NovelToon NovelToon

AURORA TRANSMIGRATION

Bab 1 : Novel bajingan

PESAN DI SHOOPE @CHOCOVAN atau @Salenovel untuk dapat voucher gratis ongkir dan bisa COD ‼️

Hanya tersedia 200cetak buku saja jangan sampai kehabisan‼️🔥

...SELAMAT MEMBACA 📖...

Disebuah ruangan serba putih dengan banyaknya rak-rak tinggi yang berjejer rapi disetiap sudut ruangan,terdapat seorang gadis berambut pendek sebahu yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Entah sudah berapa lama ia tertidur disana, padahal perpustakaan bisa dikatakan cukup ramai dengan siswa yang sedang sibuk membaca ataupun mengerjakan tugas.

"Claudia.. " panggil Tiara Larasati atau biasa dipanggil Tata.

Dia adalah sahabat dari gadis bernama Claudia yang tengah tertidur pulas ditemani setumpuk buku di mejanya.

"Ini anak disuruh cari referensi tugas tapi malah tidur." decaknya

Tata menggoyangkan tubuh Claudia agar gadis itu terbangun. Dari sedang sampai kencang ia menggoyangkannya namun tak kunjung terbangun.

"Claudia!! "

"Bangun!! "

"Woy! "

Masih saja tak kunjung terbangun membuat nya kesal. Gadis itu berpikir bagaimana caranya membangun kan sahabatnya yang sedang nyenyak tertidur itu.

BRAKK

Tata menendang kaki meja tempat kepala Claudia ditelungkupkan. Dan ternyata berhasil , gadis itu terbangun dengan ekspresi kagetnya.

"ISH APAAN SIH! " decak nya

"Lo yang apa-apaan disuruh cari referensi malah molor disini!!" kesal Tata sambil berkacak pinggang menatap temannya tajam.

"Sorry, gue ngantuk banget tadi."

"Bingung gue lo tidur kaya orang mati aja." decaknya menggeleng tak habis pikir.

Karena perpustakaan sudah sedikit sepi, akhirnya Tata menyeret Claudia keluar dari perpustakaan. Dengan berjalan mager Claudia pasrah saat tangannya diseret oleh sahabatnya itu menuju kelas mereka.

"Sebel banget gue sama lo." decak Claudia

"Gue yang harusnya sebel sama lo! "

"Lo PMS apa gimana sih? Galak bener hari ini." ucap Claudia sambil mengusap wajahnya untuk menghilangkan rasa kantuknya.

"Ck. Jam segini udah ngantuk? Begadang lagi lo? "

"Ya gitu."

"Tuh kan! Jangan keseringan begadang, gak baik Claudia! "

"Iya-iya gue cuma latihan buat pertandingan futsal minggu depan. "

"Ya jangan sampai begadang juga! kesehatan lebih penting."

"Iya aku tau."

Keduanya sudah sampai di pintu kelas dan masuk kedalam, sebentar lagi pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Duduk dengan tenang sembari menyiapkan peralatan belajar.

Langit sudah mulai nenunjukan warna agung keemasannya, namun masih ada beberapa siswa yang masih berada di sekolah, salah satunya adalah Claudia. Ia gadis yang sangat suka olahraga ,bahkan hampir semua ekstrakurikuler olahraga ia ikuti. Hal ini menjadikan ia sering pulang sore saat sekolah.

Sambil menunggu bus yang lewat,ia membuka tas untuk mengambil air minum dan meminumnya.

Hanya menunggu beberapa menit angkot sudah datang ditengah kepadatan lalu lintas di sore hari. Claudia langsung masuk kedalam dan mencari tempat duduk dipinggir pintu masuk.

"Baru pulang dek?" tanya ibu-ibu yang dudul disamping Claudia ,sepertinya beliau baru saja pulang bekerja di sebuah pabrik.

Claudia mengangguk dan tersenyum ramah," Eh iya bu, habis ekstrakurikuler. " jawab Claudia

"Kalau ibu sendiri habis kerja?"

"Iya dek . Ibu kerja di pabrik sepatu."

Claudia mengangguk.

"Kalau adek setelah selesai sekolah mau kerja apa ?" tanya ibu itu tiba-tiba.

Claudia tersenyum ramah , "Saya sih cita-cita ingin jadi seorang atlet sih bu."

"Cita-cita yang bagus. Semoga bisa tercapai ya dek." doa ibu itu tulus.

