NovelToon NovelToon

After Wedding

kesal

Seperti biasa pagi-pagi aku sudah siap dengan setelan kerjaku, meski aku sudah menikah aku tetap bekerja untuk membantu biaya hidup sehari-sehari. suamiku hanya karyawan di sebuah pt PLN, gaji perbulanya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-sehari. gaji yang didapat suamiku hanya cukup untuk membeli rokok bensin dan biaya sewa kontrakan, untuk biaya belanja dan kebutuhan lainya aku membantu dengan bekerja sebagi kasir pada sebuah perusahaan swasta.

"Ayoo mas bangun," segera kubangunkan suamiku untuk mengantarku bekerja, setiap hari aku memang selalu diantar dan dijemput.

"Hmmm." jawab suamiku sambil kembali memeluk guling.

"Mas rendy ayoo aku sudah kesiangan mas," cetusku mulai marah, karna memang sudah siang.

"Iyaa sayang." jawab mas Rendy sedikit kaget dan segera berjingkat bangun.

Mas Rendy segera kekamar mandi sekedar mencuci muka dan menyikat gigi, lalu segera meminum air putih yang selalu menjadi kebiasaanya ketika bangun dari tidur.

"Mas nanti mungkin aku lembur pulang agak malam gak apa-apa kan mas," tanyaku pada mas Rendy

"Pulang jam berapa? mungkin nanti aku mau kekolam pemancingan. telpon kalo sudah mau pulang yaa," jawab mas Rendy sambil mengelus kepalaku.

"Iyaa."jawabku kesal, selalu setiap malam selalu mancing, menghabiskan waktu bersma teman-temanya pulang hingga dini hari. kebiasaan itulah yang membuatku kesal setiap malam selalu pergi bersma teman-temanya, mas Rendy lebih memilih temanya untuk sekedar nongkrong, ketimbang bersmaku.

"Yaudah ayo nanti kamu kesiangan yang." jawab mas Rendy.

Diperjalanan aku diem ketika sampe ketempat kerja, aku segera turun lalu mengambil tangan mas Rendy dan menciumya.

"Mas nanti jangan lupa sarapan dulu yaa, aku udah masak dan juga hati-hati dijalan yaa," ucapku

"Iya sayang, aku pulang dulu yaa,"jawab mas Rendy, aku hanya dadah-dadah saja.

...****...

Kulirik jam sudah menunjukan pukul lima belas empat lima berati hari sudah senja. sebentar kulirik sahabatku yang masih asyik mengetik sesuatu di layar komputer.

"Ra jadi lembur gak yaa, kok blm ada intruksi," tanyaku pada Rara sahabatku.

"Entah semoga saja tidak, aku sudah benar-benar lelah Ros," jawab Rara.

tak lama kemudian temen satu divisi datang "Guyss hari ini kita gak jadi lembur yaa, jadi otewe langsung pulang," kata Mutia dengan wajah berbinar.

Aku bersorak girang, segera kubungi mas Rendy untuk menjemputku. sambil menunggu mas Rendy datang aku ngobrol-ngobrol dulu dengan yang lainya, hingga tak lama mas Rendy datang dan kami segera pulang.

"Sayang segera mandi kita maen kerumah ibu yaa," ujar mas Rendy, memang jarak kontrakan dan rumah mertua tidak begitu jauh jadi kami sering berkunjung.

"Iya mas sebentar." aku menjawab, dan segera mandi lalu bersiap menuju kediaman mertuaku

Dalam perjalanan menuju kerumah mertua aku bertanya pada mas Rendy, " mas kita gak beli makanan dulu?"tanyaku pada mas Rendy

"Mau beli apa sayang?"tanya mas Rendy

"Beli martabak saja bagaimana mas?"tanyaku lembali.

"Oke sayang." jawab mas Rendy. lalu mas Rendy membelokan kendaraan menuju kedai martabak, aku segera turun dan memesan 2 kotak martabak coklat kacang, begitu selesai segera mas Rendy gegas melanjutkan perjalanan.

"Asalamualaikum,"salamku ketika sampe drumah ibu.

"Walaikumslam." ibu mertuaku yang menjawab.

" Ayah kemana bu?" tanya mas Rendy

"Biasa bapakmu kumpul sama temen-temanya," jawab ibu

"Nita kemana bu?" tanyaku kembali, suamiku 2 persaudara dia anak pertama dan punya seorang adik permpuan hanya 2 tahun dibawah usia suamiku.

