NovelToon NovelToon

THE BEST COUPLE

Perkenalan Tokoh

Arka Krismawan, 27 tahun seorang CEO muda dan juga tampan. Arka mempunyai sifat yang baik hati, ramah, tidak sombong, dan juga kalem.

Gilsya Tanuwijaya Gilbert, 23 tahun seorang Mahasiswi cantik. Gilsya mempunyai sifat yang petakilan, ceria, bar-bar.

Hawa Gunawan Atmanegara, 23 tahun seorang Mahasiswi dan juga sahabat Gilsya. Sifatnya tidak jauh berbeda seperti Gilsya, bar-bar dan petakilan.

Libra Tanuwijaya Gilbert, 18 tahun merupakan adik Gilsya yang masih SMA. Sifat Libra berbanding terbalik dengan Kakaknya, Libra tumbuh menjadi anak yang ramah, baik hati, dan pendiam.

Joya Darsono, 18 tahun merupakan adik Arka. Joya berbeda dengan Arka, sifat Joya menurun dari Ayahnya judes, sombong, dan juga sangat posesif terhadap Kakaknya Arka.

Fatur Mahendra 27 tahun, merupakan sahabat sekaligus asisten pribadi Arka. Fatur mempunyai sifat ramah, ceria, dan juga konyol.

Suasana di pagi hari...

"Mi, Pi, besok lusa Gilsya ada acara KKN ke kampung Bahagia," seru Gilsya.

"Berapa lama?" tanya Papi Gibran.

"Satu bulan."

"Sama siapa? terus nanti disana tinggal dimana? terus bagaimana dengan makannya? terus bagaimana dengan pengamanannya? kira-kira pihak sekolah akan menjamin kalau kamu akan baik-baik saja selama disana? terus----"

"Stop Papi, Papi itu kenapa sih rempong banget bawelnya mengalahkan emak-emak komplek. Lihat deh Mami saja biasa-biasa saja, ini Papi heboh banget," keluh Gilsya.

"Ishh...bukanya begitu, Papi kan harus memastikan kalau selama disana kamu baik-baik saja dan tidak kekurangan apapun."

"Sayang, yang namanya KKN itu semuanya sudah disiapkan oleh pihak kampus biasanya pihak kampus dari awalnya sudah survei dulu dan meminta izin ke pihak yang bersangkutan nanti orang yang dituakan di kampung itu akan memberikan tempat tinggal selama berada disana," seru Mami Livia dengan lembutnya.

"Oh begitu ya."

"Memangnya Papi waktu kuliah ga pernah ikutan KKN?" tanya Gilsya.

"Enggak."

"Pantes saja."

"Hawa ikut sama kamu kan?" tanya Papi Gibran.

"Iyalah, kita kan bestie Papi tidak akan terpisahkan," sahut Gilsya.

"Lah, kalau Kakak pergi terus Libra ke sekolah bagaimana dong?" seru Libra.

"Astaga Libra, mangkanya Kakak kan sudah bilang kamu harus belajar pakai motor atau pakai mobil biar ga selalu nyusahin Kakak," kesal Gilsya.

"Tapi Libra takut Kak, kalau naik motor nanti kalau di jalan ada yang nyenggol bagaimana?"

"Ya senggol balik apa susahnya."

"Terus kalau nanti orangnya marah sama Libra bagaimana?"

"Ya kamu balik marahin dia."

"Terus kalau orang itu----"

Ucapan Libra terhenti karena Gilsya dengan cepat mencomot bibir Libra.

"Dasar anak Mami, kalau kamu serba takut kamu naik taksi saja atau ikut sama Papi ribet amat jadi orang."

"Gilsya ga boleh gitu ah, masa sama adiknya kasar sih," seru Mami Livia.

"Habisnya jadi cowok cengeng banget," ketus Gilsya.

Setelah selesai sarapan, Gilsya dan Libra pun berangkat. Seperti biasa, Gilsya akan mengantarkan Libra dulu ke sekolah baru dia akan pergi ke kampus.

Sesampainya di kampus...

"Woi, bagaimana sudah minta izin sama uncle Gib belum?" tanya Hawa.

