Denzel pada waktu itu yang baru saja bertemu dengan temannya disebuah taman, tempat yang paling dia tidak sukai, karena ramai harus mengalami nasib apes karena dikerjai oleh gadis kecil yang cantik tapi sayangnya dia culun itu menurut pandangan dari Denzel.
Denzel yang bernama lengkap Denzel Chevalier Maverick adalah seorang bos besar yang mempunyai banyak perusahaan serta bos mafia yang paling kejam yang ditakuti diNegaranya itu, bisa dibuat malu oleh gadis kecil tadi.
Denzel yang pada waktu itu sedang berjalan bersama beberapa bodyguarnya untuk menuju kemobilnya, sedikit terkejut ketika ada seorang gadis kecil yang sedang duduk dibangku taman tiba-tiba memanggilnya.
Denzel yang biasanya cuek, entah kenapa dia malah menghentikan langkah kakinya sambil menoleh kearah gadis cantik itu.
Dan gadis cantik itu ketika melihat Denzel bersama beberapa bodyguardnya berhenti dia langsung saja berjalan dengan riang untuk mendekati Denzel.
Namun ketika gadis cantik itu ketika sudah hampir dekat dengan Denzel, langsung dicegah oleh salah satu bodyguardnya Denzel.
Sekali lagi, Denzel yang merasa sedikit terpesona dengan wajah gadis cantik itu yang sedikit lucu menurutnya dia langsung saja menyuruh bodyguardnya untuk membiarkannya.
" Ada apa adik kecil?? ",, kata Denzel kepada gadis cantik yang sudah berdiri didepannya.
Gadis cantik itu dia langsung saja cemberut ketika dipanggil adik kecil oleh Denzel.
" Hah!!!, adik kecil??, siapa yang dia panggil dengan adik kecil, apa yang dia maksud adalah aku?? ",, kata batin gadis cantik tadi sambil menatap kearahnya Denzel dengan wajah cantiknya itu.
Denzel yang melihat gadis yang ada didepannya hanya diam saja, dia lalu mencoba memanggilnya lagi.
" Adik kecil, helo, kenapa kamu diam saja, ada apa kamu menghentikan saya?? ",, tanya Denzel lagi kepada gadis tadi.
Dan perkataannya Denzel langsung saja membuat gadis tadi langsung tersadar dari melamun sejenaknya.
" Enak saja dia memanggilku adik kecil, aku ini sudah sebal dengan sahabatku, aku semakin sebal saja ketika dia memanggilku adik kecil, aku kerjai saja kamu ",, kata batinnya gadis cantik tadi sambil tertawa devil.
Gadis cantik tadi, dia langsung saja mengkode Denzel untuk menundukkan sedikit badannya supaya gadis tadi bisa membisikkan sesuatu kepada Denzel.
Dan ketika gadis cantik tadi sudah membisikan sebuah kalimat kepada Denzel, dia langsung saja berlari sambil tertawa bahagia meninggalkan Denzel yang sedang mengumpatinnya.
" Dasar bocah, awas saja jika aku bertemu lagi dengan kamu, akan aku kerjai balik ",, umpatan Denzel untuk gadis cantik tadi dengan sedikit berteriak.
Dan perkataannya Denzel membuat semua bodyguard yang berdiri dibelakangnya kebingungan sendiri, sebab mereka terkejut ketika ada seorang anak kecil yang sudah sangat berani mengerjai Tuannya seperti itu, begitulah sekiranya isi dalam fikiran semua bodyguard.
" Gadis kecil tadi membuatku malu saja, si4l ",, gerutu Denzel lagi sambil melanjutkan langkah kakinya menuju kedalam mobilnya.
" Sudah dari dulu aku tidak suka berada ditempat keramaian kenapa juga siGarvyn mengajakku bertemu ditaman dan harus mengalami nasib memalukan seperti tadi ",, umpatan dari Denzel lagi untuk sekian kalinya.
Sedangkan kita berpindah kegadis cantik tadi yang sudah berhasil mengerjai Denzel.
Gadis tadi bernama Tevy Moana Qalesya, panggilannya Tevy, seorang dosen diperguruan tinggi ternama yang ada diNegara tersebut.