"Maen tempat Nopi, katanya anak Nopi ulang tahun." jawab ibu

"Ohh martabak bu," tawarku lagi

"Iya nduk. ibu barusan makan kenyang, kamu sudah makan,? tanya ibu

"Sudah bu,"jawabku

"Yang aku keluar sebentar yaa, klo ngantuk tdur aja dulu,"mas rendy langsung keluar tanpa menunggu jawaban dariku.

"Iya."aku menjawab dengan kesal,itulah suamiku selalu bgtu ketika drumah ibu, kadang sampe pulang jam 4 subuh.

"Nduk sudah ada tanda-tanda belum?"tanya ibu seperti biasa seorang nenek ingin segera menimang cucu.

"Belum bu kemarin barusan datang bulan malah," jawabku dengan apa adanya.

"Gak papa yang sabar yaa nduk, itu tetangga depan jalan sudah hampir 5 tahun belum dikasih momongan. kamu yang baru 8 bulan harus lebih sabar lagi," jawab ibu kembali menasehati, aku hanya mengangguk.

Lalu kembali kami ngobrol untuk menghilangkan kejenuhan, kulihat jam sudah menunjukan setengah sebelas malam, dan mas Rendy belum ada tanda-tanda akan pulang. kulihat ibu sudah mengantuk lalu aku segera ke toilet sekedar mencuci kaki dan tangan.

"Bu aku kekamar dulu sudah ngantuk." ijinku basa basi pada ibu mertua.

"Yaa. ibu juga mau kekamar ini sudah mulai ngantuk,," jawab ibu, aku hanya menganguk lalu seger masuk kemar, merbahkan diri lalu aku terlelap. hingga entah jam berapa aku merasa ada tangan dingin yang memelukku.

"Mass baru pulang?" tanyaku

"Hmmm," jawab mas Rendy sedikit bergumam

"Kita pulang atau minep mas?"tanyaku lagi.

"Nginap saja sayang, aku udah ngantuk besok pagi-pagi kita pulang." jawab mas Rendy

"Tau gitu aku tadi gak ikut kesini mass, aku malas klo pulang pagi-pagi," ketusku kesal, selalu saja seperti ini klo maen kesini berujung minep, dan kalo minep sudah bisa dipastikan aku pasti kesiangan dan gak sempat masak dulu.

"Ehh sayang gtu aja marah si, kan gak sering-sering bobo sini."jawab mas Rendy sambil memeluku dari belakang.

"Ih mas ah awas berar tau, sanaan ah aku mau tidur,"ucapku ketus sambil ku pukul pelan kaki mas Rendy yang melingkar di pinggangku.

"Gtu aja marah, katanya gak bisa tidur kalo gak dipeluk. ini mau dipeluk malah diusir,"tanya mas Rendy, sambil meremas buah dadaku dari belakang.

"Kalo lagi gak marah iya, tapi kalo lagi marah tanpa dipeluk juga aku bisa tdur."jawabku masih ketus.

"Jadi sekarang marah ni ceritanya, terus gimana supaya tidak marah lagi sayangku ini,"tanya mas Rendy sambil mencium leherku dari belakang.

"Mas aku kan sudah bilang berkali-kali, aku itu mau bangun pagi-pagi masak dulu sebelum kerja. kalo minep dsini mana bisa mas aku masak dulu, kalo mas mau main silahkan tapi aku drumah tidur rumah jangan ajak aku minep kecuali libur kerja,"jawabku panjang lebar supaya mas Rendy paham, tapi kurasa sampai nadiku yang dileher ini putuspun mas Rendy tidak akan mengerti, buktinya kejadian seperti ini tidak hanya sekali duakali tapi berkali-kali.

"Ya ya aku janji besok lagi aku gak ajak kamu minep deh, maaf yaa,"rayunya sambil kembali memeluku dari belakang.

"Sebaiknya tidur. tidak usah banyak omong besok pagi-pagi jam lima harus sudah bangun kita pulang kekontrakan."jawabku, tak kudengar jawaban mas Rendy mungkin saja dia sudah terbang kealam mimpi, dan akupun sgera menyusulnya.

nasehat

Pagi menjelang sekitar pukul lima, aku sudah bangun segera kubangunkan suamiku.

