NovelToon NovelToon

Stay For Love

Episode 1.

Pintu rumah berwarna merah terang terbuka lebar untuk seorang pemuda tampan berusia dua puluh lima tahun yang berjalan lurus ke arah seorang gadis remaja berusia tujuh belas tahun yang berdiri di samping vas bunga yang bermotif bunga seroja.

" Raymond , kapan kau datang ke Indonesia ? " Sapa seorang pria tampan usia sebaya dengan pemuda yang baru datang itu.

" Baru satu jam yang lalu Aku tiba di Indonesia. " Jawab Raymond yang masih menatap lekat -lekat pada gadia yang memukau hati Raymond di hari pertama Raymond tiba di rumah sepupunya yang bernama Benny Ricardo.

" Wah , selamat datang di Indonesia untuk mu sepupuku." Ucap Benny Ricardo riang sekali pada Raymond Gilberto.

" Ya ,makasih Ben. Ohya siapakah nona manis di samping mu ini ? " Sapa balik Raymond yang ingin berkenalan dengan gadis cantik di hadapannya itu.

Benny menoleh ke arah Evelyn Esterlita gadis cantik yang di maksud oleh Raymond sepupunya itu. Ia pun segera memperkenalkan Evelyn kepada Raymon.

" Kenalkan ini Evelyn Esterlita tetangga Gue dan juga teman satu sekolah dengan Adik Gue Sean." Jawab Benny kepada Raymond.

Raymond pun mengulurkan tangannya untuk sapa sopan kepada Evelyn Esterlita yang tersenyum ramah seraya memperkenalkan dirinya kepada gadis itu.

" Raymond Gilberto atau kau bisa sapa Aku Kakak Ray." Kata Raymond tersenyum ramah kepada Evelyn.

" Evelyn Esterlita." Jawab Everlyn singkat.

Semenjak hari itu Raymond Gilberto tidak pernah melupakan hari pertama kali di dalam hidupnya berjumpa dengan Evelyn Esterlita yang sangat menarik perhatiannya.

" Ben...Bisakah Elo bantu Gue untuk berteman baik dengan Evelyn ?" Pinta Raymond di suatu malam usai Raymond menghabiskan akhir pekan nya bersama dengan sepupunya itu.

" Bisa." Jawab Benny cepat.

" Sungguh Loe mau bantu Gue untuk berteman baik dengan Evelyn ?" Tanya Raymond dengan mata berbinar.

" Ya , Gue mau tapi ada syaratnya." Jawab Benny tersenyum jahil kepada Raymond.

" Tsk..Loe memang gak bisa ya melakukan apa yang Gue minta tanpa bayaran?! " Kata Raymond mendengus.

" Ya..Soalnya di dunia ini tak ada yang gratisan , Bro." Kata Benny tersenyum lebar sekali kepada Raymond.

" Baiklah. Apa syarat Lo minta ke Gue ?"

" Izinkan Gue kerja di Perusahaan Abang tiri Elo. Gimana ? Elo mau ,gak ?"

" Oke..Gue mau bantu Elo." Jawab Raymond setuju melakukan barter dengan Benny Richardo.

Sesuai dengan perjanjian mereka berdua. Mereka pun merencanakan suatu hal untuk saling bantu -membantu satu sama lainnya. Benny membantu Raymond dekat dan berteman baik dengan Evelyn.

Sedangkan , Raymond membantu Benny bekerja di perusahaan kakak tiri Raymond di daerah Kota Tangerang Selatan. Raymomd pertama -tama ajak Evelyn pergi ke taman ria di daerah Jakarta Utara yaitu Ancol.

" Eve , apakah kamu naik wahana itu ?" Ajak Ray menunjuk ke wahana permainan rollarcoaster.

" Wah , aku gak berani naik wahana itu ,Kak Ray." Kata Evelyn yang seumur -umur belum pernah naik rollarcoaster.

" Oh..Kau jangan takut karena ada Kakak Ray yang akan menjagamu tetap aman selama kamu naik wahana itu." Kata Raymond dengan nada yang sangat menyakinkan kepada Evelyn.

" Mmm.."

" Ayolah Eve.."