"Sudah, dan seperti biasa tanggapan doi ribet banget takut inilah, takut itulah, kita kan kesana banyakan dan disana juga sudah disiapkan tempat untuk tidur juga," sahut Gilsya.

"Uncle Gib sama ribetnya sama Papa, malahan Papa aku lebih parah katanya dia mau kirim pengawal kesana, memangnya dia pikir kita mau berperang apa pakai dikawal-kawal segala," kesal Hawa.

"Orangtua kita memang aneh, kita kan sudah dewasa dan bisa jaga diri baik-baik masih saja diperlakukan kaya anak kecil," sahut Gilsya.

Kedua gadis cantik itu pun melangkahkan kakinya menuju kelas mereka.

***

Sementara itu di sebuah rumah mewah dan megah...

"Mas, kemarin Pak Rt dan Pak Rw datang kesini katanya besok lusa akan ada Mahasiswa dari kota yang akan melakukan KKN di kampung kita, mereka meminta izin untuk menyewa rumah kita yang di dekat kebun untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi para Mahasiswa itu," seru Kanaya.

"Terserah kamu saja sayang, itu kan rumah kamu," sahut Jonathan.

"Jangan diizinin Bunda, orang kota itu biasanya rata-rata sombong-sombong pasti mereka akan sangat menyebalkan," seru Joya.

"Jangan begitu Joya, tidak semua orang kota sombong-sombong lagipula kasihan mereka di kampung kita ini kebanyakan warganya tinggal di bedeng milik perkebunan apa salahnya kalau kita membantu mereka, rumah itu kan kosong tidak ditempati," sahut Kanaya.

"Iya, apaan sih kamu Joya kasihan mereka juga datang kesini untuk menjalankan tugas dari kampus apa salahnya kalau kita sedikit membantu mereka," seru Arka.

Joya terlihat cemberut, sebenarnya Joya bukanya tidak setuju orang-orang kota itu tinggal di rumah milik Bundanya tapi yang Joya takutkan ada Mahasiswi yang akan naksir kepada Arka Kakak tirinya.

Joya sebagai adik terbilang adik yang sangat posesif, Joya akan marah kalau ada wanita yang mendekati Kakak satu Ibu beda Ayah itu.

Hallo apakabar semuanya, karena banyak permintaan dilanjut akhirnya Author buatkan cerita Arka buat kalian semoga kalian suka jangan lupa bantu tekan tanda ❤ ya🙏🙏

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

KKN

Hari ini adalah hari dimana Gilsya dan juga teman-temannya melakukan KKN ke kampung xxx.

Gilsya diantar oleh Mami dan Papinya ke kampus.

“Gilsya ingat, kalau kamu merasa tidak betah dan tidak enak badan kamu langsung hubungi Papi biar Papi jemput kamu kesana,” seru Papi Gibran.

“Ih Papi apaan sih, Gilsya malu Pi nanti disangkanya Gilsya anak manja lagi,” keluh Gilsya.

“Biarin saja, pokoknya Papi tidak mau tahu kalau terjadi sesuatu cepat kabari Papi!” tegas Papi Gibran.

“Mi, bisa ga Mami bilang sama Papi jangan terlalu lebay. Gilsya itu sudah dewasa jadi Gilsya bisa jaga diri Gilsya baik-baik,” rengek Gilsya.

“Iya sayang, Mami percaya sama kamu.”

Tiba-tiba sebuah mobil pun berhenti, Hawa turun dari dalam mobil itu dan ternyata Hawa juga diantar oleh Papa Rayyan.

“Pagi Tante Livia, pagi Om Gibran!” sapa Hawa.

“Pagi Hawa.”

“Hawa ingat, kalian harus selalu bersama-sama jangan sampai terpisah satu sama lain.”

Lagi-lagi Papi Gibran terlihat sangat cerewet membuat Gilsya memutar bola matanya jengah.

“Ya sudah, Busnya sudah mau berangkat kalau begitu Gilsya pergi dulu,” seru Gilsya.

“Sayang ingat.....”