"Mas Rendy ayo bangun kita pulang yuk,"ucapku membangunkan mas rendy

"Hmmmm masih ngantuk. jam berapa sekarang?" tanya mas Rendy

"Hampir setengah enam mas ayo mas." jawabku lagi.

Diperjalanan cuaca begitu dingin, jarak dari rumah mertua kekontrakanku memakan waktu sekitar lima belas menit. sampe dikontrakan aku gegas mandi dan bersiap-siap pergi kerja, sebelum berangkat aku membuatkan kopi mas rendy terlebih dahulu.

"Mas aku gak sempat masak. nanti sarapan beli aja yaa," ucapku pada mas Rendy

"Iyaa sayang," jawab mas Rendy sambil tiduran memejamkan mata

Aku kembali melanjutkan aktivitas siap-siapku, tak lama kulihat mas Rendy beranjak kekamar mandi, hanya sebentar mungkin sekedar cuci muka karna pagi ini memang cuaca begitu dingin, jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh tapi hari masih diselimuti embun.

"Sayang jangan berangkat dulu aku masih kedinginan." mas Rendy merajuk sambil memeluku mengajak kembali kekamar.

"Mas nanti aku kesiangan," ucapku memelas

"Ini masih dingin yang. sebentar lagi yaa," ucap mas Rendy lagi.

"Iya tapi cuman sebentar ya mas." jawabku dan di jawab anggukan oleh mas Rendy. lalu aku dan mas rendy masuk ke kamar, sesaat kemudian hanya suara ******* yang terdengar dari kamar. bertanda kami sedang meneguk manisnya madu percintaan.

...ΩΩΩ...

Aku sampe kantor sekitar pukul delalan pagi, suasana dijalanan masih begitu sepi karna pagi ini embun turun dengan tebal. sampe dikantor juga ternyata masih sepi hanya ada Rara yang juga baru saja tiba.

"Haii Ra." sapaku pada Rara.

"Hmmm yang abis keramas pagi-pagi," sahut si Rara lengkap dengan cengiranya.

"Biasalah namanya juga masih bau-bau pengantin baru,"jawabku dengan terkekeh.

"Mana yang lainya ya Ros?"tanya Rara

"Mungkin blm datang Ra.karna masih gelap jadi berpikir masih pagi."aku terkekeh sendri dengan jawabanku.

"Benar juga kau Ros ayo kita masuk saja," ajak Rara dan kujawab dengan anggukan, lalu kami segera masuk kedalam ruang masing-masing bersiap untuk bersiap kerja kembali.

Tak berpa lama kemudian, anak-anak yang lainya sudah mulai berdatangan. ada dari antara mereka yang bernama Arga dia masih umuran dibawahku, namun dia itu sangat sok akrab dan menjengkelkan sekali menurutku.

"Hai Ross pagi-pagi udah keramas aja, sampe berapa ronde?" tanya Arga disertai kekehan mengejek.

"Bisa diam tidak si Ga,? aku mulai kesal hampir setiap hari Arga selalu tanya begitu.

"Hahahha pengantin baru ko marah-marah si," kelakar Arga sambil berlalu pergi meninggalkan mejaku. lalu sesaat kemudian suasana berubah sunyi, semua sudah dsibukan dengan kerjaan masing-masing.

...ΩΩΩ...

Pukul dua belas siang gawaiku berdering kulirik nama mas Rendy tertera dilayar ku geser segera tombo hijau lalu terdengar suara mas Rendy menyapaku.

"Halo sayang," ucap mas Rendy di seberang sana.

"Iya mas. ada apa sudah makan siang belum mas?" aku bertanya pas mas Rendy.

"Belum sayang makanya aku telpon kamu, ayo kita makan bareng nanti aku jemput di kantormu ya," jawab mas Rendy.

"Iya mas tunggu sekitar sepuluh menit lagi yaa mas ," jawabku kembali.

" Oke sayang dahh ." mas Rendy menutup telpon kami. aku segera mematikan komputer dan mengambil tas lalu memasukan ponsel, dan aku keluar menuju meja Rara.

"Hai Ra aku mau makan siang sama mas Rendy, kamu mau ikut kami atau gimna?" tanyaku pada Rara.

"Hmmm aku makan dikantin kantor aja Ros. aku juga masih ada kerjaan yang belum kelar jadi tidak bisa dtinggal." jawab Rara panjang lebar.

"Okedeh Ra aku jalan dulu,"pamitku pada Rara diajawab anggukan oleh rara. keluar dari kantor kulihat mas Rendy sudah menunggu diparkiran.

