Sudah 1 minggu ini kelurga Atma Jaya sudah sangat sibuk mempersiapkan pesta besar yg akan di adakan akhir minggu ini. Tidak ada satupun orang yang tidak dibuat sibuk dari mulai asisten rumah tangga sampai tukang kebun dan tak ketinggalan si empunya rumah megah yang berdiri kokoh dengan pilar-pilar raksasa yang menjulang tinggi dengan paduan warna gold dan white.
Nenek sibuk memilih kain dan perhiasan yang akan digunakan untuk acara besar ini yang sudah di nanti-nanti sejak lama, Mama sibuk mengurus dekorasi bunga-bunga berbagai macam hiasan dan masih banyak lagi. Papa dan kakek sibuk dengan undangan dan hal lainya.
Tidak terasa hari sudah semakin dekat Erina masih sibuk di kamarnya dia masih asik sendiri dengan sketsa2 baju miliknya yang berserakan dimana-mana. Tiba2 saja pintu kamarnya di ketuk dengan kencang dan memanggil2 namanya dengan keras.
"Erina......putri atmajaya....ayo buka... pintunya!!"
Baru mendengarnya saja Erina tau kalau itu adalah suara kakaknya ya kak Erlita.
"Iyaaa kakak ku sayang sebentar kenapa sih buru2.....gak sabar banget sih, nanti Erina turun kakak setelah selesai dengan ini janji."
" Buka sekarang pintunya Rina kamu 2 jam yang lalu juga bilang seperti itu nenek dan mama nunggu dibawah."
Dengan terburu2 Erina segera membuka pintu untuk kakaknya.
"Aduh kak rina kan udah bilang kakak aja yang pilih2 semua buat rina apa pun pilihan kakak rina pasti suka dan semua pasti rina pake di hari special kakak " muuuahhh........rina langsung mencium pipi kakaknya dan segera menutup pintu kamarnya lagi.
" Anak ini selalu ini selalu begitu tidak pernah berubah apa2 selalu kakak dan kakak." "Gimana kalau besok kakak sudah gak tinggal dirumah ini dan ikut suami kakak siapa orang yang mau mengurusi kamu...!"
Erina kemudian berbalik dan segera menghampiri kakaknya, iya kakak ku tersayang mari kita turun kita liat apa mau nenek dan mama.
Kemudian mereka turun dan sampai di ruang tengah, terlihat kesibukan disana terlihat semua baju2 yang akan dipake berjejer rapi siap untuk dicoba dan juga perhiasan yang mewah berjejer rapi. "
Sayang ayo dicoba baju nya kamu mau pake gaun yang mana dan perhiasan yang mana semua harus pas dan terlihat cantik."
"Mama yang mau bertunangan itu kan kan kak lita buka rina mama kenapa aku juga harus repot memilih baju dan perhiasan."
" Sayang walau ini pesta pertuangan kakak kamu tapi kan kamu adiknya nanti kamu yang akan mendampingi kakak kamu pas turun dari tangga bertemu calon suaminya."
" Duh pake apa aja dech ma....yang mana aja pasti cantik kalau aku yang pake, nanti kalau aku heboh nanti malah mas Dimas bingung mana calon istrinya kan mereka belum pernah bertemu."
Tradisi keluarga Atmajaya dan Gondokusumo memang baru akan mempertemukan anak2 mereka pada hari pertuangan tapi sejak mereka berumur 17 tahun sudah diberitahukan kalau nantinya mereka akan dijodohkan. Dan tradisi ini sudah terjadi dari generasi ke generasi, karena dua keluarga ini sejak dulu sudah bekerja sama membangun kerajaan bisnis dan sekarang sudah menjadi bisnis keluarga yang besar. Dan untuk menjaga agar tidak terjadi perselisihan dan perpecahan diantara kedua keluarga ini disepakati untuk mengikatnya dengan pernikahan. Kesepakatan siapa dan dengan siapa yang akan dijodohkan adalah anak pertama dari kedua keluarga.
Ini adalah pertuangan antara Erlita putri Atmajaya dan Dimas putra Gondokusumo. Mereka berdua sudah sama2 tahu jika mereka dijodohkan sejak usia 17 tahun dan sejak saat itu mereka tidak pernah memiliki hubungan dengan siapapun. Untuk saling menjaga perasaan masing bertemu pun baru akan dilakukan saat pertunangan karena Dimas sejak lulus sekolah menengah pertama langsung pindah ke luar negri untuk melanjutkan studi dan pulang hanya sekali2 saja itupun hanya sebentar. Sementara Erlita juga mengambil sekolah diluar negri dan juga mengambil banyak kursus untuk persiapan menjadi seorang istri. Erlita juga sangat senang dengan kegiatan sosial terutama panti asuhan dan anak-anak terlantar.
