"Lepasin!!" Bentak seorang gadis remaja yang masih mengenakan seragam sekolahnya, dia sedang diseret oleh seorang pria dewasa tampan dan kekar namun terkesan sangat sadis.
Pria itu menghiraukan bentakan dan perlawanan gadis itu, dia terus menyeret dan semakin mempercepat langkahnya agar tak banyak orang yang mencurigainya.
Gadis itu hampir saja pasrah dengan keadaannya namun saat pikirannya melayang terbesit satu ide dalam kepalanya.
"Tunggu tunggu aku bakal nurutin kemauan om tapi berhenti dulu aku capek!" Ya gadis itu memberikan penawaran untuk pria yang berada beberapa langkah didepannya.
Sontak pria itu berhenti tanpa aba-aba membuat gadis malang itu hampir saja terhunyung jika saja pria dihadapannya tidak begitu kokoh.
"Aku gak pernah mau percaya sama kamu anak kecil" ucap pria itu dengan tatapan dingin dan menusuk.
"Aku gak peduli!" Teriak gadis itu dan tanpa aba-aba langsung menendang ************ pria tersebut dan segera berlari menjauhi pria yang sedang meraung menahan sakitnya.
***
"Arghhhhh sialan!!"
"Kamu kenapa sih el?" Tanya seorang wanita dewasa pada pria yang berada dihadapannya.
"Afriel!" Ya lelaki itu bernama afriel, AFRIEL AGATHA MANTHOROUS seorang pemuda berusia 26 tahun dan juga seorang CEO dari perusahaan agatha group yang terkenal dengan kekayaannya yang tak akan habis bahkan sampai tujuh turunan lebih.
Afriel seorang pemuda tampan yang sangat disegani oleh seluruh karyawannya bahkan banyak orang yang akan langsung tunduk patuh pada perintahnya.
Namun akhir-akhir ini afriel tengah dipusingkan oleh seorang gadis SMA yang liar dan begitu angkuh.
Afriel menghela nafasnya dan memandang wanita yang berada dihadapannya.
"Kamu kenapa?" Tanya wanita itu sekali lagi dengan nada sedikit melunak.
"Aku gak papa sil" sahutnya lemah.
"Kamu yakin? Atau jangan-jangan ini karena gadis itu lagi?" Afriel langsung bungkam dan mengalihkan pandangannya dari wanita dihadapannya. Pasalnya apa yang dikatakan wanita itu memang benar adanya.
"Sudahlah el biarkan dia, jangan mengganggunya lagi" perintah wanita itu pada afriel.
"Aku gak bisa sisilia, dia sudah berani mempermalukan aku didepan umum, gadis gila itu harus menerima akibatnya" sahut afriel dengan nada dingin dan terkesan menusuk.
"Kau bahkan lebih gila afriel, sudahlah dia tak sepenuhnya salah. Dia hanya membela dirinya karena ulahmu" ucap sisilia yang sedikit meninggikan nada suaranya.
Afriel tak menggubris perkataan sisilia dia hanya menghela nafasnya kasar karna dia tau bahwa sisilia tidak akan mengalah padanya.
***
Dilain sisi seorang gadis remaja yang sedang mengatur deru nafasnya yang terengah-engah dengan meminum sebotol air mineral yang dibelinya sesaat setelah berhasil kabur dari lelaki gila yang dengan paksa menyeretnya dari halaman sekolah.
"Sialan kenapa dia mulu sih yang muncul" geram gadis itu.
"Alret" ya gadis itu bernama ALRETTA GABRIELLA LOUSE seorang siswi SMA berusia 16 tahun yang cantik dan sedikit nakal namun berprestasi disegala bidang, selain itu dia juga seorang pewaris tunggal perusahaan Lgroup.
Alretta menoleh ke sumber suara dan mendapati nana sahabatnya Yang tengah berlari menuju kearahnya.
"Al kamu gak papa kan? Tadi aku liat kamu sama om-om tampan mana tangan kamu diseret-seret gitu lagi, aku kan jadi khawatir tapi sumpah al om itu tampan banget, Kenalin dong"
Alretta menghela nafasnya kasar lalu menoleh ke arah nana yang tengah duduk disampingnya.
