NovelToon NovelToon

Aksara Diva

Bab. 1 Antara Aksa, Vania, dan Diva

♥️♥️♥️Di sarankan sebelum membaca Episode ini, silahkan membaca " Biarkan Cinta Bicara." Agar lebih Mudah mengerti silsilah keluarga dan pemahaman. ♥️♥️♥️ Happy reading ,😘😘😘

Aksara Widana Pratama menghindari perjodohan yang di buat orang tuanya pada seorang model terkenal kala itu, Aksa memutuskan pergi ke Italy sesuai perintah dari Arya sang kakak ipar. Disana ia melanjutkan kuliah juga mengurus usaha Arya di sana sebagai bekal hidup juga biaya kuliah nya selama berada di sana. Karena orang tua Aksa kecewa dengan keputusan Aksa yang mengacuhkan perintahnya, sehingga ia sama sekali tidak mengeluarkan uang satu peser pun untuk hidup Aksa di sana.

Di Italy Aksa pernah mengagumi seorang model di sana, ternyata gadis itu adalah kekasih Samuel teman kakak iparnya. Karena sempat kecewa di Italy, ia memilih kembali ke Indonesia.

Setelah menghadiri acara tasyakuran kelahiran anak pertama dari Ania dan Arya, Aksa kembali di pertemukan dengan seorang wanita. Teman dari Arya kakak iparnya dulu sewaktu kuliah di Itali.

Siapa sangka sebuah candaan dengan para teman kakak iparnya, membuatnya benar benar menambatkan hati pada seorang wanita teman kakak iparnya. Walau usia wanita itu empat tahun di atasnya, tidak membuat Aksa mundur, karena pada dasarnya Aksa tipe pria yang menyukai wanita diatas usianya.

Vania Ranu Jaya seorang Desainer kondang para kalangan Artis, kemampuan nya di bidang desain modern dalam merancang busana jangan di tanyakan lagi. Bahkan banyak kalangan Artis yang rela mengantri demi mendapat penanganan langsung dari Vania.

Siapa sangka setelah mengejar Vania selama enam bulam, Aksa bisa mengambil hati Vania dengan mudah nya, bahkan selama sudah hampir tujuh bulan ini mereka berstatus sepasang kekasih.

Kepulangan Aksa di Indonesia sudah hampir satu setengah tahun. Ia tidak menyangka jika orang tuanya kembali menjodohkan dengan seorang aktris yang pernah ia tolak sebelumnya. Walau sudah berkali kali orang tuanya di beri pengertian, jika ia sudah menjalin cinta dengan Vania, itu tidak mengubah keputusan Andini ibu Aksa untuk melanjutkan perjodohan yang sudah tertunda hampir empat tahun lebih itu.

Diva Lea Arsyad, Aktris papan Atas yang mempunyai banyak follower di Instagram juga jumlah scraber youtube yang jumlahnya mencapai puluhan juta.

Hidup bergelimang harta sejak ia kecil, tidak membuatnya malas dalam bekerja. Diva adalah anak pertama dari Leo Arsyad. Pengusaha Kaya yang hanya mempunyai dua anak perempuan saja.

Saat ini Diva sudah lulus dari menempuh pendidikan gelar sarjana lulusan Stanford university jurusan Management, kemudian lanjut satu tahun mengambil gelar Magister atau S2.

Diusia dua puluh dua tahun Diva sudah meraih dua gelar, sekaligus. Selesai pendidikan Diva memilih kembali ke Indonesia.

Leo Arsyad ingin Diva langsung terjun melanjutkan bisnis Ayahnya yang bergerak di bidang Properti. Namun sayang Diva belum tertarik untuk masuk bergabung Ayahnya mengurus bisnis keluarga. Diva beralasan Ayahnya masih sanggup, sehingga Diva ingin melewati masa remaja nya yang sempat hilang karena proses belajar belajar dan belajar.

Ayahnya pun menyetujui, Leo memberi kebebasan anaknya selama tiga tahun. Itu berarti di umur Dua puluh lima, mau tak mau Diva harus masuk membantu Ayahnya. Karena terpaksa Diva pun menyetujui, dari pada tidak dapat kebebasan sama sekali.

Hari hari Diva hanya berkeliling mall bersama adiknya, juga sang Asisten yang di percaya menjaga Diva sejak masih kuliah di Stanford university. William namanya.