Raymond memberanikan diri meraih jemarinya Evelyn untuk di ajak menuju ke area wahana yang mereka tuju. Mereka pun mencoba wahana yang sangat menguji nyali itu.

Awalnya Evelyn merasa ngeri dan takut dengan luncuran kereta yang cepat dan meliuk -liuk serta berputar -putar cukup lama dan panjang di atas rel yang sangat tinggi.

Namun , Evelyn lama -kelamaan menyukai wahana permainan yang sangat di gemari kawula muda di Jakarta. Justru , Raymond yang mengalami mual dan muntah usai mencoba permainan tornado bersama -sama dengan Evelyn.

" Kak Ray..Apakah Kakak merasa baik -baik saja ? " Tanya Evelyn cemas melihat Raymond gemetar pada kedua lutut pemuda itu.

" Ya..Aku baik -baik saja.Yuk , Kita cari wahana lain nya." Jawab Raymond tak mau terlihat takut akan ketinggian di hadapan Evelyn.

" Wahana apa yang ingin Kakak coba ? " Tanya Evelyn memandangi komedi putar yang paling aman untuk mereka berdua.

" Aku tak mungkin naik kuda keliling itu..Mau di taruh di mana muka ku ?!" Batin Raymond enggan dan malu untuk naik komedi putar.

" Kita coba masuk ke rumah hantu dan lihat ikan di aquarium." Kata Evelyn menyambar tangan Ray yang belum sempat menjawab ingin mencoba wahana permainan apa lagi yang ada di dunia fantasi , Ancol.

Raymond menelan saliva nya dan menahan rasa takut melihat boneka -boneka hantu yang sangat menyeramkan di rumah hantu. Ia mencoba tenang karena Ia tak mau malu dengan Evelyn gadis yang memikat hatinya itu.

" Aduhh..Aku tak mau masuk ke rumah hantu itu lagi." Kata Raymond di dalam hatinya usai mereka keluar dari area wahana rumah hantu.

" Kakak Ray..Aku lapar." Kata Evelyn memegang perutnya dengan wajah polosnya kepada Ray.

" Ya..Ayo , Kita pergi makan siang dahulu sebelum kita pergi ke area seaworld ." Kata Raymond amat senang hatinya dapat berdekatan dengan Evelyn.

Di restoran yang mereka tuju. Raymond membuka percakapan untuk Raymond bisa lebih mengenal Evelyn dengan baik. Pertama -tama Raymond ini menanyakan hal -hal kecil tentang pribadi Evelyn.

" Eve , kapan hari ulang tahun mu ? " Tanya Ray.

" Tanggal Dua Belas Oktober." Jawab Evelyn apa adanya.

" Apa hobi mu ?"

" Hobi ku membaca buku ,menulis novel , nonton film ,dengerin musik ,jalan- jalan ,makan." Jawab Evelyn sambil menyuap kentang goreng ke dalam mulutnya.

" Hmm , Kamu berapa saudara ? " Tanya Raymond santai sambil meminum minumannya.

" Lima bersaudara." Jawab Evelyn jujur.

" Ooh , makanan dan minuman apa yang kamu sukai ? " Tanya Raymond mencatat biodata diri Evelyn di dalam ingatan dan hatinya.

" Mmm ,ya tergantung dari enak dan tak enak makanan dan minuman itu sendiri." Jawab Evelyn melirik ke arah penjual gulali kapas dan boneka mickey dan mini mouse di belakang punggungnya Raymond yang terletak di pintu keluar restoran itu.

" Kamu kelas berapa sekolah mu ?" Tanya Ray.

" Eve kelas tiga Smu , Kak Ray." Jawab Evelyn yang melangkahkan kakinya menuju ke penjual gulali kapas dan boneka -boneka disney.

Raymond yang mengetahui maksud keinginan hati Evelyn itu segera mendahului gadis ini untuk Ray bisa membelikan gulali kapas dan boneka disney untuk Evelyn.

" Ini untuk mu." Kata Ray memberikan gulali kapas dan boneka mickey mouse kepada Evelyn.

" Wah..Makasih Kak Ray." Kata Evelyn dengan hati senang menerima gulali kapas dan boneka mickey mouse pemberian Raymond.

