NovelToon NovelToon

Suami Untuk Mantan Playgirl

Part 1

Saat ini Sofyan sedang duduk santai, di ruang kerjanya.Tanpa terdengar suara ataupun ketukan pintu, tiba-tiba saja ibunya menghampirinya. Beliau, menyodorkan sebuah foto seorang gadis cantik berambut hitam panjang bergelombang, yang sedang memakai gaun berwarna pink casual. Dan dengan begitu antusiasnya, Ibunya tersebut memberitahu nama gadis itu.

 

" Ian, lihat deh cantik 'kan? Nama gadis ini Kansha, biasa dipanggil Sasha"

Sofyan mendelik, menatap heran wajah Ibunya tersebut. " Apa maksud Mama memberikan photo ini padaku? "

" Oh itu, dia calon istrimu, Nak ! "jawab Ibu Sofyan santai.

 

Sofyan membelalakkan matanya, dia dengan spontan berdiri, dan, menggebrak meja kerjanya. Suara keras dari gebrakan tersebut terdengar begitu nyaring. Sehingga, membuat wanita paruh baya itu terkejut dan spontan memegangi dadanya, "Astaghfirullahal'adzim, Sofyan. Kamu gila ya? tidak sopan tahu, sampe menggebrak meja segala. Segitunya, kamu nggak mau dijodohin sama Mama "

" Maaf, Ma. Tapi, Sasha bukan gadis baik-baik, please jangan menjodohkan aku dengannya!"

" Jangan bicara sembarangan, kamu tidak tahu kebenarannya. Ingat, dia itu anak sahabat Papa, makanya Mama setuju. Kemarin, Mama langsung bertemu dengannya, anak itu cukup baik kok. Tidak seperti yang kamu tuduhkan, Nak " kata Ibu Sofyan dengan nada tinggi.

 

" Dia playgirl, wanita itu memiliki banyak mantan kekasih. Aku yakin, dia juga sudah tidak suci lagi "ujar Sofyan ketus.

" Astagfirullah'aladzim, dosa apa aku melahirkan anak seperti ini Ya Allah? Memangnya kamu sudah sebaik apa? apakah kamu sudah se sholeh para alim ulama? Kok bisa menilai orang hanya dari luarnya saja. Mama benar-benar kecewa padamu Sofyan "

Sofyan, memutar kedua bola matanya. Kesal, akan tindakan semena-mena kedua orang tuanya tersebut. Bagaimana bisa, dia dijodohkan dengan seorang playgirl seperti Kansha.

" Pokoknya kamu harus nurut, kalau tidak, kami akan turunkan kamu sebagai office boy dan, tidak akan mendapatkan warisan keluarga sepeser pun, camkan itu! "

Mulut Sofyan menganga lebar, dia merasa heran dengan perkataan ibunya tersebut. Mengapa bisa sejahat ini, padahal beliau tidak pernah tahu bagaimana masa lalu si gadis yang akan dijodohkan dengan anaknya ini.

" Ya Allah, mengapa Mama jahat sekali, kenapa tidak mau mendengarkan aku? Selalu saja mengancam putranya ini! " batin Sofyan.

 Sementara itu, Ibu Sofyan berbalik arah dan segera pergi meninggalkan ruang kerja putra semata wayangnya itu. Tetapi, Sofyan mencegahnya, sehingga wanita paruh baya itu menolehkan wajahnya ke arah sang anak.

" Ma, tunggu sebentar. Sepertinya, anda melupakan sesuatu. Aku sudah mempunyai kekasih, apakah Mama lupa akan hal itu? "

" Mama tidak peduli. Maka dari itu, kamu harus segera memutuskannya! "

Sofyan, menghela napasnya, ia kembali duduk di kursi kerjanya, kemudian meneguk air putih yang berada di depannya. Sedangkan, Ibunya pergi menutup pintu dengan keras.

***

        Di kediaman keluarga bapak Bakhtiar Samiaji, gadis berambut panjang hitam bergelombang itu sedang duduk termenung. Dia sedih, mengingat masa lalunya, yang seorang playgirl itu, rasanya, dia jijik dengan dirinya sendiri. Sebentar lagi, dia akan menikah dengan Sofyan Haritama, anak orang terpandang di negeri ini, yang sangat membencinya sedari dulu. Entah apa alasannya, dia pun tak mengerti.

