"Abi susu si Aa habis dan popok si Dede juga habis" Keluh Aisyah ke Suaminya saat sang suami sedang memakai sepatu hendak berangkat menghadiri interview kerja
"Iya sayang do'akan Abi ya, hari ini ada hasil dan ada rejeki buat beli susu Aa dan popok dede" ucap Indra sambil mencium kening sang istri lalu mengeluarkan dompet, melihat isi dompet hanya ada 2 lembar pecahan uang berwarna merah dan biru dan memberikan uang pecahan merah ke sang istri
"ini, maafin abi ya cuman ada ini. Beli untuk beberapa hari dulu semoga nanti sore abi ada rejeki"
"loh nanti abi gimana?, kan itu uang hasil kerja abi kemarin jadi supir Pak Lurah" jawab Aisyah menatap sendu sang suami.
"Lah kan masih ada 50 ribu ini, cukuplah buat bensin dan beli es teh manis mah, kan tadi kamu bawakan bekal buat Abi" Indra memakai jaket dan kemudian memanaskan motor matic tuanya, saat hendak menaiki motor kedua anaknya menghampiri
"Abiiiiii...... " teriak Reyhan dan Hanun
"Abi mau kelja ya?, aa mau ikut boleh ndak? " rengek bocah 3,5
"Ade tuut" Sang adik tak mau kalah
"Iya abi mau kerja, cari duit buat aa sama dede beli popok sama susu, jadi anak-anak sholeh dan sholehah nya abi jangan nangis ya?" Indra mensejajarkan tubuh dengan dua anaknya
"Iya tapi aa mau ikut, mau cari duit juga" jawab Reyhan
"Emang aa tau cara cari duitnya? " tanya sang ibu
"Tau lah mi, Aa kan kemalin sama Ade juga cari duit, ya kan de? "
"Iyah" jawab sang adik
"Emang seperti apa cari duitnya? " tanya sang Ayah
"Aa kemalin panggil-panggil uitnya bial nyampelin Aa, aa teliak di atas batu, aa buka tutup belas, buka tutup air aa panggilin deh uitnya , eh ga ada malah adanya nek Sumi yang kasih uit ke Umi, belalti aa kan udah bica cari uit kan? " celoteh bocah 3,5 tahun , Indra dan Aisyah terkekeh atas celoteh sang sulung
"Aa kalau itu bukan cari duit, itu manggil duit, kalau cari duit itu kerja kaya Abi ini dan jualan kaya umi " Indra menjelaskan
"Iya sayang kalau kemarin nek Sumi ngasih uang ke Umi itu karena nek Sumi pesan Kue ke Umi, berarti Umi jualan kue berarti Umi kerja jualan kue" Aisyah ikut menjelaskan
"Oh begitu"
"Yasudah kita sekarang muter-muter dulu sebelum abi berangkat kerja, Ayo naek ke motor aa di belakang dan Dede di depan ya" seru Sang ayah
"Hore" teriak dua bocah, dan Indra mulai melajukan motor dengan pelan dan hati-hati,
"Hore udah sampai, Abi nanti pulang angan lupa beli men ya? "
"Insya Allah, nanti sore abi bawa permen buat Aa sama Ade" ucap Indra, Indra mengulurkan tangan kanannya kemudian Reyhan dan Hanun mencium punggung tangan sang Ayah disusul Aisyah tak lupa memberi kecupan di kening sang istri dan kedua anaknya.
"Abi berangkat ya"
"Jangan lupa banyak baca sholawat ya bi, bekalnya di makan" jawab Aisyah
"Iya, Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam " jawab mereka bertiga kompak, motor Indra melaju dengan kecepatan sedang.
"Ayo A, De mau bantu Umi ga tata kue nanti kita antar ke rumah nek Sumi"
"Mau, mi Aa mau itut" "Ade uga" jawab mereka kompak.
"Wah kue na banak anget ya De"
"Iya anak anet, segini" ucap Hanun sambil menunjukan jari telunjuk
"Ih Ade, kalo Banak bukan cegitu, itu satu Ade" protes sang kaka "Tapi segini" Reyhan menunjukan sepuluh jari nya
"Hihihi Ade calah ya A,maafin Ade ya A" jawab sang adik sambil terkekeh melihat sang kakak protes
"Iya nanti belajal sama Aa, bial pintal" seru sang kakak
"Oteh"
"Sudah-sudah ayo sarapan dulu nanti pulang dari rumah nek Sumi kita belajar sama-sama" Aisyah menengahi perdebatan anaknya
......................
