NovelToon NovelToon

Really My Husband

#RMH 1

betapa indah nya hari bila di awali dengan doa yang baik,hari di hiasi senyum bahagia,dan di tutup dengan harapan yang bahagia...

👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

seorang anak yatim piatu yang di tinggal ayah dan ibu nya saat berusia delapan tahun

hanya hidup dengan om dan pengasuh nya saja, tidak membuat chacha merasa sedih dan kekurangan kasih sayang

"chacha bangun ini sudah mau adzan subuh "

dor dor dor

begitu lah setiap hari awal pagi ku di mulai dengan mendengar teriakan bu mia

atau celotehan om ku

dan aku sangat senang dengan hidup ku ...

"iya iya chacha sudah bangun bu... "

"ya sudah cepat bersih kan diri setelah itu sholat subuh dan bantu ibu membuat sarapan ... "

"hem" bu mia dan om ku tak pernah marah pada ku mereka hanya akan berceloteh saja tanpa henti setiap hari untuk mengingat kan ku tentang ini dan itu

ooo aku lupa memperkenal kan diri ku

perkenalkan nama ku adalah

natasya mecca diandra, aku adalah seorang pengemar drama korea,

aku bekerja di toko roti ,atau lebih tepat nya aku mempunyai toko tersebut

aku mempunyai om yang umur nya hanya berbeda tujuh tahun dari ku

aku adalah seorang anak yatim piatu ayah ibu ku meninggal karna kecelakaan

om ku adalah seorang manager di sebuah perusahaan pengiriman

ya sebenar nya perusahaan itu adalah peninggalan ayah ku ... namun om ku tak mau meneruskan nya bila ia langsung jadi pemimpin, om ku memulai nya dari bawah

om ku bernama ...

Raditiya

kami di asuh oleh ibu mia yang sudah kami anggap ibu buat kami.

dari aku sekolah dasar sampai aku lulus kuliah aku lebih banyak mendapat beasiswa ... aku adalah lulusan tata boga di prancis (ESCP EUROPE)

aku mempunyai kekasih yang sangat menyayangi ku dia selalu menjaga ku, dan mendukung ku,

sebentar lagi kami akan menikah yang membuat hidup ku terasa sempurna

pagi ini seperti biasa aku di antar oleh om ku ke toko roti ...

"selamat pagi semua"

"selamat pagi "

"dimas aku minta laporan yang ke marin ya "

"siap bu bos"

(dimas memasuki ruangan)

"cha ini laporan nya ... cha lo dah mau nikah masih aja kerja" Dimas dengan wajah kesalnya

"ya elah dim kerja di ruangan ini bukan di jalan... gak usah terlalu khawatir ya dim dim " tersenyum

"ya gue kan sebagai sahabat hanya mengingat kan ... ngomong ngomong si fani sudah pulang belum dari luar kota "

" seperti nya belum ... biasa nya kalau dia sudah pulang pasti pagi pagi buta udah dateng ke rumah ..."

"haha buat goda Radit ya cha"

"haha ada ada aja dim"

dimas dan fani adalah sahabat ku dari sejak kecil ... dimas sama seperti ku yatim piatu

aku,dimas dan fani adalah tetangga ku, kami tumbuh bersama namun semenjak sekolah SMA dimas pindah karna kakek nya harus pindah tugaskan

setelah berbincang dengan dimas aku melanjutkan membaca laporan namun tak lama ponsel ku berbunyi dengan nada khusus

dan itu arti nya dari raka calon suami ku

"hallo assalamualaikum kak"

"cha bisa kita ketemu hari ini "

"bisa kak... dimana?"