"Terimakasih atas doanya , ibu juga semoga selalu sehat ya bu."

Terlihat ibu-ibu yang seumuran dengan mamah Claudia merogoh tas dan mengeluarkan sebuah buku.

"Dek ini ibu nemu novel dijalan entah punya siapa, adek mau? Lagian ibu tidak suka membaca novel seperti ini, jadi buat adek saja ya." ucapnya menyodorkan novel kearah Claudia.

Claudia terdiam memandang novel itu, dengan sedikit ragu ia menerimanya.

"Tapi apa tidak apa-apa novel ini saya bawa?? Maksud saya bagaimana jika pemilik nya mencarinya bu. "

"Tidak apa, ibu menemukannya tiga hari yang lalu dan belum ada yang mencarinya sampai sekarang."

"Ohh.. b-baik bu, terimakasih. " ucap Claudia ragu

"Sama-sama dek. "

Bus telah berhenti di sebuah halte tempat biasanya Claudia turun.

"Bu , saya turun duluan ya." pamit Claudia dan dibalas annggukan oleh ibu itu.

Sesampainya di rumah ia bergegas masuk ke kamar dan melakukan ritual mandinnya.Kondisi rumah cukup sepi karena biasanya kedua orang tuanya pulang kerja sekitar jam 5 sore.

Terdengar suara ketukan pintu.

"Audi , ke bawah yuk saatnya makan malam, mamah tunggu di ruang makan ya." ucap mamah.

"Iya mah!! " teriaknya dari dalam kamar

Makan malam pun berjalan lancar sepertu biasanya dipenuhi canda tawa yang menjadikan rumah ini terasa hidup walau hanya ditinggali ia dan kedua ortunya saja.

Setelah makan malam kini Claudia sedang tiduran diatas kasur sembari bermain ponsel dengan posisi miring sambil bergumam tak jelas bisa ditebak ia sedang apa, tentu saja main game online.

"Si*l kalah terus!!"

"Jadi badmood. Ngegame buat refresing malah jadi pusing."

Merasa bosan Claudia melemparkan ponsel asal dan berjalan menuju meja mengambil novel pemberian dari ibu-ibu itu. Dirinya hanya ingin mencari suasana agar kebosanan tidak merenggut nya.

"Coba baca deh, siapa tau seru."

Claudia membacanya sambil tengkurap diatas ranjang.

1 menit...

10 menit...

30 menit...

Tak lama terdengar suara gerutuan kecil dari mulut gadis itu dan semakin lama berubah menjadi umpatan.

"Apa-apaan ini. Kenapa tokoh protagonis ceweknya lemah banget, dibuly kok diem aja, ayo lawan!!"

"Anj protagonis ceweknya loyo banget kaya boneka di depan toko cat bangunan."

"RUN AURORA RUNNNN!!!! "

"BAJINGAN ARSEN!! AURORA ITU ADEK LU NAPA DIBUNUH!! "

Kamar Claudia malam ini penuh dengan teriakan dan umpatan,bahkan ia sampai mengatai penulis novelnya karena membuat cerita tak bermutu. Entah kerasukan setan mana yang membuat ia membaca novel romance itu,padahal ia tidak suka membaca novel.

Biar gue ceritakan tentang novel ini For You merupakan novel romance dengan dibumbui misteri dan action walaupun sedikit untuk mempermanis jalan cerita saja.Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama SALSABILA AGRACIA gadis yang baik,cantik dan pintar. Kecantikannya berhasil menarik perhatian ALANDO ALDERIC yaitu pangeran sekolah sekaligus cucu pemilik sekolah yang akhirnya membuat Aland berjuang untuk mendapatkan Salsa.

Perjalanan Aland untuk mendapatkan cinta Salsa pun berjalan mulus sampai mereka berpacaran.Namun saat pertengahan hubungan mereka Laura sang antagonis datang dan mengganggu hubungan mereka. LAURA ANATASYA BRIJAYA merupakan teman masa kecil Aland,ia tidak suka dengan Salsa karena adanya dia membuat Aland jarang bersamanya dan lebih memilih Salsa daripada dirinya yang merupakan sahabat kecilnya.

Berbagai cara Laura lakukan agar Aland kembali dekat dengannya namun malah menjadikan Aland membenci Laura karena sering membuly pacarnya itu.Sampai pada akhirnya Laura merencanakan pembunuhan untuk Salsa bersama antagonis pria ELANO KING ALISTER dan rencana itu gagal karena Aland mengetahuinya.

