NovelToon NovelToon

Married With MY IDOL

Sera POV

Di dalam kampus aku hanya melihat ke arah laptopku sambil sesekali menyimak pembicaraan teman-teman ku. mereka membicarakan dan membandingkan satu dengan yang lainnya. oh itu sangat membuat ku jenuh.

Aku sangat tidak suka jika ada orang yang membandingkan satu sama lain apalagi tentang keburukan. kita di lahirkan di bawah langit yang sama di bumi yang sama juga dari seorang perempuan lalu mengapa masih saling membandingkan.

Mataku berhenti dan membaca dengan seksama ketika melihat artikel yang ada di layar laptopku. melihat ku yang sangat serius membuat teman-teman ku juga berhenti berbicara dan langsung beralih padaku.

"Lu kenapa Ser? serius amat?" tanya Lana gadis dengan rambut pendek pirang yang merupakan temanku satu-satunya yang tahu dari mana aku berasal dan bagaimana perjalanan hidupku sampai di titik seperti sekarang.

"terus lu mau kesana gitu?" tanya Lana ketika sudah membaca artikel itu.

"Kenapa sih kok aku jadi kepo. coba lihat." timpal Naya yang langsung merebut laptopku dan membacanya dengan suara agak keras.

"Fan meeting Bangt*** dengan Ar**. wahh ini kesempatan bagus buat lu liat mereka ser. tapi ya gitu nguras kantong. saran gue ya mending lu nunggu mereka kesini aja kan pernah ada kabar tuh kalau mereka bakal fan meeting disini." lanjutnya yang membuat ku menatapnya dengan malas.

"Akan aku pikirkan lagi." aku menjawabnya dan menutup laptop

Lana dan Naya adalah teman yang aku miliki. keduanya sudah tau semua apa yang aku alami dan mereka tidak keberatan sama sekali jika berteman denganku. aku sungguh merasa bersyukur dan beruntung bisa mengenal mereka.

Sepulang kuliah seperti biasa aku harus singgah sebentar di pertigaan dekat gang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampusku. disana sudah ada satu sosok yang tengah menungguku.

"Hayyy udah lama menungguku? maaf ya pasti kamu sudah lapar ya. ehh tapi hari ini aku membawakan mu menu spesial hehe berbeda dari biasanya." ucapku dengan mengelus kepala berbulu putih dan lembut itu

"Meoooowww." ya itu adalah anak kucing entah siapa yang tega membuang kucing selucu ini.

Dia sangat manja padaku dan selalu menungguku disini. bukannya tidak mau mengurus tapi tempatku terlalu kecil untuk membawanya pulang. aku hanya tinggal di kos yang berukuran kecil hanya ada tempat tidur dan dapur kecil itupun hanya muat diisi kompor dan rice cooker saja.

Aku takut jika membawanya pulang dia tidak bisa bergerak bebas dan justru itu akan membuatnya tidak nyaman. tapi aku sudah membuatkan tempat khusus untuknya tinggal walaupun tempatnya berada di antara dinding tapi itu lebih baik karena dia bisa melihat dunia luar.

Aku selalu menemuinya setiap pulang kuliah bahkan tidak jarang aku bermain dengannya disaat bosan dan itu sangatlah menyenangkan. dia seperti manusia yang bisa di ajak bicara. aku selalu menceritakan keluh kesahnya padanya dan dia merespon dengan sangat baik.

Meoooowww...

Meoooowww....

"Maaf tapi kamu harus disini dulu ya. begini saja jika nanti aku sudah mempunyai tempat tinggal yang bagus yaahh intinya mempunyai kehidupan yang lebih bagus dari sekarang lah aku pasti akan menjemputmu disini. tetaplah disini dan jangan kemana-mana oke." ucapku dengan mengelus lembut kepala anak kucing itu. Seakan memahami perkataan ku dia langsung duduk dengan lucunya.

Hari ini aku merasa sangat lelah karena banyak hal yang harus aku selesaikan di akhir semesterku dan juga pengajuan beasiswa yang belum mendapatkan tanggapan apapun. itu membuat ku khawatir jika aku tidak bisa melanjutkan kuliahku di universitas impianku.

