NovelToon NovelToon

My Own Path : Red Phoenix

Ch 00 – Awal Sebuah Era

Immortal World.

Tidak ada yang mengetahui kapan dimulainya penciptaan kehidupan, siapa yang menciptakan makhluk hidup, dan apa tujuan mereka menciptakan makhluk hidup.

Tidak ada kitab, catatan, peninggalan atau gambar – gambar di tembok yang menceritakan kisah awal.

Yang mereka ketahui sekarang adalah mereka memiliki energi kehidupan yang menopang badan mereka, mereka memiliki hasrat yang tinggi untuk bertahan hidup, dan berkembang biak.

Mereka mengikuti logika dasar yang terpatri dalam pikiran, yakni yang kuat yang berkuasa, mereka berusaha menjadi yang terkuat diantara makhluk - makhluk lainnya.

Pada era awal ini daratan Immortal World di diami oleh 6 ras utama, yakni Sea Monster, Nature Elf, Skull Clan, Orc Champion, Wild Beast, dan yang terakhir Manusia.

Dari keenam Ras ini, Ras terkuat adalah Sea Monster, bukan hanya terkenal akan kekuatannya Sea Monster juga merupakan Ras yang memiliki populasi terbanyak, sesuai dengan namanya mereka hidup dikedalaman laut sedangkan luas lautan sendiri sampai dengan 2/3 wilayah di Immortal World.

Namun Ras Sea Monster ini tidak pernah menggangu kelima ras yang lain, mereka selalu bersembunyi dikedalaman laut, bahagia dengan kehidupan mereka sendiri.

Sedangkan untuk kelima ras lainnya mereka harus rela berbagi 1/3 daerah yang berupa daratan di Immortal World untuk mereka tempati.

Bukan karena kelima ras ini tidak mau menekan ras Sea Monster namun kembali pada alasan dasar, kelima ras ini tidak bisa hidup di dalam air.

Pada akhirnya kelima ras yang tersisa membagi dataran menjadi 5 area, East Moon Forest untuk ras Elf, West Fire Desert untuk ras Orc, South Green Valley untuk ras Wild Beast, North ice Mountain untuk ras Skull, serta terakhir Grand Middle Earth untuk ras Manusia.

Semula mereka hidup dengan damai, sampai suatu ketika ...

Sebuah keajaiban terjadi di Immortal World, sebuah bentuk energi kehidupan tercipta, dimana semua makhluk hidup dapat menjadi lebih kuat dengan menyerap energi kehidupan ini.

Energi kehidupan hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari udara, stone magic yang bisa ditambang di tempat – tempat tertentu, berbagai pill yang dibuat dari herbal – herbal yang ada, serta keunikan setiap ras untuk menyerap energi kehidupan.

Sampai pada tahap setiap makhluknya menyimpulan bahwa di Immortal World terdapat 7 ranah yang bisa dicapai semua makhluk hidup, yakni ranah Novice, Apprentice, Elite, Master, Grand Master, Saint, dan terakhir Legend.

Setiap ranah terbagi menjadi 4 tahapan yakni Awal, Menengah, Lanjut dan terakhir Puncak.

Tidak ada yang mengetahui ranah apa yang akan dilalui setelah Peak Legend, karena belum pernah ada Makhluk hidup di Immortal World yang mampu melaluinya.

Pada awalnya kelima ras ini berdiri sama kuat, dengan keuntungan masing – masing dari setiap ras, mereka mampu menyeimbangkan kekuatan.

Namun perubahan terjadi, disaat Ras Elf, Orc, Skull dan Beast bersatu dengan sesama mereka, Ras Manusia tidak melakukannya, Ras Manusia sibuk akan keserakahan diri mereka sendiri, sehingga perlahan – lahan kekuatan mereka menurun.

Sampai pada sebuah era, ras Manusia menjadi ras terlemah tetapi dengan populasi yang terbanyak diantara lima ras lainnya.

Menurunnya kekuatan ras Manusia, ditambah kondisi Grand Middle Earth yang kaya akan sumber daya serta luasnya yang menyamai keempat daerah lainnya, dengan semua kondisi ini menyebabkan ke empat ras sepakat untuk memulai invasi mereka ke Grand Middle Earth.

Dimulai hari itu, ras Manusia selalu diburu oleh para Elf, Skull, Orc maupun Wild Beast, selain di jadikan makanan, ras Manusia juga banyak dijadikan bahan percobaan setiap ras, tidak sedikit juga yang dijadikan budak.

Ras manusia seringkali dijadikan bahan permainan oleh para Skull Clan, Wild Beast tidak terkecuali para elf dan ras Orc juga.

Para manusia ini akan dikumpulkan dalam satu lapangan berbentuk stadiun dengan satu senjata ditangan mereka, dan mereka akan diperintahkan membunuh sesama manusia dan yang terakhir berdiri, maka dia akan mendapatkan makanan lebih untuk dirinya.

Sedangkan para ras Skull, Elf, Orc dan Wild Beast, mereka menonton dari podium masing – masing dan memasang taruhan untuk para budak manusia, terkadang gelak tawa terdengar dari mereka, tidak jarang pula kutukan kejam keluar dari mulut mereka.

Dengan kondisi mereka akan menjarah dataran Grand Middle Earth membuat keempat pasukan ini tidak saling menyerang, mereka seakan melupakan pertempuran berdarah yang sering mereka lakukan.

Namun keempat ras ini harus tetap berhati – hati, mereka harus bergandengan tangan dalam menekan ras Manusia.

