"Honey.. you are crazy aku sungguh tergila-gila dengan permainan mu sayang". Ucap seorang wanita yang tengah menikmati permainan panas mereka di sebuah area pantry yang disulap jadi ruangan pribadi dimana mereka sedang melakukan syuting film.
"Huuu aku hampir sampai sayang.. Aaahhhhh". Terdengar lenguhan panjang di sana, mereka benar-benar telah mandi keringat sekarang, padahal saat ini mereka sedang berada dilokasi syuting dan sebantar lagi akan ada pengambilan take berikut nya, tapi disela-sela istirahat nya mereka malah menyempatkan untuk olahraga panas terlebih dahulu. dia adalah Kevin Lano Alberto, aktor tampan di Australia yang kini tengah naik daun berkat kepintarannya membintangi sebuah film di Negara nya, bersama seorang lawan main nya atau partner kerja nya bernama Jovanka Winter.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap jijik kearah mereka berdua, Callista Quinza istri sah dari seorang Kevin Lano Alberto. Mereka sudah menikah sekitar 4 tahun tapi belum dikaruniai seorang anak. Callista sendiri atau yang lebih sering dipanggil dengan Lista adalah seorang Model ternama di Australia, banyak awak media yang menggadang-gadang pernikahan nya dengan Kevin bak seorang putri dan pangeran karena kedua nya mempunyai paras yang begitu tampan dan juga cantik.
Kevin dan Lista kerap kali membagikan kemesraan mereka dilaman pribadi media sosial nya. Namun siapa sangka dibalik itu semua ada luka mengangah yang terus dirasakan oleh Lista, suami nya kerap kali berselingkuh dan tidur dengan bnyak perempuan siapapun lawan main nya. Lista sendiri sebenar nya tak pernah tinggal diam, ia selalu melabrak bahkan marah membabi buta pada Kevin dan juga selingkuhan nya namun itu semua tak pernah berjalan mulus. Ia selalu kalah.
Prannggg.....
Terdengar pecahan vas yang sengaja dilemparkan Lista kearah suami dan selingkuhannya, Kevin dan Jo nampak terkejut siapa yang berani mengganggu kesenangan mereka.
"Apa kalian sudah puas?". Tanya Lista yang menyorot tajam mata keduanya secara bergantian.
Kevin membelalakan mata nya tak percaya jika Lista kini tepat ada di depan matanya menyaksikan ia tanpa sehelai benang pun. Sedangkan Jo tidak merasa bersalah sama sekali, ia bahkan tersenyum licik sembari menutupi tubuh nya dengan selimut.
" Sa-ya-ng... Ini_". Kata-kata Kevin terhenti.
"Apa?? kau ingin menjelaskan apa kevin Lano Alberto?? kau ingin bilang bahwa kau hanya numpang istirahat?? atau kau mau bilang kau dijebak..atau hmm apalagi ya.. haa atau kau ingin bilang bahwa dia yang menggoda mu lebih dulu??". Ucap Lista berjalan mendekat kearah Kevin sembari memainkan jari jemari nya yang ia lipatkan di dada.
"tidak sayang.. aku hanya bermain-main dengan nya seperti biasa". Jawab Kevin. Seperti biasa ia akan memainkan peran nya kali ini. Dan bisa dipastikan bahwa Kevin akan mengancam nya dengan Reputasi dan Citra yang akan hancur jika sampai dia membocorkan hal ini atau membuat keributan ditempat Kevin bekerja.
"APA??? kau bilang kau hanya bermain-main pada ku baby??" Pekik Jovanka. Tangan nya kini sudah bermain dan menari-nari diatas dada bidang milik Kevin, ia tak perduli jika istri SAH nya Kevin tepat berada didepan mereka. Jo berfikir bahwa Kevin lebih memilih tidur dengan nya ketimbang istri Sah yang kata nya memiliki kecantikan paripurna ini.
"Baby..kau baru saja menikmati permainan ku bukan, bahkan saat kita berc**t* tadi kau selalu bilang bahwa aku lebih ahli dari Dewimu ini". Kini ia berbicara dengan nada yang di buat semanja dan sesekseh mungkin agar Kevin kembali terpancing dengan Rayuan nya. Bemar saja kini Kevin mulai meregang kembali.