Satu hari sebelum hari pertuangan lita dan rina sedang berada di kamar lita mereka sedang asik berbincang tentang calon suami lita mereka penasaran bagai mana wajahnya suaranya bagai mana sikapnya nanti ketika pertama kali melihat lita, semakin membuat penasaran erina dan lita yang hanya bisa tersipu2 malu.
"Kak gimana kalau ternyata calon suami kakak itu orangnya biasa saja tidak ganteng atau tidak keren atau dia jangan2 tidak bisa bicara, apa kakak tidak penasaran ingin melihatnya"
" rina kakak yakin jika pilihan kakek nenek papa dan mama dan juga seluruh keluarga besar kita sudah yang terbaik mau dia itu tidak tampan tidak masalah dia tuli atau bisu juga tidak mengapa yang penting adalah hatinya bisa menyatu dengan hati kakak hatinya tidak tulus menerima kakak walaupun kami baru akan bertemu besok sebelum acara dimulai"
" Iya dari kita kecil sudah di ultimatum tidak boleh jatuh cinta pada siapapun tidak boleh dekat dengan lelaki manapun itu yang selalu mama ingatkan setiap hari sampai rina hafal setiap kata2 mama"
" Dek sekarang kakak yang akan menikah besok kamu juga akan menikah entah dengan siapa karena kamu masih punya waktu untuk memilih sementara kakak tidak karena tugas kali ini diberikan pada kakak untuk menyatukan keluarga kita dan keluarga Gondo kusumo. Ikatan yang akan terus terjalin sampai nanti entah besok siapa yang akan meneruskanya"
Tiba2 saja pintu kamar Erlita diketuk oleh asisten rumah tangga yang memberitahukan bahwa mereka ditunggu untuk makan malem bersama kelurga besar yang sudah berkumpul. Erina dan Erlita segera turun kebawah untuk makan malam bersama sudah berkumpul paman dan bibi serta para sepupu mereka, sambil makan malem mereka bercengkrama saling bertukar cerita yang membuat canda dan tawa. Acara malam ini ditutup dengan minum teh di teras belakang dengan menikmati alunan piano yang erlita mainkan untuk menghibur semuanya.
****
Akhirnya hari ini tiba semua sudah bersiap menyambut tamu dari keluarha besar Gondo kusumo, mama dan papa sibuk mengecek semua persiapan mereka tidak ingin ada yang terlewatkan. Dan semua om dan tante termasuk kakek dan nenek pun sudah siap di ruang tengah yang disulap dengan dekorasi yang elegan dengan bunga-bunga yang beraneka warna tampak semakin mempercantik ruang tengah.
Sementara itu Erlita masih sibuk dengan makeupnya yang sengaja mendatangkan makeup artis ternama untuk membuatnya terlihat cantik didepan calon suaminya nanti. Sementara Erina sibuk dengan bajunya yang tampaknya sedikit kesempitan, beberapa orang bahkan membantunya tapi tetap saja terlihat tidak pas.
Erlita yang melihat tingkah adiknya langsung turun tangan mengatasi masalah adiknya itu. Lita kemudian mengambilkan baju di lemari nya yang kebetulan memang selalu menyiapkan 2 gaun.
"Erina coba pake gaun kakak ini pasti pas buat kamu, salah kamu kan kemarin sudah nyoba katanya pas ternyata sempit kan"
"Tapi kak ini bukanya kakak mau pake gaun ini"
" kakak pake ini aja dek lebih cocok warna juga kakak suka itu cocok buat kamu nanti kakak akan ganti baju dengan gaun yang sudah di siapkan mama"
Erina buru2 menganti bajunya karena pihak keluarga Gondo kusumo akan segera sampai. Acara pertama adalah saling mengenalkan antara Erlita dan Dimas, sebelum melakukan lamaran dan bertunangan.
Akhirnya keluarga Gondo kusumo telah tiba di rumah megah bak istana kelurga Atmajaya dengan halaman yang begitu luas dan pohon-pohon rindang. Mereka disambut dengan hangat dan langsung menuju ruang tengah dimana dimas akan dipertemukan dengan putri pertama mereka Erlita.
Pada acara perkenalan ini acara hanya di pandu dari pihak kedua keluarga saja supaya lebih santai dan akrap.
"Apakabar mas prabu" ayah erlita menyapa ayah Dimas.
"Baik-baik...sudah cukup lama ini kita tidak bertemu sejak kita sering tinggal di bali ya kan ma..." istri pak prabu mengiyakan sambil tersenyum lebar dan juga menyapa istri Pak Rudi Atmajaya.
