NovelToon NovelToon

My Pretend Wife

Bab 1

Farizka Qiansa Balendra adalah gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun yang sangat periang dan pekerja keras, walaupun diri nya sendiri adalah tuan putri dari keluarga kerajaan bisnis terbesar di Indonesia bahkan di Asia. Tak membuat diri nya tinggi hati dan hidup bermewah - mewahan, bahkan hidup nya kini berbanding terbalik dengan itu semua.

Fariz baru saja menyelesaikan kuliah nya satu tahun yang lalu di universitas terbaik di Jakarta dan memutuskan untuk kembali lagi ke kota Bandung setelah lulus kuliah, kini malah tinggal di sebuah apartemen kecil dan bekerja menjadi kurir pengantar makanan di sana. Karena setelah meninggal nya sang opa Bima yang merupakan kakek terakhir yang dia miliki setelah tiga tahun yang lalu, satu per satu kakek dan nenek nya meninggal karena sakit dan umur mereka yang sudah tua Fariz tidak mau lagi tinggal di rumah besar keluarga Wijaya dengan alasan' terlalu banyak kenangan indah di sana yang akan membuat dia sedih saat mengingat nya'

Awal nya Fika sang mommy tentu saja sangat tidak setuju dengan hal itu, namun Nanda sang Daddy yang melihat kegigihan putri nya yang ingin hidup mandiri mendukung keputusan putri nya itu. Lagi pula Nanda juga teringat kehidupan yang di jalani sang istri dulu juga tak jauh dari itu, jadi Nanda berfikir mungkin ini juga kegigihan yang di turun kan oleh mommy nya sehingga Fariz bersih keras untuk menjalani hidup seperti itu.

Fika sang mommy juga sebenar nya mengerti akan keinginan putri nya itu, tapi Fika yang juga pernah merasakan kehidupan keras dulu. Membuat diri nya tidak rela bila sang putri mengalami nya juga, tapi Fika juga tidak bisa berbuat apa - apa setelah melihat kekerasan hati Fariz saat itu. Lagi pula Fika juga bisa bernafas lega karena Fariz menguasai tekhnik bela diri yang lumayan hebat untuk melindungi diri nya sendiri. Apa lagi mommy Fika memberikan waktu Fariz menikmati hidup nya selama dua tahun saja, dan setelah itu Fariz harus kembali ke keluarga nya yang sebenar nya.

" Amaira, kamu sudah selesai dengan pekerjaan mu kan?" Fariz bertanya pada Amaira yang baru saja menghampiri diri nya di kafe tempat nya bekerja saat ini.

Amaira saat ini bekerja di Wijaya Corp, perusahaan anak cabang Balendra Corp. Perusahaan milik keluarga Fariz yang ada di Bandung. Amaira di sana membantu pekerjaan ayah nya Andra yang merupakan CEO di sana.

" Sudah, ini aku mau pulang. Pulang bareng yuk! Aku lagi pingin nginep di apartemen sempit kamu nih" jawab Amaira dengan nada mengejek nya.

" Sialan Lo!" Fariz memukul lengan Amaira dengan cukup keras. " Biar sempit juga, Lo betah kan nginep di sana?" Tambah Fariz lagi dengan nada mengejek nya.

" Bener juga sih, kok bisa ya apartemen sempit kayak gitu bikin betah" Amaira tampak berfikir.

" Ya, bisalah. Lihat dulu dong yang menghuni nya! Kalau Fariz si cewek cantik, imut dan nyenengin. Di apartemen paling kumuh pun pasti bikin betah" Faris berkata dengan penuh percaya diri.

" Iya deh iya, Faris, cewek cantik , imut dan nyenengin" Amaira memutar bola mata nya malas. Sedangkan Faris tampak terkikik geli dengan ucapan nya sendiri. " Riz, kapan sih kamu mau pulang ke rumah atau ke mansion gitu. Bibi Fika khawatir sama kamu tahu" Amaira bertanya serius membuat Faris mengheti kan kikikan nya.