Callista benar-benar muak melihat adegan mereka berdua,sekuat tenaga ia untuk menahan amarah nya namun seperti nya perempuan ini memancing kembali. Perlahan Callista mulai mendekati Jo dan menarik rambut nya.
"Aw... Sakit!!! Tolong aku baby!!! Aahhh sakit sekali!". Jerit Jovanka menahan rambut nya yang seperti akan di kelupas dari kulit kepala.
"Dasar ****** MURAHAN!!! berhenti menggoda suami orang!! Kau rasakan saja sendiri akibat nya!!". Ucap Lista yang masih menarik dengan kuat rambut Jovanka.
Plaaakkk!!!!
Kevin menampar dengan kuat pipi mulus Lista, seketika tarikan nya terlepas dari rambut Jo. Lista menatap lekat suami nya dengan memegangi pipi nya yang pasti sudah merah. Ternyata Kevin kini sudah berpakaian lengkap. Ia langsung menarik Lista keluar dari ruangan pribadi Kevin.
"Jim.. gue balik bentar ada urusan dadakan, lo pending dulu pengambilan take berikut nya ya gue usahain cepet balik lagi kemari!". Ucap Kevin yang masih tetap menarik Lista keluar dari sana.
Kru yang ada disitu mulai berbisik-bisik.
"Pasti ketahuan tu sama istri sah! Gila tu kevin berani bener ya dia main sama yang lain padahal istri nya udah kaya dewi gitu". Ucap salah seorang karyawan.
" Iya.. Si Jo mah gak ada apa-apa nya menang body doang dia". jawab karyawan yang lain nya lagi.
"Udah lah gak usah dipikirin, Lo kan tau gimana kehidupan seorang Kevin Lano Alberto selama ini dia selalu muasin hasrat nya bareng ama Jo, gue denger-denger ni bukan cuma Jo aja sih.. banyak tu perempuan bayaran untuk muasin dia". ucap yang lainnya lagi.
Jimmy sang asisten pribadi Kevin,hanya menatap kesal pada kru-kru disana, memang ia membenarkan kelakuan bejat bos nya, padahal iatri nya luar biasa cantik nya, putih mulus bersih tapi masih aja kurang.. lebih bening rumput tetangga kali ye, batin jimmy dalam hati.
*
Begitu kevin dan Callista tiba di mansion mereka, Kevin langsung membawa Lista ke kamar mandi dan melemparkan nya ke dalam bathup. Ia lalu menghidup kan air dingin dari shower, ia menyirami tubuh Lista dengan air dingin.
"Kamu pikir kamu siapa berani ngurusin hal privacy aku HAH!!!" Ucap Kevin, Aura marahnya benar-benar terlihat disana.
"Privacy.. Vin aku ini istrimu!! kamu pikir aku ini boneka?? perempuan mana yang tidak sakit hati saat melihat suami nya bercumbu bahkan saling memuaskan diranjang dengan wanita lain!!!" Jawab Lista lantang.
Plaaakkk....
lagi dan lagi Kevin menampar Callista hingga kini ia terjungkal duduk di dalam Bathup tersebut.
"Sudah ???" . Tanya Kevin lagi
"Aku gak perduli tentang status pernikahan kita!! apa kau lupa bahwa dulu kau yang mengajak ku menikah?? kau bahkan mengatakan bahwa kau tak akan mengganggu pivacy ku lalu APA???!!!"
"Cukup Callista Quinza, kalau kau masih ingin bersama ku, nikmati saja peran mu!! kalau kau tidak suka silah kan berpisah!! Kau tau kan apa jadi nya jika sampai kita berpisah, karir mu akan meredup, tidak ada yang ingin mendengar kan mu, karna posisiku jauh lebih menguntungkan!!" Ucap Kevin dengan senyum licik nya. Ia lalu meninggalkan Callista begitu saja.
"Kevin!!!! Kevin!!!! hiks!!!! kenapa aku tidak bisa melawan dia!".
"Kevvin!!!! Kevin!!!! hiks!!!! kenapa aku tidak bisa melawan dia!".
