NovelToon NovelToon

Kamu Milik Ku

Perkenalan

Badai dan hujan lebat mengguyur kota besar di larut malam, tidak ada kegiatan di kota karena hujan di malam itu. Di dalam hutan seorang gadis muda usia 18 tahun terbaring dilumupur dengan pakaian rumah sakit berlumuran darah. Tidak ada yang menyadari keberadaan wanita itu di dalam hutan sampai keesokan pagi.

Pagi hari setelah hujan lebat mengguyur, sekolompok petugas kebersihan memasuki hutan untuk membersihkan sampah yang hanyut terbawa hujan, seorang petugas wanita yang sudah tua bernama ibu Marina sedang membersihkan di sekitar gadis itu. Terlihat oleh nya banyak sampah plastik yang bersandar pada sesuatu hingga menghalangi sampah itu untuk hanyut terbawa hujan, awalnya ia mengira, itu hanya dahan pohon yang patah.

" Karena hujan semalam, tanpa curiga ibu Marina membersihkan nya. Tak lama saat membersihkan ia terkejut saat melihat ada, tangan manusia di bawah tumpukan sampah, karena syok ibu Marina berteriak sehingga para petugas pembersih lain menghampiri nya.

"Ada apa bu?" Kenapa berteriak". Seseorang wanita paru baya ibu Siti menghampiri nya dan bertanya dengan suara panik.

"I-itu disana t-tangan." Ia menunjukan kearahs tangan itu sambil gemetar.

Ibu Siti melihat ke arah tangan itu dengan pandangan heran dan sedikit ngeri. "Astaga, mungkin kah itu mayat?" Batin ibu Siti yang sudah ikut panik itu.

"A-aku" akan hubungi polisi, tolong tunggu sebentar". Ibu Siti segera menghubungi polisi. Saat di selidiki ternyata wanita itu masih sadar tapi keadan nya sangat lemah karena baru saja melahirkan.

Kedua wanita itu terkejut menyadari kalau itu adalah seorang ibu yang baru saja melahirkan anak nya. Di bawah arahan polisi, wanita muda itu di bawak kerumah sakit untuk di selidiki apakah ada kasus lain yang dialami nya.

Di rumah sakit wanita itu dirawat. Para dokter menemukan pakta bahwa benar wanita itu sudah melahirkan seorang bayi dia juga mendaratkan bentuk kekerasan di tubuh nya dan dia pingsan karena overdosis dan kehilangan banyak darah, dan dokter itu mengatakan bahwa wanita itu akan koma selama beberapa minggu.

"Berdasarkan bukti TKP tidak di temukan keberadaan bayi yang di buang di sekitar hutan, setelah di selidiki ternyata wanita ini bukan berasal dari kota ini.

2 bulan berlalu wanita itu terbangun dari koma nya, ia membuka mata perlahan dan melihat ruang putih serta beberapa dokter dan perawat mengelilinginya.

"Apa ini, aku kenapa?" Suara wanita itu terdengar lirih menatap dokter di sebelah kanan nya.

"Wah, aku pikir kau tidak akan sadar. Kamu memang wanita yang kuat." ucap dokter yang sudah sedikit tua di depan nya sambil memeriksa cairan media di tangan nya.

"Nona, apa kau ingat siapa nama mu?" seseorang suster muda menanyai nya dengan lembut.

"Na-nama, nama ku Alexsa.

"Apa kau ingat hal terakhir apa yang terjadi pada mu?" Suster itu menanyai nya lagi.

"Aku, aku seorang siswa SMA. Alexsa menjawab dengan nada sedikit bingung.

"Apa anda tidak ingat kalau anda sedang hamil, atau melahirkan bayi?"

"Tidak, saya tidak pernah hamil." Alexsa semakin heran dengan pertanyan suster itu.

"Lalu anda dari kota mana, dari data yang saya terima, anda bukan penduduk asli kota ini?" Dokter di sebelah Alexsa juga ikut bertanya.

