NovelToon NovelToon

Pewaris Raja Iblis

CHAPTER. 01 - AWAL MULA

Saat kebencian manusia semakin banyak dan saat pertumpahan darah semakin sering terjadi, saat itulah iblis muncul untuk menguasai pikiran mereka. Setidaknya, ada tujuh Raja Iblis yang lahir secara bergantian. Mereka itu adalah Kemalasan, kemarahan, iri hati, keinginan berlebih, rakus, kesombongan dan keserakahan. Ketujuh Raja Iblis ini memiliki begitu banyak pengikut yang membuat mereka semakin bertambah kuat. Alhasil, perang antara manusia semakin menjadi-jadi dan kehancuran pun tak bisa dihindarkan.

Namun, diantara kekejaman mereka, ada pula satu cahaya yang membuat kekuatan mereka semakin melemah hingga pada akhirnya mereka akan mati karena terus kehilangan kekuatannya. Dia itu adalah Raja Iblis termuda yang lahir dari pernikahan antara manusia dengan iblis. Anak itu adalah, Shin Yixuan yang berarti Kilau cahaya.

***

”Ibu! Lihatlah! Aku membawakan kelinci ini untuk ibu!” seru seorang anak muda berumur lima tahun yang datang menghampirinya Ibunya dengan membawa sebuah kepala kelinci yang sudah terpisah dari tubuhnya.

Wanita itu tampak sangat terkejut ketika melihat wajah Putranya dipenuhi dengan bercak darah. Ia menghampiri putranya dan membersihkan darah yang ada di wajahnya. ”... Ibu sudah bilang, jangan asal membunuh hewan-hewan yang ada di hutan. Kau lihat sendiri kan? Wajahmu jadi kotor seperti ini.”

Anak laki-laki itu menunjukkan senyum kekanak-kanakannya dan berkata, ”... Aku tidak asal membunuhnya. Tadi, ada seekor serigala yang kelaparan. Jadi, aku memberikan tubuh kelinci ku padanya.”

”Lain kali kau tidak boleh membunuhnya, ya? Kelinci ini juga ingin hidup sama sepertimu. Biarkan serigala itu mencari makanannya sendiri.” ucap wanita sambil memegang kepala kelinci yang berada di tangan Putranya. ”... Kau mengerti kan? Yixuan, Putraku.”

Anak itu kemudian mengangguk sedih dan berkata, ”Tentu Ibu, aku mengerti.”

Wanita itu kemudian menggandeng tangan putranya dan berkata, ”Kalau begitu, kita akan pulang sekarang. Kau sudah puas berjalan-jalannya kan? Ibu akan memasak makanan kesukaanmu.”

Mendengarnya bicara membuat anak ini terlihat sangat senang. Seketika wajahnya berseri-seri dan ia pun langsung berkata, ”Kalau begitu, selagi Ayah tidak ada di sini, aku ingin kuah jantung rusa yang selalu Ibu buatkan untuk Ayah!”

Wanita itu tersenyum padanya dan berkata, ”Baiklah. Ibu akan membuatkannya untukmu. Tapi, kau jangan mengatakan hal ini pada Ayahmu jika makananmu tidak ingin direbut olehnya.”

Anak itu kemudian menganggukkan kepalanya karena senang. Ia tahu kalau Ayahnya bukanlah manusia dan Ibunya adalah penyihir ular terkuat yang pernah menghancurkan keluarganya sendiri. Raja iblis pemalas, Luo Hein adalah Ayahnya sedangkan Ibunya adalah penjahat terkejam bernama Shin Buyen. Sedangkan dirinya sendiri tidak tahu apakah ia Ibis atau manusia.

Awal mula dari kehancuran adalah pernikahan antara manusia dengan iblis yang seharusnya tak pernah terjadi.