Memiliki tubuh yang mungil sekitar seratus lima puluh tujuh centimeter, serta mempunyai wajah yang sangat baby face sekali, membuat Tevy sering dikira anak kecil, dan gadis kecil, ditambah lagi penampilan Tevy yang culun tapi terlihat lucu, menambah kesan seperti anak remaja yang baru saja pubertas.
Tevy setelah berhasil mengerjai seorang Denzel Chevailer Maverick, dia langsung bisa tertawa dengan sangat puas sekali.
Karena pasalnya Tevy tadi dia sedang sebal dan bete dengan sahabatnya yang bernama Milka, karena Milka tiba-tiba membatalkan janji pertemuan dengannya ditaman, karena katanya sedang mengalami sakit perut.
Tevy yang sudah capek sekali badannya dari selesai mengajar harus ketemuan dengan Milka tapi dibatalkan sepihak oleh Milka membuatnya menjadi uring-uringan sendiri.
Kebetean dan kekesalan dari Tevy membuat sifat jahilnya muncul dengan tiba-tiba, sangat tidak mencerminkan sekali dengan image dosennya sama sekali.
Dan tadi Tevy yang iseng dia lalu mencoba memanggil segerombolan laki-laki berpakaian jas mewah yaitu Denzel beserta beberapa bodyguardnya.
Ketika Tevy dipanggil anak kecil oleh Denzel, dia langsung saja semakin bertambah sebalnya.
Alhasil Tevy melampiaskan semua rasa sebal yang dia rasakan itu kepada Denzel dengan berbisik tepat ditelinganya Denzel.
Dan bunyi bisikan dari Tevy kepada Denzel sebagai berikut...
" Tuan zipper celananya anda belum ditutup itu lho, itu cel4n4 d4l4mnya yang berwarna putih terlihat sangat jelas sekali lho Tuan ",, bisik dari Tevy tadi untuk Denzel.
Dan setelah berkata seperti itu tadi, Tevy langsung saja berlari meninggalkan Denzel dengan suara tawanya yang cukup puas sekali.
Sebab Tevy tadi melihat wajahnya Denzel sangat lucu sekali menurutnya.
Bahkan Denzel tadi dia langsung saja reflek memegangi dan melihat zipper celananya apakah benar belum ditutup olehnya.
Dan Tevy yang sudah bisa melampiaskan rasa bete dan sebalnya tadi kepada Denzel dia langsung saja melangkahkan kakinya menjauh dari Denzel sambil tertawa puas sambil juga mencari taksi untuk pulang keapartemennya.
Apartemen yang dia dapat dari hasil jerih payahnya menjadi Dosen selama satu tahun lamanya itu, adalah apartemen yang paling dibanggakannya.
Sebab dibalik sifat keceriaannya Tevy, ternyata menyimpan banyak luka yang tidak bisa diceritakan kepada siapapun.
Hanya Ibu panti asuhanlah tempat Tevy mengadukan semua keluh kesahnya.
Karena Ibu panti asuhan itu sudah Tevy anggap sebagai orang tuanya sendiri, karena Ibu panti asuhan itu sudah merawat Tevy dari dia sejak berumur enam bulan.
Iyaps, Tevy tumbuh kembang menjadi anak yatim piatu, namun dia untung saja dikaruniai otak yang sangat cerdas sekali.
Bahkan sejak SD hingga kuliah Tevy selalu mendapatkan beasiswa sehingga dia bisa sedikit meringankan beban dari ibu panti asuhan yang sering dia panggil dengan panggilan Mamah Orlin.
Ketika waktu kuliah dulu Tevy sudah bekerja banting tulang untuk membantu Mamah Orlin sekalian untuk mencukupi kebutuhannya.
Dan disaat Tevy ingin hidup mandiri, dia lalu memilih keluar dari panti asuhan yang sudah membesarkannya itu.
Hingga akhirnya Tevy bisa membeli sebuah apartemen yang tergolong mewah tapi tidak terlalu mewah dengan hasil jerih payahnya selama ini yang sudah sering dia kumpulkan ditambah dengan gajinya menjadi dosen.
Tevy yang sudah sampai didalam apartemennya pun, dia langsung saja mendudukkan ******** cantiknya itu diatas shofa yang ada diruang tamunya.
