NovelToon NovelToon

See You In The Next Evening

Prolog

Perkenalkan aku adalah adinda dan sering dipanggil Dinda, aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Aku tinggal sendiri, aku tidak ingin merepotkan kakek dan nenek.

Mengenai orang tua ku? Aku tidak tau mereka dimana dan sedang apa, aku hanya tau mereka meninggalkan ku pada saat aku masih bayi, mereka memberikan tanggung jawab ku kepada Nenek dan Kakek, Kakek dan Nenek mereka tinggal di desa dan sedangkan aku merantau ke kota untuk menimba ilmu.

Aku tau, aku orang yang sangat kekurangan jadi aku kuliah sambil berkerja, aku berkerja di salah satu kafe dan aku kuliah dengan bantuan beasiswa, aku belajar keras untuk mendapat kan beasiswa itu.

Sudah satu tahun lama nya aku tinggal di kota sendirian, tetapi tidak deng aku memiliki sahabat yang bernama Lina dia berasal dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan tetapi dia lebih memilih tinggal bersama dengan ku di kontrakan kecil ku, alasan nya dia tidak ingin tinggal di rumah nya karena ayah dan ibunya sibuk berkerja jadi dia merasa sendirian jadi dia memilih tinggal di kontrakan ku, Lina dan aku mulai berteman pada saat ospek di kampus, kami berdua sama-sama tidak memiliki teman jadi kami berdua saling mengenal kan diri dan berteman.

 

...~•~...

 

Jam sudah menunjukan jam 6:30 adinda sudah selesai masak sedang kan lina dia masih tidur nyenyak, kelas mereka masuk jam 8 tapi Adinda tidak ingin terlambat ke kuliahan nya jadi dia segera mandi kira-kira 30 menit adinda pun sudah siap mandi, setelah dia siap dia langsung membangun kan lina.

"Lina, bangun udah jam tujuh!"Ucap Adinda sambil menarik selimutnya Lina.

"Bentar lagi, kita kan masuk jam delapan." Balas Lina tanpa dosanya.

"Bentar lagi lambe mu, udah jam tujuh loh Lina!!" Ucap Adinda dengan kesabaran yang sudah mulai menipis.

"Hm..."

"Eits....lu bangun atau gue tinggal nih?!" Ucap Adinda dengan suara mengancam nya.

"Iye-iye gue bangun, puas lu."Ucap Lina bangun dari tidur nya dan langsung ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Adinda pun langsung keluar dari kamar dan menunggu Lina di dapur, setelah Lina siap dia pun langsung ke dapur dan makan bersama dengan Dinda, pada saat mereka makan tidak ada percakapan yang ada dan setelah makan pun mereka langsung pergi ke kampus, sebenar nya jam kampus masih lama lagi tapi Dinda tidak ingin terlambat jadi Lina dan Adinda langsung berangkat ke kampus menggunakan sepeda motor milik Lina. sesampai nya di kampus mereka langsung memasuki kelas, mereka langsung duduk di barisan paling depan. Setelah jam pelajaran di mulai Adinda selalu memperhatikan dosen dengan teliti sampai jam pelajaran pertama selesai.

Setelah jam pelajaran pertama mereka selesai, mereka pergi ke-kantin untuk sekedar membeli makanan ringan tetapi nyatanya mereka malah memesan soto.

"Mana jajanan-nya?" Tanya Adinda.

"Oh iya gue lupa, gue tadi mesan soto."Ucap Lina dengan tampang polosnya.

"What?!! Gue kan cuma mau makan jajan doang, ngapa lu malah beli soto sih!!" Ucap Adinda.

"Yah...mau gimana lagi, gue lupa. "Ucap Lina dengan nada tidak berdosa nya.

"Ya udah deh, tapi lu yang bayar ya, dompet gue sekarat."Ucap Adinda dengan nada polosnya juga.

"Lah kok gue sih?!" Ucap Lina tidak terima

"So? siapa lagi yang bayar? Lagian bukan gue juga yang mesan." Ucap Adinda dengan nada bodo amat-nya, "kan lu yang mesan." Sambung Adinda lagi dengan mengangkat kedua bahu nya.

"Iye gue yang bayar puas lu!" Ucap Lina yang mulai jengkel dengan Adinda.

"Thanks my best friend."

Tak lama dari perdebatan mereka tadi, akhirnya pesanannya pun sampai, mereka makan seperti biasa tidak boleh ada yang bicara sambil makan,

bila orang tua dulu bilang itu pamali.

