Alana seorang anak yatim piatu yang bisa melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi berkat beasiswa yang ia dapat. Berbekal kepintaran Alana bisa kuliah di salah satu universitas elit di kota xx.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari Alana juga bekerja part time di restoran sebagai pelayan kafe.
Di kampus pun Alana tidak memiliki teman, Namun tidak mengurangi semangat Alana untuk menggapai cita- citanya untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.
Karena jadwal kuliah Alana hanya Samapi siang. Alana pun bergegas untuk ke restoran tempat Alana bekerja berjalan kaki hitung-hitung hemat ongkos pikir Alana.
Sebelum meninggalkan kelas terdengar suara memanggilnya di depan pintu kelas Alana.
Alana menoleh ke sumber suara. melihat senior yang sering mendekati Alana sejak awal masuk di kampus ini.
Ya dialah Rido senior Alana yang tidak pernah menyerah mendekati Alana namun Alana secara halus menolak dan menganggap Rido seperti kakak bagi Alana.
" Ya kak"? Alana mendekati Rido yang berada di depan kelas menanyakan perihal kenapa mencarinya.
Rido yang melihat Alana mendekat ke arahnya pun hanya bisa berkata andai kamu mau jadi pacar aku Lana pasti aku orang yang paling bahagia. Batin Rido melihat betapa cantik gadis yang ia cintai dalam diam.
"Kamu masih ada kelas Lana"? Sebelum Rido sudah bisa menebak Alana pasti alasan dengan kerjaan, namun Rido tetap mencoba mengajak Alana.
"Uda selesai kak, ini aku juga mau berangkat ke tempat kerja mumpung jam kerja masih lama bisa jalan kaki hitung- hitung hemat kak". Alana memberi tahu pada Rido ia akan ke restoran tempat ia kerja.
Ini lah sifat Alana yang Rido suka apa adanya dan tidak malu dengan apa yang ia lakukan meski kerja sebagai pelayan restoran.
"Oh.. gitu ya Lana, jadi kamu mau berangkat sekarang, atau mau aku antar"?. Rido masih usaha untuk bisa bersama Alana walau cuma mengantar Alana tapi tidak apa lah pikir Rido.
"Terima kasih kak, Tapi Alana jalan aja kak itung-itung olah raga kak". Alana tidak mau memberi harapan pada Rido yang akan berharap lebih pada nya.
"Ya sudah kalau kalau kamu ngak mau Lana, Kamu hati - hati ya di jalan". Rido tidak mau memaksa Alana yang ada Alana nanti akan ilfil dengan sikapnya dan Rido tidak mau kalau itu sampai terjadi.
Rido pergi dari kelas Alana setelah berpamitan pada Alana yang menolak tawaran dari Rido untuk mengantar Alana.
Alana pun bersiap ke tempat kerja agar bisa istirahat sebelum masuk jam kerja apalagi nanti Alana akan lembur bis tempat Alana bilang untuk mengantikan rekan kerjanya yang lagi sakit.
Restoran
Orang -orang di restoran tempat Alana bekerja suka dengan sifat Alana yang rajin dan apa adanya. Karena sifat Alana sopan juga peduli sesama tempat ia bekerja.
Seperti sekarang Alana lembur mengganti rekan kerja Alana yang lagi sakit dan tidak masuk kerja hari ini.
"Huf akhirnya selesai juga, Alana akan bersiap untuk pulang ke kos yang selama ini Alana tinggal untuk berteduh".
Jika siang Alana tidak takut untuk jalan kaki untuk ke tempat kerja, tapi ini sudah larut malam pasti angkutan umum juga tidak ada lagi jam segini.
Alana yang lagi melamun tersadar dengan suara orang yang memanggil namanya yang tidak asing di telinga.
Bersambung
Selamat Membaca 💞
Semoga Suka 💞
Terima Kasih 💞
Jangan lupa like dan komen 💞
Alana menoleh ke sumber suara ternyata Zizi yang memanggil Alana rekan kerja Alana di restoran.
"Al kamu lagi tunggu kendaraan umum? Zizi bertanya pada Alana memastikan Alana menunggu kendaraan umum kalau ia Alana menunggu mama ada angkutan umum jam segini pikir Zizi ".