***

Sebuah rumah sederhana yang sangat jauh dari tempat semua orang berkumpul. Di sekitar hutan tersebut telah terpasang beberapa mantra penghalang yang membuat para arwah pendendam tidak bisa memasuki wilayah mereka. Luo Hein melakukan ini karena ia tidak ingin ada salah satu dari Raja Iblis yang mendatangi tempatnya dan mengusik ketenangan keluarganya. Apalagi, semenjak Shin Yixuan lahir, ia semakin memperkuat mantra penghalangnya dan bahkan ia tidak membiarkan satu hewan sihir manapun yang bisa memasukinya.

”Ibu! Mengapa aku tidak pernah bertemu manusia yang lain selain Ibu dan aku? Lalu, mengapa Ayah selalu melarangku pergi keluar jauh-jauh dari rumah ini?” tanya Shin Yixuan yang terlihat murung saat ia telah berhadapan dengan meja makan.

”Dia melakukan ini karena untuk melindungimu. Kau masih terlalu kecil untuk pergi keluar. Lagipula, ada banyak hewan buas yang berkeliaran di luar sana.” jawab Shin Buyen sambil meletakkan mangkuk berisikan sup jantung rusa dan memberikannya pada Shin Yixuan.

”Aku tahu. Tapi, aku sangat ingin pergi keluar. Aku ingin tahu seperti apa kehidupan di luar sana. Seperti apa mereka semua dan seperti apa sifat-sifat mereka. Bagaimana cara mereka saling berbicara dan bercanda dengan orang-orang yang seumuran dengannya. Di sini sangat sepi sekali. Aku ingin bertemu dengan orang-orang yang seumuran denganku.” ucap Shin Yixuan sambil mengaduk makanannya.

Shin Buyen menatapnya dengan sedih. Ia tahu kalau selama ini Luo Hein terlalu mengawasinya dan mengurungnya di tempat yang sama. Apalagi, di usianya saat ini, ia pasti membutuhkan satu orang yang seumuran dengannya untuk diajak bicara.

”Maaf, ya. Kau tidak bisa pergi sebelum kau dewasa dan bertambah kuat.” ucap Shin Buyen sambil menyentuh pundak sempit Shin Yixuan yang menatapnya.

”Kalau begitu, kapan aku akan berlatih? Aku ingin kuat sekarang juga agar aku bisa pergi.” ucap Shin Yixuan tanpa ekspresi.

”Tubuhmu masih terlalu kecil dan terlalu lemah. Jika dipaksakan, tubuhmu akan hancur.” jawab Shin Buyen.

Seketika, Shin Yixuan tampak sedih dan murung. Ia bahkan tidak lagi menyentuh makanannya dan terus menundukkan kepalanya.

Karena tak ingin melihat wajahnya sedih seperti itu, Shin Buyen mencoba untuk menghiburnya dengan berkata, ”... Meskipun begitu, Ibu akan mengajarkanmu cara melempar pisau agar kau bisa melindungi dirimu saat Ibu tidak ada.”

Perlahan, ekspresi Shin Yixuan semakin membaik dan terlihat senang. Ia pun tersenyum padanya dan bertanya kembali, ”Benarkah? Ibu akan mengajariku langsung?”

Shin Buyen tersenyum padanya dan berkata, ”Tentu saja. Aku akan mengajarkanmu setelah kau makan.”

Seolah percaya dengan perkataannya, Shin Yixuan langsung melahap semua makanannya sampai habis karena ia sangat ingin ibunya melatih dirinya langsung.

***

”Tolong, ampuni aku! Biarkan aku hidup, Tuan!” rintih seorang laki-laki tua yang telungkup di depan pemuda berjubah hitam yang penuh dengan cipratan darah. Selain itu, ruangan yang mereka tempati saat ini sudah dipenuhi dengan mayat-mayat manusia yang mati tanpa jantung dan darah.

Pemuda yang ada di hadapannya ini bukanlah manusia melainkan, Iblis yang menyerupai manusia! Ia selalu lapar dan selalu mencari mangsa setiap hari. Iblis sepertinya, hanya bisa memakan jantung dan darah manusia untuk meningkatkan kekuatannya. Namun, jika ia tidak memakannya dan menggantinya dengan yang lain maka, kekuatannya akan melemah dan ia pun akan mati dengan perlahan.