"Hai mass, sudah lama sampenya?" tanyaku pada mas Rendy.

"Belum sayang barusan juga, ayo segera berangkat aku sudah lapar sayang." jawab mas Rendy.

"Ayo mas.

Lalu kami menuju tempat makan yang sudah menjadi langganan kami, menu nya gak ada yang istimewa hanya ikan patin dibakar lalu disantan dengan kuah kental, dan sedikit pedas lalu ditemani lalapan, itu menurutku sungguh nikmat. aku dan mas Rendy sangat menyukai makanan disitu sehingga sangat sering kami makan siang ataupun sekedar beli lauk untuk dibawa pulang.

Setelah selsei makan siang mas Rendy mengantarku kembali kekantor, dan dia kembali kekantornya.

"Ra sudah makan belum, kayaknya kamu gak keluar ruangan ya dari tadi?" tanyaku pada Rara.

"Ehmm sebernya aku bawa bekal Ros. jadi aku gak perlu keluar," jawab Rara, yang membuat aku kaget karna seingatku Rara paling anti bawa bekal.

"Ohyasudah aku kembali kerja dulu Ra,"jawabku.

Aku mulai menghidupkan kembali komputerku, layar yang pertama terlihat olehku tgl lima april, aku baru ingat besok adalah hari ulang tahun mas Rendy, gegas aku mengambil gawaiku untuk menghubungi Nita, adik dari mas Rendy.

"Hai nit kamu sibuk tidak, boleh aku meminta tolong,"ucapku mengirim pesan pada Nita.

"Iya mb minta tolong apa?"balas Nita kepadaku.

"Nit besok mas Rendy ulang tahun, bisa tidak kamu beli kue dan atur makan malam bersama keluarga saja?" tanyaku pada Nita lagi.

"Bisa mba mau kue yang seperti apa lalu malan malamnya menu apa?" jawab Nita lagi.

"Emm kue yang menurut kamu bagu dan pas aja deh Nit. oiya untuk menu makan malamnya kita bakar ikan sama ayam saja ya Nit, nanti uang nya aku kasih ke kamu." jawabku lagi.

"Oke mba uangnya mau ku ambil atau gimana mba?"tanya Nita lagi, dia memang enak kalo disruh tapi masalah uang dia kurang karna dia hanya sebagai guru honorer biasa.

"Ambil aja Nit. jangan sampai mas Rendy tau yaa bikin suprise dikit buat dia," jawabku melalui pesan singkat.

"Oke lima belas menit lagi aku otewe kesana mb," balas Nita lagi.

"Ya Nit. nanti kalo sudah sampe dikantor hubungin aku Nit." jawabku dan Nita hanya membalas dengan emot oke.

Beberapa menit kemudian aku mendapat pesan dari Nita kalo dia sudah dibawah, aku segera kebawa tak lupa membawa dompet lalu kuambil uang seratus ribuan empat lembar. setelah selesei aku segera kembali keruanganku untuk menyelesaikan pekerjaanku. kulihat jam di ponselku ternyata sudah pukul lima belas tiga puluh pertanda sebentar lagi aku pulang, segera kumatikan komputer lalu memberekan barang-barangku setelah selesei aku gegas menghubungi mas Rendy untuk menjemput, sambil menunggu mas Rendy aku menyapa Rara sebentar.

"Hai Ra kamu serius sekali kerjanyaa?" tanyaku sambil terkekeh

"Hmmm nanggung Ros. tadi iparmu kesini Ros?" tanya Rara lagi.

"Iya Ra besok mas Rendy ulang tahun aku minta tolong belikan kue."jawabku lagi

"Ros bukanya aku gak suka dengan iparmu cuman aku mau ngasih tau kamu, jangan terlalu dekat, maksutku selayaknya ipar saja Ros,"jawab Rara lagi.

"Iya Ra cuman seksedar minta tolong." jawabku lagi

"Bukanya aku mengajarimu tidak baik, tapi kamu paham maksutku Ros," jawab Rara lagi, dia sudah sering menasehatiku perihal itu.

"Iyaa Ra aku paham maksutmu oiya mas Rendy udah sampe ra aku jalan duluan yaa,," pamitku pada rara.

