Pagi ku awali dengan secangkir kopi dan satu cup yoghurt kesukaan ku,seperti hari hari sebelumnya .
setelah sarapan aku pun langsung berangkat ke Cafe kecilku yang aku bangun dengan sahabat ku.
'' Hei masih berani dan kau '' bisik Heni sahabat ku dibelakang telinga ku.
''Ku balas dengan senyuman '' iya Heni meledek ku karena setelah putus dari Kevin aku menghilang di telen bumi,pergi untuk membuang rasa sakit hati setelah aku memergoki Kevin selingkuh dengan rekan kerjanya yang notabennya dia calon istri yang di pilih oleh mamahnya Kevin.
setelah selesai memanggang kue ,heni mengikuti kemanapun aku jalan
''Hei kau berhutang banyak cerita dengan ku" Heni berbisik di telinga ku.
''Hei geli ,kau membuat ku tak konsentrasi Heni "dan ku balas senyuman yang penuh arti.
''Hei come on tell me '' dengan tatapan memohon .
"Yes i will tel you but not now ''balas ku dengan memohon juga,dia pun pergi .
aku hanya berusaha menghindar untuk bercerita,setelah selesai menghias kue kue ,aku pun melihat keadaan Cafe yang bisa di bilang cukup ramai,
''Hari ini kita tutup sore saja iyah ''aku pun menyetujui permintaanya karena aku tahu dia lelah setelah aku tinggal hampir 15 hari untuk aku menenangkan pikiran.
''Sudah jam 5 sore kita tutup saja dan kau harus bercerita banyak hal ke aku ''setelah selesai membersihkan Cafe tiba- tiba ada seorang perempuan yang mendekat dia sedang mencari Navara.
''Nava ,ada mencari kamu di depan''
''Siapa Heni ?" dan di balas dengan gelengan kepala oleh Heni dan aku pun penasaran aku keluar dari ruangan ku
'' Maaf Ibu mencari saya ,ada keperluan apa ya ?
'' Saya Rina '' menatapku dan sambil mengulurkan tangannya.
''Saya Navara Ibu'' sambil tersenyum. setelah berbincang cukup lama tante rina pun meninggalkan Cafe ,dan ku antar tante Rina sampai ke depan pintu Cafe. ku lihat Heni berjalan menghampiri ku dengan cepat aku pun lari ke ruangan ku ,aku tahu sifat ingin tahu apa maksud dengan kedatangan tante Rina.
'serius ini kamu ngga mau cerita ke aku'' sambil memajukan bibirnya.
''Oke aku cerita tapi tunggu aku ambil tas ku dan kita pulang oke''
jawaban ku membuat dia puas,aku melihat senyuman kecil di bibirnya,di perjalanan pulang aku cuma fokus sama jalanan Ibu Kota yang lumayan padat. setelah sekitar hampir satu jam di perjalanan kita pun sampai di parkiran apartemen ku ,sampainya di Apartemen Heni pun langsung menarik tangan ku untuk duduk di sofa .
''Aduh sakit Heni, sabar dong aku bakalan cerita kok, tapi aku mandi dulu dan kamu juga perlu mandi bau ngerti kamu''
setelah keluar dari kamar aku pun duduk menunggu Heni di meja makan sambil menikmati secangkir kopi dan tak lupa yoghurt .
''Oke sekarang waktunya kamu cerita '' teriaknya di samping telingaku
''Oke aku mau cerita tapi kamu cukup dengerin jangan ngomong dulu kalo aku belum selesai cerita nya ,dan sekali kamu ngomong aku berhenti ceritanya oke.''
''Oke'' jawabnya dengan penuh penasaran dari mukanya.
'' Jadi gini ,waktu kemarin aku mau balik di Stasiun Kereta aku ngga sengaja ketemu sama Nenek Nenek, yang kesusahan bawa barang dan gue ngga tahu isinya berat gila, aku bantu Nenek itu dan ternyata Nenek itu sedang kehilangan dompetnya dia bingung mau naik apa karena dia ngga punya uang kan ,aku tanya dia ternyata dia ngga searah sama gue kan, lalu aku memanggil kan Taxi untuk Nenek , sebelum Taxi itu pergi aku langsung bayar tagihannya, nenek itu pun tak lupa menanyakan Nama ku dan dia meminta Kartu Nama gue ,begitu Heni'
''Terus kenapa yang kesini yang dateng bukan Nenek Nenek ?,sambil menampilkan muka konyolnya.
''Itu anaknya Heni ku yang imut''sambil ku sentil jidatnya.
dan ku lanjut cerita ku yang intinya tante Rina datang mencari ku karena nenek Ratih sedang sakit dan dia ingin bertemu dengan ku karena merasa berhutang budi ,dan besok sebelum berangkat ke Cafe mau mampir ke Rumah Sakit dulu ..
bersambung ....