Hanya bermodal iseng, Diva menerima tawaran sebagai model iklan. Siapa sangka itu menjadi karir nya yang sangat luar biasa. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, popularitas nya melebihi aktris papan atas di kota itu. jumlah follower, scraiber yang naik drastis mencapai tiga puluhan juta, menambah dirinya berada di puncak popularitas saat ini.

Malam ini, Diva berada di kamarnya dengan di temani sang Papa dan Mama. Diva bisa mencium bau tak sedap dari kunjungan irang tuanya.

" Pasti jika bukan menikah, Pasti masuk kantor. " batin Diva tak suka

Bagaimana Diva tidak berpikiran seperti itu. Setiap kali, orang tuanya selalu menanyakan kekasih, pacar atau teman dekat laki laki saat ini, untuk di kenalkan pada mereka. Karena selama ini putri nya, tidak pernah bercerita tentang Pria mana pun.

Papa Mama Diva duduk di sisi ranjang, sedangkan Diva sedang duduk bersandar di tengah ranjang nya.

" Sayang..... Papa mau bicara. " ucap Leo

Hening tak ada jawaban dari Diva.

" Mama mu bilang, anak Nyonya Andini ingin melamarmu. Bagaimana menurutmu?? " tanya Leo baik baik. Bagaimana pun Leo tidak ingin membuat anak nya marah, juga membenci diri nya.

" Nyonya Andini Siapa Pa ?? Yang kemarin sempat mau di jodohkan dengan aku dulu itu ?? Bukankah dia tidak mau dengan Diva dulu, bahkan sempat kabur ke Italy. Memalukan sekali Pa, dulu aja aku udah di tolak, masak mau di Jodohkan lagi Pa ?? " jawab Diva beralasan menolak perjodohan

" Bukan kabur sayang. Aksara ke Italia itu untuk melanjutkan pendidikan. Ia belum siap untuk nikah. Dan sekarang di sudah kembali ke Indonesia. Andini bilang, alangkah baiknya mempertemukan kalian terlebih dahulu. Supaya lebih dekat dulu, baru bisa mengambil keputusan. Bagaimana menurutmu Sayang?? " ucap Mama Diva ikut bicara.

" Tapi Ma, aku rasa Aksa... iya kan namanya Aksa?? " tanya Diva takut salah menyebut nama yang diangguki Papa nya

" Aksara Widana Pratama. " jelas Mama Diva

" Siapa lah dia, yang jelas Diva merasa Aksa tidak suka perjodohan Ma. Dia laki laki, sudah kuliah jauh sampai Itali, bulsyet jika iya tidak punya kekasih Ma. " Diva mencoba melawan

" Kamu juga kuliah di Amerika, tapi sampai sekarang tidak ada satu Pria pun yang kamu kenalkan dengan kami. " jawab Mama Diva

Diva memutar bola mata malas, karena ia di sudutkan dengan ucapan yang menohok. Memang benar selama ini Diva hanya sibuk dengan berfoya foya, namun tidak dengan berpacaran.

Diva sangat bodoh dalam masalah cinta, karena dalam otaknya hanya makan, fashion, dan karir. Sedang kan Pria ??? Diva akan menjawab nanti dulu.

" Ya sudah, terserah Mama Papa saja. Tapi janji, jika memang Diva tidak cocok, jangan memaksa. Karena Diva gak mau ya, seperti di novel novel yang Diva baca. Di jodohkan oleh orang tua nya untuk keperluan bisnis. Kemudian menikah dengan Pria itu tapi di siksa, memang sih akhirnya di cintai, tapi Diva gak mau hidup berduka terlebih dahulu. " jawab Diva

Orang tua Diva tertawa mendengar jawaban Diva.

" Ini bukan kepentingan Bisnis sayang. Papa hanya takut kamu tidak bisa mencari pendamping yang benar. " jawab Leo

" Tidak benar bagaimana ?? Papa kira Diva suka Wanita gitu. " sungut Diva merajuk yang membuat kedua orang tua nya semakin keras tertawa

Bab. 2 Sedikit Informasi

" Sudah De..... Kita mau muter muter berapa jam lagi. Memang gaun seperti apa yang kamu cari sih ?? " Diva jengkel, karena mengekor di belakang adiknya yang tiada berhentinya.