"Sudahlah lebih aku tidur saja dulu mungkin besok akan ada kabar baik." aku memejamkan mata tapi sedetik kemudian aku terbangun dan teringat akan artikel yang tadi siang aku dan temanku baca.

Tengah malam aku terbangun dengan keringat membasahi wajah dan seluruh tubuhku. lagi-lagi kepingan ingatan itu kembali hadir. aku meminum air putih untuk menenangkan diri sebelum akhirnya aku memutuskan untuk solat malam agar sedikit tenang.

Hidupku penuh dengan lika liku yang jika orang lain yang mengalami tidak akan mampu bertahan. jika aku tulis kisahku sendiri itu akan menghabiskan waktu yang sangat lama karena seperti tidak ada habisnya ujian yang Allah berikan padaku.

Tapi bagaimanapun juga aku tetap bersyukur karena masih di beri umur panjang dan tenaga lebih seperti sekarang ini. lewat ujian ujian yang allah berikan aku belajar satu hal jika seseorang ingin mempunyai kehidupan lebih baik dia harus berusaha sekuat tenaga, Roda dunia terus berputar ada kalanya aku sekarang susah belum tentu besok aku menjadi sampah.

Aku sudah merasakan semua pahitnya hidup karena itu aku sudah tidak terkejut lagi jika ada ujian yang menimpaku karena aku tahu aku bisa. Allah memberikan ujian pada hambanya tidak akan melebihi batas kemampuannya. Allah memberi ujian karena Allah tahu jika aku adalah orang yang kuat.

Seperti biasanya aku selalu tidak bisa tidur jika sudah terbangun tengah malam. ku cari kesibukan dengan membaca Al Qur'an sedikit dan mencari materi untuk skripsi ku nanti sampai akhirnya aku tanpa sadar tertidur di tepi kasur dengan masih memakai mukena dan memegang laptop.

Sarapan pagi ini terlihat sangat sederhana tapi terasa sangat enak dan nikmat. nasi putih dengan kerupuk pedas ahh ini adalah menu setiap hariku jika aku tidak sempat membeli sayur. tapi rasanya benar-benar enak.

Tidak Di Rencanakan

Setelah pesawat landing, seorang gadis berhijab dengan kacamata hitam bertengger di kepalanya keluar dari pesawat. wajahnya yang tersapu angin terlihat sangat menawan. apalagi ketika dia membenarkan hijabnya yang juga sedikit berantakan karena terkena angin.

INCHE** AIRPORT

Dia memperhatikan sekelilingnya yang ramai orang berlalu lalang. setelah mengambil kopernya dia pun berjalan pelan sambil memainkan ponselnya. beberapa saat kemudian dia sudah sampai di tepi jalan raya dan disana sudah ada mobil yang menunggunya. ya itu taksi yang dia pesan melalui aplikasi.

Sera POV

Aku bersyukur dalam hati karena bisa sampai di sini dalam kondisi sehat dan selamya. saat penerbangan tadi ada sedikit kendala pada pesawat yang aku naiki. semua orang panik begitupun juga aku tapi itu tak berlangsung lama karena mereka sangat gesit dalam bertindak.

Ku pandangi kaca jendela mobil yang memperlihatkan pemandangan kota yang terlihat sangat indah. aku baru pertama kali ke negara KS tapi rasanya seperti sudah sangat lama disini mungkin itu terjadi karena ini adalah salah satu negara yang sangat ingin aku kunjungi.

Tiba-tiba ponselku berdering dan tertera nama sahabatku Lana di ponselku. ah iya aku lupa mengabari mereka jika aku sudah berada di negara KS.

"seraaa lu kemana aja sih dua hari ngga ada kabar sama sekali gue cemas tau ngga." ku jauhkan ponselku karena suara Lana sangat melengking dan membuat telingaku sakit.

"*sorry gue k*upa ngabarin kalian haha sekarang gue sedang di KS." jawabku yang membuat dua suara berteriak secara bersamaan di seberang telepon.

