NovelToon NovelToon

Valentain Terakhir Bahagia

Valentain terakhir

Hari ini tahun baru 2010.

Pagi-pagi sekali Kino si anak manja sudah siap di meja makan dengan keluarganya.

"Sayang.. Hari ini kamu mau kemana nak,kok sudah ganteng anak mama."Tanya mama kino sembari duduk disampingnya.

"Kino,mau kerumah Chaca mah ngerayain tahun baru dan konvoi bareng sama mp comunity (genk motor Kino)." jawabnya sambil makan roti.

"Kino.. buat apa sih merayakan tahun baru dengan berkonvoi-konvoi seperti itu?Nanti kalau ada apa-apa dengan kamu,teman-teman kamu serta orang lain bagaimana?Itu kan juga merugikan pengendara yg lain." Nasehat Kendy sang kakak yg penuh khawatir.

"Lebih baik kamu merayakan tahun baru dirumah berkumpul keluarga dan kamu bisa ajak teman-teman kamu serta Chaca."

Saran Kendy.

"Hadech.. Kak Kendy kuper banget.. Gengsi dong malu sama temen-temen."Jawabnya Kino sambil minum susu.

"Saran kakak kamu benar Kino,mending dirumah kita berkumpul sama-sama."Tambah papa Kino.

Kino pun tak mendengarkan saran dari kakak dan papanya,langsung dia bergegas pergi sembari berpamitan dan cium pipi papa&mamanya serta nepuk pundak Kendy.

"Hati-hati ya nak..." pesan mama.

Kinopun pergi menjemput ceweknya Chaca dengan motorsport warna merah maroon kesayangannya.Setelah menjemput Chaca,Kino mengajaknya untuk berkumpul dengan mp community (geng motor) di basecampnya.

"Hey.. guys..!"sapa Kino ke geng motornya yang sudah berkumpul dan toss.

"Hey.. boss!"sapa balik gengnya bersamaan.

"Gimana nih bos,kita sudah siap keliling kota untuk konvoi ramai-ramai."Tanya Rian teman sekaligus anggota genk.

"Okey... we ready to start,gimana loe.. Kino anak mami.?"Tambah Devan seraya mengolok Kino.

"Sayang.. kita disini saja ya,,masak-masak apa gitu.Nanti biar aku masakin kita rame-rame makan."saran Chaca.

"Balapan aja masak mau masak-masak kayak cewek!"Sahut teman yang lain.

"Anak mami diajak balapan."Ledek Devan.

Karena kesel diolok oleh temen-temennya akhirnya Kino meng iyakan.

Disana terlihat sekali kecemasan dan kekhawatiran Chaca terhadap Kino.

Takut kalau Kino kenapa-kenapa.Balapan motornya sudah selesai,merekapun berkonvoi ria dengan damai dijalan mengelilingi kota.Tepat ditaman kota yang sejuk rindang kanan kiri banyak pepohonan Kino menghentikan motornya.Kino dan Chacapun berteduh dibawah pohon yang sejuk sekali.

"Sayang... Kamu happy enggak hari ini?."Tanya Kino sambil menggenggam tangan Chaca.

"Suka!"Jawab Pendek Chacha dengan nada Bt.

"Kok bt banget?Hei... jawab jujur dong are you happy now?"

"Suka.. tapi itu berbahaya Kino main balapan seperti itu.Kamu gak takut apa kalau jatuh.Sayang... aku khawatir.Mama papa kamu pasti khawtir juga."Ucap Chaca sambil meluk Kino.

"Enggk apa-apa sayang ya.. jangan khawatir."Balas Kino kecup kening Chaca.

"Kenapa.. akhir-akhir ini perasaan takut kehilangan mu semakin kuat."Batin Chaca yg memeluk erat Kino.

"Loh kok sedih.?Tanyannya dan Chaca menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya takut.. "Jawab Chaca.

"Cuman perasaanmu aja sayang.. Terlalu Bucin."

Ledek Kino dan Chaca mencubit tangan Kino keras.

"Ihh... sakit tau."Rintih Kino.

"Habisnya ngeselin dech kamu.Kalau aku bucin enggak boleh gitu."Gerutu Chaca Manja.

"Iya.. Iya yang bucin".

...****************...

Pagi-Pagi banget Kino sudah jemput Chaca dan mereka bergegas pergi ke sekolah.

