Zayden Wilmer, pria berusia 33 tahun, seorang Mafia sejati yang tak pernah memakai perasaan dalam melakukan aksinya, ia bisa membun*h tanpa mengenal gender, ia sangat kaya dengan menguasai hampir beberapa pulau yang di incar para pengusaha dan mafia lainnya, ada beberapa perkebunan anggur raksasa yang berhasil menjadi miliknya setelah melakukan politik Money, ia sangat licik dan pintar dalam menundukan lawannya, Zayden sangat licin seperti belut, segala kejahatannya tak pernah tercium, semua menguap seperti uap air...dan siapapun tak bisa mengalahkannya, ia tampan dan berkelas, namun aura kejamnya sangat terlihat di perjumpaan pertama.
Virginia Rowena, gadis cantik berusia 19 tahun adalah gadis yang akan mendedikasikan hidupnya untuk tidak menikah seumur hidup, ia adalah seorang pengusaha butik cukup terkenal dan yang menarik hasil keuntungan hampir semuanya di sumbangkan pada kegiatan amal...cita-citanya adalah berkeliling dunia dan menolong anak-anak terlantar, ia sangat peduli pada bayi-bayi yang di buang dan di telantarkan orangtua mereka yang tidak bertanggung jawab, orang yang tak mampu dan kalangan yang tak beruntung seperti dirinya. dia gadis yang cantik dan ceria dan dia benci pria casanova atau playboy yang hanya bisa mengobral janji manis. bukan tanpa sebab orangtuanya sudah bercerai walau dulu ketika ia menonton video pernikahan mereka yang mesra Virginia sempat berpikir mereka adalah pasangan yang sempurna, dan waktu akan menjelaskan semua bahwa cinta itu hanyalah omong kosong, mereka saling membenci sekarang dan bahkan hanya bertemu jika itu menyangkut Drake dan Virginia...terutama Drake yang selalu membuat masalah.. dan karna itulah Virginia tak akan pernah mengijinkan hatinya mencintai...atau setidaknya mencintai.
Virginia anak perempuan satu-satunya, keluarga Rowena, dia adalah anak kedua setelah kakak lelaki satu-satunyanya, Drake Rowen berusia 35 tahun yang hanya bisa menghamburkan uang pada wanita. meski begitu ia sangat mencintai kakak lelakinya Drake, kakaknya adalah pengusaha yang menggantikan ayah mereka yang kini memilih hidup dengan simpanannya, sementara sang ibu juga tak ada bedanya, dia hidup dengan brondongnya yang begitu ia puja...keluarga bahagia mereka hanyalah sebuah topeng dan Virginia begitu muak dengan yang namanya cinta....
Virginia tinggal sendiri di sebuah apartement menengah,. padahal ia bisa mendapatkan apartement mahal sekalipun karna keluarga cukup kaya dengan latar belakang pengusaha...ia tidak kekurangan uang namun jiwanya memang begitu sederhana dan tak ingin apapun yang berlebihan, hatinya lembut dan begitu penyayang untuk sesamanya dan bahkan hewan jalanan yang ia temui...
***********
Zayden membuka pintu ruangannya dengan wajah kesal, hari ini seorang pria bernama Drake Rowena membuatnya muak, bisa-bisanya dia membuat seorang Zayden malu di hadapan para pelelang...
''Selidiki berapa kekayaan keluarganya, jelaskan padaku tentang keluarganya..pria itu benar-benar tidak tau dengan siapa dia berurusan kali ini..''
Simon sang asisten tampak menundukan kepalanya patuh..
''Tuan akan mendapatkan informasi tentang Drake Rowena dalam 30 menit....''
''15 menit Simon kau tau aku tidak bisa menunggu selama itu...'' desis Zayden dengan tajam..
Simon menundukan kepalanya lagi..
''Baiklah....aku akan menyiapkan segalanya tuan Zayden..''
''Pergilah Simon...dan aku menunggu..''
Simon begitu gugup, ia tau betul siapa tuan Zayden...ini peringatan keras dan jika dia melanggar maka akibatnya akan sangat fatal...
Simon melirik tangannya yang hampir patah karna ia terlambat mengantar dokumen perjanjian kerja yang di meja rapat..tuan Zayden memukulnya sampai ia sekarat..Simon benar-benar ketakutan dan tak berani membuat sang mafia menjadi marah..
