NovelToon NovelToon

Sekarang,Aku Bukan Wanitamu Yang Dulu.

1.Perpisahan

Aku membereskan setiap inci rumahku,dari pakaian suamiku yang berserakan di kamar,cucian yang menumpuk,jemuran yang harus aku angkat untuk di setrika,menyapu,mengepel dan membersihkan halaman rumah.

Aku telah berumah tangga selama 2 tahun dengannya.Pernikahan kita dijodohkan oleh kedua orang tua kita.Aku sangat mencintai suamiku,walaupun suamiku tidak mencintaiku.Bahkan dia sangat jijik terhadapku ketika kita melakukan hubungan suami istri pertama kali saat dia mabok.Aku Alicia keys yang gendut dengan berat badanku yang 89 kilo dan panggil aku Alicia saja.Aku sudah beberapa kali diet dan Ingin kurus namun gagal terus.Dan kacamata tebal yang melekat di wajahku.

Aku biasa menunggu suamiku pulang dari kantor sampai larut malam.Suamiku bernama Max,bukan karena badan yang kekar dan tinggi dan juga sangat manis membuat aku sangat mencintai dia.Tapi karena dia adalah suamiku.Terlihat mobilnya telah sampai di depan rumah,aku melihatnya melalui jendela.Aku segera membuka pintu rumah.Di dalam mobil kulihat samar-samar,Max sepertinya datang tidak sendiri.Dia turun dengan seorang wanita cantik dengan rok berwarna merah ketat di atas lutut bahkan naek sampai di bawah pantatnya saja.Dan kemeja yang ketat dengan tubuhnya yang sexy sangat menonjolkan bagian dadanya.

"Siapa dia Max?"Tanyaku pada Max yang merangkul pinggang wanita itu dengan keadaan mabok.

"Dia wanitaku"Ucapnya sambil membawa wanita itu kedalam kamarku.

Aku hanya mengikuti Max suamiku membawa wanita itu dalam kamarku,dengan sepasang mataku.Wanita itu membuka kemeja Max yang sedang mabok,begitupun Max yang membuka kemeja wanita itu dengan kasar.Wanita itu mencium Max.

Aku sangat marah melihatnya,sehingga aku masuk dalam kamarku dan..

Plakkkk...

Aku menampar wanita itu yang kini hanya mengunakan bikini saja.Dia memegang pipinya yang merah padam dan melirikku dengan tatapan tajam.

Plaakkk..

Giliran Max yang menamparku"hy..kau wanita dungu..berani-beraninya kau menamparnya"Ucapnya kepadaku yang tersungkur di lantai.Tamparan Max sangat sakit di pipi sampai ke hatiku.Aku menangis dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Max..aku istrimu..bukan dia..aku sangat mencintaimu Max.aku tidak rela jika dia menyentuhmu"Ucapku menangis sambil memegang pipiku.Sedangkan wanita itu tersenyum tipis melihat Max menamparku.Apakah dengan merebut suami orang itu merupakan kebanggaan,kesenangan?terlihat dari wajahnya yang sangat senang melihatku di tampar sampai tersungkur.

"Apa kau bilang?sadar dong..apa kau salah melihat cermin.Aku sudah tidak perduli dengan pernikahan konyol ini"Ucap Max menghinaku.Sangat sakit,begitu sakit.Hingga dadaku terasa sangat sesak.Memang Max selalu tidak menghargaiku,namun mengapa dia sampai tidak peduli dengan pernikahan ini?

"Kalau bukan karena mamaku dan papaku yang memaksaku aku tidak akan sudi menikah dengan kamu yang gendut"Ucap Max menghardikku.Ah,hatiku begitu hancur berantakan,menjadi berkeping-keping.

"Sudah sayang..kita lanjutkan permainan kita"Ucap wanita itu sambil mengelus pipi dan dada kekar Max.Aku yang melihatnya tidak mampu menahan sakit.Aku segera keluar dari kamarku dan aku menangis di ruang tamu.Sedangkan desahan wanita itu mengganggu pendengaranku.Aku menutup telinga dengan kedua tanganku sambil menangis.