”Mengapa harus membiarkanmu hidup?” tanya iblis di sana. ”... Kau adalah salah satu dari orang-orang yang berusaha mencari keberadaan ku dan mencoba untuk membunuhku. Aku hanya melindungi diriku dari orang-orang seperti kalian. Terlebih lagi, aku memiliki sesuatu yang harus aku lindungi.”

Iblis itu berjalan mendekati manusia yang ada di depannya dan membisikkan sesuatu padanya, ”Orang-orang lemah seperti kalian, tidak mungkin bisa membunuh iblis sepertiku.” ucapnya diakhiri senyum seringai dan setelah itu, ia pun mencabut jantungnya dan memakannya di tempat.

Beberapa saat setelah ia memakannya dan membuat darah semakin berceceran di tempatnya, iblis itu kemudian menoleh ke belakang dan menatap ke arah sosok wanita berhanfu hitam yang sedang berdiri di belakangnya.

”Guju! Kau bisa memakan mereka sekarang. Hasil buruan mu cukup bagus untuk hari ini.” ucap iblis itu sambil berjalan meninggalkan genangan darah yang diinjaknya.

”Baik, Yang Mulia.” jawab wanita yang ada di belakangnya.

CHAPTER. 02 - BERLATIH

”Ahk!”

”Ada apa Yixuan?” tanya Shin Buyen yang terlihat cemas setelah mendengar Shin Yixuan merintih kesakitan karena pisau yang melukai pergelangan tangannya saat ia sedang membawa lima buah pisau di kedua tangannya.

”Aku baik-baik saja! Ini hanya luka kecil.” ucap Shin Yixuan dengan perasaan senang meskipun pergelangan tangannya sedang berdarah-darah.

Shin Buyen semakin bertambah cemas karena jika luka itu biarkan, bisa-bisa Shin Yixuan akan jatuh demam karena infeksi pada lukanya.

”Kemarilah! Aku akan mengobatinya lebih dulu.” ucap Shin Buyen sambil menarik Shin Yixuan kembali ke teras halamannya. Ia kemudian mengambil sebuah kain yang ada di balik pakaiannya dan membersihkan darah kering maupun basah yang masih melekat di kulit Putranya. ”... Jika dibiarkan kau akan demam. Ibu tidak ingin melihatmu jatuh sakit berhari-hari.”

”Ibu! Aku bilang aku baik-baik saja. Ibu tidak perlu melakukan ini padaku. Jika aku terus mengeluh seperti ini, kapan aku akan menjadi kuat?” ucap Shin Yixuan sambil merengek padanya.

Shin Buyen kemudian menatap ke arah Shin Yixuan yang ada di depannya. Perlahan, ia pun kembali tersenyum dan menyentuh wajahnya sesekali. ”... Tetapi, kesehatan dan keselamatan mu lah yang terpenting di sini. Kau tidak akan bisa bertambah kuat jika kau sakit-sakitan seperti ini.” ucapnya.

”Tapi, Ibu! Aku ingin segera berlatih!” celetuk Shin Yixuan saat Shin Buyen baru akan membungkus lukanya dengan kain tipis.

”Bersabarlah sebentar. Ibu akan mengajarimu setelah ini.” ucapnya sambil mengikatnya dengan rapi agar tidak terlepas. Lalu, beberapa saat kemudian, ia pun selesai dan mengembalikan tangan Shin Yixuan kembali.

”Ibu sudah selesai! Kalau begitu cepat! Ajari aku cara melempar pisau dengan benar!” seru Shin Yixuan yang langsung berlari ke tengah-tengah halaman belakang yang dipenuhi dengan rumput-rumput tebal dan tinggi.

