NovelToon NovelToon

Beloved Idol

Life

"Van, 30 menit lagi waktunya lo pemotretan"

Itu Gerry, asisten pribadinya. Si tukang ngingetin dia kalo lupa schedule. Kadang Gerry itu lebih seperti pengganti Om Jack, managernya yang kadang suka ngilang gak tau waktu. Si tua bangka itu memang maunya cuma makan gaji buta, kalau tidak mengingat bahwa dia Om nya, mungkin Vano sudah memecat Jack dari lama.

"Bentar, gue masih berak. Kurang sebiji nih, nanggung"

Geovano Davichi, atau yang lebih dikenal dengan nama Vano Davichi. Siapa yang tidak kenal dia, wajah cowok 26 tahun itu sudah sering terpajang di majalah, siaran televisi, film, serta sejumlah drama. Bersama The Boys, dia juga mengeluarkan lagu-lagu yang booming di kalangan anak muda. Membuat namanya melejit menjadi salah satu idol terkenal di dunia.

The Boys, Boy grub yang digawangi oleh Vano, Chiko, Maxim, dan Lucas itu sudah membentangkan sayap di dunia entertainment sejak tahun 2017. Nama mereka sudah sangat populer di masyarakat, bahkan fans pun sudah menyebar di seluruh penjuru. Sebenarnya The Boys terdiri dari 7 member. Tapi Yoshi, sang lead dancer memilih hengkang karena dulu dia menganggap The Boys akan sulit populer karena berasal dari agensi kecil, kemudian dia memilih bergabung dengan agensi lain dan pindah jalur menjadi aktor. Kemudian Theo, sang rapper meninggal dunia karena kecelakaan pesawat. Dan yang terakhir Verrel, dia memilih keluar karena adanya bentrok antar-member. Dia iri pada Vano yang posisinya merupakan vokalis utama sedangkan dia hanya lead vokal. Hal itu menimbulkan banyak pertentangan, kemudian Verrel keluar dan sekarang bergabung dengan agensi lain lalu membentuk Boy Grub baru.

Kini hanya tersisa Vano yang menjadi Vokalis utama, Maxim rapper, Lucas dancer, dan Chiko lead vokal. Meskipun hanya tersisa 4 orang, tawaran job dari berbagai merek semakin melimpah, belum lagi ajakan untuk berkolaborasi. Kini The Boys masuk ke dalam jajaran Boy Grub terkenal di dunia. Bersanding dengan para senior dan artis papan atas lainnya.

Vano keluar dari kamar mandi, langsung menuju tempat pemotretan untuk majalah edisi Bulan Juli bersama The Boys. Member lain sudah menunggu lama, seperti biasa dia selalu terlambat.

"Lama banget sih lu!!" Lucas berdecak kesal, dia paling tidak suka disuruh menunggu.

"Tau nih, lo buang air apa sekalian ngerontokin dosa-dosa?!" tambah Maxim.

Vano menyengir lebar sembari menggaruk pelipisnya. Agak merasa bersalah karena jam harus diundur, tapi mau gimana Lagi. Kebiasaan ngaretnya tidak bisa dihilangkan.

"Ya maaf guys, tapi ee' gue keluarnya susah. Padahal gue udah ngeden sampe urat mau lepas"

Chiko menghela nafas, dia bangkit berdiri dari sofa. Pertengkaran ini kalo dibiarkan bisa berlanjut sampai nanti sore dan berujung mereka semua tidak jadi pemotretan.

"Udah deh itu dibahas entar aja, sekarang foto dulu. Durasi nih durasi elahh, bentar lagi kan kita kudu meeting buat konser di Korea lusa"

Kalo udah Chiko yang ngomong member lain gak ada pilihan selain menurut. Mereka berpose cool di spot yang sudah ditentukan. Mengenakan baju keluaran Rumah mode terkenal, hasil pemotretan mereka tidak pernah mengecewakan.

**************

Pesawat The Airlines yang take off dari Korea Selatan menuju Indonesia itu terbang di ketinggian 35.000 kaki. Membawa penumpang dan beberapa awak pesawat yang menggantungkan nyawa mereka pada sang pilot.

"Sini Pak, biar saya bantu" seorang Pramugari dengan nametag 'Oktavia Adisty' membantu seorang kakek yang kesulitan mengenakan seatbelt setelah dari toilet. Kakek itu tersenyum ramah sembari mengatupkan kedua tangan.

