prolog & episode pertama
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perkenalkan nama ku Karin
umur ku 19 tahun
ini pertama kalinya aku mencari pengalaman untuk bekerja dan ini tahun ke dua saya berada di kota bersama sahabat ku yang sedang kuliah di salah satu universitas di kota bersama ku. yang bernama Ayu.
kami berdua menyewa tempat tinggal yang sederhana di kota sudah lebih 2 tahun kami menjalankan keseharian kami sebagai orang dewasa yang pagi harinya berangkat kuliah sambil bekerja dan malam harinya tidur melepas lelah.
ini kisah kami berdua ini terjadi begitu saja tanpa sebab yang kami ketahui.
pukul 22 : 30 malam
"Ayu ayo ke kamar!."ucap Karin.
"Nanti tanggung film nya belum habis."sahut Ayu.
"Hmm... baik lah aku masuk ke kamar duluan udah ngantuk banget nih mata, ooaahh... jangan lupa matiin tv nya." ucap Karin sembari menguap.
"Oke oke."sahut Ayu.
Tidak seperti biasanya Berjalan di rumah Ku berniat masuk ke kamar ku entah kenapa rasa nya waktu melambat merinding di sekujur tubuh ku padahal hanya beberapa langka dari ruang tamu ke kamar ku tidak lebih 10 langkah.
"Sensasi apa ini mengapa aku ingin menangis ada apa ini !." ucap Karin.
"Mengapa aku ingin menangis tidak ada hal yang sedih di sini, yang benar saja kenapa aku ketakutan ada apa ini, kenapa serasa dingin di kepala sebelah kiri ku, apa maksudnya ini !."
"Sebaik nya aku kembali ke tempat Ayu menemani nya menonton Tv sampai selsai"
Aku memutar kan kepala ku sembari memutarkan kembali badan ku yang terasa berat dan aneh berniat kembali ke tempat Ayu,
Diriku yang sedang berdiri sekitar 6 langkah dari sofa yang biasa kami duduki untuk nonton Tv bersama sekilas nampak biasa saja hanya ada Ayu yang sedang menonton di sana ,seketika suasana membuat saya ingin berteriak tetapi entah kenapa suara Ku seakan akan tidak bisa terdengar di telinga Ku, Aku hanya bisa bersandar di dinding yang ada di samping Ku dan menjenggut rambut dengan ke dua tangan Ku perlahan terduduk sembari terus Berteriak ,
Aku melihat Ayu yang sedang duduk di depan Tv di kelilingi mahluk berjubah hitam yang sangat tinggi dan besar setengah badannya tidak bisa terlihat karena menembus plafon atap rumah ku ,dan aku terus berteriak."
"Ayu... ayu... cepat ke sini ayu..."
dan aku melihat Ayu yang sedang asik menonton film tertawa seperti biasa,
aku melihat ke arah Tv film yang ayu tonton.
"Tidak mungkin!... tidak ada yang Ayu tonton di sana layar tv nya hanya garis garis Biru karena tidak ada siaran."
seketika Ayu tertawa yang membuat aku Histeris dengan nada yang berbeda dan gerakan yang di luar nalar yang biasanya hanya tertawa menepuk nepuk paha kini Ayu tertawa dengan nada yang berbeda dia tertawa dengan nada yang melengking sembari melakukan gerakan menjentuskan kepalanya ke meja yang di depan nya dengan sangat keras hingga membuat darah yang muncrat membasahi layar Tv,
aku hanya bisa berkata dengan nada yang terputus putus.
"A....yu.... ap..a yang kau lakukan ?."
sembari syok
dan aku melihat ke arah sudut ruang tamu ada sosok yang bergaun putih kecoklatan yang sedang menempel menggeliat seperti laba laba di atas dinding nampak jelas muka kecoklatan yang tidak simetris tersenyum menyeringai yang sangat lebar ke pada Ku, senyum yang sangat lebar sampai membuat ku tertawa sambil menangis ketakutan,
dan Aku melihat sosok yang bergaun itu menunjuk ke arah samping ku.
tentu saja akan aku ceritakan apa yang aku lihat di samping ku ,sosok wanita yang tidak memiliki muka tepat di depan muka ku di saat aku menoleh
tidak bermuka bisa di bilang hancur
yang aku lihat hanya Bola mata yang Bergelantungan Menjolor keluar dari tempat yang seharusnya ,Tulang wajah ,dan Darah bewarna Merah Kehitaman.
"Ada apa Karin bukan kah kau memanggilku?." ucap Ayu.
Betul yang aku lihat di depan ku itu Ayu yang bermuka hancur karena ke asikan menonton Tv sambil tertawa.
"A.......aaa." aku berteriak.
....
Seketika Aku tersadar/terbangun
Aku sedang berada di depan Tv bersama Ayu yang sedang menonton di depan Tv.
Next...