" Bentar sih kak. Belum ada yang cocok nih. " kata Deandra santai dia masih saja jalan mengelilingi Store dari departmen satu ke departmen yang lain.

" Kalo pengen cocok, mending kamu pesen di butik ternama, beres kan ? Repot amat. Lagian pestanya cuma semalem, itu juga masih bulan depan, kamu repotnya dari sekarang. " protes Diva

" Sebenarnya aku juga mau pesen gaun di tempat Miss Van, ini karena lagi pengen jalan aja ma kamu kak. " jawab Deandra tetap santai dengan membandingkan pakaian satu dengan yang lain.

Diva di buat melongo, ia terpaksa cancel dua jadwal pemotretan hari ini, karena mau nemenin adiknya cari gaun. Dan ternyata itu cuma akal akalan adik nya saja biar bisa jalan bareng.

" Nyebelin banget sih kamu De !! Hari ini harusnya aku ada dua jadwal pemotretan. Gara gara kamu Wiliam harus kena semprot nih. " jawab Diva

" Untung Willy cinta ma elu, coba kalau nggak pasti udah nyerocos kayak radio habis ganti baterai. " gumam Diva yang hanya samar di dengar Deandra

" Untung kenapa kak?? " tanya Deandra ingin lebih jelas mendengar.

" Untung kau adik ku. Jika bukan udah ku pukul pake tas ni. " jawab Diva dengan melayangkan tas ke atas.

" Sayang kak tas Hermes nya buat mukul aku. Mending kasih aku. " jawab Deandra nyengir

" Udah berapa tas yang kamu ambil dari ku?? " sungut Diva

" Ya elah kak. Gak tulus banget sih. Untung kakak, kalo gak udah aku balikin semua tas mu. " jawab Deandra

" Ya udah balikin. " jawab Diva

keduanya terus cekcok adu mulut tiada habisnya. Walau mereka sering bertengkar, tapi tidak mengurangi rasa kasih sayang mereka. Deandra yang di bilang tidak sepintar Diva, selalu saja bikin emosi kakaknya.

Sampai karena fokusnya berdebat, Diva menabrak seorang anak kecil yang sedang membawa minuman es coffe Starbucks dan menumpahi rok yang ia pakai.

Anak kecil itu bukan nya minta maaf justru menangis, karena takut. kemudian orang tua anak kecil tersebut menghampiri.

Setelah menjelaskan yang terjadi, Diva terpaksa memutuskan akan membeli pakaian dan memakai di toilet umum.

Sambil mengantri di kasir Diva melihat sekeliling, dengan memastikan keberadaan Deandra tidak meninggalkan nya. Sikap Deandra yang cuek kadang sering meninggalkan kakaknya begitu saja.

Mata Diva berhenti saat menatap seseorang yang ia ketahui identitas nya.

" Aksara ?? Betulkan itu Aksara yang akan di jodohkan dengan ku. " gumam Diva sembari mengingat ingat wajah Aksa saat di foto lalu membandingkan dengan Pria yang ia lihat saat ini.

" Betul. Tidak salah lagi ! " Diva masih bergumam sendiri.

" Dengan siapa wanita yang di gandeng itu. " Diva melihat dengan jelas wanita yang sedang dirangkul pinggangnya oleh Aksa.

Kini Diva mengerti alasan Aksa mengundur Pertemuan perjodohan mereka.

" Benar dugaan ku, Aksa sudah mempunyai kekasih. Dasar laki laki pengecut, kenapa tidak berani terus terang saja pada orang tua ku. Jika memang sudah punya pasangan ya sudah tinggal batalkan, bereska. Pakai alasan mundur mundur segala. " batin Diva

Setalah melihat dengan seksama, ternyata wanita yang sedang jalan dengan Aksa adalah Miss Van, Desainer kondang di negara ini.

" Ya sudahlah, jika memang dia sudah punya pendamping, lebih baik aku juga tidak akan meneruskan rencana ku. Toh wanita itu adalah Miss Van, saingan yang sangat berat. " batin Diva, kemudian ia di kejutkan oleh seorang kasir yang menunggu uang bayaran dari pakaian yang ia ambil tadi.

Setelah membayar, Diva langsung ke toilet umum untuk berganti pakaian.

Di sela merapikan pakaian yang ia lepas, Diva mendengar seseorang membuka toilet. Dan benar ada wanita masuk sedang menerima panggilan.