"Aku dari..a-aku dari aku..aku tidak bisa mengingat nya, apa ini?" Aku kenapa?" Alexsa mulai panik.

"Benarkah, wanita ini akan amnesia karna obat itu yang dikonsumsi nya itu sangatlah berbahaya." Dokter tua itu berbisik pada dokter di sebelah nya.

"Nona, anda hanya amnesia, istirahat lah dulu kami akan kembali lagi nanti. Suster itu menenangkan Alexsa dengan sedikit senyuman.

"Para dokter dan perawat meninggalkan ruangan Alexsa, Alexsa masih sangat bingung kenapa diri nya bisa lupa atas apa yang terjadi pada nya dan bagiamana di bisa kesini. Dia mencoba menenangkan diri dan kembali beristirahat seperti saran dari dokter.

Mengalami amenesi membuat Alexsa lupa akan apa yang terjadi.

3 hari di rawat akhirnya Alexsa di izinkan pulang. Saat keluar dari rumah sakit dia merasa tidak memiliki tujuan karena dia asing dangan kota itu apa lagi dengan usia yang 18 tahun.

Alexsa yang bingung tak tahu kemana memutuskan ke toilet umum untuk membersihkan wajah nya. Saat di depan cermin dia memejamkan mata nya dan menetes kan air mata. Sebenernya dia ingat kalau dia sudah hamil, tapi tidak bisa mengingat kapan di melahirkan bayi nya, dari mana dia berasal, dan siapa ayah dari anak nya itu.

Dia hanya mengingat kalau saat itu dia di buang kehutan dalam keadan hujan lebat tubuh yang masih sangat lemah. Ia terpaksa berbohong kalau dia tidak ingat apa-apa karena saat itu dia sangat ketakutan dengan apa yang ada di sekeliling nya.

Alexsa bukan karena sakit melainkan ia bener-benar tidak ingat dari mana dia berasal apa lagi saat ini perut nya sudah sangat lapar.

Saat membuka mata, mata nya langsung tertuju pada anting di kedua telinganya. Dia ingat kalau anting itu diberikan oleh seseorang pria yang sudah membuat nya ada di kondisi ini pada malam itu. Alexsa sedikit ragu apakah anting ini asli?

Tanpa pikir panjang ia langsung keluar dari kamar mandi dan langsung mencari toko perhiasan yang besar apakah ini asli.

Sampai di toko perhiasan itu Alexsa di perhatikan orang-orang yang ada di dalam nya karena pakaian nya yang sederhana hanya kaus putih lengan panjang dan celana jins.

"Apa ini kenapa merek melihat ku, apa pakaian ku ada yang robek?" Alexsa berjalan perlahan memasuki toko besar itu dengan tangan kiri yang memangku tangan kanan nya.

"Siapa wanita itu apa dia seorang bintang?" Seorang wanita itu melihat dengan berbisik pada temanya karena terheran-heran dengan kecantikan Alexsa walau dengan pakaian sederhana.

"Permisi nona ada yang bisa kami bantu?" Seorang pemilik toko langsung menghampiri Alexsa karena dia sudah menjadi pusat perhatian di toko itu.

"A..ini..aku..aku mau menjual sesuatu." Alexsa bebicar dengan malu-malu karena menggap diri nya sedang di perhatikan banyak mata di situ.

"Ayo sini biar saya bantu." Pemilik toko itu memandu Alexsa ke meja perhiasan nya. Disana terlihat etalase perhiasan yang besar dan di penuhi perhiasan yang sudah pasti mahal.

"Hal apa yang mau anda jual nona?" Pemilik toko itu dan bertanya.

"Alexsa melepaskan salah satu anting nya. "Ini, apakah harga nya bisa 10 juta?" Alexsa memperhatikan anting kanan nya yang

mengkilap dari berlian.

Menjual Anting

"Alexsa melepaskan anting nya. Ini, apakah harganya bisa 10 juta?" Alexsa memperhatikan anting kanan nya yang mengkilap dari berlian dan bingkai emas di sekeliling berlian itu di taburi permata berwarna ruby yang sangat indah.