Untuk menyelamakan nasib mereka, antagonis malah menjadikan Aurora kambing hitam.Alhasil Aurora atau adik ARSENA PUTRA ALDEBARAN mati terbunuh oleh kakaknya sendiri,karena kakaknya Arsen juga sangat mencintai Salsa.Setelah tau yang sebenarnya bahwa bukan adiknya yang berbuat jahat kepada orang yang dicintainya diam-diam itu membuat Arsen sangat menyesal dan memenjarakan dua tokoh antagonis seumur hidup.Karena penyesalannya itu ,ia dikabarkan mengalami trauma berat bahkan dirawat dirumah sakit.Kedua protagonis pun hidup bahagia bersama.

TAMAT

Sangat klise bukan?

"Bego semua tokohnya! Kalau gue jadi Aurora mending cari cogan lain dan putusin pertunangan itu."

BRUK!!

"NOVEL JELEK!! APA-APAAN ORANG NGGAK SALAH KOK MALAH DIBUNUH! PENULISNYA BEGO! "

"SETAN!" teriaknya kesal

Setan be like : perasaan gue dari tadi diem deh

"Aurora lo terlalu bodoh! Kenapa lo bisa kasih keperawanan lo ke pacar brengsek kaya Elano sih."

Claudia menghela napas sejenak mengatur nafasnya yang sedikit tak beraturan, lebih baik ia tidur saja daripada membaca novel dan membuat moodnya menjadi lebih buruk.

Claudia berjalan untuk menutup pintu kamar kemudian berjalan menuju ranjang, namun...

BRUK!!

"ANJ! " pekiknya

Karena tidak fokus berjalan dirinya menginjak novel yang sempat dibanting nya membuat tubuh Claudia terpeleset dan kepalanya terbentur ujung meja.

"Shhhh.. " ringisnya

Sebenarnya hanya benturan kecil paling ia akan benjol, namun entah kenapa kepala nya sangat sakit sekali. Claudia tidak tahan dan seperti hendak pingsan.

"NOVEL BAJINGAN! " maki Claudia sebelum pingsan ditempat.

Buku yang sempat Claudia dia banting tadi memancarkan cahaya terang semakin lama semakin terang kemudian berangsur-angsur menghilang bersamaan dengan hilangnya sangat pemilik kamar.

Awal mulainya sebuah cerita baru.

Seorang gadis terlihat sedang tertidur di dalam ranjang tak lama terlihat gerakan kecil, Claudia terbangun dari tidurnya karena terganggu dengan silau matahari. Ia mendudukan dirinya dan menyenderkan tubuhnya pada senderan kasur.

Gadis itu masih sibuk untuk mengumpulkan nyawanya kembali, sampai ia tidak menyadari kondisi di sekitarnya.

"Jam berapa? "

Claudia meraba ranjangnya mencari ponselnya namun tak menemukannya membuatnya mengkerutkan dahinya.

Merasa ada yang aneh, ia pun langsung melihat ke sekitarnya dan betapa terkejutnya saat melihat sebuah ruangan dengan disain pink dan putih terlihat sangat manis dipandang.

"Lho? "

BERSAMBUNG.........

...SEBELUM BACA NEXT BAB TOLONG LIKE DAN KOMENTAR NYA YA....

...CERITA INI BUTUH DUKUNGAN DARI READERS DENGAN BERI HADIAH DAN VOTE JUGA. TERIMAKASIH READERS YANG SUDAH MELAKUKAN NYA SEMOGA MENJADI AMAL IBADAH😁...

Bab 2 : Masuk Novel Bajingan itu

...HAPPY READING📖...

...*...

...*...

...*...

Claudia bingung, ia langsung mengecek kondisi pakaiannya dan menghembuskan nafas lega saat melihat pakaiannya masih utuh.

"Alhamdulillah masih perawan. " leganya

"Ini kamar siapa sih? Perasaan gue habis kepentok meja kok bisa bangun disini. Aneh banget.. "

"Apa jangan-jangan waktu pingsan, gue dijual sama ibu ke om-om duda kaya raya? "

"Kayaknya ibu nggak sekejam itu deh."

Suara pintu terbuka berhasil menngalihkan pandangan Claudia. Seseorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu sudah bangun , sayang? "tanya wanita paruh baya itu.