Tuan Zayen tidak menerima kesalahan atau apapun, pria yang di juluki seribu wajah ini memang menjalankan bisnis di dunia gelap dan terang jadi tuan Zayden sudah biasa bekerja dengan cepat..
Seperti hari ini, sebuah mobil kuno keluaran jaman dulu..yang begitu ingin di miliki seorang Zayden Wilmer, ia sudah menawar di angka paling atas, dan di detik terakhir waktu yang di tentukan seorang pria bernama Drake Rowena memenangkan lelang dan berhasil membuat seorang Zayden begitu terpukul dan malu...
Tidak bisa...tidak ada yang boleh mempermalukan tuannya seperti ini..tidak bisa...tuan Zayden tak akan membiarkan pria itu dalam ketenangan hidupnya...Simon menjadi ngeri sendiri..
**********
Virginia sedang menyelesaikan sentuhan terakhirnya di sebuah gaun berwarna biru laut hasil rancangannya, untuk mempemanis gaun pertunangan sahabatnya yang bernama Karina...ia ikut bahaia karna Karina sudah akan menikah sementara dirinya memilih untuk tidak menikah...
Virginia masih berkonsentrasi pada gaunnya dan sedikit terkejut karna mendengar suara klakson mobil yang memasuki parkiran butik karna penasaran Virginia melangkah ke arah jendela dan melongok keluar dan matanya terbuka lebar ketika melihat sang kakak Drake berdiri dan menatap ke arah lantai dua.......
''Taarrrraaaa....''
Virginia begitu bahagia melihat sebuah mobil kuno yang begitu ia sukai..yah, Virginia penggemar mobil antik dan begitu memujanya...ia tidak suka mobil kekinian dengan banyak modivikasi...
Virginia melompat turun dari tangga ketika melihat kedatangan sang kakak yang begitu ia rindukan...
''Kakak..........'' jerit Virginia dengan senyuman lebar..
Virginia melompat ke arah pelukan Drake yang menyambut tubuhnya ke udara dengan gerakan memutar..
''Aku merindukanmu kakak...'' bisik Virginia dengan mata berkaca-kaca..
Sementara Drake mengusap rambut adiknya dengan penuh kasih sayang...
''Aku juga merindukanmu adikku tersayang,...''
Drake mengecup dahi Virginia dengan lembut dan membawa adiknya pada mobil baru yang di bawa Drake...
Mobil berwarna hitam pekat itu sangat antik dan indah..
''Untukmu.....''
''Untukku..'' ulang Virginia dengan mata berbinar..
Sementara Drake mengangguk..
''Kakak bahkan mengalahkan seorang mafia yang juga mengincar mobil ini Virginia...'' bisik Drake..
''Mafia itu akan tersinggung, mengapa kakak tidak mengalah saja...''
''Aku tidak mau...aku tau kau suka mobil ini...karna itu kakak akan mempertaruhkan segalanya demi mobil ini...menjadi milik adikku...''
Virginia merasa terharu dengan tindakan sang kakak meski sedikit khawatir..apakah mafia itu akan baik-baik saja....??
''Kakak..apakah ini mahal...lebih baik uangnya untuk badan amal saja aku bisa...''
''Astaga Virginia...kau tidak tau apa perjuangan kakak ketika mendapatkan mobil ini...??''
Virginia tersenyum...
''Baiklah maafkan aku....tapi jangan beli lagi seperti ini...aku tidak menyukai apapun yang mahal sekarang...''
''Baik sayangku...bagaimana kalau kau mencoba mobilnya...'' bujuk Drake tersenyum penuh harap..
''Baiklah....aku ingin mencobanya...sekaligus mengantar sendiri gaun pertunangan sahabatku...'' ucap Virginia dengan senyuman tak sabar...
''Apa kau bahagia Virginia...?"'
''Yah...'' balas Virginia dengan mata berkaca-kaca...
Sejak orangtua mereka bercerai, sang kakak selalu berusaha memberikan perhatian kepadanya...dan Virginia tak berhenti brsyukur....ia akan melakukan apapun demi sang kakak....
**************
Pintu ruangan terbuka, dan Zayden tersenyum melihat waktu yang telah lewat 15 menit...
''Bagaimana Simon...''
''Semua data tentang Drake Rowena ada disini...'' ucap Simon menyerahkan sebuah file di hadapan Zayden dan pria itu tersenyum dingin...
''Drake Rowena....kau akan membayar dengan sangat mahal.....'' desis Zayden dengan penuh dendam....
