NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Tuan Muda Buta

Bab 01

"Segera tangkap dia,aku tidak ingin pernikahan ini gagal!"Ucap seorang laki-laki paruh baya dengan stelan jas hitam dan sangat rapi.

"Tapi tuan saya sudah berusaha nona Sena telah kabur bersama seorang laki-laki."Ucap seorang yang seperti nya adalah pesuruh dari laki-laki berpakaian rapi tadi.

"Anak kurang hajar! Bisa bisa nya dia kabur di saat seperti ini!"Ucap laki-laki paruh baya tersebut mulai mengamuk dan melempar beberapa vs bungga yang berada di samping tempat di tempat nya berdiri.

Tepat di hari ini adalah hari pernikahan antara anak kedua keluarga Prasetya dan anak tunggal keluarga Desmond.

Kedua keluarga yang sangat kaya raya bahkan termasuk dalam keluarga terkaya di kota tersebut.

Karena sebuah kesepakatan bisnis kedua keluarga yang memang sudah bersahabat sejak lama itu pun, membuat kesepakatan untuk menjodohkan anak mereka agar kelak bisnis mereka terus berkembang di tangan kedua pewaris tersebut.

Namun di hari pernikahan Sena Prasetya anak kedua keluarga Prasetya di nyatakan kabur dari pernikahan itu karena mengetahui jika calon suami nya ya itu Rafael Desmond itu adalah laki-laki buta yang tidak bisa melihat.

Dua bulan lalu setelah perundingan kedua belah pihak keluarga selesai dan kedua nya sudah setuju untuk menikah karena juga sudah saling suka satu sama lain, Rafael mengalami kecelakaan yang membuat dirinya buta dan tidak bisa melihat lagi.

Mendengar berita tersebut Sena yang tidak mau memiliki suami cacat dan tidak mau dirinya menjadi kesusahan untuk merawat Rafael yang buta ia pun memilih kabur dengan selingkuhannya tepat di hari pernikahan mereka.

Semua tamu sudah hadir di pesta yang begitu megah tersebut, acara kini hampir di mulai tingal menunggu pengantin wanita saja.

"Nyonya Laura, di mana putri anda apakah dia sudah selesai berisap-siap? Acara nya sebentar lagi akan di mulai."Ucap pendeta yabg akan menikah kan mereka.

"Ah,iya sebentar saya cek dulu ke atas, mungkin masih di make up."Ucap mama dari Sena, ya itu mama Laura.

Mama Laura pun menaiki tangga menuju lantai atas gedung untuk melihat apakah Sena sudah selesai.

Namun saat ia tiba di sana ia terkejut yang ada hanya lah barang-barang yang berantakan akibat di lempar oleh papa Frey suami dari mama Laura, ya itu ayah dari Sena.

"Astaga mas ada apa ini?"Ucap mama Laura melihat suaminya yabg seperti nya sedang marah besar dan mengamuk.

"Ada apa kau bilang? Lihat anak kurang hajar itu,dia sudah kabur dan sekarang apa yang harus kita lakukan! Kita tidak mungkin membatalkan pernikahan ini!"Ucap papa Frey yang emosi.

"Apa? Sena kabur!"Ucap mama Laura berpura-pura kaget, sebenarnya mama Laura sudah tau jika Sena tidak ingin menikah dengan tuan muda Rafael yang buta itu,jadi ia juga lah yang telah membantu sang putri untuk kabur.

"Kau ini sebagai mama bagaimana kau mengajari anak hah? Mengapa dia menjadi pembangkang seperti ini?"Ucap papa Frey membentak mama Laura.

"Aku,aku juga tidak tau."Jawab mama Laura berpura-pura.

"Huh, terserah saja,aku mau kau menyelesaikan ini,jika tidak kita akan hidup miskin."Ucap papa Frey kemudian berjalan meningal kan mama Laura sendiri di dalam ruangan tersebut.

"Astaga, bagai mana ini? Miskin? Aku tidak mau hidup miskin,yang benar saja."Gumam mama Laura kini ketakutan.