Tepat pukul 06.45 mereka sampai,dimana sudah terlihat beberapa anak yang berdatangan. Kino dan Chaca berbeda kelas.. sembari jalan menuju kelas, Chaca melihat Mayang dan Rika mengobrol santai di kantin.

"Hei.. Pagi.. serius amat sih?Lagi ngobrolin apa nih."Tanya Chaca duduk ditengah antara Mayang dan Rika.

"Lagi ngomongin temennya kakak Mayang yang kemarin meninggal gara-gara balap liar".

"Meninggal.?"Ulang Chacha heran.

"Cha.. coba deh kamu ingetin Kino,jangan balap-balapan liar gitu.Ntar kalau sudah kejadian seperti temen kakak ku gimana?Saran Mayang.

"Hmm... Mau ngingatin gimana coba?Hari-hari sudah aku dengan sabar mengingatinnya.Tapi coba apa?Alasanku enggak didengarnya."Jawab Chaca.

"Susah.. Gaes nasehatin orang yang sudah hobbi."Tambah Rika.

"Eh.. Cha,tapi masak keluarga Kino enggak melarang Kino balapan motor itu?"Tanya Mayang.

"Kalian kayak enggak tau Kino itu anak mami ajja"Jawab Chaca.

"Eh... Wait,kenapa ya akhir-akhir ini perasaanku merasa enggak enak?"

Curhat Chaca.

"Enggak enak gimana Cha,?"tambah Rika penasaran.

"Ya.. Gak tau kayak takut.Aku takut kehilangan Kino."Cerita Chaca sedih.

"Please dech.. Jangan ngadi-ngadi Cha,jadi parno aku."Timpal Mayang sambil periksa kening Chaca.

"Ihh.. Apaan sih Mayang gak lucu tau."Kata Chaca terus pergi menuju kelas.

"Mayang.. Tau enggak itu apa tandanya?"Tanya Rika.

"Apa Rik?."Tanya Mayang penasaran.

"Umur pendek!"Jawab Rika.

"What... Maksudnya Kino mau meninggal gitu?Rika gak boleh loh doain orang jelek."

"Bukan doain.. Itu feeling ajja."Tolak Rika.

"Banyak ngadi-ngadi nih.Aneh..."ucap Mayang yang berlalu pergi ninggalin Rika di kantin.

Waktu istirahat kelaspun tiba,seperti biasa Chaca dan Kino makan dikantin berdua.

"Sayang...."Panggil Kino manja kepada Chaca yg sedang makan.

"iya... kamu mau makan apa?"Kata Chaca.

"Aku kenyang..".

"So...?"Tanya Chaca penasaran.

Dengan pelan Kino menjelaskan ke Chacha kalau di kelas ada tugas Bhs.Inggris.

"Ya udah sini aku bantuin kerjain."Kata Chaca mengakhiri makannya dan ambil buku tugas Kino yang dimeja.

"Jangan merasa aman ya.."Kata Chaca sambil melirik Kino yang ketawa.

"Kalau begini terus bisa di jamin enggak Kino lulus Unas nanti,semangatnya dong. Jangan motor terus yang kamu urusin"Nasehat Chaca.

"Susah tau... "Gerutu Kino reflek Chacapun mencubit lengan Kino yang banyak Ngeluh.Kino pun merangkul Chaca.

"Ehm.. Ehm.."Goda salah satu cewek yang menghampiri Kino dan membuat raut muka Chaca jadi Bt.

"Eh.. Monik ada apa?"Tanya Kino ke Monik.

"Kino enggak tau kenapa tiba-tiba motor aku mogok,bisa tolongin aku sebentar"Kata Monik dengan nada merayu.

"Ok.. yuk"Jawab Kino dan pergi bersama Monik ninggalin Chaca.

"Apaan sih maksudnya.."Gerutunya sambil membanting pensil yang digenggamnya. Monik ialah mantan Kino yang diputusin oleh Kino yang sampai saat ini belum bisa move on.

Mayang dan Rika adalah sahabat karibnya Chaca .

Jam pulang sekolah akhirnya tiba.

Chaca,Mayang dan Rika berkumpul nunggu angkot dipinggir jalan.

Tak selang berapa lama angkot warna hijau no.2 datang mengakhiri obrolan antara mereka.

"Duluan Cha.."Pamit Mayang dan Rika naik angkot.

"Bye... Hati-hati ya."Balas Chaca.

Sambil sekilas melihat Kino naik motor dan tiba-tiba datang Fano.