Karena ras Manusia ini terkenal akan pertumbuhan, dan perkembangbiakannya yang cepat, populasi ras Manusia ini tetap ada meskipun keempat ras yang lain telah membantai mereka.

Sadar akan hal tersebut, keempat ras ini menjadi khawatir, karena jika dibiarkan mereka yang akan menanggung akibatnya nanti.

Oleh sebab itu keempat ras ini mencapai kesepakatan untuk menindas ras Manusia lebih dari pada awalnya.

Meskipun manusia menjadi ras yang sangat cepat beradaptasi, tetapi dibandingkan dengan kekuatan keempat ras, serta perselisihan tentang kekuasaan, hasrat dan keserakahan diantara ras manusia itu sendiri membuat mereka akhirnya diperbudak oleh keempat ras.

Penindasan terus berlangsung untuk waktu yang cukup lama, tidak ada kata lelah ataupun bosan bagi keempat ras untuk terus menekan keberadaan ras manusia, keempat ras tetap menginginkan kehancuran dan kepunahan ras manusia.

Keempat ras berpikir Grand Middle Earth hanya diperuntukan bagi ras yang kuat tidak untuk ras manusia yang lemah dan tidak mempunyai kekuatan apa – apa.

Namun setelah berpuluh – puluh tahun penindasan, keempat ras ini mulai merasa heran, mengapa ras manusia tidak kunjung punah?, ras manusia tetap bisa berkembang, hal tersebut membuat keempat ras semakin gencar lagi dalam membantai ras manusia.

Sampai suatu ketika sebuah fenomena misterius terjadi di langit dataran Grand Middle Earth, semua ras makhluk hidup melihat keatas memperhatikan apa yang terjadi dengan langit pada hari itu.

Tiba – tiba munculah sesosok makhluk menyerupai manusia namun ukuran tubuhnya lebih besar, mempunyai sayap berwarna putih di setiap punggungnya, melayang diatas langit.

Kemudian sosok itu mengeluarkan suara.

“Cukup!! Kalian empat ras hina hentikan pembantaian kalian”

Meskipun suaranya terlihat pelan dan tidak tergesa – gesa namun suara sosok ini mampu di dengar oleh setiap makhluk hidup yang berada di Grand Middle Earth.

“Siapa kau, berani – beraninya kau memerintah kami” Ancalagon pemimpin ras Wild Beast berbentuk naga berteriak tidak menerima perkataan Archangel.

“Sepertinya kalian tidak mengerti, aku Arcangel Sirius hari ini akan memberi kalian pelajaran” sosok itu tersenyum sinis kemudian merapal satu magic “Divine Star Fall”

Bersamaan dengan berakhirnya lantunan magic, langit tiba – tiba dipenuhi dengan cahaya menyilaukan, sesaat kemudian cahaya – cahaya tersebut melesat turun kedaratan layaknya hujan memburu setiap Wild Beast tingkat tinggi anak buah Ancalagon yang berada di tanah.

Dengan sekejap sungai darah tercipta, bahkan Ancalagon sendiri menderita beberapa luka serius dan harus menggunakan kekuatan rahasianya untuk bisa kabur meninggalkan Grand Middle Earth.

Melihat satu serangan dari Archangel telah membantai sebagian besar kaum Wild Beast membuat ketiga ras yang tersisa semuanya ketakutan, bahkan ketiga pemimpin ras dengan sepakat menarik kekuatan mereka dan meninggalkan Grand Middle Earth.

Ras manusia yang melihat hal tersebut menjadi gembira dan bersemangat mereka berpikir inilah waktu kebangkitan bagi ras manusia. Secercah harapan kini mengisi tubuh mereka.

Setelah pembantaian singkat yang dilakukan, Archangel Sirius tidak langsung pergi, tetapi memanggil utusan yang telah dipilihnya jauh sebelum hari ini tiba.

“Datang” Dengan sebuah seruan pelan dari Sirius, tidak lama keempat makhluk Sacred Beast berkumpul menghadap Sirius.

Mereka adalah, Gladius sang Azure Dragon, Ignis sang Red Pheonix, Genbu sang Black Turtle, dan terakhir Cindaku sang White Tiger.

“Salam, bawahan ini menghadap sang master” keempat Sacred Beast ini merubah tampilan mereka menjadi manusia dan berlutut memberi hormat kepada Sirius.

“Apakah kalian sudah menemukan manusia yang bisa menampung kekuatan kalian?” tidak mau berbasa basi Sirius langsung bertanya.

“Iya kami sudah menemukan mereka”

“Bagus, sekarang kalian latih mereka, turunkan martial spirit kalian pada satu keluarga terkuat, sisanya kami para Arcangel akan menurunkan energi yang bisa membangkitkan martial spirit untuk para manusia di Grand Middle Earth ini”

“Iya akan kami laksanakan”

“Setelah itu pimpin lah mereka dalam pertempuran melawan empat ras yang lain, berusahalah memusnahkan mereka sebelum para kaum Abys datang untuk dan membantu keempat ras ini”

“Iya akan kami laksanakan”

“Dengan hadirnya aku disini hari ini, sudah dipastikan bahwa kaum Abys pun pasti akan tiba di Immortal World, dan akan memperkuat keempat ras, hanya ras manusialah harapan kita untuk membantu kami para Archangel dalam melawan para Abys ini”

“Bolehkah saya bertanya master?” Gladius berkata pelan.