"Sepi ya pih, setiap hari rumah kita selalu sepi" ucap sendu wanita berumur 50 tahun masih tampak cantik.
"Andai Zaki masih masih ada mungkin rumah kita akan ramai mungkin sekarang dilihat dari umurnya kita sudah mendapatkan cucu yang lucu" mata wanita tua itu mulai berkaca
"Sudahlah Mih, Zaki sudah tenang disisi Allah, kita gak boleh menyalahkan takdir, Kalau Mimih merasa kesepian mimih bisa ke panti atau kalau mimih capek anak-anak panti itu bisa minta tolong Jono jemput anak-anak panti ke rumah" jawab pria 55 tahun yang masih gagah
"Oh ya Mih, Setiap hari masakan mimih ini sangat lezat, ga bosen pipih makan masakan mimih, walau cuman nasi goreng kampung ini" gombal pria tua membuat wanitanya merona
"Ih pipih gombal, orang cuman nasi goreng aja kok" ucap Zulaikha yang wajahnya memerah merona hanya gombalan receh sang suami
"walaupun hanya nasi goreng saja, kalau yang masak bidadari secantik mimih yang meraciknya pakai cinta serasa makan masakan chef restoran mewah" gombal Yusuf "Mimih nanti siang masak apa?, Pipih mau kita makan siang di kantor"
"Ehm, pipih mau dimasakin apa?" tanya Zulaikha
"Apa ya?, kayanya makan sayur asem ikan peda sama tahu tempe pakai sambel cinta enak kayanya deh" ucap Yusuf sambil mengerlingkan matanya menggoda sang istri
"Oh ya mih aku ga lihat Sumi dari tadi?, kemana dia tumben biasanya sudah sibuk" tanya Yusuf yang tidak melihat kepala Pelayan yang juga istri Jono sang asistennya.
"Oh itu, kemarin mimih minta tolong Sumi buat pesan kue yang jum'at minggu kemarin kita makan, rasanya enak banget pih, mimih minta tolong lagi aja buat dia pesan kuenya lagi, mimih pesan banyak buat sekalian nanti mimih bagi-bagi ke karyawan pipih" jawab Zulaikha, tidak berapa lama Jono sang asisten mendekat
"Selamat pagi Tuan, Nyonya" ucap Jono sambil membungkuk hormat
"Pagi Jon" jawab mereka kompak "Jadwal saya hari ini apa saja Jon?, dan nanti jam makan siang saya mau makan siang berdua di kantor dengan istri saya yang cantik ini, jangan lupa kosongkan jadwal saya siang ini" ucap Yusuf dan Zulaikha bersemu merah menepuk pelan bahu pria tua ganjen itu,
"Pagi ini hanya bertemu dengan tuan Rahman, Dan malam menghadiri pesta aniversary tuan Salim dan nyonya" ucap Jono sambil membuka tablet
"Oh ya Jon Sumi jam berapa datang? bagaimana pesanan saya sudah ada? " tanya nyonya Zulaikha
"Jam 9 nyonya istri saya nanti sampai sini, kuenya sudah di pesan kok nyonya" Jawab Jono
"Yasudah Terima kasih ya Jon"
"Sama-sama, tidak usah sungkan nyonya"
"Ayo Jon kita berangkat, nanti si Rahman bawel itu marah-marah ga jelas lagi" ucap Yusuf sambil meraih jas yang berada di bangku meja makan
"Pipih mau berangkat sekarang ya?, sebentar ya mimih mau minta tolong Tika sama Lastri buat merapihkan meja makan ini" ucap Nyonya Zulaikha " Tika, Lastri " yang dipanggil menghampiri sang nyonya
"Iya nya" jawab mereka berdua
"Saya minta tolong rapihkan meja makan ini, dan kalian semua sudah sarapan? " kalau belum saya buat nasi goreng agak banyak nanti tolong di kasih sama yang lainnya ya, itu lauknya juga di makan sekalian, mubazir" ucap nyonya Zulaikha
"kami belum sarapan nya, kebetulan kan jadwal bu Sumi yang piket buat sarapan kita lagi berhalangan jadi kita belum sempat buat" ucap Tika dan Lastri hanya mengangguk pelan
"Ya Allah kenapa kalian tidak ngomong dzolim berarti saya sama karyawan-karyawan saya ini, yasudah sarapan dulu baru mulai pada kerja" ucap nyonya Zulaikha panik
"Ga apa-apa bu, tidak setiap hari juga kami telat sarapan kan ini juga diluar perkiraan" jawab Lastri
"Nyonya ini baiknya sungguh kelewatan Gara-gara kita belum sarapan saja sudah panik, Duh gusti sehatkan dan panjangkan umur majikan hamba ini" ucap Tika dalam hati
"Yasudah kalian sarapan panggil semua para karyawan makan sama-sama yah, saya mau antar Tuan ke depan dulu " ucap nyonya Zulaikha Tuan Yusuf hanya geleng-geleng kepala, dan Tika bergegas menghampiri semua karyawan untuk mengajak sarapan. Total pelayan ada 8 orang dan 4 orang satpam dan 2 orang tukang kebun, total karyawan 15 orang termasuk Sumi sang kepala pelayan.