Setelah selesai makan Lina pun membayar makanannya.

"Kenyang banget gue, sumpah."

"iye, lu kenyang gue tekor, makan lu rakus banget lagi." Balas Lina sengit.

"Ya elah Lin, cuma soto pakai nasi sama kerupuk doang kok."

"Apaan! cuman soto pakai nasi sama kerupuk doang kok."Lina mengulang perkataan Dinda dengan nada mengejeknya " makan sebanyak itu, lu cewek apa monster sih neng, tadi tuh lu udah makan di rumah. Jaga badan neng, gini aja lu udah jadi jomblo akut gimana kalo lu jadi bulet." Ucap Lina menasehati.

"Eits jangan salah ya Lin, kalo cinta itu tanpa memandang fisik atau pun materi." Ucap Adinda yakin. "kalo dia memang memandang fisik berarti dia nggak tulus."

"Terserah lu deh."

"Ulu-ulu.. Jangan ngambek dong zeyeng nya aqu." Ucap Adinda alay sealay-alay nya.

"Diem lu, jijik gue."

"Hahaha....lucu sangat tuh muka."Ucap Adinda tertawa melihat Lina yang ngambek.

Tak terasa waktu jam pelajaran kedua pun akan berlangsung.

"ke kelas yok Lin."Ucap Adinda.

"Ayo lah." Jawab Lina.

Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di bangku paling depan seperti biasanya, tak lama kemudian dosen pun datang dan mengajar sampai selesai jam kuliahan. setelah selesai jam kuliahan adinda dan lina langsung pulang.

"Din temani gue belanja."Ucap Lina.

"Ogah, gue mau langsung pulang aja."

"Pliss...temani gue ya Din."

"Gue cape Lina, ntar aja belanja nya gue juga selepas ini mau kerja."

"Ya udah deh, besok belanjanya ya."Ucap Lina dengan memastikan. yang hanya dibalas anggukan oleh Adinda.

"Bilang iya dong Din."

" Iya-iya."

Sesampainya di kontrakan, Adinda langsung membersihkan tubuhnya dan langsung memasak sedangkan Lina dia langsung berbaring di kasur, dia bad mood karena tidak jadi belanja.

"Lin mandi gih, siap itu langsung keluar makan."

"Ogah lah, lu aja yang makan gue gak selera."

"Kenapa lu kagak selera? karena gak jadi belanja tadi."

"Hm..."

"Gue janji selepas pulang kuliah besok kita langsung belanja sepuas lu dah, mau berapa lama, berapa banyak, gue gak peduli yang penting lu makan yah."Ucap Adinda meyakinkan.

"Serius lu Din?!"

"Iya... Nah sekarang mandi dulu sana, terus tuh keluar makan."

"Oke deh Din."Ucap Lina dengan senyuman manis nya.

"Tapi lu yang bayarin belanjaan gue besok ya."Ucap Adinda pada Lina sebelum Lina masuk ke kamar mandi.

"What?!" Ucap Lina kaget dan langsung membalik kan badannya.

"Iya dong, gue lagi nggak punya duit nih, belum gajian gue."

"Oke deh, tapi jangan banyak-banyak ya belanjanya."Ucap Lina memastikan.

"Tenang aja Lin, gue gak boros kok."Ucap Adinda. "Dah, mandi lu sana." Sambungnya lagi.

"Oke deh ."Ucap Lina.

Adinda pun langsung keluar dari kamar Lina, dia langsung ke ruang makan. Tak lama kemudian Lina pun datang. Dia langsung duduk dan mereka pun langsung makan, setelah siap makan mereka langsung beres-beres alat makan mereka tadi, setelah selesai mereka duduk di ruang tengah, sambil nonton TV.

"Lu kagak kerja?"Tanya Lina.

"Kerja."

"Masuk malam lu?"

"Iya."Jawab Adinda yang masih fokus menonton.

"Lu kagak capek apa? siap kuliah, lu langsung kerja."Lina sedikit prihatin kepada adinda yang bekerja sangat ekstra.

"Kalo gue bilang nggak cape berarti gue bohong, tapi mau gimana lagi namanya juga hidup."

"Gue doa kan semoga sahabat gue yang satu ini akan di limpahkan berkah."

"Amin."

Dan mereka pun kembali fokus ke acara TV yang mereka tonton.

jangan lupa untuk like, comen and like

Bye anak bunda.

Pertemuan yang tak terduga

Sekarang sudah jam 20:17, Adinda sudah berada di kafe tempat ia bekerja, di dalam kafe Adinda juga punya teman yang bernama Dira, mereka selalu mendapat kan sip yang sama, keadaan kafe nya saat ini lumayan rame.