"Iya Zi, tapi aku rasa bakalan tidak ada yang lewat jam segini kan kendaraan umum Uda ngak ada". Alana
"Ya udah ayo bareng biar aku antar, Zizi berniat ingin mengantar Alana ke kos mengingat hari sudah malam kasian juga Alana pikir Zizi".
"Ngak usah Zi kita kan tidak searah lagian kos aku juga ngak terlalu jauh kok. Dan terimakasih kasih atas tawaran nya tadi ZI". Alana tidak mau merepotkan Zizi dan memang ia kos alana tidak terlalu jauh dengan kos nya saat ini.
"Ya udah kalau begitu aku duluan kamu hati - hati di jalan". Zizi
Setelah kepergian Zizi Alana pun bergegas untuk pulang. Namun di perjalan Alana melihat sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Niat Alana tidak mau peduli tapi hati kecilku Alana bergerak agar mendekati mobil tersebut.
Sampai di mobil Alana ragu untuk mengetuk kaca mobil takut menganggu orang yang ada di dalam pikir Alana.
Dengan ragu Alana mengetuk kaca mobil tidak ada respon namun Alana bisa mendengar suara orang yang meringis seperti menahan sakit.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari dalam akhirnya Alana membuka pintu mobil.
Alana melihat seorang pria tampan, wajah putih, alis tebal, bibir tebal di bawah dengan belahan dagu, yang menunjukan pria tersebut seperti bak dewa Yunani yang menatap Alana dengan tajam seperti mata elang yang siap memangsa.
"Tuan anda baik- baik saja"? Alana menoleh ke area mobil di parkir untuk melihat apakah ada orang lain di sini.
"Bisa bantu saya" Alex
"Apa yang bisa saya bantu tuan"?Alana
"Tong bantu saya ke kursi belakang". Alex.
Tanpa curiga Alana langsung membantu Alex pindah ke kursi belakang.
Alana yang terkejut karena Alex memegang tangan Alana memaksa masuk ke dalam mobil.
Alex Langsung mengunci mobil setelah Alana berada di dalam. Yang Alex pikirkan saat ini bagaimana hasrat yang ia tahan dari tadi segera di salurkan.
Tanpa pikir Alex memulai apa yang ia ingin kan dari tadi. Alex dengan penuh nafsu mencium bibir Alana tidak puas di bibir Alana saja Alex dengan penuh nafsu mencium leher jenjang Alana sampai turun di bukit kembar Alana.
"Alana terus saja berontak untuk lepas dari Alek, saya mohon tuan tolong jangan lakukan ini pada saya. Ucap Alana sambil menangis."
Alex tidak mendengar kan sama sekali tangisan Alana ia terus saja mencumbu seluruh tubuh Alana. Di sela permainan nya Alex terus memuji betapa nikmat nya tubuh Alana sampai Alex pada inti permainan nya.
walau Alana tidak merespon permainan yang Alex lakukan pada nya tidak mengurangi semangat Alex mencumbu tubuh Alana."Kita ke inti nya sayang rancu Alex di sela sela mencumbui Alana" Susah sekali membobol gawang nya" batin Alex terus ber usaha menembus pertahanan Alana.
Dengan terus usaha yang Alex lakukan bisa membobol gawang Alana. Melihat Alana yang menahan rasa sakit dan menancapkan kuku nya di bahu nya Alex tidak langsung bergerak.
Di biar kan Alana ber adaptasi dengan junior nya supaya mereka sama sama menikmati, bukan Alana yang menikmati lebih tepat nya Alex lah yang menikmati dalam permainan ini.
Melihat Alana sudah mulai tenang Alex melanjutkan memompa tubuh Alana dengan penuh gairah baru pertama Alex merasakan yang perawan.
Di sela memompa tubuh Alana Alek tidak henti nya merancau memuji betapa nikmat nya Alana.
Tidak terhitung berapa ronde Alex mencumbu tubuh Alana sampai Alana pingsan pun Alex terus menyalurkan hasrat nya pada Alana.
"Kamu miliki ku sayang, bisik Alex menjatuhkan tubuh nya di samping Alana yang sedang tidur karena kelelahan melayani Alex.