"Pipih berangkat dulu ya mih, ingat jangan capek-capek dan jangan lupa siang kita makan siang sama-sama. Assalamu'alaikum" ucap Tuan Yusuf sambil mengecup kening sang istri dan mengulurkan tangannya
"Walaikumsalam" jawab sang istri
...****************...
"Yasudah kalian sarapan panggil semua para karyawan makan sama-sama yah, saya mau antar Tuan ke depan dulu " ucap nyonya Zulaikha Tuan Yusuf hanya geleng-geleng kepala, dan Tika bergegas menghampiri semua karyawan untuk mengajak sarapan. Total pelayan ada 8 orang dan 4 orang satpam dan 2 orang tukang kebun, total karyawan 15 orang termasuk Sumi sang kepala pelayan.
"Pipih berangkat dulu ya mih, ingat jangan capek-capek dan jangan lupa siang kita makan siang sama-sama. Assalamu'alaikum" ucap Tuan Yusuf sambil mengecup kening sang istri dan mengulurkan tangannya
"Walaikumsalam" jawab sang istri
mobil Sedan mewah keluar dari halaman rumah megah bak istana membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan sedang
"Jon bagaimana kabar anakmu Rizky sudah lulus kah? " tanya Yusuf disela kemacetan ibu kota
"Alhamdulillah Tuan, tinggal tahap sidang tesisnya saja, kemungkinan 3 bulan ini sudah bisa lulus S2 nya" jawab Jono
"Alhamdulillah, bisa bantu-bantu kita dia Jon kalau sudah lulus, biar kita bisa pensiun"
"Jon Seandainya anak saya masih ada mungkin umurnya tidak beda jauh dari Si Rizky anakmu itu" ucap Yusuf sendu
"Iya Tuan, tapi Tuan Muda Zaki sudah tenang disana dan sedang bermain dengan Nabi Ibrahim sambil menunggu Tuan dan nyonya kembali" jawab Jono
"Iya semoga Zaki anakku menjadi tabungan akhirat ku dan istri ku ya Jon"
"Aamiin" Jawab Jono
"Seandainya waktu itu" Ucap Yusuf menggantung
~Flashback On~
23 Tahun yang lalu
"Pipih kerja dulu ya sayang, harus nurut sama mimih, mam yang banyak biar cepat besar. Ok Boy" ucap Yusuf muda sambil mencium buah hati nya
"Ih pipih aku udah besar ga suka dicium " protes Zaki
"Sudah-sudah sini sama mimih, Mas hati-hati dijalan ya kalau udah sampai jangan lupa kasih kabar" Zulaikha muda meraih tangan dan mencium punggung tangan suaminya dengan takzim
"iya kamu juga, kalau ada apa-apa langsung kabari mas, ingat jangan capek-capek, hari ini kamu jadikan ke Panti asuhan nya?
" Iya mas jadi nanti jam 10an, aku sama Sumi nanti diantar Ujang ke sana nya. kebetulan Rizky juga ikut" jawab Zulaikha
"Yasudah mas berangkat dulu, Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam" jawab mereka berdua kompak
tanpa mereka sadari ada seorang pelayan yang sedang menguping pembicaraan tiba-tiba pelayan tersebut keluar rumah dengan mengendap-endap ke arah mobil di pojokan komplek
"Bagaimana?, Sudah berangkat Tuan Yusuf?, Berarti nyonya kalian dan bocah ingusan itu sendiri kan? "
tanya Wanita dalam mobil dengan tatapan bengis
"Iya Nyonya Kalina, Dan rencananya nyonya akan keluar rumah jam 10 , rencananya mereka akan berkunjung ke panti asuhan tempat nyonya Zulaikha dulu dibesarkan"
"Bagus, Ini bayaran kamu" ucap Kalina wanita ular mengeluarkan amplop coklat dari dalam tas.