Zayden membaca dengan seksama file berisikan foto keluarga Rowena yang sudah bobrok, di mulai dari kedua orangtua Drake, keluarga mereka sangat kompak dari luar seolah perceraian itu di lakukan dengan baik dan tanpa ada orang ketiga, tuan Antoni Rowena sangat menjaga image, ia bahkan terang-terangan ingin rujuk dengan nyonya Lidya Rowena demi nama baik mereka,...walau itu hanya sebuah formalitas..dia punya simpanan wanita muda sedangkan mantan istrinya mempunyai simpanan seorang brondong muda yang seusia anaknya.. sedangkan Drake sendiri jatuh ke dalam dunia malam, dan di kelilingi para wanita sebagai pemuasnya..benar-benar keluarga yang kacau...
Cih...hanya keluarga sampah seperti ini, tidak ada apa-apanya yang harus di banggakan..
Zayden bahkan bisa menghancurkan mereka dalam sekejap...
Zayden lalu membuka lembaran kedua untuk mencari tau anggota keluarga Rowena yang lain...
dan matanya melebar memandang seorang gadis muda yang begitu cantik, terlalu cantik dan memikat..dengan menatap mata teduhnya kau akan hanyut...
Zayden tertawa, seolah mendapatkan tangkapan segar yang menjadi tak sabar...
Namanya adalah Virginia Rowena...Virginia artinya belum terjamah, apakah benar seperti itu...ataukah sebaliknya,...orangtuanya sengaja menamai putri satu-satunya itu agar mengangkat citra keluarga mereka yang sudah jatuh...padahal mungkin Virginia juga tak kalah bobrok dengan keluarganya..tidak mungkin dia menjadi malaikan sementara keluarganya adalah,........ Zayden tertawa penuh penghinaan..
Virginia Rowena, masih berusia 19 tahun tubuhnya tinggi dan padat di usianya...rambutnya ikal dan berwarna hitam...ia sangat cantik..Zayden mengakuinya kalau dirinya sangat terpukau...
Virginia rupanya mempunyai pekerjaan di bidang fashion, ia punya sebuah butik terkenal di kota ini..tak main-main langganannya para arti dan istri pejabat.,...yah latar belakang orangtuanya mendukungnya..
Virginia...suka melakukan kegiatan amal dan semua yang berbau sosial..Zayden tertawa geli..lihatlah betapa licik keluarga Rowena..mereka melakukan dosa semaunya dan menjadikan putrinya seorang gadis yang bercitra baik...
Wajah Zayden mengeras...lalu menekan bel dan tak lama krmudian sosok Simon masuk ke dalam ruangan dan menunduk....
''Tuan Zayden...apakah anda punya perintah untukku...''
Zayden tersenyum...
''Aku ingin kau mengawasi Virginia Rowena untukku dua puluh empat jam full, tempatkan mata-mata di sekitar gadis itu..aku tak mau tau Simon..
Simon mengangguk dengan cepat...
''Baik tuan Zayden...ada lagi...''
Zayden mengangguk dengan cepat...
''Simon...aku ingin segera menghancurkan keluarga Rowena, aku ingin mempermalukan mereka apalagi Drake...jebak dia lalu peras dia sampai dia menjadi hampir gila..aku ingin dia memohon di telapak kakiku karna penghinaannya.....dan saat itulah aku akan membuat penawaran.''ucap Zayden dengan tajam....
Hening....
Simon lalu mengangguk...
''Aku akan segera memberikan kabar tuan Zayden,....''
''Bagus...aku suka kerjamu Simon..''
Simon menghela nafas...mengapa setiap mendapat pujian dari tuan Zayden..seperti ada sebuah batang besi besar yang di letakan di pundaknya...
Berat....dan membuatnya sesak nafas....
''Baik tuan Zayden....''
Simon lalu melangkah keluar ruangan meninggalkan Zayden yang memejamkan matanya penuh senyuman..
Virginia.......desah Zayden sembari memejamkan matanya...
********
Virginia memarkir mobilnya di halaman rumah milik keluarganya...rumah ini dulunya begitu hangat dan penuh cinta, rumah masa kecil yang begitu manis dan penuh kebahagiaan..
Namun setelah orangtuanya memilih bercerai, rumah ini menjadi kosong dan akan ada pertemuan sebulan sekali antara mereka untuk sekedar makan malam bersama...namun satu hal gila yang akan di lakukan kedua orangtuanya yaitu mereka akan membawa kekasih mereka kerumah ini...dan kali ini Virginia tak akan pernah mau mengalah lagi..ia tak akan mau berkumpul dengan tambahan orang lain selain mereka bertiga...