"Hati-hati." pesan Rara kubalas dengan anggukan kepala saja. lalu gegas kutemui mas Rendy dan langsung pulang menuju rumah.

perselingkuhan

Pagi ini seperti biasa aku bangun pagi dan memasak untuk sarapan, hari ini tepat tgl 6 ulang tahun mas Rendy. aku memang sengaja enggak ngucapin ulang tahun, lagian aku yakin mas Rendy juga pasti gak ingat kalo lagi ulang tahun. setelah selesei memasak dan beres-beres aku segera mandi dan bersiap-siap pergi kerja seperti biasa. didalam kamar sambil ganti baju aku ngobtrol dengan mas Rendy kebetulan dia sudah bangun.

"Mas aku masak mie sama telor ceplok buat saparan mas." ucapku pada mas Rendy

"Iya sayang, kamu gak sarapan dulu?"tanya mas Rendy.

"Emm gk mas, oiya mas nanti aku lembur mungkin pulang habis magrib,"ucapku kembali.

"Ya mau pulang jam berapa kira-kira?" tanya mas Rendy.

"Belum tau. nanti malam kita maen kerumah ibu yuk mas, makan disana aja kalo gak?"tanyaku pada mas Rendy.

"Boleh aku mau mandi dulu yaa, kita berangkat bareng pagi ini ada rapat dikantor."jawab mas Rendy.

"Oke mas."jawabku lagi.

Gegas mas Rendy segera bangun untuk mandi, dan ku siapkan baju kerja untuknya. setelah selesei aku segera menyiapkan sarapan untuk mas Rendy, setelah selesei mandi mas Rendy segera ganti baju.

"Mas segera sarapan,"panggilku pada mas Rendy.

"Iya sayang."mas Rendy kluar dari kamar sudah siap dengan seragam kerja dan tas ditanganya. mas rendy selesei sarapan dan mas Rendy berangkat ke kantorku untuk mengantar.

"Hati-hati dijalan mas,"ucapku pada mas Rendy, sambil mengambil tangan mas Rendy dan menciumnya.

"Iya sayang. nanti telpon kalo sudah mau pulang yaa,"pesan mas Rendy padaku.

"Oke."ucapku dengan mengacungkan dua jempol ke arahnya.

Begitu mas Rendy keluar dari kantorku aku segera masuk, kulihat belum ada mobil Rara tumben pikirku dia belum datang, biasanya dia selalu datang lebih dulu dariku. kuayunkan langkah kakiku menuju ruanganku dan aku kaget ternyata Rara sudah duduk didepan komputer.

"Ra kamu berangkat diantar mas Iwan?"tanyaku pada Rara, mas Iwan adalah suaminya. setauku mas Iwan sangat sibuk gak sempat mengantar, bahkan selama rara kerja disini baru beberapa kali saja diantar.

"Enggk ros."jawab Rara singkat tanpa menoleh kearahku.

"Lalu kmu naik apa Ra?" tanyaku semakin penasaran

"Naik taksi Ros,"jawab Rara. semakin penasaran pasalnya Rara sangat dialarang menaiki kendaraan umum.

"Yang benar Ra, sebenarnya ada apa Ra dari kemaren kamu aneh gak seperti biasanya?" tanyaku lagi.

Rara menghadap kearahku, aku benar-benar kaget melihat keadaanya, Rara yang biasanya tampil cantik modis tapi hari ini dia beda tidak memakai make-up, bibirnya pucat dan matanya bengkak merah.

"Kamu kenapa Ra?" tanyaku reflek setengah teriak, kupegang bahunya yang sudah mulai terguncang bertanda Rara mulai menangis.

"Ada apa?"Rara masih menagis disertai gegelangan kepala, untuk beberapa saat kubiarkan dia menangis tesedu-sedu, setelah tenang dia mulai bicara.

"Mas Iwan Ros. ternyata dia sudah menikah lagi."ucapnya dengan suara bergetar. aku bgitu kaget mendengar penuturan Rara, dari cerita yang kudengar mas Iwan sepertinya sangat mencintai Rara.

"Apaaaa. kamu jangan bercanda Ra, ini masih pagi belum saatnya bersenda gurau," ucapku menyangkal ucapan Rara.

"Aku serius Ros bahkan smalm ****** itu ikut pulang kerumah bersama mas Iwan," ucap Rara lagi sambil tergugu.

"Aku gak nyangka dengan mas Iwan Ra, kenapa dia begitu tega kepadamu Ra?" ucapku mulai menitikan air mata sedih.