Shin Buyen berjalan menghampirinya dan berhenti tepat di belakangnya. Ia kemudian berlutut di sana sambil memegang kedua tangan Shin Yixuan seolah ia berusaha untuk mengarahkannya. ”... Kau harus merasakan angin yang berhembus melewati ujung kepalamu. Fokuskan pada titik yang menjadi sasaran mu kali ini. Saat kau sangat yakin kalau lemparanmu akan mengenainya, kau bisa melepasnya sekarang juga.”

Sedetik kemudian, secara bersamaan keduanya melempar sebilah pisau tersebut dan dalam sekejap, pisau itu berhasil menancap pada sebuah batang pohon besar yang tumbuh sedikit lebih jauh dari mereka.

”Lihat! Aku berhasil mengenainya!” seru Shin Yixuan yang terlihat senang saat melihatnya.

Shin Buyen juga ikut senang ketika melihatnya. Ia kemudian mengelus kepala Shin Yixuan dan berkata, ”... Sekarang coba kau ulangi lagi. Ikuti apa yang aku katakan padamu tadi. Kau pasti bisa mengenainya dengan mudah.”

Shin Yixuan mencoba untuk mendengar dan mengingat apa yang dikatakan oleh Shin Buyen padanya tadi. Ia mencoba untuk melepaskan pisaunya agar tepat mengenai pohon yang ada di depannya. Selama beberapa detik ia terus memulai ancang ancang untuk menyerang. Dan tak lama kemudian, ia pun melepaskannya juga. Akan tetapi, pisaunya ini tidak bisa menyentuh pohonnya dan mendarat di atas tanah, tak jauh dari tempat pohon itu berdiri.

Melihat hal itu, Shin Yixuan semakin bertambah murung dan langsung berdiri menghadap Shin Buyen. ”... Ibu, maaf. Aku tidak bisa melakukannya dengan benar.” ucapnya dengan sedih.

Tangannya yang lembut kembali menyentuh kening Shin Yixuan dan berkata, ”Kau bisa mengulanginya lagi. Lakukan sampai kau bisa dan jangan memaksakan dirimu.”

Shin Yixuan mengangguk paham dengan perkataannya.

***

Malam harinya, suasana sepi terjadi. Langit terlihat gelap dan kumpulan manik-manik tampak bercahaya ketika seseorang melihatnya dari balik jendela. Shin Yixuan terbangun di tempat tidurnya setelah ia mendengar suara seperti langkah kaki yang sedang bergerak mendekatinya. Suara tersebut tak berhenti selama beberapa saat. Awalnya ia berpikir kalau suara itu berasal dari Shin Buyen yang sedang melewati kamarnya. Akan tetapi, ia juga merasa heran ketika ia menatap ke arah luar jendela, terdapat ekor ular besar yang sedang bergerak ke dalam hutan.

Karena ia sangat ingin tahu seperti apa dunia luar, ia pun melompat keluar jendela dan mengikuti suara ular yang sedang berjalan ke dalam hutan. Karena suasana yang begitu gelap terlebih lagi, cahaya bulan tertutup oleh lebatnya dedaunan yang ada di dalam hutan, sempat membuat Shin Yixuan kesulitan untuk melihat ke depan. Lalu, tiba-tiba saja sebuah akar pohon muncul dari dalam tanah sehingga membuatnya terjatuh ke depan saat ia sedang berlari.

”Aduh, duh. Tadi itu apa? Aku tak bisa melihat apapun di sana.” gumam Shin Yixuan sambil mengusap luka lecet yang ada di dahinya akibat benturan dengan tanah tadi.

Ketenangan sempat terjadi selama beberapa saat sebelum akhirnya, ia mendengar sebuah suara eraman serigala yang sedang bersembunyi di balik semak-semak yang ada di sekitarnya.

Shin Yixuan terlihat waspada saat dihadapkan dengan suara tersebut. Ia mengambil sebuah batang kayu yang terjatuh dari atas pohon dan menjadikannya sebagai senjata sementara. Setelah ini, ia mungkin akan menyesal karena telah melawan perkataan ibunya sendiri. Ia tidak tahu kalau di hutan ini menyimpan kerumunan serigala yang kelaparan. Berbeda dengan serigala yang ditemui olehnya siang hari tadi.