Claudia menampilkan wajah bingung dan waspada. Apa dia pembantu di rumah ini? Masa pembantu pakaiannya kaya nyonya, itulah pikir Claudia.

"Sayang ada apa? Kenapa kamu diam saja? "

Claudia mengusap wajahnya kasar memberanikan diri bertanya, "Tante siapa ya?"

"Tante?? "

"Iya tante siapa? Kenapa bisa masuk ke kamarku. "

"Tante pembantu disini? Terus dimana om yang nyulik aku? "

"Pembantu? " tanya wanita itu lagi

"Kau bilang mamah pembantu? "

Claudia melotot kan matanya melihat amarah di wajah wanita itu. Sontak Claudia memejamkan matanya bersiap menerima semburan ocehannya.

"Bagaimana bisa kamu melupakan mamahmu sendiri?! Ini bukan bulan April jadi jangan membuat bercandaan seperti itu! " ucapnya berkacak pinggang.

"Mamah? "

Claudia masih bingung ia sesekali mengerjapkan matanya seolah dirinya hanya sedang mengalami ilusi semata, namun tetap saja ini seperti nyata!

"Sayang ada apa ? Jangan membuat Mamah khawatir. "

"Aku baik-baik saja, mamah? " ucap Claudia ragu

"Kamu tidak berbohong? "

"Berbohong soal? " tanya Claudia balik

"Aishh yasudahlah. Jika kamu sedang tidak enak badan katakan pada ibu agar bisa membatalkan penerbangan mu ke Jakarta. "

Claudia ingin bertanya kenapa ia melakukan penerbangan? Memang dirinya sedang berada dimana? Namun semua pertanyaan itu hanya bisa dipendam dalam hati.

"Jam 10 siang kamu akan ke bandara,jangan sampai lupa." peringat ibu itu padanya

Claudia hanya diam dengan ekspresi tidak mengenakannya, seperti orang keselong disuatu tempat yang tidak dikenali nya. Bingung dan tidak tau mau ngapain.

"Mamah keluar jika menginginkan sesuatu panggil mamah ya sayang..." ucap beliau sembari mengelus pucuk kepala Claudia dan bejalan pergi keluar dari kamarnya sekarang.

Setelah kepergian wanita itu ,Claudia menapakkan kakinya turun dari ranjang. Claudia mengedarkan pandanganya kesekeliling kamar itu.

Matanya tak sengaja mendapati sebuah tulisan nama di belakang pintu kamar ,ia pun berjalan medekat .

"AURORA ROOM?" baca Claudia

Claudia memejamkan matanya sejenak berusaha mengingat sesuatu ,namun belum mendapatkanya.Ia kembali berjalan .kali ini Claudia melangkahkan kakinya menuju meja belajar milik penghuni kamar ini.

Terdapat sebuah buku diary disana,Claudia pun mengambil dan membacanya.

"AURORA DIARY?"

Claudia ingat Aurora merupakan karakter figuran yang mati dibunuh oleh kakanya sendiri di sebuah novel FOR YOU yang tadi malam Claudia baca.

"JADI GUE BENERAN TRANSPORTASI KE DUNIA NOVEL????"

"Transmigrasi maksudnya."

Untuk memastikanya lebih lanjut ,ia bejalan ke arah sebuah cermin besar di sudut ruangan. Claudia terperanjat kaget saat melihat wajahnya sendiri. Ia memegang wajah itu dan mencubiynya pelan.

"Ini nyata." gumam Claudia saat merasakan sakit

Claudia menatap tubuh milik Aurora itu kagum, wajah ini sedikit mirip dengan wajahnya dulu namun ini adalah versi sudah glowingnya. Bukan Claudia tak cantik, menurut banyak orang Claudia manis namun sayangnya kulitnya tak seputih milik Aurora karena Claudia sering berpanas-panasan yang menjadikanya sedikit cokelat.

Claudia menatap dirinya sendiri dan menilai, mata hitam pekatnya sangat cantik,hidung sedangnya yang tidak terlalu mancung ataupun pesek membuat wajah Aurora terlihat enak dipandang, rahang tegasnya yang membentuk wajah menjadi sangat indah,jangan lupakan bibir pink mungil alaminya.

Sejauh ini Claudia menilai Aurora adalah gadis yang pintar sekaligus cantik,bukan cantik imut melainkan cantik menawan.

"Kalau jiwa gue ada disini, lalu raga gue?" ucap Claudia yang masih berdiri di depan cermin.