Langkah Virginia mendekati tangga dan langsung di sambut oleh seorang pelayan setia mereka..
''Nona Virginia...''sapanya penuh hormat..
''Apakah ayah dan ibu sudah datang...''
Sang pelayan hanya menunduk...
''Tapi nona, tuan dan nyonya membawa pasangan mereka..tuan muda juga membawa pasangannya...''
Deg!!!
Virginia memejamkan matanya dengan kesedihan yang begitu dalam...mengapa mereka sangat egois...??
''Apa nona akan makan siang..saya akan........''
''Tidak....''
Virginia menoleh dengan begitu sakit hati...
''Aku tak akan lama...jadi jangan merepotkan dirimu...''
Virginia lalu melangkah ke ruang tamu dan langsung mendapatkan pemandangan yang menyesakan dada...orantuanya masing-masing dengan pasangannya bahkan sang kakak seperti tidak mau kalah dalam hal ini...
Hening....
Virginia masih berada di tengah ruangan dengan kepalan tangan yang mengepal..ia sungguh marah..kepada orangtuanya kali ini juga pada sang kakak...
Drake yang lebih dulu menyadari kehadiran sang adik dan tidak melewatkan tatapan hancur Virginia kepada mereka,....
''Virginia....'' ucap Drake...
Antoni dan Lidya juga terkejut dan menatap ke arah pintu...mereka tersenyum ketika melihat sosok sang putri yang sudah beberapa bulan ini tak pernah di temui...
Antoni dan Lidya dan juga Drake mendekat kepadanya dan membuat Virginia bergerak mundur...
''Sayang ibu dan Ayah merindukanmu anakku...''mereka mendekat namun Virginia menggeleng..
Mau tak mau airmatanya menetes...
''Mengapa kalian begitu egois....''
Hening.....
Mereka saling menatap...
''Apa maksudmu sayang...kami...''
''Mengapa.....mengapa kalian tak bisa berakting demi aku,....mengapa kita tak bisa berkumpul seperti dulu lagi meski..aku tau ini hanyalah semu....''
Antoni terdiam sementara Lidia juga sama...
Jemari Virginia terkepal.........
''Aku ingin pulang...silahkan kalian lanjutkan saja...kalian akan merasa terganggu dengan kehadiranku...''
''Tidak Virginia...tidak...jangan pergi...sayang..''
Drake mengikuti langkah Virginia dan mencekal tangan adiknya agar menahannya untuk tidak pergi....keduanya saling menatap...
''Baiklah...kami akan meminta mereka pergi....hanya akan ada kita berempat sayang..maafkan....''
Virginia menghempaskan pegangan kakaknya pada tangannya dan menatap keluarganya dengan kesedihan yang tergambar jelas di matanya.....
''Aku kecewa....kalian semua jahat....Virginia mengapus jejak airmata di wajahnya...rasanya begitu menyakitkan hatinya saat ini....aku tak meminta kalian berbohong setiap hari...aku hanya meminta waktu kalian sehari untukku...untuk keluarga kita...aku hanya ingin ibuku, aku ingin ayahku...dan aku ingin kakakku...hanya itu,...isak Virginia sesegukan.....oh Tuhan hatinya sungguh terluka...tapi aku sepertinya terlalu serakah....aku serakah dengan menginginkan pertemuan ini...''
Deg!!!!
Antoni dan Lidia seperti di tampar dengan kuat mendengar isi hati putri bungsunya...mata mereka menjadi basah..
''Kami akan mengikuti semua permintaamu di pertemuan berikutnya...bagaimana sayang...''
Namun Virginia kembali menggeleng...
''Tidak.....tidak akan pernah ada pertemuan lagi....aku tak akan datang lagi....aku tak akan pernah datang lagi......Virginia menggertakan giginya....semua sudah selesai...''ucapnya dengan bibir yang bergetar...
Virginia melangkah meninggalkan rumahnya dengan dada yang terasa sesak,....ia sungguh kecewa...sangat kecewa...
Keluarganya Kini Hancur...benar-benar Hancur.......
++++++++++++++
Mohon dukungannya yah...di karya baru author....untuk visual udah ada di group yah...