"Lu beneran ke sana ser? kapan aaaaakhhh lu ini kenapa ngga bilang sama kita hah apa lu masih nganggep gue sama Lana sahabat lu." ya rupanya mereka benar-benar marah padaku haha

"iya iya gue tau gue salah tapi gue ngga ngerencanain sebelumnya. ini di luar kepala gue. gue iseng aja kemarin buka saldo gue dan ternyata lumayan cukup jadi gue ya langsung buat pasport dan beli tiket pesawat." jawabku yang mungkin jika aku bicara di depan mereka aku sudah habis kerena kemarahan mereka.

"Ahh lu ngga asyik ser. gue juga pengen kesana tapi duit gue habis buat jajan."

"Ya lu tinggal minta aja sama om Bagus kan beres tuh."

"Mata lu Soak hah bisa bisa gue ngga di kasih uang jajan lagi.";

"Terus lu pulang kapan ser. jangan lama-lama disana atau duit lu bakal habis." timpal Lana yang membuat ku menghembuskan nafasnya.

"mungkin 3 atau 4 harian lah aku juga ingin ke beberapa tempat dulu. sudahlah nanti kita telepon lagi aku sangat capek asal lu tau." Ucapku dengan menutup telepon sepihak.

Kini aku sudah sampai di depan hotel yang ku pesan saat aku masih berada di negara kelahiran ku. salah satu hotel yang letaknya dekat dengan perusahaan Hyeb* Ins****. aku sengaja memesan hotel yang dekat karena itu juga akan mempercepat perjalanan untuk sampai ke sana saat aku akan menemui mereka.

Aku langsung saja masuk dan menuju ke kamarku yang berada di lantai 3. ku lemparkan tubuhku ke ranjang empuk dan memejamkan mata sebentar.

"Rasanya seperti mimpi benar-benar seperti mimpi. dulu gue cuma berangan-angan saja untuk bisa pergi kesini mengingat siapa gue dan ya yang paling penting gue ngga ada duit."

Aku lepaskan hijab ku dan beralih ke jendela. pemandangan sore di kota Yongs** sangatlah indah dan benar-benar memanjakan mata. ku buka jendela dan ku nikmati angin sejuk yang langsung menyerbu wajahku. ku ambil ponselku dan seperti biasa aku harus mengabadikan momen-momen ku dimana pun dan kapanpun walaupun pada akhirnya aku yang menghapusnya sendiri.

Tiba-tiba aku memikirkan membawakan makanan atau camilan yang khas negara asal ku untuk ku kenalkan pada mereka terutama orang yang menjadi support system ku dulu sampai sekarang.

"Permisi apakah disini ada semacam dapur kecil?" aku bertanya pada resepsionis menggunakan bahasa K....

"Ada nona. ada yang bisa saya bantu?" jawab resepsionis itu dengan ramahnya.

"Aku tidak tahu apakah akan di izinkan atau tidak , bolehkah besok aku memasak sebentar hanya sebentar karena aku ingin membawakan makanan untuk temanku." kataku dengan agak ragu dan seperti dugaan ku resepsionis itu seperti keberatan dengan permintaan ku karena tidak sembarang orang bisa pergi ke dapur yang ada di hotel tempatku menginap sekarang.

"Bukankan lebih simpel beli saja nona. " kata resepsionis itu dengan senyum ramahnya.

"Disini tidak ada yang menjualnya. aku mohon kali ini saja aku berjanji akan membuat lebih untuk pegawai disini." aku terus memohon yang akhirnya membuat resepsionis itu menelepon atasnya dan berbicara sebentar.

Aku kegirangan ketika resepsionis itu mengiyakan permintaanku. aku bergegas membeli semua bahan-bahan untuk berperang pagi buta.

Aku berjalan kaki untuk sampai ke minimarket walaupun jaraknya cukup jauh tapi aku ingin menikmati bagaimana rasanya berjalan di tanah yang berbeda. .

Suasana malam itu terasa dingin sekali tapi orang-orang masih ramai beraktifitas, apalagi pasangan muda di negara KS membuatku iri saja.

"Totalnya 37W. terimakasih atas kunjungan anda nona."