Aku tertidur lelap di kursi,dan aku terkejut ketika air yang membasahi wajahku.Wanita itu menyiramkan air kepadaku dengan pakaian baju tidur yang sangat sexy,Aku yang melihatnya sangat jijik.Bahkan dadanya sangat menonjol.Apalagi pakaiannya yang terawang.Ia aku akui bodynya sangat sexy dan aku sangat iri melihatnya.

"Wanita ja***.."Teriakku sambil mencari kacamataku dan memakainya.

"Kau harus keluar dari rumah ini gendut"Teriaknya sambil tersenyum tipis.Berani-beraninya wanita jal**** tersebut mengusirku dari rumahku sendiri!

Dengan Pdnya dia bilang kepadaku agar aku meninggalkan rumah ini,jika bukan Max yang bilang aku tidak akan meninggalkan rumah ini.wanita ja*** ini sangat tidak sopan.

"Apa kau tuli tidak mendengarku?"Teriaknya lagi.

Aku menatapnya dengan tajam.Max keluar dengan boxer dan telanjang dada dan beberapa bekas lisptik di dadanya yang kekar.Hatiku sangat sakit melihat suamiku bersetubuh dengan wanita lain.Apalagi secara terang-terangan terhadapku.

"Sayang dia tidak mau pergi dari rumahmu ini"Ucap wanita itu memeluk tangan Max.

"Alicia kau harus pergi dari sini,aku akan menceraikanmu"Ucap Max,berkata tanpa berfikir.

Darr...

Ucapan itu sebuah tamparan dihatiku.Max menceraikanku.Dengan begitu mudahnya Max mengusirku.Bahkan kalimatnya begitu menusuk hatiku.Aku termenung dengan perkataannya.Apakah ini benar-benar nyata.Tidak,mungkin aku hanya bermimpi.

"Tidak Max..jangan ceraikan aku.Aku sangat mencintaimu Max."Ucapku memohon kepada Max dengan deraian air mata.Max tidak menggubris dan tidak menatapku.Sedangkan wanita itu tersenyum lebar dan meletakkan kepalanya di pundaknya.Senyuman kemenangan buatnya.

"Segera pergi dari sini,Atau kau akan merasakan pukulanku lagi.Jangan membuatku berbuat kasar,tenagaku akan sangat terkuras"Ucap Max berbicara tanpa melihatku.

"Kasihani aku Max..aku tidak mau berpisah denganmu.Aku sangat mencintaimu"Ucapku terus memohon.

Max telah kehilangan kesabaran dia memukulku,dan wanita itu melempar koperku keluar rumah.Wajahku penuh dengan luka yang membiru karena pukulan Max.Aku berjalan sangat pelan dan lemas di halaman rumah,aku terdiam dan menoleh kebelakang.

Aku akan merindukan rumah ini,yang kurawat selama 2 tahun.Aku akan merindukan bunga-bunga yang tumbuh subur di halaman rumah ini karenaku yang tidak pernah lupa menyiramnya dua kali sehari.

Aku tidak akan pulang ke rumah.Aku tidak peduli dengan hujan deras yang mengguyur seluruh tubuhku.Aku tidak tau arah tujuanku.Aku terus berjalan menyusuri jalan yang panjang dengan koper di tanganku dan aku terus menangis.Jika ayah dan ibu tau,dia akan lebih sakit melihatku.Kenapa aku sangat bodoh,Aku mencintai laki-laki yang tidak mencintaiku.Aku sudah susah payah menjadi istri yang baik.Bahkan rumahku selalu bersih.Aku selalu masak untuknya.Untuk merawat diriku sendiri saja aku tidak mempunyai waktu.

Apa hanya karena penampilanku saja,semua manusia buta.Apakah hatiku tidak ada harganya.Bahkan dengan sebutan apapun yang keluar dari mulut suamiku aku tidak pernah ambil hati.Walaupun tamparannya membuat biru pipiku, tidak sedikitpun cintaku hilang terhadapnya.Bahkan hari yang sangat membuatku bahagia ketika dia menyentuhku walaupun dalam keadaan mabok.Disaat itu aku merasa sempurna menjadi seorang istri.