" Ini lihat anakku lenang sudah pulang dari Amerika kesini langsung mau mengambil istrinya anak mu wedhok wes siap to kabeh "
" Sudah siap to mas anak saya sudah sedari remaja dididik untuk menjadi menantu dirumah mas Prabu"
Kemudian Dimas menyapa kedua orang tua Erlina dan juga kakek nenek dan juga om dan tante Erlina. Disamping Dimas tampak ada seseorang yang tampak ganteng dan gagah seperti Dimas, dia adalah Bagus adik dimas yang sedang kuliah S2 di luar Kanada. Setelah saling menyapa dan beramah tamah saatnya Erlita turun ditemani Erina adiknya.
Erlina tampak cantik dan anggun dengan balutan gaun warna pastel dengan hiasan rambut yang sederhana namun elegan. Disampingnya tak kalah mempesona adiknya Erina yang menggandeng kakaknya juga terlihat sangat anggun dengan balutan gaun warna hampir senada. Tampak semua orang memperhatikan mereka berdua terutama Dimas dan Bagas yang memperhatikan mereka berdua tanpa berkedip.
" Mas Dimas yang mana kira calon istri mu dua-duanya terlihat cantik dan manis jika salah satunya calon istri mu bisakah yang satunya menjadi calon istri ku" Bagas berbisik pada dimas.
Dimas tak bereaksi dengan yang dikatakan Bagas karena Dimas sendiri juga tidak tau yang mana selama ini hanya tau namanya saja Erlita namanya begitu endah dan lembut didengarnya dan dimas hanya berharap hati calon istrinya selembut namanya.
Erlita dan Erina berdiri berdampingan sama-sama memberikan senyuman bedanya kalau erlita sambil menunduk dan Erina tersenyum dengan lebar dan berdiri dengan mantap menatap semua yang ada di ruangan
Pak Rudi berdiri dan memperkenalkan kedua putrinya kepada keluarga besar Gondo Kusumo. Yang pertama di sebut adalah nama Erina putri Atmajaya, kemudian Erina maju kedepan dan menyapa semua tamu yang hadir. Dan mata erina melirik ke kanan dan kekiri sambil mencari tau yang mana calon suami kakaknya. Dan erina langsung duduk didekat kakek dan neneknya.
" Nah sekarang sudah tau kan yang mana calon istri mu nak Dimas , ini dia putri pertama kami Erlita putri atma jaya lulusan S2 Bahasa Inggris dari universitas di Singapure dan juga memiliki hobi memasak melukis dan juga bermain piano, Gimana nak Dimas apa kamu bersedia menerima perjodohan ini atau kamu perlu waktu untuk menjawabnya"
Dimas masih terus memandangi Erlita yang berdiri disana dengan anggun sampai tidak sadar ayah Erlita memberikan pertanyaan yang sangat serius padanya. Ini melebihi dari yang diharapkan Dimas ini sempurna, sampai Bagas menepuk pundak Dimas baru sadar jika semua orang menunggu jawabanya.
Kemudian Dimas berdiri dan menjawab apa yang ditanyakan orang tua Erlita padanya dengan suara yang lantang dimas menjawabnya.
" Bismillahirohmannirohim saya menerima perjodohan ini dengan putri bapak" kemudian Dimas menghampiri Erlita dan memberikan karangan buanga lili yang sudah disiapkan.
Alhamdulillah semua orang terlihat bersyukur dan senang mendengar jawaban dari Dimas. Sebelum Acara lamaran dan pertuangan dimulai beberapa jam lagi sambil makan siang. Dimas mengajak Erlita untuk mengobrol di samping rumah mereka berdua di beri kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain.
Setelah beberapa menit Dimas dan Erlita berbincang di taman samping rumah tiba-tiba terdengar suara yang memanggil nama Erlita siapa lagi kalau bukan adiknya yang manja Erina. Tidak bermaksud mengga gung kakaknya dan calon kakak iparnya Erina hanya mau mengajak kakanya masuk untuk berganti baju karena acara pertungan yang resmi akan segera dilaksanakan 30 menit lagi mereka tidak punyak waktu yang cukup banyak untuk berganti pakaian.
"Maaf kakakku sayang kita harus segera naik untuk ganti baju pertungan yang sudah disiapakan mama ngobrolnya bisa dilanjut nanti setelah acara selesai, begitu mas Dimas sekali mohon maaf ya" Erina sambil menggoda kakak dan calon kakak iparnya.
Tampak Erlita dan Dimas tersipu malu karena ledekan dari Erina, baru kira 15 menit mereka saling berbincang belum begitu banyak hal yang Dimas dengan Erina tapi apa mau di kata acara berikutnya akan segera di mulai Dimas juga perlu mangganti bajunya dengan stelan jas yang sudaj disiapkan dengan warna senada dengan kebaya yang akan di pake Erlita, Erlita dan Erina kemudian segera pamit pada Dimas.
"Maaf ya mas dimas saya naik duluan sampai bertemu nanti di pesta pertuangan kita" Erlita pergi sambil tersipu malu meninggalkan Dimas.
