tadi ingin marah melihat kelakuan Judeo, tapi dia tahan.

"maaf pak" ucap pak Sarman lemas

"pak, kok malah bapak yang minta maaf, dia yang salah" ucap Ester geram sementara Judeo sudah berlari menuju kamar mandi. Dia diikuti oleh Jo dan juga dua orang pengawalnya.

"dasar kelakuan orang kaya ya" gerutu Ester sambil menuntun bapaknya untuk duduk.

jangan lupa, like, coment dan votenya ya. terimakasih

PART 3 KLINIK

Ester lalu menemani bapaknya untuk menunggu giliran.

Saat giliran pak Sarman dipanggil mengambil obat, Ester langsung membantu bapaknya yang sakit paru-paru itu untuk berdiri. Saking fokus membantu bapaknya Ester tidak sadar kalau Judeo akan lewat dari tempat itu. Jadilah tas sekolahnya yang diselempangkan kebelakang mengenai Judeo yang pas lewat.

"hei otakmu dimana" bentaknya kasar sama Ester

'ehhh orang kaya ini lagi, kurang ajar banget sih mentang-mentang kaya' batin Ester yang sedang membantu bapaknya.

"Anda sedang bicara sama siapa" Ester balik memelototi Judeo yang tidak terima dibentak karena hal sepele yang tidak sengaja.

"tolong jaga sikap anda nona" Jo menengahi melihat Judeo sudah emosi. Dia sangat tahu karakter judeo kalau sudah emosi, tidak punya belas kasih sama sekali.

"bapak saudaranya" tanya balik Ester yang emosi juga.

Sementara pak Sarman yang sedang sakit mencoba menatap Judeo dan juga Jo. Betapa kagetnya dia melihat siapa yang berdiri didepannya saat ini, mantan bosnya yang terkenal tidak punya hati dan perasaan, tidak perduli dengan hidup orang lain.

"nak, sudahlah, ayo" bujuk pak Sarman sama Ester. Mendengar ucapan bapaknya Ester mengalah, dia tidak mau bapaknya banyak pikiran.

Sementara pak Sarman sudah sangat takut, jangan sampai Judeo marah sama Ester dan menghancurkan Ester.

"ya sudah ayo pak" ucapnya

"siapa yang bolehin kamu pergi" ucap judeo dingin tanpa menoleh kearah Ester.

Mendengar itu amarah Ester kembali meledak padahal tadi sudah berusaha dia redam.

"hei anda manusia apa bukan sih, lihat ngga bapak saya sakit" tatap Ester dari bawah sampai keatas kepala Judeo.

"sepertinya sih anda orang pintar, tapi sangat bodoh dan arogan, sudah tahu salah malah ngotot" ucap Ester lagi membuat mata Judeo ingin melompat keluar.

'sialan, baru kali ini dia dipermalukan oleh anak kecil, tamat kamu sialan' batin Judeo dengan tatapan dingin.

"urus dia Jo" ucapnya datar

Mendengar itu pak Sarman yang sudah tahu karakter judeo langsung bersimpuh dikaki judeo dengan kedua tangan didepan dadanya memohon supaya Ester dilepaskan, dia masih kecil.

"tolong maafkan anak saya pak, dia masih kecil" mohon pak Sarman

"pak, apa yang bapak lakukan, kita tidak salah pak" Ester masih ngeyel juga.

Terlihat Judeo tersenyum sinis melihat Ester yang sedang membantu bapaknya berdiri.

Judeo langsung melemparkan pak Sarman dengan mengibaskan kakinya, membuat hati Ester makin sakit.

"kurang ajar," teriaknya, "hei ...kamu itu bukan manusia, kamu itu titisan setan, kamu tidak pantas memiliki seorang ayah. kamu manusia setan" ucap Ester berapi-api sudah meneteskan airmata melihat bapaknya.

Mendengar itu hati Judeo makin panas, benar dia tidak pernah merasa memiliki ayah, tapi anak kecil ini tidak berhak menghinanya. Kamu harus tamat ditanganku, kamu akan rasakan akibat dari ucapanmu,' geram Judeo marah.

"ayo pak, kita pergi, bapak masih kuat"? tanya Ester masih menangis yang melihat bapaknya sudah pucat. Tapi yang Ester agak heran orang-orang yang ada disana hanya menatap iba dirinya tanpa ada yang berusaha membantu.

"tetap ditempatmu atau bapakmu mati sekarang"?