"Percuma tampan na kalo otak gak ada isinya, lagian kamu kalo sama cogan mah langsung nyangut" sebal alretta pada nana.
"Ye kali aja gitu al dia masih jomblo" sahut nana pada alretta yang tak lagi memperhatikan nana.
"Al namanya siapa sih aku kan kepo" masih tak Ada jawaban dari alret dia tetap memandang pepohonan hijau yang berada dihadapannya.
"Al!!!!" Geram nana sembari menggoyangkan tubuh alretta.
"AFRIEL AGATHA MANTHOROUS PUAS!!" seru alretta pada nana. Namun yang diberi tahu malah melongo melebarkan mulutnya dan memperlihatkan tatapan tak percayanya.
Satu detik...
Dua detik...
Krikk.. Krikk...
....
....
Lima detik...
"WHAT!!! SERIUSAN KAMU AL!!" Suara menggelegar nana mampu membuat orang yang berada disekitar mereka menoleh dan langsung memperhatikan mereka berdua.
Alretta yang tak nyaman dengan tatapan itu langsung meminta maaf dengan menunjukan senyum kikuknya. Setelah itu ia menghadapkan tubuhnya kearah nana.
"Suara kamu bisa dipelanin dikit gak sih!" Ucap alretta geram pada nana.
"Sorry" sahut nana dengan menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V sembari melebarkan senyumnya.
"Au ah capek aku mau pulang. Minggir" seru alretta yang sudah berdiri lalu melangkahkan kakinya untuk mencari bus yang menuju kerumahnya.
Alretta memang seorang gadis mandiri dan tidak manja dia juga tidak mau ada satu orangpun mengenali jati dirinya kecuali nana yang memang sudah mengenal alretta dari kecil bahakan nana adalah anak dari adik ayahnya. Namun nana tidak menyembunyikan jati dirinya.
NANA NATHASYA ZHEN anak dari seorang CEO Zhen group yang bernaung dibawah perusahaan Lgroup milik ayah alretta. Nana adalah seorang gadis periang yang cantik juga modis berbeda dengan alretta meskipun dia cantik tetapi penampilan alretta tidak jauh dari gadis gadis menengah kebawah.
Tetapi perbedaan keduanya tak membuat mereka menjadi seorang yang sombong meskipun sikap alretta yang sering kali angkuh berbanding terbalik dengan nana yang mudah berbaur.
#Alretta
Alretta baru saja sampai ke rumahnya setelah menjalankan rutinitas biasanya setiap pulang sekolah yaitu berdesak-desakan di dalam bis karena memang ini sudah waktunya pulang kantor atau pulang sekolah.
Sekolah alretta memang melakukan program fullday yang artinya hanya 5 hari masuk jadilah ia selalu pulang sore tak jarang alretta juga sering pulang malam karena jarak rumah dan sekolah yang lumayan jauh.
Alretta merebahkan tubuhnya diatas ranjang kingsize miliknya, ia menatap langit-langit kamarnya dan sesekali menghela nafas kasar.
"Kenapa sih aku harus ketemu om-om gila itu ladi sih arghhhhhh!" kesalnya karena ia harus berurusan dengan afriel yang terkenal dingin dan cuek.
Flashback on**
Saat itu alretta sedang berjalan menyusuri jalanan kota yang lumayan padat namun dia melihat seorang pria tua yang sedang dicaci maki oleh seorang pemuda berkemeja dengan segala brand ternama yang dipakainya.
Alretta tak sanggup melihat itu, ia langsung menghampiri mereka da menolong pria tua yang sedan terduduk di aspal jalan.
"Kamu apakan bapak ini?" sahut alretta pada pria itu.
"Jangan ikut campur urusan ku anak kecil" jawab pria dihadapannya dengan suara dingin dan menusuk.
"Aku berhak membela siapapun semau ku" sahut alretta dengan nada angkuh.
"Kau berani sekali membantah ku!"
"Kenapa aku harus takut dengan mu hanya karena kamu orang kaya yang berpendidikan tinggi tapi akhlak mu tak pernah kamu pakai! Menyakiti pria tua yang hanya berbuat sedikit kesalahan dan itupun tidak fatal" berondong alretta yang memang melihat kejadian awalnya.
