Pluviophile Girl(Gadis Pecinta Hujan)
BAB 1: Pluviophile Girl
Amaya
Hujan malam membawa ketenangan. Rintikan dan tetesan air memiliki banyak arti dalam kehidupan!
(Meratapi langit)
Sekolah Menengah Kejuruan Nazara
Figur
Sepertinya ada tontonan yang menarik!
Michelle
Kak Reyan aku menyukaimu!
Reyan
Maaf Michelle! Aku sudah menyukai orang lain!
Figur
Wahh sayang sekali! Gadis secantik dirinya di tolak mentah-mentah!
Amaya
Sungguh dramatis, itu sangat membosankan.
Kei Kaiden
Amaya! Ini ambillah! Aku baru saja membelikan yoghurt untukmu
Kei Kaiden
Sepertinya Michelle sedang berjuang?
Amaya
Menyedihkan sekali bukan, bagi mereka cerita yang diakhiri dengan ending sedih! itu menjengkelkan. Bagiku itu adalah cerita dengan akhir yang bahagia.
Kei Kaiden
Huhh! Seperti biasanya, kau benar-benar menganggap semua ini cuma cerita belaka saja! (Berkata dalam hati)
Michelle
Tapi, kak aku tulus mencintaimu! Tidak bisakah kau menerimaku?
Reyan
Aku benar-benar minta maaf! Kau sudah bekerja keras melakukan semuanya! Tapi, hatiku cuma ada seseorang! (Melirik ke arah Amaya)
Amaya
Kenapa dia melihatku? (Berkata dalam hati)
Figur
Sudahlah, semuanya bubar-bubar! Bel masuk sudah berbunyi
Ockyana
Selamat siang semuanya!
Ockyana
Hari ini ibu akan absensi dulu, ya! Oh, sebelum itu ketua kelas silahkan ambil buku arkeolog di perpustakaan!
Kei Kaiden
Vincent! Bantu aku mengambilnya!
Vincent
Haishh! Merepotkan saja!
Kei Kaiden
Ahahaha! Tentu saja, kau kan teman terbaikku.
Vincent
Kau selalu saja mengeluarkan kata-kata manis saat meminta bantuan!
BAB 2: Pluviophile Girl
Ockyana
Baiklah! Ibu akan absensi satu-satu.
Zea
Amaya! Apa yang kau lihat? Ibu ocky memanggilmu!
Ockyana
Amaya! Lain kali jangan melamun lagi saat ibu sedang berbicara, ya!
Figur
Pantas saja terlihat membosankan, apa dia benar-benar tidak ada niat untuk sekolah!
Vanny
Haha, kau benar setiap hari di kelas selalu saja sendiri. Siapa yang mau berteman dengannya?
Michelle
Hentikan Vanny! Tidak baik berbicara seperti demikian, karena itu adalah kenyataan.
Zea
Jangan dengarkan mereka, Amaya! Kenapa, kau harus peduli pada anjing yang mengonggong!
Michelle
Apa? Beraninya kau memprovokasi ku!
Amaya
Hentikan Zea! Lebih baik diam saja saat berdebat dengan seseorang yang merasa dirinya itu benar!
Vanny
Sudah membosankan, masih saja bersikap sok lugu, benar-benar menjijikkan.
Michelle
Kalian lihat saja, aku akan memberikan kalian pelajaran!
Vanny
Ide yang bagus, Michelle! Lihat saja, kita akan memberikan mereka hal yang unik.
Michelle
Aku tidak masalah kalau itu Zea. tapi, tidak dengan Amaya.
Zea
Kau harus tetap tegar menghadapinya, Amaya! Jangan terlalu terpaku pada masukkan negatif dari orang-orang, kau harus tetap optimis!
Amaya
Yang dikatakan Zea itu benar. Dunia benar-benar sempit, untuk bisa bertahan hidup kau harus tetap tegar dalam menghadapi semuanya! (Berkata dalam hati)
Kei Kaiden
Bu, ini bukunya!
Vincent
Sudahlah, Ayo kembali duduk! Aku sangat lelah berjalan.
Kei Kaiden
Ahahaha, iya maaf-maaf!
BAB 3: Pluviophile Girl
Kei Kaiden
Amaya, pulang nanti kita pergi bareng, ya!
Vincent
Aku juga mau dong, Kei! (Memeluk)
Kei Kaiden
Hentikan Vincent! Jangan memamerkan sikap manja mu padaku! Itu menggelikan
Vincent
Hmph! Kau ini, kita kan teman.
Kei Kaiden
Beraninya dia memutar balik perkataan ku! (Berkata dalam hati)
Reyan
Kau... Gadis yang di sana! (Memanggil dari jauh)
Zea
Siapa dia? Dia memanggilku atau bukan?!
Zea
Pria itu memanggil siapa, Amaya?
Reyan
Kau? Aku memanggil dia! (Menunjuk ke arah Amaya)
Zea
Owalah, ternyata dia memanggilmu, Amaya. Cepatlah, aku akan menunggumu di di depan sana!
Reyan
Gadis, aku ingin berbicara padamu sebentar!
Amaya
Laki-laki yang menolak Michelle? (Berkata dalam hati)
Amaya
Apa yang ingin kau katakan? Cepatlah, jika itu penting katakan langsung!
Reyan
Kau, bukankah gadis yang hari itu, kan?
Amaya
Di hari itu? Kapan? Dimana? (Berkata dalam hati)
Amaya
Apa kita pernah bertemu sebelumnya?
Kei Kaiden
Amaya, .aaf membuat mu menunggu. Aku tadi masih harus mengerjakan sesuatu!
Kei Kaiden
Reyan? Kenapa dia bersama Amaya? (Berkata dalam hati)
Vincent
Oyyy! Kei, kau meninggalkanku?
Kei Kaiden
Ayo! Kalau sudah selesai kita pergi! (Memegang tangan Amaya)
Kei Kaiden
Kau...Jika tidak ada lagi yang ingin di katakan, kami harus pulang!
Reyan
Kei Kaiden, aku belum selesai mengatakan sesuatu. Jadi, nama gadis ini Amaya. (Berkata dalam hati)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!