Kansha, mengingat perkataan sahabatnya, dimana dia berkata padanya, jikalau aib kita bukanlah untuk diumbar, melainkan untuk ditutupi. Cukup hanya kita dan, Tuhan saja yang tahu, yang jelas, manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, pasti akan kita temui kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 

Beruntungnya, dia tidak pernah memberikan kesuciannya kepada lelaki manapun, dia hanya berpegangan tangan, dan, yang paling parah adalah ber**u*an mungkin. Dan, itupun sekali, karena, dia salah sasaran, lelaki yang dia kencani, adalah seorang playboy kelas kakap. Jika, ingat kejadian itu dia selalu menggelengkan kepalanya, dan, beristighfar, agar dia bisa melupakan pikiran kotornya tersebut.

" Sasha...! "

Gadis itu menoleh,saat ibunya memanggil nama panggilannya, " Iya Bu! "

" Kamu sudah siap, bertemu dengan keluarga Ian ? "tanya Ibu Kansha.

 

Kansha mengangguk mantap, sembari tersenyum tipis," Insyaallah, Siap Bu! "

" Oke, nanti malam pakai gaun panjang ya. Karena, keluarga Ian terkenal taat beragama, dan, ini bentuk kesopanan, kamu pasti paham 'kan? "

" Iya Bu, itu terserah ibu saja. Sasha, akan berusaha agar bisa diterima dengan baik, oleh keluarga Haritama. "

" Maafkan kami ya Nak. Seandainya, Ibu sama Bapak nggak punya hutang. Pasti, kamu bisa memilih lelaki yang lebih baik daripada Sofyan. Apalagi, Ibu dengar, Sofyan sudah memiliki kekasih. Yang sedang berada di Jepang menjadi idol, dan sebentar lagi dia akan pulang ke negara ini."

 

Kansha menggelengkan kepalanya, " Tidak apa-apa Bu, sekarang, ibu tidak usah mikirin itu, yang terpenting hutang keluarga kita lunas. Dan, Bapak bisa tetap melanjutkan usaha makanannya lagi " 

 

Kansha, menyikapi masalah yang menimpa keluarganya dengan tegar dan hati yang lapang. Dia juga, tanpa pikir panjang lagi mau dinikahkan dengan Sofyan yang notabenenya kekasih dari penyanyi terkenal. Kekasih Sofyan itu, saat ini sedang debut di Jepang, bersama grup wanitanya. Akan tetapi, masyarakat tidak tahu jika Sofyan sudah memiliki kekasih, apalagi dia adalah seorang idol, yang sangat digandrungi oleh kaum Adam.

 

Sikap Kansha, atau Sasha berubah 180°, dari yang sebelumnya suka berfoya-foya, kini, dia lebih memilih menjadi penurut, dan, ala kadarnya. Dia mengerti, permasalahan keluarganya tidaklah mudah untuk diatasi. Sehingga, ketika Ayahnya meminta bantuan dirinya untuk menikahi Sofyan, supaya mendapatkan bantuan dari sahabat Ayahnya dia tidak keberatan. Dan, mau saja menikah dengan Sofyan.

***

 

Malam Harinya, keluarga Haritama datang untuk menentukan tanggal pernikahan kedua anak mereka. Kansha, baru saja tiba saat mereka semua sudah duduk, di ruang keluarga. Dengan balutan kebaya putih, dan hijabnya, dia terlihat cantik. Hal ini membuat semua orang, termasuk Sofyan menatapnya takjub.

" Masyaallah, cantiknya. Aih, Ian sadarlah, dia itu bukan gadis baik-baik " batin Sofyan.

 

" Nak Sofyan, nanti setelah makan malam kamu mengobrol lah dengan Sasa! " ujar Ibu Sasa .

Sofyan tersenyum, akan tetapi seperti dipaksakan, sehingga terlihat aneh di mata Kansha dan calon mertuanya itu.

" Ah iya tante, em Insyaallah ! "

" Ah, baiklah " jawab Ibu Kansha.

Sofyan, berusaha bersikap sopan, walau bagaimanapun Masriah adalah calon mertuanya.