Diva justru menghentikan aktifitasnya dan sibuk menguping percakapan seseorang yang baru saja masuk ke toilet tersebut.

Ternyata seorang wanita yang sedang menerima panggilan telepon dari kekasihnya, Diva menangkap jika wanita itu sedang bercumbu mesra.

" Tidak mungkin aku meninggalkan kamu demi bocah ingusan macam Aksa. Tidak ada yang bisa menghangatkan aku selain sentuhan darimu. " ujar wanita itu

" Aksa ?? " Diva yang sempat terkejut saat seorang wanita itu menyebut nama Aksa, semakin menajamkan pendengaran, dan ia di buat terkejut lagi karena ia sempat mengintip dari sela pintu ternyata dia adalah Vania.

" Jadi Miss Van sudah tidak gadis lagi. Pantas saja di umurnya yang hampir tiga puluh lima masih betah sendiri saja. Ternyata banyak selimut yang menghangatkan ranjangnya. " Diva masih ber diaolog dengan diri nya sendiri.

" Tenang saja, Aku hanya memanfaat bocah ingusan itu untuk memperluas jaringan bisnis ku. Karena semenjak dia di bawah kendaliku, banyak sekali perusahaan yang rela mengantri untuk mendapat penanganan dari ku. " jawab Vania

" Tidak Mungkin sayang. Hanya kamu yang bisa memuaskan aku. Aksa menyentuh tangan ku saja sudah keringat dingin. Kau tahu bukan dia masih bau kencur. Mungkin saja belum bisa berdiri. " Vania menjawab pertanyaan dari sebrang telepon itu.

Diva menutup mulutnya, mendengar jawaban Vania. Entah pertanyaan apa yang dilontarkan kekasih Vania, sampai Vania menjawab seperti itu. Karena Vania tidak melound speaker panggilan nya. Diva tak percaya jika Vania yang ia kenal sangat ramah, ternyata memiliki sifat selicik itu. Bahkan seolah ia sudah terbiasa dengan ucapan sevulgar itu.

Setelah beberapa saat, Vania mengakhiri panggilan. Kemudian terlihat ia membuka tas kecil dan merapikan riasan.

Sedangkan Diva justru hanya bisa memandang dari sela pintu yang menampakan wajah Vania dari pantulan cermin besar.

Setelah benar benar pasti jika Vania sudah keluar, akhirnya Diva keluar dari kamar mandi dan ikut merapikan riasan dengan melepas topi juga maskernya.

Semenjak Diva menjadi model,banyak sekali yang meminta tanda tangan nya. Karena kesuksesan nya menjadi model, banyak Sutradara yang menawari peran untuknya. Namun jika urusan Akting, Diva memang seorang pemilih. Ia sama sekali tidak menerima syuting stripping. Dan dia hanya menerima film layar lebar saja.

Walau demikian banyak sekali penggemar yang begitu tergila gila dengan nya. Bukan hanya dari kaum Adam, banyak dari Kaum Hawa pun menggilai kecantikan, keramahan, dan peran nya.

Oleh sebab itu, kemana pun Diva pergi, ia selalu memakai masker juga topi agar tidak ada yang mengenali dirinya, sehingga nanti menimbulkan kegaduhan.

Setelah selesai merapikan riasan, Diva sempat melamun.

" Ternyata memang benar, Aksara sudah memiliki kekasih. Tapi kekasihnya selingkuh, dia hanya di manfaatkan kekuasaan Aksa lagi. Kasian sekali. " batin Diva memikirkan kejadian hari ini

Minta dukungan Like, komen, gift dan Vote kalianya...😘😘😘. Agar Author semakin rajin buat Update....♥️♥️♥️

Bab. 3 Dinner Bersama

Tanpa terasa satu bulan sudah berlalu, sejak pertemuan Diva dengan Vania di salah satu pusat perbelanjaan.

Diva di sibukan dengan pemotretan pemotretan di dalam kota. Sore yang melelahkan bagi Diva, karena sekali bekerja, hari ini dia melakukan pemotretan tiga brand ternama sekaligus.

Diva masih enggan untuk pulang, karena orang tuanya mengajak dinner bertemu keluarga Aksa malam ini. Diva tahu jika Aksa sudah memiliki kekasih. Pada akhirnya, paling hanya akan di permalukan. Karena Aksa akan memperkenalkan Vania pada mereka.