" Sudah ku bilang kan aku tidak suka hidup seperti itu, aku lebih menikmati hidup ku yang seperti ini. Dimana semua orang tidak ada yang memperlakukan ku Istimewa" jawab Fariz dengan santai nya.

" Iya aku tahu, tapi mau sampai kapan kamu seperti ini?" Tanya Amaira lagi.

" Entah lah" Fariz mengangkat bahu nya acuh. " Mungkin sampai aku menemukan pria yang menerima ku apa ada nya dan kami menikah, atau sesuai perjanjian ku dengan mommy, satu tahun lagi" tambah Fariz lagi dengan cuek nya.

" Semoga Tuhan segera memberi kan mu pria yang kamu ingin kan di pinggir atau tengah jalan saat kamu sedang bekerja" Amaira terkekeh saat mengatakan nya.

" Sialan Lo, kamu kira calon suami ku itu barang jatuh atau pengemis di pinggir jalan apa?" Fariz mendengus kesal, sedangkan Amaira tertawa puas menertawakan saudara nya itu.

Satu jam Amaira menunggu sampai Fariz menyelesai kan pekerjaan nya, akhir nya setelah semua nya selesai Fariz pun membawa Amaira yang sengaja tidak membawa kendaraan milik nya ke apartemen kecil nya yang letak nya tak jauh dari tempat kerja nya.

Hanya membutuh kan waktu sepuluh menit saja sampai akhir nya mereka sampai di apartemen milik Fariz dan langsung masuk ke dalam nya.

🍓🍓🍓🍓🍓

Sementara di tempat yang lain nya, tepat nya di kota Jakarta. Terlihat seorang pemuda tampan yang berumur dua puluh delapan tahun tampak menuruni mobil mewah yang kini terparkir di sebuah bangunan yang cukup mewah di daerah nya. Yuichi Hiroishi Nakamura adalah pria tampan berdarah campuran Indonesia dan Jepang, di mana sang mommy berasal dari Indonesia dan sang daddy berasal dari negara sakura Jepang.

" Aku pulang" Yuichi memasuki rumah besar milik keluarga nya.

Yuichi adalah CEO dari perusahaan tekhnologi ternama di ibu kota yang bernama Alfano Corp, perusahaan itu merupakan milik mendiang kakek dan nenek nya yang merupakan orang tua dari sang mommy yaitu Yemi yang di teruskan oleh daddy nya Kenzi karena daddy nya itu merupakan sahabat sekaligus bawahan kakek dan nenek nya yang di titip kan mommy nya Yemi saat usia Yemi masih duduk di bangku SMA, karena saat itu orang tua Yemi meninggal karena kecelakaan.

Yuichi merupakan pria tampan dengan kulit putih dan mata yang sipit seperti orang Jepang pada umum nya, apa lagi dengan tubuh yang terlihat tegap dan juga gagah. Memberi nilai plus tersendiri bagi diri nya di mata kaum hawa yang mengagumi diri nya. Namun karena sikap dan wajah dingin yang selalu dia perlihat kan membuat para wanita tidak berani mendekati nya secara langsung. Mereka hanya bisa mengagumi Yuichi secara diam - diam dari kejauhan.

" Selamat datang!" Yemi sang mommy terlihat menyambut putra semata wayang nya dengan senyum manis di bibir nya. " Bagai mana, apa masih belum terlihat calon menantu ku?" Selalu itu yang Yemi tanyakan setiap hari nya pada putra nya itu.

" Ish, apa mommy tidak bosan selalu bertanya itu kepada ku" Yuichi mendengus kesal.