Ucapan Papi Gibran terhenti karena Gilsya mengangkat tangannya.

“Stop Papi, Gilsya sudah mengerti oke kalau begitu Gilsya pergi dulu.”

Gilsya pun mencium pipi Mami dan Papinya, begitu pun dengan Hawa. Kedua gadis cantik itu pun masuk ke dalam Bus, Gibran terlihat sangat khawatir melepas puteri kesayangannya itu.

Papa Rayyan pun menepuk pundak sahabatnya itu. “Sudah jangan lebay, mereka hanya berangkat KKN bukanya berperang.”

“Tapi tetap saja aku khawatir Ray.”

“Kita percaya saja kepada mereka, mereka sudah besar aku yakin mereka sudah bisa menjaga diri mereka masing-masing,” sahut Papa Rayyan.

Gilsya dan Hawa pun melambaikan tangannya saat Busnya mulai melaju meninggalkan area kampus.

Gilsya dan Hawa memang satu kampus tapi mereka beda fakultas, Gilsya mengambil fakultas bisnis managemen sedangkan Hawa mengambil fakultas hukum.

***

Sementara itu disebuah rumah mewah...

“Bunda, kapan para mahasiswa itu akan tiba disini?” tanya Arka.

“Sepertinya sore ini mereka tiba, tadi Pak RW sudah memberitahukan Bunda,” sahut Bunda Kanaya.

Arka dan Ayah Jo menganggukkan kepalanya, berbeda dengan Joya yang menunjukan wajah yang cemberut.

“Selamat pagi my family!” sapa Fatur.

“Fatur, sini ikut sarapan pasti kamu belum sarapan kan?”

“Iya Bu Bos, kebetulan sekali Fatur belum sarapan, jadi ga enak setiap pagi aku ikut sarapan disini,” sahut Fatur cengengesan.

“Bukanya setiap pagi juga kamu selalu sarapan disini, jadi jangan sok-sokan ga enak deh,” sindir Arka.

“Ah iya juga,” sahut Fatur.

“Sayang, Ayah berangkat dulu ya soalnya pagi ini Ayah harus ke Jakarta, Papa menyuruh Ayah kesana katanya ada yang mau beliau bicarakan sama Ayah,” seru Ayah Jo.

“Iya Yah, salam buat Papa dan Mama ya. Yuk, Bunda anterin sampai depan.”

Bunda Kanaya pun menggandeng lengan Ayah Jo.

“Ckckck...orangtua kamu so sweet banget sih, kapan ya aku bisa seperti itu,” seru Fatur.

“Ya cari cewek dong,” sahut Arka.

“Kamu lupa, setiap hari kamu selalu memberiku pekerjaan banyak jadi mana ada waktu aku mencari cewek,” keluh Fatur dengan mulut penuh makanan.

“Oh iya, nanti sore bakalan ada mahasiswa dari Jakarta kali aja banyak cewek-ceweknya,” seru Arka.

“Serius? Pokoknya aku harus mendapatkan cewek kali ini.”

“Kalian itu kenapa sih, dari tadi membicarakan orang-orang dari kota itu? Asalkan kalian tahu, orang-orang kota itu pada sombong-sombong,” ketus Joya.

“Tidak semua Joya, kamu jangan berpikiran negatif terus,” sahut Arka.

Joya hanya bisa cemberut, setelah selesai sarapan Arka dan Fatur pun segera berangkat ke kantor dengan seperti biasa terlebih dahulu mengantarkan Joya ke sekolah.

 

***

Setelah melakukan perjalanan yang lumayan melelahkan, akhirnya bus rombongan KKN pun sampai di Kampung Bahagia.

Suasana sejuk dan nyaman menyambut kedatangan para Mahasiswa itu. Kelompok Gilsya terdiri dari tiga belas orang, dan semuanya tidak saling kenal karena mereka semua beda fakultas.

“Nah, anak-anak ini adalah rumah yang akan kalian tinggali selama kalian KKN,” seru Pak RW.

“Wah, rumahnya gede juga ya Sya?” bisik Hawa.