" Sudah... Kamu datang saja. Tunjukan jika kamu bukan wanita yang terbuang. Kamu adalah Aktris papan atas yang di gilai kaum Adam. Tunjukan sisi baikmu di hadapan Pria itu, agar dia menyesal telah mengabaikan mu. " ujar William

Setelah melakukan pemotretan Diva mengajak Wiliam untuk makan terlebih dahulu, di salah satu restoran elite, yang memiliki Private room.

" Baiklah. Ayo cabut !! " kata Diva dengan berdiri meraih tasnya

" Will ... Tolong beritahu Papa ya, jika aku berangkat dari Apartemen ku. Suruh mereka mengirimkan alamat Pertemuan saja nanti. " jawab Diva yang sudah sangat ngantuk. Ia sudah bersiap tidur di sepanjang perjalanan pulang nanti.

" Manja banget. Telpon aja juga harus aku. " gerutu William

" Hey Adik ipar durhaka, jangan sampai aku tidak sekutu dengan mu, untuk menyatukan kamu dengan Deandra ya. " jawab Diva dengan mata terpejam. Diva tahu Wiliam tidak bersungguh sungguh dalam ucapan nya.

" Iya Kakak ipar Zholim. " jawab Wiliam

Wiliam adalah Asisten pribadi kepercayaan Papa Diva, Sopir, Sekaligus Manager dari Diva. Segala keperluan Diva harus melalui persetujuan Wiliam, mulai dari jadwal Syuting atau kegiatan lain nya, Wiliam lah yang menentukan.

Sampai di Apartemen Diva membersihkan diri dan mulai mencoba semua pakaian yang menurutnya pas.

" Bagaimana yang ini Will ?? " tanya Diva untuk kesekian kali nya

" Hey Diva.... Aku sudah bilang, semua pakaian itu cocok dengan mu. Kamu saja yang repot berganti lagi dan lagi. " William di buat pening dengan pertanyaan Diva, yang menanyakan mana yang menurutnya cocok. Karena bagi Wiliam memang semua sangat cocok untuk Diva, hanya Diva saja yang merasa tidak percaya diri.

" Percuma kamu jadi Manager ku, tidak tahu cara berpakaian modis. hanya jawab Bagus... Bagus.. " gerutu Diva kembali masuk ke kamarnya

" Hey Diva... Ini sudah hampir jam delapan. Pertemuan nya nanti jam delapan. Apa kamu akan sampai di sana pukul sebelas, setelah semuanya pulang, kamu baru sampai. " teriak William jengkel, sejak jam tujuh Diva sudah berkuntit dengan pakaian, namun sampai pukul delapan belum ada satu pakaian pun yang di rasa menurutnya cocok.

" Lagi pula Aksa tidak menyukaimu, Dia menyukai wanita yang lebih Tua, yang hot di permainan ranjangnya. Tidak seperti dirimu, ciuman bibir saja memerlukan peran pengganti. " imbuh William mengejek Diva

Yang otomatis membuat emosi Diva, yang merasa diremehkan oleh sang manager.

" Hey Manager somplak. Berani menghina performa ku ya !! Mau .... Aku ganti Manager baru?? " geram Diva

" Memang Performa ciuman mu se hot apa?? " ucap Wiliam meremehkan

Diva tak bisa berkutik, karena jangankan ciuman bibir, ciuman kening saja tidak pernah. Ia selalu menggunakan peran pengganti untuk itu, dengan alasan Papa nya melarang. Padahal Leo Fine fine aja. Karena Papa Diva orang yang terbuka dan berpikiran luas.

Pertemuan nya dengan Vanya di toilet umum sebulan yang lalu itu, memang Diva menceritakan pada Wiliam. Karena satu satu nya orang yang dapat di percaya adalah Wiliam. Bahkan yang lebih mengerti seluk beluk Diva, justru Wiliam di banding kedua orang tua juga Deandra adik nya.

" Sialan Kamu William. Awas, aku tidak akan membantumu mendekati Deandra nanti. " teriak Di a dari dalam kamar.

Pukul delapan tepat Diva selesai merias diri. Diva keluar dari kamar dengan dress belahan sampai ke paha atas nya. Sejenak Wiliam ikut terperanjat, biasanya Diva memakai pakaian itu hanya untuk menghadiri red karpet saja. Tapi sekarang bertemu dengan calon mertua justru memakai pakaian seperti itu.