"Apa gue mati karena kepentok meja?Masa gitu doang langsung mati. "

Berhubung tadi mamah sang pemilik tubuh ini memberitahunya untuk bersiap maka, sekarang ia akan segera bersiap-siap karena waktu sudah menunjukan pukul 09.00,sisa satu jam sebelum keberangkatannya ke bandara.

Claudia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang entah kenapa terasa sangat pegal dan berat. Setelah selesai membersihkan tubuhnya ia berjalan menuju walk in closet untuk mencari pakaian.

Gadis itu terkagum-kagum saat melihat isi ruang ganti milik Aurora,sungguh sangat mewah kamar begitupun dengan baju-baju yang terdapat dilemari.

Ia pun mengambil setelan celana jeans hitam dipadukan dengan kaos over size berwarna putih dan sebagai aksesoris ia memakai topi hitam yang ia ambil di tempat aksesoris.

Setelah selesai ia berjalan kearah kasur dan mengambil sebuah handpone berlogo apple digigit ujungnya,

"Untung bisa dibuka pake kunci wajah."

Setelah berhasil membuka ponsel milik Aurora dapat dilihat pertama adalah homescreen wajahku maksudnya wajah gadis yang kutempati sekarang.

Meninggalkan homescreen Claudia beralih membuka galeri.Ia menelusuri nya dan menemukan foto Aurora bersama sahabatnya tapi kebanyakan foto galerinya berisi foto seseorang cowok.Mungkin ini pacarnya dan berarti kini menjadi pacarnya.

Pacar????

"Gue aja belum pernah pacaran." gerutu Claudia sambil memijat keningnya .

"Orang pacaran kaya apa? "

"Terus harus gimana? " pusingnya

"Apa ini karma karena gue banting novel itu dan akhirnya kepleset, terus pindah alam? "

"Semoga aja gue belum mati. Gue belum bahagiain ortu hikss.. Mana besok ada turnament. Kalau gue disini, gimana dong lombanya. Pasti guru botak itu bakal marah besar.... " tangisnya menyayangkan hal seperti ini.

"Aurora! "

"Sudah siap belum? Sudah jam 10 buruan ke bawah! Mamah tunggu di garasi!!"

Ketukan pintu dan teriakan dari mamahnya Aurora membuat Claudia segera bergegas berdiri dari duduknya dan menyiapkan barang bawaannya tergesa-gesa,

"Iya mah!! Ini Rara mau kebawah!!!!" teriak Claudia

Rara adalah nama kesayanngan yang diberikan oleh keluarganya,untuk teman biasanya akan memanggil Aurora atau hanya Aur saja.

Sekarang Claudia , mamah Sinta dan papa Gani sudah berada di bandara, 15 menit lagi pesawat akan segera take off.

"Sayang nanti kalau kamu sudah sampai di Indonesia jangan lupa kabarin mamah ya dan jangan lupa titip salam buat oma oppa dan abangmu disana." pesan mamah sambil tersenyum dan mengelus pucuk kepalaku lembut.

"Mamah sama papa gak ikut?"

"Kita belum bisa ikut sayang karena papa masih ada pekerjaan di sini." ucap papa Gani.

Entah kenapa jawaban itu malah membuat perasaanku sedih,mungkin ini perasaan asli Aurora karena harus berpisah dengan kedua orang tuanya.

"Benar nanti kalau pekerjaan papa disini sudah selesai kita bakalan pulang ke Indonesia kok." tersenyum hangat

"Baiklah."

Tak berselang lama terdegar pemberitahuan bahwa pesawat akan terbang, Claudia pun segera berpamitan dengan mereka.

"Jaga diri baik-baik."

Claudia pun berpelukan dengan mama dan papa Aurora sebelum benar-benar pergi untuk masuk kedalam pesawat.

Ini adalah kali keduanya menaiki pesawat yang pertama kali adalah dulu waktu ia pergi ke Korea untuk menonton konser idol kesayangannya, Claudia adalah Armyzen tauk!

Selama di pesawat tidak ada yang bisa dilakukan selain tidur.Perjalanan dari Jerman sampai ke Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15 jam , kira -kira Ia akan akan sampai sekitar jam 2 siang besok.

Claudia melihat negara yang ditempatinya , waktu menaiki mobil menuju bandara ia melihat sebuah gerbang yang bernama Bradenburg Gate , Claudia tahu itu merupakan salah satu tempat bersejarah dari negara Jerman.