Aku membeli dua bungkus tepung ketan, kelapa, pewarna makanan, gula merah serta bungkus berbentuk kotak kecil dan tusuk gigi.

Brughhh...

"Ahh maaf nona saya tidak sengaja karena sedang terburu-buru. saya sungguh minta maaf." ucap seorang laki-laki bertubuh tinggi ketika tak sengaja menabrak ku sehingga belanjaan kami pun jatuh.

"Tidak masalah tuan saya yang tidak melihat tadi. saya minta maaf." aku membereskan belanjaan ku dan membantu laki-laki itu karena belanjaannya jauh lebih banyak dariku.

"Baiklah terimakasih dan sekali saya minta maaf permisi." ucapnya lagi dengan menundukkan kepalanya Beberapa kali kemudian pergi meninggalkan ku dengan langkah yang terburu-buru.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum dan terus memperhatikan punggung lelaki itulah sampai tak terlihat.

Saat melihat laki-laki itu sepertinya aku merasa familiar dengan suaranya dan cara bicaranya apalagi dengan postur tubuh yang sama membuat ku berfikir jika itu adalah dia.

Fansign

Pukul 3 pagi aku sudah berada di dapur. disana sudah ada beberapa pegawai yang menatapku dengan bingung. aku menyapa mereka dengan ramahnya dan mengajak mereka mengobrol sedikit.

Aku pun meracik semua bahan-bahan yang sudah aku beli tadi malam dengan begitu semangatnya. tak butuh waktu lama kini adonan tadi sudah berbentuk bulat-bulat kecil bewarna hijau.

langsung saja aku masukkan ke dalam panci yang sudah berisi air mendidih.

Aku membagi menjadi dua adonan karena jika terlalu banyak bisa saja menggumpal dan menjadi satu. Selang beberapa menit kemudian satu adonan tadi sudah matang. ku tiriskan dan tak lupa ku taburi parutan kepala sampai merata.

"Nona membuat apa?" tanya seorang koki di hotel itu dengan penasarannya.

"Ahh ini tuan coba di cicipi bagaimana rasanya." ucapku yang membuat laki-laki itu tanpa ragu mencicipinya.

plug

"Wahhh makanan apa ini nona ada yang menyembur keluar seperti gula merah. rasanya sangat enak." ucap koki itu yang membuat ku tersenyum kecil.

"Ini makanan khas yang ada di negaraku tuan namanya Kelpon. aku membuat banyak nanti bisa kau bagikan pada teman-teman mu. aku sangat berterimakasih karena sudah di izinkan membuat makanan disini." ucapku dengan memasukkan Kelpon ke dalam wadah kecil

"Tidak masalah nona. memangnya makanan sebanyak ini akan kau berikan pada siapa?"

"Hari ini idolaku melakukan fan meeting dan aku akan menghadirinya sekaligus mengenalkan makanan ini pada mereka. entahlah mereka akan suka atau tidak." jawabku.

"BT*? baiklah semoga berhasil nona." tanya koki itu yang membuat ku mengangguk dan tersenyum manis.

Setelah selesai dengan semuanya kini aku berangkat menuju ke gedung Hyeb* Ins**** dengan berjalan kaki. jaraknya cukup dekat hanya sekitar 2 km dari hotel tempatku menginap.

"kenapa badan gue berat banget ya nih mata juga bawaanya ngantuk Mulu deh. ayolah Sera lu ngga boleh lemes bentar lagi sampai loh." ucapku dengan menyemangati diri sendiri

Entah kenapa badanku terasa sangat lemas dan berat keringatku mendadak juga keluar sebesar biji jagung. entahlah mungkin karena aku terlalu lelah.

dari kejauhan sudah dapat di lihat gedung megah dan tinggi dengan Lebel HYEB* LAB** yang sangat besar. disana rupanya sudah lumayan ramai dengan para gadis yang ingin segera bertemu dengan idola mereka begitupun juga diriku.

Aku mencoba menyapa salah satu gadis dengan rambut panjang yang kini sedang duduk sendirian. ternyata dia menanggapi dengan ramahnya. kita mengobrol dengan santainya sebelum aku berkenalan dengannya.