Takut untuk menatap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Ada apa Karin kenapa kau begitu pucat."ucap Ayu melihat ke arah Karin yang di sampingnya.
"Tidak apa apa ,hanya saja aku bermimpi buruk." jawab Karin.
"Eh ? bagaimana mungkin kau tertidur di saat kita menunggu iklan di tv hahaha... bahkan film nya belum di mulai kembali ,kau memang aneh Karin hahaha." ucap Ayu sembari tertawa terbahak bahak.
"Yang benar saja !..." jawab Karin sembari melihat ke arah jam di dinding yang menunjukan pukul 22 : 32 ,terus melotot ke arah jam memastikan kalau jam nya bergerak/menyala.
Karin bergumam di dalam hati "tidak mungkin apa aku tertidur selama 2 menit ,bagaimana itu bisa terjadi."dengan raut wajah yang panik.
"Uy... uy... Karin... K..a..r...in.. uy !.. Karin apa kau mendengarkan ku."
ucap Ayu sembari menepukan ke dua tangan nya ke pipi Karin dengan lembut.
"Oh,iya maaf maaf hanya saja sepertinya aku tadi tertidur sebentar," ucap Karin sembari melihat ke arah muka ayu mengingat hal yang dia alami buru buru memalingkan pandangan nya.
Karin berbicara di dalam hati "Apa yang terjadi ke pada ku hanya karena mimpi membuat ku tidak berani menatap muka sahabat ku sendiri." sembari melipat kedua tangan nya kesal terhadap diri sendiri.
"Hmm...Karin Karin apa kau masih ingin tidur setidak nya jika kau ingin tidur bersandar lah ,kan aneh kalau tertidur di posisi terbalik."
"Ha...? apa maksud mu tertidur dengan posisi terbalik?." jawab Karin dengan tegas dan panik.
"Kalau tidak di bilang kau tertidur dengan posisi terbalik jadi yang kau lakuin itu apa?."
"Yang benar saja!..."
Karin melihat kaki nya di atas yang sedang di pegang oleh Sosok wanita Bergaun putih kecoklatan yang tersenyum sangat lebar menyeringai sembari melakukan gerakan seperti mematahkan leher yang sedang bergelantung di atas plafon rumah.
''tidak mungkin ... tidak mungkin....tidak mungkin........(berteriak)"
"Aaaa... Yyyy...uuuu" (dug dug ...dug dug) suara detak jantung.
Karin melihat ke arah Ayu yang hanya diam dan tertawa kecil perlahan-lahan Ayu menoleh dengan muka yang tidak simetris dan mata yang menjolor keluar dari tempat yang seharusnya.
"Tidak mungkin ..........(teriak)
(Tersadar/bangun)
"Karin... uyy... Karin ... film nya udah mulai loh ,kenapa kau tambah pucat !.. Karin... Karin... Karin...???"
(Karin jatuh pingsan) pukul 22 : 34.
....
(di pagi hari)
cuwit... cuwit... cuwit...
kicauan burung di pagi hari di iringi kokokkan ayam dan hembusan angin pagi yang sejuk.
"owah...''
"Karin apa kau sudah bangun ? aaaa... kau membuat ku khawatir bagaimana kau bisa pingsan di saat Kita sedang menonton Tv, apa kau sudah baik baik saja" tanya Ayu bermuka serius.
"pagi Ayu, tenang saja aku hanya sedikit pusing''
"apa masih pusing tunggu, aku akan ambilkan air minum''
"terimakasih Ayu" sembari memiringkan badannya kemudian menangis kecil mengingat kejadian semalam.
....
"Ayo Karin cepat kalau kita telat kita akan di denda, ayo...." ucap Ayu dengan heboh menunggu Karin yang sedang siap siap berangkat kerja.
"iya tunggu sebentar!... seingat ku kaos kaki ku ada di sini kemana aku meletakkannya lantas ini kaos kaki siapa ?... kenapa berlubang dan bau tikus mati ?... , Ayu apa kau tau di mana kaos kaki ku ?." sembari melihat kaos kaki yang di pakai Ayu yang ternyata punya nya.
"Ekh...kaos kaki? anuh... mana mungkin aku tau di mana kau meletakkannya" tertawa canggung.
"Hmm... Ayu ayu... bukan kah kau Minggu kemarin baru mendapatkan gaji mu bagaimana mungkin kau memakai kaos kaki yang berlubang dan bau banget... uek..."
"Aaa... bukan nya gak kebeli hanya saja lupa membeli (menggembungkan pipi) lagian bukannya kau punya banyak."
"Hmmm...iya iya ayo berangkat.
NEXT...
Mahluk itu memeluk ku.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jam menunjukan pukul 20 : 20.
bekerja sebagai karyawan paruh waktu di salah satu kantor yang bergerak di bidang media ,seperti mencari berita yang harus di publish ,pembuatan koran dan lain lain.