Callista merenungin diri nya sendiri, ia masih berada didalam bathup tersebut dengan air shower yang juga masih menyala. Kevin memang kerap sekali memgancam nya dengan embel-embel Reputasi, itu karena Kevin juga yang telah menjadikan Lista seorang model ternama, karna sebelumnya ia hanya lah seorang wanita biasa yang tidak punya apa-apa. Pernikahannya dengan Kevin pun sebenar nya hanya dijadikan sebagai penopang hidup Lista saja awal nya. Namun siapa yang tak jatuh cinta dengan ketampanan seorang kevin, tidak salah juga jika dia jatuh cinta dengan suami nya sendiri kan. Begitulah pemikirannya selama ini.
Namun Kevin selalu mematahkan khayalan tinggi nya itu,pada kenyataannya Kevin tidak pernah mencintai nya, bahkan kevin tidak pernah nenyentuh Lista sepanjang pernikahan mereka. Bagi kevin meskipun Lista begitu cantik tapi ia benar-benar tidak pernah tertarik dengan semua itu. Lista sendiri selalu berusaha membuat suami nya jatuh cinta padanya ,namun Kevin tak menggubris sedikit pun.
Kevin juga tak tanggung-tanggung untuk bermain gila dengan wanita lain, ia selalu saja membawa wanita yang berbeda-beda untuk sekedar memuaskan hasrat nya namun kali ini ia begitu mencintai Jovanka, menurut Kevin Jo sangat bisa mengerti dan paham tentang kesukaan dan kebutuhan Kevin. Bahkan Kevin sering kali membawa Jo kemansion pribadi mereka.
Callista membersihkan tubuhnya, ia mengambil ponsel nya di nakas menghubungi seseorang.
"Fi.. gue butuh Lo, sibuk gak?" tanya Lista pada seseorang di seberang sana.
"gue santai, kita lunch bareng aja ditempat biasa" jawab Fiona sahabat Callista yang paling bisa mengerti dan mendengarkan keluh kesah Lista selama ini.
Lista mematikan teleponnya, berpakaian rapi mengenakan dress floral berwarna mint dibawah lutut, dengan rambut dikuncir kuda menampakan leher jenjang nya yang putih bersih. Ia mengambil tas slempang nya menambahkan kesan yang feminim, penampilannya selalu saja sempurna dimata banyak orang-orang hanya Kelvin yang tidak melihat itu.
Sebuah Mobil mewah berwarna hitam itu terparkir disebuah restoran elit di ibukota.
Lista mengahmpiri Fiona yang sudah datang lebih dulu darinya. Ia memeluk sahabat nya dengan erat.
"Lis.. Lo gak apa-apa?" tanya fiona.
"Gue capek sama pernikahan ini fi" jawab Callista, ia menangis dipundak sahabat nya.
Fiona mengusap lembut punggung Callista mencoba menguatkan sahabat nya itu.
"gue pengen cerai fi, udah gak sanggup gue lelah!"
"Lo yakin? gimana dengan karir lo? udah sejauh ini lo bertahan Lis" tanya Fiona.
"Terserah, gue udah gak perduli dengan semua nya! lagian gue udah punya usaha meski hanya usaha kecil-kecilan". Jawab Lista, kini ia sudah duduk dan meminum orange juice disana.
"Usaha lo itu gak kecil Lis.. udah segede itu.. keren sih lo bisa nutupi semua nya dari kevin!" Fiona nampak mengacung jari jempol nya kearah Lista.
"Apa sih yang bisa di harap dari kevin fi.. dulu, gue masih berfikir kalau suatu hari dia bakal cinta sama gue, tapi gue sadar kayak nya itu mustahil semakin hari dia semakin menjadi.. dia udah terang-terangan bawa perempuan lain ke mansion kita!" jawab Lista terang-terangan.
"gila.. kenapa sih dia gak bisa liat kalau lo itu sempurna Lis.."
"gue gak secantik itu Fiona Cloe buktinya aja Kevin lebih milih Jovanka Winter, aktris baru itu ketimbang gue!"
"dia itu buta Lis, gue aja yang cewek bisa bedain.. kalau Lo lebih cantik kemana-mana dari Jo"
"udah deh.. terserah dia mau gimana sekarang gue gak perduli, gue udah yakin dalam 1 bulan ini gue bakal resmi cerai dari dia!" ucap Lista penuh keyakinan.
"Terus.. Langkah pertama apa yang lo ambil?" tanya Fiona lagi.