Mama Laura pun mondar mandir di ruangan tersebut sambil berfikir bagaimana caranya agar mereka tidak malu dan tidak jatuh miskin.

Sementara itu di lantai bawah.

"Pa, papa kenapa? Tanya Ziana, menghampiri papa Frey.

Ziana pesertanya, ia biasa di panggil Zia wanita cantik Zia adalah kakak dari Sena lebih tepatnya anak angkat dari keluarga Prasetya.

Zia berumur 20 tahun dua tahun lebih tua dari adik nya Sena, namun di keluarga Prasetya ia bukan lah anak kesayangan atau lebih tepatnya anak yang tidak di anggap, karena Zia adalah anak angkat, Zia di ambil dari panti asuhan oleh papa Frey dan mama Laura saat usia nya baru menginjak dua tahun, karena saat itu papa Frey sangat ingin memiliki anak namun mama Laura belum juga hamil, dengan terpaksa mama Laura menyetujui niat papa Frey yang ingin mengadopsi anak sebagai pancingan untuk mama Laura agar cepat hamil, benar saja setelah usia Zia menginjak tiga tahun lebih mama Laura pun hamil dan anak itu adalah Sena.

"Pa, kenapa papa diam?"Tanya Zia lagi.

"Ah, Zia maaf ada apa?"Tanya papa Frey tersadar dari lamunannya.

"Pa, kenapa? Ada masalah apa? Dan di mana mama atau Sena mengapa mereka tidak ikut turun pa? Acara sudah mau di mulai."Ucap Zia bingung dengan papa dan mama angkat nya itu.

"Zia,ayo ikut papa."Ucap papa Frey kemudian menarik tangan Zia kembali menaiki tangga dan menuju ruangan di mana mama Laura masih mondar-mandir.

"Ada apa pa?"Ucap Zia kebingungan.

"Sudah ikut saja."Jawab papa Frey lagi.

Tidak lama kemudian mereka pun kembali riba di ruang rias tersebut.

"Laura."Ucap papa Frey masuk ke dalam ruang tersebut sambil memegang tangan Zia.

"Mas,ada ide."Ucap mama Laura saat melihat Zia yang sedang berdiri di samping papa nya.

"Apa kau juga satu pemikiran dengan ku?"Tanya papa Frey kepada mama Laura dengan tatapan mata yang seakan sama-sama memiliki tujuan yang sama.

"Bagaimana jika Zia saja yang mengantikan Sena untuk menikah?"Ucap mama Laura menujuk Zia.

"Apa? Ak-aku?"Ucap Zia kaget dan tak habis fikir dengan ucapan mama nya yang tiba-tiba menujuk dirinya.

"Aku setuju."Jawab papa Frey lagi.

"Ayo Zia cepat ikut mama."Ucap mama Laura berjalan ke arah Zia dan ingin membawa Zia masuk ke dalam kamar yang berada di ruangan itu.

"Tunggu-tunggu. Ma,Pa,ini apa maksud nya? Tanya Zia tak mengerti.

"Zia maaf kan papa, seharusnya kau tidak menanggung ini semua, namun adik mu Sena telah kabur bersama laki-laki lain, karena mengetahui kondisi tuan muda Rafael yang kini buta."Ucap papa Frey kepada Zia.

"Astaga, Sena."Ucap Zia membekap mulutnya kaget.

"Sudah Zia, jangan banyak omong ayo cepat ikut mama."Ucap mama Laura menarik paksa tangan Zia.

"Tidak,aku tidak mau ma,pa."Ucap Zia tidak ingin mengikuti perintah kedua orang tua angkat nya itu.

"Zia,papa mohon,kali ini saja kamu bantu papa sayang,jika tidak keluarga kita akan miskin."Ucap papa Frey memohon.

Zia terdiam,air mata nya mulai menetes membasahi pipi mulus milik nya, hati nya kini kacau-balau, bagaimana tidak,ia harus menggantikan sang adik untuk menikah.

Bersambung ....