Fano cowok yang dari dulu suka sama Chaca.Fano juga cowok saingannya Kino.Mereka sama-sama ganteng,sama-sama suka motorsport,sama-sama baik pula.

Anak yang Mandiri.Namun hati dan cintanya Chaca jatuh di pilihan Kino si anak Mami.

"Fano..."Kata Chaca ke Fano yang menghampirinya.

"Cha.. kok sendirian?Kino mana?"Tanya Fano.

"Ehmmm...ehm.. lagi ada keperluan tadi."Ucap Chaca sambil melirik melihat Kino pergi bersama geng motornya.

"Cuacanya panas sekali.. Aku antarin pulang yuk!"Ajak Fano.

"Enggak usah Fan,aku nunggu angkot saja.

"Takut ya.. Kino marah?"Tambah Fano.

"Bukan..."Tolak Chaca pelan dengan alasan lembut.Sambil tak mau mengalah Fano pun membujuk Chaca agar mau pulang dengannya. Akhirnya Fano berhasil membujuk Chaca

Episode 2 Fano yang bahagia

Fano yang berhasil membujuk Chaca akhirnya bergembira bahagia.

Dia bisa mengantar pulang Chaca mengendarai motor sportnya.

Beda dengan Fano,Chaca merasa gelisah dan resah.

Tiba-tiba Fano menghentikan motornya tepat di taman kota.

"Kenapa Fan...?"Tanya Chaca.

"Cowok kamu.."Jawab Fano terpotong melihat Kino menghampirinya.

"Kino...?"Kata Chaca panik dan turun dari motor Fano.

"Ngapain kamu sama dia."Kino marah sama Chaca dan menarik tangan Chaca dengan kasar agar menjauh dari Fano.

"Auw... Aduh Kino."Rintih Chaca.

"Euy.. Broo,sopan sedikit dong sama cewek!"Kata Fano.

"Kamu siapa?Peduli apa?Move on dong."Jawab Kino dan dorong Fano dengan kasar refleks Chacapun menolong Fano yang terjatuh membantu berdiri.

"Kino!apa-apa in sih kamu.Jahat banget..!"Teriak Chaca.

"Cha.. Aku gak suka ya kamu jalan sama dia."Tunjuk Kino ke Fano.

"Broo.. Inget,selama janur kuning belum melengkung Chaca masih belum resmi milik kamu tau kamu."Bentak Fano.

"Ahkkk.. Bacot"Tonjok Kino ke muka Fano meleset karena dihalangin Chaca.

"Aduh.. cukup stop.. Stop!"Kata Chaca.

"Bisa enggak kalian gak ribut setiap hari!Bikin pusing tau!"Kata Chaca kesal.

"Sini.. Ikut aku pulang,"Sambil geret Chaca jauh dari Fano.

"Kamu inget ya.. Chaca itu cewek aku,jadi move on dong.Awas kalau kamu ganggu dia."Ancam Kino sembari ngibrit jalan dengan Chaca.

"Hey... jangan sombong."Teriak Fano.

Kino mengantar Chaca pulang kerumah.

Selama diperjalanan Chaca hanya diam seribu bahasa.

Tangan yang biasa memeluk Kino saat ber boncenganpun dilepasnya yang menandakan dia marah dan kesal terhadap Kino.

Kino yang peka pun menarik tangan Chaca.

"Pegangan dong.."Omel Kino.

Sesampai didepan gerbang rumah Chaca.

Chaca langsung mau pergi namun tangannya ditarik Kino.

"Apa sih.."Kata Chaca kesal.

"Masih marah nih?,"Goda Kino.

"Aku enggak suka ya.. Sikap kamu seperti itu terhadap Fano!Fano itu cuman mau ngantarin aku saja dan enggak lebih dari itu."Ucap Chaca.

"Fano lagi,Fano lagi.Cha.. Wajar dong aku jealous.Kamu itu gak peka dia itu suka sama kamu."Jelas Kino marah-marah.

"Lagian kenapa sih gak mau nungguin aku sebentar.!"Tambah Kino.

"Nungguin kamu??Bukannya kamu sibuk ya sama Monik dan geng kamu.Coba kamu lihat handphone kamu berapa kali sudah panggilan masuk ke handphone kamu?"Timpal Chaca sembari menyindir Kino.

"Just Friend aku sama Monik.Kalo soal handphone oke aku minta maaf gak bisa ngangkat telfon tadi ka...."Kata Kino terpotong.

"Iya.. Aku ganggu."Sahut Chaca.