"Mata sang pemilik toko langsung terbuka. "Astaga apa ini sungguhan? Ini sangat mahal pastinya, hanya keluarga elit yang bisa membelinya. Apakah ada yakin akan menjual ini nona?" Penjual itu langsung berbicara keras sehinga orang-orang yang ada di toko nya langsung melihat ke arah Alexsa.

"I-iya seseorang memberikan ini pada ku, dan sekarang aku akan menjual nya. Berapa harga nya yang bisa kau beri?" Alexsa berbicara dengan sedikit sombong karena dia tak ingin dibodohi penjual.

"Ini,ini sangat mahal jika anda mau menjual nya sepasang saya akan beri anda 1 miliyar bagaimana?"

"Apa, cuma 1 miliyar?" Coba liat dulu baik-baik batu berlian Ruby ini anda belum pernah mendapatkan nya bukan? Bagaimana ini cuma 1 miliyar?" Alexsa berbicara seolah dirinya tahu harga perhiasan itu sambil menyiapkan rambutnya ke telinga kanan nya.

Semua orang kaya disitu menghampiri mereka dan melihat anting milik Alexsa.

"Nona saya bisa memberi anda harga 1 setengah miliyar apakah anda mau menjual nya pada saya?" Seorang pria paru baya menawar anting itu karena terpesona dengan keindahannya itu.

"Jangan nona, saya bisa mengambil nya 2 miliyar jika anda menjual nya ke pada saya." Seorang pengusaha dan isterinya mencoba menawar juga.

"Tidak jangan biar saya yang membelinya karena anda menjual kepada saya kan?" Saya akan beri anda 5 miliyar. Bagaimana?" Pemilik toko itu langsung memberikan harga tinggi dan semua di toko itu terdiam karena anting itu memang sangat mahal. Bukan karena bahan nya tetapi karena anting itu memiliki sejarah di belakang nya.

"Alexsa mengangkat salah satu alis nya dan menatap sih pemilik toko." 5 ?, Hemm...kalau 6 akan aku lepas pada mu anting ini." Alexsa masih mencoba untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi.

"Apa 6?" Wanita ini licik sekali apa dia mau membuat toko ini bangkrut?" Orang-orang berbisik karena harga itu sangat besar untuk sepasang anting.

"Ha..6?" Pemilik toko itu berfikir sebentar, baik-baik. Akan saya terima walau ini sangat besar" penjual itu mengangguk dan sedikit tersenyum masam karena Alexsa melangkahi harga yang ia beri.

"Nah, begitu. Baik aku jual." Alexsa langsung melepas anting sebelah kirinya dan tersenyum lega.

"Baik untuk uang nya akan saya antar ke rumah anda, karena uang sebanyak itu butuh pengaman yang ketat dan itu tidak di potong pajak." Penjual itu tersenyum sambil menetap perhiasan itu.

"Baik untuk sekarang saya akan mengambil 10 juta, karena saya sedang butuh." Alexsa berdiri dan mengibaskan rambutnya.

Semua orang yang ada di situ terpana dan mengagumi kekayan Alexsa saat itu.

"Baik ini, ini uang nya anda akan mendapatkan sisa nya di rumah nona. Bisa kirim alamat nona pada saya?" Penjual itu memberikan tas yang berisi uang pada Alexsa dan ingin mencatat alamat Alexsa.

Alexsa berfikir sebentar dimana dia akan menuliskan alamatnya karena dia belum punya rumah.

"Begini saja. Nanti saya akan datang lagi dan memberi tahu alamat saya sekarang saya harus pergi karena urusan mendesak." Alexsa beralasan sambil mengecek uang yang ada di tas itu.

"Baik nona, kami akan menunggu." Pemilik toko itu mengangguk sopan pada Alexsa.

"Baik, kalau begitu saya permisi." Alexsa berjalan dengan anggun dan sesekali mengusap rambut nya. Pelayanan di toko itu juga menatap Alexsa dengan senyuman dan semua pelanggan menatap Alexsa sampai keluar toko.