"Thank you"

Okta mengangguk ramah. Setelah itu dia kembali ke bagian belakang pesawat, menuju ke dapur untuk membantu rekan-rekannya menyiapkan makanan karena ini sudah waktunya mealtime.

"Ini udah siap semua?" tanyanya pada staff lain.

"Udah lah, kamu sih lelet!!" Putri membalas dengan sinis, seperti biasa. Okta pun cuma bisa mengangguk memaklumi, dia diam pun akan selalu salah di mata Putri. Gadis itu meraih troli makanan dan menggiringnya bersama Rina. Memberikan makanan dan minuman kepada penumpang memang tugas mereka. Dengan menebar senyum ramah, Okta dan Rina menyusuri kabin pesawat.

Perjalanan kali ini cukup panjang, 7 jam 20 menit bukan waktu yang sebentar. Sebentar lagi waktunya untuk landing, Okta segera mengambil posisi di sebelah audio center untuk memberi arahan.

"Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you.

On behalf of The Airlines and the entire crew, I’d like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!

(“Ibu-ibu dan Bapak-bapak, sembari kita mulai mendarat, mohon pastikan punggung kursi dan meja anda berada dalam posisi tegak. Dan pastikan juga sabuk pengaman anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan di bawah kursi di depan anda, atau di penyimpanan atas. Terima kasih.”)

(“Atas nama The Airlines dan seluruh kru, saya ingin berterima kasih kepada Anda atas ikut sertanya dalam perjalanan ini. Kami berharap bisa berjumpa dengan anda lagi dalam penerbangan dalam kesempatan yang akan datang. Semoga hari Anda menyenangkan!"

*************

Setelah pesawat landing dengan sempurna, seluruh awak pesawat turun dan pulang untuk mempersiapkan penerbangan dua hari lagi. Okta dan Rina menyeret koper mereka menuju kearah luar bandara, sontak hal itu menarik perhatian banyak orang. Apalagi mereka memiliki paras yang cantik, tubuh tinggi semampai layaknya pramugari pada umumnya, serta seragam pas body yang masih mereka kenakan semakin menambah daya tarik.

"Ta, lo pulang naik apaan?" tanya Rina saat mereka sudah sampai di depan.

"Gue udah pesen taksi online sih tadi" sahut Okta sembari bercermin, melihat make up nya masih oke atau tidak. Jangan sampai Dia bettemu banyak orang dengan kondisi make up yang sudah luntur, itu nggak banget. Asli.

"Gak dijemput Irfan?" Rina menggoda, Okta mendengus kesal. Irfan itu mantannya dan mereka baru putus dua minggu yang lalu karena Irfan sangat monoton dan membosankan. Okta tidak suka laki-laki seperti itu meskipun dia seorang Dokter sekalipun .

"Gak usah mulai deh Rin" desisnya tidak suka. Rina menyengir lebar, "Lagian elo sih, aneh. Si Irfan kurang apaan coba. Udah ganteng, tajir, pengertian kayak gitu, mana lo udah dinafkahin juga kan?!. Aduh Okta sayanggg, kalo beggo ya jangan diembat semua dong. Minimal kalo lo gak mau sama dia lo kasih ke gue kek, kan lumayan gue dapet donatur tetap tiap bulan"

Okta mendengus saat teman kuliah sekaligus rekan kerjanya itu menerocos panjang lebar. Sudah biasa, bersahabat bertahun-tahun sudah membuatnya hafal kelakuan gadis itu.

"Lo gak tau aja, si Irfan itu hidupnya monoton, gak asik. Males gue, mending cari cowok lain yang lebih ganteng terus cool kayak member The Boys, apalagi si Chico, akh tapi si Vano juga ganteng banget sihh. Ya gusti, gue lupa. Kamis mereka konser di sokor ya?. Wahhh pas banget tuh kita ada tugas terbang kesana, gue bisa liat konser mereka deh" jiwa fangirl gadis dengan nama lengkap Oktavia Adisty itu meronta-ronta. Memang sejak lama dia sudah menjadi fangirl dari Boy Band The Boys, terhitung sejak Tahun 2019. Bahkan poster, merchandise, album, dan majalah tentang mereka semua dia punya.

"Mulai kumat stress nya nih anak" dengus Rina. Yang disindir malah cuma cengengas-cengenges gak jelas. Tak lama taksi yang dipesan Okta datang, sang supir pun turun untuk membantu memasukkan kopernya ke bagasi.