"Selamat malam, selamat datang di kafe kami saya harap anda suka dengan pelayanan kami." Ucap Adinda dengan sedikit membungkuk dan pelanggan itu pun langsung masuk dan duduk di meja pojok dekat kaca.

"Waiters."Ucap pria itu ingin memesan.

Dira pun langsung menghampiri pembelinya yang duduk di pojok dekat kaca yang mengarah ke jalan. "Ingin memesan apa tuan?"

"Cappucino satu."

"Cappucino satu, ada tambahan lagi tuan?"Ucap Dira memastikan yang di balas dengan gelengan.

"Ok, harap di tunggu ya tuan kami akan mempersiapkan hidangannya." Yang hanya di balas anggukkan oleh pembeli itu.

Setelah beberapa menit akhirnya cappucino yang di pesan pun sudah selesai di buat dan di antar kan kemeja pembeli

"Ini cappucino nya tuan."Ucap Dira sambil meletakkan cappucino itu.

Pembeli itu pun meminum cappucino nya dan byur.....

"Apa-apaan ini, ini yang kalian sebut dengan cappucino?!"

Ia sangat marah sehingga nada bicara nya meninggi, setiap orang yang ada di sana merasakan hawa dingin nya.

Adinda pun langsung menghampirinya dan bertanya, "Ada apa ya tuan?"

"Ada apa?!" jawab nya mengulang kata-kata Adinda dengan nada sinis nya dan sedikit membentak.

"Maaf tuan, bila tuan tidak memberi tau kami apa masalah nya, kami tidak akan tau apa kesalahan yang sudah kami perbuat dan kemudian dapat memperbaiki kesalahan kamu."Ucap Adinda dengan nada sangat ramah sekali.

"Sudah lah saya gak mood lagi dan saya tidak akan membayar untuk ini!!" dia membentak adinda dan ingin berjalan keluar.

"Tapi tuan....."Ucap Adinda yang terpotong.

"Tidak ada tapi-tapian!" jawab nya membentak dan memotong ucapan Adinda tadi.

"Baik lah, maaf kan kami atas kelalaian kami dalam berkerja." Ucap Adinda se-ramah mungkin.

"Di mana manager nya, saya mau protes!" ia mengurungkan niat nya untuk pergi dan membentak ke arah Adinda, Dira yang melihat itu pun terkejut dan langsung memanggil manager nya.

Dalam hati adinda dia sudah sangat jengkel kepada Marsel.

'G**ila kali nih orang yah... udah minta maaf juga masih aja marah-marah kagak jelas, mana nggak di kasih tau lagi apa kesalahan yang ada di cappucino nya, gak mau bayar , pakai acara manggil pak manager lagi. ' batin Adinda.

Tak lama kemudian Manager nya pun datang dan menyuruh pria tersebut berbicara dengannya di kantor, supaya tidak menggangu pengunjung yang lain dan pria itu pun setuju untuk berbicara di kantor pak manager tersebut. Adinda dan Dira pun kembali ke perkerjaan mereka masing-masing, setelah kafe sudah mulai sepi mereka pun pulang. sesampai nya di rumah Adinda langsung mandi, selesai mandi Adinda tidak langsung tidur dia duduk di sofa di ruangan tengah kontrakan nya.

'Kira-kira orang yang di cafe tadi kenapa ya marah-marah kagak jelas.' batin Adinda.

"Bodo lah dari pada gue mikirin itu lebih baik gue bocan." ucap Adinda yang langsung berlalu ke kamarnya. "semoga gue nggak pernah jumpa sama tuh orang g*la, amin." gumam Adinda sebelum dia tidur.

...~•~...

Sekarang sudah jam 7:30, Adinda dan Lina sudah berada dimeja makan setelah makan meraka langsung pergi ke kampus, sesampai nya mereka di kampus mereka langsung ke kelas karena tak lama kemudian jam pelajaran pertama pun di mulai. tetapi seperti ada yang tidak beres, biasa nya pak Budi dosen yang masuk pada saat jam pelajaran pertama ini selalu cepat datang dan tak pernah terlambat sedetik pun bisa di bilang dia sangat on time.

Setelah menunggu 1 jam lamanya tiba-tiba datang seorang dosen tetapi itu bukan pak Budi itu adalah dosen muda. Dan pada saat dosen baru itu menghadap ke arah semua mahasiswa Adinda sangat terkejut.

