Aku minta maaf ya teman-teman, yang sebesar mungkin kepada kalian. Ini novel pertamaku jika penulisan dan penuturan katanya masih sangat kurang, ku harap kalian memakluminya. Saya juga berharap kalian akan Setia membacanya.. Terima kasih dan selamat membaca.. 🙏🙏
Di awali dengan hari yang cerah..
Nampak seseorang pria yg baru ingin berangkat melamar ke sebuah perguruan tinggi, setelah ia memilih untuk pulang ke kampung. Disaat dia sudah lulus dari SMA yg berada di kota A. Nama pria tersebut Aldi pratama.
"Hii Al, apa sudah siap berangkat sekarang?" tanya Irfan abang sepupunya Aldi yang baru saja datang
"Sudah Bang" Jawabku
Tanpa berbasa-basi terlebih panjang lagi, Lalu mereka pun pergi dengan motor milik Bang Irfan... Saat di perjalanan Bang Irfan berkata padaku..
"Al" Dia memanggilku, sambil melajukan motornya.
"Iya, ada apa Ban? " Jawabku dan bertanya balik.
"Kita mampir ke perusahaan Abang sebentar ya, ada yg mau Abang urus." Ucap Bang Irfan lagi sambil terus saja mengendarai motornya dan memperhatikan jalanan.
"Iya boleh bang, aku juga penasaran sama perusahaan Abang gimana!" Sahutku yang penasaran dan memang belu pernah ke sana.
Wow,aku sangat kagum dengan perusahaan ini, tempatnya sangat menggiurkan, Kantor yang besar juga di hiasi dengan beberapa ruangan yang tak kalah jauh sama perusaan terkenal lainnya. ketus ku dalam hati sambil melirik dan memperhatikan kantor milik bang Irfan
Aku belum perkenalkan bang Irfan, dia adalah pengusaha muda di negeri ini, dia memiliki perusahaan yg bekerja di bidang percetakan, dia juga anak satu-satunya dari keluarga Wiratama dan Claudia ibu dari Bang Irfan, yg saat ini tinggal di Kota Paman Sam.
Tanpa aku sadari, saat aku berada di perusahaan tersebut, ada seseorang perempuan muda yg memperhatikanku, namanya Renata dia pegawai muda,cantik dan juga cerdas di perusahaan Bang Irfan.
"Mbak Dina, mbak kenal enggak sama yg dibawa Pak Bos itu siapa?" Tanya Renata pada sahabatnya
"Iya mbak saya kenal itu Adik sepupunya Pak Bos " Jawab mbak Dina
"Ganteng ya mbak" Bisik renata yg penasaran sambil tersenyum kikuk..
Akhirnya pembicaraan mereka terhenti sampai disitu, karena kemunculan Bang Irfan yaitu Pak Bos mereka. Bagaimana tidak Bang Irfan orangnya yg sangat tegas dia juga tidak pernah takut untuk memecat siapapun jika karyawannya terlibat kelalaian dalam bekerja, apalagi sampai terlibat masalah.
"Al" panggil Bang Irfan lagi yang sudah keluar dari ruangannya
" Iya, Bang sudah selesai? " Tanyaku
"Udah ayok kita berangkat" jawab Bang Irfan lagi dengan santai.
breemm suara motor Bang Irfan.. Aku pun segera naik, tanpa berbasa-basi lagi bang Irfan langsung melajukan motornya. Agar tidak terlambat sampai di Kampus.
.
.
.
Sampai di kampus universitas A yg ada di Aceh, aku segera turun dan mengambil formulir. Sesudah aku membayar, aku segera ke kantin di mana tempat abang Irfan menungguku. Tapi aku ada yang merasa aneh, kenapa tiba-tiba bang Irfan duduk di meja dengan perempuan yg sangat akrab dengannya. perasaan aku tadi cuma berdua ..
Siapa perempuan itu kok akrab sekali dengan Bang irfan, apa dia pacar Bang Irfan tapi yasudah lah aku tidak peduli. gerutu Aldi
"Aldi" Panggil Bang Irfan sambil mengangkat tangannya.