Bahkan aku jarang sekali melihat teman-temanku.Mereka memiliki kehidupan bahagia bersama suaminya.Berbeda denganku yang setiap hari hanya mendengar penghinaan dan penindasan.

Bahkan Max sering memukulku.Aku tetap mencintainya walaupun dia memperlakukanku dengan sangat buruk.

Dia adalah suamiku,Aku harus mencintainya.Dan tiba-tiba mobil dengan cepat menuju diriku,aku merasa silau dengan cahayanya yang terang.

Brugggggg...

Aku seperti melayang dari tempatku,gelap.Apakah aku akan bangun dari mimpiku ini?????????

2.Kecelakaan

Prov Rey

Hujan sangat deras aku ingin cepat-cepat sampai di Apartemenku.Dan aku tidak bisa mengendalikan mobilku yang melesat di jalan licin karena hujan.Dan entah siapa yang berada di tengah jalan saat hujan begini.

Bruggg....

Aku menabrak seorang wanita,tanpa fikir panjang aku membawanya ke rumah sakit terdekat dengan tangan masih gemetar karena rasa takut telah menabrak seseorang.

Aku sangat ceroboh,kenapa wanita ini ada ditengah jalan waktu hujan deras begini.Suster dan dokter mendekatiku yang membawa wanita yang ku tabrak.Segera dokter membawanya keruang ICU.Aku melihat diriku dengan baju yang penuh dengan darah.Bahkan telapak tanganku sendiri banyak darah segar.Aku sangat takut.Aku menunggu diluar dengan keadaan cemas.Sambil menerawang kaca ICU yang buram.

Kenapa sampai sekarang dokter masih belum keluar.Aku sudah 4 jam menunggu disini dengan bau amis ini.Aku memegang kepalaku dengan kedua tanganku.Aku sangat cemas.Jika sampai wanita itu tak tertolong.Tamatlah riwayatku.

Akhirnya beberapa saat kemudian,dokter keluar.Aku segera menyusulnya dan bertanya langsung.

"Bagaimana keadaan wanita itu dok?"Tanyaku cemas.

"Wanita itu baik-baik saja.Untung kau segera membawanya kesini,jadi kami sedikit terbantu.Tapi tidak dengan bayimu tuan.Bayimu tidak selamat"Ucap dokter.

Perkataannya menampar hatiku,seolah-olah wanita itu adalah istriku.Ternyata wanita itu sedang mengandung.Arghhhh...Aku telah membunuhnya.Bagaimana aku bisa menjelaskan nanti.Aku sangat frustasi dengan situasi ini.

Kenapa aku sangat bodoh.Aku melihat wanita itu di dalam ICU.Dia masih tidak sadarkan diri.Dokter bilang kemungkinan ia sadar beberapa jam lagi.Aku sangat kasian melihatnya.Bagaimana jika dia menuntutku.Tak masalah,yang terpenting nyawanya terselamatkan.

Aku masih duduk memandang wanita yang ku tabrak.Aku tidak peduli dengan pakaianku yang putih menjadi merah karena darahnha.Aku masih menunggu dengan cemas.Berharap agar wanita ini mau memaafkanku nanti setelah sadar.Berharap,dia bisa menerima jika janinnya tidak selamat.

Prov Alicia.

Saat aku membuka mataku,seorang pria yang sangat tampan duduk melihatku.Ruangannya serba putih.Dimana aku?kenapa kepalaku sangat sakit.Aku memandangnya dengan sedikit buram.Tapi aku tau pria itu sangat tampan.

"Dimana aku?kacamataku?"Ucapku mencari kacamataku agar aku melihatnya dengan jelas sambil memegang kepalaku yang sakit.

"Kau berada di rumah sakit"Ucapnya.Benar dia sangat tampan aku tidak salah melihatnya.Terlihat jelas ketika kacamataku yang tebal ini bertengger di wajahku.Tapi bajunya yang putih penuh dengan darah.Siapa dia?Apakah dia mengenalku?ah..mana mungkin laki-laki tampan ini bisa mengenalku yang gendut ini.Suamiku saja jijik melihatku.Hahaha,aku sedang bermimpi di dimensi mana lagi?