Alexsa sedikit takut karena memiliki uang sebanyak itu bahakan dia tidak pernah melihat uang 10 juta sebelumnya.

"Astaga, memang nya itu anting apa, mengapa mahal sekali?" Tapi sudahlah yang terpenting aku harus membeli sebuah rumah dulu karena sudah sangat siang.

Alexsa berjalan di sepanjang jalan kecil di kota dan melihat rumah untuk di beli.

"Seperti nya yang di pusat kota terlalu besar, jadi aku akan memilih agak kecil saja.

Saat melewati taman Alexsa tertarik dengan sebuah rumah bertingkat berwarna cokelat. Tanpa pikir panjang Alexsa langsung melihat rumah itu dari dekat.

"Apa anda ingin menyewa rumah ini nona?" Seorang wanita gemuk menghampiri nya.

"Rumah ini, apakah bisa aku beli?"

"A-apa?" Ahaha..tentu saja bisa." Pemilik rumah itu tertawa kecil.

"Baik berapa harga nya?"

"Baik karena rumah ini baru saja dikosongkan, mungkin anda mau melihat-lihat, ayo masuk." Wanita gemuk itu membuka pintu rumah dan memperlihatkan isi dalam nya yang sudah bersih rapih dengan segala perabotan nya.

"Rumah ini bagus, sepertinya pemilik sebelumnya ini sangat rajin." Ucap Alexsa sambil melihat-lihat sekeliling.

"Bukan, anda orang pertama yang ingin menginap disini."

"Kenapa? Apakah disini angker?" Alexsa bertanya sedikit takut.

"Tidak nona, rumah ini baru selesai di buat makanya belum ada yang menghuni."

"0o..baik aku suka, aku akan membeli rumah ini. Berapa harga nya?" Alexsa langsung menyentuh tas untuk mengambil uang.

"Karena masi baru akan aku jual dengan 8 juta." Pemilik rumah sedikit malu-malu.

Alexsa tak berpikir panjang langsung mengeluarkan uang nya dan langsung memberikan sih pemilik rumah 8 juta.

"Ini 8 juta.

"Hahaha...nona ternyata orang yang baik yah, terimakasih. Ini kuncinya" pemilik rumah langsung mengambil tumpukan uang dan menyerahkan kunci rumah itu pada Alexsa.

"Baik nona, saya permisi." Pemilik rumah keluar dari rumah itu membawa uang nya.

"Haah, tinggal 2 juta nih. Aku akan kembali ke toko itu untuk memberi tahu alamatnya.

Setelah memberi tahu alamatnya pada toko itu Alexsa kembali pulang tak lupa sebelum pulang ia membeli pakaian dan makan dengan sisa uang 2 juta itu.

Sore hari, sebuah mobil hitam datang kerumah Alexsa dan menyerahkan sisa uang Alexsa.

"Haah, akhirnya. Aku punya semua yang aku ingin dikota ini, mungkin aku akan mencari perkerjaan.

Begitulah hari pertamanya dikota besar dan memiliki semuanya karena menjual yang ada pada nya.

"Dengan memiliki banyak uang Alexsa tak merasa cemas tinggal di kota besar itu bahkan kehidupan nya cukup untuk seorang wanita muda.

Tak terasa 5 tahun berlalu Alexsa yang dulu asing sekarang sudah menjadi bagian dari kota besar ini terutama setelah dia berkerja di perusahaan besar dikota itu. Kenapa dia bisa berkerja?" Tentu saja karena ia mengandalkan kecerdasan dalam berbicara nya dan kecantikan sebagai penunjang nya.

Alexsa sudah berkerja diperusahan DG selama 2 tahun jadi di usia yang ke-23 dia sudah menjadi kepala staf di perusahaan itu.

Kedatangan Bos Baru

Alexsa sudah berkerja di perusahaan DG selama 2 tahun jadi di usia yang ke-23 dia sudah menjadi staf diperusahan itu.