" Dasar bodoh, kenapa kamu pakai pakaian seperti itu. Bagaimana jika orang tua Aksa jadi membencimu?? Kesan pertama itu yang baik, jangan seperti tak ada etika seperti itu. Ganti !! " perintah William

" Justru aku membantu Aksa agar orang tuanya membenciku. Bagaimana ?? " jawab Diva dengan menaik turunkan alisnya

" Tapi kamu terkesan buruk nanti. " jawab William

" Sudahlah Will. ini jam berapa? Lagi pula tidak ada waktu untuk berganti lagi. " jawab Diva masih kekeh memakai bajunya.

" Pertemuan nya di mulai pukul delapan, bukan berangkat dari rumah pukul Delapan. " sungut William

" Tinggal kau atur saja, bagaimana caranya cepat sampai di sana. Aku tidak akan meragukan kemampuan kemudi mobil mu. " jawab Diva santai dengan menepuk pundak William.

" Untung Calon Kakak Ipar. Jika bukan .... Tak sudi aku bekerja satu team dengan mu. " gerutu William. Yang hanya mendapat cengiran kuda dari Diva

Cukup sepuluh menit Diva sampai di sebuah resto yang di sepakati.

Diva masuk dengan Elegan ke Private room, Di sana sudah ada dua keluarga, ternyata Aksa pun belum hadir diantara kedua keluarga tersebut.

" Maafkan Saya karena terlambat. " ucap Diva.

" Tidak apa apa sayang. " jawab Andini mencium pipi kanan dan kiri anak sahabatnya itu.

" Sayang, kenapa dengan bajumu? " tanya Puni ibu Diva

" Aku tadi habis pemotretan ma, jadi langsung kesini takut kelamaan nunggu semuanya. " jawab Diva asal, Diva nggak mau bikin mama nya marah dan tak mengijinkan tinggal di Apartemen sendiri lagi.

" Kamu memang wanita mandiri nak. Aku salut dengan mu. Pekerja keras. " Surya Ayah Aksa justru memuji Diva. Niat hati ingin membuat respon buruk, tapi justru mendapat pujian. Diva hanya tersenyum terpaksa.

Tak berapa lama Diva melihat sepasang kekasih memasuki ruangan itu.

Siapa lagi jika bukan Aksa dan Vania. Mereka jalan sejajar dengan tangan Aksa melingkar di pinggang Vania.

Terlihat senyum di kedua, tak ada raut gugup di wajah Vania. Terlihat santai dan terkesan anggun. Bahkan pakaian yang di pakai pun terkesan tertutup.

Nampak Andini syok dengan kedatangan Aksa yang dengan beraninya membawa gadis lain di dalam pertemuan tersebut.

Setelah memperkenalkan diri, Vania duduk diantara mereka. Nampak Aksa selalu lengket dengan nya.

" Senang bertemu dengan Anda Nona Diva. " ucap Vania, saat kedua mata mereka beradu.

" Senang bertemu dengan Anda Miss Van. Baru dua bulan yang lalu kita bertemu, akhirnya bisa bertemu kembali di sini ya Miss. " jawab Diva tersenyum dengan mengulurkan tangan kanan nya untuk berjabat.

Keduanya terseyum dan saling berjabat tangan.

Semula Puni terlihat begitu kecewa karena perlakuan Aksa, yang dengan percaya diri memperkenalkan kekasihnya di depan Diva.

Tapi setelah melihat Diva baik baik saja, dan justru sudah saling kenal dengan Vania, Puni pun kembali tenang. Puni hanya takut jika pertemuan ini melukai Diva, tapi ternyata tidak sama sekali.

Tampak Surya Papa Aksa menahan amarah, sangat terlihat di raut wajahnya. Berbeda dengan Arsyad, walau Arsyad kecewa namun ia tetap menjaga sikap, lagi pula Andini adalah teman Puni, istri tercinta nya. Ia tidak mau ada permusuhan setelah ini. Walau dalam hal ini Arsyad seolah di permainkan oleh keluarga Aksa. Namun ia mencoba tetap tenang.

Hening tidak ada percakapan selama proses makan malam ini. Setelah Acara selesai, terlihat Andini meminta maaf dan terlihat raut kecewa mendalam, atas kejadian ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!