Terdengar sebuah suara deru mobil warna oranye yang berhenti mendadak di jalan pangeran Diponegoro.
tok....tok .....tok.....
suara mengetuk dengan sebuah uang koin di atap mobil.
"kiri om.... " suara seorang gadis yang dengan segera meluncur dan melesat turun diawali dengan kaki kanan nya dari sebuah mobil warna oranye tersebut.
membuat sang pengemudi menggeleng kepala perlahan. iya, mobil itu mobil umum bukan mobil pribadi.
gadis yang menggendong tas ransel kecil miliknya berwarna hijau dengan dihiasi bunga bunga kecil tersebut segera turun dan memberikan selembar uang sepuluh ribuan yang sudah disiapkan dari tangannya sedari tadi.
"ini om uangnya... , terimakasih...."
diterimanya uang tersebut dari gadis cantik dan mungil ini.
lalu gadis itu memalingkan badan dan berjalan dengan sedikit dipercepat langkah kakinya menuju kesebuah gedung universitas.
ia sambil berlari kecil karena sedari tadi dia telah melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah dua.
berjalan dengan sedikit tergesa gesa.
dari arah berlawanan yang berhadapan dengan gerbang universitas ada seorang laki-laki bertubuh gempal yang keluar dari sebuah warung kopi.
laki-laki yang berkulit hitam dan bertubuh gempal tersebut memanggil dengan sebuah panggilan akrab
" heh pitik,,,, mana makalah tugas Bu sulis? sudah jadi kan. aku ga mau kalau tugas kelompok kita belum selesai, saya bisa malu karena pasti nanti diledekin sama dosen cantik..." kata laki-laki tubuh gempal tersebut yang masih nyerocos
''awas yah, kalau sampai belum jadi" sambil mengepalkan tangannya di depan wajahnya sendiri sambil melotot
" hari ini tugas jadwal kelompok kita presentasi kan?" senyum senang sedikit terlihat giginya saat gadis di depannya tersebut mengeluarkan sebuah makalah.
" iya ini sudah jadi dari tadi pagi " sambil sedikit memajukan bibirnya,
" dilembur dari tadi malam " mendengus kesal
laki - laki bertubuh gempal itu langsung menarik tangan gadis yang bertubuh mungil tersebut untuk segera menuju keruang kelas tempat mereka menimba ilmu pengetahuan yang disebut bangku kuliah.
terlihat semua kelas sudah dimulai jam perkuliahan. sudah ada dosen yang masuk ke dalam kelas masing-masing.
disaat mereka berjalan menuju keruang kelas, gadis itu bertanya
" anak - anak yang lain mana? " sambil mengernyitkan dahi
" jangan sampai cuma kita berdua saja yang maju memaparkan makalah tugas ini, bisa-bisa kita habis dibantai sama anak sekebon! " yang dimaksud sekebon itu artinya sekelas.
"lha ngapain takut, kan ada kamu.." sambil senyum licik.
" orang kamu yang buat tugas makalah ini, pasti kamu sudah menguasai isi makalah ini kan..." jawab si tubuh gempal tersebut sambil sedikit menengok ke arah gadis mungil disampingnya.
" ga mau... enak aja...." mendengus kesal...
ya dia sudah semalaman begadang demi menyelesaikan tugas makalah tersebut, masa iya pagi ini dia harus memaparkan tugasnya sendirian juga.
tak terasa kini mereka berdua sudah sampai dibibir pintu kelas. buru buru si tubuh gempal tersebut memegang gagang pintu dan membukanya.
untungnya dosen cantik tersebut belum masuk ke ruang kelas. namun anak anak sudah banyak yang datang. mahasiswa laki laki lebih tepatnya.
sedangkan yang perempuan biasa saja malah ada yang tidak berangkat. ya memang karena jadwal kuliah sekarang diisi oleh seorang dosen wanita yang cantik, dan masih sendiri pula.
laki laki mana sih yang tidak betah untuk mengikuti jam perkuliahan dosen cantik tersebut, ya walaupun hanya sekedar mendengarkan dan memandanginya.
itu saja sudah mendapatkan nilai yaitu nilai kehadiran. dari dosen cantik idaman semua mahasiswanya.
di dalam kelas suasana sudah ramai karena mereka masing masing masih asyik berbicara satu sama lain.
salah satu dari mereka ada yang memanggil seseorang yang baru masuk.