"Kau!"
"Apa!!" jawab alretta dengan berani.
PLAKKKK
Suara tamparan keras membuat orang-orang berjengkit dan tak ada yang berani mendekati mereka.
BUGHHHH
Dengan kesal alretta meninju keras wajah lelaki dihadapannya. Mungkin pertengkaran itu tidak akan berhenti jika saja tidak ada wanita cantik yang memghampiri lelaki dihadapan alretta ini.
"Apa yang terjadi?" tanya wanita itu.
"Tolong bawa kekasihmu ini menjauh dari sini nona dia sudah menganiaya bapak itu dengan tidak tahu malu" sahut alretta dengan menunjuk kepada pria dihadapannya.
"Maafkan kelakuan dia aku akan membawanya pergi sekarang, permisi" jawab wanita itu lalu pergi dengan membawa lelaki tadi.
Flashback off**
Tok..tok..tok....
Suara ketukan pintu menyadarkan alretta dari kekesalannya yang sedang membucah.
"Non ada tuan besar sedang menunggu dibawah" sahut suara yang berada diluar kamarnya.
"Baik bi sampaikan pada papa alretta akan mandi dulu" teriaknya yang memang sudah bangkit dari ranjangnya.
Setelah alretta mandi ia langsung menemui papanya dan duduk disamping mamanya yang kebetulan sudah pulang dari korea.
"Papa manggil retta? Ada apa?" tanyanya pada maike papanya.
"Kamu malam ini siap-siap ya sayang kita akan pergi dinner bersama rekan bisnis papa"
"Hah sepenting itukah pa samapai retta harus ikut papa dan mama?" tanya alret bingung.
"Ya sayang kamu harus ikut, papa akan mengenalkan kamu kepada rekan bisnis papa" ucap maike tegas.
Alretta menghembuskan nafas pasrahnya karena ia tidak bisa menolak permintaan papa dan mamanya.
"Baiklah retta akan ikut" putusnya lalu beranjak dari sofa dan pergi ke kamarnya.
"dandannya jangan lama-lama ya sayang kamu udah cantik ko" goda mamanya.
"ihh mama apaan sihh, lagian ini masih sore ma retta mau liat doraemon dulu" sahut alretta sembari memajukan bibir tipisnya.
-Sebelumnya maaf bila ada penulisan yang salah..
mohon dukungan dan votenya yaaa😊
authornya baru nihh jadi butuh dukungan kalian😥
semoga suka yaaa😍
Happy reading😘
****
#Afriel
"Sudah kau temui siapa gadis itu sebenarnya?" tanya afriel pada anak buahnya.
"Maaf tuan gadis itu sangat susah dilacak tapi saya hanya mengetahui namanya saja" tutur anak buah dari afriel.
"Siapa namanya?" tanya afriel.
"Alretta gabriella"
Afriel langsung menyeringai setelah mendapatkan nama gadis itu didalam otaknya sudah tersusun rencana-rencana jahat yang akan membuat gadis itu menderita.
"Baiklah kamu boleh pergi cari lagi informasi mengenai gadis itu sebanyak mungkin" daniel yang mendapat perintah dari afriel langsung menganggukan kepalanya dan memohon izin untuk keluar dari ruangan afriel.
"Akhirnya aku mengetahui namamu gadis kecil" ucapnya sembari menyeringai tajam.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Sisilia melangkah kedalam ruangan afriel karena dia sudah mendapat izin dari afriel.
"Ada apa?" tanya afriel dengan nada datar, ya meskipun sisilia adalah sahabatnya namun ketika bekerja afriel akan bersikap layaknya atasan dan karyawan dia tidak membedakan dengan karyawan yang lainnya. Baginya jika sudah menyangkut pekerjaan maka harus dilakukan dengan profesional.
"Maaf pak malam ini bapak ada jadwal dinner bersama tuan maike di hotel xxx" afriel mengangguk dan menyuruh sisilia untuk kembali keruangannya.