"Ada apa Bang" Jawabku
"Kenalin ini pacar Bang Irfan" Ucap Bang Irfan lagi kepadaku
"Iya." Jawabku sambil mengulur tangan. "Aldi" Jawabku lagi
"Aku Karisa, senang bertemu denganmu!" Jawab Karisa dan juga membalas mengulur tangan dariku
"Iya sama-sama." Jawabku kembali
"Kamu pulangnya naik angkot saja ya, karena abang ingin kencan dengan dia" Suruh Irfan
"Iya" Jawabku dengan nada lemas
Aku pun pergi sambil mengoceh karena kesal , bagaimana tidak bisa-bisanya dia kencan dengan pacarnya, lalu meninggalkan aku begitu saja, padahal aku baru ketempat ini.Titt . suara angkot klakson dan menanyakan aku mau kemana dan naik atau tidak. Aku menjawab ya aku naik. Di dalam angkot aku hanya diam saja. Sesampai di rumah aku langsung tidur karena lelah dan kesal, hari pun sudah sore.
Saat terbangun aku baru sadar dan teryata sudah pagi lagi. Aku teringat kepada satu orang yg aku jumpai di kampus kemarin wanita itu begitu manis dan ramah kepadaku, sehingga aku jatuh Cinta pada pandangan pertama terhadapnya.
Besok aku harus dapetin no wa nya, biar aku bisa kenal dia dengan dekat batinku..
Hari pun berlalu dengan cepat, tidak terasa aku pun akan berangkat ke kampus setelah mengetahui jika aku di terima di Universitas tersebut ...
Saat tiba di kampus aku begitu bahagia, bagaimana tidak karena perempuan itu terlihat olehku, Aku tidak menyiakan-yiakan kesempatan, aku langsung melangkahkan kakiku dengan perasaan sedikit gugup untuk mendekatinya dan mengajak berkenalan.
"Hai!!" sapa ku dengan sedikit malu-malu karena baru ketemu.
"Iya,hai juga" jawabnya
"Kamu masi kenal aku, aku yg kemarin ambil formulir bareng sama kamu?" tanyaku yang mulai berbasa-basi.
Dia berpikir sedikit lalu memperhatikanku setelah itu ia baru menjawab.
"Oh ia aku ingat, kamu yang kemaren ambil formulir bareng aku." jawabnya
Lalu aku langsung mengulurkan tangan padanya.. "Namaku aldi." Dia langsung mengambil tanganku dan membalasnya. "Nama ku Tiora." Aku yg terhanyut dengannya sampai lupa melepaskan tangannya sampai ada yg berdehem di sebelah kami.
Ehem hem...
Kami pun langsung menoleh ke arah suara yang muncul. Ternyata kawannya Tiora datang dan berkata sambil menggoda kami dengan tersenyum-senyum. "cie cie udh ketemu gebetan ni!!"
Aku yg terkejut langsung melepas tangan nya dan mengucap "Maaf." Tiora yg malu dan kesal kepada kawannya berkata.
"Ih kamu bikin kaget aja" Ketus Tiora dengan terkekeh malu
"Oh ia ia, kenalin kawanku, kami baru bertemu" Ujarnya lagi.
Aku langsung mengulur tangan dan bersalaman. "Aldi" dan kawannya langsung menjawab "Nona, senang berkenalan denganmu!!!".
"sama sama!!!" Balasku.
Aku merasa tidak enak mengobrol disini. Aku melihat ke sana-kemari sambil kepalaku ikut melirik. Hingga sebuah kantin terlihat olehku, segera saja aku mengajak mereka ke sana, untuk mengobrol lebih banyak lagi. Dan mereka pun menyetujui usulanku.
"Kamu ambil jurusan apa Tiora?" Tanyaku yang sudah duduk di bantu kantin tersebut yang di depannya ada meja bundar.
"Ekonomi, kamu sendiri jurusan apa Al?" tanya Tiora kembali yang juga sudah duduk di sebelahku.
"Wah sama, aku juga Ekonomi" jawabku
"Jodoh kali" Ucap Nona ikut nimbrung,yang duduk berhadapan dengan kami
Hatiku senang sekali saat nona berkata seperti itu. Gumamku dalam hati
"Hehe, kamu bisa aja Nona." Jawabku dan Tiora kompak sambil tersenyum salah tingkah.
"Oh ia kamu jurusan apa Nona?" tanyaku mengalihkan pembicaraan kepada Nona
"Aku Jurusan Komputer(Fikom)" jawab Nona.