" Mommy akan berhenti jika kamu sudah membawa calon istri mu ke hadapan mommy" Yemi tak mau kalah

" Terserah mommy saja, aku capek dan mau istirahat" Yuichi lebih memilih pergi menghindar saja dari mommy nya itu, dari pada nanti nya akan berkepanjangan. Karena sudah di pasti kan akan membutuh kan waktu yang lama untuk mommy nya itu merengek meminta menantu dari diri nya. Mommy nya pikir, cari calon istri seperti cari baju apa ya. Dia suka dan sudah pas langsung bayar dan di bawa pulang🤣🤣

Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏

Bab 2

Keesokan hari nya Yuichi tampak sudah bersiap dengan setelan jas nya menuruni anak tangga menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama dengan mommy dan daddy nya sebelum pergi untuk bekerja.

" Pagi mom, dad!" Sapa Yuichi sambil mencium pipi mommy nya dengan sayang. Seperti itu lah kebiasaan pria tampan nan gagah itu bila di rumah nya, sangat di manja oleh sang mommy.

" Pagi, duduk sayang" Yemi sang mommy yang terlihat cantik di usia nya yang menginjak empat puluh tujuh tahunan itu tersenyum manis pada putra kesayangan nya.

" Besok Almy akan datang ke Indonesia. Daddy harap kamu bisa menjemput nya di bandara!" Kenzi sang daddy berkata dengan nada datar nya.

Almyra adalah putri dari mantan asisten nya dulu yang kini tinggal di Singapura, kalian masih ingat dengan Alfaro dan Simi? Almyra adalah putri dari mereka ya🥰🥰

Almyra adalah gadis cantik yang usia nya tiga tahun di bawah Yuichi. Saat ini Almyra datang ke Indonesia, tepat nya kota Jakarta untuk mencari pengalaman bekerja di sana. Sama hal nya dengan Alfaro yang dulu di kirim ke Indonesia untuk mencari pengalaman bekerja, begitu pun Almy yang juga di kirim oleh Alfaro ke sana.

" Almy, untuk apa dia datang ke Indo?" Yuichi tampak mengerut kan kening nya.

" Dia akan menetap di sini selama beberapa tahun ke depan untuk mencari pengalaman kerja, jadi kamu dan Devlin harus menemani nya selama dia berada di sini!" Ucap Yemi seraya mengisi piring untuk Yuichi.

Devlin adalah saudara sepupu Yuichi yang hanya lebih muda satu tahun dari Yuichi. Devlin merupakan anak dari kakak sepupu mommy Yemi, yaitu Devan dan Mia, kalian masih ingat mereka bukan? 🥰🥰

"Tentu saja, aku akan menemani nya dengan baik" Yuichi mengangguk mantap.

Yuichi memang menyukai gadis cantik itu, setiap kali gadis itu berkunjung ke Jakarta, Yuichi selalu senang dan bersemangat untuk menemui gadis itu dan menghabiskan waktu mereka bersama. Walau pun mereka tidak menghabiskan waktu berdua saja karena masih ada Devlin yang juga ikut dengan mereka.

" Seperti nya putra kita ini selalu bersemangat setiap kali Almy datang ke Jakarta" Mommy Yemi berkata dengan nada mengejek nya. " Katakan pada mommy, apa kamu menyukai nya hem?" Mommy Yemi berkata dengan nada menggoda nya.

" Mommy ini bicara apa, lagi pula siapa yang tidak akan menyukai gadis cantik dan baik seperti Almy" wajah Yuichi kini sudah memerah seperti tomat

" Cih, kamu sama sekali tidak pantas tersipu seperti itu" Daddy Kenzi berkata dengan nada mencibir nya.

" Ish, daddy seperti tidak pernah muda saja" Yuichi mendengus kesal. " Memang nya Daddy tidak pernah jatuh cinta saat masih muda apa?"

" Tentu saja daddy juga pernah jatuh cinta, kalau tidak bagai mana bisa aku menikah dengan mommy mu dan bagai mana diri mu bisa ter lahir di dunia ini" daddy Kenzi mendengus kesal.