" pitik sini duduk di depan ku!" ucap salah satu gadis tomboy sambil tangannya menepuk nepuk kursi di depannya.
gadis mungil itu celingukan sambil menarik senyumnya seraya mengiyakan ajakan dari temannya tersebut. segera ia berjalan menghampiri kursi itu, namun lengannya tertahan oleh tangan laki-laki tubuh gempal yang sedari tadi berada di sampingnya.
"duduk nya di belakang saja, tuh ada kursi yang kosong" sambil menunjukan dengan jarinya.
" enak saja, memangnya saya penunggu kursi kosong..." mendengus kesal
" tidak mau! itu kan cuma satu kursi saja yang kosong. kamu saja sana" sambil melepaskan tangan si gempal dan berjalan cepat menuju kursi kosong di depan gadis tomboy.
gadis itu langsung duduk, sedikit menghadap ke belakang dan melakukan TOS tangan.
" eh hari ini giliran kelompok kamu kan yang maju? " tanya gadis tomboy .
lalu gadis itu hanya menjawab "hemm..."
setelah nya terdengar langkah suara orang mendekati kelas mereka, yang pastinya dia adalah seorang dosen yang ditunggu mahasiswanya sejak tadi.
ceklek.... suara pintu dibuka
"selamat siang saudara - saudara..." sambil berjalan menuju mejanya dengan membawa tas leptop dan beberapa arsip.
dosen cantik tersebut duduk dengan anggun sambil menebar senyum kemahasiswanya, dengan cepat tercium aroma parfum Paris merk c***** original yang mahal.
dosen yang satu ini memang sangat menjaga penampilannya, selain karena memang dia masih sendiri.
"sebelum memulai perkuliahan hari ini, absen dulu yah..." kata dosen cantik.
satu persatu nama mahasiswa di sebutkan. ada mahasiswa yang tidak berangkat, tentu itu bukan mahasiswa laki laki, karena semua mahasiswa laki laki di kelas tersebut berangkat. sudah pasti alasannya karena hari ini jam kuliah ibu dosen cantik...
ada beberapa yang disebut diantaranya seperti
Agus yaitu laki laki bertubuh gempal dan pendek berkulit putih tapi usianya melebihi semua mahasiswa dikelas ini, karena dia sudah terlambat waktu kuliah, dia baru bisa kuliah sekarang saat sudah berumah tangga.
Wendry yaitu seorang laki-laki bertubuh gempal dan tinggi. yang hari ini seperti sudah siap untuk presentasi.
Dyah yaitu gadis tomboy. sebenarnya cantik hanya saja tidak mau bersolek atau mungkin karena memang tidak bisa.
Waco yaitu laki laki macho yang berkulit hitam berambut gondrong dan berkumis serta penggemar aliran musik regge. dia seorang vokalis grup band kampus. namanya tersohor sampai kesemua lini kehidupan kampus tersebut.
Husny yaitu laki laki bertubuh kurus serta tinggi
Alfa yaitu laki laki bertubuh kurus dan berkaca mata
faqih yaitu laki laki yang paling tampan diantara yang sudah disebutkan tadi, namun laki laki ini sangat pemalu. dia tidak pernah berani memandang lawan jenis ketika sedang berbicara didepannya.
wendro yaitu laki laki kembaran Wendry, tapi kalo wendro bertubuh tinggi tegap dan tidak gemuk.
Adi yaitu laki laki berkacamata dengan berkulit putih serta bertubuh padet.
dan tentunya Aryan yaitu gadis bertubuh mungil berkulit putih berambut panjang sebahu..
mereka semuanya tersenyum ketika d absen satu persatu. karena bagi mereka yang laki laki tentunya bisa saling melempar pandang dan dibalas pula oleh Bu dosen cantik.