Bab 02

"Zia, jangan biar kan papa mu memohon seperti itu, seharusnya ini saat nya kau membalas kebaikan kami,jika tidak kau mungkin Sekar tidak akan bisa hidup mewah dan lulus sekolah dengan baik kau seharusnya berterima kasih dan bersedia membantu kami."Ucap mama Laura memarahi Zia.

"Cukup Laura! Kau jangan mengungkit kisah lama, sekarang semuanya terserah kepada Zia, kita juga tidak memiliki hak untuk memaksakan dirinya."Ucap papa Frey yang notabennya tidak bisa melihat Zia menangis.

"Kamu selalu membela nya mas."Ucap mama Laura kesal.

"Zia, tolong jangan ambil hati tentang omongan mama mu,dia hanya sedang panik."Ucap papa Frey kemudian mengusap lembut air mata Zia.

Zia masih larut dalam Isak tangis nya, dirinya tidak mampu membantah permintaan mama angkat nya itu,ia juga merasa telah berhutang banyak dengan keluarga Prasetya yabg telah membesarkan nya, memberikan kehidupan yang layak untuk nya serta menyekolahkan dirinya.

"Pa,mama benar, mungkin ini lah saat nya aku membalas kebaikan mama dan papa,aku menyetujui nya pa."Ucap Zia sambil menundukkan kepalanya menahan sakit yang tak berdarah di hati nya karena harus menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai dan tidak mencintai dirinya.

"Benar kah sayang? Terima kasih, terima kasih banyak papa sangat menyayangi mu."Ucap papa Frey kemudian langsung memeluk erat tubuh Zia.

Zia mengangguk sambil tersenyum kecil untuk menguatkan hati nya.

"Bagus,kalau begitu Zia ayo cepat ikut mama."Ucap mama Laura langsung menarik tangan Zia untuk mengati pakaian dan ber make up.

Namun tepat di saat itu mama dari Rafael Desmond ya itu Rianti Desmond tiba tepat di dalam ruangan tersebut.

"Nyonya Rianti."Ucap papa Frey kaget.

Dan itu membuat langkah kaki mama Laura terhenti dan berbalik melihat ke arah Rianti.

Rafael Desmond, hanya memiliki seorang mama karena telah di tingal mati oleh sang papa sebab kecelakaan mobil saat ingin berlibur bersama Rafael saat usia Rafael menginjak lima tahun.

"Aku sudah mendengar semuanya."Ucap mama Rianti dengan tatapan mata yang tidak bisa di artikan.

"Rianti,aku minta maaf atas kejadian ini."Ucap mama Laura yang kemudian menghampiri mama Rianti.

"Aku benar-benar kecewa kepada putri mu Sena, namun acara ini sudah berlangsung,mau tidak mau ya harus ada pengantin penganti, meskipun nantinya Rafael akan mengamuk."Ucap mama Rianti kemudian keluar meningal kan ruangan tersebut dengan sorot wajah yang terlihat marah dan kecewa.

Papa Frey dan mama Laura hanya bisa diam saja, tidak berani menjawab lagi.

Dua jam kemudian.

Zia turun kini berjalan dengan di gandeng oleh sang papa, menuju altar tempat akan di langsung kan janji suci pernikahan di depan pendeta dan banyak orang.

"Zia,papa benar-benar minta maaf."Gumam papa Frey sambil menggandeng tangan Zia hendak mengantar nya ke altar.

"Lupakan saja pa,aku ikhlas,dan aku akan menanggung semua resikonya."Ucap Zia berusaha tegar.

Awalnya Rafael merasa jangal karena nama yang berbeda, namun mama nya sempat berkata jika itu adalah nama asli dari Sena agar Rafael tidak menolak.

Pernikahan pun berjalan lancar dengan pesta yang sangat megah dan mewah.

Sore harinya, resepsi itu pun selesai, dan semuanya kembali seperti semula.

Kini kedua keluarga itu berkumpul di mansion milik keluarga Desmond.