"Apakah kau baik-baik saja?sekarang kau makan dulu ya"Ucapnya sambil menyuapiku.Aku tidak mengerti kenapa dia sangat peduli denganku.Aku tidak berhenti menatapnya.Terakhir kali aku ada di jalan.Apakah aku hanya bermimpi cerai dengan suamiku.Ah..tidak koperku terlihat di ujung ruangan ini.

"Ada apa denganku?"Tanyaku dengan beberapa tusukan jarum di tanganku dan baju rumah sakit yang ku kenakan.

"Aku yang menabrakmu semalam.Maafkan aku"Ucapnya.Dia menundukkan wajahnya.Terlihat penyesalan di matanya.Pria yang bertanggung jawab,mungkin jika orang lain yang menabrakku.Aku yakin aku tidak akan selamat.Mungkin aku akan mati mengenaskan.

"Tak masalah..aku baik-baik saja.Sedikit pusing di kepalaku"Ucapku memaafkannya.Tapi rasanya jawabanku tidak memuaskan hatinya.Dia masih menundukkan kepalanya.Rasa penyesalannya masih terlihat jelas diwajahnya.Aku jadi bingung.

"Bukan hanya itu.Karenaku juga...bayimu tidak selamat"Ucapnya,terlihat pelupuk matanya menggenang.

Aku sangat terkejut.Aku tidak salah mendengar kan?

Apa???bayi?Dirahimku ada bayi?Kenapa aku baru tau aku sedang mengandung anak Max.Air mataku bercucuran lagi.Aku menangis.Max sangat tega mengusirku dalam keadaan mengandung anaknya.Sebenarnya bukan pria ini yang membunuh anakku,tapi Max ayahnya sendiri.Karena Max aku luntang lantung di jalanan sampai aku di tabrak.

Aku akan merasakan jadi seorang ibu.Tapi Max menghancurkan segala hidupku.Hatiku sangat sakit.Apalagi yang kau mau tuhan?semuanya telah hilang.Sekarang aku tidak mempunyai tujuan hidup lagi.Suamiku,anakku semuanya meninggalkanku.

Sekarang aku sangat membenci Max!karena dia, bayiku yang tak bersalah terbunuh.

"Maafkan aku"Ulang Pria itu.Aku menatapnya,dan pria itu memelukku.

"Tidak..ini bukan salahmu"Ucapku menangis.

"Aku yang telah menabrakmu..aku yang bersalah"Ucapnya kembali,aku tetap menangis dan menceritakan semuanya sebelum aku di tabrak kepadanya.

prov Rey.

Aku memeluknya,meringankan bebannya karena kehilangan buah hatinya karenaku.Tapi dia mengelak bukan aku yang menyebabkan bayinya meninggal.Wanita itu menceritakan semua pengalaman pahitnya sambil menangis terisak-isak.Aku sangat prihatin kepadanya.

Suaminya sangat kejam,tentu aku akan merasa malu sebagai laki-laki jika berbuat seperti itu.Yah memang wanita ini tidak menarik.Bahkan dengan tubuhnya yang begitu besar dan kacamatanya yang sangat tebal.Pantas di perlakukan begitu dengan suaminya.

Aku berjanji akan membantunya,dan membalaskan dendam karena aku telah berhutang budi padanya.Aku akan merawatnya hingga dia pulih bahkan mungkin badannya yang gendut itu bisa kurus dengan gym milikku.

"Aku Rey"Ucapku memperkenalkan diri.Umurku 27 tahun sepertinya tidak jauh dengan umur wanita ini.Dengan umurku yang matang ini,aku masih belum menikah karena aku masih fokus mengembangkan kantorku dan usahaku.Bukan karena juga tidak ada wanita yang mendekatiku.Semua wanita bahkan banyak yang menawarkan diri ingin menjadi kekasihku,bahkan ingin bermalam denganku.Tapi aku tidak terlalu memikirkannya,walaupun tujuanku sudah tercapai semua.

Dengan umurku yang semuda ini aku bisa menjadi CEO Perusahaan papa,menggantikan papa.Dan karena adanya diriku di perusahaaan papa,kantor papa sangat berkembang pesat 5 tahun ini.Dan usahaku yang kebanyakan adalah tempat gym.Aku suka hidup sehat itulah badanku sangat kekar dan atletis berkat latihanku.