Dan Tevy tiba-tiba tertawa sendiri ketika teringat dengan wajah laki-laki yang dikerjainya tadi yaitu Denzel.
" Aku berdoa dan berharap semoga aku tidak bertemu lagi dengan laki-laki tadi ",, kata Tevy sambil berdoa sambil juga membayangkan wajahnya Denzel yang sedang menahan malunya tadi.
" Karena jika aku bertemu dengan Tuan tadi, bisa mati digorok leherku pastinya, karena sudah mengerjainya tadi ditaman ", kata Tevy lagi untuk kesekian kalinya berbicara sendiri.
Dan setelah berkata seperti itu, Tevy langsung saja melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamarnya, untuk mandi dan merilaxkan otaknya yang sungguh sudah sangat capek sekali itu.
...🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄...
Ini novel kelimanya author, jangan lupa mampir dinovel author yang lainnya ya 😘😘😉
Dan ini Visual versi author ya readers🤗
TEVY
DENZEL
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
...***TBC***...
Sedang disisi lain, Denzel yang sudah sampai dimansionnya yang super megah itu, dia langsung saja keluar dari dalam mobilnya ketika pintu mobil sudah dibukakan oleh salah satu bodyguardnya.
Saat ini Denzel sedang mengalami banyak masalah, karena ada pecurian beberapa senjata miliknya kemarin dimarkasnya, markas tempat penyimpanan senjata berupa pistol serta beberapa pedang ilegal miliknya yang harganya dari puluhan hingga bisa sampai ratusan juta rupiah itu hanya untuk satu senjatanya saja.
Dan Denzel harus mengalami kerugian yang jumlahnya terbilang tidak sedikit.
Setelah diselidiki oleh Denzel dan beberapa anak buahnya, ternyata yang mencuri senjata miliknya adalah salah satu anak buahnya yang berkhianat kepadanya dan dijual belikan untuk dirinya sendirinya.
Tapi masalah itu sudah terselesaikan dengan cepat oleh Denzel dan seperti yang kita tahu pastilah nyawa dari anak buah itu melayang dengan percuma ditangannya Denzel.
Denzel sendiri nama lengkapnya adalah Denzel Chevailer Maverick, umur tiga puluh lima tahun dan dia anak pertama dari pasangan Tuan Carlson Maverick dan juga Nyonya Qiara Maverick.
Mampunyai tinggi badan sekitar seratus delapan puluh dua centimeter membuat tubuhnya Denzel terlihat sangat gagah sekali.
Apalagi ditambah dengan tubuh berotot dan perut sixpacknya membuat penampilannya semakin proposional lagi.
Dan Denzel memanggil kedua orang tuanya dengan panggilan Papah dan Mamah.
Papah dan Mamahnya Denzel mereka berdua memilih tinggal diluar Negeri, untuk menikmati hidup dihari tua mereka dan jauh dari Denzel.
Papah Carlson dan Mamah Qiara umur mereka terbilang sudah cukup tua, sekitar lima puluh tujuh tahun untuk Papah Carlson sedangkan lima puluh tahun untuk Mamah Qiara.
Denzel tinggal dimansionnya bersama sang adik yang sangat menyebalkan bagi Denzel namun sangat dia sayangi juga.
Selisih umur sekitar delapan tahun dengan adiknya, membuat Denzel terlihat sangat matang serta dewasa jika berada disamping adik tercintanya itu dan saat ini umur dari adiknya Denzel sudah sekitar dua puluh tujuh tahun.
Nama adik kandungnya Denzel sendiri adalah Cyrill Marvin Maverick.
Jika sang Kakak mempunyai sifat yang tegas, kejam, disiplin, dingin, dan juga angkuh serta jarang tersenyum.
Tapi tidak dengan sang adik yaitu Cyrill yang sifatnya kebalikannya Denzel.
Denzel yang sudah masuk kedalam mansionnya pun, dia langsung saja disambut sopan dan ramah oleh tangan kanannya yang juga tinggal didalam mansionnya dan dia bernama Hendy.
" Tuan, tadi ada telefon masuk untuk anda, ada sebuah perusahaan yang ingin membeli senjata-senjata kita yang sudah rusak kemarin untuk mereka perbaiki lagi Tuan ",, lapor Hendy kepada Denzel.