Claudia membenahi rambut panjangnya dan mengalihkan pandangan ke jendela pesawat.

"Ini udah sampai bab berapa kira-kira. "

"Hari dimana Aurora berangkat dari Jerman kayaknya udah sekitar bab 20an,dimana para protagonis baru saja jadian."

"Saat Aurora pulang abangnya sedang melakukan party dirumahnya bersama teman-temannya? "

"Gue gak sabar. "

Setelah lelah berpikir Claudia pun terlelap dalam tidurnya.Ia berharap hidupnya akan aman dan tentram kedepannya tanpa ikut campur konflik dalam novel terkutuk itu.

Claudia masih berharap bahwa ini hanya mimpi..

Semoga saja...

*

*

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya Aurora berhasil sampai di bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Ia menuruni tangga pesawat sambil sesekali membenarkan letak topinya.

Selama perjalanan menuju ruang tunggu ,ia mulai merasa risih karena banyak orang yang melihat ke arahnya pada waktu ia berjalan.

Mereka melihat Aurora keluar dari tempat keluar dari bussiness Clas membuat semua orang melihat Aurora dengan pandangan kagumnya. Apalagi dengan proporsi tubuh dan kulit serta rambut yang sudah seperti model terkenal.

Selama dipesawat ia sudah tahu bahwa ia menggunakan Bussiness Clas karena penumpangnya bahkan bisa dihitung dengan jari,jujur saja ini pertama kalinya ia menggunakan pesawat seperti ini dengan pelayanan yang super profesional dan super nyaman.

"Emang ada yang salah sama penampilan gue? "

Sebenarnya penampilan Aurora sangat mencuri perhatian orang disekitarnya,banyak yang mengagumi wajah tegas cantiknya bahkan ada yang memfotoya diam-diam.

Ia lama-lama merasa risih dan menurunkan topinya agar dapat menutup matanya. Aurora berjalan dengan cepat menuju ruang tunggu.

Setelah menunggu sekitar 10 menitan akhirnya sopir jemputannya datang.Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di sebuah rumah mewah milik omanya.

Aurora keluar dari mobilnya dan langsung disambut oleh pak Adi.

"Permisi non,mari masuk , biar saya saja yang membawa barang-barangnya."

"Oke pak. Terimakasih." tersenyum singkat.

"Sama-sama non. "

...Bersambung.... ...

... BIASAKAN TINGGALKAN KOMENTAR, LIKE, VOTE DAN HADIAH SEBELUM MEMBACA NEXT CHAPTER. ...

Bab 3 : Kepulangan dari Jerman

...HAPPY READING📖...

...*...

...*...

...*...

Sekarang Aurora sedang berada di parkiran rumah megah ini, bisa dilihat banyak sekali motor-motor sport yang terparkir disana.

"Banyak banget,keren-keren lagi motornya."

"Dari dulu gue pengen punya motor sport tpi malah dibeliin motor scoppy sama papa."  ucapnya sambil memegang salah satu motor berwarna hitam.

"Apa ini motor temen abangnya Aurora ? "

Karena penasaran Aurora melanjutkan langkahnya menuju pintu besar dirumah itu.

"ASSALAMUALAIKUM!!!!" teriak Aurora saat sudah memasuki rumah.

Terlihat banyak sekali anak laki-laki yang sedang berkumpul di ruang tamu,sekitar 5 cowok dan 2 cewek.Bukannya menjawab salam mereka semua malah terdiam bagai patung sambil menatap Aurora bingung.

"Lo siapa , seenaknya masuk."

"Gue? gue Aurora Putri Aldebaran." jawabnya santai, sambil melepas topinya.

"Aurora?"

Dalam hati ia mulai merasa hawa-hawa tidak enak dari tatapan para penghuni neraka di depannya ini.

"Ngapain lo kesini lagi?"

"Lah emangnya kenapa? "

Sedangkan yang lain masih diam sambil menyimak bahkan ada yang santai memakan kuwaci.

"Em ,bentar abang gue yang mana ya?" tanyanya sopan

"Masa sama abang sendiri lupa. " sindir cowok itu. Aurora menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung harus merespon seperti apa.

"Kalau gue, kenapa?" jawab lelaki yang tadi bertanya kepadaku,ternyata dia abangnya Aurora.

Ganteng juga.

"Ooo gak kenapa-napa, cuma nanya aja.."