" Mari makan malam dulu ! " ujar Ayah Kansha.

 

Sembari menikmati hidangan makan malam, mereka membicarakan tentang pernikahan kedua anak mereka, yang akan jatuh pada tanggal 17 bulan depan. Itu artinya satu bulan lagi, Sofyan dan Kansha akan menikah. Karena, kabar tersebut, Sofyan sampai tersedak, refleks Kansha memberikannya minum sembari menepuk pelan punggung calon suaminya tersebut.

 

Pria itu berbisik di telinganya," Nggak usah sok perhatian deh " ujar Sofyan.

Kansha hanya terdiam, dia tahu jelas Sofyan memang tidak menyukainya.

 

" Om, Tante, Ma, Papa. Aku mau ajak Khansa cari angin dulu, kebetulan kita udah kenyang " ujar Sofyan.

 

Pria itu memberikan Kansha isyarat agar mau mengikutinya, dia mengancam gadis itu dengan tatapan matanya yang tajam. Sedangkan, Kansha hanya mampu mengangguk, dan mengikutinya. Padahal, dia belum makan sama sekali karena sibuk menyiapkan makanan untuk Ayah dan Ibunya barusan .

 

" Eh Ian, tapi makanannya masih utuh loh itu ! " ujar Mama Sofyan.

 

" Tadi Ian makan dulu di rumah Daniel. Jadi, nggak lapar lagi sekarang. Mama ini bawel ya "

 

Sontak perkataan yang terlontar dari mulut Sofyan, membuat semua orang yang ada disana terkejut, termasuk Kansha. Gadis itu sampai menutup mulut dengan kedua tangannya.

 

" Astagfirullah, kok Ian ngomongnya nggak sopan banget. Padahal, itu Mamanya sendiri loh! " batin Kansha.

" Hei, ngapain ngelamun sih? "

Pertanyaan Sofyan membuat Kansha tersadar, gadis itu menganggukkan kepalanya. Lalu setelahnya, dia meminta izin untuk pergi sebentar bersama Sofyan.

 

 

 

 

 

 

Bersambung...

 

 

With ❤ A-yen94

Part 2

Di kamar Kansha

" Kamar? Ini nggak baik, akan jadi fitnah nanti nya. Sebaiknya, kita cari tempat lain saja " ujar Kansha

 Sofyan, menghela napasnya " Duh, Jangan terlalu percaya diri, aku tidak akan berbuat macam-macam. Lagian ya, kamu berjilbab seperti itu, mana ada yang mau melecehkan kamu. Kecuali lelaki itu sudah tidak punya iman."

Kansha, dibuat kagum oleh calon suaminya tersebut, ia pun tersenyum manis. Akan tetapi, ia tidak menyadarinya, sehingga membuat Sofyan terpana karenanya.

 

" Aku belum berjilbab kok, ini hanya untuk acara tukar cincin kita saja."

 

" Aku tidak peduli " jawab Sofyan ketus.

Kansha, menghela napas, Sofyan memang menguji kesabarannya.

" Hem, jadi begini, kita berdua dijodohkan oleh kedua orang tua kita. Sedangkan, dalam sebuah pernikahan, harus berlandaskan kejujuran, saling mengerti, dan juga cinta bukan? Nah, aku ingin kamu kasih aku kesempatan. Ijinkanlah aku berpacaran dengan Olin dulu, aku ingin putus secara baik-baik. Agar, tidak ada yang tersakiti. Bagaimana ? "

Kansha mengangguk," Terserah kamu saja, aku tidak mau mengekang kamu. Lagipula, kamu juga tidak mencintai aku "

" Oke, deal ya. Satu bulan setelah kita menikah, Olin akan pulang ke Indonesia. Nanti, kamu datang bersama Daniel asistenku, kemudian di sana kita bicarakan bersama mengenai status kita yang sudah menikah. Paham? "

" Insyaallah paham, tapi bagaimana dengan Olin? Dia pasti akan terluka. "

" Tuh kan, benar dugaan ku, dia tidak akan cemburu. Karena, dia pun sama masih memiliki kekasih! " batin Sofyan.

