NovelToon NovelToon

Titik Lelah Seorang Wanita

episode 1 Dasar tukang Ghibah

Titik Lelah Seorang wanita

👀👀👀👀👀👀👀👀👀👀

Book 1

Part 1 Dasar Tukang Ghibah

Tak sengaja kakiku berlalu sampai di Daun pintu dapur, celahnya kelihatan bolong ,mataku juga membulat mengintip dari pintu itu, kuping ku bergantian kanan dan kiri dengan mata memincing karna rasa penasaranku,Ku dengar namaku di sebut berulang ulang .Tentu saja nama itu Namaku.

Di sebut oleh ibu Lasmi nama Ibu mertuaku, badanya tinggi besar,rambutnya agak sedikit bergelombang. Sedangkan yang laki laki namanya lengkapnya Brotoseno, biasa di panggil pak Seno, badanya juga tinggi besar.

Sembari mulutnya monyong ke depan bibirnya ke kanan dan ke kiri, mertua perempuanku membicarakan aku tanpa henti di belakangku.

Dan matanya naik turun, bukan itu saja matanya membulat melebihi bulan purnama, amit amit masih ada orang kayak mertuaku.

Dalam celotehnya dia berkata, "Coba bayangkan Mak... Kalau hanya tampang cantik banyak di jalanan ini sudah numpang, banyak gaya lagi

Dia menantuku. Sialan pemalas sekali nggak pernah dia  bantuin aku bersih bersih rumah  apalagi memasak!!". Dengan pedasnya.

Namaku Gendhis menantu dari keluarga Brotoseno .Tubuhku terasa lunglai seperti layangan mau putus, jantung ku mau copot mendengar celoteh mertuaku.

Ternyata mertuaku  sedang menghibah Di belakangku ,di depan senyum-senyum di belakangku ngomongin aku dengan tetangga sebelah rumah. Mak Lastri namanya.

Sembari merokok dia berbicara menatap asap rokok dan memainkan mulut dan hidungnya di hempaskan asap dengan pandangan kosong

meskipun perempuan dia adalah perokok.

Kata guruku seorang pembohong akan berbicara dengan tidak menatap mata lawan bicaranya tatapan matanya kosong .

Aku memang sengaja tidur, karna aku di suruh sama mertua jika anakku tidur ikutan tidur. Dia sendiri yang ngomong, Aku pikir niatnya tulus mengangap aku seperti anaknya sendiri bukan menantu,ternyata dugaanku salah.

"Jangan sampai kamu kelelahan...!!". Bujuk dia,

ternyata cuma buat bahan menjelekkanku. Seketika mataku menetes tak

tertahankan, butiran air mengalir begitu saja membasahi pipiku yang sejak tadi merah karna menahan emosi. TangankuMengepal ingin kulampiaskan meninju tembok yang keras di hadapan mataku ini

"Sialan...!!!". Aku ngomel sendiri bersama tembok inilah kelemahanku.

Mentalku sebagai seorang istri, dan ibu dari anakku sekaligus menantu sedang di uji .

Dengar  omongan nggak enak yang keluar dari mulut mertuaku, aku langsung balik

badan menuju kamarku. Aku duduk di pinggir tempat tidur dengan anakku Almayra sembari meremas pucuk bajuku ku remas remas hingga kusut tak berujung. Merenungi nasib, aku kerja jungkir balik Sampai meninggalkan anakku juga demi seisi rumah ini, baru saja aku istirahat sehari mertua sudah ghibah di belakangku seperti itu.

Namaku Gendhis istri dari bang Dewa Dulunya di puja puja ,sama mertua menikah terpaksa karena di jodohkan. Semenjak jadi istri bang Dewa, cinta dan sayangku mulai tumbuh .Meski awalnya terpaksa!!