" Perusahaan mana?? ",, tanya Denzel sambil menghentikan langkah kakinya untuk menuju kedalam kamarnya.
Hendy dia langsung saja membisikan sesuatu kepada Denzel.
" Kalau begitu temui saya nanti diruang kerjaku, saya mau keatas dulu ",, jawab Denzel kepada Hendy ketika Hendy sudah selesai membisikan sesuatu kepadanya.
" Baik Tuan Denzel ",, jawab Hendy kepada Denzel sambil sedikit menundukkan badannya dengan sangat sopan sekali.
Didalam mansionnya Denzel sendiri, selain Hendy Denzel juga mempunyai asisstan yang bertugas mengurusi mansionnya, dan dia sangat dipercaya sekali oleh Denzel untuk mengurus semua kebutuhan yang ada didalam mansionnya.
Denzel setelah berkata seperti itu kepada Hendy, dia langsung saja melangkahkan kakinya lagi untuk masuk kedalam kamarnya yang berada dilantai dua mansionnya.
Ketika Denzel melewati para asisstan rumah tangganya, mereka semua langsung saja menunduk patuh dan sopan kepada Denzel.
Sedangkan Denzel dia hanya cuek saja kepada semua pekerja yang ada dimansionnya itu.
Denzel yang sudah sampai didalam kamarnya dia langsung saja melepaskan mantel, jas dan semua pakaiannya, hingga tersisa hanya celana pendeknya saja.
Setelahnya Denzel langsung saja berlalu masuk kedalam kamar mandi mewah miliknya untuk berendam didalam jacuzzinya.
Sedangkan kita berpindah kedalam apartemennya Tevy.
Tevy yang sudah selesai mandi, dia langsung saja keluar dari dalam kamar mandi dan segera berganti baju.
Ketika Tevy sudah berganti baju, Tevy langsung mendudukan p***tnya keshofa yang ada didalam kamarnya untuk menghubungi temannya Milka.
" Halo Tevy ada apa?? ",, kata Milka kepada Tevy ketika Milka sudah mengangkat sambungan telefonnya Tevy.
" Ada apa, ada apa, kamu yang membuat janji denganku, tapi kamu juga yang membatalkannya ",, jawab Tevy kepada Milka dengan nada yang sedikit jutek.
" Maafkan aku Tevy, tapi tadi ketika aku akan berangkat menemui kamu, perut aku tiba-tiba sakit sekali, hingga tidak bisa aku tahan ",, kata Milka kepada Tevy sambil sedikit tertawa.
" Alasan kamu saja itu kan?? ",, jawab Tevy kepada Milka sambil memajukan bibirnya, walau Milka tidak melihat wajah cemberutnya itu.
" Sumpah Tevy aku tidak berbohong kepadamu, maafkan aku ya ",, kata Milka lagi kepada Tevy.
" Sudahlah, dan ini bagaimana keadaan kamu sekarang??, apa sudah baikan?? ",, kata Tevy kepada Milka.
" Masih sedikit lemas, karena tadi aku sering berulang kali keluar masuk kedalam kamar mandi ",, jawab Milka kepada Tevy dengan jujur.
" Sudah makan belum??, jika belum mau aku belikan makanan tidak sekalian aku melihat keadaan kamu?? ",, tanya Tevy lagi kepada Milka.
Walau tadi Tevy sedikit sebal dan bete kepada Milka, tetap saja Tevy tidak tega melihat sahabat satu-satunya yang selalu menemaninya baik suka maupun duka sedang sakit seperti itu.
" Belum, dan boleh sekali aku tunggu kalau begitu ya Tevy ",, jawab Milka kepada Tevy dengan sangat semangat sekali.
" Issh dasar kamu, ya sudah tunggu aku kalau begitu ",, jawab Tevy kepada Milka dan setelahnya panggilan telefon mereka akhirnya terputus juga.
Tevy setelah menutup sambungan telefonnya tadi kepada Milka, dia langsung saja beranjak bangun dari duduknya untuk bersiap-siap berangkat kerumah kontrakannya Milka yang jaraknya cukup lumayan jauh itu dari apartemennya.