Selama beberapa saat, ia terus terdiam dan mendengarkan suara tersebut. Lama kelamaan, muncul sepasang mata merah yang berasal dari kegelapan yang ada di depannya. Ia pun semakin berjalan mundur dan menjaga jarak dengan tatapan tersebut. Lalu, tak lama kemudian, gerombolan serigala yang mengepungnya dari berbagai arah akhirnya mulai menyerangnya secara bersamaan.

Saat itu terjadi, Shin Yixuan tak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah dengan keadaan yang akan terjadi selanjutnya. Akan tetapi, bersamaan dengan hal itu, muncul serigala besar yang langsung menyerang kerumunan serigala tersebut.

Gigi taring yang besar dan tajam lalu, kedua kaki yang tampak kokoh serta mata merahnya yang menyala di tengah malam, ukurannya bahkan tiga kali lebih besar dari serigala yang akan menyerangnya. Namun, ia tak pernah menyangka kalau serigala yang satu ini akan menyelamatkannya dan membunuh seluruh serigala yang hampir akan mengoyak dagingnya.

”Tuan serigala?”

Shin Yixuan menatap sepasang mata berwarna merah menyala dan gigi taring yang sudah berlumuran dengan darah. Hembusan nafasnya terdengar mengerikan dan bahkan, langkah kakinya saja sudah membuat tanah yang diinjaknya hancur sebagian.

Mulanya, Shin Yixuan takut untuk menghadapi serigala ini. Akan tetapi, dalam waktu singkat, serigala itu langsung menundukkan kepalanya sehingga, membuat Shin Yixuan merasa terkejut.

”Ternyata dia serigala yang sangat baik.” batin Shin Yixuan yang langsung menyentuh kepala serigala tersebut. Lalu, sedetik kemudian serigala itu berubah menjadi kepingan-kepingan debu yang berterbangan ke langit dan dengan perlahan, sosoknya berubah menjadi seorang pemuda berpakaian lusuh dengan rambut coklat yang begitu bersinar dengan bola matanya yang berwarna coklat keemasan seperti senja.

”Terima kasih karena sudah menyelamatkanku dan sudah menyadari keberadaanku, Tuan muda.” ucap pemuda itu dengan pelan. Dan setelah ia mengatakannya, ia langsung terjatuh ke tanah dan membiarkan Shin Yixuan kebingungan karena ia tidak tahu darimana ia berasal.

CHAPTER. 03 - TUAN SERIGALA

”Ibu! Lihatlah! Dia bangun!” seru Shin Yixuan yang terus memperhatikan wajah pemuda semalam. Wajah itu terlihat sedih dan suaranya terdengar begitu pilu. Bola matanya lebar dan secerah matahari. Namun, karena sedang dirundung oleh kesedihannya, bola matanya berubah menjadi mendung seperti senja.

”Rumah siapa ini? Dimana aku berada?” gumam pemuda yang terlihat bingung sambil menatap sekitar. Sebuah rumah bambu yang sangat sederhana dan memiliki harum bunga Azalea yang tumbuh di sekitarnya. Ia tidak akan ragu. Siapapun pasti akan merasa nyaman setelah tinggal di rumah ini.

”Syukurlah, kau sudah sadar.” ucap Shin Buyen yang langsung berjalan menghampirinya dengan membawa semangkuk sup daging dan kuah darah rusa untuknya. ”... Yixuan membawamu kemari. Dia bilang kalau kau adalah serigala yang sudah menyelamatkannya malam tadi. Jadi, dia ingin aku mengobatimu.”

Pemuda itu tertegun dan langsung menatap ke arah Shin Yixuan yang berada di atas tempat tidurnya. ”... Terima kasih Tuan muda. Aku sangat menghargainya.” ucapnya.