Kalau nggak Karena menghormati ayah dan ibu ingin rasanya berlari waktu itu, teringat bagaimana perjuanganku seperti Siti nurbaya

Di tambah lagi keperawananku juga sudah  diambil bang Dewa.Awalnya memang sakit tapi lama lama aku menikmatinya.dan jadilah Almayra dengan berjalannya waktu

aku menjadi mencintai bang Dewa.

kupikir mungkin sudah jodoh mau diapain lagi ,ku abdikan diriku  menjadi wanita yang patuh pada suami .

Kudengar suara mobil suamiku,Setelah mesin berhenti Bersamaan suara pintu di tutup ,jederr!

Bergegas ku seka air mataku yang kelihatan sembab dari tadi ,aku berkaca kelihatan merah mataku putihnya hampir nggak ada,aku pura pura kemasukan sesuatu sehingga mataku memang putihnya menjadi merah.

Bersamaan dengan itu, kakaknya  pulang bareng kantor ,karna rumah kakanya sejalan dan satu komplek , terdengar kakanya berteriak langsung pulang pamit pada kedua orang tuanya kencang sekali dari depan, segera ku seka air mataku supaya tidak ketauan

Bang Dewa langsung mencari aku dan anaknya di dalam kamar .

"Tumben Bang jam segini udah  pulang .

Biasanya hari kamis lembur ?!".

"Iya bosnya lagi baik hati ,segeralah aku pulang suami yang baik kan begini".Sambil mencium Almayra dan mengecup keningku dengan bibirnya.

"Baru bangun Ndis "Suamiku  bertanya?..

" iya Bang!!". ku cium punggung tangan suamiku

"Eh kenapa matamu merah??".Lagi kemasukan debu Bang.

"oh ya sudah! siapin makan ,aku lapar sekali perut keroncongan bunyi kruk...kruk...Dengar nggak?!".enggak Bang.

Sini kugendong Almayra kebetulan dia bangun.

Papa ...papa Almayra memanggilku ia adalah anakku, yang baru bisa ngomong usianya baru dua tahun.

Aku beranjak ke kamar mandi seberang

dapur tempat mertuaku ghibah, aku pura pura tidak dengar pembicaraan mereka

Tetanggaku yang bernama mak  Lastri menyapaku.

"baru bangun Ndis?"

iya Mak  Tri .Dengan wajah lesu aku menjawabnya.

"Mau nyiapin makan Bang Dewa baru pulang minta disiapin makan",mertuaku pura pura ketawa lebar .Mungkin dia lega sudah menjelek njelekkan aku .Batinku dalam hati.

Dasar mertua plin plan. Di belakangku ghibah di depanku ramah seperti keripik baru goreng!

Keadaannya pas-pas an Soal keuangan agak kekurangan .

Tetapi kalau tanah banyak sekali , warisan dari almarhum Nenek Kakeknya Bang Dewa!

Ia memiliki 3 anak  yakni Bang Damar,bang Dewa,dan Danti.

Mak Tri tetangga setia. Tempat mertua curhat.

Di belakang mertua dia suka cerita ke aku,orangnya baik sering ke rumah karena anak-anaknya jauh di luar Kota.

Aku sering di nasehati supaya sabar menghadapi mertuaku .

Untung dia nggak ember jadi aman ,tidak suka bicara kesana ke sini.

Mak Tri cuma butuh  teman biar nggak kesepian .

Di rumah sendirian sering bosen katanya

"Bang Dewa udah siap nih Bang

Mana Almayra ,aku mandiin dulu", Jam menunjukkan pukul 16.00 waktunya mandi

"Kamu nggak makan Ndhis?? ".

"enggak gak laper Bang ",sebetulnya lapar ,tapi sudah kenyang dengan ghibah nya  Ibu mertua

Batinku dalam hati

Dadaku masih sesak merasakan ghibah mertua,

"Habis ini aku kasih makan Almayra saja bang"

Dengan hati berdegub bagai genderang mau perang aku melangkah,rasa kaki lunglai tak berdaya,ingin berlari dari kenyataan yang baru saja aku dengar

Itupun dari mulut orang tua Bang Dewa yang sudah aku anggap Ibu dan Ayahku sendiri,rasa kecewa terlihat dari wajahku dan langkahku yang lemas,tapi aku harus tegar mencoba mengguatkan hatiku yang mulai rapuh.