……
Alex terbangun setelah kegiatan panas yang ia lakukan dengan seorang gadis yang tengah tertidur pulas hanya di tutupi jas yang Alex pakai saat menemui kliennya di klub.
Tak berselang lama Alana bangun dari tidur dan terkejut melihat dirinya dengan seorang pria yang tidak ia kenal.
Seketika tubuh Alana bergetar ketakutan mengingat apa yang di lakukan pria di mobil bersama Alana saat ini.
Alex tidak memperdulikan tatapan Alana yang sedang menatap penuh waspada padanya.
Tak lama menunggu orang yang di telpon Alex sudah datang membawa kan Alex paper bag yang berisi kan pakaian yang ia minta pada Willi sang asisten dan orang kepercayaan Alex di dunia mafia.
Setelah kepergian Willi, Alana langsung di bawa oleh Alex ke mansion kediaman nya.
" Kamu pakai baju ini dulu, ucap Alex sambil menyerah kan paper bag yang di antar oleh sang asisten".
"Alana tidak menjawab, ia hanya melakukan apa yang di perintahkan oleh Alex sambil memakai pakaian tersebut".
Alex menjalankan kan mobil sport yang hanya ada tiga di dunia menuju Mansion dengan kecepatan sedang. Dalam perjalanan baik Alana maupun Alex hanya diam saja dengan pemikiran masing masing.
Sampai nya di mansion Alex, penjaga langsung membuka kan gerbang karena mereka tahu mobil tuan mereka yang ingin masuk.
Alana hanya diam saja memikirkan kehidupan nya setelah kejadian hari ini.
Alana kaget mendengar sumber suara yang ada di samping nya.
"Apa kamu akan di sini aja ucap Alex sambil membuka pintu samping Alana."
"Alana yang ingin keluar ke seketika merintih kesakitan karena bagian inti nya terasa perih. Kenapa ini sakit sekali batin Alana yang terus memegang bagian bawah pusar nya."
Melihat Alana merintih kesakitan menahan sesuatu Alex tersenyum tipis hanya dia yang tahu bahwa sekarang ia tengah tersenyum.
Tanpa mengatakan apa apa Alex langsung mengendong Alana masuk ke dalam mansion. Alana yang kaget refleks mengalungkan tangannya pada leher Alex.
Para maid yang melihat tuan mereka mengendong seorang wanita hanya melihat saja dan memberi hormat tanpa berani bertanya siapakah wanita tersebut dan apa hubungan nya dengan tuan mereka. Karena selama mereka bekerja di mansion Alex belum pernah membawa seorang wanita apa lagi sampai di gendong.
Alana yang melihat para maid yang melihat nya dengan keadaan seperti itu merasa malu.
Alex Langsung membawa Alana di kamar utama di mana kamar Alex berada. Sampai di kamar, Alex langsung menurun kan Alana di tempat tidur king size nya yang empuk dan nyaman.
"Alex langsung membuka pakaian nya di depan Alana tanpa rasa malu. Mau mandi bersama tawar Alex pada Alana dengan muka polos nya."
Mendengar perkataan Alex sontak Alana terkejut dari memperhatikan kamar Alex yang luas beserta interior nya yang pasti sangat mahal bagi seorang Alana hanya bekerja di restoran.
Tanpa mendengar jawaban dari Alana Alex langsung mengendong tubuh Alana untuk mandi bersama.
"Selesai mandi Alex langsung bicara pada Alana besok kita menikah Setuju tidak setuju". Ucap Alek tak terbantahkan.
"Apa... teriak Alana terkejut mendengar perkataan Alex padanya".
Bersambung
Selamat membaca 💞
Semoga suka 💞
jangan lupa like dan komen 💞
Alex sudah membuat janji pada pemilik butik terkenal langganan mommy nya untuk fitting baju pengantin bersama Alana.
Sampai di butik Alek dan Alana langsung di sambut pemilik butik. Alex yang sudah pernah menemani mommy nya jika ke butik sudah mengetahui siapa Alex.
"Carikan baju yang cocok untuk calon istri saya. Perintah Alex dengan muka datar dan dingin nya".
Mari nona ikuti kami pegawai toko membawa Alana untuk mencoba gaun pengantin yang ada di butik tersebut.