Hari itu, Alexsa terlambat saat akan berkerja karena ia yang lupa menyalakan alarm di tergesa-gesa dalam menyiapkan diri bahkan sampai lupa mengancingkan 2 kancing dada nya.

Alexsa berlari ke halte bus sambil mengikat rambut nya, ia tak pernah terlambat selama dua tahun ini. Hari ini sangat penting karena putra bos besar akan mengantikan posisi CEO di perusahaan besar itu.

Alexsa terlambat. Saat ia sampai di halte bus, bus yang tumpangi nya sudah pergi. Dengan kesal Alexsa berteriak memanggilnya berhenti namun sayang, bus itu tetap melaju.

Alexsa tak kehilangan akal ia mencoba menghentikan taksi yang lewat, tetapi di berdiri di halte bus tidak akan ada taksi yang berhenti disana.

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti. "Mau kemana?" Pemilik mobil membuka kaca mobilnya.

"Tuan tolong aku antarkan aku ke jalan depan sana ke perusahaan DG, ini penting. Tolong" Alexsa mengerutkan kening nya pada pegendaran itu.

Melihat mata yang bersinar itu sih pengendara luluh dan memberi nya tumpangan.

Saat mobil melaju, Alexsa merapihkan kembali ikat rambut nya dan sedikit mengunakan makeup.

"Kenapa anda berdandan seperti itu?" Pemilik mobil bertanya karena melihat Alexsa yang dari tadi bercermin.

"Tidak, aku hanya sedikit memoles wajah ku. Karena nanti ada kegiatan di kantor." Alexsa berbica sambil memakai eyliner nya.

"Acara apa, penggantian bos?" Pemilik mobil bertanya pasti.

Alexsa menghentikan mekeup nya. "Iya, apakah anda karyawan disana juga? Anda dibagian mana?" Alexsa bertanya dan memberi senyuman ramah.

"Aku baru akan berkerja hari ini. Aku masih baru."

"Oo, tenang saja. Sepertinya tuan anak baik, aku akan membantu tuan dalam berkerja." Alexsa tersenyum dan menepuk pelan pundak sih pemilik mobil diakhiri kata dengan lembut.

Si pengendara sedikit tersenyum dengan tindakan Alexsa itu.

Sesampainya dikantor. Alexsa berterimakasih pada pemilik mobil yang sudah memberi nya tumpangan dan langsung berlari memasuki kantor. Di aula seorang pegawai meminta Alexsa membawa tanda tangan kontrak untuk CEO baru itu, dan langsung ke ruangan rapat.

Sampai di ruang rapat Alexsa melihat semua anggota lain telah berbaris di sisi pintu untuk menyambut bos baru.

2 menit kemudian, bos mereka yang lama masuk membawa seorang pria tampan yang memakai kacamata memasuki ruangan.

"Selamat datang tuan" semua yang ada disana setempat menyambut mereka.

Selamat siang, selamat siang semua." Bos lama mereka yang sudah tua tersenyum sambil menyapa mereka.

"Jadi, ini bos baru kalian. Hahaha..dia ini putra tunggal saya, jadi jangan heran wajah kami hampir mirip hahaha...."Bos lama mereka Zhang-huang sedikit mencarikan suasana.

Semua pegawai yang ada disana juga tertawa kecil.

"Nah, silakan perkenalkan dirimu." Pria tua itu mengulurkan tangan mempersilahkan putra nya maju.

"Seperti yang dikatakan ayah saya tadi. Saya adalah anak tunggal generasi ke 4 keluarga Huang. Dan saya disini akan mengantikan ayah saya dalam menjadi pemimpin atau atasan di perusahaan ini. Jadi, semua nya mohon bantuan dan kerja sama dengan saya." Pria itu tersenyum kecil di akhir kalimatnya.

"T-tuan nama anda siapa?" Seorang karyawan wanita dibarisan depan bertanya malu-malu.

"Oiya, nama saya Ahn Lian-hua. Kalian bisa memanggil saya Ahn, atau Lian." Pria berbicara sambil melepas kacamata nya.