Akankah kuat aku bertahan di rumah ini dengan semua kepalsuan sikap mertuaku ini tubuh yang begitu riang berubah jadi lunglai .Sementara aku harus pura pura senyum di hadapan mereka tapi tak bisa rasanya aku berpura-pura.

Aku suapin Almayra dengan tatapan kosong sembari menunggu di dalam mulut anakku habis aku gendong ke teras dan duduk di atas kolam ikan ,sepahit ini ternyata tinggal seatap di rumah mertuaku yang membenci aku.

Part 2 ijin kerumah orang tuaku

💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗

"Aku ijin mau ke rumah mamaku Bang

mau nginap. Berangkat kerja juga dari rumah  Mama!?". Pinta Gendhis pada suaminya Dewa.

"Ya udah gak apa apa kalau itu keinginan kamu,

aku antar tapi tidur sebentar ya capek banget, ngantuk...!!". Terang Dewa

"Nggak usah bang aku naik taxi onlaine saja !!". Timpal Gendhis.

Habis mandi segera aku suapin Almayra,  siap-siap aku pesan mobil onlaine. Kebetulan jarak rumah tak jauh di tempuh 15 menit saja sudah sampai, jadi bayarnya 15 ribu saja

Segera aku berpamitan sama Bang Dewa dan Mertua meskipun kecewa rasanya, tapi tetap aku harus menghormati mertuaku .Seperti biasa seolah olah dia baik sama aku nyatanya musuh dalam selimut.

Ku pencet aplikasi onlaine, tak lama kemudian datanglah taxi dan aku Segera naik duduk di kursi belakang supir.

"Bang ke gang Flaminggo  ya...!".Terang Gendhis "Iya non...!". seketika mata kami saling berpandangan mata kami sama sama membulat, mengingat sama -sama saling kenal sebelumnya.

"loh bang Axel toh... ternyata... di foto nggak ada gambarnya!?". Timpal Gendhis sembari tertawa.

"Mana Dewa Ndis nggak ikut...!?". Imbuhnya.

"Nggak ikut bang... abang sering ketemu Bang Dewa ya... ??". Tanya Gendhis.

"Bukan sering lagi, hampir setiap minggu!!". Jawab Bang Axel. Akupun berbincang-bincang sampai tidak terasa setelah beberapa menit sampai juga mobil di depan pagar rumah mamaku.

"Catat no telefonku ya Ndhis...!". Pintanya.

"Ok Bang makasih ya... nggak mampir dulu bang ?". Ajak Gendhis.

"Lain kali aja ngejar setoran hi...hi..." jawab Bang Axel.

Bang Axel teman sekaligus sahabat Bang Dewa, mereka sudah seperti saudara tapi lama tidak pernah ke rumah.

"Assalamualaikum ma... Mama...!?". kemana orang-orangini.

"Ayah ... Yah...!?". Setelah kupanggil berkali-kali ternyata di halaman belakang, baru menjawab salam ku, karna rumah peninggalan nenek sangat besar. Mamaku anak tunggal sedangkan ayah mempunyai dua saudara laki laki semua, nenek dan kakek almarhum semua.

Ayah bertanya? "mana Dewa...!?". Tanyanya sembari mencari cari Bang Dewa.

"Nggak ikut yah aku ijin mau nginep di sini tadi, di bolehin sama Bang Dewa!". Terangku.

"Kalian nggak sedang bertengkar kan...???". Tanyanya lagi.

"Enggak Ayah.. kami baik-baik saja!". Terangku.

"Jangan tinggalkan masalah, harus di hadapi kalau ada masalah, kalau baik-baik saja ya alhamdulillah...!". Imbuh Ayah seperti mempunyai firasat yang kurang baik. Ayahku Rangga namanya, seorang yang sangat ku kagumi karna dia sangat bijaksana. Dia juga sangat sayang dengan anak-anaknya,

Mama Artha namanya dan ayah punya dua anak ,semua perempuan aku dan ghadis.