" Ya daddy, daddy tidak perlu mengatakan nya lagi" Yuichi memutar bola mata nya malas. Sedangkan mommy Yemi tampak terkekeh mendengar kan perdebatan antara ayah dan putra nya itu.

Pagi itu sarapan mereka, terlaksana dengan penuh kehangatan seperti biasa nya. Seperti itu lah keluarga Kenzi dan Yemi melewati hari - hari mereka yang selalu di penuhi oleh keceriaan walau pun Daddy Kenzi merupakan orang yang terlihat dingin dan juga kaku, namun keceriaan yang di miliki mommy Yemi mampu mengubah suasana rumah itu dengan keceriaan yang di bawa nya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Sementara di tempat lain, tepat nya di kota Bandung tempat Fariz berada. Seperti biasa nya Fariz akan memulai pagi nya untuk pergi bekerja di tempat kerja nya yaitu sebuah restauran makanan cepat saji.

" Ama, apa kamu akan langsung ke perusahaan atau pulang dulu?" Ucap Fariz seraya memakai sepatu nya dengan tergesa - gesa karena dia hampir terlambat datang ke tempat kerja nya karena mereka bangun kesiangan.

Semalaman Amaira dan Fariz yang memang sudah lama tidak bertemu karena kesibuk kan mereka masing - masing, menonton Drakor kesukaan mereka sambil berbincang sampai tengah malam. Jadi ini lah akibat nya, mereka jadi bangun kesiangan dan terlambat untuk pergi bekerja.

" Tentu saja langsung ke perusahaan, apa kamu tidak lihat ini sudah jam berapa?" Amaira juga terburu - buru memakai sepatu nya sambil menggigit satu lembar roti pada mulut nya. " Ini semua gara - gara diri mu yang terus mengajak ku bicara, kita jadi terlambat kan?" Amaira mendengus kesal

" Enak saja menyalah kan ku, bukan nya kamu juga sama saja" Fariz tak terima saat Amaira menyalah kan nya. " Cepat kita pergi, atau kita akan benar - benar terlambat" Fariz pun menarik tangan Amaira keluar dari apartemen milik nya dan berlari menuruni tangga menuju ke tempat parkir yang ada di sana untuk mengambil sepeda motor kesayangan nya.

Motor Fariz pun melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi karena mereka sudah terlambat datang ke tempat kerja mereka. Apa lagi Fariz harus mengantar Amaira terlebih dahulu ke Wijaya Corp yang untung nya jarak antara Wijaya Corp dan restauran tempat nya bekerja tidak terlalu jauh.

" Terima kasih karena sudah mengantar ku" Amaira membuka helm yang di pakai nya.

" Kembali kasih" Fariz tampak tersenyum manis "aku harus buru - buru bay!" Fariz pun dengan tergesa - gesa kembali menancap gas sepeda motor nya dengan kecepatan tinggi menuju tempat kerja nya setelah dia menyimpan helm yang tadi di 0akai Amaira pada motor nya.

Setelah sepuluh menit, akhir nya Fariz sampai juga di tempat kerja nya yang memang tak jauh dari Wijaya Corp. Fariz juga sering mengantar kan makanan pesanan para karyawan itu, namun masih belum banyak yang mengetahui siapa diri nya yang sebenar nya. Hanya beberapa karyawan lama saja yang tahu identitas Fariz yang sebenar nya.

" Maaf, aku tidak telat kan?" Fariz menghampiri atasan nya di tempat nya bekerja.

" Tidak, kamu telat waktu kok" Ferdi yang merupakan atasan Fariz tampak tersenyum ramah pada Fariz.

Ferdi adalah pria yang sudah mengenal Fariz selama beberapa bulan ini sejak Fariz mulai bekerja di sana, namun Ferdi juga belum mengetahui identitas Fariz yang sebenar nya. Sebenar nya Ferdi sudah menyimpan perasaan pada Fariz sejak dua bulan terakhir ini, Ferdi sangat mengagumi kecantikan seorang Fariz dan juga kegigihan nya dalam bekerja. Sungguh Ferdi di buat sangat terpesona oleh seorang Fariz Qiansha Balendra, apa lagi kalau sampai dia tahu identitas yang sebenar nya dari seorang Fariz. Bisa tergila - gila pria itu pada Fariz.

Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏

Bab 3

" Oh ya, tugas untuk hari ini bagai mana bos?" Fariz seperti biasa selalu bersemangat dan enerjik.

" Pagi ini kamu kirim ke alamat ini, dan nanti siang seperti biasa ke perusahaan ujung jalan itu" Ferdi memberi kan kertas berisi alamat dan data - data orang yang akan dia antar kan pesanan nya.

Setelah itu Fariz langsung mulai dengan pekerjaan nya, hari ini seperti nya tidak terlalu sibuk karena pagi ini hanya dua alamat yang harus dia datangi untuk mengantar kan pesanan nya, pagi nya ke sebuah perumahan yang letak nya agak jauh dari sana, sedang kan siang hari nya Fariz akan mengantar kan pesanan pelanggan nya yang ada di Wijaya Corp.

Siang hari nya, Fariz sudah siap dengan beberapa kantong makanan yang akan dia antar kan ke perusahaan milik keluarga nya itu. Faris seperti biasa nya menyapa para karyawan di sana termasuk pak satpam yang menjaga pintu masuk ke perusahaan itu, Fariz memang sering bolak - balik ke sana jadi bagi para karyawan Fariz sudah tidak asing lagi. Apa lagi sebagian karyawan yang sudah lama sudah tahu tentang siapa Fariz sebenar nya.

" Selamat siang pak" Fariz menyapa pak satpam yang sedang bertugas di sana.

" Selamat siang juga non, eh neng Fariz" jawab pak satpam itu dengan senyum kikuk karena selalu saja salah menyebut Fariz dengan sebutan nona. Padahal Fariz sering mewanti - wanti untuk tidak memanggil nya seperti itu.

" Ish, bapak ini selalu saja lupa" Fariz mengerucut kan bibir nya.

" Maaf neng, bapak memang sudah tua" pak satpam itu terkekeh saat mengatakan nya.

" Bapak bisa aja, ya udah Fariz masuk dulu ya pak. Banyak pesanan yang harus Fariz antar hari ini" Fariz nyengir kuda seraya mengangkat barang bawaan yang dia bawa.

" Mau bapak bantu neng, seperti nya lumayan berat itu" pak satpam itu tampak khawatir kalau Fariz akan kelelahan.

" Tidak usah pak, Fariz masuk dulu ya!" Setelah mengatakan itu Fariz pun masuk dengan membawa beberapa kantong makanan di tangan nya. Sedangkan pak satpam itu hanya bisa melihat punggung Fariz yang perlahan menghilang dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Fariz pun berjalan menyusuri koridor demi koridor untuk mencari orang yang sudah memesan makanan di tempat nya bekerja, Fariz dengan wajah ramah dan ceria nya memasuki ruangan demi ruangan dan memberi kan makanan itu pada pemilik nya. Sampai Fariz memasuki sebuah divisi yang di dalam nya ada beberapa anak baru yang bekerja di sana.

" Dina, apa ada yang bernama Dina di sini?" Fariz berteriak di ambang pintu ruangan itu.

" Ya saya!" Seorang gadis tampak mengacungkan tangan nya dan berdiri dari duduk nya.

" Ini makanan nya, semoga kamu menyukai nya dan selamat menikmati makanan nya!" Faris berkata dengan nada ceria seperti biasa nya.

" Terima kasih!" Dina pun langsung mengambil makanan nya, Fariz pun langsung keluar dari sana sebelum seseorang yang mengenali nya menyapa nya. Bisa panjang urusan nya bila harus bertemu dengan orang yang mengenal nya dan memperlakukan diri nya secara hormat, mana mungkin kan seorang kurir begitu di hormati oleh karyawan perasaan sebesar Wijaya Corp.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Sementara itu di Bandara, tampak seorang gadis cantik baru saja turun dari pesawat yang di tumpangi nya tadi. Gadis itu terlihat kesulitan membawa koper besar yang dia bawa karena ukuran koper itu yang lumayan besar dengan sebuah tas yang juga berukuran lumayan besar di pundak nya.

