Saat ini Reyhana yang sering di panggil dengan Hana tersebut sudah berada di rumah nya bersantai padahal ia harus nya masih ada jam kuliah namun karna dosen yang masuk sama sekali tak ia sukai jadilah ia bolos masuk.
"Lebih asyik beginikan dari pada masuk sama tu dosen yang killer nya minta ampun,bisa-bisa gua naik darah berurusan terus sama dia"celetuk Hana dengan makanan di depan nya sambil mata nya menatap ke arah televisi yang menyala di depan nya.
"Reyhanaaa kamu bolos lagi"suara menggelegar itu berasal dari lantai atas rumah Hana.
"Biasa aja ma seperti mama gak tau aja siapa Hana"ucap Hana santai.
"Astaga Hana mau jadi apa kamu ini haa,dari dulu gak berubah juga kamu ini sudah kuliah Hana bukan sekolah lagi yang seenak nya bolos begitu kamu tahu jika kamu bolos setiap hari begini yang ada kamu akan jadi mahasiswa abadi di kampus"omel Mama Rina.
"Mama tenang saja walaupun sering bolos otak Hana ini encer ma masih bisa di fungsikan"ucap Hana.
"Mama pusing melihat mu seperti ini terus kalau sampai papa tahu kamu bolos lagi tamat sudah riwayat mu"ucap mama Rina.
"Nah maka dari itu mama jangan memberi tahu papa"ucap Hana.
"Apa yang tidak di beritahu"ucap seseorang yang baru saja tiba di rumah mendengar pembicaraan terakhir kedua wanita tersebut.
Mampus gua kenapa papa bisa pulang sih biasa nya juga akan pulang sore,batin Hana menatap papa nya yang baru saja sampai.
"Kamu bolos pelajaran lagi Reyhana"tanya papa Adit menatap tajam Hana.
"Ehh bukan pa tadi Hana pusing maka nya pulang bukan bolos pa"ucap Hana berasalan.
"Pusing tapi bisa santai begitu"tanya papa Adit.
"Aduh pa Hana ke kamar dulu kepala Hana pusing lagi"ucap Hana berdiri dari duduk nya.
"Jangan banyak alasan kamu Hana katakan saja jika kamu bolos lagi"ucap papa Adit menatap tajam putri satu-satu nya tersebut yang selalu membuat ulah dari dulu sampai sekarang.
"Iya iya"ucap Hana akhir nya.
"Kamu tidak capek apa setiap hari berulah terus papa saja capek melihat nya"ucap papa Adit memijit pelipis nya pelan.
Ya kalau capek gak usah di lihat lah pa apa susah nya sih,batin Hana.
"Tumben papa pulang siang hari ini begini biasa nya juga sore"tanya Hana mengalihkan pembicaraan.
"Nanti malam ada tamu yang datang kamu jangan kemana-mana karna nanti malam tamu yang datang adalah teman papa juga ada hal penting yang akan di bicarakan"ucap papa Adit.
"Kalau Hana tidak sibuk pa"ucap Hana.
"Reyhanaa"ucap papa Adit datar.
"Ck iya pa"ucap Hana malas tapi dalam hati nya tidak janji.
Ia kembali duduk di sofa karna sudah ketahuan berbohong juga lebih baik ia lanjutkan acara santai nya kembali,sementara orang tua Hana masuk ke dalam kamar meninggalkan Hana sendirian di sana.
Beda hal nya di kampus Regan yang mengajar di kelas Hana menghela nafas kasar karna lagi-lagi gadis bar-bar itu tidak masuk mata pelajaran bersama nya sudah ketiga kalinya.
"Katakan pada Reyhana besok menemui saya jika tidak maka nilai nya tidak akan saya keluarkan atau dia ingin nama nya di coret dari mata kuliah saya"ucap Regan mantap tajam semua mahasiswa di dalam kelas tersebut.
"Baik pak"ucap mereka serentak.
Regan pun mulai mengajar di dalam kelas tersebut tak ada yang berani bergerak dan bermain saat Regan mengajar karna ia tak akan segan-segan menghukum mereka langsung yang membuat mahasiswa takut pada nya hingga ia di juluki dosen paling killer di kampus.
Selesai mengajar Regan keluar dari ruangan tersebut kembali ke ruangan nya sendiri karna tidak ada lagi jadwal nya mengajar ia membereskan tas nya dan keluar dari dalam ruangan tersebut untuk pulang kerumah.
Tiba di rumah Regan menatap kedua orang tua nya yang duduk santai di sana.