 

" Kamu kenapa begitu pasrah, dan baik hati sekali? Ah, lupakan. Intinya begini, aku tidak sama dengan lelaki lainnya. Tidak suka drama, contohnya membawa seorang wanita pulang ke rumah, dan bermesraan didepan istri. Aku bukanlah seorang bajingan, sebab menikah tujuannya untuk menyempurnakan ibadah, dan, menyakiti hati seorang wanita itu dosa. Apakah kamu paham maksudku? "

 

Kansha mengangguk, " Em, iya aku paham "

 

" Aku teringat tentang ceramah Ustad di masjid depan rumahku, dia berkata seperti ini : dari Imam Ali R.A: ”Ketika seorang wanita menangis karena perbuatan seorang lelaki, maka malaikat akan mengutuk setiap langkah lelaki itu. Dan, aku tidak ingin seperti itu, Sha. Walaupun aku jijik, dan, membencimu, karena aku yakin kamu sudah tidak per--ah lupakan. Itu saja yang mau aku sampaikan, dan, aku juga berharap kamu bisa selesaikan masalahmu dengan pacar kamu sebelum kita menikah"

" Aku sudah tidak mempunyai kekasih kok "

" Jangan berbohong, akui saja. Mana mungkin kamu tidak mempunyai kekasih? Ah sudahlah, katakan pada kedua orang tuaku, aku pulang duluan. Assalamualaikum "

 

 

" Em, Iya. Hati-hati dijalan, Wa'alaikumussalam! "

 

Sofyan menganggukkan kepalanya, sembari melambaikan tangannya.

" Apa perkataannya bisa dipercaya ? " batin Kansha.

 

Gadis itu menggedikan bahunya, kemudian berlalu, menuju ruang makan. Lalu, dia menghampiri para orang tua, setelahnya, dia menyampaikan apa yang calon suaminya itu katakan barusan.

" Dia duluan? Anak kurang ajar itu, benar-benar membuatku jengkel " ujar Ibu Sofyan .

 

" Tante jangan salah paham, Ian tadi bilang kecapekan. Jadi, dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, lagi pula dia meminta bantuan Daniel untuk menjemputnya "

 

" Kamu serius? "

 

Kansha mengangguk mengiyakan,

 

" Iya tante, Insyaallah saya benar kok ! "

 

" Baiklah, ya sudah kita juga pulang dulu ya Jeng, Mas! "

 

" Iya Jeng, terimakasih ya sudah mau memilih Kansha "

" Mbak jangan ngomong gitu, saya loh yang harusnya bilang terima kasih. Karena, Mbak dan Mas Backhtiar dengan suka rela menjodohkan Kansha dan Ian si budak badung itu, rasanya kaya mimpi! "

 

" Ian mah baik, tidak se badung itu. Insyaallah, kami yang beruntung punya menantu seperti Ian ! " ujar Bakhtiar.

" Insyaallah anak-anak kita akan bahagia ya. Aamiin ! " ujar Haritama.

Dan, perkataan Haritama di Aamiin-kan, oleh semua orang yang mendengar perkataannya.

 

 

***

 

Siang ini Sofyan, kembali disibukan dengan pekerjaan kantornya. Sebagai wakil direktur dia harus bisa membantu menyelesaikan tugas ayahnya yang seorang direktur utama di perusahaan ini. Sofyan ini termasuk giat, karena, dia akan menjadi penerus ayahnya Haritama. Maka, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

 

" Selamat siang Pak, apakah ada yang bisa saya bantu ? "

 

Sofyan menggeleng, " Untuk saat ini, nggak ada. Kamu boleh kembali ke pekerjaanmu! "

" Baik Pak"

 

+628xxx: Assalamualaikum, Ian ini aku Sasha. Mama kamu yang memberikan no ponselmu, aku ada di bawah mau mengantarkan makan siang buat kamu.

 

 

Kening pria itu berkerut, dia heran mengapa Kansha mau menghubunginya, sedangkan kemarin sudah jelas dia menolak gadis itu secara terang-terangan. Suara gebrakan pintu, membuatnya terkejut, dan hampir saja dia menjatuhkan ponselnya " Astaghfirullahal'adzim Daniel. Apa yang kamu lakukan ? " teriaknya.