"di tempat biasa ya cha "

"iya kak"

panggilan berakhir

"ada apa ya kak raka ngajak ketemu apa ada hal yang masih kurang " batin chacha

chacha bergegas pergi untuk menemui raka di cafe yang menjadi tempat favorit mereka,

tak perlu menunggu lama chacha sampai di tempat tersebut

"cha" kak raka melambaikan tangan

aku langsung menghampiri kak raka

"ada apa kak ... apa ada yang masih kurang"

aku melihat wajah kak raka sangat murung

"kak semuanya baik baik saja kan"

"cha ... aku ingin kita pisah "

seperti di sambar petir di saat hari sedang panas

"kakak jangan bercanda ... chacha gak suka ih"

"cha aku bener bener gak bercanda aku ingin pisah sama kamu"

aku mulai menangis ... aku melihat keseriusan di wajah kak raka

"tapi kenapa kak... kak sebentar lagi kita akan menikah " sambil terisak

"maaf kan aku ... aku tak bisa bersama mu lagi dan aku akan memberi tahu om mu dan orang tua ku " berjalan meninggal tempat itu

tak pernah ku bayang kan bila kak raka akan meninggalkan ku dengan cara seperti ini tepat seminggu sebelum aku menikah ...

aku merasa dunia ku sudah berakhir dan merasa tak punya tenaga lagi untuk bangun dari tempat duduk terkutuk itu

pandangan ku tiba tiba kabur dan semua nya gelap

bruk

aku mendengar suara orang orang di sekitar ku, namun aku tak bisa membuka mata ku ...

dan aku tak mengingat apa pun setelah itu

aku membuka mata ku ... saat aku membuka mata yang aku lihat hanya langit langit berwarna putih saja ...

"cha kamu sudah sadar sayang"

aku memperhatikan wajah om Radit yang terlihat sedikit lega

"om aku dimana"

"cha kamu di rumah sakit"

aku mencoba mengingat semua kejadian nya

"om (menangis) kak raka"

" sudah lah cha jangan pikirkan bajingan itu ... kamu jangan bersedih kami disini untuk mu "

aku hanya diam dan tak berkata apa pun aku hanya bisa menangis saat ini

tidak ku sangka hidup ku menjadi begini aku benar benar tak pernah berfikir tentang ini

om ku,bu mia,dimas,fani,dan yang lain tak pernah meninggal kan ku walau hanya sedetik mereka setia menemaniku

👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

terkadang apa yang kita harap kan tidak semua nya akan kita dapat kan

terkadang kita harus merasakan sakit,putus asa dan kehilangan lebih dulu

sebelum kita mendapat kan ke inginan kita

o#RMH 2

setelah dua hari chacha di perbolehkan pulang oleh dokter ...

chacha selalu berharap bahwa yang terjadi pada nya itu hanya mimpi ... namun kenyataan nya semua itu memang terjadi

radit dan chacha sudah sampai di kediaman mereka sudah banyak yang menunggu ke pulangan chacha

" cha kamu baik baik saja kan?" om Radit masih sangat menghawatirkan ke adaan ku

" iya om aku sangat baik"

" baik lah cha ayo kita turun ... mereka sudah menunggu mu "

chacha dan Radit turun dari mobil dan memasuki rumah ...

chacha terkejut melihat begitu banyak orang yang menyambut nya ... pegawai nya,sahabat nya, mama dan papa nya fani

"selamat datang kerumah kembali cha" Fani menyambut ku dengan senyum

" terimakasih fan"

" cha kamu kok kurusan sayang ... kamu gak makan ya ... makanan rumah sakit tidak enak ya nak"

aku tersenyum melihat mama Nini yang selalu saja memberi perhatian lebih pada ku

" haha... tidak ma aku hanya tidak bernafsu saja untuk makan,karena makanan di sana tidak enak " aku berusaha tertawa agar mereka tidak terlalu khawatir pada ku

" ya sudah ayo kita ke ruang keluarga yang lain ada di sana ..."

chacha melihat semua orang orang begitu perduli pada nya ...

"aku tidak boleh bersedih dan menyerah demi mereka ..." dalam hati cha-cha memandang satu persatu wajah orang orang tersayangnya

mama nini tidak bisa menahan sedih nya melihat chacha mama nini tiba tiba memeluk chacha

" nak mama turut sedih nak.. (tersedu) kamu yang kuat ... tidak usah kamu bersedih karna laki laki itu" mama Nini memeluk ku sangat erat

semua yang ada di sana menatap sedih chacha dan mama nini

" mah chacha tidak apa apa... mama tahu kan chacha anak yang kuat ... (tersenyum) ma selama ada kalian di sisi chacha, itu sudah lebih dari cukup untuk aku mah ..."