*maaf buat typonya iyah guys akan aku coba lebih baik,akan aku perbaiki lagi terimakasih*
Pagi jam 6:30 ,Navara bangun dan langsung bersiap ke Rumah Sakit untuk bertemu Nenek Ratih dan tak lupa dengan secangkir kopi dan yoghurt ku .
Di perjalanan ku menuju Rumah Sakit ku nyalakan Radio yang isinya lagu - lagu mellow.
Pagi pagi sudah lagu kayak gini ,ocehan ku .
tak butuh waktu lama ,aku pun sampai di Rumah Sakit.
Aku berjalan menuju kamar Nenek Ratih tak butuh waku lama untuk mencari ruangan VVIP nenek ratih, dan ku ketuk pintunya sambil memberi salam.
Pintu terbuka dan aku sangat kaget karena yang membuka pintu ternyata seorang laki laki tampan .
'' Maaf apa benar ini kamar Nenek Ratih '' tanya ku .
''Iya benar, anda siapa mencari Nenek saya ? '' jawabnya dengan muka dinginnya.
''Ah maaf Saya Navara dan saya cuma mau menjenguk Nenek ''jawabku dengan nada sedikit kesal .
''Maaf ini masih Pagi anda tidak bisa menemuinya, itu mengganggu istirahat Nenek saya'' jawabnya dengan nada dinginnya.
Sebelum aku menjawab Nenek Ratih berteriak dengan nada anggunnya menyuruh saya masuk.
''Nak maaf merepotkan kamu lagi ''berbicara sambil mengelus lembut tangan ku .
''Tidak apa- apa Nek ''jawab ku dengan lembut .
dan ku lihat laki laki tamban itu sedang duduk di sofa dengan memandangi serius laptopnya .
''Itu Cucu Nenek sayang Ale namanya ,kenalan dong Ale sama calon istri kamu '' berbicara sambil tersenyum.
Navara pun kaget dengan kata Nenek Ratih berbeda dengan Ale yang masih dengan muka cool nya itu sama sekali tidak kaget.
''Navara mau kan menikah dengan Cucu Nenek '' berbicara dengan nada sedikit memohon.
Navara pun bingung harus menjawab apa ,yang pasti jawaban pertama kali yang terbesit di otaknya ingin menolaknya ,bagaimana tidak baru bertemu dengannya dan harus menerima perjodohan itu,Navara pun berusaha mengubah topik pertanyaan Nenek Ratih.
''Nenek kenapa, sakit apa Nek ? tanya ku dengan harapan Nenek Ratih tidak menanyakan pertanyaan konyol lagi ,
''Nenek tidak apa apa Navara ,kamu belum jawab belum jawab pertanyaan Nenek loh .masa Cucu Nenek yang ganteng itu di tolak sih ,bagaimana kalo kenalan dulu tapi tetap bulan depan Nikah yah .
Navara pun bingung harus jawab apa ke Nenek Ratih ,setelah di pikir dua kali sih Navara juga mau nikah sama Cucunya Nenek Ratih yang tampan itu tapi ngga kuat dengan sifat dinginnya itu.
''Nek Nava pamit dulu yah sudah siang ,sudah waktunya buka Cafe ,besok Nava usahain ke sini lagi yah
''Nava maaf yah Nenek jadi ngerepotin kamu ,Ale anterin kamu yah ke Cafe .''jawaban Nenek Ratih dengan nada sendunya.
''Ngga usah Nek Nava bawa mobil sendiri kok'' ogah amat jalan sama MR.COOL itu gimana nanti di mobilnya diam tanpa ada obrolan begitu yang ada bisa mati gaya , pikir ku
''Oh begitu ,iya sudah di anterin sampai loby Rumah Sakit iyah ''
''Nggak usah Nek Nava takut ganggu Mas Ale yang lagi sibuk sama kerjanya '' jawab ku.
''Ngga kok ,aku anterin ayo sampai loby''
aku pun mengikuti di belakangnya ,tidak ada perkataan apa pun dari mulut Ale begitu juga dengan Nava ,sesampainya di loby Nava pun tidak lupa pamit dengan Ale.
''Mas saya pamit ,terima kasih sudah mengantar Nava sampai loby''
tidak ada jawaban apapun dari Ale dia hanya langsung jan pergi meninggalkan ku di loby ,dan ku tatap punggungnya sampai tak terlihat lagi
BERSAMBUNG.......
*maaf iyah guys kalo masih ada typo maklum masih pemula ,
Di Cafe,.