"huhh ternyata selain sombong anda tidak beriman ternyata, nyawa itu ditangan Tuhan pak, bukan ditangan setan seperti anda" balas Ester ketus

"Tuan, saya akan urus nona ini, anda pergi saja menemui pimpinan kliniknya, pengawal tolong bawa tuan Judeo dari sini keruang pimpinan klinik" perintah Jo kepada pengawal Judeo.

"mari tuan" bujuk pengawalnya

Bersama dengan itu pimpinan pabrik tiba ditempat itu karena kelamaan nunggu didepan tadi akhirnya dia masuk.

"pak Judeo, pak Jo, apa yang terjadi" tanyanya sambil melihat sekitar.

"ehhh pak Sarman, lagi berobat juga" sapanya sama bapaknya Ester yang terlihat lemas dan tidak berani menatap.

"kamu tahu dia" tanya Judeo serius

"iya pak, dia mantan karyawan kita" jelas direktur pabrik itu membuat pak sarman makin ciut untuk membela Ester, tapi biar bagaimana pun Ester adalah anaknya sekalipun tidak kandung.

"hahahaha ternyata bekas sampah toh" ucap Judeo membuat direktur itu bingung, dia tidak tahu arah ucapan tuan Judeo, bekas sampah, karena dia cukup tahu kalau pak Sarman itu karyawan yang baik dan jujur.

Tapi dia juga tidak berani membantah Judeo, karena gaji dan jabatannya yang dipertaruhkan.

Sementara Ester yang mendengar bahwa ini adalah bekas pimpinan bapaknya, yang memecat bapaknya hanya karena menyenggol dirinya saat berjalan, Ester sedikitnya paham dengan arogansi dari laki-laki ini.

"ayo pak, kita ambil obat bapak" ucap Ester tidak ingin lagi lama-lama didekat orang-orang sombong ini.

Baru aja akan bangkit berdiri, pak Sarman yang sudah sakit-sakitan dan melihat semua kejadian tadi, takut akan keselamatan Ester, malah jatuh melorot kelantai dan pingsan.

"bapak, ..bapak, tolong Bu dokter" teriak Ester. Tapi melihat tuan Judeo yang nota Bene adalah mitra dari klinik ini sang dokter tidak bergeming sama sekali. Dia takut itu akan memacu kemarahan tuan Judeo.

Jadilah Ester mengangkat bapaknya sendiri dan mendudukkannya di bangku panjang dan mengipasi ya dengan buku ditangannya. Sementara Judeo dan direktur pabrik itu sudah pergi entah kemana.

"urus gadis itu, jadikan budak di rumahku" titahnya sama jo pelan supaya tidak didengar orang-orang yang disana.

"baik tuan" sejujurnya Jo kasihan melihat Ester, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi dia sangat tahu karakter dari Judeo. Semua ucapan gadis kecil ini tadi pasti sudah memporak-porandakan hati bosnya itu, apa lagi tentang seorang ayah.

"nona, tidak seharusnya anda bicara begitu kepada tuan Judeo" ucap Jo setelah tinggal mereka bertiga di bangku panjang itu, sementara Ester masih menangis dan mengipasi bapaknya.

"tidak seharusnya bagaimana pak, anda lihat sendiri bagaimana dia menendang bapak saya yang sedang sakit, bahkan mengatakan akan mencabut nyawa bapak saya, masa saya seorang anak hanya diam pak" tutur Ester dengan terbata-bata.

"iya, tapi anda tidak seharusnya mengatakan bahwa tuan Judeo itu manusia setan"

"terus apa pak, malaikat" tanya Ester menatap lekat Jo

"tidak nona, tidak begitu juga, tapi anda tidak tahu siapa tuan Judeo, bagaimana karakternya, dia bisa menghancurkan siapa aja nona" ucap Jo lagi.

"saya tidak takut pak, kalau saya tidak salah. Siapa pun pasti akan marah kalau bapaknya diperlakukan kayak tadi"

"saya yakin mulai sekarang hidup anda tidak akan mudah" ucap Jo

"hidupku memang sudah susah pak"

"baiklah nona yang penting saya sudah peringati nona dari awal"

"sepertinya anda sangat takut sama bos Anda, sampai-sampai yang salah juga dibenarkan, anda punya ayah ngga sih"

"masalahnya tuan Judeo itu sangat arogan nona, dan dia akan membalaskan semua ini, penghinaan ini" jelas Jo

"terimakasih pak" ucap Ester masih mengurus bapaknya, supaya mereka bisa pulang ke rumah.

Hai

Terimakasih ya

Like, coment dan votenya.🙏🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!