“Silahkan”

“Mengapa harus manusia, yang akan membantu kita master, mengapa tidak salah satu dari empat ras saja yang membantu kita, daripada kita melatih seorang yang lemah, lebih baik bermitra dengan mereka yang sudah memiliki kemampuan dan kekuatan” Gladius masih belum mengerti alasan mengapa harus ras manusia yang mereka pilih.

“Kami juga tidak mengetahuinya, kami hanya menjalankan tugas yang telah The Chosen One berikan kepada kami, sejauh yang kami ketahui The Chosen One tidak pernah salah dalam memilih, kita sebagai bawahannya hanya harus mengikuti setiap perintahnya” Sirius menjawab dengan pelan tidak sedikitpun tersinggung dengan pertanyaan Gladius.

“Baik terima kasih atas penjelasannya Master” Gladius menerima jawaban dari masternya.

“Segera laksanakan tugas kalian, aku akan segera pergi dari sini.”

“Baik Master” dengan jawaban serempak mereka, Sirius menghilang ketiadaan seolah seperti mereka tidak pernah ada sama sekali.

Keempat Sacred Beast ini langsung pergi menuju 4 arah mata angin berbeda dan mulai melatih para manusia ini.

Dan seperti itulah awal mula sejarah ras manusia mempunyai kekuatan martial spirit untuk bertarung, dan mendominasi kembali dataran Grand Middle Earth.

Setelah kejadian aneh dilangit, udara di dataran Grand Middle Earth mengalami perubahan, dimana setiap manusia merasakan bahwa tubuh mereka penuh dengan energi, serta bermunculan kekuatan – kekuatan aneh yang bisa mereka lakukan.

Secara perlahan – lahan tahun demi tahun kekuatan manusia menuju puncaknya, dibawah bimbingan keempat Sacred Beast terciptalah 4 kekuatan yang membagi 4 wilayah di Grand Middle Earth.

Setelah kekuatan ras manusia dirasa cukup barulah keempat kekuatan tersebut memobilisasi pasukan mereka hendak menyerang keempat ras yang dulu telah menyiksa dan membantai mereka.

Ketika pertempuran berlangsung dengan kondisi umat manusia sedang dalam kondisi menang, munculah dua sosok kaum Abys ditengah – tengah pertempuran dan membantu keempat Ras untuk membalikkan keadaan mereka.

Disaat – saat krusial ini, mau tidak mau keempat Sacred Beast harus mengerahkan semua kekuatan mereka untuk mencegah kehancuran umat manusia.

Dengan mengorbankan hidup mereka, keempat Sacred Beast ini menggunakan sebuah magic yang merubah mereka menjadi sebuah senjata, untuk kemudian menghampiri empat pejuang terkuat manusia yang akan melancarkan serangan terakhir.

Dengan Martial Spirit yang diturunkan secara langsung oleh empat Sacred Beast membuat keempat pejuang ini tidak jauh berbeda dari empat Sacred Beast itu sendiri, setelah mereka memegang senjata masing masing, dengan kekuatan penuh mereka mengarahkan serangan terakhir ini keempat penjuru arah.

Dengan keempat kekuatan Sacred yang menyebar kecakrawala, membuat badai energi besar tercipta dan segera menyapu seluruh daratan, melihat hal tersebut, para musuh umat manusia harus lari tunggang langgang namun sayang nya mereka tidak bisa.

Segera pertumpahan darah terjadi, bahkan setengah dari ras – ras ini harus kehilangan nyawa mereka, tersapu oleh badai energi menyisakan lautan darah dengan berbagai warnanya.

Sedangkan sisanya mereka bisa melarikan diri dengan bantuan medan energi ruang yang dibuka oleh kaum Abys.

Pada saat – saat terakhir sebelum melarikan diri Ancalagon sempat berteriak “Nantikan pembalasan kami ras Manusia!!”

Seperti itulah keempat ras ini menghilang, sebagian dari mereka dibantai oleh badai energi yang dihasilkan, serta sisanya dapat melarikan diri menggunakan celah Spasial yang dibuat oleh kaun Abys.

Menggunakan serangan terakhir dalam pertempuran ini berarti melepaskan kehidupan mereka sendiri, itulah yang terjadi dengan keempat Sacred Beast, meskipun kesadaran mereka masih ada, namun sekarang mereka bertempat tinggal di dalam sebuah senjata.

Setelah pertempuran selesai semua pasukan kembali ke Grand Miidle Earth, walaupun tidak berhasil mengalahkan keempat ras, tapi hal itu tetap merupakan sebuah kemenangan.

Namun keempat Sacred Beast belum merasa lega karena mereka yakin bahwa keempat ras ini suatu saat akan kembali, tentu saja, dengan bantuan kaum Abys dibelakang mereka.

Pada saat hal itu terjadi nasib umat manusia sudah dipastikan akan punah, dan para Archangel pun akan mengalami kesulitan ketika mereka bertempur melawan para Demon.

Oleh karena itu keempat Sacred Beast memutuskan untuk sekali lagi mengeluarkan kemampuan mereka untuk membuat sebuah pelindung untuk Grand Middle Earth, setidaknya sampai batas tertentu keempat ras nanti tidak bisa melakukan serangan mereka.

Dengan waktu yang cukup para Sacred Beast ini berharap ras manusia akan bersiap dan terus meningkatkan kemampuan mereka.

Di dasari pemikiran tersebut, para Sacred Beast akhirnya seluruh umat manusia diperintahkan membuat sebuah Hall of Heroes di tengah – tengah Grand Minddle Earth, selain itu Hall of Heroes ini juga diperuntukan untuk mengenang para Sacred Beast yang sangat berpengaruh bagi kemajuan umat manusia.