“Hooh, ga nyangka aku bisa tinggal nyaman di rumah sebesar ini,” sahut Gilsya.

Tidak lama kemudian, dari dalam rumah munculah seorang wanita cantik dan anggun.

“Oh, ternyata para Mahasiswanya sudah datang,” seru Kanaya.

“Nah, anak-anak kenalkan beliau ini Bu Kanaya pemilik rumah ini. Beliau sudah berbaik hati menyediakan rumah ini untuk kalian tinggali selama KKN jadi saya harap kalian harus bisa menjaga rumah ini, jangan jorok dan selalu bersihkan setiap sesudah beraktivitas,” seru Pak RW.

“Baik Pak.”

“Ya sudah, ayo silakan masuk saya akan menunjukan kamar untuk kalian semua,” seru Kanaya.

Semua Mahasiswa pun mengikuti langkah Kanaya masuk ke dalam rumah, kelompok Gilsya terdiri dari tujuh orang wanita dan enam orang laki-laki.

“Anak-anak, kamar di rumah ini lumayan banyak jadi kalian boleh memilih kamar mana pun yang kalian inginkan dan dengan siapa pun bebas tapi tetap satu kamarnya harus sesama perempuan jangan sama laki-laki, paham!”

“Paham Bu.”

“Baiklah, ini kunci rumah ini kalau ada apa-apa kalian bisa lapor sama Pak RW ataupun langsung sama saya.”

“Baik Bu.”

“Kalau begitu saya pamit dulu, semoga kalian betah dan selamat beristirahat.”

Kanaya dan Pak RW pun segera keluar dari rumah itu, Gilsya langsung menarik tangan Hawa dan memilih kamar di lantai dua yang viewnya langsung menghadap perkebunan.

“Kita kamarnya disini ya,” seru Gilsya.

Gilsya dan Hawa pun masuk ke dalam kamar itu.

“Wah, kamarnya bagus banget. Lihat deh Sya, pemandangannya langsung ke perkebunan indah sekali,” seru Hawa antusias.

Hawa mengerutkan keningnya karena Gilsya sama sekali tidak menyahut, Hawa pun membalikan tubuhnya dan betapa terkejutnya Hawa saat melihat Gilsya sudah terbaring di atas tempat tidur dengan lelapnya.

“Astaga anak itu ga dimana-mana pasti *****, nempel langsung molor,” gumam Hawa.

Hawa pun membuka jaketnya, kemudian naik ke atas tempat tidur dan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Hawa pun menyusul Gilsya ke alam mimpinya.

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

 

Mulai Menjalankan Tugas

Tok...tok..tok..

"Gilsy, Hawa, makan malam sudah siap yuk kita makan!" teriak Rani.

Gilsya pun mulai menggerakan tubuhnya, saking nyenyaknya dia sampai ketiduran lama.

"Iya, aku mandi dulu."

"Oke, kita tunggu di bawah ya."

Gilsya pun segera bangkit dari tidurnya dan langsung masuk ke kamar mandi, udara di kampung bahagia itu sangat dingin kalau menjelang malam jadi Gilsya mandi menggunakan air hangat.

Tidak membutuhkan waktu lama, Gilsya pun selesai mandi.

"Hawa bangun, sudah malam anak-anak sudah menunggu kita untuk makan malam," seru Gilsya.

"Sebentar lagi Sya, masih ngantuk."

"Ya sudah, aku tinggal nih."

Hawa yang memang seorang penakut pun langsung terbangun.

"Jangan tinggalin aku, tunggu ya aku mau mandi dulu."

Hawa langsung melompat dari atas tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa saat kemudian, Gilsya dan Hawa pun menuruni anak tangga.

"Gilsya, Hawa, ayo kita makan!" ajak Rani.

"Aduh maaf ya, tadi kita ketiduran jadi ga bantuin kalian masak," seru Gilsya.

"Ga apa-apa, santai aja kali," sahut Ria.

Mereka semua memang bukan satu fakultas, tapi mereka sudah berkenalan satu sama lain apalagi Gilsya dan Hawa mereka anaknya gampang kenal dan akrab dengan siapa pun.