Dan mereka sedang duduk di ruang tengah mansion tersebut.

"Rafael,ada yang ingin mama bicara kan."Ucap mama Rianti yang kini duduk di samping Rafael.

"Apa ma? Apa soal Fila?"Tanya Rafael bingung.

"Bukan."Jawab mama Rianti lagi.

"Lalu?"Ucap Rafael lagi.

"Mama minta maaf, sebenarnya yang kami nikahi adalah Zia bukan Sena."Ucap sang mama tak ingin lagi berbohong.

"Apa!?"Ucap Rafael berdiri dari duduknya dengan kaki gemetar.

"Maaf kan kami nak Rafael,Sena telah kabur dengan orang lain,kami sungguh bersalah dan terpaksa menganti kan Sena dengan kakak nya Zia."Ucap papa Frey yang sangat merasa malu.

"Tidak! Ini tidak mungkin! Mama mengapa membohongi aku? Bukan kah dia Sena? Sena tidak mungkin kabur dan aku tidak menginginkan istri yang asal usulnya tidak jelas seperti dia!"Ucap Rafael.

Sementara itu dari kejauhan Zia hanya bisa menutup mulut nya sambil menahan tangis saat menguping pembicaraan mereka.

"Rafael,mama minta maaf,tapi ini sudah terjadi nak mama mohon jangan seperti ini."Ucap mama Rianti yang ikut merasakan sakit yang di rasakan Rafael karena menikah dengan wanita yang tidak ia kenal itu.

Sebelum nya Rafael tidak pernah melihat Zia karena Zia bersekolah di luar negeri, namun saat Zia pulang ke kota itu Rafael sudah mengalami kecelakaan dan buta.

"Kalian benar-benar penipu, sekarang juga usir keluarga penipu ini dari mansion kita ma,aku tidak mau melihat mereka berada di sini lagi."Ucap Rafael sambil mengayunkan tongkat nya ke sana ke mari karena begitu marah.

Mama Rianti hanya bisa menangis dan meminta maaf kepada anak nya ia tau bagaimana menderita nya Rafael saat ini dan bagaimana tertekan nya dia.

"Rafael Tante minta maaf,Tante tidak bisa mencegah Sena untuk kabur."Ucap mama Laura yang serba salah.

Rafael terdiam,hati nya kini di penuhi rasa dendam dan kemarahan, mentang-mentang ia kini tidak bisa melihat mereka malah seenaknya berlaku tidak adil dengan dirinya.

"Kenapa kalian tidak membatalkan pernikahan ini? Kenapa?"Ucap Rafael sambil membendung rasa sakit hati dan amarah nya.

"Karena ini sudah kesepakatan nak,mama tidak bisa membantah ini."Ucap sang mama.

"Kesepakatan? Oke baik lah,aku juga akan menerima ini sebagai kesepakatan."Ucap Rafael lagi.

Semuanya saling pandang dan merasa jika Rafael sudah mulai tenang dan menerima pernikahan itu.

Namun siapa sangka Rafael menyimpan dendam untuk keluarga Prasetya.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan mereka termasuk wanita yang telah mengantikan Sena itu."Batin Rafael.

"Rafael maaf kan mama, sekali lagi maaf kan mama."Ucap mama Rianti sedih.

"Lupakan saja, sekarang juga suruh dia memberskan barang-barang dan ikut aku Pindah ke Vila yang sudah ku beli."Ucap Rafael sambil tersenyum miring.

Semuanya pun lega karena mengira Rafael telah menerima semua itu.

Memang Rafael telah menyiapkan semua keperluan setelah menikah seperti vila, mobil dan lain-lain untuk mereka.

"Benar kah? Kau tidak akan marah kepada kami?"Tanya mama Rianti.

"Tentu tidak."Ucap Rafael lagi.

Dan akhirnya mereka pun membantu Zia dan Rafael untuk pindah ke Fila besar yang telah di beli oleh Rafael sebulan yang lalu karena permintaan dari Sena yang ingin saat menikah untuk tingal berdua saja.