"Aku Alicia"Ucap wanita gemuk yang satu mobil denganku.Aku mengajak ke rumahku untuk tinggal bersama.Aku sangat prihatin dengan kondisinya dan rasa bersalahku.

Aku sudah sampai di Apartemenku,aku menetap disini dan berpisah dari mama dan papa.Terkadang aku satu minggu sekali menyempatkan diri pulang di kediaman asliku untuk bertemu dengan keluargaku.Aku suka dengan kebebasan.

Aku membawa koper Alicia dan memberi kamar kosong yang ada di Apartemenku.Apartemenku memiliki 3 ruang kamar tidur dan memang besar untuk seorang diri.Aku menyukainya karena, Apartemenku pas menghadap ke kolam renang yang sebelahnya adalah laut langsung.Aku selalu bisa merilekskan pikiran jika melihat birunya air laut.

3.Kehidupan baru

Prov Alicia.

Aku masih berdiri di jendela menatap laut yang begitu indah menyejukkan mata.Hamparan air laut yang berwarna biru,seakan menyejukkan jiwa.Aku sangat merindukan ayah dan ibu.Apakah dia sudah tau kehancuran rumah tanggaku?Jika mereka tau, a

Aku berharap dia sehat dan tidak terlalu memikirkanku.Karena Rey aku baik-baik saja.Dia pria yang sangat baik.

Rey datang menggunakan kaos tanpa lengan dan celana traning datang ke arahku.Otot lengannya sangat kekar.

"Alicia ikut dengaku"Ucap Rey yang masih menggunakan handseat di telinganya.

Mau dibawa pergi kemana diriku sepagi ini.Dia terus melajukan mobilnya sambil mengangguk-nganggukan kepalanya mendengarkan musik.Aku tersenyum melihat dia,Sepertinya baru kemarin dia bersedih karena merasa bersalah terhadapku dan lihat sekarang tingkahnya begitu lucu.

"Mengapa kau tertawa"Tanyanya melihatku yang memperhatikannya.

"Apakah ada yang lucu denganku?"Lanjutnya sambil menyambungkan alisnya yang tebal itu dan mulut komat kamitnya.Aku hanya menyeringai melihatnya.Sungguh pria ini sangat menghibur.

Mobil Rey berhenti,sepertinya ini tempat olahraga dengan plank besar dengan tulisan GYM.Beberapa pria kekar dan perempuan sexy sibuk berolahraga di balik kaca yang terawang.

"Alic ayo turun"Ucapnya menarik pergelangan tanganku dengan lembut.Aku mengikuti langkah Rey.

"Hy bos..Ada yang bisa saya bantu?"Ucap Pria kekar menyambut kedatangan Rey.Bos?apakah ini merupakan milik Rey.Aku tidak menanyakannya dan mengikuti Rey.

Pria kekar itu menyuruhku untuk menimbang berat badanku.Aku sebenarnya tidak berani dan akan merasa malu jika mereka tau beratku berapa.

Akhirnya timbangan menunjukkan angka berat badanku.

"Tenang bos..dengan latihan rutin dan pola makan yang sehat,berat badannya akan turun.Seperti customer kita lainnya.Mereka,sangat puas dengan kerja keras kita"Ucap pria kekar itu.

"Baik van..Aku percaya denganmu untuk olahraga ini.Urusan pola makan aku akan mengurusnya.Alic ni Evan...yang akan melatihmu"Ucap Rey kepadaku.

"Alic"Ucapku menyambut salamannya.Aku bersiap memakai celana laging yang membuat paha lemakku terlihat jelas dan kaos.

Pertama-tama aku mengikuti gerakannya.Katanya untuk pemanasan.Hanya pemanasan saja membuat keringatku bercucuran deras.Lalu kedua, Aku berlari-lari dengan kecapatan sedikit lumayan menguras tenagaku.

Sedangkan Rey sibuk berolahraga juga dengan alat gym.Terlihat otot-ototnya ditangannya dan Rey terlihat sudah berpeluh juga.Nafasku sudah tidak teratur,Evan memberiku minum,aku segera meminumnya.