Kami larut dalam mengobrol sampai lupa kalo hari sudah mulai sore. Sampai akhirnya aku meminta kepada Tiora untuk mengantarnya, karena Tiora tidak membawa kendaraan. Akhirnya Tiora pun setuju dengan tawaranku. Lalu kami pergi meninggalkan Nona yg menunggu jemputan dari orang tuanya.
brem brem
Suara motorku berbunyi menuju ke rumah Tiora.
Sesampai di rumah Tiora aku langsung pulang, karena hari pun sudah begitu sore, takutnya kemalaman, karena rumahku yg juga jauh dari kampus..
"Kamu gak mampir dulu?" Tanya Tiora
"Enggak usah ini sudah sore, mau malam" Jawabku
"Yasuda" Kata Tiora "hati-hati di jalan." Ucapnya lagi
Aku langsung pulang dengan hati yg begitu senang, karena telah mendapatkan no WhatsApp tiora, aku merasa menang banyak..
flashback on
Saat sedang mengantar Tiora, diperjalanan aku sempat meminta no whatsapnya, dengan hati yg gugup.
"Tiora bole aku minta no wa mu?" Tanyaku dengan perasaan gugup
"Bole jawab tiora ni tulis 08xxxxx" Jawab Tiora yang tidak menginterogasi ku terlebih dahulu.
Hatiku begitu senang saat mendapatkan no wa nya Tiora. Bagaimana tidak aku telah jatuh Cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi aku harus menunggu waktu yg tepat untuk mengungkapkannya.
flashback off
Sesampainya di rumah aku begitu bahagia!!.
Assalamualaikum...
Aku memberi salam kepda kedua orang tua ku sembari mengetuk pintu rumahku.
"Wa ailaikum salam" jawab ibuku sambil membuka pintu. "Wah anak ibu sudah pulang, tapi ibu merasa ada yg aneh sama kamu?" Tanya Ibu lagi dengan wajah penasaran.
"Maksud Ibu gimana kok aku dibilang aneh?" Tanyaku kembali dan juga merasa heran.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri dari tadi, apa jumpa bidadari di kampus?" Tanya Ibu yang heran dengan sikapku..
*H*ah kok ibu bisa tahu aku habis ketemu bidadari di kampus. Batinku menggerutu.
"Hei,kamu ditanya kok malah melamun saja?" Seru Ibu lagi
"Ehh, gak Bu, aku senang aja. Tapi ibu kok tahu aku dapat bidadari di kampus?" Tanyaku heran
"Bagaimana ibu tidak tahu, kamu kan anak ibu, ya ada batin yg melekat makanya Ibu bisa rasain." jawab Ibu sambil tersenyum-senyum sendiri
"Yasudah kamu mandi sana udah bau itu." Suruh Ibu lagi.
"Oke Bu!!" Jawabku Sambil mengedipkan mata sebelah.
Aku pun segera mandi tapi di mataku selalu saja terbayang-bayang wajah Tiora, sampai-sampai aku tidak sadar kalo air sudah keluar dari bak karena terisi penuh, karena lupa aku matiin kerannya.
"Huf, untung aja kamar mandi aku tidak sumbat kalo gak sudah pasti kebanjiran." Gumamku sendiri sambil mengusap dada.
Mandi pun selesai, aku segera siap-siap memakai pakaianku dan tidak lupa aku memakainya minyak Wangi dan menyisir rambut setelah itu aku langsung turun untuk ikut makan bareng mama dan papaku.
Kami cuma bertiga di rumah. Aku anak satu-satu nya dari keluarga ini, papaku yg bernama Gunawan dan ibuku mardiana. Papaku dan ibuku hanya pedagang kecil-kecilan, hanya itu yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Biarpun hidup kami sederhana, tapi aku Papa dan Ibuku selalu terlihat bahagia seperti tidak ada yg kurangnya.
"Aldi coba kamu ceritain, bagaimana tadi kamu di kampus?" Tanya Papa kepo.
Aku menjawab dan menceritakan dengan detail semua apa yg aku liat di kampus, tidak ada yg kurang atau yg kulebihkan. Hari pun semakin larut aku segera masuk ke kamar. Sesampai di kamar aku tidak bisa tidur karena terus kepikiran dengannya. Akhirnya aku mencoba menelponnya dan kami berbicara begitu banyak, tidak lupa aku besok meminta menjemputnya ke kampus untuk melihat ruangan. Setelah kami mengobrol terlalu lama, akhirnya aku memutuskan telpon saat aku tahu kalo dia menerima ajakan ku. Setelah itu aku baru bisa tertidur pulas.