"Kino,aku sama Fano juga hanya sebatas teman.Disini loh aku bisa nerima kamu jalan sama Monik.Aku lihat kamu didepan sekolah berboncengan sama Monik lalu kamu pergi dengan geng motor kamu.Kamu pikir dong Monik itu belum bisa move on dari kamu.Disini kamu juga perlu paham gimana perasaanku saat kamu berdua dengan Monik."Jelas Chaca.

"Beda lah.. Fano kan suka sama kamu."Bantah Kino.

"Terus apa bedanya sama mantan yang gak bisa move on?."Kata Chaca.

"Now.. Aku no debat,capek!"Kata Chaca dan Ninggalin Kino masuk rumah.

"Cha.. Chaca.."Panggil Kino yang tidak dihiraukan Chaca.

Sampai didalam rumah,Chaca kaget melihat ibunya menangis ke bingungan.

"Astaga ibu... Ibu kenapa?."Tanya Chaca yang panik.

"Cha.. Adik kamu Cindy sakit badannya demam.Sudah ibu beliin obat tapi belum turun-turun demamnya.Ibu takut ibu bingung."Ucap ibu Chaca yang sedih.

"Bu.. jangan sedih ya,kita bawa.Cindy ke rumah sakit.Sebentar aku panggil Kino semoga masih ada didepan."Kata Chaca bergegas lari kedepan rumah.

Tengok kanan kiri berharap masih ada Kino.Chacapun mencoba menghubungi Kino namun hal ini terulang lagi tidak diangkatnya.

"Aduhh... Angkat dong Kino,"Kata Chaca cemas.

Chacapun berulang kali menghubungi Kino namun hasilnya nihil.

Dia pun mencoba chat Kino namun tidak jadi setelah melihat story wa nya.

"Nak... Gimana?Adek kamu mengigau terus."Tanya ibu Chaca panik.

"Kino gak bisa dihubungin bu.Ibu yang tenang ya.. Sebentar Chaca coba minta tolong sama Fano."Kata Chaca sambil menenangkan ibunya.

Tanpa pikir panjang Chacapun minta pertolongan sama Fano, 30 Menit kemudian datanglah Fano dengan mobilnya dan lekas membantu Chaca membopong Cindy kedalam mobil dan mengantarkannya kerumah sakit terdekat.

Sampainya dirumah sakit,Cindy langsung dibawa keruang ICU untuk diperiksa.

Sementara ibu Chaca mendampingi Cindy.

Fano dan Chaca hanya boleh menunggu diruang tunggu.

Di ruang tunggu Chacapun menangis... "Jangan menangis ya..."Ujar Fano sambil menghapus air mata Chaca.

"Aku bingung Fan,aku takut.. Gimana dengan biayaya pengobatannya Cindy"Tangis Chaca yang reflek menangis di bahu Fano.

Fanopun mencoba menenangkan Chaca dengan memeluk Chaca.

"Kamu enggak usah takut,enggak usah bingung tadi admin rumah sakitnya sudah aku lunasin."Hibur Fano ke Chaca.

"Apa.?"Kata Chaca yang kaget mendengar ucapan Fano.

"Fan.. Sebelumnya aku minta maaf sudah merepotkan kamu.Tapi aku juga bersyukur sekali kamu mau membantuku.Aku janji aku ganti uang kamu nanti."Kata Chaca sedikit senyum.

"Udah nanti saja itu.Yang penting adik kamu sehat dulu".Timpal Fano.

Keluarga Chaca adalah keluarga yang sederhana,ayahnya sudah meninggal ketika Cindy berumur 1 tahun.Ibunya Chacapun berjualan nasi di depan rumahnya.

Bersyukurnya lagi Chaca dan Cindy adalah anak yang berprestasi,jadi mereka bersekolah dengan jalur prestasi.Saat ini Cindy duduk dikelas 3 SMP dan Chaca duduk dikelas 3 SMA jurusan ipa.

Disela-sela Chaca dan Fano diruang tunggu,datang ibu Chaca yang menghampiri mereka dengan raut wajah yang tenang.Mungkin itu menandakan kalau Cindy sudah baik-baik saja.

"Alhamdulillah.. Cindy sudah ditangani dokter,nanti mau dipindah ke ruang rawat inap."Cerita ibu Chaca.

"Nak... Fano ibu sangat ber terimakasih kepada nak Fano karena sudah menolong kami."Ucap ibu Chaca sambil mengelus pundak Fano.