Sedangkan kita geser keDenzel, Denzel yang sudah puas berendam didalam jacuzzinya, dia langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari dalam jacuzzi untuk segera mandi.
Dan ketika sudah selesai mandi, serta Denzel juga sudah berganti baju dengan pakaian santainya, Denzel langsung saja melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamarnya.
Ketika Denzel baru sampai dipertengahan tangga mansionnya dia melihat Hendy yang ternyata sudah menunggunya daritadi.
" Besok saja untuk membahas yang tadi, sekarang saya ada urusan sebentar diluar ",, kata Denzel kepada Hendy.
" Baik Tuan ",, jawab sopan Hendy kepada Denzel.
Dan Denzel langsung saja melanjutkan langkah kakinya untuk keluar dari dalam mansionnya itu.
" Saya akan menyetir sendiri, dan jika kalian ingin mengawasiku, dari jarak jauh saja, karena saya lagi sedang ingin sendiri ",, kata Denzel kepada anak buahnya yang sedang berdiri disamping mobilnya.
" Baik Tuan Denzel ",, jawab serempak beberapa anak buahnya Denzel kepada Denzel.
Dan Denzel dia langsung saja masuk kedalam mobilnya untuk menuju kesebuah tempat yang biasanya dia datangi setelah berkata kepada anak buahnya tadi.
Ketika Denzel yang sedang berhenti dilampu merah, dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang berjalan untuk menyeberang kesisi jalan yang satunya lagi.
Denzel yang teringat dengan gadis tersebut, dia terus saja mengamati gadis tadi kemana kaki sang gadis melangkah.
Mengetahui sang gadis berhenti dan berdiri didekat halte, Denzel langsung saja membelokkan stir mobilnya ketika lampu sudah hijau.
Denzel yang sudah membelokkan stir mobilnya itu, dia langsung saja memarkirkan mobilnya dipinggir jalan yang biasa untuk parkir mobil.
Dan setelahnya Denzel langsung saja keluar dari dalam mobilnya untuk mendekati gadis tersebut.
Dan gadis itu adalah Tevy yang tadi sudah mengerjainya ditaman.
" Kena kamu, aku akan mengerjai kamu balik, dan kamu masih kecil saja sudah berani keluar sendiri seperti ini ditempat umum sendirian pula ",, kata batin Denzel ketika dia sudah berdiri tepat dibelakangnya Tevy.
Sedangkan Tevy sendiri, dia masih tidak menyadari, jika ada Denzel laki-laki yang tadi dikerjainya ditaman sudah berdiri dibelakangnya dan ingin membalas perbuatannya Tevy.
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
...***TBC***...
Tevy Moana Qalesya, begitulah nama lengkap dari gadis cantik bernama Tevy.
Tahun ini umur Tevy sudah menginjak kedua puluh tujuh tahun, Tevy memang terlahir cantik dari bayi, tapi sayangnya dia kalau berpakaian sangat simple serta sederhana, dan jangan lupakan rambut panjangnya yang selalu dikuncir kuda ditambah kaca mata tebal yang juga selalu menghiasi wajah cantiknya itu.
Tevy tidak memiliki mata minus atau yang sebagainya, dia memakai kaca mata hanya ingin saja, namun lama kelamaan malah menjadi kebiasaan dari Tevy, dan jika Tevy tidak memakai kaca matanya rasanya seperti ada yang kurang, begitulah yang dirasakan oleh Tevy.
Sudah sering kali Milka sang sahabat memberitahukan kepada Tevy untuk tampil lebih cantikan sedikit, tapi Tevy selalu menjawab, dia lebih nyaman berpakaian sederhana seperti itu.
Bahkan dulu ketika Tevy pertama kali mengajar menjadi Dosen, dia sering dikira mahasiswa baru oleh para mahasiswanya yang ada dikampus.
Tapi ketika mereka semua melihat Tevy mengajar didepan ruangan kelas dan memperkenalkan diri sebagai Dosen, mereka menjadi malu dan sangat terkejut sekali.
Dan tidak jarang pula banyak Mahasiswa yang tidak mengetahui jika Tevy adalah seorang Dosen dikampus tempatnya menimba ilmu, mereka ada yang berani menyatakan perasaannya kepada Tevy.