" Iyaa silahlan lita sampe bertemu lagi 30 menit dari sekarang " saut Dimas.
Setelah erlita dan erina berlalu pergi tiba2 datanglah bagas menghampiri kakaknya.
" Mas dim ayo segera ganti bajunya ini sudah jam berapa sebentar lagi acara dimulai" seru bagas pada kakanya.
"iya...iyaaaaaa....." dimas kemudiam bergegas untuk mengganti bajunya.
Setelah 30 menit kemudian acara pertungan akan segera dimulai semua tamu sudah tampak duduk dengan hitmat menikmati acara pertungan yang cukup mewah walau di adakan dirumah. Pesta berkonsep garden party yang dihiasa banyak bunga dan pernak pernik lainya. Pesta sengaja di adakan disamping kolam renang dengan banyak cahaya lilin menambah romamtis.
Pembawa acara sudah mulai acara 15 menit yang lalu dan kini tiba saatnya Dimas dan Erlita saling bertukar cicin. Cicin yang disiapkan special oleh keluarga dimas cicin berlian berwarna biru yang di pesan khusus di luar negri dan satu set perhiasan yang akan di berikan untuk calon menantu keluarga Gondo Kusumo.
" Kepada mas Dimas Aji Gondokusomo kami persilahkan untuk berdiri menyambut kedatangan calon tunang yaitu mbak Erlita ayu Atma jaya"
Tak lama Dimas langsung berdiri menunggu kedangan Erlita. Terdengar musik mengalun dengan lembut perlahan lahan Erlita muncul dengan angunya dan cantik di temani adiknya tercinta Erina. Mereka berjalan perlahan menuju arah dimas. Semua mata tertuju pada Erlita semua orang memuju kecantikam Erlita yang begitu terpancar di padukan denga kebaya moderan rancangan disainer tertama dikota itu. Dimas tak henti memadang Erlita dengan kagumnya sekan tak percaya kelak gadis ini akan menjadi istrinya.
Akhrinya Erlita sampai pada Dimas, kemudian Dimas memasangkan cicin ke jari manis Erlita secara perlahan dan saling berpandan dan melempar senyuman. Kemudian bergantian Erlita yang memasangkan cicin di jari dimas dengan sangat hati-hati dan penuh perasaan.
Semua oranf bertepuk tangan setelah keduanya selesai bertukar cicin. Semua orang tampak bahagian dan senang melihat mereka. Kemudian acara berikutnya ibunda dari dimas memakaikan kalung, gelang serta anting kepada Erlita dengan motif senada dengam cicin Erlita. Acara dilanjutan sengan sambutan dari kedua keluarga secara bergantiam dan di lanjutkan makan malam dan ramah tamah. Tak ketinggalan untuk menghibur tamu-tamu sudah diuandang artis papan atas untuk menyanyikan lagu-lagu romantis untuk sepasang kekasih yang baru saja bertunangan.
Di saat seperti ini digunakan Dimas untuk mengonbrol dengan Erlita maklum saja ini baru kali pertama meraka bertemu pasti banyak yang ingin dimas tau tentang calon istrinya begitu juga sebaliknya Erlita.
" Lita sebenarnya banyak hal yang mau saya tanyakan tapi rasanya malam ini tidak akan cukup waktunya dan juga suasana yang kurang mendukung terlalu banyak orang disini, saya masih 3 hari lagi disini sebelum kembali ke amerika, gimana kalau besok kita ketemu" tanya dimas pada Erlita
" Kalau dirasa itu diperlukan dan diperbolehkan tentu saja mas lita setuju kira - kira dimana kita akan bertemu? "
" Saya ikut saja kamu yang tentukan tempatnya dan waktunya " jawab dimas
" Hhhhmmmm dimana ya mas suka masakan jepang? kalau misal tidak keberatan didekat sini ada restoran jepang yang enak mas suasananya juga nyaman" tambah lita
" Iya boleh besok kita bertemu disitu jam makan siang saja ya mungkin" jawab dimas
"Iyas mas saya setuju tapi mas kita bertemu berdua saja atau gimana ya mas " lita kembali bertanya pada dimas.
" Sebaiknya kita bertemu berdua saja atau kamu mau pergi sama adik kamu mungkin tidak masalah saya juga bisa ajak adik saya"
" Iya mas sebaiknya kita bawa mereka saja untuk teman karena jujur saya masih sedikit canggung mas karena kita baru bertemu hari ini " lita sambil tersipu malu
" Ok....tidak masalah menut aku nanti lita bisa pesan 2 meja yang berdekatan "
Pesta pertunangan masih terus berlanjut sampai malam penyatuan dua keluarga besar itu berjalan dengan lancar dan sangat meriah. Setelah semua acara selesai pihak kelaurga dimas pun segera pulang dan diikuti dengan tamu undangan yang lainya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!