"Terima kasih Nyonya, senang bekerja sama dengan anda" ucap Ijah pelayan penghianat di kediaman Yusuf dan Zulaikha
Sebuah mobil mewah masuk ke halaman mension mewah kediaman Yusuf dan turun wanita berpakaian seksi dengan menenteng tas branded dan kacamata hitam dengan langkah sombong memasuki mansion
menghampiri Zaki dan juga Rizky yang sedang bermain di ruang tengah
"Halo Ganteng, masih ingat tante tidak? " sapa Kalina
"Halo Tante, masih ingat dong tante Lampir yang suka jahatin mimihnya Zaki" jawab Zaki polos dan membuat Kalina tersenyum sinis
"Iya tante kan, tante yang waktu itu disiram ibu pakai air beka pel kan? " ucap Rizky
"Sialan dua bocah tengik ini, awas aja kalian ya, tunggu sampai ayah mu menikahi ku, aku rebus kalian" gumam Kalina pelan sambil senyum sinis
"Apa tante mau rebus kak Zaki? emang kak Zaki ubi mau direbus? " Sarkas Rizky
"Emang siapa yang mau nikahin tante Lampir? pipih apa ayah Jono? , idih mimpi aja tante mau jadi ibu tiri kita" ucap Zaki tak kalah telak
"Ada apa sih sayang kok teriak begiii... " ucap Zulaikha kaget melihat kehadiran Kalina bak tamu tak diundang
"Wah perempuan udik apa kabar? lama tidak berjumpa" sarkas Kalina
"Sayang kalian berdua main di kamar dulu ya mimih mau ngobrol sama tante Kalina dulu" ucap lembut Zulaikha
"Kalina... Kalina Masih punya muka kamu datang kemari, Perempuan ular ga ada Bosan-bosannya kau mengusik rumah tangga ku" sarkas Zulaikha
"Sudah merasa hebat kau ya perempuan udik, merasa bangga telah merebut Mas Yusuf dari ku, Hah? " ucap Kalina
"Apa kau bilang merebut? tidak salah dengar aku?, apa kau itu bodoh? Kau justru meninggalkan mas Yusuf saat sedang susah dan akan berjuang bersama mu tapi kau berselingkuh dengan lelaki kaya dan meminta cerai suamimu yang sekarang jadi suamiku"
"Ingat ya Kalina saat kau bercerai dengan Mas Yusuf itu tidak punya apa-apa, kau menceraikannya dan Mas Yusuf sudah sukses kau hadir mengemis ingin kembali. dimana urat malu mu, Hah? ucap Zulaikha dengan emosi
"Ingat ya Kalina suksesnya Mas Yusuf ada aku dibelakang nya yang selalu mensupport dan mendukung suamiku, tidak seperti kau yang selingkuh dibelakangnya" ucap Zulaikha yang membuat Kalina mengepalkan tangan dengan emosi
"Semakin lama kau perempuan udik semakin berani juga rupanya? " Ucap Kalina dan hendak melemparkan tamparan ke arah pipi Zulaikha tapi keburu Sumi datang menyiramkan air seember bekas pel lantai
"Byuuuuur" wajah dan pakaian Kalina basah bekas air pelan , Ijah yang berdiri diantara pilar rumah melihat Kalina basah kaget
"Hei perempuan ular tidak ada kapok-kapoknya kau minta di siram air pel ya?, berani-beraninya kau datang kemari" hardik Sumi
"kemana ini si Sapri, kenapa mahluk ular ini bisa masuk, Sapri... Sapri.... Sapri... " Panggil Sumi
dengan tergopoh-gopoh Sapri berlari menghampiri Sumi dan majikannya
"Iya bu Sum, maaf ada ap... " ucap Sapri terpotong kaget melihat sosok Kalina ada di dalam mansion
"Mampus gua kenapa mahkluk ini bisa masuk ke dalam" ucap Sapri dalam hati sambil meruntuki kebodohannya membiarkan Kalina masuk kedalam
"Dari mana kamu, sampai perempuan ular ini bisa masuk? " tanya Sumi
"Tadi dari samping bu metik mangga, Ijah minta tolong katanya nyonya mau buat rujak mangga muda"
"Mangga muda? " sejak kapan saya menyuruh Ijah metik mangga muda " tanya Zulaikha
"Lah tadi kata Ijah nyonya mau ngerujak? , berarti ini akal-akalan Ijah dong nya, Kurang ajar si Ijah, awas saja" ucap Sapri kesal
"Sudah usir perempuan ular ini, seret kalau perlu" ucap Sumi lantang
"Kau" Kalina geram hendak menyerang Zulaikha dan Sumi dan Zulaikha mundur 3 langkah dan Kalina karena terburu-buru akhirnya terpeleset air bekas pel yang disiram Sumi
"Gedebuk" Kalina Jatuh dengan pantat mencium marmer keras beruntung kepalanya tidak ikut terbentur
"Nona Kalina" teriak Ijah keluar dari persembunyiannya
...****************...