Para mahasiswa laki-laki juga tidak bisa memungkiri jika Tevy sangat muda sekali untuk menjadi seorang Dosen.
Tevy yang sedang berbalas pesan dengan sahabatnya Milka pun masih belum menyadari jika Denzel masih setia berdiri dibelakangnya dan juga ikut membaca pesan yang sedang diterima oleh Tevy.
" Oh nama dia Tevy ",, kata batin Denzel ketika dia membaca pesan dari Milka.
Tinggi badannya Tevy yang hanya seratus lima puluh tujuh centimeter, berdiri didepannya Denzel yang tingginya sekitar seratus delapan puluh dua centimeter, pastilah terlihat sangat kecil sekali.
Tevy yang melihat taksi lewat didepannya, dia langsung saja menyetop taksi tersebut.
Tapi alangkah terkejutnya Tevy ketika Tevy baru saja masuk dan duduk, Denzel juga langsung ikut masuk kedalam taksi yang sedang ditumpanginya itu.
" Maaf Tuan, ini taksi saya dulu yang menyetopnya tadi ",, kata Tevy kepada Denzel.
Dan disaat Denzel menolehkan wajahnya kearah Tevy, Tevy dibuat sangat terkejut sekali ketika melihat orang yang tidak ingin ditemuinya itu.
" Anda!!! ",, kata Tevy dengan sangat terkejut sekali sambil menunjuk wajah tampannya Denzel.
" Apa anda terkejut Nona Tevy?? ",, kata Denzel kepada Tevy dengan nada yang sangat dingin namun malah terdengar menyeramkan bagi Tevy.
Tevy bukannya menjawab perkataannya Denzel, dia malah langsung saja ingin berlalu keluar dari dalam taksi, namun sayang tangannya malah langsung dicekal oleh Denzel.
Denzel itu aneh, sudah tahu jika Tevy didalam fikirannya masih anak-anak kenapa dia harus tanggapin apa yang sudah diperbuat oleh Tevy tadi ditaman.
Tapi entah kenapa dimata Denzel, Tevy adalah gadis cantik tapi sedikit culun penampilannya namun malah terlihat ada kecantikan yang tersembunyi dibaliknya, begitulah yang dirasakan oleh Denzel.
Dan biasanya Denzel yang sangat cuek dengan orang lain, apalagi dengan orang yang tidak dikenalnya, namun kali ini Denzel malah sedikit tertarik dengan gadis kecil yang bernama Tevy.
" Tolong Tuan, lepaskan tangan saya ",, kata Tevy kepada Denzel yang sedang mencekal pergelangan tangannya.
Denzel tidak menjawab perkataanya Tevy, dia malah menyuruh sopir taksi untuk menjalankan taksinya.
Tevy yang sudah terbiasa hidup mandiri dikota yang besar, dia langsung mempunyai sebuah ide untuk bisa meloloskan diri dari Denzel.
" Tuan, tolong kejalan ...... ",, kata Tevy kepada sang sopir taksi sambil menyebutkan jalan yang ingin dituju oleh Tevy.
Denzel hanya diam saja ketika mendengar Tevy sedang menyebutkan nama jalan kepada sopir taksi sambil terus memegangi pergelangan tangannya Tevy.
" Tuan tolong lepaskan kenapa sih tangan saya ini, sakit tahu, tangan anda itu besar sekali, lihat sampai tenggelam kan pergelang tangan saya ini ",, kata Tevy kepada Denzel sambil menaikkan sedikit tangannya yang sedang dipegang oleh Denzel.
Denzel hanya melirik sekilas kepada Tevy sambil tersenyum miring, dan setelahnya Denzel langsung saja melepaskan pegangan ditangannya Tevy.
Setelah dua puluh menit kemudian akhirnya taksi yang ditumpangi oleh Denzel dan Tevy sampai juga disebuah taman kota yang ada disitu.
Denzel yang melihat jika Tevy berhenti disebuah taman, dia langsung saja menampilkan wajah tidak sukanya.
" Kenapa berhenti disini??!! ",, kata Denzel kepada Tevy sambil menampilkan wajah tidak sukanya ketika melihat taman.
" Kenapa memangnya!! ",, jawab Tevy kepada Denzel dengan sangat ketus sekali.