" Sama -sama , Eve. " Kata Raymond yang merasa dirinya telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Evelyn Gilberto gadis tetangga rumah dari sepupunya itu.

Bersambung..!!

Episode 2.

Raymond mengantarkan Evelyn pulang ke rumah gadis itu sesuai jadwal jam pulang yang telah di terapkan di keluarga Evelyn. Maka , Raymond pun di sore hari itu berdiri di pintu gerbang rumah Eve.

" Baiklah , makasih Kak Ray atas undangan jalan -jalan kakak untuk Eve ke Dufan Ancol." Kata Eve melambaikan tangannya kepada Raymond yang sedang menyapa kepada Mama nya Evelyn.

" Selamat sore , Tante Nabila. Terimakasih Tante sudah beri izin Ray untuk mengajak Eve jalan -jalan ke Dufan di hari minggu ini." Kata Raymond sopan dan hormat kepada Nabila , Mamanya Eve.

" Iya..Sama -sama Ray. " Kata Nabila tersenyum keibuan kepada Raymond yang tergugah dengan senyum manis Mama nya Eve.

" Baiklah , Tante. Karena sudah sore sekali ,Ray harus pamit untuk pulang ke rumah Ray yang di Singapore." Kata Ray menyalami tangan Nabila dengan sopan sebelum masuk ke mobil merek Honda Jazz silver milik Benny sepupunya yang akan mengantarkan Ray ke Bandara.

" Ya , hati -hati di jalan Ray. Jangan lupa untuk kau sewaktu -waktu jika ada waktu senggang datang dan bermainlah ke sini untuk liburan." Kata Nabila tersenyum untuk anak muda sepupu dari tetangga nya itu.

" Tentu saja , Tante. Ray dengan senang hati sekali akan sesering mungkin untuk datang dan bermain ke Jakarta untuk liburan Ray dan juga untuk hal lainnya." Jawab Raymond sopan kepada Nabila seraya melihat ke arah Evelyn yang berada di sisi kanan Nabila.

Raymond menatap lekat -lekat Evelyn sebelum Ia masuk ke mobil Benny.Ia ingin sekali merekam senyum di kulum yang sangat manis dari bibirnya Evelyn untuknya di dalam matanya dan ingatannya.

"Naydelin.." Ucap Ray saat teringat saudari misan Eve yang seperti Ia kenal sebelumnya tapi Ia lupa dimana dan kapan.

" Ray..Elo udah ngapain aja selama jalan -jalan ke Ancol bersama dengan Eve tadi ? " Tanya Benny di mobil.

"Ngak ngapa -ngapain..Gue cuma ingin tanya jawab biodata Eve saja." Jawab Raymond jujur.

" Itu saja ? Nggak ada yang lain ? Misalnya Elo minta nomor hp wa atau medsosnya Eve ?" Tanya Benny ingin tahu perkembangan rencana Ray untuk dekat dengan Evelyn.

" Oh..Gue lupa nanya." Jawab Raymond menepuk dahinya. Ia menengok cepat ke arah Benny yang langsung mengerti maksud tatapan matanya itu.

" Iya , ya ,ya..Gue tau maksud tatapan mata Elo ke Gue..Elo mau Gue kasih nomor hp wa dan medsos Eve ke Elo 'Kan ? " Tanya Benny memutar bola matanya.

" Nah , itu Elo cerdas banget dah jadi sepupu Gue." Jawab Raymond terkekeh senang sekali.

Sementara itu di rumah. Evelyn sudah mulai untuk mengerjakan tugas sekolahnya di kamarnya yang berada di lantai atas. Gadis ini belajar sambil juga mendengarkan musik kesukaannya melalui earphone di hp nya.

Ting..!

Nada masuk wa terdengar oleh Evelyn yang cepat melihat layar hp nya. Gadis ini tersenyum melihat nama yang tertera di layar hp nya itu. Ia segera menjawab.

" Hai , Evelyn Kamu sedang apa sekarang ? " Tanya seseorang di layar hp melalui wa.

" Asya , Aku sedang belajar mat nih..Kau sudah atau belum ? " Balas Evelyn pada teman nya di Wa.