"Sudah usir perempuan ular ini, seret kalau perlu" ucap Sumi lantang
"Kau" Kalina geram hendak menyerang Zulaikha dan Sumi dan Zulaikha mundur 3 langkah dan Kalina karena terburu-buru akhirnya terpeleset air bekas pel yang disiram Sumi
"Gedebuk" Kalina Jatuh dengan pantat mencium marmer keras beruntung kepalanya tidak ikut terbentur
"Nyonya Kalina" teriak Ijah keluar dari perseambunyiannya
karena kehebohan di ruang tamu para pelayan sekarang berkumpul dibelakang nyonya mereka
"Wah ada penghianat disini rupanya, kenapa bisa kecolongan aku ini menerima penghianat seperti mu bekerja disini" ucap Sumi
"Sumi... Sumi... merasa hebat kau sebagai kepala pelayan, Harusnya aku yang menjadi kepala pelayan dan menikah dengan Mas Jono bukan kau perempuan kampung, Kalau saja kau tidak menggoda Mas Jono aku yang sudah menjadi istri nya dan kepala pelayan disini dan juga nyonya Kalina yang akan menjadi nyonya ku bukan nyonya Zulaikha yang udik itu" ucap Ijah sambil membantu Kalina berdiri
"Kau beraninya, Mulai sekarang kau ku pecat" Sarkas Sumi
"Sumi siapa kau memecat ku?, kau ini nyonya di mansion ini kah, Hah? Sarkas Ijah
"Sumi dan Aku sama saja, Sumi mewakili ku, Kau Ijah sekarang bukan pelayan ku kau ku pecat, Silahkan tinggalkan mansion ini"
"Mba Atun tolong kemasi pakaian Ijah dan berikan sama dia" Zulaikha menyuruh Atun, Atun ditemani Siti membantu mengemasi pakaian pelayanan songong itu,
"Mba akhirnya si Ijah yang songong itu kena batunya ya? " ucap Siti sambil memberesi pakaian Ijah
"Iyah, alhamdulillah akhirnya perempuan sok berkuasa itu tidak ada lagi disini ya, kita bisa hidup damai, Siti lihat ini" ucap Atun sambil melemparkan mainan s*x berbentuk kelamin laki-laki ke arah Siti
"Ih apaan itu, Si Ijah kelewatan punya begituan, ih menjijikan, kamu mau mba ini nanti kamu simpan aja ya " ucap Siti terkekeh
"Amit-amit cabang bayi, masih enakan punya suami ku lo Sit dari pada itu" ucap Atun bergidik ngeri
"Ya sudah mba kita taru di kantong plastik saja nanti kita lempar ke Si Ijah kita permalukan dia untuk terakhir kalinya
"Jahat juga kamu ya Sit, Tapi boleh juga ide kamu" ucap Atun, mereka tertawa geli membayangkan muka si Ijah nanti, lalu mereka kembali ke ruang tengah
"Ini nya Pakaian Si Ijah" Ucap Atun Sambil memegang tas Ijah
"Makasih mba, tolong kasih ke Perempuan ular itu" perintah nyonya Zulaikha
"Dan Kalian Dua perempuan ular tinggalkan mansion ini sekarang" ucap Zulaikha dengan emosi
"Sapri, Ujang seret keluar Dua perempuan ular ini keluar" ucap Sumi , Sapri dibantu ujang menyeret Kalina dan Ijah keluar
"Tunggu pak Sapri mang Ujang ini barangnya si Ijah ketinggalan" ucap Siti sambil melempar mainan S*x itu ke arah Ijah
"Pletak" pas mengenai dahi Ijah, dan semua orang di ruangan tersebut terbelalak kaget dan geli melihat mainan Ijah
semua mencibir kelakuan mesum Ijah
"Dasar mesum" ucap Sumi dan pelayan yang lain, Zulaikha hanya meringis ngeri ngeliat barang laknat tersebut
"Ijah... Ijah hobinya main begituan emang ga ada laki-laki yang mau sama kamu, hah? ucap sarkas Ujang sambil menyeret Ijah dan Kalian" kalau kamu mau tuh mang Sapri bisa kau ajak main" ucapnya lagi
"Ogah, kau saja lah Jang main sama babu songong macam dia"
"Lepas kalian singkirkan tangan kalian saya bisa keluar sendiri" ucap Kalina " Lagian kau Ijah memalukan kenapa kau punya barang menjijikan macam itu, apa tidak ada laki-laki yang mau sama kau sampai kau mempunyai barang itu? " nyinyir Kalian sambil berontak
"apa nyonya lupa barang ini saya dapat dari mana?, Justru barang ini saya curi dari kamar mandi di rumah nyonya" ucap Ijah membuat Kalina memerah karena kesal dan malu
"apa kalian berdua lihat-lihat, Awas kalian berdua, tunggu pembalasan saya" ucap Kalina mengancam
"Sudahlah nyonya pergi dari sini dan bawa babu mu yang songong dari kediaman Tuan Yusuf" usir Sapri
"Kalian berdua cocok sama-sama mesum" sarkas Ujang
"Ayo cepat masuk Ijah, kau masih ku butuhkan" ucap Kalina menyuruh ijah masuk kedalam mobil. Kalina yang malu segera bergegas keluar dari Mansion mantan suaminya.