Setelah Hall of Heroes terbentuk, keempat kekuatan mendeklarasikan dirinya menjadi empat kekaisaran yang akan memerintah masinng – masing wilayah di keempat arah mata angin.

Serta keempat pejuang pemimpin mereka sekarang ditetapkan sebagai kaisar di setiap wilayahnya.

Keempat kaisar ini mulai berkomunikasi dengan para Sacred Beast untuk kembali mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk membuat pelindung Grand Middle Earth.

Seluruh proses tampak hening tidak nampak seperti serangan badai terakhir kali, namun yang tidak disadari oleh semua orang bahwa sepanjang perbatasan Grand Middle Earth telah tumbuh sebuah hutan yang lebat dan dipenuhi formasi rumit yang sekarang dikenal dengan nama Green Lantern Forest.

Setelah melepaskan energi besar, kini jiwa dan kesadaran para Sacred Beast disegel dalam bentuk senjata, sekarang senjata – senjata ilahi ini tidak lebih seperti senjata biasa pada umumnya.

Pada akhirnya keempat kaisar menyuntikan sebagian kekuatannya dan membiarkan keempat senjata terbang dan menghilang di langit, keempat kaisar berpesan kelak jika waktunya tiba, senjata ilahi ini akan kembali bangun dan menuntun para kaisar masa depan memimpin Grand Middle Earth kembali.

Setelah itu, kehidupan umat manusia di Grand Middle Earth menjadi sangat makmur, dengan perselisihan kecil diantara mereka, tidak menyebabkan masalah yang terlalu besar.

Tahun berganti tahun, tidak terasa beberapa ratus tahun telah terlewati tanpa adanya bahaya yang terjadi membuat umat manusia merasa nyaman akan kehidupan mereka dan mulai melupakan sejarah kelam yang pernah mereka alami di masa lalu.

Tahun berganti, ribuan tahun telah terlewati, kini umat manusia sudah melupakan masa lalu mereka, dan sekarang hidup dengan damai, di daratan bernama Grand Middle Earth.

Tanpa mereka ketahui beberapa kekuatan di luar Grand Middle Earth sedang melakukan persiapan untuk menyerang Grand Middle Earth.

“Setelah beberapa ribu tahun lamanya aku bersembunyi, kini sudah watunya bagi kami untuk membalaskan dendam saudara – saudara kami dimasa lalu” Ancalagon berbicara dengan suara dingin.

Dalam penampilan manusianya Ancalagon samar – samar mengeluarkan aura kegelapan yang sangat kental.

“Ya sebaiknya kalian sudah bersiap, karena jika tidak kalian tidak akan pernah tahu mengapa kalian telah musnah” Vargan yang berdiri disamping Ancalagon tersenyum menyeringai.

-----------

jangan lupa tombol like di tekan ya teman - teman, terima kasih :)

Ch 01 – Pelayan Tua

Suatu malam di kedalaman hutan timur Grand Middle Earth, tepatnya di Green Lantern Forest terlihat seorang wanita sedang berlari dengan tergesa – gesa sembari menggendong seorang bayi kecil dipangkuannya.

Wanita itu berlari secara serampangan, seperti tidak tahu arah mana tempat yang harus mereka tuju, dan sering sekali wanita itu menoleh kebelakang hanya untuk memastikan bahwa ia tidak sedang di ikuti.

Merasa bahwa orang – orang yang mengejarnya tertinggal jauh, wanita itu menepi dan berhenti di sebelah pohon besar dengan semak belukar yang rimbun di dekat tanah.

“Yang mulia pangeran maafkan hamba atas gangguan ini, yang mulia pangeran beristirahat sebentar disini, hamba akan membereskan para prajurit itu terlebih dahulu”

-krasak, krusuk, dem, dem-

Terdengar suara sekelompok orang yang berlari mendekat dengan beberapa obor ditangan mereka.

“Kemana pelayan tua itu berlari? Cepat kalian cari jejaknya, jangan sampai misi pengejaran kita berakhir sia – sia, jika misi ini gagal yang mulia kaisar akan memenggal kepala kita” seorang komandan berteriak ditengah – tengah pasukannya.

“Iya komandan” jawab seluruh pasukan yang mulai menyebar mencari jejak keberadaan pelayan tua tersebut.

“Sial mengapa perempuan tua itu bisa menguasai beberapa magic, jika tidak sudah dari tadi aku  bisa menangkapnya” gerutu sang komandan.

Di sisi lain perempuan tua yang juga seorang pelayan sedang membisikan beberapa kata terakhirnya kepada sang bayi.

“Yang mulia pangeran, mereka telah berhasil mengejar kita, sekarang kita berpisah disini sebentar, silahkan tidur nyenyak pangeran, Cast Magic Sleep, Silent and illussion” dengan itu telapak tangan pelayan menyala dengan intensitas sihir yang kecil.

Dengan magic sleep memungkinkan pangeran muda tertidur untuk waktu yang cukup lama, dan magic silent memungkinkan tidak ada gangguan bising dari keadaan sekitar sekaligus memperkuat mantra sleep.

Sedangkan untuk magic Illussion, memungkinkan merubah keadaan sekitar, mengacaukan penglihatan, sangat cocok sekali untuk mengelabui musuh, atau menyembunyikan sebuah barang.

Setelah memastikan sihir nya bekerja, sang pelayan mulai berlari kembali, pelayan tersebut sengaja memberitahukan keberadaannya untuk menarik perhatian para prajurit yang mengejar.