" Kan bukan saya yang menyuruh anda untuk ikut dengan saya Tuan ",, lanjut lagi perkataannya Tevy kepada Denzel.
Setelah menjawab perkataannya Denzel, Tevy langsung saja membayar ongkos taksi yang dia naiki tadi.
Namun sebelum turun, tangannya Tevy langsung saja dicekal lagi oleh Denzel.
" Ada apa lagi sih Tuan, saya mau turun ini, jika Tuan mau turun ya silahkan, jangan terus memegangi tangan saya seperti ini terus, saya malah terlihat seperti sugar babynya anda tahu ",, kata Tevy kepada Denzel dengan nada yang sangat sebal sekali.
" Cepat turun!! ",, kata Denzel kepada Tevy dan tidak menjawab perkataannya Tevy, sambil mendorong sedikit tubuhnya Tevy untuk segera turun dari dalam taksi, dan diikuti oleh Denzel keluar dari satu pintu yang sama dengan Tevy.
" Sudah Tuan tolong lepaskan, saya mau jalan-jalan sendiri ",, kata Tevy lagi kepada Denzel yang terus mengikutinya sambil terus juga memegangi pergelangan tangannya.
Namun perkataannya Tevy, hanya dijawab tatapan dingin oleh Denzel saja.
" Aku harus bisa lolos dari pria ini, pria ini terlihat tidak miskin, tidak mungkin juga dia akan menculikku kan, tapi jika dia para mucikari yang ingin mencari mangsa bagaimana, aduh aku harus segera bisa lolos dari dia secepatnya ",, kata batin Tevy sambil mendongak menatap wajah tampannya Denzel.
Denzel yang merasa ditatap oleh Tevy dia langsung saja menundukkan pandangannya kearahnya Tevy.
" Kenapa kamu melihat saya seperti itu!! ",, kata Denzel kepada Tevy dengan nada dinginnya seperti biasanya.
" Tidak ada ",, jawab Tevy dengan cuek kepada Denzel sambil terus berfikir untuk bisa lolos dari Denzel.
" Apa kita akan berdiri disini terus tanpa melakukan sesuatu?? ",, tanya Denzel kepada Tevy tanpa melihat kearahnya Tevy sambil memperhatikan orang-orang yang ada ditaman.
" Ahaaa, aku punya ide ",, kata batin Tevy sambil meraba saku mantel tebalnya itu.
" Jika Tuan, mau ikut dengan saya, baiklah terserah Tuan saja, tapi Tuan nanti ya yang membayari semua apa yang saya beli, masa saya yang harus membayari Tuan, apa Tuan tidak malu penampilan bagus dan keren seperti ini dibayari oleh seorang gadis kecil seperti saya ",, kata Tevy dengan panjang lebar kepada Denzel.
" Iya ",, jawab singkat Denzel kepada Tevy.
Tevy lalu melangkahkan kakinya untuk menuju kekedai makanan yang dijajakan dipinggir jalan, alias street food untuk dia bawa nanti kekontrakannya Milka.
Dan tidak cuma satu makanan saja yang dibeli oleh Tevy, melainkan ada beberapa macam dan beberapa jenis makanan dan semua itu dibayari oleh Denzel.
Denzel tidak ada rasa curiga kepada Tevy, serta Denzel menurut-menurut saja ketika diajak Tevy kekedai makanan mana saja.
Tapi ketika Tevy ada kesempatan dan tempatnya juga tidak terlalu ramai, Tevy langsung saja mengeluarkan alat kejut listriknya alias stun gun yang selalu dia bawa kemanapun dia berada yang mempunyai aliran listrik sekitar dua ribu delapan ratus volt itu dan dia langsung saja tempelkan keperutnya Denzel, alhasil membuat Denzel langsung saja pingsan seketika.
Melihat Denzel sudah pingsan, Tevy bukannya takut, dia malah senang sekali dan Tevy juga langsung saja pergi dari tempat itu menuju kekontrakannya Milka sambil membawa banyak sekali makanan yang tadi sudah dibelikan oleh Denzel.
...☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀...
Maaf jika banyak typo berterbangan disetiap katanya🤗😉
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
...***TBC***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!