"Namaku Sera." ucapku dengan mengulurkan tanganku padanya.

"Yoora ." jawabnya dengan tersenyum.

"Lebih baik kita masuk saja dari pada telat." ucapku dengan berdiri dan di susul Yoora.

Sesampai di dalam studio, disana sudah ada 7 kursi dan meja panjang yang di sediakan khusus untuk idol yang akan melakukan fan meeting siapa lagi kalau bukan grup yang lagi naik daun, BT*

Aku dan Yoora duduk di bangku kedua yang letaknya cukup dekat dengan ke tujuh member. beberapa saat pun satu persatu member memasuki ruangan di iringi teriakan yang menggema di mana-mana.

"Halo Arm*." sapa laki-laki bertubuh tinggi dan kekar serta berambut brown dengan senyum manisnya. tak lupa juga satu yang mencolok dari laki-laki ini adalah mempunyai dimple dan itu membuat semua fansnya berteriak histeris.

Di susul dengan semua member yang menyapa fans mereka dengan ramah dan dengan canda serta godaan manis yang membuat semua Fangirl berteriak histeris.

"Subhanallah...." ucapku ketika melihat secara langsung orang yang menjadi penyemangat dalam hidupku

Untuk sekejap aku benar-benar terpana dengan visual bak dewa yang di miliki ke tujuh member tapi aku segera menundukkan pandanganku jika aku terus menerus menatap mereka maka penyakit hati yang di namakan obsesi akan muncul di hatiku.

Sungguh ciptaan mu benar-benar sempurna, aku belum pernah melihat sosok seperti mereka. melalui foto visual mereka memang tidak di ragukan lagi tapi jika bertemu secara langsung pemikiran itu akan patah berkali-kali lipat karena visual di dunia nyata ahh itu sangat tidak bisa di jelaskan.

Hob* ,vkth, rkive, jj, Myg, Ksj, Jm....

Ku lihat semua Fangirl membawa barang dan hanya beberapa saja yang membawa makanan termasuk aku. tapi tidak masalah karena aku sudah menyiapkan sebuah barang juga untuk ke tujuh member.

"Are you okay?" Yoora tiba-tiba bertanya padaku yang membuat aku bingung.

"Im okay. kenapa?" tentu saja aku bingung

"Kamu terlihat pucat Sera. kamu yakin kamu baik-baik saja?" tanya Yoora lagi

"Ah itu aku hanya kecapean saja mungkin. aku ke depan dulu hehe." ucapku dengan berdiri karena sudah tiba giliran ku.

Aku berdiri di depan Myg, si kulkas tujuh pintu begitulah Arm* menjulukinya karena laki-laki itu selalu terlihat dingin dan cuek dalam segala hal

"Annyeong Hyung... rasanya seperti mimpi bisa bertemu dengan kalian. bagaimana kabarmu?" tanyaku basa basi.

"Aku sangat baik. kamu dari mana?" tanyanya dengan menatapku .

"Aku dari hotel dan langsung kesini." jawabku dengan tersenyum kecil.

"Ahh maksudku bukan itu. kamu berasal dari mana?" tanyanya lagi dengan mimik wajah lucunya.

"Aku berasal dari perut ibuku." aku menutup mulutku karena menahan tawa sementara dia terkekeh geli.

"Itu kata-kata ku beraninya kamu meniruku."

Aku tahu itu hanya candaan saja. sosok Myg sangat menghormati wanita muslim seperti ku. dia tidak menyentuh sama sekali seperti sebelumnya dia menyentuh Fangirl lain yang berbeda keyakinan denganku.

"Wajahmu terlihat pucat. kamu sakit? jika sakit kenapa masih keras kepala ingin menemui kami. tolong jagalah kesehatan mu aku tidak mau wanitaku sakit." Ahh ya Allah bagaimana ini hatiku benar-benar berdebar tak terkira.

"Aku membawakan makanan untuk kalian tolong di bagi. ini ada banyak berikan juga pada staf jika mereka mau." aku mengeluarkan bungkusan makanan tadi yang aku buat

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!