"Bagaimana Karin apa kau sudah selsai dengan pekerjaan mu?." ucap Ayu.
"sebentar lagi ,tinggal salin file nya ke hardisk ku." jawab Karin.
"Oke baik lah ,kalau begitu aku tunggu di bawah aku mau beli minum."
"Oke."
tak berselang lama.
hembusan angin di ruangan yang membuat rambut Karin bergoyang.
"Huwss... dingin banget dasar Ayu sudah sering aku ingat kan jika sudah malam kipas angin tidak usah di nyalakan di tempat kerja."
berdiri ingin mematikan kipas angin.
"Eh... sudah di matikan?.
beranjak ke arah jendela untuk menutup jendela.
"Eh sudah tertutup, Hmmm... sepertinya angin dari sela sela pintu, aku harus bergegas sepertinya di luar akan turun hujan"
Ghuss...³× suara hordeng jendela yang berkibar dengan lincah nya yang tertiup angin dari luar hingga menimbulkan suara.
Karin melihat ke arah hordeng yang tertiup angin dengan segera ingin menutup jendela yang satu nya lagi.
''Sepertinya benar benar akan turun hujan" ucap Karin sembari mendekati jendela yang ternyata sudah tertutup rapat dan angin tidak bisa masuk sama sekali.
"Jika jendela nya tertutup bagai mana hordeng nya bisa bergerak se lincah itu ?sebaik nya aku rapat kan lagi."
"Baik lah file nya sudah di salin akhirnya bisa pulang."
ringg.... ringg... ringg.... suara dering telepon.
"? siapa lagi udah malam malam begini masih telepon? Halo... Halo... maaf dengan siapa ,apa yang bisa saya bantu?."
Tutt... Tutt... suara telpon yang di tutup.
"Ha..? Tidak ada jawaban donk.''
Tak berselang lama di saat Karin menutup telepon.
"Kak ,kak main sebentar yuk kak."
"?... Suara anak kecil. Siapa?" ucap Karin.
"Kak ,kak main sebentar yuk kak."
"Siapa ?." ucap Karin dengan suara yang lantang.
Suasana ruangan terasa dingin dan hening membuat Karin merinding ketakutan sembari memeluk tas dengan ke dua tangan nya.
tug.. tug.. tug.. tug.. tug..tug.. tug.. tug.. tug.. tug..suara berlari kesana kemari.
Rretttttttt... suara yang membuat kursi di depan meja Karin bergeser yang tidak di sentuh nya.
"Siapa?."
Karin melihat sekeliling ,suara kaki yg berlari kesana kemari ,kursi yang bergeser dan hordeng yang berkibar terlalu deras.
mundur perlahan lahan mendekati pintu keluar tidak tahan menghadapi kebisingan di ruangan yang membuat nya ingin menangis.
seketika ?
"Kak kak ,Ayo main?."
terdengar suara yang sangat jelas di telinga Karin.
"Siapa? ,please please jangan lagi please..."
Karin merasa ada yang menyentuh pinggang nya dan perlahan lahan melihat kearah bawah nya terdapat sosok anak laki laki bermuka tetapi tidak memiliki hidung dan senyum yang lebar benar benar terlihat itu gigi orang dewasa ,sembari memeluk nya menatap ke arah nya ,sepontan Karin berteriak dan meninju angin yang seharusnya tepat di muka sosok itu, mahluk itu menghilang.
"Tidak mungkin...Tidak mungkin...Tidak mungkin...Tidak mungkin..."
karin berlari keluar ruangan secepat mungkin ,sembari membersikan bekas pelukan mahluk itu di baju bagian bawah nya dengan kasar.
"Karin apa sudah selsai?." ucap Ayu yang sedang minum di depan kantor melihat Karin yang tergesa-gesa.
"Karin... Karin...? ada apa kenapa kau seperti...?." Ayu melihat muka Karin yang pucat dan menangis.
"Siapa.. siapa.. ? siapa yang berani membuat sahabat ku menangis!." ucap Ayu dengan suara lantang.
"Sudah Yu ,ayo cepat ,aku tidak apa apa nanti aku ceritakan di taksi." dengan nada bicara yang terpatah patah.
"Baiklah Karin ayo..."
pin...pin... klakson mobil taksi.
"Pak taksi." ucap Ayu.
.....
"Silakan masuk neng."ujar pengemudi taksi sembari membuka kan pintu mobil nya.
"Terimakasih pak."jawab Ayu.
"Ayo Karin.."
di perjalanan jam menunjukan pukul 20 : 23.
"Sebenarnya ada apa Karin apa yang terjadi?." ucap Ayu.
Karin menangis dengan nada yang sedikit keras sembari langsung memeluk Ayu.
Karin berusaha berbicara dengan nada yang terpatah patah karena menangis.
"Ayu apa kau ingat di malam kita nonton tv berdua di rumah?."
Lanjut...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!