Mereka pun makan dengan lahap dan tidak ada yang bicara satu sama lain. Setelah selesai makan malam, semua anak perempuan mencuci bekas makan mereka lalu semuanya berkumpul di ruangan tamu.

"Okey guys, sekarang aku akan membagikan kelompok untuk jadwal kita besok. Aku akan bagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan Fakultas kalian masing-masing. Kelompok pertama terdiri dari Rani, Winda, Ria, Danang kalian tugasnya adalah memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dan aku tadi sudah minta izin juga kepada kepala sekolahnya," seru Bimbim.

"Oke."

"Kelompok dua, terdiri dari Dani, Yusuf, Hawa, Siska, dan aku sendiri akan bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai kesehatan dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah sosial. Dan kelompok tiga, terdiri dari Gilsya, Silvi, Gaga, dan juga Faisal, kalian akan bertugas memantau para petani di perkebunan dan kalian bisa tanya-tanya masalah yang berhubungan dengan pertanian, perdagangannya juga, bagaimana apa kalian paham!" tegas Bimbim.

"Paham."

"Baiklah, sekarang kalian boleh istirahat dan besok kita harus bangun pagi-pagi."

Semuanya pun bubar, dan kembali masuk ke dalam kamar masing-masing.

Sementara itu di rumah Arka....

Arka sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di ruang kerjanya bersama Fatur.

"Eh Ar, ngomong-ngomong para Mahasiswa itu sudah pada datang belum ya?" seru Fatur.

"Kata Bunda sih sudah, tadi sore."

"Kebetulan sekali, besok kamu ada jadwal memantau perkebunan sekalian aku mau ngeceng-ngeceng, kali aja ada salah satu mahasiswi yang nyantol di hati Babang Fatur," seru Fatur.

Arka melirik sebentar ke arah Fatur lalu Arka geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat sekaligus asistennya itu.

***

Keesokan harinya....

"Arka, nanti siang kamu ada jadwal memantau perkebunan kan?" tanya Kanaya.

"Iya Bun, kenapa memangnya?"

"Bunda mau minta tolong sama kamu, tolong berikan bahan-bahan makanan ini kepada para Mahasiswa itu kasihan pasti mereka kebingungan, soalnya disini kalau ke pasar kan jauh harus menempuh jarak berjam-jam," sahut Kanaya.

"Siap Bu Bos, Fatur yang tampan ini dengan senang hati akan mengantarkannya," seru Fatur yang tiba-tiba muncul.

"Ishh..ishh..ishh..lama-lama kamu itu kaya jaelangkung tahu ga, datang ga diundang, pulang ga dianter," ledek Arka.

Fatur hanya bisa cengengesan, Fatur memang sudah sangat dekat dengan keluarga Arka jadi dia sudah tidak malu-malu lagi.

"Kenapa mesti di kasih bahan makanan sih Bun? biarin aja mereka pergi ke pasar, kalau kaya gitu nanti mereka keenakan," kesal Joya.

"Joya, bahan makanan kita banyak apalagi Bunda juga kan berkebun. Kasihan mereka, dengan kita menolong mereka tidak akan membuat kita jatuh miskin kok," sahut Kanaya.

"Betul itu Joya, jangan gitu ga baik," sambung Fatur dengan mulut penuh makanan.

"Ishh nyebelin banget sih kalian," batin Joya.

Sementara itu...

Gilsya dan yang lainnya sudah berbagi tugas untuk membersihkan rumah. Ada yang membersihkan rumah dan ada juga yang menyiapkan sarapan semuanya bekerja sama.

Setelah rumah bersih, perut terisi, dan mereka pun sudah siap, akhirnya mereka pun pergi ke tujuan masing-masing.

Gilsya dan ketiga temannya mulai berjalan kaki menuju perkebunan, Gilsya sangat senang karena udara disana sangat segar dan pemandangan dikiri dan kanan pun sangat indah.

Gilsya dan teman-temannya tampak menyapa Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang ada disana, mereka sangat senang bahkan Gilsya dan ketiga temannya membatu pekerjaan para karyawan perkebunan itu.

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!