"Sudah pulang"tanya mama Regan yang bernama Ayu.
"Iya ma"ucap Regan ikut bergabung dengan orang tua nya.
"Nanti malam kita akan ke rumah teman papa"ucap papa Danar.
"Acara apa pa"tanya Regan.
"Kami berencana untuk menjodoh kan kalian mu dengan putri nya"ucap papa Danar langsung.
"Pa aku tidak mau di jodohkan begitu"ucap Regan cepat.
"Kalau tidak mau di jodohkan kapan lagi kamu akan menikah usia mu sudah semakin tua Regan sebentar lagi kamu akan berumur tiga puluh tahun"ucap papa Danar membuat Regan terdiam karna memang benar apa yang di katakan oleh papa nya.
"Terserah papa saja"ucap Regan bangkit dari duduk nya berjalan menuju kamar nya.
.........
Malam hari nya saat semua orang sibuk di rumah Hana yang tidak mau ikut bergabung dengan acara yang papa nya katakan memilih kabur karna biasa nya mereka akan membicarakan tentang bisnis saja atau cerita lama yang membuat nya bosan.
Diam-diam ia keluar dari kamar dan berjalan cepat menuruni anak tangga hingga akhir nya benar-benar sudah ada di dalam mobil milik nya dengan cepat ia melajukan mobil nya meninggalkan rumah. menuju cafe biasa nya ia berkumpul dengan kedua sahabat nya dari sekolah dulu hingga sekarang.
"Woiii"ucap Hana menghampiri kedua nya yang sudah duduk di sana.
"Tumben lu telat biasa nya juga lu yang duluan di sini"tanya Febi sahabat Hana.
"Di rumah ada acara papa meminta gua ikut bergabung bersama mereka yang ada gua mati bosan mendengar mereka bicara mending gua kabur lah"ucap Hana santai.
"Gila lu entar papa lu ngamuk lagi"ucap Sila.
"Udah biasa juga"ucap Hana.
"Pesananin gua minum dong haus gua lari-lari keluar dari rumah"ucap Hana pada Febi.
"Ck kebiasaan banget sih lo"ucap Febi tapi tetap memesan minuman untuk mereka bertiga.
"Besok lo di suruh pak Regan buat nemuin dia di ruangan nya"ucap Sila menatap Hana.
"Untuk apa tu dosen killer meminta gua nemuin dia"tanya Hana.
"Kata nya kalau lo gak temui di ruangan nya nilai lo gak keluar atau di coret dari mata kuliah nya"ucap Febi.
"Dihh apaan sih tuh dosen kurang kerjaan banget"sewot Hana.
"Ini anak gak berubah juga heran gua kenapa gua punya teman kek lu yah"ucap Sila.
"Entah dia yang bikin ulah dia yang sewot"ucap Febi.
"Lagian tuh dosen juga nyeramin amat yah pasti yang jadi istri nya menderita setiap hari ketemu tu dosen"ucap Hana merinding sendiri setelah mengatakan hal tersebut.
Di rumah Hana sendiri kedua orang tua nya sudah bersiap-siap untuk menyambut tamu mereka yang akan datang.
"Ma panggilkan Hana agar dia juga ikut menyambut mereka"ucap papa Adit.
"Sebentar pa"ucap mama Rani segera melangkah ke lantai atas di mana kamar Hana berada.
Tok tok tok
"Hana kamu siap sayang sebentar lagi tamu nya akan datang"ucap mama Rani mengetuk pintu kamar Hana.
"Hanaa kamu dengar mama tidak"ucap mama Rani lagi tetap tak ada jawaban.
Mama Rani membuka pintu kamar Hana yang tidak di kunci,ia mengedarkan pandangan nya tak ada Hana di dalam nya.
"Astaga anak itu pasti sudah kabur"gumam mama Rani mengecek kamar mandi juga tidak ada. Akhir nya mama Rani turun ke bawah kembali menemui suami nya.
"Hana mana ma"tanya papa Adit.
"Dia tidak ada di kamar nya pa"ucap mama Rani.
"Anak itu memang benar-benar membuat orang naik darah saja,papa sudah bilang pada nya agar ia tidak keluar malah dia kabur"ucap papa Adit kesal.
"Bagaimana sekarang pa mereka pasti sudah mau sampai"tanya mama Rani.
"Mau bagaimana lagi ma terpaksa kita saja yang menyambut mereka cuma papa merasa tidak saja nanti nya"ucap papa Adit.