"Lo gak mau bareng gue aja?" tawar nya, tapi Rina menggeleng.

"Gak usah deh, gue dijemput abang gue" sahut Rina.

"Oh yaudah, gue duluan ya. Byee"

Mobil melaju membelah jalanan Kota Jakarta yang selalu padat kendaraan. Okta menatap keluar jendela yang menampakkan gedung-gedung pencakar langit. Gadis itu tersenyum simpul, ternyata perjuangannya tidak sia-sia. Dia berhasil menjadi pramugari seperti cita-citanya meskipun orang tuanya sempat melarang karena mereka ingin dia menjadi PNS.

Tapi Okta tetap nekad, dia memilih merantau ke Jakarta. Menempuh pendidikan disini untuk menjadi seorang pramugari . Jauh dari orang tua, dan meninggalkan kota kelahirannya, Surabaya.

Dan ternyata, usahanya membuahkan hasil. Dia berhasil menjadi pramugari di salah satu maskapai penerbangan, The Airlines. Tepat 3 tahun yang lalu dia bergabung dengan maskapai itu, dan dia menikmati hidupnya yang sekarang.

***********

Yuhuuuu, welcome di cerita terbaru akuuu. Siapa nih yang hobinya haluin idolanya?. Kalian senasib sama Okta, wkwk.

Untuk mendukung cerita ini jangan lupa like, komen, dan vote ya guys. Jangan lupa tambahkan ke favorit supaya gak ketinggalan up, thank youuu

Mantan Kamprett

Pukul 19.00 Okta baru menginjakkan kaki di Apartemennya. Apartemen sederhana dengan kualitas standart, setidaknya dia gak sampai tidur di rumah susun. Saat pintu terbuka, suara gonggongan Milo, anjingnya langsung terdengar. Tidak lama kemudian anjing dengan bulu cokelat lebat itu berlari ke pelukannya, Okta tersenyum geli. Disini dia hanya tinggal berdua dengan Milo, anak angkatnya itu memang sangat manja.

Gadis itu meletakkan kopernya di ruang tamu, lalu langsung ambruk ke sofa. Tubuhnya sangat lelah hari ini, terlebih pipinya. Hampir 7 jam dia dipaksa terus tersenyum di dalam pesawat, itu membuat rahangnya nyaris lepas.

"Gue butuh luluran" Okta mencak-mencak. Pengen luluran tapi gak ada makhluk disini selain Milo, ya kali dia nyuruh anjing.

"Miloo mami pengen luluran" gadis itu merengek pada Milo yang asyik mendusel-dusel perutnya, membuat Okta gemas.

"Ihh Milo kok nyuekin mami sih" Dia meraih tubuh anjing itu, dan saat itu juga Milo melompat pergi.

"Dasar anak anjing"

Dan akhirnya Okta memilih mandi biasa, punggungnya udah terlalu capek kalau disuruh beraktifitas lagi. Tapi saat dia mau berjalan ke kamar mandi, ponselnya malah berdering. Telfon dari Irfan.

"Hallo?" sapa nya.

"Ada apa?"

"Ta kamu udah sampe Indonesia?" tanya Irfan dari seberang telepon.

"Udah"

"Kok ngga ngabarin aku?. Kan bisa aku jemput" terdengar nada tidak suka dari cara bicara Irfan, dan itu membuat Okta ikut emosi.

"Buat apa?. Denger ya Fan, gue sama lo itu udah selesai. Jadi lo jangan ikut campur lagi sama hidup gue. Urusin aja tuh hidup lo biar sesuai sama jadwal yang lo bikin. Gue udah muak, jadi jangan bikin gue tambah muak sama sikap sok ngatur lo itu. Sekali lagi gue tegesin KITA UDAH SELESAI. Jadi jangan ganggu gue lagi, bye!!"

Okta memutuskan panggilan secara sepihak, gadis itu mendengus kesal. Irfan gak ada bosannya menelfon, mengirim chat, bahkan mendatangi apartemennya padahal diantara mereka sudah tidak ada hubungan apapun . Itu malah semakin membuat Okta ilfeel.