'What!!. demi apa?! Mimpi apa semalem gue, bisa-bisanya gue jumpa lagi sama nih orang stres.' batin Adinda.

"Hallo anak-anak, perkenal kan saya dosen baru kalian saya akan menggantikan Pak Budi karena Pak Budi di pindah tugas kan, nama saya Marsel." Ucap Marsel dengan tegas. "Ok, tanpa basa basi kita langsung saja lanjut mata pelajaran kita." Sambung nya lagi.

'Ok Dinda lu pasti bisa, anggap aja kalian tidak pernah berjumpa.' Batin Adinda.

'Sepertinya gue pernah jumpa tuh orang tapi dimana ya?.' Batin Marsel seraya berfikir.'B**odo amat lah.'Sambung batin nya lagi.

Jam pelajaran pertama pun selesai Adinda langsung mengajak Lina ke kantin, Lina dan Adinda memesan makanan mereka masing-masing, setelah mereka memesan makanan, mereka duduk sambil membawa makanan yang mereka pesan tadi.

"Gila lu ya Din!" Ucap Lina terkejut melihat porsi makan Adinda.

"Ngapa emang?"

"Itu untuk makan sendiri kan?!" Tanya Lina memastikan.

"Ya iya lah, ya kali untuk kita berdua, lagian lu juga udah mesan makanan, ngapain lagi minta punya gue."

"Dih... siapa yang minta makanan lu, gue heran aja kenapa bisa lu makan sebanyak ini?"

"Hey teman, gue tuh juga butuh tenaga yang sangat ekstra."

"Itu mah bukan untuk tenaga lu, emang lambung lu aja lambung karet!" Ucap Lina sinis

"Tuh lu tau." Jawab Adinda dengan cengir kudanya.

"Auk ah, lapar gue."

"Ya udah makan lah... jangan ngomel mulu." Ucap Adinda dan langsung menyantap makanan nya.

Setelah siap makan Adinda dan Lina langsung membayar makanan nya dan langsung balik ke kelas mereka.

"Din menurut lu dosen tadi cakep gak?" Tanya Lina

Sepontan Adinda menoleh ke arah Lina "emang kenapa?"

"Jawab aja kali, tinggal bilang cakep atau nggak aja susah lu."

'Bukan masalah itu lina, tuh dosen otak nya kagak beres bego.' Batin Adinda.

"Jawab woi, malah melamun nih bocah!!" Ucap Lina seraya meninggikan suaranya.

"Ya lumayan lah." Jawab Adinda malas dengan topik percakapan mereka.

" Iya kan... menurut gue juga gitu, lumayan tuh bapak dosen bisa di jadikan gebetan." Ucap Lina dengan senyum-senyum.

'Gimana nih.... Lina suka sama orang gesrek, gue kasih tau gak ya?' batin Adinda seraya berfikir. 'kagak usah deh...ntar dikira Lina gue suka lagi sama tuh orang, amit-amit.'

"Din nanti jadi kan kita belanja nya?" Tanya Lina

"Iya jadi, tapi ingat lu yang bayar belanjaan gue." Jawab Adinda.

"Iye beres Din." Ucap Lina.

Jam pelajaran kedua pun dimulai sampai selesai, saat jam pelajaran nya selesai Adinda dan Lina pun langsung pergi ke Mall untuk belanja.

"Kita pergi nyari baju dulu habis tuh kita nonton ya."

"Iya...Tapi lu yang bayar."

"Iya-iya, aman."

"Tapi Lin kita makan juga ya." Ucap Adinda dengan tampang polosnya.

"Lu ya...kalo urusan makan aja nomer satu." Jawab Lina sinis. " iya kita habis nonton langsung makan, puas lu!"

" Thanks my best friend." Ucap Adinda senang yang di balas anggukan oleh Lina.

jangan lupa like, comen and vote nya😘😁

Saat di mall

Adinda dan Lina melihat lihat baju di setiap tokoh, mereka beli baju mulai dari dress, jeans dan baju couple. seperti rencana awal, sekarang mereka sudah nonton bioskop setelah menonton mereka langsung keluar dari bioskop.

"Seru banget tuh cerita."

"Iya, apa lagi tokoh utama pria nya cakep banget."Ucap Lina.

"Dih, Itu mah mata lu aja yang jelalatan."

"Emang cakep kok." Ucap Lina membela diri nya.

" Iye terserah lu deh, sekarang kita makan kan." Ucap Adinda semangat.