"Hai kak ...".

kami berpelukan melepas rindu. karna Gadhis kuliah di Bandung,

"Almayra ,sini cucu mama yang cantik

Anak pinter,anak sholehah",mamaku selalu berucap, seperti itu ,aku amiin in ,Semoga anakku bisa membanggakan orang tua.

"Makan sana kebetulan mama masak nasi jagung dan sayur pedas kesukaan kamu Gendhis"perintah mama .

Ayo kak tak temenin kebetulan Ada yang mau aku tanyakan ,aku buatin minum  kak ya?tanya Gadhis.

"Nggak usah aku minum air putih saja"

Sembari makan aku tak sabar apa yang ingin Ghadis tanyakan..... ??gumamku dalam hati.

Selesaikan dulu makanya baru aku ceritakan

Gadis adalah satu-satunya adiku iya sangat cantik, tubuhnya pun padat berisi kulitnya juga putih bersih.Makanya tak heran bila saat ini

Banyak lelaki mengejarnya, tetapi dia enggan berpacaran, Gadhis lebih memilih serius kuliah ,pacaran no 2

Udah selesai makan ,cuci piring ayo kasih tau apa yang mau kau ceritakan..,pinta Gendhis.

Beberapa minggu yang lalu aku nggak sengaja ketemu Bang Dewa .Di Cafe langgananku dan teman-teman ,Aku mau cerita ke kakak berfikir seribu kali,mau eggak cerita kasihan kakak, tapi kakak jangan marah hadapi dengan hati dingin .

Bang Dewa sama cewek se usiaku mesra...sekali ,dia bersandar di pundak dan jari jemarinya saling bercengkeraman satu sama lain, sampai aku tak percaya

Aku perhatikan berkali-kali tetap itu Bang Dewa ,aku juga ke parkiran ku cari mobil Bang Dewa ternyata iya benar saja mobil terparkir menghadap ke mushola kafe.

Sekali lagi inget kak ya....pesanku!

Jangan bilang kak ya ke Bang Dewa! kalau aku yang ngasih tau rahasia ini.

"Ah masa sih!!",Gendhis masih tak percaya.

aku sebetulnya juga curiga sih !!!.....kemarin ada telepon, pas kita lagi duduk di rootof teras, sambil minum kopi aku dengar cewek tapi katanya teman kantor cowok.

Coba nanti aku selidiki tanya tanya bang Axel ,kan deket dengan Bang Dewa

Tadi ke sini juga, kebetulan naik grab, mobilnya Bang Axel.

Dis jangan bilang ibu bapak dulu ya tolong rahasiakan sebelum terbukti,pinta Gendhis kepada adiknya.

"Ok kak siap"jawab Gadhis.

Aku masih kesal dengan ghibah an mertuaku tak kuat rasanya di rumah mertua sudah aku sokong kehidupannya tapi balasanya menyakitkan.

Rasanya tidak betah ingin lari saja dari sana tapi bagaimana nasib pernikahanku.

Kelihatanya ibu Bang Dewa baik orangnya kak ,kata Gadhis.

iya itu dulu saat aku di jodohkan dengan anaknya. Setelah jadi menantunya lain cerita

Maklumlah sekarang aku nggak pernah ngasih uang lebih untuk ibu mertua

Tau sendiri sejak Almayra lahir pengeluaran banyak  .Lagian dia hidupnya foya foya.

Ya udahlah Dis kita nggak usah  bahas. kelurganya .Terlalu banyak omong dan terlalu banyak mengunjingkan orang, nggak ada habisnya kalau membahas mereka.

Coba aku telefon bang Axel siapa tau dia tau rahasia Bang Dewa

"Assalamualaikum ".....

Mungkin masih di jalan bawa penumpang tak telefon belom di angkat,gumamku dalam hati

Lima menit kemudian Bang Axel menelefon .

"Hallo Ndis ada yang ketinggalan di mobil ?"tanya Bang Axel.