"Dasar mantan gak tau diri"

************

Malam itu member The Boys berserta tim dancer, dan divisi yang lain sibuk berunding untuk konser mereka di Korsel hari kamis. Semua rancangan, konsep, serta dekor panggung sudah dipersiapkan dengan matang. Koreografi, juga sudah siap kini tinggal mengatur keberangkatan mereka yang rencananya akan dilakukan besok.

"Oke jadi semua udah fiks, ya. Rapatnya gue tutup sampai disini, jaga kondisi, jangan lupa kita besok OTW ke Korsel. Jangan sampe ada yang telat, kalo telat gue potong gaji"

Seperti biasa, ancaman Mr.Pollux selalu 'potong gaji'. Tapi anehnya meskipun diancam dengan ancaman yang sama, semua kru tetap ketar-ketir. Karena bagi mereka gaji itu seperti separuh nafas, kalo dipotong bisa langsung sesek kejang-kejang.

"Iye Boss" Maxim menjawab dengan malas.

Rapat berhenti sampai disitu, semua kru meninggalkan ruangan kecuali member The Boys. Mereka masih stay untuk scrolling medsos karena disana wifi lancar jaya. Padahal uang mereka itu banyak, untuk pasang wifi 10 di dalam kamar pun sanggup. Tapi mereka tetap hobby menjadi fakir wifi.

"Jiakhhh, lo masih gamon sama si Kiara?" Lucas meledek Vano saat melihat cowok itu masih menstalking akun instagram mantan pacarnya, Kiara Roseline. Mendengar nama Kiara Maxim ikut menoleh, Vano mendengus kesal

"Lu mah jomblo abadi, gak tau gimana rasanya diputusin pas lagi sayang-sayangnya. Sakit bro. Mana dia pacar pertama gue, udah 6 tahun, mana mungkin gue bisa lupa" cowok itu menjawab sembari melihat instastory Kiara yang menampilkan foto gadis itu dengan pacar barunya, Felix.

"Udah lah Van, lupain aja. Lagian ya banyak kok cewek yang ngantri pengen jadi pacar lo. Siapa sih yang nggak tertarik sama pesona seorang Vano The Boys, vokalis kita nih ygy" Chiko menimpali.

"Gue promosiin di IG gue deh, kita bikin feed IG judulnya 'Vano Davichi mencari tambatan hati'"

"TAIII"

*******

To be Continue guysss

Pertemuan Pertama

Sinar matahari terik menerobos masuk ke dalam kamar Vano lewat tirai jendela kamarnya yang terbuka. Cowok itu meringis, perasaan dia baru tidur 2 jam tapi waktu ternyata sudah pagi. Dering ponsel membuat Vano dengan setengah hati membuka matanya, dia berdecak. Ternyata pesan dari Chiko.

💬Chiko

P

P

Lo dmn njingg?

ANGKAT TLP GW

WOYY, GEOVANOOO!!

30 MENIT LG KITA OTW SOKOR, BRUHHH

Gw sama yg lain udh di bandara, buruan nyusul !!

VAN, TAII LO

BURUAN!!!

*25 panggilan tak terjawab

~SIAP-SIAP GW SUNAT DI KORSEL!!!

Vano spontan merubah posisinya menjadi duduk, mata cowok itu melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 09.00. Pantesan Chiko menyepam chat sampai ratusan.

"Mampuss nanti si Bible dipotong lagi!!"

Dia langsung ngacir ke kamar mandi, mandi ala kadarnya. Sabunan secukupnya dan segera mengambil baju asal. Cowok itu bergegas turun ke lantai bawah. Di Rumah besar ini dia hanya tinggal sendiri ditemani beberapa asisten rumah tangga sekaligus penjaga dan bodyguard. Orang tuanya punya rumah sendiri, tapi Vano lebih suka tinggal sendiri disini karena bisa melakukan apapun yang dia mau.

"BIIII" Vano berteriak sambil menuruni tangga, membuat pembantu yang sedang bekerja menoleh kearahnya.

"Iya Tuan?" tanya salah satu dari mereka, Rumi namanya.

"Koper saya mana?"

"Ada Tuan, sebentar saya ambilkan" perempuan paruh baya itu pergi dan masuk ke dalam suatu ruangan, kemudian kembali lagi sembari meneteng dua kopet lumayan besar yang berisi semua perlengkapan Vano seperti yang cowok itu minta kemarin.

Vano menyuruh salah satu asistennya untuk membawa koper itu ke dalam mobil, "Saya pergi dulu. Sekitar seminggu sampe dua minggu ke depan. Jaga rumah baik-baik, kalo ada wartawan bilang aja saya gak ada di rumah"

"Baik Tuan" mereka menjawab serempak.