Jam menunjukan pukul 19:30 setengah jam lagi afriel sudah harus sampai untuk menyambut kliennya dia tak mau membuat kliennya menunggu terlalu lama.
Afriel langsung bergegas meninggalkan kantornya menuju hotel xxx yang telah dikatakan oleh sisilia tadi.
Tak butuh waktu lama afriel sudah sampai di hotel itu ia memandang sekeliling dan mencari meja yang telah dipesankan oleh maike.
"Selamat malam tuan ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang waiters yang berada dihadapan afriel.
"Saya mencari meja atas nama tuan maike louse" waiters itu tersenyum lalu mengajak afriel menuju meja yang dimaksud.
Setelah sampai afriel terkejut melihat seorang gadis yang selama ini sudah mengganggu kehidupannya.
"Kamu!!"
"Loh!!"
Sahut mereka bersamaan. Maike dan julie menatap bingung kearah putrinya dan juga rekan bisnisnya.
"Kalian sudah saling mengenal?" tanya julie yang langsung melebarkan senyumnya.
"Gak retta gak kenal sama dia" sahut alretta dengan nada ketus.
Julie hanya tersenyum mendengar jawaban alretta yang terlihat sangat ketus ia tahu bahwa anaknya pasti mengenal afriel.
"Maaf membuat kalian menunggu lama" sahut afriel pada kliennya itu pasalnya tadi ia berniat untuk datang lebih cepat namun ternyata ia kalah cepat padahal jam baru menunjukan pukul 19:50 masih ada waktu lebih dari perjanjian mereka.
"Tak apa kami juga baru saja sampai, oh iya silahkan duduk tuan" sahut maike mempersilahkan afriel untuk duduk.
"Terimakasih tuan jangan berlebihan memanggilku seperti itu panggill saja aku afriel" sahut afriel sembari meletakkan bokongnya diatas kursi.
"Baiklah, lebih baik kita memesan makanan terlebih dahulu lalu kita bisa membicarakan tentang bisnis kita" ucap maike sembari melambaikan tangannya mencoba memanggil waiters yang berada disebrangnya.
Maike menyebutkan makanan yang ingin mereka makan lalu menyuruh waiters itu kembali ketempatnya semula.
"Oh ya sebelumnya perkenalkan nak ini anak saya namanya alretta gabriella kamu bisa memanggilnya alretta atau retta terserah kamu maunya manggil dia apa" ceroscos maike yang menghiraukan ekspresi kesal dari alretta.
Sedangkan afriel hanya tersenyum tipis sembari mengangguk menandakan bahwa ia mengiyakan perkataan maike tadi.
15 menit mereka berbincang lalu datanglah seorang waiters sembari meletakan makanan yang mereka pesan tadi.
"Selamat menikmati tuan nyonya" ucap waiters itu lalu pergi meninggalkan meja makan tersebut.
"Silahkan dimakan nak" ucap maike kepada afriel yang hanya diangguki oleh afriel.
Selesai makan mereka langsung membicarakan masalah bisnis mereka. Alretta yang tak berminat lebih memilih untuk mendukan kepalanya sembari memakan ice cream yang ia pesan tadi.
"Baiklah kalau begitu saya menyetujui proyek ini dan saya harap tuan dapat bekerjasama dengan baik bersama perusahaan kami" ucap afriel menyetujui proyek yang akan mereka buat.
"Baiklah kalau begitu terimakasih atas persetujuannya saya harap semua akan berjalan lancar dengan semestinya" sahut maike yang langsung berjabat tangan dengan afriel.
Setelah itu mereka memutuskan untuk mengakhiri pertemuannya kali ini, afriel berdiri dari kursinya lalu pamit untuk pulang terlebih dahulu karena ada urusan mendadak.
"Kalau begitu saya permisi tuan" ucap afriel undur diri sebenarnya afriel adalah orang yang memiliki sopan santun terhadap orang yang lebih tua namun karena dilingkungannya yang berada cukup jauh dari orang tua membuat afriel menjadi sedikit sadis dan kejam membuat semua orang takut berhadapan denganny, tetapi dia sangat tidak suka dan akan marah besar jika barang atau sesuatu miliknya diusik oleh orang lain.
****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!