Dengan gerakan yang cukup mengagetkan membuat beberapa prajurit terkesiap sebelum akhirnya mereka berteriak memberitahukan keberadaan sang pelayan.

“Komandan pelayan tua itu ada disini !!”

“Komandan kami menemukan pelayan tua itu!!”

“Pelayan tua itu sedang menggendong seorang bayi !!”

Berbagai teriakan terdengar dari pasukan depan, sehingga tidak lama kabar tersebut sampai di telinga komandan.

“Bagus, sekarang kita kejar dia, jangan sampai kita kehilangan kembali jejaknya” Komandan itu segera memberi perintah.

“Assassin lakukan tugasmu jangan sampai kau terperdaya kembali dengan sihir ilusi nya” Komandan itu melirik kedua pria yang berada disampingnya dengan tatapan dingin.

“Anda dapat yakin komandan, kami tidak akan kehilangan untuk yang kedua kalinya, yang terakhir kali kami tertangkap tidak siap dan harus terperdaya dengan sihirnya, tapi sekarang kami telah mempersiapkan diri kami masing - masing” salah satu Assassin dengan tegas mengklaim keberhasilannya.

“Bagus sekarang kalian bergegas kedepan, dan sergap pelayan tua itu” Komandan segera memberikan perintahnya.

“Siap laksanakan” jawab kedua Assassin itu serempak.

Kedua Assassin itu langsung menggunakan skill Stealth mereka dan segera menghilang menuju ketiadaan.

Sementara itu di garis depan, para prajurit segera berlari mengejar pelayan tua, mereka tidak mau kehilangan jejaknya kembali.

“Para Mage batasi pergerakannya” seorang prajurit yang membawa perisai berteriak.

“Archer, segera lumpuhkan pergerakannya” kembali prajurit yang lain berteriak juga.

-shu shu shu

“Earth Wall”

Dengan berakhirnya teriakan prajurit beberapa anak panah langsung melesat kearah lari pelayan tua, di teruskan dengan seruan magic tipe tanah yang menghasilkan sebuah dinding batu di lokasi yang ditentukan.

Melihat hal tersebut pelayan tua tersenyum.

“Aku sudah menunggu kalian Bind Thorn, Advance Fire Ball” bersamaan dengan datangnya serangan dari para prajurit pelayan itu berbalik dan balas memberikan serangan.

Seketika tubuh para prajurit garis depan di lilit oleh duri – duri tajam yang merambat dari tanah, dan membatasi pergerakan mereka, di tambah dengan mantra Fire Ball yang sangat besar sedang terkonsentrasi di tangan pelayan tua tersebut.

“Release” Suara lirih pelayan, menandakan awalan mantra Fire Ball yang melesat kearah para prajurit.

“Prajurit pasang perisai kalian, aktifkan skill pertahanan kalian” Melihat mantra Fire ball mendekat membuat semua prajurit segera memasang perisai mereka di depan, meskipun pergerakan mereka terhambat duri mereka tetap bisa memasang perisai mereka.

“Shield Barrier” semua prajurit serempak menggunakan skill mereka, dan sesaat kemudian sebuah energi barrier terbentuk saling tumpuk satu sama lain, menyebabkan energi barrier menjadi sangat tebal.

Sesaat kemudian sebuah tubrukan energi terjadi, dengan sebuah ledakan yang keras area sekitar yang tidak terlindungi oleh barrier hancur total akibat dari ledakan Fire Ball.

Sedangkan para prajurit meskipun mereka sudah memakai skill pertahanan, mereka tetap mengalami tekanan yang signifikan dimana energi Barrier mereka langsung hancur dan mereka terdorong beberapa langkah kebelakang.

Meskipun tidak ada yang terluka parah tetapi para prajurit sangat kaget dengan kekuatan Advance Fire Ball, seingat mereka, skill pertahanan mereka seharusnya mampu menahan beberapa magic sejenis.

Namun yang tidak diketahui para prajurit adalah magic sebelumnya Bind Thorn selain membatasi pergerakan juga memiliki kemampuan untuk melemahkan skill defensif lawan yang terlilit duri tersebut.

Melihat ekspresi kaget yang diperlihatkan para Prajurit membuat pelayan hendak memberikan serangan lanjutan, namun serangan magic nya harus terhenti karena pelayan itu merasakan niat membunuh yang kuat yang sedang mendekat kearahnya.

‘Hmm, pasti itu Imperial Assassin yang sempat ku kelabui’ pelayan menduga siapa yang mengeluarkan niat membunuh setebal itu.

Sebenarnya seorang Assassin yang tidak bisa menahan niat membunuhnya berarti Assassin itu tidak dalam keadaan tenang, dan tentu saja hal tersebut akan berpengaruh terhadap serangan menyelinap mereka, sekaligus dipertanyakan pula kualitas dari Assassin tersebut.

Namun untuk kedua Imperial Assassin, mereka berdua menganggap pelayan tua sebagai mangsa yang berada diatas piring yang bisa mereka terkam kapan saja mereka mau.

Maka dari itu mereka tidak menahan sedikitpun niat membunuh mereka, ditambah dengan peristiwa sebelumnya dimana mereka berdua dengan mudahnya diperdayai oleh pelayan tua semakin menambah amarah kedua Imperial Assassin.

Dengan Earth Wall yang membatasi ruang gerak pelayan tua, kedua Assassin melakukan serangan menjepit dari dua arah yang berbeda, memasang Dagger nya yang sangat tajam mereka bersiap memberikan skill terkuat mereka.