" Sudah dong." Tulis Asya di wa.

" Bagus dong , Sya. Ada apa kau wa aku ? "

" Aku mau mengajak kamu untuk besok pergi ke sekolah bareng.Gimana ?"

" Ya , bolehlah..Lumayan untuk Aku gak boros ongkos naik angkot."

" Oke. Aku jemput besok ya di rumah mu jam enam pagi ya." Kata Asya teman sekolah nya Eve melalui Wa.

" Iya , Sya..Makasih ya sebelumnya." Kata Evelyn melalui wa.

Evelyn melanjutkan tugas sekolahnya sampai jam makan malam .Ia di panggil oleh Mamanya untuk turun makan malam bersama dengan keluarganya yang hanya tinggal bertiga saja di rumah nomor 205 itu.

" Ma..Sayur apa menu makan malam untuk malam ini ? " Tanya Ziko Adik laki -laki Evelyn yang baru keluar dari kamar yang berada di depan ruang makan.

" Sayur asam dan ikan asin." Jawab Nabila yang menyendokkan makan untuk Ziko.

" Ma ,ada emping gak ?" Tanya Ziko memilih untuk duduk di kursi bagian kanan.

" Ada..Nih emping nya." Jawab Evelyn memberikan toples isi emping kepada Ziko.

Suasana makan malam di rumah sederhana itu sangatlah penuh kehangatan dan keramahan hati satu sama lain di dalam keluarga yang sangatlah di dambakan bagi setiap orang di keluarga mana pun juga.

Sementara suasana makan malam di rumah yang sangat mewah dan indah sekali di kawasan elit Ibukota Singapura sama sekali tidak adanya rasa hangat dan ramah yang sangat menghimpit rasa bosan dan muak Raymond terhadap kepalsuan di balik senyuman ceria adik perempuan kandung nya.

" Delia , ada apa ? Kenapa kamu tak mau makan seharian ini ? " Tanya Ray mendatang adiknya di kamar tidur Adiknya.

" Mama telepon untuk Delia bisa tinggal bersama dengan Mama dan Papa Doni di Kota Tangerang Indonesia. Dan , Daddy marah besar kepada Delia yang di sangka Daddy tak suka tinggal bersama dengan Daddy dan Mommy Regina di sini , Kak Ray." Jawab Delia dengan raut wajah polos dan menyedihkan itu kepada Raymond.

Raymond menghela napas dan memeluk Delia dengan perasaan hatinya yang kacau namun Ray tetap berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah yang membuat merana hati adik kecilnya itu.

" Del , jangan cemas di sini sudah ada Kakak Ray yang akan menjaga dan melindungimu. Kakak Ray berjanji jika memang kau sudah tak merasa aman dan nyaman lagi untuk tinggal di rumah ini. Kita berdua akan pindah dari sini dan kita berdua juga akan tinggal bersama -sama di tempat yang hanya kau dan Kakak saja." Kata Raymond untuk menenangkan hati dan pikiran adiknya yang amat di sayanginya itu.

" Iya , Kak Ray." Jawab Delia menangis di pelukan Kakaknya.

Ray dengan hati sabar membujuk Adiknya untuk makan malam bersama dengannya dan keluarga Daddy kandung mereka. Mereka berdua adalah anak -anak broken home sejak mereka belia sekali dan niat hati Ray adalah membahagiakan hati adiknya tersayang.

" Ray..Apakah Kamu sudah menerima email dari Agnes di Kanada ? " Tanya Daddy nya bernama Handoko Xu seraya memandanginya dari kursi makan di seberang.

" Belum , Dad." Jawab Raymond jujur.

" Cepatlah kamu buka email Agnes dan balaslah Ia yang sudah menunggu jawaban email mu itu." Kata Daddy Handoko Xu nada memerintah sekali kepada Raymond.

" Iya , Dad. Usai Ray makan malam dan santai. Ray pasti 'kan membalas email Agnes ," Jawab Ray yang hatinya berat untuk melakukan hal itu.

Maka ,sesuai janjinya kepada Daddy nya itu .Ray menghadapi layar laptopnya yang terbuka di atas meja belajarnya yang bergambar artis idolanya di masa belianya yaitu artis Ruby Lin dan gambar kartun Dragon Ball.