"Iya.. Tante sama-sama.Yang penting sekarang tante fokus sama Cindy ya.."Jawab Fano pelan.

"Bu... Boleh lihat Cindy kah?,"Tanya Chaca.

"Boleh.. Yuk!"Ajak Ibu Chaca dan mereka masuk ke ruang ICU.

Merasa kesal dan Bt,Kino pun melajukan motornya ke Basecamp Mp comunity.Disana sudah berkumpul teman-temannya.Kino pun dihampiri Ryan.

"Kusut banget muka nya!"Tanya Ryan.

"Hmmm... pasti ceweknya,larang-larang ngumpul kan?"Jawab Devan.

"Bukan!"Jawabnya kecut.

"So....?"Selidik Ryan penasaran.

"Kesal banget aku hari ini sama Fano,bisa-bisanya dia cari kesempatan dalam kesempitan!"Ceritanya sambil hentakkan tangan di tangki motornya.

Dengan nada marah-marah Kino menceritakan hal yang dialaminya tadi ke gengnya.Setelah mengutarakan kekesalannya Kino membuka handphonenya.

"Hah.....?"Kaget Kino melihat panggilan Chaca yang begitu banyak.

"Kenapa kamu?"Tanya Ryan.

"Lihat nih.. Panggilan telfon Chaca.."Jelas Kino.

"Coba telfon balik siapa tahu penting."Saran Devan.

Kino pun mencoba menghubungi Chaca namun nada sambungnya tut..tut..tut...

"Gak bisa dihubungin!"Jelasnya.

Tak berselang lama handphone Kino berdering.

"Mayang...?"Pikir Kino.

"Coba angkat!".Saran Devan.

"Hallo... Kino,kamu ada dimana sih?"Tanya Mayang nada panik.

"Iya kenapa biasa aku di basecamp!"Jawabnya santai.

"Ih.. kamu kebangetan ya,Chaca sedang dapat musibah kamu malah santai-santai disana.Dimana sih hati nurani kamu!".Kata Mayang marah-marah.

"Musibah?Musibah apa Mayang?"Tanya Kino panik.

Lalu Rika merebut handphone Mayang dan ngobrol sama Kino.

"Kino,si Cindy ada dirumah sakit dia sakit.Kita mau kesana kamu kemana aja sih dari tadi loh Chaca nelfonin kamu."Cerocos Rika.

"Cindy sakit?Ya sudah kirimin alamatnya.Aku segera kesana."Kata Kino dan menutup obrolannya bersama Rika.

"Cindy kenapa Kin?"Tanya Ryan.

"Cindy sakit dia dibawa kerumah sakit.Sialnya aku kenapa aku gak dengar dering handphone ini."Kata Kino kesal seraya mau lempar handphonenya namun dicegah oleh Ryan.

"Eh.... Jangan-jangan.Mending kamu samperin Chaca dirumah sakit terus kamu lurusin jelasin kenapa kamu tidak angkat telfon dari dia"Saran Devan.

"Percuma.. Nanti dia pikir aku lagi senang-senang dengan geng motor kita.Soalnya aku nulis Story di WA dan dia melihatnya."Cerita Kino.

Ryan dan Devan pun Kepo lalu melihat Story Wa Kino di handphonenya masing-masing. "Happy in saja dengan geng.Hapus jiwaku yang kesalnya meronta ronta karena cinta."Baca Ryan nyaring.

"Udah.. Susulin saja Chaca,nanti kalau sudah sampai disana kamu jelasin alasan kamu.Ingat saat-saat seperti ini lah Chaca perlu sosok yang mendampinginya.Kasih dia semangat,lupain dulu problema tadi dijalan. oke brooo."Ujar Devan yang menyemangati Kino.

Kino pun menarik nafas panjang dan melepaskannya untuk mengurangi kepanikannya.

Episode 3 Kino menjenguk adik Chaca

Akhirnya dengan ditemani Ryan dan Devan Kino menjenguk Cindy dirumah sakit.

Tak lupa sebelum kerumah sakit Kino membawa kan buah tangan untuk Cindy boneka pink Tedybear adalah boneka kesayangannya.

Tak lupa juga mereka membawa buah-buahan.Sampai dirumah sakit,Kino membuka handphone nya dan dia dapat 1 Chat dari Rika yang isinya nama ruangan dan nomor ruangan Cindy dirawat.

Kinopun bergegas jalan bersama teme-temennnya melewati koridor untuk mencari ruangan inap Cindy.Sampainya diruangan Cindy,sudah terlihat ada Mayang,Rika,Ibu Chaca dan Cindi yang terbaring lemas.