Virginia masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah yang kini benar-benar akan jadi kenangan untuk mereka..sungguh ia tak pernah terluka sedalam ini sebelumnya..
Perceraian kedua orangtuanya sungguh menjatuhkan mental dan kepercayaan diri Virginia akan cinta...dia tidak percaya yang namanya cinta...tidak akan pernah percaya lagi..
Gadis itu segera berlalu menuju apartemennya dan kembali memeluk sepi dan kecewanya malam ini..
Sementara itu sebuah mobil tetap mengikutinya dari belakang, dan itu adalah mobil Simon..kali ini dia benar-benar harus turun langsung untuk mengawasi sang nona Rowena untuk tuannya Zayden..
Simon terus mengikuti mobil Zayden dan menginformasikan setiap detail yang ia lihat..termasuk lokasi apartemen Virginia Rowena dan dia tinggal di lantai berapa...Simon sudah mendapatkan informasinya dengan jelas karna tuan Zayden tidak menerima kegagalan...
*************
Pagi harinya di butik...
Virginia sudah menyelesaikan gaun pertunangan sahabatnya dengan salah seorang pengusaha besar..kabarnya tunangan Karina sang sahabat juga seorang Mafia....
Pertunangan akan di lakukan hari ini juga jadi Virginia sekaligus akan membawa gaunnya dan menghadiri pesta, orangtua Karina adalah teman baik orangtuanya dulu.....setelah bersiap-siap, Virginia lalu membawa gaunnya turun dan di bantu salah satu pegawainya, ia menggunakan mobil yang di berikan oleh sang kakak Drake..
Berbicara tentang Drake, sejak semalam kakaknya terus menghubunginya untuk minta maaf kepadanya namun Virginia sengaja tidak mengangkat telp..
ia masih sedikit kesal karna kakaknya juga telah merusak pertemuan yang indah dengan keluarga mereka..
''Apakah nona tidak kembali lagi...''
Virginia menoleh kepada salah satu pegawainya dan tersenyum..
''Aku tak akan kembali jadi kau bisa menutup butiknya jika sudah sore...terimakasih Lila..''
''Baik nona...''
Lila adalah tangan kanan Virginia dan ia sangat percaya kepada gadis itu..Lila sangat jujur...
Virginia lalu menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan kawasan butik menuju rumah sang sahabat...
Yang tidak di ketahui Virginia kalau dia telah di awasi kemanapun dia pergi..gadis itu tidak menyadarinya...
**********
''Virginia....'' jerit Karina melompat senang melihat sang sahabat berdiri di depannya..
''Karina....'' balas Virginia..
Dn mereka saling memeluk dengan erat sampai ibu Ross, mama Karina mendekat dan memeluk Virginia....
''Putriku cantikku...mama kangen sekali padamu sayang..'' bisik Ross memeluk Virginia dengan erat..
Yah...Virginia begitu di sayangi oleh keluarga Karina bahkan sang ibu tak lelah menjodohkannya dengan putra tertuanya bernama Ken..namun Virginia menolak..ia tak ingin menikah...
''Aku juga merindukanmu Mah...'' balas Virginia dengan lembut...
''Ayo masuk..kau juga harus di beri sentuhan make up...''
''Tapi Mah....''
Terlambat bagi Virginia..tubuhnya sudah di tarik masuk ke dalam rumah megah milik Karina...
dan ketika mereka hendak menaiki tangga...seorang pria tampan tampak turu, dialah Ken....kakak pertama Karina..ketika ia melihat Virginia senyumnya mengembang..langsung menghalangi langkah Virginia...
''Tunggu,....Virginia...''
Deg!!!!!
Virginia berhenti di pertengahan tangga, sementara Ros dan Karina hanya menatap dengan senyuman penuh restu...
''Kakak...antar Virginia kekamar jika sudah selesai bicara...'' bisik Karina dengan manja...
Ken hanya tersenyum...dan kembali menjebak Virginia di dalam tatapannya..
''Virginia......''
''Ken....aku belum berubah pikiran.....aku....''
''Aku hanya ingin kau menjadi pasangan dansaku malam nanti...bagaimana....''
''Tidak mau...'' balas Virginia dengan gugup..
Ken bersedekap...
''Jika kau tidak mau maka kita akan berdiri dsini sampai malam..bagaimana...''
Virginia menghela nafas...
Sementara Ken terlihat begitu memaksa..
++++++++++++++
Visual Ken di group yah....dukung author yah....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!