"Mama hubungi dulu dia pa siapa tahu di angkat"ucap mama Rani segera menelpon Hana.
Tut tut tut
"Hallo ma"ucap Hana di seberang sana.
"Reyhanaa kenapa kau tidak ada di rumah sekarang haaa,sudah tahu tamu akan datang kamu malah kabur"ucap mama Rani kesal sendiri dengan kelakuan putri nya tersebut.
"Mama dan papa saja kan bisa kenapa juga aku harus ikut sih"ucap Hana.
"Pulang sekarang juga mama tidak mau tahu dalam sepuluh menit kamu harus ada di rumah"ucap mama Rani mematikan sambungan telpon tersebut.
"Untung saja kamu anak satu-satu nya jika ada anak ku yang lain sudah aku kirim kamu ke kutub utara karna selalu membuat orang pusing"gerutu mama Rani.
"Bagaimana ma"tanya papa Adit.
"Sebentar lagi juga akan pulang pa"ucap mama Rani.
"Anak itu entah dari mana asal nya suka sekali membuat ulah"ucap papa Adit.
"Tanyakan saja diri papa bukan kah papa juga nakal seperti nya dari mana lagi kalau bukan dari papa"ucap mama Rani kesal.
"Iya juga sih ma tapi Hana itu perempuan ma kalau laki-laki masih wajar sana ini anak perempuan tidak ada kapok nya sama sekali"ucap papa Adit.
Kedua nya berhenti berdebat saat mendengar suara mobil dari depan.
"Bi tolong buka pintu nya yah"ucap mama Rani.
"Baik nyah"ucap bik Mar pembantu di rumah Hana yang sudah bekerja cukup lama di sana.
"Assalamualaikum"ucap mereka baru masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam,kalian sudah sampai"ucap papa Adit menyambut teman nya tersebut.
"Silahkan masuk"ucap mama Rani mempersilahkan tamu nya masuk ke dalam rumah.
"Ini putra ku Regan"ucap papa Danar memperkenalkan Regan.
"Kamu sudah sebesar ini sekarang padahal dulu masih kecil malah semakin tampan juga"ucap papa Adit tertawa pelan.
"Terimakasih om"ucap Regan menyalami orang tua Hana.
"Ayo duduk dulu"ucap papa Adit pada mereka.
"Putri mu mana Dit"tanya papa Danar.
"Sebentar lagi akan datang tadi dia keluar sebentar bersama teman-teman nya"ucap papa Adit.
Lain hal nya dengan Hana yang menggurutu tak jelas mendapat telpon dari mama nya menyuruh nya pulang ke rumah padahal tanpa diri nya juga mereka akan tetap makan malam bukan apa susah nya tinggal makan saja memang harus ada diri nya baru akan mulai makan,pikir nya.
"Gua balik duluan mama gua udah nelpon bisa-bisa gua akan di ceramahi panjang lebar sama mama jika tidak pulang"ucap Hana.
"Kami juga bentar lagi akan pulang kok Han"ucap Febi.
"Besok temani gua ke ruangan dosen killer itu yah takut gua sendirian"ucap Hana pada kedua nya.
"Hmm tapi kami nunggu di luar aja"ucap Sila.
"Gak papa deh asal kan gua gak sendirian ke sana"ucap Hana berdiri dari duduk nya.
"Gua duluan kalian jangan lama-lama di sini"ucap Hana sebelum meninggalkan kedua sahabat nya tersebut.
"Kebiasaan banget tu orang maen pergi gitu aja belum bayar juga"ucap Febi.
"Lo mah kek gak kenal aja tu anak"ucap Sila sudah tahu kebiasaan teman nya tersebut.
"Kita juga balik lah besok pagi ada jadwal kampus juga"ucap Febi.
"Hmm bentar lagi napa ini minum gua belum habis"ucap Sila.
"Habiskan lah tinggal minum doang"ucap Febi.
"Ck gak sabaran banget sih"ucap Sila menghabiskan minuman nya hingga tandas.
Kedua nya pun keluar dari dalam cafe tersebut setelah membayar makanan dan minuman mereka. Hana sendiri sudah hampir sampai di rumah nya tinggal beberapa meter lagi namun mobil nya berhenti.
"Eh eh ini mobil kenapa lagi"gumam Hana mencoba menghidupkan mobil nya namun tak bisa.
"Ck padahal sedikit lagi udah nyampe juga malah mogok di sini"gerutu nya keluar dari dalam mobil membawa tas nya.
Hana berjalan meninggalkan mobil nya tersebut setelah mengunci nya lebih dulu,hingga akhir nya ia sampai di rumah.