Sesaat sebelum Dagger itu mampu menyayat tubuh pelayan tua.

Pelayan itu tersenyum kecil dan merapalkan sebuah magic sederhana, “Blink” bersamaan dengan itu tubuh pelayan tua menghilang meninggalkan sebuah afterimage yang terlihat seperti menertawakan kedua Assassin yang menebasnya.

Pelayan itu berteleport secara instan kedepan menembus Earth Wall yang menjulang memisahkannya dengan para prajurit.

Meskipun Blink hanya magic teleport sederhana yang memindahkan tubuh seorang Mage dengan beberapa meter saja, namun penggunaan Blink oleh pelayan sangat tepat dikombinasikan dengan Earth Wall musuh, dan justru kini berbalik merugikan mereka sendiri.

“Acceleration” pelayan itu tidak mau bermain – main lagi, sudah cukup baginya untuk menarik perhatian para prajurit, sekarang waktunya bagi dia untuk benar – benar berlari meninggalkan area ini.

“Pelayan Tua !!!” kedua Assassin itu berteriak dengan wajah merah padam menahan amarah yang sangat besar, harga diri mereka sudah dua kali dipermalukan oleh pelayan tua itu.

“Mage bodoh segera batalkan magicmu” seorang Assassin akhirnya meraung menumpahkan kekesalannya terhadap mage yang mengeluarkan Earth Wall.

Mage langsung membatalkan Earth Wall dengan cepat, namun sayang ketika Earth Wall menghilang pelayan tua itu sudah menghilang kembali dari pandangan mereka.

“Mage segera lakukan Detection”

“Pelayan itu berlari kearah ini Sir” seorang Mage tanpa harus diperintahkan sudah melakukan Detection, mendeteksi pergerakan pelayan tua tersebut.

“Bagus” kedua Imperian Assassin saling melirik dan kemudian menggunakan Stealth kembali, mereka kembali mengejar pelayan tua.

“Apa yang sedang kalian lakukan?!!” tidak lama sebuah suara berat muncul dari ujung barisan belakang, komandan mereka telah menyusul mereka ke garis depan.

“Dimana pelayan tua itu?”

“Kedua Sir Imperial Assassin sedang mengejar mereka Sir”

“Apa pelayan tua itu berhasil lolos kembali?”

Para prajurit hanya bisa menundukan kepala mereka, mereka tidak bisa mengelak ucapan komandan mereka, pada kenyataannya mereka memang tidak bisa menahan pelayan tua itu.

“Idiot, seharusnya aku tidak meminta kalian untuk melakukan tugas ini” sang komandan hanya mendengus melampiaskan kekesalan di dalam hatinya.

“Apa yang sedang kalian lakukan, segera susul kedua Imperial Assassin itu”

“Ya komandan” segera para prajurit itu kembali melakukan pengejarannya, dengan ditemani oleh sang komandan.

Ditengah pengejaran ini, mau tidak mau sang komandan berpikir, ‘Siapa sebenarnya pelayan tua ini?’

-----------

jangan lupa tombol like di tekan ya teman - teman, terima kasih :)

Ch 02 – Grand Wizard Anna

“Brengsek, sebenarnya ada berapa banyak magic yang dikuasai pelayan tua itu?” salah satu Assassin mengutuk sambil berlari mengejar keberadaan pelayan tua.

Kembali kedua Imperial Assassin ini, menghadapi beberapa macam perangkap sihir sederhana yang dipasang pelayan tua.

Jika dalam keadaan normal mereka berdua tidak mungkin terkena perangkap sederhana seperti ini, tetapi karena mental psikologi mereka sedang kacau, membuat mereka mengabaikan area sekitar.

Karena perangkap ini, suasana hati kedua Assassin semakin bertambah buruk, harga diri mereka sebagai Imperial Assassin menolak dipermalukan seperti ini.

Ditambah dengan perangkap ini, mereka juga telah diperlambat untuk yang kesekian kalinya.

“Jika sampai tertangkap, akan kucabik – cabik tubuh pelayan tua itu”

“Ya kau benar, aku tidak akan bisa tenang tanpa melampiaskan amarah ini”

“Teman – teman kita di Imperial akan menertawakan kita, jika mereka tahu kondisi kita sekarang”

“Kau benar, sial, pelayan tua berdo’alah kepada langit supaya kau tidak kami temukan, karena jika kami menemukanmu, kematianmu sudah pasti terjadi”

Kedua Imperial Assassin saling berbagi rasa kesal mereka, sembari mencari jejak keberadaan sang pelayan tua.

Sementara itu sang pelayan kini sedang berdiri ditempat tergelap di salah satu sudut hutan, ia menghela nafas memperhatikan kedua Imperial Assassin yang sedang berjuang mencari keberadaannya.

“Hah tidak pernah kusangka ternyata Kekaisaran akan terjatuh sampai sejauh ini, bahkan dua orang idiot sekarang berani menyebut diri mereka Imperial Assassin, sungguh sangat mengecewakan”

“Yang mulia paduka Kaisar mengapa anda tidak pernah memberitahuku kabar mengenai keadaan yang sebenarnya, jika saja aku mengetahui nya lebih cepat mungkin kekaisaran tidak akan jatuh sampai seperti ini, mungkin juga konflik ini tidak akan pernah terjadi” Pelayan melihat kearah langit berbicara kepada dirinya sendiri.

“Jika saja aku tahu akan seperti ini jadinya, pada hari itu aku tidak akan pergi meninggalkan kekaisaran” pelayan itu meratapi langit, sangat menyesal dengan keputusan yang telah dia buat beberapa dekade kebelakang.