Bersambung ....

Bab 03

"Zia,papa akan selalu mengunjungi mu."Ucap papa Frey memeluk Zia saat sebelum Zia masuk ke dalam mobil.

"Jangan repot-repot pa."Ucap Zia tersenyum hambar sambil membalas pelukan papa nya.

"Zia,mama harap kau bisa betah tinggal bersama suamimu dan tidak membuat kesalahan."Ucap mama Laura yang kini lega karena putri nya Sena telah bebas dari Rafael.

Zia melepaskan pelukan nya dan mengangguk ke mama Laura.

"Zia,jaga Rafa baik-baik ya."Ucap mama Rianti sambil tersenyum manis.

"Iya ma."Ucap Zia dengan sopan nya.

"Cepat lah, jangan terlalu banyak drama."Ucap Rafael yang sedari tadi sudah menunggu di dalam mobil.

Zia pun bergegas masuk ke dalam mobil setelah berpamitan dengan mama dan papa nya begitu juga dengan mama mertua nya.

Mereka pun akhirnya berangkat menuju Fila mengunakan mobil mewah dan seorang sopir pribadi.

Selama di perjalanan mereka hanya saling diam,dan sesekali Zia menatap Rafael yang tampak tampan namun sangat galak itu.

Sejak ia tidak bisa melihat Rafael menjadi kepribadian yang galak dan sangat sering marah-marah dan mengamuk,ia juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi karena tidak bisa melihat,sebab itu lah perusahaan nya di urus oleh sepupu nya ya itu Niko anak dari adik mama nya.

Rafael hanya datang sesekali ke kantor nya untuk menandatangani berkas penting dan menghadiri rapat bersama kelien.

Tidak butuh waktu lama mereka kini tiba di Fila yang cukup mewah dan cantik yang sudah di beli oleh Rafael.

"Turun."Ucap Rafael kepada Zia.

"Ah,iya."Jawab Zia kemudian turun dari mobil itu.

"Buka pintu nya."Ucap Rafael lagi.

"Tuan muda,biar saya saja."Ucap sopir pribadi Rafael.

"Diam dan jangan ikut campur."Ucap Rafael lagi.

Sopir itu pun terdiam dan tidak berani membantah.

Zia pun membuka kan pintu mobil untuk Rafael.

Namun Rafael terlihat kesusahan untuk turun karena ia tidak bisa melihat.

Zia yang kasihan berniat membantu nya dengan memegang tangan Rafael.

"Biar ku bantu."Ucap Zia memegang tangan Rafael.

"Siapa yang mengizinkan mu menyentuh diriku!"Ucap Rafael dengan ketus sambil menepis tangan Zia.

"Ma-maaf,aku hanya ingin membantu."Jawab Zia gugup dan takut.

"Kau pikir karena aku buta,aku tidak bisa melakukan apapun? Kau salah besar aku bahkan bisa menyiksa dirimu."Ucap Rafael kemudian turun dengan tongkat nya.

Zia terdiam dan tidak bisa menjawab apapun ia juga sadar jika dirinya hanyalah seorang pengganti.

"Pak,Iwan antar kan aku ke dalam Fila,dan biar kan wanita itu mengangkut semua barang-barang ke dalam Fila, ingat jangan membantu nya atau aku akan memecat mu."Ucap Rafael dengan tegas.

"Baik tuan muda baik."Jawab sopir tersebut.

Rafael lebih memilih di bimbing sopir nya dari pada Zia istrinya.

Dengan air mata yang mulai menetes karena sedih Zia pun mulai membuka bagasi mobil dan mengambil satu persatu koper besar milik nya dan milik Rafael.

"Huh,aku harus kuat, tidak ada kata menyerah saat ini, semua yang sudah terjadi maka haruslah di jalani."Ucap Zia untuk menyemangati dirinya.

Dengan keringat yang bercucuran akhirnya Zia pun selesai memindahkan semua barang-barang pindahan mereka, sambil menyeka keringat ia berjalan masuk ke dalam Fila.