"Lelah banget sih cuma jalan beberapa meter doang gila malah panas lagi"ucap Hana bicara sendiri menuju dapur mengambil minum tanpa menatap tamu mereka yang memperhatikan nya termasuk Regan yang begitu mengenal Reyhana.
"Maaf kan kelakuan anak saya dia memang suka begitu"ucap papa Adit merasa tidak enak dengan kelakukan Hana.
"Haha santai saja Dit"ucap papa Danar.
"Hana memang masih kekanak-kanakan maklum saja dia anak kami satu-satu nya jadi waktu kecil selalu di manjakan jadilah seperti itu sekarang"ucap papa Adit apa adanya.
"Kami mengerti kok wajar saja dia seperti itu"ucap mama Ayu.
"Bi pak Mamat dimana yah"tanya Hana pada bik Mar.
"Ada di belakang non"ucap bik Mar.
Hana mengangguk langsung berjalan ke belakang memanggil pak Mamat.
"Pak"panggil Hana.
"Iya neng"ucap pak Mamat.
"Tolong panggil yang biasa pak mobil Hana mogok gak jauh dari rumah"ucap Hana.
"Sebentar neng"ucap pak Mamat.
"Ini kunci nya pak sekalian aja nanti di bawa ke sini lagi"ucap Hana memberikan kunci mobil nya tersebut.
"Iya neng"ucap pak Mamat.
Hana pun meninggalkan pak Mamat setelah urusan nya selesai ia berjalan santai mencari keberadaan orang tua nya dan tamu yang datang ke rumah mereka tersebut.
Setelah berada di ruang tamu mata Hana melotot sempurna melihat ada Regan di sana.
Mampus gua kenapa juga itu dosen killer ada di sini,apa dia mau mengatakan kelakuan ku pada mama dan papa,apes banget sih hidup gua bukan nya tadi dia suruh pada mereka agar menemui nya besok di kampus kenapa malah sekarang ada di sini bisa habis gua jika begini,batin Hana.
"Hana ke sini nak"panggil mama Rani.
"Ehh gak usah ma Hana ke kamar saja maaf mengganggu silahkan lanjutkan lagi pembicaraan nya"ucap Hana segera balik badan ingin kabur dari sana.
"Reyhana ke sini"panggil papa Adit.
"Iss iya pa"ucap Hana malas mendekati mereka dan duduk di samping mama nya.
"Kamu ini malah duduk salim tante dan om itu dulu"ucap mama Rani.
Astaga salah lagi,batin Hana kesal.
Ia pun lantas berdiri kembali menyalami orang tua Regan namun tidak dengan Regan menatap saja ia tak berani.
"Lebih baik kita makan dulu baru kita lanjut kan pembicaraan kita sebenarnya"ajak papa Adit pada mereka.
"Ehh iya mari ke meja makan"ajak mama Rani juga.
"Ma Hana gak usah ikut yah tadi udah makan di luar sama Febi dan Sila"ucap Hana padahal ia belum makan apapun hanya minum saja tadi,tapi karna takut dengan Regan seperti ingin memangsa nya membuat nya beralasan.
"Kamu ini gak sopan seperti itu makan saja walau sedikit"ucap mama Rani.
"Mama maksa banget sih"ucap Hana pelan.
"Lagian siapa suruh kamu kabur haa,papa tadi sudah katakan jangan keluar malah kamu kabur"ucap mama Rani di balas cengengesan tak jelas dari Hana.
Sedangkan Regan yang mendengar nya hanya geleng kepala saja,pantas saja dia berbuat seperti itu di kampus di rumah saja kelakuan nya tak jauh beda,pikir nya.
Semua duduk di kursi masing-masing menikmati makanan di depan mereka termasuk Hana yang tadi nya tak ingin ikut malah makan banyak. Selesai makan mereka kembali duduk di ruang tamu di temani teh dan kue-kue kering yang baru saja di antar oleh pelayan.
"Nak Hana umur nya sudah berapa"tanya mama Ayu menatap Hana.
"Sembilan belas tahun tante"ucap Hana di angguki mama Ayu sambil mata nya menatap Regan.
"Dia baru saja masuk kuliah di kampus ×××"ucap mama Rani.
"Wahh kebetulan sekali Regan juga di sana mengajar"ucap mama Ayu.
"Benar kah berarti kalian saling kenal dong"tanya mama Rani menatap Hana dan Regan bergantian.
"Gak ma"ucap Hana cepat menggelengkan kepala nya.