Alana hanya menurut pegawai butik karena takut dengan Alex, sebelum pergi ke butik Alana sudah di peringat kan untuk selalu menuruti ke kemauan Alex.
Kalau tidak mau kejadian di mobil terulang kembali. Alana pasti bisa menebak maksud dari ucapan Alex Apa.
Sudah sekian kali Alana mengganti gaun pengantin, namun belum ada yang cocok di mata Alex.
"Apa yang tuan arogan itu mau sebenarnya. Batin Alana kesal dengan tingkah Alex yang seenaknya sendiri".
Alex berdiri dari duduknya berjalan mendekati Alana yang sedang memakai baju pengantin yang depannya jelas menampakan bukit kembar milik Alana dan punggung putih Alana yang putih polos.
Setelah sampai di depan Alana. Alex langsung memeluk tubuh Alana," Apa kamu mau menonton kan dua benda kenyal ini sama pria lain kata Alex sambil mengeratkan pelukannya bersama Alana dan mengusap lembut punggung Alana yang terekspos bebas dan ini apa kamu juga mau melihat kan pada pria lain bisik Alex pada Alana. Namun Alana hanya diam saja."
Alex sendiri yang memilih baju pengantin untuk Alana. Alana perempuan yang penakut hanya menerima saja pilihan dari calon suami arogan nya itu.
Malam harinya Alana makan bersama Alex di meja makan tiba - tiba Alana merasa mual dan berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
Alex yang melihat itu langsung menyusul Alana takut terjadi sesuatu pada calon istrinya.
"Kamu kenapa"? Tanya Alex pada Alana sambil mengusap tengkuk Alana dengan lembut.
Alana hanya menggeleng kan kepalanya. Memang dari tadi siang Alana uda merasa pusing tapi di tahan saja olehnya.
Telah selesai, Alex langsung membawa Alana menuju kamar utama Alex tidak mengizinkan Alana tidur sendiri dengan keadaan yang sakit.
Sampai di kamar Alex langsung menelpon dokter keluarga karena tidak mau hal yang tidak di inginkan terjadi pada Alana.
"Ke Mansion dalam waktu lima menit. Perintah Alex pada Bima dokter pribadi keluarga sekaligus sahabat Alex. Tanpa menunggu jawaban dari Bima Alex langsung mematikan telpon sepihak".
Bima mendapat perintah mendadak dari Alex mengeram kesal bagai mana tidak ia baru saja mau pulang ke apartemen.
karena sudah lelah dari kemaren lembur mengganti kan rekan kerja yang izin. Sekarang mendapat telpon dari Alex.
Sampai di mansion Alex, Bima Langsung di sambut oleh kepala pelayan Alex dan mengantarnya ke kamar utama yang di tempati Alex.
Tok
Tok
"Masuk" ucap Alex dari dalam kamar sambil menyelimuti Alana sampai dada nya.
"Siapa yang sakit? tanya Bima setelah masuk dalam kamar Alex".
Tanpa menjawab pertanyaan dari Bima Alex langsung menyuruh Bima untuk mengecek kondisi Alana di kasur king' size yang sedang tidur nyenyak.
Bima yang melihat seorang perempuan di kamar Alex sampai terkejut. Siap wanita spesial yang beruntung yang bisa tidur dalam kamar si pria mafia nam arogan tersebut.
Alex yang melihat Bima diam mematung di tempatnya berdiri.
langsung buka suara " Kalau tidak mau mata mu keluar dari tempatnya berhenti menatap wanita ku seperti itu". Kata Alex dengan suara datarnya.
Bima yang terkejut mendengar suara Alex tersadar seketika dari lamunannya.
Tanpa bertanya Bima langsung memeriksa kondisi Alana.
"Kemungkinan gadis ini hamil untuk lebih jelasnya bawa ke rumah sakit untuk periksa kandungan, ucap Bima sambil merapikan alat medis nya".
Alana yang dari tadi tidur terbangun karena merasakan seseorang yang mengecek denyut nadinya terbangun. Dan lebih mengejutkan lagi dengan apa yang ia dengar dari dokter tersebut.
"Hamil" Sontak Alana teriak Sakin kagetnya yang diucapkam oleh dokter barusan.
Bersambung
selamat membaca 💞
semoga suka 💞
jangan lupa like dan komen
Terima kasih 💞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!