Enggak kok Bang ada sesuatu yang mau aku tanyakan tentang Bang Dewa ??

"Tentang apa ya Ndis?".

Maaf bang ganggu nggak nih, takutnya abang masih repot...?

"Engghak kok Ndis ,aku baru sampai di warung mpok munah, belakang kantor Dewa .Sebaiknya kamu ke sini aja deh kita ngobrol di sini ".Pinta Bang Axel.

"Ok Bang makasih ",Tunggu ya aku ijin ayah dan mama paling satu jam an !.Sekali lagi Bener nih Bang nggak ganggu kerjaan  nya?

"Bener enggak ganggu kok lagi santai,kebetulan target hari ini udah terpenuhi "jawab Bang Axel.

"Ya udah aku siap siap dulu bang ya"

Segera aku buka lemari lamaku memilih  pakaian jaman mudaku dulu,mudah mudahan masih muat ,maklumlah sudah anak satu.

Segera aku raih celana jeans hitam dan kaos hitam aku padu dengan kemeja  kotak kotak maklumlah dulu aku tomboi, tak lupa sepatu kets yang aku sangat sukai.Hampir lupa masker wajah dan helm

Aku melanggar larangan Bang Dewa, untuk tidak tomboi lagi,  demi penyamaran takut ketemu teman atau kerabat Bang Dewa ,biar nggak ketauan kalau aku berpenampilan seperti ini .

Begitu di peristri mas Dewa Dilarang pakai celana jadi harus pakai baju perempuan .

Dan yang nggak aku suka disuruh berdandan

sungguh di luar perkiraan.

Aku izin ayah pinjam motor,

"Ma.... ku tinggal dulu Almayra ada perlu sebentar aku ajak Ghadis menemaniku ya".

Ayah pinjam motor mana kuncinya?

"Loh lo...lo...mau kemana?".

Penampilanmu juga sudah seperti jaman kamu  kuliah saja ,Iya yah biar nggak cepat tua kelihatanya he...he.Nanti deh ayah aku kasih tau di buru waktu sudah di tunggu teman ada bisnis kecil kecilan!sahut Gendhis.

Jangan lama lama ingat suami di rumah jangan sampai terjadi salah paham.

Ayahku sangat menghormati Bang Dewa.

Terpaksa aku berbohong ,kalau enggak suruh jelasin sejelas jelasnya lama nanti. kasihan Bang Axel,menunggu lama nggak enak .Nanti aja jujurnya belakangan. pikirku dalam hati.

Ku ketuk pintu Ghadis ,dari tadi belom keluar kamar ,maklum adikku ini feminim orangnya beda dengan aku,tadi tak suruh ganti pakaian seperti aku ,masalahnya bawa motor gede biar leluasa aku bawanya.

"Udah siap jangan lupa masker dan helm".

"Iya kak udah siap tinggal pakai sepatu saja".

Ku keluarkan motor di bantu Ghadis maklumlah jenis motor ninja tergolong gede.

"Udah siap pegangan yang kenceng ya".

Iya kak jangan lupa baca doa biar selamat sampai tujuan, jangan kenceng kenceng kak "siap tuan putri !!",jawabku bercanda.

Sembari menghilangkan sesak yang menumpuk dari tadi Ghadis bercerita .

Tak terasa air mataku berjatuhan membasahi pipiku ,untung saja ghadis berpegangan kuat sekali, sambil matanya merem  ,sehingga tidak tau air mata ini terus bergulir sekali kali aku buka helm dan mengusapnya dengan lengan kemeja

Ghadis sempat ngomel dan mencubit lenganku.

" Auw....sakit!!...."

Pelan pelan kak jangan ngebut inget ada Almayra .nyawa juga cuma satu,Gadhis mulai ngomel.

Tiga puluh menit sudah di perjalanan akhirnya sampai juga Ku buka helm dan ambil tisu ,aku pura pura kelilipan sehingga Gadhis nggak tau,kalau hatiku rasanya di cabik cabik.