Sesampainya di Cafe ,Navara pun bergegas pergi ke dapur untuk membuat kue.
''Ah shit,ngga bisa fokus sama sekali '' umpatan Navara bagaimana Navara bisa fokus membuat kue ,dia masih kepikiran omongan Nenek Ratih untuk Menikahi Cucunya itu.
Kenapa harus aku menikahinya? aku menghamilinya haha ngga kan jadi ngga perlu dong ,Nava pun berusaha tidak memikirkan omongan Nenek Ratih.
''Nava kamu kenapa sih ? kamu sudah gila dari tadi ngomong sendiri ketawa sendiri. aku rasa semenjak kamu pulang dari liburan mu kamu jadi aneh deh,apa perlu kita ke Rumah Sakit .'' berbicara sambil menempelkan telapak tangannya di jidat nava.
''Haha maksud kamu aku gila, ngga lah aku cuma heran sama pagi ini ngga ada hujan ngga ada angin tiba -tiba di suruh nikahin Cucu Nenek yang kemarin aku tolong di Stasiun gila ngga coba ?'' jawab Nava dengan nada heran.
''Wah itu jodoh namanya Nava ,emang udah waktunya kamu Lupakan tuh si Kevin sialan itu ''
Ada betul nya juga omongan Heni itu,ngga ada salahnya kan mencoba kalo tidak cocok kan bisa bercerai .
tapi kenapa Ale tidak menolak sama sekali perkataan Nenek Ratih kemarin ? ,sudah lah ini sudah siang dan aku belum memanggang kue satu pun .
Waktu sudah menunjukan jam 8 Malam.
Nava pun bersiap untuk pulang ,tiba tiba suara lonceng di pintu berbunyi Lelaki tampan memasuki Cafe.
'' permisi ,maaf apa mba Navara ada?''tanyanya sambil tersenyum
''Anda siapa ,ada keperluan apa Mas ganteng cari mba Navara . kalo boleh saya tau Mas ganteng'' Heni menjawabnya dengan nada centilnya.
Setelah selesai membersihkan Cafe, Nava pun keluar untuk mengajak Heni pulang dan menutup Cafe.
Setelah keluar dari ruangan Navara pun kaget setelah melihat Mas Ale sedang berbicara dengan Heni dan Nava pun menghampirinya.
''Mas Ale maaf ada perlu apa datang ke Cafe Malam Malam?'' tanya ku dengan nada lesu ,karena kelelahan setelah seharian membuat kue.
''Ah Nava,saya mau berbicara penting soal Pernikahan kita .boleh kita bicara berdua di ruangan kamu' 'tanyanya dengan nada memaksa.
wah kegilaan apa lagi ini pikir ku ,datang tiba tiba kenal pun belum sampai 24 jam dan ingin membicarakan tentang pernikahan. pikir ku
''Mas Ale boleh masuk dulu keruangan saya nanti saya menyusul'' sambil menunjuk ruangan Navara
setelah Mas Ale masuk ke ruangan Nava pun langsung berbicara pada Heni untuk pulang terlebih dahulu dan meminta maaf karena tidak bisa memberi tumpangan untuk pulang,,
''Maaf mas menunggu lama'' sapa ku.
'' Langsung ke inti saja Nava ,saya mau kita bulan depan menikah karena ini permintaan Nenek yang tidak bisa saya tolak dan kamu pun tidak bisa menolaknya !.
Apa apaan ini tidak bisa menolaknya ,apa maksudnya ? Nava pun berusaha santai dan mencerna kata kata yang mas ale ucapkan tadi.
''Maaf Mas Ale bukan saya mau menolak nya tapi saya baru kenal Mas Ale tadi pagi dan bukankah tidak mungkin saya menerima ini semuanya'' jawab Nava dengan nada sedikit menekan kata,TIDAK MUNGKIN.
''Saya tau Nava tapi ini perintah Nenek yang tidak mungkin saya tolak dan saya memohon untuk kamu pun mau menerimanya '' ucapnya dengan nada sedikit memohon .
''Maaf Mas aku rasa ini semua salah saya tidak bisa menikah sama Mas Ale dengan alasan seperti ini ,Menikah bukan karena dasar hanya karena perintah menikah itu bukan hal yang main main Mas Ale.
Dan saya mau Menikah atas dasar saling mencintai maaf mas Ale, sudah cukup sepertinya tidak ada yang di bicarakan lagi Mas Ale bisa pulang sekarang saya pun mau pulang karena ini sudah larut malam sekali lagi saya minta maaf Mas Ale silakan pulang lah Mas Ale '' dengan nada sedikit menekan dan tangan sambil membukakan pintu ..
bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!