"Aldi. Aldi."
"Bangun aldi!!" mama membangunkan ku sambil menggoyang-goyangkan punggungku. Dan sesekali memukulku dengan bantal karena ia kesal sebab aku susah bangun.
"Iya Bu, Ih Ibu ini banguninnya gak ikhlas banget sih." Sesalku sambil mengucek-ngucek mataku yang masih berat untuk ku buka.
"Abis Ibu capek manggil-manggil tapi kamu gak dengar. Untung aja gak Ibu siram!!" Ketus Ibu lagi
Akhirnya aku pun segera bangun walau mataku masih mengantuk. Setelah itu aku pun segera mandi dan langsung berangkat menuju ke rumah Tiora.
Assalamualaikum,,
Assalamualaikum,,
Aku memberi salam dan langsung di jawab oleh Tiora yg sudah berdiri di depan rumahnya dengan siap ingin ke kampus..
"Kamu sudah siap Tiora?" Tanyaku memastikan
"Sudah Al" Ucapnya sambil bibirnya sedikit melebar(tersenyum)
"Yasudah ayok naik sini niar kita berangkat" Pintaku sambil memasangkan helm kepadanya, hatiku senang karena dia tidak menolakku memberi perhatian kepadanya.
"Ia makasih Aldi, kamu baik sekali" Jawab Tiora lagi yang tak lupa menyunggingkan senyumannya.
"Tidak usah gitu, aku kan kawanmu jadi biasa aja jangan canggung kepadaku." Aku mencoba untuk menutupi perasaanku agar dia tidak curiga sampai saat aku akan mengatakan padanya..
"Oke baiklah" jawab Tiora lagi yang langsung menaiki motorku.
Bremmmm brem suara motorku kami pun berangkat ke kampus..
*A*ku balap aja ya kayaknya, biar dadanya nempel di punggungku, tapi tidak aku tidak bole terlihat jelek dimatanya nanti aku malah di jauhi. Batinku
Akhirnya kami sampai di kampus, aku langsung memarkirkan motorku di parkiran. Lalu kami menuju ke Fakultas Ekonomi, karena ingin melihat ruangan kami dimana. Saat baru mau jalan kami ketemu Nona dan kawannya Nona.Ternyata Tiora, Nona dan kwan cowoknya itu satu SMA dulu. Jadi aku berkenalan lagi dengan teman cowoknya.
"Aku aldi!" Ucapku sambil mengulurkan tanganku.
"Ya, aku Fais." jawabnya yang juga membalas uluran tanganku
Setelah berkenalan kami langsung menuju ke Fakultas Ekonomi dan setelah itu Aku dan Tiora juga membantu mereka mencari ruangan mereka di Fakultas Fikom.
sesampai di Fakultas Ekonomi, aku begitu kecewa saat melihat ruangan ku dan ruangan Tiora berbeda. Karena dari pertama bertemu dengannya, aku berharap bisa sekelas dengannya namun semua itu berbeda..
"Tiora kita beda kelas(ruang)" Bisik ku setelah melihat sebuah kertas yang tertempel di dinding ruangan.
"Ia gak masalah, kitakan masih bisa ketemu diluar" jawabnya
"Yasudah ayok kita bantu mereka cari ruangan mereka" minta Tiora
Aku pun hanya mengangguk saja.
Kami langsung pergi menuju ke Fakultas Komputer.
...
Hari terus berlalu tak terasa telah seminggu berakhir.. Dan hari ini aku telah bangun seperti biasanya aku mandi dan memakai baju dengan rapi tidak lupa menyisir rambut ala korea hehehe.. Dan aku sudah siap untuk menuju ke kampus karena hari ini hari pertama aku mulai belajar.
bremm brem """
Bunyi motorku dan aku mulai berangkat ke kampus dengan hati yg gembira, dan berharap bisa bertemu dengan Tiora lagi.Saat tiba di kampus, Tiora pun datang bersamaan denganku dengan motor yg di kendarai Fais, kawan Tiora yg dulu satu SMA dengannya.