"Nanti aja deh gue mau beli sepatu dulu."Ucap Lina.

"Lina gue udah lapar tau!" Ucap Adinda sambil memegang perut nya.

"Lu mah emang selalu lapar, khalik."Saut Lina sinis. "Kita makan di sana aja ya." Sambung Lina sambil menunjuk ke arah salah satu restoran yang ada di Mall itu.

" Ya udah, yuk cap-cus Lin." Ucap Adinda semangat dan berjalan mendahului Lina.

Setelah sampai di restoran itu mereka langsung duduk di meja pojok.

" Waiters."Panggil Lina.

"Silahkan mbak."Ucap si Waiters sambil memberikan daftar menu nya. "Mau pesan apa mbak?" Tanya sang Waiters setelah memberikan daftar menu.

"Saya steak satu, lemon tea satu." Ucap Lina pada sang waiters. "Lu mau apa?."

"Hm....di sama in aja mbak." Ucap Adinda pada sang waiters yang di balas anggukkan.

Setelah menerima pesanan sang Waiters pun langsung pergi ke arah dapur.

"Tumben lu kagak banyak makan?" Tanya Lina dengan tertawa kecil.

" Dih apaan sih lu, ntar gue borong semua makanan yang ada di sini habis uang lu."

"Slow aja uang inces banyak." Saut Lina dengan gaya centilnya.

" Iye gue tau kalo uang lu banyak."

Tak lama dari percakapan mereka sang waiters datang membawa pesanan mereka.

"Silahkan di nikmati mbak." Ucap sang Waiters, setelah itu sang Waiters langsung pergi dari meja mereka.

Setelah sang pelayan pergi Adinda dan Lina pun langsung memakan makanannya, setelah makan mereka langsung membayar makanannya dan beranjak untuk membeli sepatu yang ingin di beli oleh Lina.

Pada saat ingin ke tokoh sepatu tanpa sengaja Lina melihat dosen ganteng yang ada di kampus mereka, ya dia adalah Marsel. tanpa sadar dan secara spontan Lina menarik tangan Adinda mendekat ke arah Marsel.

"Siang Pak." Sapa Lina langsung kepada Marsel.

'What ngapain lagi gue jumpa sama tuh orang, oke dinda slow gue tau lu bisa.'Ucap Adinda dalam hati nya seraya memberikan dirinya semangat.

"Siang juga." Jawab Marsel bingung, " Hm...siapa ya?"

"Eh iya saya lupa memperkenalkan diri, saya Lina Pak salah satu mahasiswa Bapak." Ucap Lina.

"Oh, kamu salah satu mahasiswa saya."

"Iya pak." Ucap Lina

Dan Adinda dia hanya melihat sekeliling nya, dia pura-pura tidak tahu apa yang terjadi, tanpa sengaja Marsel melihat Adinda.

'Sepertinya gue pernah jumpa dia, tapi di mana ya?' Tanya Marsel dalam hatinya.

"Em... kalau sahabat kamu itu namanya siapa?"tanya Marsel yang tidak ingin pusing di buat pikiran nya.

"Woi Din perkenalkan diri lu." Ucap Lina seperti berbisik.

"Oh iya, nama saya Adinda pak." Ucap Adinda singkat.

"Oh...kalian ngapain di sini." Tanya Marsel basa basi.

" Kita belanja Pak."Jawab Lina.

"Kalo di luar kampus panggil Marsel aja, gak usah pakai embel-embel Bapak umur kita beda dikit kok."Ucap Marsel hangat.

"I...iya Marsel." ucap Lina ambigu, sedangkan Adinda dia merasa bodo amat.

'Tuh orang kok cuek amat sih.' batin Marsel, 'bodo amat lah.' sambung batinnya lagi.

"Saya duluan ya." Ucap Marsel.

"Oh iya Sel, hati-hati ya Sel." ucap Lina yang dibalas anggukan dan lambaian tangan dari Marsel. "Gila ganteng benar tuh dosen." Ucap Lina semangat sambil menarik-narik tangan Adinda.

"Apaan sih lu, lebay amat."

"Dih...lu mah kagak bisa lihat gue seneng bentar aja."

"Serah lu deh! gimana jadi gak cari sepatunya?"

"Jadi dungs!" Ucap Lina semangat. " Cus lah." Sambung nya lagi.

Mereka pun belanja keliling-keliling sampai semua barang yang di ingin kan Lina terpenuhi, karena merasa sudah cukup mereka pun langsung kembali.

jangan lupa like, comen and vote ya😘😁

see you gaes

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!