"Mulai hari ini gue gak akan perduli dengan kelakuan dia diluar sana atau di mansion kami sendiri, gue anggap dia itu cuma benda mati yang gak hidup! lo saksi nya , gue gak akan pernah menarik perhatian nya lagi fi.. gak akan pernah.. gue mai nikmati hidup gue sendiri aja!'' jelas Callista.
"Bagus! gue dukung Elo 100 persen deh!" ucap Fiona memberikan jari jempol nya buat Lista.
*
Malam hari Callista baru pulang, ia melihat mobil Kevin sudah terparkir didepan, sudah pasti si penjahat kelamin itu ada dirumah batinnya. Ia memasuku rumah dengan dagu terangkat seperti berjalan diatas catewalk seperti yang sering ia lakukan.
Dapat dilihat dari kejauhan jika Kevin dengan Jo sedang beecumbu rayu, bahkan suara mereka terdengar sangat nyaring.
'Sungguh manusia-manusia kotor! bisa-bisa nya mereka melakukan itu di meja makan, apa mereka tidak malu diliat oleh pelayan disini' gumam Lista dalam hati.
Dia berjalan mendekati Kevin dan Jovanka, bukan ingin melabrak seperti biasanya namun ia kan jalan melewati mereka berdua begitu saja.
Jo yang sadar terlebih dahulu keberadaan Lista menggoda Kevin lebih dalam lagi. Agar Lista bisa melihat jika Kevin bertekuk lutut dihadapannya. Jo tidak sabar melihat reaksi Lista yang seperti biasa nya.
Lista berjalan melewati mereka dengan tenang, tanpa gangguan, ia mengambil air dingin dari kulkas, meminum nya dengan santai dihadapan kedua manusia tak tau malu itu. Kevin yang menyadari jika Lista berada disana lantas memanggut bibir Jo dengan rakus, dengan sorot mata mengarah ke Lista. Namun Lista tak memperdulikan nya, setelah ia selesai minum, Lista lantas berjalan melewati mereka dan naik kekamar nya, menutup pintunya rapat.
Didalam kamar ia menangis tersedu-sedu, namun ia segera sadar dan bangkit, dia meyakinkan diri nya sendiri untuk bisa menghadapi Kevin dan simpanannya itu.
Kevin mendadak hilang gairah saat melihat Lista yang tak perduli seperti biasa nya, jika biasanya saat Kevin sedang bersama Jo di mansion mereka, Lista akan mengamuk memecahkan segala barang-barang karna tak terima atas perlakuan Kevin, namun dengan itu Kevin bisa menekan Lista lebih dalam. Namun kini saat Lista acuh tak acuh begitu kenapa ia merasa gusar.
"Damn it!!!" umpat Kevin kesal.
"kau kenapa Baby??" Tanya Jo dengan memainkan jari jemari nya yang lentik di rahang Kevin.
"Kau pulang lah Jo, aku sedang tidak mood" ucap Kevin dingin.
"Baby..." rengek Jo lagi.
"Pulanglah!!" Benyak Kevin, Jovanka langsung merapikan pakaiannya dan bergegas pergi.
seperti nya mood Kevin sedang buruk, ia tak mau jika sampai Kevin berbuat kasar padanya.
Kevin berjalan menuju kamar Callista.
Braak!!
Kevin membuka paksa pintu kamar Lista, Ia melihat Lista sedang mengecat kuku nya santai, ia tidak terusik sama sekali dengan kehadiran Kevin yang sudah menghancurkan pintu kamar nya.
"Callista!" pekik Kevin
"hmm" Lista menjawab seada nya saja tanpa menoleh kearah Kevin.
"Callista Quinza! aku tau kau itu cemburu bukan melihat ku bercumbu mesra dengan Jo?" ucap Kevin dengan pede nya.
"Tidak!" jawab Lista datar.
"Kau!!"
Ini visual pemeran Terbiasa tanpamu versi othor yaa🤗😘
Callista Quinza
Kevin Lano Alberto
Jovanka Winter
Fiona Cloe
Teo Melvin Adelio
"Ck, kenapa tingkat kepercayaan mu tinggi sekali!" Lista melipat tangan didada dan menyeringai licik.
"berbuat lah sesuka hati mu Suamiku tercinta, aku tidak akan mengganggu waktu mu yang indah itu!" Lista berlalu ke kamar mandi.
Kevin mengepalkan tangan nya hingga terlihat buku tangannya yang memutih. Dia masih mondar-mandir di kamar Lista menunggu nya keluar dari kamar mandi.