Bersambung..!!!

Episode 3.

Layar laptop terbuka dengan fitur email yang ada pesan dari luar negeri untuk Raymond baca dan balas untuk menjawab pesan tersebut namun Ray justru mengabaikannya.

" Agnes berapa banyak luka yang kau berikan kepadaku ? Dan sekarang kau mau aku balas email mu itu ? Uh ,jangan harap ya! " Dengus Ray memarahi layar laptopnya itu.

Kling..!!

Suara wa masuk dari layar ponselnya menarik perhatiannya. Ia melihat isi wa dari sepupunya Benny yang mengirimkan pesan berupa nomor wa dan medsos milik gadis kecil yang menggugah hati Ray.

" Ray , ini nomor wa dan medsos nya Eve sesuai permintaan mu ke Gue." Tulis Benny dari Jakarta melalui wa.

" Wow..Oke..Thanks , Ben. Elo emang sepupu Gue yang paling Yahod banget.." Tulis Raymond dari Singapura melalui wa.

" Sama -sama. Gue juga amat berterimakasih sekali kepada Elo , Ray. Sebab , Elo udah bantu Gue dapat kerjaan yang sesuai skill dan sekolah Gue yang keluaran kampus elit ITB di Bandung." Tulis Benny yang memberikan stiker terimakasih kepada Raymond melalui wa.

" Ya ,ya ya..Eh , itu di medsos Eve ada foto anak cowok yang duduk bersama dengan Eve di kedai mie dekat danau kompleks perumahan kalian itu siapa ? " Tanya Ray yang langsung menelepon Benny yang kaget luar biasa di telepon Raymond tiba -tiba.

" Foto anak cowok apa ? " Tanya Benny terjungkal dari tempat tidur saking kagetnya.

" Cowok di foto instagramnya Eve ! Coba Elo lihat gih cepat..! " Desak Raymond melototi layar ipad yang memperlihatkan foto -foto Evelyn berbagai pose diri gadis itu di tempat yang bertuliskan hari dan tanggal serta bersama orang -orang terdekat di sekitar gadis itu.

" Eh..Elo tuh ya ? Baru di kasih tahu medsos nya Eve. Langsung mengobrak -abrik medsos orang..! Gak sopan tahu..! " Tegur Benny di telepon kepada Raymond seraya membuka laptop untuk buka ig dan melihat Ig nya Evelyn untuk Raymond.

" Emm..Kalo orang lain sih Gue gak akan kepo kayak marmut kecebur got. Tapi , ini Evelyn gadis yang sangat membingungkan Gue , Bro. Ya , Gue harus tahu banyak hal tentang gadis itu..!" Kata Ray mendekatkan ponsel ke mulut hingga suara Ray begitu dekat sekali di telinga Benny seakan -akan Ray berada di depannya Benny.

" Aish ,kuping Gue budek nih..! Ya , Gue cari tahu siapa tuh anak cowok di foto tukang bakso depan danau kompleks perumahan Gue." Jawab Benny menjauhkan ponselnya dari telinganya.

" Nah ,itu baru sepupu Gue yang jenius." Kata Ray terkekeh senang usai mendengar janji Benny untuk jadi detektif pribadinya untuk Raymond bisa dekat dengan Evelyn.

Ray melihat jam di dinding kamar nya. Ia batalkan niat nya untuk menelepon atau wa an dengan Eve secara langsung karena Ia tahu jadwal tidur nya Eve di malam hari.

" Mm..Besok saja deh Aku mencoba telepon Eve." Kata Ray tersenyum sendiri menatap foto Evelyn sedang makan ice cream Mcd di taman bermain di kompleks perumahan Anyelir.

" Manisnya dirimu , Eve." Kata Ray lembut di layar ipad sebelum Ray membaringkan dirinya untuk tidur di tempat tidurnya yang mewah dan elegan.

Pagi hari yang cukup berawan dengan cahaya sinar matahari yang tak terlalu menyengat telah membangunkan tidur Ray untuk pemuda ini bisa melakukan segala aktivitas nya dengan baik dan bersemangat.