Siapa juga yang kenal sama dia,dih gak banget lah yah masuk sama dia aja gua ogah apalagi kenal,batin Hana namun tak sedikit pun menatap ke arah Regan.
"Memang nya nak Hana masuk jurusan apa"tanya mama Ayu.
"Manajemen bisnis tante"ucap Hana.
"Lah Regan juga kan mengajar mata kuliah itu masa kalian tidak kenal"tanya mama Ayu heran.
"Ma Hana ke kamar duluan yah ada tugas kuliah yang harus Hana buat besok masuk pagi"ucap Hana tanpa mendengar jawaban mama nya ia sudah ngacir lebih dulu dari sana.
"Bisa mati gua besok di buat dosen killer tu tapi jawaban gua kan gak salah orang gua gak kenal sama tu orang"gumam Hana pelan setelah sampai di dalam kamar nya.
Berbeda dengan Regan yang tersenyum aneh menatap punggung gadis tersebut.
Lihat saja besok apa kamu tidak mengenal saya,batin Regan.
"Bagaimana nak Regan apa kamu menerima putri saya pasti sudah tahu tujuan kalian ke sini bukan"ucap papa Adit pada Regan membuat Regan terdiam.
"Memang nya Hana belum tahu tentang perjodohan ini Dit"tanya papa Danar.
"Belum kami belum memberitahu nya"ucap papa Adit.
"Kalau saya terserah mama dan papa saja om"ucap Regan tidak ingin pusing di buat nya.
"Mama dan papa setuju apalagi jika kalian menikah dalam waktu dekat ini"ucap mama Ayu.
"Tetapi soal Hana kalian sudah melihat bagaimana dia kan masih suka berbuat semau nya"ucap Mama Rani.
"Jika mereka sudah menikah nanti Regan bisa mendidik Hana menjadi lebih baik lagi pula itu hal yang wajar karna usia nya juga masih muda tinggal bagaimana nanti Regan mengajari nya saja"ucap mama Ayu di angguki mereka semua kecuali Regan.
"Ya sudah kami pulang dulu Dit jika Hana sudah menerima nya kabari kami secepat nya agar kita bisa menentukan pernikahan mereka"ucap papa Danar.
"Baik lah kami akan bicarakan dengan Hana dulu"ucap papa Adit.
Keluarga Regan pun akhir nya pulang dari kediaman Hana,di dalam mobil Regan menatap kedua orang tua nya dan menghela nafas kasar.
"Apa mama dan papa yakin ingin menikah kan ku dengan anak kecil begitu"ucap Regan.
"Mama yakin mama lihat dia gadis yang baik dan cantik cuma seperti nya sedikit nakal di lihat dari pakaian nya"ucap mama Ayu karna tadi Hana memang makai jeans ketat robek-robek di padukan jaket kulit.
Regan memilih diam dan fokus menyetir,nanti akan ia pikirkan bagaimana cara nya mengubah sikap Hana jika sudah menjadi istri nya yang pasti nya ia akan pusing di buat nya juga.
.........
Pagi hari menyapa Hana sudah bersiap akan pergi ke kampus,ia menggunakan celana jeans dan kaos oblong serta rambut panjang nya di ikat tak lupa memoles sedikit wajah nya walaupun ia terkenal bar-bar dan sedikit tomboy namun ia menjaga penampilan.
"Pagi mama dan papa ku sayang"ucap Hana duduk di meja makan sambil meletak kan tas nya di kursi satu lagi.
"Angin apa yang membuat mu bangun pagi ini tanpa harus berteriak membangun kan mu"ucap mama Rani mengejek Hana.
"Angin ribut ma"ucap Hana asal.
"Bukan nya mobil mu mogok semalam sudah di perbaiki"tanya mama Rani.
"Seperti nya sudah ma"ucap Hana.
"Tapi mama lihat belum ada di depan"ucap mama Rani.
"Kalau gak ada ya pakai motor lah ma apa susah nya sih"ucap Hana mendapat tatapan tajam dari papa Adit yang mendengar nya.
"Tidak ada motor-motor an di antar pak Mamat atau papa yang akan mengantar mu"ucap pak Adit bukan tanpa alasan mereka tak memperbolehkan Hana naik motor.
Dulu waktu masih SMA Hana memang suka naik motor ke sekolah namun jarang ia akan membawa mobil,setelah kecelakaan di jalan membuat nya sempat kritis dari situ papa Adit dan Mama Rani tak pernah lagi mengizinkan nya mengendarai motor.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!