*
*
*
bersambung......
mohon komentarnya besti....
perkuliahan pun dimulai. semua bersemangat dan antusias untuk mengikutinya hari ini.
kini giliran kelompok Aryan yang maju untuk memaparkan makalahnya yang berjudul
peluang dan hambatan dalam entrepreneurship dikalangan masyarakat menengah ke bawah.
makalah yang dibuat dalam waktu semalam, sungguh seperti keinginan Roro Jonggrang yang dilakukan dalam semalam untuk membuat seribu candi.
presentasi yang dibawakan oleh kelompok Aryan tadi cukup memuaskan bagi ibu dosen, yang sedari awal presentasi sudah menunjukkan senyum sumringah. apalagi saat memaparkan makalah dengan bahasa yang lugas serta mudah dipahami oleh mahasiswa yang lain.
memang salah satu kelebihan Aryan yaitu mudah berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. pandai memilih kata yang tepat untuk menjelaskan nya.
anggota kelompok Aryan yaitu Wendry, Waco, dan Husny. mereka semuanya memang kompak karena dasarnya di luarpun mereka satu kelompok yang sering pergi bersama. mereka semuanya saling memahami satu sama lain. bertemu saat ospek, dan beruntungnya juga ditempatkan dalam satu kelas yang sama.
waktu itu Aryan kena hukuman karena tidak dapat menyelesaikan tugas dari seniornya. dia harus menemui dekan untuk meminta maaf. secara kebetulan wendry dan Waco juga sama sedang menjalani hukumannya dari seniornya.
Waco dihukum karena datang terlambat. maklum saja dia seorang vokalis dan sering ikut konvoi motor Vespa dengan rekan grup sesama penyuka motor jenis jadul tersebut.
sedangkan wendry dihukum karena dia tidak mendengarkan dan tidak menuruti perintah dari seniornya. dia memang seperti itu karena tidak mau d perintah oleh siapapun. sifatnya pemberani dan percaya diri. makanya dia sering jadi santapan empuk dari senior untuk mendapatkan hukuman.
mereka bertiga bertemu didepan ruang dekan. saat itu Wendry datang paling pertama, disusul Aryan dibelakangnya, dan yang terakhir Waco.
Aryan menunduk merasa bahwa ia satu satunya gadis yang beda. mau berbicara apa nanti jika ditanya tentang kesalahannya, apalagi karena dia wanita sendiri dan kesalahannya karena tidak melaksanakan tugas dengan baik. itu artinya dia mahasiswa tidak mampu menyelesaikan tugas apalagi jika nanti sudah mulai perkuliahan, tentu dengan tugas yang lebih berat dan banyak. kalau sampai dekannya berfikiran seperti itu bagaimana nanti.
huft ..... Aryan menghela napas dengan berat seakan akan sedang menghadapi masalah yang sangat berat.
sambil menunggu didepan ruang dekan karena di dalam ruangan tersebut sedang ada tamu.
"heh bocah.. sini duduk di sebelah ku" sapa wendry, disapa bocah karena Aryan bertubuh mungil. jadi dianggap masih bocah.
"kamu kenapa ada di sini? emangnya ada kepentingan apa?" tanya Wendry penasaran.
" nama ku wendry" sambil mengulurkan tangannya ke arah Aryan.
"saya Aryan..." sambil tersenyum dan membalas jabat tangan dari Wendry.
"saya disuruh menemui dekan karena senior " sambil memonyongkan bibirnya.
" saya dianggap tidak menyelesaikan tugas" kata Aryan
" memang senior kita kelakuan nya seperti itu, tenang saja ini cuma 3 hari ko. setelah ini kedudukan kita sama" kata wendry untuk sekedar menenangkan pikiran Aryan.
tiba tiba datang seorang laki-laki yang bertubuh tinggi dan berambut gondrong, terselip beberapa rambut gimbal hasil pasangan.
"huh.... cape.." sambil menghembuskan nafas.
" eh ada gadis cantik. ngapain di sini?" tanyanya pada gadis yang duduk disebelahnya.
" Waco..." sambil mengulurkan tangan ke seorang gadis.
tiba tiba disambut oleh tangan wendry. niatnya ingin salaman dengan seorang gadis. tapi yang membalas malah laki laki.
"wendry.." jawabnya tegas .
" kalau gadis ini namanya Aryan" wendry menunjuk ke arah wajah gadis itu.
" sudah tidak usah salaman.... kan sudah dikenalkan tadi" sambil menghempaskan tangan Waco.
gadis itu hanya tersenyum sambil mengarah ke Waco.