 

" M...maaf Pak, tapi ini gawat ! "ujar Daniel sembari mengatur napasnya.

" Gawat kenapa ? " tanya Sofyan.

" Di luar ada gadis cantik, bawa rantang. Dia di kelilingi pria-pria di kantor ini. Banyak yang mengajaknya kenalan "

Sofyan mendelik, menatap heran asisten pribadinya tersebut, " Terus ? "

 

" Lah kok terus sih Pak, dia ketakutan. Jadi, saya bawa dia pergi dari sana dan para lelaki gila itu tetap mengikuti kami berdua. Hingga, lift konslet karena kebanyakan orang yang menyentuhnya "

" Mana dia? " kata Sofyan penasaran.

 

" Sebentar, saya panggil dulu "

 

Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka setelah dipanggil. Sofyan terkejut, ternyata gadis yang dimaksud, yang dikelilingi oleh para pria dikantornya ini adalah tunangannya sendiri.

 

" Jadi kamu. Kenapa pake baju kayak gitu ? "

 

" Ada apa dengan pakaian ini? Kan ini pakaian yang sopan? "

 

" Sopan apanya? Kamu pake celana jeans ketat, pake baju panjang tapi ngatung, udel kamu hampir kelihatan. Tunggu, di sini ! " Pria itu melepaskan jasnya, ia memakaikannya pada Kansha.

Gadis itu terdiam, ia tersenyum manis. Sementara itu, Daniel merasa keheranan. Baru kali ini, bossnya begitu peduli, dengan seorang wanita. Biasanya, dia tidak begitu.

 

" Aku mau pulang kok, ke sini sebentar doang. Dan, ini makanan buat kamu, selamat menikmati! " ujar Kansha.

 

 

Setelah memberikan makanannya, gadis itu hendak pergi, tetapi, Sofyan mencegahnya.

" Tunggu, pake jasnya. Nanti masuk angin " Sofyan mengancingkan jasnya supaya pusar Kansha tidak kelihatan.

" Sepertinya, Tuan muda sedang cemburu. Ah iya, lupa gadis itu kan calon istrinya Tuan. Dasar bodoh, calon Nyonya muda saja aku tidak hapal " batin Daniel.

 

Setelah itu, Kansha berlalu pergi dan berpamitan pada keduanya.

" Aih, tadi aku kenapa ya? Belum juga nikah . Ah, gak bisa, pokoknya aku nggak boleh jatuh cinta sama dia ! " batin Sofyan.

" Eh Daniel, kalau ada cewek itu lagi, bilang ke saya ya. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengannya! "

 

" Baik, siap laksanakan " kata Daniel sembari memberi hormat ala-ala tentara.

" Oke, sekarang kembali bekerja, lumayan 20 menit lagi sebelum istirahat makan siang ! "

" Aih, anda ini, benar-benar deh "

Sofyan terkekeh mendengar perkataan sang asisten pribadinya, Daniel memang selalu membuatnya tertawa.

" Sudahlah, sebaiknya kamu segera antarkan calon istriku! "

" Sepertinya, dia sudah jauh Pak. Jadi, saya akan kembali bekerja saja, lumayan bisa mengerjakan beberapa dokumen lagi"

" Ya sudah, biarkan saja. Lagipula, dia sudah dewasa, tidak mungkin terjadi sesuatu pada dirinya. "

Pria itu kembali ke kursi kebesarannya, kemudian segera mengerjakan pekerjaannya.

 

 

 

Bersambung...

 

With love❤️ A-yen94

Part 3

Kansha, baru saja sampai di kediamannya, ia melepas tas selempang miliknya, dan juga jas kerja calon suaminya tersebut. Lalu, ia menggantungkannya di stand hanger dan membaringkan tubuhnya di ranjang. Pikirannya melayang jauh, pada kejadian yang baru saja dialaminya.

 

 

" Ada apa dengan Ian ? Kenapa dia begitu marah dengan caraku berpakaian ? Aneh " batin Sasha.

 

" Aih, Sebaiknya aku makan dulu saja, lapar sekali " serunya.

Gadis itu bangkit, ia berjalan menuju dapur. Memasak makan siang untuknya sendiri. Seharusnya, tadi dia, menyiapkan makanan untuknya juga. Tetapi, dia hanya memasak untuk tunangannya saja. 