" benar cha tidak usah kau ingat ingat bajingan itu ... " Fani sangat kesal

"fan kau menggebu gebu sekali ...

dim gimana toko ?"

aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami agar tidak membahas tentang kak Raka

" ya elah cha baru juga keluar rumah sakit udah nanyain kerjaan aja"

" soal nya aku gak percaya sama kamu dim... (terkekeh) apa lagi kalau kamu sudah sama ratna lupa deh semuanya (melirik ratna)"

"enak aja kakak chacha ini .. aku sama kak dimas itu enggak ada apa apa cuma TEMEN" Ratna menekankan kata kata teman agar memperjelas hubungan nya dengan Dimas

"wah dim seperti nya kamu bakalan jadi king jomblo (tertawa)"

" diam kau brother uncle... (kesal)"

" dim lama lama lo jadi fosil dim ... kalo jomblo mulu" Fani pun ikut mengatai Dimas

" diem lo fan ... kayak lo enggak jomblo aja .."

" enak aja gue mah ada brother uncle kan ya kan (menaikan alis nya)"

perbincangan itu membuat chacha terhibur walau hanya sedikit mengurangi kesedihan nya

waktu makan malam tiba ... mereka melanjut kan percakapan di meja makan ... membahas ini dan itu

selesai makan malam mereka semua berbincang di taman belakang dan tak rasa hari samakin larut ...

satu persatu berpamitan pulang hanya tersisa fani dan dimas saja

" kalian akan menginap" Radit menatap Fani dan Dimas bergantian

" jika om mau aku menginap aku akan menginap" Fani menjawab dengan berpura pura malu

" tidak om kami akan pulang sebentar lagi " Dimas menjulurkan lidah nya ke arah Fani

" dimas " Fani membulatkan matanya ke arah Dimas

" ya sudah aku naik dulu masih ada pekerjaan dan cha jika mereka sudah pulang kau langsung ber istirahat saja" Radit meninggalkan ketiga sahabat itu

"baiklah om" tersenyum

fani dan dimas berpamitan

chacha sudah berada di kamar nya namun chacha enggan untuk tidur

ia takut kalau, jika diri nya akan mengingat kembali mimpi buruk itu

"ya tuhan apa yang harus aku lakukan"

terkadang kita menjadi lemah hanya karna hal yang menurut orang lain biasa saja ... karena terkadang orang berkomentar itu belum pernah merasa kan hal tersebut ...

semoga kalian menyukai ceritaku

jangan lupa like,komen,favorit, dan saran nya ya semua

#RMH 3

selamat membaca semua

bahagia itu ... kita yang ciptakan

karna bahagia kita, belum tentu orang lain merasakan nya ...

💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

setelah dua hari chacha beristirahat ...

ia kembali ke toko ...

semua orang di toko sangat sangat perduli pada chacha

chacha ingat saat diri nya di rumah sakit dan orang tua raka datang semua orang seperti melindungi nya

dimas" bu bos ayo kita makan siang ...

(tersenyum)

chacha" terimakasih pak dimas ... sudah mengingat kan (tersenyum)

dimas" tentu aku kan gak mau kamu sakit ... cukup aku aja (puppy eye's)

chacha" aku udah gak mempan dim sama gombalan kamu (tertawa)

chacha dan para karyawan nya makan siang bersama karna bu lia memasak untuk mereka

Ataya" ini untuk kakak ku yang cantik (menyodorkan lauk)

dimas" heh anak ingusan jangan ngegombalin orang tua .. belajar dulu yang bener

ataya" hih kak dimas ini sirik aja

ataya dan dimas memang jarang bisa akur ... pasal nya karna dimas iri pada ataya

ataya anak SMA yang memiliki wajah tampan dan pintar,dan banyak di kagumi oleh kaum hawa hal itu yang membuat Dimas merasa iri

sedang dimas tampan , pintar namun tak ada wanita yang mengejar nya

mereka sedang asik menikmati makan siang mereka

tiba tiba ada tamu yang tak di undang datang dan membuat mereka semua waspada

dimas" ngapain nyonya besar kemari

(sinis)

chacha" dimas (menegur) ada apa tante ke mari?