"kamu sedang apa disini?" tanya wendry pada Waco
"terlambat datang. akhirnya disuruh sama senior untuk menemui dekan." jawabnya datar
ketiganya diperbolehkan masuk keruang dekan setelah seorang tamu pria muda keluar dari ruangan dekan tersebut.
inilah awal dari pertemanan yang akan mereka lalui bersama
jam kuliah telah selesai. mereka keluar dari ruang kelas tersebut. tangan Aryan di gandeng oleh Dyah dan diajak ke kantin tempat yang biasa mereka gunakan walau hanya sekedar tempat tongkrongan semata.
saat tiba di kantin, ternyata kantin tersebut sudah ramai oleh mahasiswa yang lain. mereka terlambat karena asyik mengobrol selama keluar dari kelas menuju kantin, sehingga jalan mereka lambat.
kantin tersebut hanya menyisakan satu meja dengan posisi di sudut kantin itu. dengan terpaksa mereka memilih untuk duduk di situ.
baru saja duduk sudah datang teman teman Aryan yang lain.
"ternyata di sini..." suara Waco sambil menepuk pundak Dyah.
"ko di pojokan? ..." tanya Husny
"meja yang kosong tinggal ini" ucap Aryan sambil melirik ke arah Husny.
"kalau tidak mau, cari meja sendiri sana!" jawab Dyah dengan ketus.
"bawa meja sendiri dari rumah" timpal wendry yang ikut menambahkan
mereka sangat kompak. ikatan tersebut mulai ada sejak pertemuan di depan ruang dekan. kini mereka adalah senior yang tinggal mengikuti beberapa mata kuliah serta mulai menggarap proposal skripsi.
setelah menunggu beberapa saat, makanan dan minuman yang mereka pesan sudah sampai di meja.
" sudah pada membuat proposal skripsi belum?" tanya Dyah disela sela obrolan mereka
"saya belum " jawab wendry
"boro boro" sambung Waco
"kamu bagaimana Aryan?" tanya Husny pada Aryan yang sedari tadi cuma makan somay sambil mendengarkan teman temannya mengobrol.
"belum ada inspirasi " jawab Aryan datar.
dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang mencari keberadaan Aryan.
"Aryan " panggil Alfa sambil membenarkan kaca mata yang kendur
gadis itu menengok dan mencari sumber suara.
"iya Alfa ada apa? " jawab Aryan setelah Alfa mendekati meja mereka.
" dipanggil Bu Susi, katanya penting dan segera" ucap Alfa.
"ada apa sih? " tanya Waco.
" tuh Aryan di panggil Bu Susi" jawab Husny
"kalau ada proyek kabar kabari yah..... " ucap Waco pelan dekat telinga Aryan.
"proyek apaan?" jawab Aryan sambil mengerutkan keningnya.
"sudah sana cepat Aryan, nanti di kira saya tidak amanah lagi." pinta Alfa.
"aku ke sana dulu ya teman teman...." ucap Aryan sambil berdiri dari duduknya.
" awas jangan menggosipkan saya" tambah Aryan lagi yang saat itu juga sedang mengepalkan tangannya.
Aryan tidak suka jika ada orang yang membicarakannya di belakang, dan ia akan tau setelahnya. buat Aryan hal itu sangat menyedihkan.
Aryan berjalan perlahan menuju ke ruang kemahasiswaan tempat Bu Susi bekerja. dengan penasaran sebenarnya ada apa dan mengapa Aryan di panggil, karena Aryan merasa tidak melakukan kesalahan.
setelah beberapa saat Aryan sampai di depan pintu ruang kemahasiswaan.
tok tok tok...
"ya masuk" jawab seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut.
Aryan segera masuk ke dalam ruangan dengan jalan yang pelan.
"Duduk dulu Aryan" pinta wanita tersebut yang tak lain adalah Bu Susi.
Aryan segera duduk dan menundukkan kepalanya. dia bingung ada urusan apa sehingga di panggil ke sini.