" Walau bagaimanapun Ian tunangan aku, jadi dia adalah prioritas ku. Meskipun, pria itu tidak menganggap aku sebagai tunangannya, aku akan berusaha menerimanya ! "  batin Sasha.

 

 

***

 

Malam kian larut, pekerjaan Sofyan masih juga belum selesai. Dia lembur, hingga lupa makan malam. Jika tadi makan siang, dia memakan bekal yang diberikan Sasa untuknya. Akan tetapi, ketika jam makan malam sudah tiba, Sofyan tidak makan sama sekali. Dia berhenti sejenak, hanya untuk shalat dan minum air putih.

 

Pria tampan itu dikenal alim, padahal, tidak se-alim yang orang kira. Karena, dia masih memiliki kekasih, yang mengenakan pakaian sexy, jauh dari aturan agama yang dianutnya. Bahkan, lebih parah dari Kansha, tunangannya. Karena, Olin sering manggung, dia sering mengenakan short pant, pakaian yang begitu kekecilan, atau crop top hingga pusarnya terlihat, juga sering mengenakan tank top hingga semua pria mengomentari postingan sang kekasih di sosial medianya.

Banyak yang memuji nya cantik, seksi, dan sebagainya. Olin, sering kali membalas komentar- komentar para penggemarnya. Akan tetapi, dia mencoba bersikap biasa saja. Normalnya, lelaki akan cemburu jika pujaan hatinya menanggapi komentar pria lain. Tetapi, tidak dengannya, dia tidak begitu peduli dengan sang kekasih. Baginya, hanya menjalani hubungan, dan, saling percaya saja itu sudah cukup. Pun yang menyatakan cinta terlebih dahulu adalah Olin, bukan dirinya, jadi, biasa saja.

Saat itu, memang dia sedang menginginkan mempunyai kekasih, untuk melupakan cinta pertamanya Azalea. Dan, ketika Olin menyatakan perasaan padanya, dia menerima gadis itu, dengan tujuan agar bisa melupakan sang pujaan hatinya.

 

" Lea , tiba-tiba aku merindukanmu. Kamu di mana sih ? " batin Sofyan.

Pria itu menatap layar ponselnya, di sana photo Azalea masih menjadi wallpaper nya.

 

***

Hari berganti hari, tidak terasa waktunya telah tiba. Tepatnya, pada siang ini Sofyan dan juga Khansa melangsungkan akad nikah. Dan, kini Ian sedang mengucapkan janji sucinya.

 

" Saya terima nikah dan kawinnya Az..., Khansa binti Bakhtiar Sutopo dengan mas kawin satu paket skin care whitening H.D, dan juga uang tunai sebesar 100 juta dibayar tunai "

" Bagaimana saksi ? "

" Sahhhhhh ! "

" Alhamdulillah ! "

“Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”

" Aamiin "

Setelah sah menjadi suami-istri Sofyan memegang ubun-ubun istrinya sembari berdo'a: “Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih.”

 

Artinya: “ Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160).

Kansha menangis, ketika, Sofyan memegang ubun-ubunnya sembari berdo'a. Hal tersebut membuat suasana menjadi haru, bahkan Sofyan sendiri pun ikut menangis ketika melihat istrinya menangis, setelah selesai dia mengecup kening sang istri," Mengapa aku menangis, melihatnya menitikkan air mata ? " batinnya.

 

"Ih kok cengeng banget sih, pake nangis segala lagi ! " batin Kansha.

 

 

 

Setelahnya, mereka melaksanakan resepsi pernikahan mereka. Menerima tamu, dan, lain sebagainya, hingga media membuat berita tentang keluarga Haritama yang mengadakan pernikahan untuk anak lelaki mereka, Sofyan Haritama. Akan tetapi, pengantin wanita dirahasiakan, sehingga orang-orang hanya tahu tentang Sofyan yang telah menikah. Sedangkan untuk pengantin wanita, tidak diberi tahu, karena dirahasiakan. Keluarga ini, melindungi Kansha agar tidak diserang oleh penggemar Sofyan, dan, juga kekasihnya.