“Hah, sekarang Nasi sudah menjadi bubur, apapun yang kusesali tetap tidak akan merubah keadaan, sekarang yang bisa kulakukan hanyalah mengurus kedua orang idiot itu dan memberikan sedikit kenang – kenangan kepada para pengkhianat imperial” kilatan dingin muncul di kedua mata pelayan.

Pelayan wanita itu langsung bergegas menghilang kembali dalam kegelapan, karena jarak Imperial Assassin dan para prajurit cukup jauh, pelayan itu memutuskan untuk menghabisi kedua Assassin idiot itu terlebih dahulu.

Sebenarnya jika saja kondisi pelayan itu dalam keadaan prima, atau sama seperti dulu ketika pelayan itu dalam masa puncaknya, menghabisi sekelompok pasukan dan beberapa Assassin akan seperti permainan anak – anak bagi pelayan itu.

Namun karena suatu kejadian yang menimpa dirinya menyebabkan pelayan itu terluka hebat, akibatnya luka tersebut menurunkan vitalitasnya dan berefek pada beberapa kemampuannya yang terpaksa ia segel, tidak bisa digunakan atau itu akan mengancam nyawanya sendiri.

Sementara itu kedua Assassin sekarang kebingungan, mereka kembali kehilangan jejak sang pelayan.

Ditengah kebingungannya kedua Assassin itu merasakan sebuah magic mendekat kearah mereka dari arah belakang, persepsi kedua Assassin ini memang diatas rata – rata, namun sekarang mereka tengah menghadapi lawan yang berbeda.

Ketika kedua Assassin bereaksi dengan membalikan badan mereka, tidak ada waktu kembali untuk menghindari magic, dan mau tidak mau mereka harus terkena Wind Cutter yang mendorong mereka beberapa langkah dengan efek sayatan kecil di sekujur tubuh mereka.

Untung saja sekujur tubuh Assassin dilengkapi dengan satu set armor lengkap, sehingga Wind Cutter tidak terlalu memberikan bahaya kepada tubuh mereka.

“Persepsi kalian cukup bagus, namun sayangnya reaksi kalian sangat mengecewakan, yah setidaknya para orang tua itu tidak menghabiskan waktu mereka secara sia - sia” seorang perempuan dalam pakaian pelayan dan membawa sebuah gendongan bayi keluar dari kegelapan.

“Bah pelayan tua kau akhirnya mengantarkan nyawamu sendiri, jangan salahkan aku karena tidak berbelas kasihan kepadamu”

“Kau masih berani menampakkan wajahmu kepada kami Imperial Assassin, sepertinya kau sudah bersiap menyerahkan nyawamu.”

Kedua Assassin itu menyeringai melihat pelayan tua yang sedang mereka cari menampakkan dirinya sendiri, mereka berpikir apa pelayan ini bodoh sudah bagus pelayan dan bayi itu bisa kabur dari mereka, tetapi pelayan itu malah menunjukan keberadaannya.

Namun kedua Assassin tidak mempedulikannya lagi, bagi mereka ini adalah sebuah anugerah, mereka sekarang dapat melampiaskan amarah sekaligus membereskan misi yang sekarang mereka emban.

“Sebelum kau mati, apa kau mempunyai beberapa kalimat pentup”

“Mungkin kepada bayi yang sedang kau gendong itu, walaupun pada akhirnya bayi tersebut akan bernasib sama denganmu, hahaha”

“Bukankan sebaliknya, kalian lah para idiot yang akan menemui ajalmu malam ini, berterima kasihlah padaku karena saat ini aku akan mengurangi beban kekaisaran dengan membunuh dua Assassin yang tidak berguna seperti kalian” pelayan itu menyeringai dingin.

“Apa kau bilang ?!!”

“Sudahlah tidak usah bercakap – cakap lagi, brother kita habisi pelayan itu sekarang”

“Ya kau benar, Shadowless”

“Wind Accelerate”

Kedua Assassin langsung berlari satu menyerang dari depan berniat mengalihkan perhatian sang pelayan, dan satu Assassin lagi menyelinap kedalam ketiadaan, bersiap memberikan serangan mendadak.

“Permainan anak – anak, Body Freeze, Nova Freeze” sang pelayan langsung membalas serangan, dengan melepaskan Body Freeze membuat tubuh sang pelayan di lapisi sebuah es tebal yang berfungsi sebagai pertahanan.

Sedangkan magic selanjutnya merupakan magic tipe area, yang meskipun pelepasan magic nya agak sedikit lama tetapi efek yang dihasilkannya mampu menurunkan kecepatan pergerakan lawan di sekitar Mage, dan bersamaan dengan itu efek selanjutnya meniadakan status ketiadaan seorang Assassin.

Melihat dual pelepasan magic dari pelayan membuat kedua Assassin terkejut karena sangat jarang sekali mereka melihat seorang mage yang bisa melakukan Dual Casting secara bersamaan, apalagi mage ini hanyalah seorang pelayan.

“Siapa Pelayan tua ini?” mau tidak mau kedua Assassin ini bertanya kepada diri mereka sendiri.

Namun karena terlanjur dikuasai amarah, serta dituntut oleh misi yang sedang mereka laksanakan, kedua Assassin ini tidak memikirkannya lebih lanjut.

“Back Stab”

“Cut Troat”

Kedua Assassin langsung memberikan dua serangan beruntunnya, walaupun mereka tahu serangan ini tidak akan bisa memberikan efek yang signifikan, tetapi tetap mereka harus melancarkannya.