Aurora mengalihkan pandannganya ke arah tangga,terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan kearahnya ,sepertinya itu oma pemilik tubuh ini.

"Eh , cucu Oma sudah sampai sejak kapan?" tanya oma dan langsung memeluk Aurora.

"Baru aja kok , Oma."

"Kok gak kabarin Oma, padahal pengen oma aja yang jemput. "

Aurora tersenyum

"Aku kelupaan Oma, tadi udah ada pak Adi yang jemput Rara."

"Yaudah sana kamu istirahat dulu,kamar kamu pintu putih pojok ruangan,disitu ada tulisan nama kamu." ucap omah sambil mengelus pucuk kepalaku.

"Baik oma." sahutku singkat dan segera bergegas menaiki tangga meninggalkan orang-orang disana.

"Oma akan keluar sebentar, jaga rumah ya Arsen. "

"Baik oma. " sahut Arsen singkat

Setelah kepergian omanya Arsen kembali duduk bersama yang lainnya.

"Dia Aurora kembaran lo Sen?"

Arsen terus memandang punggung Aurora yanng sedang menaiki tangga

"Sepertinya gitu." jawabnya ragu,ia merasa ada perubahan besar dengan adiknya itu.

Setelah mengganti pakaiannya ,sekarang Aurora sedang berada di kamar barunya sambil rebahan dan bermain ponsel.Aurora iseng membuka sebuah aplikasi chat,tidak terlalu banyak kontak hanya teman dekat ,keluarga dan beberapa grup kelas saja.

Namun ada satu kontak yan sangat menarik perhatiannya,kontak dengan nama MY BABY ELANO❤ yang disematkan dibagian atas sendiri.

"Idih..Bayi Elano apaaan.." ucapnya dengan ekspresi jijik dan membuka chat itu.

Tidak banyak percakapan,hanya pemilik ponsel yang aktif memberi pesan sedangkan si Elano hanya membalas singkat ya,ok,hmm,atau bahkan hanya dibaca saja!

"Kasian banget sih"

Karena tidak tahan membaca chat itu ia pun menghapus semua percakapan itu ,termasuk nomor kontaknya juga.Ia juga mengganti foto profilnya yang semula menampilkan foto seksi nya,diganti dengan foto ia yang diambil waktu di bandara.

Ting*

Bunyi tanda pesan masuk,disana ada nama mamahnya yang menanyakan apakah ia sudah sampai atau belum,Ia pun segera membalasnya bahwa ia sudah sampai dengan selamat.

Ting*

Terdapat pesan masuk lagi,kali ini berasal dari nomor yang tidak dikenal.

+62123780 : dmna sskr

+62123780 : ?

Me : Siapa?

+62123780 : gw d depn,kluar

Me: Siapa sih

Setelah membalas pesan kontak tanpa nama itu Aurora pun bergegas bersiap tidur. Namun terdengar bunyi pesan masuk dari ponsel yang ia letakkan di dekat meja kasur.

Ting*

+62123780 : lupa sama tunangan sendiri?

Deg

Tunggu

Jadi...ini nomor Elano tunangan Aurora  yang bajingan itu? Mampus ia belum siap bertemu dengan pria itu.

Ting*

+62123780 : Buka

"Buka? apanya yang dibuka?"

Ting*

+62123780 : buka pntu kmr

Chat itu seakan-akan tahu apa yang sedang Aurora pikirkan.

TOK*

TOK*

TOK*

Tak berselang lama terdengar bunyi ketukan pintu. Sementara sang pemilik kamar dalam keadaan panik dan bingung.

"Astaga...gue harus gimana?" panik gadis itu sambil berjalan bolak-balik di depan kasur.

"Sial@n banget. Gue belum siap ketemu. "  ujarnya semakin panik karena suara ketukan pintu yang kembali terdengar.

Aurora berjalan mengambil selimut dan perlahan melangkah untuk membuka pintu kamar. Setelah merasa rilesk kembali ia pun membukanya dengan tangan sedikit bergetar.

Terpampang wajah seorang laki-laki dengan perawakan tinggi,tampan sangat tampan.

Ekhem

"Buat lo."

"Dari mamah," ucapnya dengan ekspesi datar,sambil menyodorkan sebuah bingkisan.

"Ohhh iya makasih banyak." sahut Aurora sambil mengintip isi dalam kresek,ooh ternyata berisi kue.