*
*
*
bersambung...
mohon komentarnya besti.....
bertemu dengan sahabat dekat yang sudah lama tidak pernah jumpa adalah hal yang sangat menggembirakan. begitu juga dengan prof Yahya, pemilik yayasan yang mendirikan universitas tempat Aryan menimba ilmu sekarang.
prof Yahya dulu seorang dosen di universitas gajah Mada. setelah itu beliau ditugaskan oleh presiden untuk menjadi Kedubes Indonesia di Hawaii. selain menjadi kedubes, beliau juga seorang pengusaha.
pada saat pergantian presiden, beliau diutus untuk pulang ke Indonesia dan mendapatkan amanah untuk menjadi menteri pendidikan. baru setelah selesai masa baktinya, beliau mendirikan universitas di tempat kelahirannya. karena beliau bercita cita ingin memajukan daerahnya.
ketika beliau diangkat menjadi menteri pendidikan, semua perusahaan diserahkan pada anak anaknya. hanya anak bungsunya yang tidak mengelola perusahaan karena masih sekolah di sekolah menengah. si bungsu ini ditinggal untuk melanjutkan pendidikannya sampai kuliah di Amerika. dia tinggal bersama kakak sulung. sedangkan kakak yang lain ikut pulang ke Indonesia. itulah sebabnya mengapa si bungsu sangat dekat dengan Mr sung ye Kim. karena Mr Kim seperti orang tuanya sendiri.
saat ini Mr Kim akan ke Indonesia. hal ini membuat si bungsu sangat antusias untuk mengajaknya mengunjungi orang tuanya.
dengan segera si bungsu menghubungi orang tuanya untuk mengatur persiapan kunjungan Mr Kim lebih tepatnya mengatur pertemuan Mr Kim dengan ayahnya.
setelah mendapat kabar tersebut, prof Yahya meminta asistennya untuk mempersiapkan semua itu. dengan segera sang asisten menghubungi pengurus yayasan untuk mempersiapkan.
pengurus yayasan menyerahkan hal itu pada pihak kampus. karena nantinya Mr Kim akan diundang ke universitas juga dengan konteks sebagai duta besar dari Amerika.
pihak kampus sudah mempersiapkan segala sesuatunya. termasuk juga dalam pertemuan di kediaman prof Yahya. pihak kampus ingin ada mahasiswa yang ikut terlibat saat jamuan di rumah profesor.
masalah itu diserahkan pada Bu Susi karena lebih hafal dengan mahasiswanya. entah kenapa Bu Susi ingat dengan Aryan. karena Aryan pernah ikut dalam jamuan saat ada kunjungan dari menteri pendidikan.
sehingga nantinya hal itu tidak akan merepotkan Bu Susi, karena Aryan sudah punya pengalaman dalam menjamu tamu tamu besar.
"kamu bersedia Aryan?" tanya Bu Susi.
Aryan mengangguk, itu artinya gadis itu bersedia.
" sesuai jadwal, pertemuan akan dilakukan sekitar dua Minggu lagi" kata Bu Susi
"baiklah jika nanti ada rapat mengenai hal tersebut, yang berkaitan dengan tugas kamu, ibu akan mengundangmu untuk mengikuti rapat" kata Bu Susi lagi
"jika tidak ada yang ingin kamu tanyakan, kamu boleh keluar."
Aryan berdiri dari tempat duduknya dan segera menuju ke pintu. sebelum pintu dibuka, Bu Susi berpesan jika hal ini jangan sampai jadi bahan pembicaraan mahasiswa yang lain. cukup Aryan saja yang tau. Aryan menganggukan kepala pelan dan keluar dari ruangan tersebut.
setelah Aryan keluar, dia berjalan menuju kantin barangkali teman temannya masih di sana. dan Ternyata memang benar mereka masih menunggu Aryan di sana.
"tuh Aryan" seru Wendro yang datang setelah Aryan pergi tadi
"sini tik..." saut Dyah sambil melambaikan tangan
Aryan segera menuju ke tempat mereka.
"ada apa sih? kenapa kamu dipanggil Bu Susi?" tanya Husny sambil memegang tas ransel Aryan
"tidak ada masalah kan" saut Waco
Aryan menghembuskan nafasnya panjang.
''tidak ada apa apa " jawab Aryan.
"syukur deh kalau tidak ada masalah '' kata Husny
"pulang yuk... sudah mau malam nih" pinta Aryan pada teman temannya
''di sini juga sudah mulai sepi'' tambahnya lagi
''kalian kenapa tidak pada pulang dari tadi sih?" tanya Aryan
''kami nungguin kamu tahu.'' jawab ketus Dyah.
hari telah menunjukkan sedikit gelap. matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat. tinggal cahaya Mega temaram yang berkilau dari jauh.
beberapa mahasiswa sudah pulang. begitu juga dengan Aryan dan teman temannya. mereka sedang menuju tempat parkir.