*************

Mobil Alphard milik sang superstar Geovano Davichi berhenti di depan Bandara Soekarno-Hatta. Di area depan sudah banyak paparazi yang meliput.Vano turun dari mobil sembari menggunakan hoodie hitam dan tudung yang menutup sampai alis. Puluhan kamera langsung menyorot kearahnya , banyak orang berdesak-desakkan dan bodyguard Vano menghalangi untuk memberi jalan kepada Vano .

Vano berjalan cepat masuk ke area bandara, melakukan check-in tiket dan langsung menuju landing. Anggota The Boys sudah disana, bisa dipastikan dia pasti kena marah.

"Guys, sorry gue telat" ucap Vano dengan nafas ngos-ngosan. Member lain menatap jengah kearahnya, ini bukan pertama kalinya dia terlambat.

"Sikap ngaret lo di kurangin napa!!" desis Maxim kesal.

"Ya maaf, maklum gak ada ayang yang nyuruh tidur, yang bangunin. Jadinya kan gue selalu kesiangan" cowok itu berdalih mencoba membela diri. Dan hal itu tidak sepenuhnya bohong , kemarin bahkan dia baru sampai rumah jam 5 pagi san baru tidur beberapa jam.

"Terserah lu dah" putus Lucas setelahnya.

Semua member memilih untuk maklumi, kebiasaan ngaret Vano memang sudah mendarah daging, sudah ada sejak lahir. Mau ditegur 1000 kali pun dia tetap akan melakukan hal yang sama.

Audio center sudah mengumumkan bahwa pesawat akan segera take off dan seluruh penumpang diharapkan segera memasuki pesawat.

Mereka masuk ke pesawat The Airlines, dengan kelas Bisnis. Setelah semua dirasa sudah siap, pintu pesawat ditutup. Menandakan kalau pesawat akan segera take off.

Semua awak pesawat sudah siap di posisi masing-masing. Rina berdiri di dekat audio center untuk memberi arahan.

" Dear passengers, welcome to The Airlines… flight to Indonesian Flights to South Korea will take us with in 7 hour and 20 minutes, with a cruising altitude of 35.000 feet above sea level.

We need to inform you that The Airlines flight is without cigarette smoke, before take off we invite you to hold the chair back, close and lock the small tables that are still open in front of you, tighten the seat belt, and open the window cover.

On behalf of The Airlines, captain Kriss and all the crew on duty congratulated this flight, and thank you for your choice to fly with The Airlines

Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan The Airlines dengan tujuan Indonesia Penerbangan ke Korea Selatan akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam dan 20… menit, dengan ketinggian jelajah …35.000 kaki di atas permukaan air laut.

Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan The Airlines… ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela.

Atas nama The Airlines kapten Kriss dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami."

Para pramugari berdiri di sela-sela kabinsr pesawat untuk mempraktekkan prosedur keamanan . Dan disitulah Okta muncul, perempuan itu nyaris berteriak saat melihat ada member The Boys disana. Kalau tidak mengingat bahwa dia sedang bertugas, mungkin dia akan langsung teriak dan minta foto .

"Pramugarinya cakep banget gila!!" Maxim berbisik kearah Vano, membuat mata cowok itu menatapnya.

"Yang mana sih?" tanyanya.

"Itu yang rambutnya agak cokelat"

Dan detik itu juga pandangan Vano tertuju pada Okta, hanya menatap sekilas kemudian dia mengendikkan bahu.

"Lumayan"

"Dihh siwer nih anak"

"Ladies and gentlemen, I’d like to direct your attention to the monitors. The flight attendants will be showing our safety demonstration and would like the next few minutes of your full attention.

(“Ibu-ibu dan Bapak-bapak, saya hendak mengarahkan perhatian anda ke monitor. Para pramugari akan menampilkan demonstrasi keselamatan kami dan mengharapkan perhatian penuh anda beberapa menit ke depan"

Okta, Putri , dan beberapa rekannya mulai memperagakan prosedur keselamatan selama di dalam pesawat, fungsi-fungsi alat keselamatan dan cara penggunaannya. Vano hanya melihat sekilas, toh dia sudah sering naik pesawat jadi demontrasi itu sudah di luar kepalanya .