30 menit sudah Lista mengahabiskan waktunya disana, Shower dikamar mandi sudah dimatikan, terlihat Lista yang keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Bathrobe dan handuk yang dililitkan dikepala.
Sungguh itu menggoda hasrat seorang Kevin, sebisa mungkin ia menahan hasrat yang bergejolak di hatinya.
Lista nampak tak menghiraukan jika disana masih ada Kevin, ia segera keruangan ganti untuk memakai piyama tidur panjang.
Setelah selesai ia merangkak ketempat tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Ya lelah karena harus berpura-pura kuat dihadapan Kevin, laki-laki yang selama ini selalu mengisi hari-harinya, namun apalah daya.. ia tak cukup mampu untuk menggapai cinta suami nya, bukan tak mampu, melainkan lebih ke tidak diberi kesempatan oleh Kevin untuk menggapai nya.
Kevin masih menatap Lista tak percaya, siang tadi ia masih mengamuk bagai singa betina melihat dirinya tengah bermesraan dan bercumb* rayu dengan Jo didepannya. Namun kini ia bisa tidur dengan tenang.
"****!!!" Kevin mengusap kasar rambut nya dan berlalu meninggal kan Lista yang sudah tidur pikir nya.
Lista mengintip dari balik selimut apakah benar Kevin telah pergi. Ia beranjak menuju pintu yang tadi didobrak paksa oleh suami nya itu.
"Syukurlah tak sampai rusak, masih bisa dikunci" ucap nya sendiri.
Ia mengunci pintu rapat, lalu menarik meja disamping dasboard tempat tidur nya untuk menghalangi di balik pintu, ia takut jika sampai Kevin berani mendobrak pintu kamar nya lagi. Lista harus bersikap setenang mungkin untuk mengahadapi suami nya yang penjahat kelamin itu.
Drrt..drrt..
Ponsel Callista berdering.
(Halo Mel??)
(Bu.. besok kita akan meeting dengan klien kita dari Italia jam 7 pagi!)
(Baiklah, siapkan materinya aku akan datang)
Setelah menutup Telepon Lista kembali memejam kan mata nya untuk segera terbang ke alam mimpi.
Pagi hari Lista terbangun pukul 6 pagi, ia segera melakukan rutinitas mandi nya dan bersiap untuk pergi ke kantor barunya, bukan baru sih ia sudah mendirikan perusahaan nya sendiri sejak dua tahun belakangan, dan itu juga tanpa sepengetahuan Kevin. Awal nya Lista hanya ikut berinvestasi di perusahaan Fiona Cloe yang bergerak di dunia Fashion namun seiring berjalan nya waktu, Lista berusaha berdiri sendiri dengan mendirikan perusahaan yang sama dengan Fiona bahkan mereka juga selalu bekerja sama, seluruh detail model nya Lista sendiri lah yang mendesainnya, tak disangka usaha nya berkembang pesat hanya dalam waktu dua tahun, Perusahaan QCL Group dipimpin oleh Fiona, orang-orang mengira bahwa itu adalah milik Fiona Cloe karena memang Callista sendiri tak mau unjuk gigi dihadapan karyawan nya.
Mobil mewah hitam itu terparkir cantik di parkiran Perusahaan QCL, Lista berjalan anggun seperti biasa nya, karyawan QCL Group memandang takjub pada Callista Quinza itu, mereka mengira Lista datang hanya sebagai model untuk Fashion mereka. Hari ini Callista memakai Long Skirt Belt seperti Rok berwarna hitam, dipadukan dengan Blouse berwarna Cream, rambut nya kini dibiarkan terurai dengan sentuhan curly diujung, make up yang ia gunakan juga sangat tipis, namun aura kecantikannya nampak terlihat bersinar.
Saat ia berjalan memasuki Lift, ia sangat terkejut dengan tiba-tiba tangan nya ditarik oleh seseorang lalu memeluk nya. Pelukan laki-laki ini benar-benar terasa nyaman dan hangat hal yang tak pernah ia dapat kan dari Kevin suaminya sendiri.
"Sebentar saja nona, jangan lepaskan pelukan nya, saya butuh bantuan anda" ucap laki-laki itu dengan sedikit berbisik ditelinga Lista.