"Lihat saja kau Zulaikha kau akan menyesal" seringai Kalina ditanggapi senyum kecut Ijah
"Ijah kita tunggu mereka dekat Panti, apa kau ada ide? " ucap Kalina
.....
"Jon, Kenapa saya resah ya tidak seperti biasanya kali ini meninggalkan keluarga jadi resah begini" ucap Yusuf
"Mungkin perasaan Tuan saja, Kalau tuan merasa resah kenapa tidak menghubungi nyonya Zulaikha saja" ucap Jono , lalu Yusuf mengambil benda besar berbentuk hampir mirip pisang menghubungi sang istri
[ "Hallo Assalamu'alaikum, kediaman Yusuf Pratama dengan saya Zulaikha istrinya ada yang bisa saya bantu" sapaan Awal khas kediaman Yusuf ]
[ " Halo mih, mimih ga apa-apa kan? kok pipih khawatir ya ninggalin kalian berdua keluar kota" ucap Yusuf di sebrang sana ]
[ "halo mih" ]
deg
"kenapa pipih bisa tau ya, kalau perempuan ular itu baru dari sini apa tadi dia menghubungi pipih ya? " batin Zulaikha
[ "Halo Mih" ]
[ "Iya pih, Mimih sama Zaki baik-baik saja, ada sedikit hama tadi sudah mimih sama Sumi singkirkan kok" ]
[ "Hama?, Maksud mimih? " ]
[ "Itu perempuan ular yang suka melata dan mengganggu rumah tangga kita, pih" ]
[ "Kurang ajar, Si kuyang itu masih aja berani, awas saja kalau dia sampai berani macam-macam dan mencelakai keluarga ku" ucap Yusuf dalam hati ]
[ "Halo Pih, pipih... pih apa pipih sudah sampai? " ]
[ "halo Mih, belum mih ini baru sampai bandara, yasudah mimih hati-hati ya nanti pipih minta tolong Jono kirim bodyguard buat mimih, biar si kuyang itu ga macam-macam sama mimih" ucap Yusuf ]
[ "Tidak usah pih, ngerepotin pipih aja" ucap Zulaikha, Zulaikha sebenarnya tidak mau dijaga bodyguard karena merasa tidak nyaman dan bergerak bebas, karena protektif sang suami mau tidak mau Zulaikha menerima nya ]
[ " pokoknya pipih tidak menerima penolakan, kalau sampai pipih mendengar dan tau mimih menolak, tunggu hukuman dari pipih" ]
[ "Iya sayang mimih ga nolak kok, dari pada mimih ga bisa jalan pagi-paginya " ucap Zulaikha polos dan meruntuki ucapanya ]
[ "Hahaha, kau menggoda ku ya? minta sampai tidak bisa jalan, dengan senang hati akan kulakukan hukuman itu Ratuku" ucap Yusuf sambil menyeringai membayangkan nya ]
[ "Ih apaan hukuman emang mimih salah apa dikasih hukuman, dasar mesum" ]
[ "Udah dulu ah ngomong sama pipih ga ada habisnya, bahasnya mesum mulu, Assalamu'alaikum" ucap Zulaikha sambil menutup telepon ]
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!