Berolahraga telah selesai,Rey membawaku pulang.Aku sangat lapar sehingga perutku yang menggumpal-gumpal tidak bisa diajak kompromi dan bersuara.Rey yang tidak memakai handseat lagi tertawa mendengarnya.Aku tersipu malu.

"Tunggu disini Alic..aku akan membawa makanan untukmu"Ucapnya segera meninggalkanku di kursi ruang tamu.

Beberapa menit kemudian Rey membawaku makanan.Aku terkejut dengan makanan yang dibawa oleh Rey.Itu makanan atau rumput?karena itu hanya daun dan buah yang dicampur mayonaise saja.Bagaimana aku bisa kenyang dengan makanan sepiring ini.Aku hanya mengernyitkan dahiku dan cemberut.Aku ingin makan nasi kalau tidak mie instan saja.Pasti sangat enak daripada sepiring rumput Ini.Aku mengunyahkan sedikit demi sedikit.Karena rasanya hanya manis dan segar saja di mulut.Sedangkan Rey melahap habis sepertinya dia sangat menyukai makanan rumput ini.

"Apakah hanya ada makanan ini saja disini Rey?"Ucapku,berharap aku hanya bisa sekali saja memakannya.

"Ia disini hanya ada sayur dan buah saja.Dan ini akan menjadi makananmu setiap hari jika kamu ingin kurus"Ucapannya membuatku tersedak.

Uhuk..Uhuk..

"Apa?Aku setiap hari makan rumput ini saja.Seperti kambing..."Ucapku tersedak dengan Ucapan Rey.

"Ini salad Alic.."Ucapnya menjelaskan nama makanan yang sekilas seperti rumput saja bagiku.

"Kau jangan ingat dengan rasanya.Kau ingat dengan rasa sakit yang belum kau sembuhkan"Ucap Rey.

Ucapan Rey membuatku tersadar akan tekadku untuk membalas pria breng*** dan wanita ja**ng itu.Aku tidak mengeluh lagi,Aku akan terbiasa dengan makanan seperti ini.

Setelah makan aku masuk dalam kamarku untuk ku rebahkan tubuhku yang sangat lelah.

****

Seperti biasanya Rey mengantarku ketempat gym dan hari ini Rey tidak bisa menemaniku karena dia bilang akan ke kantornya.

Aku dan Evan kembali melakukan olahraga.Evan sangat ulet mengajariku dan sangat baik.Aku melihat cermin dan perempuan-perempuan cantik yang melakukan olahraga juga,body mereka sangat sempurna.Aku ingin segera memiliki tubuh ideal sama seperti wanita lainnya agar hidupku tidak di tindas lagi.

Di cermin aku melihat tubuhku yang sangat besar dan kaca mata yang melekat di wajahku.Aku terlihat sangat jelek sekali.Pantas saja, tidak ada yang bisa menghargaiku.Tapi Rey tidak begitu,begitupun Evan.mereka sangat baik terhadapku.Aku rasa bukan hanya rasa bersalah,Rey melakukan semua ini.Aku melihat Rey mempunyai rasa perduli lebih terhadap orang lain.

Aku melihat tubuhku kembali di cermin,ini masih awal,ini masih 2 hari.Aku akan berusaha keras mendapatkan tubuh yang ideal.Agar aku bisa segera bertemu dengan ayah dan ibu.Aku sangat merindukan mereka.Dan pastinya aku akan berusaha membuat mereka hancur sama sepertiku.

Air mataku kembali menetes di balik kacamataku yang tebal.Aku segera menghapusnya.Tunggu pembalasanku Max.Tidak sedikitpun akan aku maafkan,Aku akan buat kau sehancur-hancurnya.Berkeping-keping sama sepertiku.Bahkan kepingan hatiku tidak bisa menyatu kembali sama seperti sebelumnya,hatiku telah hancur,sehancur-hancurnya.Aku meminum air.Lalu melanjutkan latihanku kembali.Aku akan berusaha sekuat tenaga,bersusah-susah dahulu,baru bersenang-senang kemudian.Aku ingin melihat kehancuran mereka.Aku ingin membalas kematian anakku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!