Berasa urusannya sudah selesai ,Aurora hendak menutup pintu kamarnya. Namun tertahan oleh tangan Elano.

"Ada apa lagi?" tanyaku bingung

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

Elano memandang Aurora dari atas sampai bawah membuat Aurora risih.

"Udah gak ada urusan lagi kan?"

"Tunggu."

"Apa lagi? "

Melihat lelaki itu hanya diam, Aurora pun menutup pintunya. Aurora hendak menutup pintu kamarnya namun segera ditahan oleh Elano, lelaki itu justru mendorong Aurora masuk bersama dirinya juga ikut masuk kedalam kamar. Elano langsung menutup pintunya dan berbalik menatap Aurora.

Aurora terkejut, "NGAPAIN LO IKUT MASUK????"

Elano tak menjawab,ia masih diam dengan pandangan mengarah ke Aurora yang berdiri didepannya. Aurora berjalan mundur menuju meja belajar dan duduk di kursi, sambil melihat lelaki itu yang terus menatap semua gerak-geriknya membuat dirinya risih.

"Pergi Elano sebelum gue teriak dan buat lo diusir dari rumah ini. " ancam Aurora

Elano berjalan mendekati Aurora yang sedang duduk santai disana, " silahkan, gue gak takut."

Elano berhenti saat berada di depan Aurora, ia menundukan wajahnya dan memutar kursi itu agar menghadap kearahnya. Aurora terkejut dengan tindakan Elano.

"Lo makin cantik, ya.."

Aurora menatap Elano berani tak terpancing dengan gombalan lelaki itu, Aurora tahu Elano itu manipulatif.

Elano menarik kursi itu mendekatinya, kini wajah Aurora berada di depan Elano yang sedang menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan wajah gadis itu. Aurora refleks menjauhkan wajahnya dan memundurkan posisi duduknya.

"Keluar. " perintah Aurora sambil memalingkan wajahnya kesamping

"Kalau gue gak mau? "

Aurora memegang pegangan kursi dengan kuat, jantungnya berdegup kencang ia tak berani menatap kedepan karena jika itu terjadi maka ia yakin hidungnya dan Elano akan bersentuhan. Elano mengelus rambut Aurora membuat Aurora langsung menepis tangan Elano.

Elano menjauhkan tubuhnya dan berdiri sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana. Lelaki itu menatap Aurora dengan datar. Aurora menolehkan wajahnya ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka ia langsung berdiri dan berlari...

"Omaa!!!! Tol-"

"Emppphhh... "

Mulut Aurora langsung dibungkam oleh tangan Elano. Elano sedikit terkejut karena gadis itu malah teriak, Elano kira Aurora akan memintanya untuk tetap berada disini.

Gadisnya telah berubah. Aurora terus memberontak dengan tangan berusaha melepaskan tangan Elano yang membekap mulutnya.

Elano langsung menyeret tubuh Aurora dan menyenderkan nya di tembok. Setelah itu tangan Elano terlepas dan berpindah mengukung tubuh Aurora . Aurora mengelap mulutnya dengan kasar, kemudian menolehkan kepalanya kesamping saat melihat kedua tangan Elano mengukung tubuhnya membuat Aurora langsung meringsut menjauh.

“Kenapa lo berubah Aurora?” tanya Elano dengan mendekatkan wajahnya.

“Emang gue ultramen bisa berubah? ”

“Gue kangen lo.” ucapnya tepat ditelinga Aurora.

Aurora merasa 'kangen ' yang diucapkan cowok itu memiliki arti lain

“MINGGIR BANGSAT!!" mendorong tubuh Elano menjauh.

Elano pun melepaskan tangan dan kukungannya karena mendapat penolakan kasar dari gadis itu. Elano hanya menatap Aurora tanpa ekspresi.

“Lo sengaja lakuin ini agar gue tertarik sama lo? selamat lo berhasil Aurora!!!"

Setelah mengatakan itu Elano berjalan keluar meninggalkan Aurora yang menatap kepergian lelaki itu bingung. Aurora berjalan dan membanting tubuhnya ke ranjang sambil menatap langit-langit kamar. Memijat keningnya yang pusing karena kejadian beberapa menit tadi. Sungguh pengalaman yang sedikit mengerikan.

Entah akan ada kejutan apa lagi kedepannya.

...BERSAMBUNG......

...BIASAKAN KOMENTAR, LIKE, VOTE DAN BERI HADIAH YA GUYS...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!