"Astaga, itu pria tadi. Apa-apaan ini, aku sudah tidak sopan pada nya." Alexsa sangat malu dan memejamkan matanya.

Tanpa disadari seorang pegawai pria yang berdiri di samping Alexsa terus melihat ke arah dada Alexsa yang sedikit terbuka dan memperlihatkan sedikit belahan dada nya lantaran kancing nya yang lupa di pasang. Ahn melihat itu dan langsung berjalan ke arah Alexsa.

"Apa yang kau lihat? Apa itu pantas?" Ahn berbicara tegas kepada karyawan itu membuat nya menundukkan kepala.

Ahn melihat sedikit ke arah Alexsa dan pakaiannya.

"Sebelum pergi usahakan pakaian mu rapih. Mata laki-laki tak selamanya bisa menahan apa yang ingin mereka lihat" Ahn langsung menatap Alexsa dengan serius.

"Baik tuan, maaf kan saya. Lain kali tidak akan terulang." Alexsa menganguk untuk memastikan.

"Baik semua nya mulai hari ini anak saya Ahn Lian-hua yang akan menjadi bos kalian, tolong kerja sama nya." Pemilik perusahaan yang lama itu menepuk punggung putra nya dengan senyum hangat.

Setelah pertemuan itu semua pegawai kembali berkerja dengan normal begitu juga Alexsa, ia kembali ke posisi nya mengurusi berkas penjualan pesanan.

Di samping Alexsa para wanita lebih tua dari nya berbicara mengenai bos baru mereka.

"Hei, kau lihat dada yang bidang itu, astaga kalau aku dipeluknya pasti sudah pingsan." Seorang wanita berambut pendek memulai pembicaraan.

"Iya, wajah nya yang dingin itu memang cocok sekali menjadi bos disini, mungkin para klien akan lebih banyak memesan pada kita karena dayatarik nya." Wanita yang memakai kacamata juga ikut berbicara.

"Tapi apa kalian tidak melihat di tangan nya sudah ada cincin mungkin dia sudah menikah" wanita yang ada dihadapan tempat duduk Alexsa juga berbicara.

"Menikah?" Mungkin begitu?" Wanita berambut pendek sedikit kecewa.

"Iya, dari desas-desus yang aku dengar. Dia juga sudah memiliki anak. Tapi aku tidak yakin dengan berita itu." Wanita yang tadi di depan Alexsa melangkah ke samping tempat duduk Alexsa.

"Anak? Beruntung sekali wanita itu, tuan Ahn itu pemilih dan selera keluarga mereka itu tinggi. Pasti wanita itu sangat terpandang dan kaya." Wanita berkacamata berbicara sambil tersenyum dan menutup matanya.

"Hei sudah, siapa tahu sikap nya lebih parah dari ayah nya. Jangan berbicara begitu kalau belum mengetahui kebenaran nya." Alexsa yang dari tadi menyimak, sekarang ikut berbicara karena suara mereka sudah agak keras.

"Hei Alexsa, kau jangan begitu. Sebenernya kamu juga menyukai CEO baru itu kan? Apalagi setelah dia memperhatikan mu di pertemuan pertama." Wanita yang berambut pendek itu mengoda Alexsa dan memperbaiki kerah baju Alexsa.

Para wanita itu tertawa karena Alexsa yang menghela nafas kasar.

"Sudahlah. Jangan pikirkan itu apa kalian tidak takut jika pria itu mendengar?" Alexsa masih mencoba menenangkan para wanita itu.

"Iya, iya santai saja kami hanya berbagi kabar mengenai dia." Para wanita itu kembali ke tempat duduk mereka dan mengerjakan tugas nya.

Tiba-tiba Ahn datang dan semua mata yang ada di ruangan itu menatap nya.

"Siapa yang bertugas mengemas data pelanggan?" Ahn berbicara dengan suara lantang yang membuat semua orang di ruang itu terdiam.

"Saya pak." Alexsa berdiri dan menatap Ahn.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!