"Apa anda tau siapa saya?" tanya Lista
"Saya tidak perduli anda siapa?? tolonglah saya dari hama ulat bulu itu!" jawabnya lagi.
"Ulat Bulu???" Sontak Lista ingin menjerit kuat, karna ia juga sangat takut dengan jenis hewan itu. Dengan cepat lelaki itu membungkam mulut Lista.
"Diam lah nona! kenapa Anda berteriak! Dia akan mendekat jika kau berteriak sekarang!"
Akhirnya Lista patuh dan tidak berteriak, membiarkan laki-laki itu memeluk nya.
"Teo!!!" panggil seorang perempuan diujung sana.
"Hama nya mendekat nona!" Bisik laki-laki yang bernama Teo itu.
"Dimana??"
"dibelakang saya!"
"Perempuan itu?"
Teo menganggukan kepalanya, dia masih memeluk Lista, dengan kepala nya ditenggelamkan di ceruk leher Lista.
"Siapa perempuan murahan ini Teo??" tanya perempuan itu.
Lista menampakan wajah nya, untuk melihat siapa perempuan yang menyebut nya murahan.
ternyata dia Feronica, Model sekaligus anak dari teman bisnis nya.
"Callista!!" Pekik Feronica terkejut.
"Jadi kau Fero?? lancang sekali kau menyebutku murahan!" ucap Lista kini ia sudah melepaskan pelukan Teo.
"lalu sebutan apa yang cocok untuk mu?? kau sudah punya suami bukan?? lalu kenapa kau masih memeluk pria lain? dia itu calon suamiku!" jawab Fero tegas.
"Benarkah tuan?? anda calon suami dari Feronica??
"Tidak nona!"
"Teo.. kau tega sekali! Keluarga kita sudah membicarakan pertunangan kita!"
"Aku tidak perduli!! aku sama sekali tidak tertarik dengan mu!!"
"Lalu kau tertarik dengan istri orang ??"
"Lantas apa urusan mu!" Teo menyipitkan mata nya pada Fero.
"Ck! bukan kah kau juga sering tidur dengan suamiku Feronica??" manik mata Lista kini menyorot tajam ke arah Fero. Lista hapal betul siapa Aktris dan model yang sering tidur dengan Kevin. Fero sendiri sudah panas dingin mendengar ucapan Lista.
"Cih! aku sudah menduga jika dia hanya perempuan murahan yang berlindung dibalik usaha orang tua nya! sungguh tak tau malu, berteriak ****** ke orang lain ,tapi dirinya jauh lebih rendah!" ucap Teo.
Feronica mendelikan matanya mendengar perkataan Pedas Teo. Ia menangis lalu pergi meninggalkan Teo dan Lista di parkiran kantor QCL. Callista melihat jam dipergelangan tangan nya. Ia menghembuskan nafas nya kasar.
"Terimaksih nona, anda sudah membantu saya"
"Tidak masalah. Saya saya permisi dulu tuan" Ucap Lista tersenyum, lalu meninggalkan Teo yang masih mematung disana.
'Cantik' batin Tei dalam hati.
'Sayang sudah punya suami!' Teo menaikan bahunya lalu pergi juga dari sana, memasuki area gedung
*
"Pagi Bu" Sapa Mela sekretaris pribadi Lista yang juga menjabat sebagai sekretaris Fiona diperusahaan QCL.
"pagi Mel.. Apa Fiona sudah datang?" tanya Lista.
"Sudah Bu, dia ada diruangan Ibu"
Callista dan Mela memasuki ruangan kerja Lista, nampak Fiona sudah datang dan duduk santai di sofa sambil memakan sandwich.
"Lo kebangetan Fi, sarapan sendirian aja!" cibir Lista.
"tenang aja, ni gue bawa lebih nya buat elo, gue tau pasti lo kemari tanpa sarapan kan?"
"Yeeaahh begitulah, gue males harus berhadepan terus sama penjahat kelamin itu!"
"Hahahha emang pantes sih, Kevin disebut penjahat kelamin udah berapa puluh wanita yang ia tiduri, tapi gue heran kenapa sama lo, hasrat nya gak ada ya?"
"Tau deh, semalam dia dobrak kamar gue!" terang Lista yang mendengus kesal menceritakan kembali kejadian tadi malam.
"What!!! kok bisa?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!