" Pagi Tiora pagi Fais." sapa ku
" Pagi." jawab mereka sekilas sambil menoleh ke arahku
"Ayok Tiora kita masuk ruang karena kita kan satu Fakultas" Ajak Ku yg agak cemburu saat melihat Tiora berjalan sama Fais
"Yasudah ayok." jawab Tiora menyetujuinya
" Fais aku dan Tiora masuk dulu ya nanti jumpa lagi." Seruku dan berlalu pergi meninggalkan Fais seorang diri.
" Oke baiklah" jawab Fais dengan santai yang tidak marah karena kami tinggalin begitu saja.
Kami pun berlalu pergi dan Fais juga pergi ke Fakultasnya. Tapi anehnya kenapa Nona tidak nampak hari ini, biasanya dia selalu dengan Fais. Tapi aku yasudah lah, aku juga tidak terlalu berpikir ke dia. Karena yg aku pikir cuma Tiora.
"Tiora, kita pisah Disini ya, kita masuk ke kelas masing". Ujar Ku yang sebenarnya sedikit berat dan kurang rela berpisah dengannya.
"Baiklah." Jawab Tiora dengan Nada yg lembut.
Saat masuk ke ruang aku hanya diam cuek saja, aku tidak menghiraukan orang lain yg berada di ruang ku , karena bagiku dekat dengan Tiora saja sudah cukup dan tidak membutuhkan orang lain.
Tidak lama kemudian seorang Dosen yg bernama pak Ibral masuk ke kelas, dan kami pun belajar dengan baik, karena pak Ibral juga orangnya baik dan juga mudah akrab dengan mahasiswanya.
Ditempat lain Fais pun telah berjumpa dengan Nona, yang agak terlambat masuk ke ruangnya karena terjebak macet di jalan, merekapun menjalani proses belajar dengan baik karena dosennya juga enak di pahami dan mudah bergaul dengan muridnya. Tak lama kemudian waktu istirahat tiba aku langsung mencari Tiora karena yang selalu aku ingat hanya dia. Aku berjalan ke ruang Tiora..
"Tiora ayok ke kantin." pintaku saat sudah berjumpa dengannya di ruangnya.
"Ayo.."jawab Tiora dengan senyum tipis yg membuat aku meleleh..
Sesampai di kantin, aku memesan makanan yang ada di sana, kami pun berdua saling makan dan aku sesekali mencari perhatian dengan menyuapinya dan memandanginya dengan penuh harapan.Tapi aku sangat hati-hati agar dia tidak merasa risih denganku.
"Tiora, itu di pipi kamu ada sisa makanan" Bisikku yang tidak ingin di dengar oleh orang lain.
"Ah masak,"jawab Tiora sambil tangannya mencari-cari sisa makanan yang ada di pipinya.
"Iya benar apa kataku"
Aku Pun segera mengambil tisu, yang tak sengaja tanganku menyentuh tangannya.
Degggg
Aku pun memandanginya sehingga dia tersipu malu dengan pipinya yg merah. Tapi aku tidak memperdulikannya dan aku langsung mengambil tisu segera mengelap pipinya yg ada sisa makanannya.
"Tiora!!" Panggil nona dengan heboh kayak mak-mak rempong..
*A*h kenapa mereka kesini sih padahal aku lagi enak-enak kan dengan Tiora. Batinku kesal tapi aku tidak memperlihatkannya.
"Eh Nona ayok, kesini duduk bareng." Ajak Tiora yang juga ikut kaget dengan kehadiran Nona di saat yang tidak tepat.
Nona dan Fais pun ikut gabung bersama kami, aku melihat gerak gerik Fais yang merasa aneh ke Tiora, tapi aku tidak berprasangka buruk karena aku hanya menganggap dia kawan Tiora semasa SMA. Kami pun makan bersama dan Asyik mengobrol sampai jam masuk ke kelas pun tiba. Kami lalu menyudahi waktu istirahat kami dan berlalu masuk ke kelas masing-masing.
Saat sampai di kelas, aku seperti biasa yg bersikap cuek dan kesan sombong kepada kawan-kawan kelasku, sampai ada gadis yg menyapaku dengan kesal karena aku terlihat sombong.
"Hei, sombong sekali kamu kata." Intan kawan kelasku
"Aku tidak sombong" jawabku sekilas dan berlalu pergi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!