Namun, Laila Fitriah Haritama anak pertama mereka, sudah menikah dengan Ahmad Dahlan Tarmidzi yang merupakan putra tunggal konglomerat di negri ini. Tepatnya satu tahun yang lalu, sehingga saat ini putrinya tersebut sedang hamil cucu pertama keluarga Haritama, dan juga Tarmidzi.

 

 ***

Malam telah tiba, dan, sudah semakin larut. Sofyan dan juga Kansha, segera memasuki rumah baru mereka.

" Cukup, berhenti di sini. kamu jangan mengikutiku ! " ujar Ian.

Pria itu hendak berbalik, akan tetapi Kansha menghentikannya," Tunggu, maksudnya gimana? Kita pisah kamar gitu ? "

" Khansa Bakhtiar, pernikahan kita ini keinginan kedua orang tua. Malam ini, aku tidak akan menyentuhmu atau seterusnya. Dan, aku juga sangat yakin kamu sudah tidak virgin lagi. Mengingat, kamu itu playgirl, pastilah sudah melakukan hal itu terlebih dahulu. Ah sudahlah, aku mau tidur capek " kata Sofyan ketus.

 

Pria itu meninggalkan wanita yang baru saja dinikahinya, sedangkan Kansha menahan tangisnya. Dia, kemudian memasuki kamar di samping kamar pengantin. Gadis itu, jatuh terduduk setelah memasuki kamar, dia menyenderkan tubuhnya pada pintu kamar tersebut. Air matanya berjatuhan, sudah tidak bisa lagi dia menahan tangisan nya. Sofyan sungguh keterlaluan, berkata seperti itu. Apakah di mata nya, dirinya gadis yang begitu buruk? Mengapa dia tidak mau menyentuhnya ? Apakah dia tidak pantas menjadi istrinya ? Begitu besarnya kebencian Sofyan terhadapnya. Membuatnya bertanya, sebenarnya apa kesalahan yang sudah ia perbuat? Sehingga, Sofyan begitu amat sangat membencinya tanpa sebab.

Berbeda dengan Kansha, Sofyan sedang menghubungi sang kekasih, mereka bercerita sepanjang malam ini. Pria itu tidak peduli bagaimana keadaan sang istri, atau apapun yang istrinya lakukan saat ini. Walaupun, rasa bersalah datang menghampirinya, dia berusaha untuk tidak mempedulikan Kansha. Dan, melanjutkan untuk mendengarkan curhatan kekasihnya, yang sedang bercerita tentang lelahnya menjadi idola.

Gadis di seberang sana ingin menikah dengannya saja, daripada harus menjalankan kehidupan sebagai idol yang tidak bebas. Mereka berpacaran saja tidak ada yang tahu, karena Olin merupakan idola internasional, sehingga mereka berpacaran secara diam-diam, dan, tanpa ada media yang mengetahuinya.

" Sudah malam, kamu tidur gih. Bye sayang ! " ujar Olin.

 

Olin mengingatkan sang kekasih, dengan gaya centil nya. Sofyan hanya mengangguk, lalu mengiyakan perkataannya. Kemudian, dia menutup ponselnya, dan membuka pintu balkon, menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang yang indah. Pikirannya melayang jauh, haruskah dia meminta maaf kepada sang istri yang beberapa saat lalu, dinikahinya.

 

" Ya Tuhan, beri aku petunjuk. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan? Dulu dia dan kekasihnya pernah membuat Azalea terluka, sampai kapanpun aku tidak bisa melupakan kejadian itu. Dimana saat Azalea, menangis karena dibully oleh kekasih Sasha dan juga geng wanitanya. Sehingga, dia pergi meninggalkan aku. Entahlah dia pergi kemana? Itulah alasanku sangat membencinya! " batin Sofyan.

Sofyan, menutup pintu balkon, ia kemudian berjalan menuju kamar sebelah . Pria itu penasaran, apa yang saat ini sedang dilakukan oleh istrinya. Di rasa tidak ada suara apapun, akhirnya dia memutuskan kembali ke kamarnya untuk tidur.

" Mungkin dia sudah tidur " batin Sofyan.

 

 

 

 

Bersambung...

 

 

With ❤ A-yen94

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!