Setelah semua prosedur sudah diperagakan, para pramugari kembali ke area belakang pesawat . Disana Okta tidak bisa menahan lagi, perempuan itu memukul-mukul Rina gak jelas hingga membuatnya kesal.

"Rin, Rin, Rin yaampunnn. Disini ada The Boys Rin, The Boys!!!. Wah gila, gue kudu minta tanda tangan sih nanti. Kapan lagi coba dapet kesempatan kek gini!!"

Rina memutar bola matanya jengah, sembari menata makanan perempuan itu cuma bisa diam mendengarkan Okta yang lagi bucin The Boys.

"Permisi..." suara seseorang yang memanggil membuat mereka menoleh. Dan saat itu juga Okta dan Rina nyaris pingsan karena Chiko tiba-tiba ada disana, dalam jarak sedekat ini.

"Maaf mau tanya, toiletnya sebelah mana ya?" tanya Chiko sambil tersenyum kikuk saat melihat dua pramugari di depannya hanya melongo tanpa menjawab.

"I-itu. Anu, di- di sebelah sana" Okta menjawab dengan gelagapan. Rasanya udara disini sangat minim untuk digunakan berdekatan dengan member The Boys.

"Thank You " ucap Chiko dengan ramah. Dia lalu masuk ke dalam bilik yang dimaksud Okta. Perempuan itu menahan jeritannya agar tidak keluar. Tolong Tuhan, jantungnya sedang tidak aman sekarang.

"Aaaa Rin, tolongin gue mleyot. Udah ganteng, terkenal, ramah lagi. Yang kayak gitu minta disayang gak sih"

Rina menyingkirkan kepala Okta yang menyender kearahnya , dia berdecak.

"Kerja Ta, kerja!!. Jangan kebanyakan halu!!"

***********

Pesawat The Airlines mendarat sempurna di Bandara Internasional Korea Selatan. Seluruh penumpang dan awak kapal segera keluar meninggalkan pesawat karena pesawat akan segera dibersihkan.

Okta berjalan cepat bersama Rina menyusuri lobby bandara yang sangat besar untuk mencari The Boys. Perempuan itu tidak akan berhenti sebelum mendapatkan tanda tangannya. Dan dari kejauhan Okta melihat grub itu, sedang kesulitan berjalan karena tiba-tiba para fans datang mengerubungi.

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Okta segera menarik tangan Rina untuk mendekat. Ikut menyempil di antara banyaknya orang. Disana penampilan mereka paling mencolok karena masih memakai baju pramugari. Tapi Okta tidak peduli.

"VANO, VANO PLEASE"

"FOTO SEBENTAR AJA"

"MAXIM, PLEASE MINTA TANDA TANGAN"

Dia sudah berusaha menerobos, tapi sia-sia karena bodyguard mereka menghalangi dan langsung menggiring The Boys untuk meninggalkan bandara. Okta mendesah kecewa, perempuan itu menunduk lesu.

"Duhh, kasian banget sih yang gak dapet tanda tangannya The Boys. Kek gue dong, udah dapet tanda tangan, dapet fotonya juga lagi. Aduhh, emang keberuntungan selalu berpihak kepada orang cantik" Putri datang dan langsung memamerkan foto serta kaosnya yang mendapat tanda tangan Vano. Okta menatapnya sinis, melihat muka songong Putri hari ini sangat membuatnya muak.

"Dih, cantik lo?!" balas Rina dengan sarkas.

"Ya iya lah, buktinya Vano mau diajak foto sama gue. Sama lo mana?. Gak mau kan?. Lo dekil sih" ucap Putri mencibir. Okta mendelik malas. Dia dekil katanya?. Padahal kapten mereka saja pernah terang-terangan memujinya cantik.

"Yaelah, cuma tanda tangan sama foto aja belagu lo. Liat aja kalo gue berhasil nikah sama Vano, lo kagak gue undang!!"

Putri tertawa mendengar ucapan Okta, merasa perempuan itu sudah gak waras.

"Bangun Ta, bangun. Jangan halu mulu!!. Daripada sakit hati mending sadar diri!!"

"Bacott!!"

***************

Hy hy hy, kangen aku gak?

Maaf ya, novel baru tapi udah telat up aja. Lagi nyiapin DN sekolah soalnya nih guys, jadinya rada sibuk. Maklumin ya.

Yuk like, komen, dan share sebanyak mungkinnnnn

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!