”Sebelumnya, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu.” ucap Shin Buyen sambil melipat tangannya. ”... Bagaimana kau bisa berada di sini? Raja iblis ketujuh telah memasang banyak mantra penghalang untuk mengusir kalian dari tempat ini.” tanyanya karena sebelumnya, ia sudah tahu kalau pemuda ini bukanlah manusia.

Pemuda itu terkejut lalu berkata, ”... Izinkan aku mengenalkan diriku lebih dulu, Nyonya. Namaku adalah Guanyun dari klan Serigala. Aku adalah pelayan dari Raja Iblis kelima San Wuzhi. Nyonya pasti sudah tahu kalau Raja ketujuh dan kelima tidak saling bermusuhan seperti kelima Raja lainnya.” jelas pemuda bernama Guanyun.

”Raja kelima?” seru Shin Yixuan yang terlihat takjub. ”... Aku dengar Raja Iblis kelima sangatlah kuat. Dia bahkan hampir menyamai Ayahku! Jika mereka berdua menyatukan kekuatan mereka, mungkin saja kelima Raja Iblis lainnya akan langsung tumbang!”

Guanyun terlihat senang ketika mendengarnya. ”Tuan muda benar sekali.” jawabnya.

Shin Buyen terdiam selama beberapa saat sambil menatapnya dengan serius. ”... Setelah ini kau bisa pergi. Entah apa yang akan dilakukan oleh Raja ketujuh jika dia melihatmu di sini.” ucapnya sambil membawa Shin Yixuan kembali.

”Mengapa Ibu juga membawaku? Aku ingin bermain sebentar dengan Paman Guanyun.” ucap Shin Yixuan.

”Ibu tidak mengizinkanmu untuk bermain dengannya. Aku sudah mengobatinya sampai sembuh jadi, kesepakatan kita berakhir!” ucap Shin Buyen.

”Tapi, ibu!”

”Tidak!”

Setelah keduanya pergi meninggalkannya di sana, Guanyun meraih mangkuk berisikan sup daging rusa miliknya. Ia memandang wajahnya yang terpantul di permukaan makanan tersebut. Wajahnya terlihat lebih baik dari sebelumnya. Tidak ada lagi goresan luka akibat pertarungan. Ia bahkan merasa penasaran mengapa Shin Buyen bisa menyembuhkannya dengan cepat seperti ini.

”Yang Mulia, kau memiliki harta yang sangat berharga yang pantas untuk dilindungi. Tapi, sayangnya dia tidak tahu kalau hal ini bisa melemahkan kekuatannya. Semakin lama ia melindungi mereka berdua, mungkin saja tak lama lagi ia akan mati dan seseorang harus menggantikan posisinya.” gumam Guanyun sambil menatap sinis ke arah luar jendela.

Siang harinya, Shin Yixuan kembali berlatih melempar pisau sendirian karena saat ini, Shin Buyen sedang pergi ke kota untuk mencari bahan makanan yang sudah habis. Sebelumnya, Shin Buyen juga menitipkan pesan padanya agar ia tidak pergi kemanapun seperti malam tadi dan selalu mengawasi gerak-gerik Guanyun yang selalu terlihat mencurigakan.

Tetapi, Shin Yixuan tidak benar-benar mengikuti apa yang Shin Buyen katakan padanya. Ia akan berlatih pedang namun, ia akan pergi keluar untuk melihat-lihat sesuatu. ”Aku akan berburu kelinci di luar setelah aku berhasil mengenai sasaran.” gumam Shin Yixuan yang tak berhenti menatap titik sasaran yang ada di depannya.

”Tuan muda!” seru Guanyun bersamaan dengan saat Shin Yixuan akan melepaskan pisaunya. Alhasil, pisau tersebut malah terjatuh ke tanah dan lagi-lagi ia gagal untuk kesekian kalinya. ”... Padahal aku sangat yakin kalau aku akan mengenainya.” gumam Shin Yixuan yang terlihat murung.