"Nona muda,tuan muda menunggu di ruang tamu."Ucap pelayan di Fila tersebut yang memang sudah bekerja di Fila jauh sebelum Fila itu di tempati oleh Rafael, karena Rafael telah mengatur semuanya dari jauh hari agar Sena tidak perlu melakukan kegiatan apapun agar tidak lelah.

"Terima kasih bi."Jawab Zia kemudian berjalan menuju ruang tamu Fila tersebut dengan raut wajah capek nya.

"Kasian dia."Ucap salah satu dari pelayanan di Fila tersebut.

"Iya, tapi mau bagaimana mungkin ini sudah nasip nya."Jawab pelayanan lain.

Mereka pun akhirnya kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

"Kau menunggu ku?"Ucap Zia saat tiba di ruang tamu Fila.

"Menurut mu?"Ucap Rafael lagi.

"Hmm,apa yang bisa ku bantu?"Ucap Zia lemah lembut.

"Antar aku ke kamar."Ucap Rafael lagi.

"Baik lah ayo."Ucap Zia.

"Ingat, jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor mu itu."Ucap Rafael lagi.

"Lalu, bagaimana aku bisa mengantar mu?"Tanya Zia bingung.

"Pegang saja ujung tongkat nya."Jawab Rafael lagi.

"Baik lah."Ucap Zia mengerti dan berusaha sabar.

Zia pun mengantar kan Rafael kekamar untuk istirahat.

"Ini kamar kita?"Tanya Zia kepada Rafael saat tiba di kamar tersebut.

"Kamar ku."Jawab Rafael dingin.

"Lalu aku?"Ucap Zia kembali di buat kebingungan oleh Rafael.

"Wanita bodoh,kamar mu di sebelah kamar ini, jangan berharap untuk tidur bersama ku, itu sangat membuat ku jijik."Ucap Rafael lagi.

Ucapan Rafael sangat berhasil membuat hati Zia sakit, namun ia berusaha untuk kuat dan harus terbiasa hidup seperti itu sekarang.

"Mengapa diam? Cepat keluar dari kamar ku,aku ingin istirahat."Ucap Rafael.

"Ba, baik,jika perlu sesuatu pangil aku."Ucap Zia dengan gugup.

Zia pun berbalik dan melangkah kan kaki nya untuk keluar dari kamar tersebut.

"Tunggu!"Ucap Rafael yang membuat langkah kaki Zia kembali terhenti.

Zia pun kembali membalikkan badan nya menghadap Rafael.

"Aku hanya ingin bilang, jangan pernah berharap memiliki anak, karena aku tidak Sudi memiliki anak dari wanita yang tidak punya keluarga seperti dirimu."Ucap Rafael dengan lantang.

Deg ... jantung Zia seakan berhenti berdetak,ia tidak menyangka jika Rafael juga akan mengatakan hal yang lebih keji dari yang ia bayangkan, hatinya begitu sakit,ia merasa jika dirinya benar-benar tidak berharga di mata siapa pun.

"Aku,aku mengerti."Ucap Zia berlari keluar dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipi cantik nya.

Rafael pun merebahkan dirinya di atas kasur, merasa puas dengan apa yang telah ia lakukan terhadap Zia.

Sementara itu,Zia masuk ke dalam kamar nya, sambil terus menitikkan air mata ia merapikan seluruh pakaiannya ke dalam lemari pakaian yang berada di dalam kamar tersebut.

Sementara itu di sisi lain.

"Bagaimana sayang apa kalian bersenang-senang di sana ?"Ucap mama Laura yang kini masuk ke dalam kamar mandi untuk menelpon Sena.

"Sangat senang ma,aku sangat lega bisa bebas dari laki-laki buta itu."Ucap Sena yang berada di sebrang telpon sambil tertawa renyah.

Sena kabur bersama dengan Andika laki-laki yang kini menjadi kekasih nya lebih tepatnya selingkuhan nya karena ia telah berhubungan dengan Andika saat masih berpacaran dengan Rafael.

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!