Karena jika serangan mereka terhubung, mereka bisa merantai serangan mereka dan memojokkan sang pelayan, sebelum kemudian mengalahkan dan membunuh pelayan ini.

“Imperial Assassin sungguh tidak berkembang sama sekali, kalian masih mengandalkan teknik seperti ini untuk melawan musuh kalian” pelayan itu mau tidak mau menghela nafas.

“Air Flow, Earth Shatter, Fire Ring”

Seketika udara disekitar pelayan mengalami pemadatan, menyebabkan kedua Assassin mengalami perasaan tercekik seperti kekurangan udara, tidak sampai disana dengan mantra Earth Shatter langsung memakukan mereka ditanah tanpa bisa berkutik.

Ditambah mantra Fire Ring langsung menebas kedua kepala Assassin, meninggalkan mereka dengan ekspresi terkejut yang luar biasa, bahkan dalam kematiannya kedua Assassin dipenuhi kejutan dengan Triple Casting magic yang dilakukan sang pelayan.

Melihat kepala kedua Assassin yang tergeletak berlumuran darah menandakan pertarungan telah berakhir, sehingga pelayan itu mengendurkan penjagaannya, namun sesaat kemudian, dadanya menjadi sesak.

“Cough – cough, cough - cough” seteguk darah segar keluar dari mulut pelayan.

“Ah ternyata tubuh ini memang sudah tua, bahkan triple casting saja sudah memberikan efek seperti ini kepada tubuhku,” sang pelayan mau tidak mau bersandar di sebuah pohon guna mengistirahatkan tubuhnya.

karena penggunaan dari magic - magic yang berlebihan akhirnya membuat luka lama sang pelayan kembali terbuka.

“Aku harus secepatnya meninggalkan area ini, dan menjemput pangeran jika tidak para prajurit itu akan segera menemukan keberadaanku” Pelayan berusaha bangkit dari posisinya, namun sayangnya tubuhnya sangat sulit untuk digerakkan.

“Sial mengapa harus seperti ini” sang pelayan kembali menyesalkan kondisi tubuhnya yang sekarang.

Bahkan untuk berdiri dan berjalan menjauh saja sang pelayan harus bersusah payah.

“Komandan ada jejak pertarungan disini” terdengar suara seorang prajurit.

“Ya, kalian segera cari keberadaan pelayan tua itu, sepertinya kedua Assassin telah berhasil membunuh pelayan dan bayi itu” sang komandan melihat area sekitar, dan terpana dengan jejak pertempuran yang terlihat.

Komandan yakin kedua Imperial Assassin bisa mengalahkan dan bahkan membunuh pasangan pelayan dan bayi tersebut.

“Komandan harap lihat sebelah sini” tiba – tiba seorang prajurit berteriak membuat seluruh pasukan memperhatikannya dan mulai mendekat termasuk sang komandan.

“Apa yang sebenarnya terjadi disini?” sang komandan tertegun melihat temuan dari prajurit yang tidak lain adalah mayat kedua Imperail Assassin dengan kedua kepala mereka yang terpisah.

“Oh little Lou ternyata, tidak pernah kusangka anak kecil yang dulu tidak bisa mengangkat sebuah pedang, sekarang telah menjadi seorang komandan, tetapi sayangnya kau telah memilih kaisar yang salah” ditengah - tengah keheningan sebuah suara perempuan lemah terdengar jelas di telinga semua pasukan.

Sontak seluruh pasukan berbalik kearah asal suara terdengar.

“Siapa itu?” sang komandan terkejut dengan pernyataannya.

“Aku, apa kau sudah lupa dengan keberadaanku little Lou” Akhirnya seorang wanita berpenampilan pelayan melangkah keluar dengan tertatih – tatih dari balik pohon tidak jauh dari kumpulan para pasukan.

“Oh ternyata kau pelayan tua” sang komandan menghela nafas lega, melihat siapa yang berbicara kepadanya, sebelumnya ia mengira bahwa ada seorang pejuang tua yang menyergap dan membunuh kedua Imperial Assassin.

“Kau berani menunjukan keberadaanmu, berarti siap menyerahkan nyawamu” sang komandan menyeringai, “Pasukan atas nama kekaisaran aku perintahkan kalian untuk menangkap dan mengeksekusi pelayan dan bayi yang sedang ia gendong atas nama penebusan dosa seorang pengkhianat”

“Sungguh pidato yang mengharukan, sayangnya hari ini kalian melawan orang yang salah”

“Tangkap dia !!!” sang Komandan meraung.

“Imperial Arcane : Gravity Tension” sang pelayan langsung mengeluarkan magic tipe area yang langsung mengunci pergerakan seluruh pasukan.

Kini seluruh pasukan bertekuk lutut dibawah tanah, dibawah penindasan Gravity Tension mereka seperti terkena batu ribuan ton, tidak bisa melakukan apa – apa.

“Apa kau sekarang tahu siapa aku Little Lou” sang pelayan masih saja tersenyum walau sekarang terlihat di sudut mulutnya ada darah segar yang menetes.

“Apa, ja ... jangan bil ... bilang ka .. kalau kau adalah? Tidak ini tidak mungkin terjadi mengapa kau berada disini Gran ...”

“Sekarang kau sudah menyadarinya, namun sayangnya semua sudah terlambat”

“Imperial Arcane : Fire Storm”

“Mengapa kau berada disini Grand Wizard Imperial Anna”

-------------

jangan lupa tombol like di tekan ya teman - teman, terima kasih :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!