”Maafkan aku, Tuan muda.” ucap Guanyun yang mencoba menghibur Shin Yixuan yang sedang sedih. ”... Aku datang kemari karena ingin mengajak Tuan muda berjalan-jalan keluar untuk melihat-lihat.”

Shin Yixuan menatap Guanyun yang ada di depannya dan bertanya, ”Benarkah? Tapi, bagaimana dengan bahaya yang ada di sana? Seperti serigala yang menyerangku kemarin dan jurang jurang besar yang bersiap melahap siapapun di sana?”

Mendengar hal itu, Guanyun tertawa kecil dan berkata sambil menepuk pundak sempit Shin Yixuan. ”... Tenang saja, aku di sini. Tuan muda pasti akan baik-baik saja selama aku berada di dekatmu.”

Sementara ini, di sebuah pasar yang ada di kota ketika Shin Buyen hendak mencari beberapa bahan makanan yang dibutuhkan olehnya. Sebuah jejak darah yang tertutupi oleh debu menjadi sasaran perhatiannya saat ini. Jejak darah yang sangat tidak biasa dan tak ada seorangpun yang menyadarinya, membuat Shin Buyen merasa cemas mengenai keberadaan pembunuh yang bisa datang dimana saja.

Perlahan, langkahnya pun mulai sangat yakin untuk mengikuti jejak tersebut. Orang-orang mulai merasa aneh padanya karena ia terus menatap ke bawah dan tidak pernah mengalihkan perhatiannya pada para pedagang yang ada di sekitarnya.

Setelah beberapa menit ia terus mengikuti jejak darah tersebut, langkahnya langsung terhenti saat ia telah sampai di depan sebuah rumah kosong yang dipenuhi dengan aroma anyir di dalamnya.

”Darahnya sudah kering dan dagingnya sudah membusuk. Ada sekitar lima belas orang yang berada di dalam sana dan semuanya mati dengan mata terbuka lebar karena melihat sesuatu yang mengerikan.” batin Shin Buyen setelah ia menghirup aromanya. ”... Tanpa jantung dan darah!”

”Ada apa ini? Sudah sejak tadi aku mencium aroma darah di rumah ini.” ucap seorang wanita paruh baya yang juga menghampirinya dengan tatapan yang terlihat heran setelah melihatnya.

Shin Buyen berpura-pura tidak mengetahuinya dan berkata padanya, ”Aku kebetulan berhenti di sini dan mencium aroma yang sama denganmu. Mungkin ada sesuatu tersimpan di dalamnya. Apakah tidak ada yang membukanya?”

Wanita itu langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, ”Penduduk di sini tidak ada yang berani. Ada sekelompok pemburu iblis yang ingin membunuh Raja Iblis ketujuh dan juga keturunannya. Mereka selalu terlihat mengerikan jadi, kami tidak berani membukanya.”

”Pemburu Iblis?” tanya Shin Buyen yang terlihat terkejut.

”Iya, itu benar.” jawab wanita. ”... Mereka mengumumkan pada penduduk yang ada di sini kalau mereka akan menghabisi Raja ketujuh dan mengembalikan perdamaian kembali. Namun, sudah dua tahun ini tidak ada perubahan sama sekali.”

Shin Buyen terdiam selama beberapa saat dan memikirkan sesuatu yang mungkin akan terjadi di rumahnya. ”... Kalau begitu, sebaiknya aku pergi saja. Putraku sudah menungguku di rumah.” ucapnya sambil menatap wanita itu dan hendak akan berjalan pergi. ”... Tapi, tidak ada salahnya jika kalian melihat keadaan mereka sesekali untuk menghindari kejadian yang lebih buruk lagi.”

Wanita itu tersenyum padanya dan berkata, ”Kau baik sekali Nona.”

Sedetik kemudian, Shin Buyen akhirnya pergi dari tempat tersebut dengan terburu-buru karena ia takut sesuatu terjadi pada Shin Yixuan di rumahnya terlebih lagi, ia meninggalkannya bersama dengan Guanyun yang belum dikenalnya dengan baik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!