"Aku gak tau apa salahku Ros, pantesan mas Iwan selalu sibuk keluar kota. tenyata dia sedang bersenang-senang dengan gundiknya Ros."ratap Rara dengan tersedu.

"Sudahlah Ra jangan menangis lagi, kamu harus kuat Ra. buktikan kamu baik-baik saja tanpa mas Iwan!"bujukku menenangkan Rara.

"Yasudah aku kemeja dulu ya Ra, gak enak diliat bos nanti istirahat kita ngobrol lagi ,"ucapku pada Rara, dan Rara hanya menganguk.

Aku bergegas kembali kemejaku lalu menghidupkan komputer, kulihat Arga sudah datang pagi ini dia gak mengejeku seperti biasanya. ada Rio dan Mutia juga yang sudah focus pada komputer masing-masing.

...ΩΩΩ...

Jam menunjukan pukul dua belas lebih empat belas menit tandanya waktu makan siang sudah tiba, kulihat gawaiku ada pesan dari Nita mungkin dia menanyakan perihal ulang tahun mas Rendy.

"Mba aku lagi di bakery ini, mb pilih kueanya ya nanti aku kirim fotonya." bunyi pesan dari Nita.

"Oke Nit kirim aja,"balasku lagi.

Tak lama beberapa foto kue ulang tahun masuk kegawaiku, kulihat-lihat sedikit lama. karna mas Rendy tidak suka yang aneh-aneh cukup simpel saja, ahirnya pilihanku jatuh pada kue berwarna gold yang manis cukup besar dan lumayan simpel tapi tetap terlihat bagus.

"Nit yang gold itu saja," balasku pada Nita.

"Oke mba. menurutku itu juga bagus pasti mas Rendy suka,"balas Nita kembali.

"Yaudah fix. ohya Nit kamu sudah bilang pada ibu dan yang lainya mengenai acara nanti malam?"balasku lagi.

"Sudah mba. ibu juga sudah nyiapin mkanan untuk acara nanti malam mb terima beres saja." ucap Nita disertai emot tertawa, hubunganku dengan keluarga mas Rendy sangat akrab, seperti keluarga kandungku sendiri.

"Oke makasih yaNit kamu sudah mau repot bantuin aku." balasku lagi

"Sama-sama mba. oiya aku mau jalan pulang dulu ya mba udah selesei ini urusanya," balasnya lagi.

"Hati-hati Nit." balasku lagi, dan hdibalas lagi emot oke oleh Nita.

Setelahnya segera kumatikan komputer dan aku mulai membereskan barangku, selanjutnya aku bertukar pesan denagan mas Rendy mengatakan kalau aku makan siang diakantin saja sama Rara, setelah mendapat jawaban dari mas Rendy aku segera menghapiri Rara.

"Ayo Ra kita makan dikantin,"ajaku pada Rara.

"Ayo aku juga udah lapar nih, udah kangen dengan bakso kantin,"jawab Rara. kulihat dia sudah sedikit memoleskan makeup kewajahnya, lipstik pink menambah aura segar pada wajah Rara.

"Nah gitu dong Ra kamu terlihat segar dan cantik, "ucapku sambil mengulum senyum.

"Yukk."ajak Rara.

Sampai dikantin suasana sudah ramai, kulihat meja hampir semua penuh. lalu kulihat meja Rio dan Arga masih tersisa dua kursi kosong.

"Hai Ga. boleh kami gabung?"tanya Rara meminta izin

"Dengan senang hati Rara dan Rosa cantik." jawab Arga disertai ekspresi tengil, yang membuatku kesal, namun karna kursi sudah terisi semua ahirnya aku dan Rara mendudukna diri didepan Arga dan Rio.

"Makasih Ga."ucap Rara basa basi.

"Kalian sudah pesan makan?"tanya Rio, Rio berbeda dari Arga, Rio terlihat lebih dewasa dan tenang pembawaanya.

"Emmm sudah. kami pesan bakso, kalo kalian pesan apa?"tanyaku kembali.

"Kami tidak makan, hanya pesan kopi saja."jawab Rio. setelah beberapa obrolan kecil dan sedikit senda gurau. tak lama kopi yang dipesan Arga dan Rio datang, selang beberapa menit bakso dan es jeruk manis pesananku dan Rara juga tiba, lalu kamu makan siang dengan tenang tanpa adanya obrolan diantara kami. hanya terdengar sesekali Rio dan Arga yang sedikit mengobrol.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!