" Kemana mereka? Kata nya ingin menjemput ku di sini" gadis itu tampak celinguk kan mencari yang sedang dia cari.

" Almy!" Tak lama, terdengar suara teriakan dari arah samping gadis itu yang tak lain adalah Almyra, putri tunggal dari pasangan Alfaro dan Simi yang kini menetap di negara Singapura.

" Kak Yuichi, aku pikir kamu lupa untuk menjemput ku" Almy mengerucut kan bibir nya seraya berjalan menghampiri Yuichi yang juga sedang berjalan ke arah nya.

" Itu tidak mungkin, apa kabar?" Yuichi memeluk Almy dan Almy pun membalas nya. "Seperti nya kamu semakin tinggi dari terakhir kita berjumpa ya" Yuichi terkekeh saat mengatakan nya seraya melepas kan pelukan antara mereka.

" Ish, itu tentu saja. Terakhir kita bertemu itu lima tahun yang lalu, tentu saja aku lebih tinggi" Almy menggerutu kesal. " Oh ya, ka Devlin mana? Bukan kah kalian mau menjemputku bersama?" Almy celinguk kan ke arah belakang Yuichi mencari sosok yang dia cari.

" Aku di sini, kenapa? Apa kamu merindukan ku?" Devlin tersenyum manis dari arah kedatangan Yuichi tadi dengan jarak yang cukup jauh.

" Ish, siapa juga yang merindu kan mu" Almy mengerucutkan bibir nya sambil berjalan menghampiri Devlin yang masih berdiri di tempat nya. Tanpa banyak berkata lagi Almyra pun langsung menghambur kan tubuh nya memeluk Devlin yang hampir saja terjatuh bila saja dia tidak menahan nya. " Aku sangat merindukan mu, sangat - sangat merindukan mu" bisik Almy tepat di telinga Devlin, Devlin pun hanya tersenyum menanggapi ucapan gadis yang ada dalam pelukan nya itu.

" Ekhem, bisa lah kita pergi sekarang?" Yuichi yang merasa tidak suka melihat Almy dan Devlin yang berpelukan di hadapan nya seperti itu, berusaha untuk menghentikan mereka. Yuichi berkata dengan wajah datar nya untuk menyembunyikan perasaan kesal pada hati nya.

Sebenar nya Yuichi cukup sadar bahwa Almy memang lebih dekat dengan Devlin dari pada dengan diri nya, tapi Yuichi juga tidak mau berpikiran macam - macam terhadap mereka karena sejak dulu begitu lah jika ke tiga nya bertemu.

" Ah, baiklah! Kita pergi sekarang, bisakah kalian membawakan barang bawaan ku?" Almy pun dengan cuek nya memberikan koper dan tas yang dia bawa pada dua pria yang ada di hadapan nya, sedang kan dia melangkah bebas begitu saja di depan ke dua pria itu. " Ayo cepat! Kenapa kalian malah bengong sih?" Almy setengah berteriak saat kembali membalik kan tubuh nya dan melihat dua pria yang menjemput nya masih terdiam dan tak melangkah kan kaki mereka

" Baik lah, kami akan menyusul mu" Devlin juga berteriak. " Ayo!" Devlin menoleh pada Yuichi dan Yuichi pun mengangguk kan kepala nya.

Akhir nya ke tiga orang itu pun berjalan keluar dari bandara dan masuk ke dalam mobil yang di bawa Yuichi tadi, tujuan mereka saat ini adalah rumah kakek dan nenek dari Almy karena selama Almy di Indonesia di sanalah dia akan tinggal.

Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!