"mau diantar siapa?'' tanya Husny pada Aryan
''ngga tahu ....'' jawab Aryan
''ya udah aku saja yang antar'' kata Husny.
Husny bersedia untuk mengantar Aryan pulang. sebenarnya bukan hal pertama kali Aryan pulang diantar oleh temannya. biasanya mereka akan mengantarkan Aryan secara bergiliran dan suka rela. tidak ada yang keberatan.
**
ditempat lain,
seorang pria tampan yang bertubuh tegap dan berkulit putih sedang menelfon seseorang
"gimana mas Aqib, apa semuanya sudah di siapkan?''
''sembilan puluh persen sudah siap '' jawab seseorang yang dihubungi
''besok kita terbang ke Indonesia. Mr Kim akan melaksanakan pekerjaannya selama sepuluh hari , setelah itu Mr Kim baru akan melaksanakan kunjungan ke beberapa tempat. termasuk bertemu dengan papah''
dia adalah putra bungsu prof Yahya.
lahir di Hawaii dan sekolah di Amerika. pendidikan yang sudah dia tempuh berharap akan berguna untuk negaranya. kini saatnya dia pulang. kakak sulungnya sudah pulang tahun kemarin. sudah setahun dia sendirian.
perusahaan ayahnya yang dikelola oleh kakak sulungnya, kini diserahkan padanya untuk dikelola. sedikit banyak dia mempunyai pengalaman memimpin perusahaan.
walaupun nantinya dia sudah tinggal di Indonesia, namun masih mempunyai tanggung jawab untuk perusahaan ayahnya di Amerika, sebelum tugasnya selesai. seperti itulah titah dari ayahnya.
pria itu kini sedang menghadap jendela kaca yang besar dengan pemandangan seluruh kota yang masih ramai. tempat ini sangat tinggi. sebuah apartemen mewah yang diberikan oleh ayahnya untuk ditinggali selama memimpin perusahaan.
Ting....
ada seseorang yang memencet bel pintu apartemen ini. masuklah seorang laki-laki dengan mengenakan pakaian resmi. dia adalah asistennya.
"ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda tuan '' kata asisten tersebut
'' biarkan dia masuk '' perintah bosnya
dengan segera masuklah seorang wanita cantik yang memakai baju seksi berwarna merah. pria tersebut seakan sudah tau akan kedatangan wanita cantik ini.
'' sudah ku duga kamu pasti akan menerimaku Haytammy '' ucap wanita Tersebut dengan penuh percaya diri pada pria dihadapannya.
dengan menghempaskan ujung jari nya, sang asisten tahu apa perintah tuannya. sang asisten langsung keluar meninggalkan mereka berdua.
'' ada urusan apa kamu datang kemari? jika ada yang penting bicarakan besok di kantor dengan asistenku '' ucap temmy putra bungsu prof Yahya
'' penting sih, tapi bukan urusan kantor, ini tentang kita '' sambil memberi tekanan pada kata kita
'' saya tidak pernah punya urusan pribadi dengan kamu '' ucap tegas temmy
'' aku dengar kamu akan balik ke Indonesia, itu sebabnya kita harus membicarakan sesuatu '' ucap wanita Tersebut
'' saya memang akan pulang karena saya sudah rindu dengan keluarga dan rindu alamnya '' dia berbicara sedari tadi tanpa melihat gadis tersebut, dia hanya melihat bayangannya dari cermin besar didepannya. kini temmy menarik napas pelan seakan sedang mengingat saat dia di Indonesia.
walaupun lahir dan sekolah di luar negeri, tapi Haytammy pernah beberapa kali pulang. dia sering ke Jogja untuk mengunjungi beberapa keluarga ayahnya serta kerabatnya dan ke Jawa tengah mengunjungi keluarga ibunya.
orang tua Haytammy kini menetap di kota kecil. kota yang masih asri jauh dari hingar bingar kota besar, sehingga membuat Haytammy merindukan tempat tinggal orang tuanya.
*
*
*
bersambung.....
mohon komentarnya besti.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!