"Assalamualaikum..."Sapa Kino dan mencium tangan ibu Chaca dan diikuti Ryan dan Devan bersalaman.

"Waalaikum salam..."Jawab ibu Chaca.

"Tan... Cindy sakit apa?,"tanya Kino.

"Cindy demam nak Kino"Jawab Ibu Chaca.

"Cindy.. Lekas sembuh ya. Ini kakak bawain boneka lucu buat kamu."Ucap Ryan.

"Terimakasih kak.. Ko kak Ryan tau kalau Cindy suka boneka?"Tanya Cindy dan meluk boneka pemberian dari Kino dan teman-temannya.

"Kak Kino...."Jawab Devan.

"Tan... Ngomong-ngomong dimana Chaca kok enggak ada disini."Tanya Kino penasaran.

"Lagi makan sama Fa..."Jawab Rika hampir keceplosan.

"Fa..?Fano...!"Jawab jujur ibunya Chaca.

Kemudian Mayang menggeret Rika menjauh dari Kino.

"Kamu gimana sih mereka kan belum baikan nanti kalau marahan lagi gimana?."Kata Mayang.

"Duhh... Gimana nih."Rika ikut panik.

"Ya.. Udah Kino susulin dulu ya Tan."Pamit Kino ke ibu Chaca dan ibu Chaca mengiyakannya.

"Ryan dan Devan jaga Kino."Bisik Rika ke Devan.

"Tante Devan dan Ryan izin juga ya."Pamit Devan diikuti dengan Ryan yang ngibrit bersamaan.

Kinopun berjalan menuju koridor rumah sakit mencari Chaca.

Namun tak juga ketemu-ketemu.

Tepat di area terbuka go green yang rindang sejuk Kino melihat Chaca dengan Fano sedang makan roti duduk dibawah pohon.

Tak sengaja Fano melihat selai coklat nempel di pipi Chaca,dengan penuh perasaan Fano pun bermaksud mau membersihkan selai coklat itu,namun Chaca langsung ditarik tangannya oleh Kino.

"Auhhhhh... "Rintih Chaca.

"Kino!"Bentak Fano dan berdiri dari tempat duduknya.

"Diam!"bentak Kino.

Reflek Kino pun menampar muka Fano dan dihalangin oleh Chaca.

Tamparan keras Kino itu pun mengenai raut pipi Chaca.

"Cha....."Kata Kino kaget.

"Puas....?"kata Chaca sambil menahan buliran air mata dan memegang pipinya bekas tamparan Kino.

"Masih kurang puas kah Kino,masih kurang.Tampar lagi.!"Bentak Chaca menangis.

Mayang dan Rika datang langsung meluk Chaca.

"Cha.. Aku minta maaf aku enggak sengaja!"Kata Kino menyesal sambil mau meluk Chaca namun Chaca menolak.

"Selama ini aku bersabar mengalah demi kamu.Tapi aku sadar satu hal dari kamu.Kamu enggak ada sama sekali empatinya sama aku.Gak ada sama sekali perhatian kamu sama aku.Kamu itu egois!Egois..."Kata Chaca.

"Cha..."Kata Kino terpotong karena melihat Chaca pergi ninggalin Kino,Fano dan teman-temannya.

Sementara itu Mayang dan Rika mencoba mengejar Chaca dan menenangkannya.

"Kenapa sih kamu harus ada disini!"Kata Kino dan menarik kerah baju Fano.

Kemudian Fano pun menghempaskan tangan Kino.

"Aku disini karena Chaca.. Chaca yang meminta aku kesini.Dimana hati nurani kamu ada seorang cewek yang menangis-nangis dalam keadaan darurat meminta pertolongan?Sama pacarnya namun pacarnya tidak memperdulikan dia."Sindir Fano.

"Janur kuning belum melengkung saja kamu sudah overprotect gimana nanti kalau Chaca nikah sama kamu?KDRT iya!"Bentak Fano lagi dan pergi.

"Aghrrrhhhhhhkkkkk..."Teriak Kino.

"Kino.. sabar!Chaca masih dalam keadaan labil kamu enggak bisa menyelesaikan masalah kamu kalau isi kepala masih dalam keadaan panas."Saran Ryan."

Yuk.. Minum dulu"ajak Devan.

Kino berusaha menenangkan dirinya.

Dia mengikuti anjuran Ryan dan Devan menenangkan dirinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!