Part 3 Keterangan sahabat suamiku

Part 3 keterangan sahabat suamiku

🥀🥀🥀🥀🥀

Bang Axel duduk di pojokan, untunglah tidak butuh waktu lama,untuk mencari keberadaan bang Axel.

"Bang lama nunggu ya maaf",enggak kok Ndis santai saja ,aku lagi istirahat dari tadi pagi sampai sekarang penumpang full kuputukan menyudahi target udah mencukupi

"Oh.....gitu"

Menyambung perkataanku di telefon Bang gimana menurut Abang tentang Bang Dewa .apa benar apa yang di katakan Ghadis aku yakin abang pasti tau ??

Sahabat Bang Dewa terdekat bang Axel. Dulu sering cerita, tempat curhatnya Bang Dewa. "Tolong bang jangan ada yang di tutup tutupi  ya", aku mohon dan aku janji Nggak akan bawa bawa nama Bang Axel dalam masalah ini.

Setelah abang cerita ,aku akan mencari bukti sendiri tanpa orang lain tersangkut,aku berusaha meyakinkan Bang Axel supaya dia mau terus terang

Ku pandangi terus menerus wajah bang Axel dan dia merasa gugup dengan desakan ku.

"Ok kamu sudah siap dengan semua pernyataan ini Ndis" apa kamu yakin??ia bang aku siap !!

Sebetulnya aku kasian sama kamu Ndis. Memang sifat Dewa seperti itu," cuma dia sama sahabatnya baik sekali  tau sendiri kan ".Aku serba salah juga nggak ngasih tau kamu tentunya kamu desak terus akuDan kamu nggak bakalan percaya kalau aku bilang nggak tau .

Aku kan tau sifat kamu meskipun aku cuma dengar dari Dewa .

"Iyalah Bang benar sekali ucapan Abang aku akan memohon dan bersimpuh kalau Abang nggak ngasih tau aku ".

Jadi memang benar Dewa berhubungan dengan gadis itu. Mawar nama gadis itu dia kerja sebagai penunggu kasir di pasar kerjanya duduk di pos menarik karcis  keluar masuk pasar parkiran .

Perkenalan mereka sudah hampir enam bulan .Aku sendiri heran sama Dewa kenapa dia suka sama gadis itu padahal cantik kamu jauh kemana mana .

"Terus bang sejauh apa kedekatan mereka

soalnya aku inget tiga bulan yang lalu sering nggak pulangalasannya urusan kerja luar kantor"

Maaf ya ndis bisa di bilang udah kayak suami istri lah namanya mereka juga sama sama dewasa .Mawar juga tinggal di rumah tantenya, dia asli anak Sumbawa

Tantenya jarang di rumah, jadi Dewa sama Mawar sering di rumah berdua

Tantenya Mawar kelihatanya juga setuju hubungan keponakan nya sama Dewa

"Emang nggak tau bang kalau bang Dewa udah punya istri dan anak"

Awalnya nggak tau kalau Dewa sudah beristri, lama lama Mawar mengetahui pas handphone  di tinggal Dewa di atas meja

Mawar membaca pas kamu  whatshap ,kamu bilang Almayra panas badanya. "Inget nggak beberapa bulan yang lalu "

Oh waktu itu ya bang inget -inget .Ya ampun Bang mungkin Almayra tau ayahnya sedang tidak baik baik saja !!!

Waktu itu dia juga menangis merengek rengek mencari ayahnya.

Aku curiga sih bang !!ada  acara tumben kok nggak  ngajak aku ???cuman aku sengaja nggak kepikiran karna dari awal aku kira Bang Dewa nggak mungkin selingkuhin aku .

Ya udah yang penting kamu sabar aja Ndis Nggak usah dipikirin ,nanti aku coba nasehati pelan pelan .Siapa tau dia bisa meninggalkan Mawar dan kembali ke kamu seutuhnya.

"Iya bang makasih ya"

Alamat dan tempat nyantai mereka di mana kalau boleh tau Bang .