Ray turun dari lantai atas menuju ke ruang makan yang berada di lantai bawah. Awalnya ,Raymond ingin melewatkan pagi harinya untuk sarapan pagi bersama dengan Delia, Mommy dan Kakak laki -laki tiri serta adik laki -laki tirinya di rumah makan di rumah keluarga Gilberto Xu.

Namun , Ray batalkan niat nya itu setelah Ray tak melihat adanya kehadiran Delia bersama Mommy tiri nya dan juga saudara -saudaranya yang lain di ruang makan.

" Delia ? "

" Biasa ," Jawab Mommy ringan.

" Daddy ? "

" Ya." Jawab Mommy acuh tak acuh.

Ray membalikkan tubuhnya dan meninggalkan ruang makan dengan langkah yang cukup tergesa -gesa untuk Ray segera tiba di ruang pribadi Delia yang terbuat semacam jeruji khusus untuk anak nakal.

" Dad..! " Ray menghentikan Daddy yang sudah ingin menyuapi makan Delia dengan tak sabar.

" Untunglah Kau sudah datang ke sini..Sekarang Kau urus adikmu itu dengan baik." Kata Daddy yang menaruh piring di nampan di meja dekat kaki Delia di rantai.

" Ya , dan itu pasti." Jawab Ray sedih sekali. Ia pun menggantikan Daddy nya mengurusi makan pagi Delia.

Delia memandang kosong dirinya dengan mulut rapat tak mau menghiraukan sapaannya dan juga perawatannya kepada Adiknya itu. Ray semakin pedih melihat penyakit unik Adiknya itu. Ia pun menaruh piring di nampan ,lalu merapikan barang -barang adiknya di kopor.

"Ayo , sebaiknya Kita keluar dari rumah ini ." Kata Ray menggandeng tangan Delia yang mematuhi dirinya.

Daddy Handoko Gilberto Xu dan yang lainnya kini memandang Ray dan Delia dengan alis bertaut menjadi satu karena heran dan terkejut sekali usai Ray mengajukan permohonan untuk dirinya dan Delia keluar dari rumah Daddy nya itu.

" Kemana Kau akan pergi membawa Adikmu dari rumah Daddy ? " Tanya Handoko Gilberto Xu nada keras kepada Ray di pintu ruangan keluarga.

" Ke Jakarta. Di sana , Ray sudah mengontrak satu unit apartemen yang cukup layak untuk Ray dan Delia tinggal , Dad. Jadi , Dad tak perlu cemas hati memikirkan kami .Dad cukup habiskan saja waktu Dad untuk memikirkan mereka yang kini menjadi keluarganya Dad." Jawab Ray nada wibawa yang membisukan Handoko Gilberto Xu.

" Baiklah.Apakah kau punya pekerjaan di Jakarta atau usaha untuk hidupi dirimu dan Delia ? Delia perlu perawatan psikiater untuk pengobatannya itu." Kata Handoko Gilberto Xu yang merasa amat tak rela berpisah dengan kedua orang anaknya itu yang berasal dari mantan istrinya dahulu.

" Dad, tenang sajalah..Dia pasti punya tabungan dari uang bulanan yang dikirimkan oleh Papamu di Harbour city ,Hongkong." Kata Mommy Regina yang terdengar oleh Ray adalah Daddy Handoko tak perlu biayai hidup Ray dan Delia lagi.

" Papaku adalah papa mu jua , Regina. Dan ,satu lagi Papa tidak lagi tinggal di kota Harbour City melainkan di kota Osaka, Jepang. Ray ini putraku dan Delia putriku. Aku wajib biayai hidup mereka sampai kapanpun." Kata Daddy Handoko Gilberto Xu memandang Mummy Regina dengan tatapan mata tak suka dengan kata -kata kurang nyaman di dengarnya itu.

" Dad dan Mum..Tolong jangan bertengkar lagi karena Ray dan Delia ,ya ? Kami bisa memulai dan mencari biaya hidup kami sendiri di Jakarta tanpa menyusahkan kalian maupun Akong." Kata Ray jenuh sekali terhadap percakapan yang sangatlah bertolak belakang dengan hati kedua orang tua itu mengenai dirinya dan adiknya.

Bersambung..!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!