mama raka" cha tante ingin memberi ini (menyodorkan sebuah undangan)

chacha: (mengambil) ooo undangan kak raka ya ... (tersenyum)

mama raka" tante harap kamu ikhlas ya cha... dan tante harap kamu bisa hadir

dimas dan yang lain benar benar geram dengan ulah dari mama nya raka ... yang sungguh tidak terpuji itu

pak Lukman" saya heran dengan nyonya itu ... kalau dia tidak suka dengan chacha kenapa dulu menyetujui chacha dan raka

dimas" nama nya ... juga manusia gila harta dan ke dudukan pak ... jadi bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuan nya

tak berlama lama mama raka meninggal kan toko itu

ratna" kakak (menghampiri chacha) kakak gak apa apa kan

chacha: (tersenyum) enggak kok na ... makasih sudah khawatir dengan kakak

dimas" cha ngasih apa itu nenek sihir

chacha" (memberi undangan) ini

dimas dan lain melihat dengan seksama

bu lia" nak semoga kau mendapat kan kebahagian yang berlimpah (mengusap rambut chacha dengan penuh kasih sayang)

chacha" terimakasih bu ...

chacha memandang undangan itu dengan tatapan sedih

dimas" lihat ini bahkan mereka tak bisa mencari tanggal sendiri ... (menunjuk tanggal akad ) tanggal nya pun sama

hah dasar orang orang

belum dimas menyelesaikan ucapan nya

chacha" dimas jangan buang energi kamu buat hal itu oke ... lebih baik kita kembali bekerja (tersenyum)

dimas dan yang lain nya tahu bahwa chacha hanya menguat kan diri nya saja

mereka benar benar tidak tega melihat chacha yang selalu bahagia dan ceria itu menjadi murung dan banyak melamun

ratna" kak chacha benar benar wanita yang kuat (tersedu) kalau aku yang menjadi kak chacha mungkin aku sudah lompat dari gedung

ataya" kak ratna jangan bicara sembarangan ...

dimas" na kamu ngomong apa sih

ratna: aku kan hanya mengutarakan pendapat ku saja

ataya" iya ... tapi bisa bahaya bila di dengar dengan orang yang sedang bersedih kak

ratna" maaf kan aku ...

dimas" sudah ayo kembali bekerja dan jangan ada yang memasang wajah sedih ingat itu

toko roti sudah tutup dan penjualan hari ini sangat menguntungkan karna semua roti habis terjual

ataya" yeyy kita dapat bonus hari ini

chacha"(terkekeh) benar kalian dapat bonus hari ini ...

dimas" heh anak bau kencur kalau dapat duit di tabung jangan buat traktir cewek cewek gak jelas

ataya" enak saja emang aku kak dimas ...

(terkekeh)

chacha" sudah sudah kalian ini ... bertengkar saja (tersenyum)

chacha sudah sampai di rumah ... chacha lebih memilih membersih kan diri nya setelah itu iya membantu bu mia menyiapkan makan malam

bu mia" cha ibu denger mama nya raka menemui kamu ya

chacha" pasti dimas deh yang kasih tahu

bu mia" mau apa lagi dia menemui kamu cha?

chacha" memberi undangan pernikahan kak raka bu

bu mia" kamu gak apa apa nak ?( sedikit cemas)

chacha" chacha gak apa apa bu ... ibu tahu kan chacha anak kuat (tersenyum memperlihatkan gigi nya)

"apa kamu yakin"

bu mia dan chacha terkejut

bu mia" kamu sudah pulang dit

radit" iya bu ... apa kamu baik baik saja cha

chacha" benar om chacha baik baik saja ...

radit" apa kamu akan datang ???

chacha hanya diam dan tak menjawab

chacha merasa harus membutuh kan tenaga ekstra jika dia harus datang kesana namun iya harus menunjukan pada semua nya kalau dia baik baik saja

💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟

kita memang harus makan ... dan terkadang kita harus makan yang banyak untuk menyiapkan tenaga ekstra untuk menghadapi sesuatu yang hal yang tak terduga

jangan lupa ya semua kasih like,komen,favorit,dan saran buat author ya

maaf jika ada typo

sekali lagi terimakasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!