"Nggak tau kalau itu"

Kalau itu privasi mereka Ndis, aku nggak pernah tanya- tanya  kalau menyangkut Mawar .

"Aku kasih kode keras jangan sampai lupa anak istri ingat sebelum terlambat perbaiki yang salahpertahankan yang benar"

"Ya udah bang ,makasih infonya ",aku akan selidiki sendiri, sesuai pernyataan ku tadi jadi abang tenang ya Bang ,aku nggak sedikit pun ngelibatin Abang !!

"Makasih ya bang infonya kalau ada info terbaru telefon aja aku.

Segera aku pamit dan aku tarik tangan Ghadis yang masih terkejut juga kelihatanya

Ku pakai helm dan segera ku bunyikan gas untuk sedikit mengurangi beban di hati

Brum.....brum....brum....suara motor sengaja aku blayer gede, lagi lagi Ghadis mencubit lenganku "Auw.....kali ini cubitanya langsung membiru, hati hati kak!!! awas kalau ngebut tak aduin Ayah supaya nggak di pinjemin motor lagi

Aku ketawa terkekeh .....he...he...melihat ketakutan Ghadis adikku yang paling cantik dan cerewet

Sedikit terobati luka di hati senyum di bibirku sedikit mengembang meskipun dengan keterpaksaan.

Beberapa menit aku sampai dirumah ku matikan mesin motor,ayo dhis bantu kakak dorong motor biar tidak berisik kemungkinan semua sudah tertidur kulihat jam menunjukkan pukul 21.00

Sengaja tak kubangunkan Ayah dan Mama

Aku dan Ghadis mengendap endap setelah memarkirkan motor,di samping rumah

Semua tertidur,masuk pelan pelan, Almayra selalu sama mama kalau aku tidur di sini .

Syukurlah mereka tidak terganggu dengan kedatangan ku

masih tak percaya dengan semua kenyataan ini bagaimana aku bisa hidup tenang kalau begini caranya .

Apa harus aku pertahankan rumah tangga semacam ini ??.Sebetulnya apa maunya Bang Dewa.Meskipun demikian aku tidak boleh menyesal karna sudah ada putri kecilku akan ku jaga dia jangan sampai sedih cukup aku saja yang merasakan kegetiran batin .

Tak terasa air mata jatuh lagi dan lagi gadhis memanggilku sampai 3 kali aku tak mendengar saking gusarnya hatiku .

Hai kak sudahlah jangan menangis lagi ada aku di sini tenangkan hatimu,kita cari solusi terbaik semua keluarga ada untuk kakak .

Jalan masih panjang kakak harus jadi wanita kuat ,jangan cengeng tunjukkan kakak bisa menjadi wanita yang lebih dari wanitanya Bang Dewa sekarang

kakak kerja,bisa mandiri ingat Almayra jalannya masih panjang,butuh sport seorang ibu yang tangguh.Ayo kak optimis ....!!!

Iya benar juga kata gadhis Aku nggak boleh lemah harus kuat demi Almayra .jangan menyerah karna keadaan .

Aku harus membuktikan ke Bang Dewa aku tidak bisa di remehkan .Lihat saja nanti mulai sekarang bonus bonus dari kantor akan aku simpan sendiri tidak akan lagi memberi tau Bang Dewa .

Enak saja pinjam uang ternyata buat senang senang sama wanitanya

Awas kamu bang ya lihat saja habis ini apa yang akan aku perbuat .Akan aku temukan kamu dengan pujaanmu itu kemanapun kamu pergi akan aku cari sampai bukti itu datang

Ndis aku akan ajukan permintaan ke Bang Dewa kira kira memilih siapa aku apa kekasih gelapnya .Kesempatan terakhir buat buktikan masih cinta nggak sama aku .

kalau takdir masih mempersatukan kita Bang Dewa harus mengakhiri hubungan mereka .

Tapi kalau Bang Dewa memilihnya aku yang akan mundur kita lihat saja nanti .

bagaimana hasilnya?? sudah tidak sabar ingin segera mengungkapkan perbuatan Bang Dewa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!