NovelToon NovelToon

Suamiku Adalah Cinta Pertamaku

Pertemuan pertama

"Kapan duniaku berubah menjadi lebih baik?lelah sekali.

"Itulah kata-kata yang selalu ada dibenak hati seorang gadis cantik bernama Arlita,gadis cantik,bertubuh semampai,bulu matanya lentik.Hidupnya penuh dengan lika liku semenjak kedua orangtuanya bercerai.

Dulu hidupnya yang biasanya berkecukupan kini harus berbanding terbalik semenjak Ayah dan Ibunya bercerai.

Dia terpaksa mulai bekerja paruh waktu ketika masih duduk di sekolah menengah pertama.Miris memang disaat anak-anak lain asyik bermain dengan teman- teman sebayanya dia harus bekerja mencari uang,kerena dia tidak tega melihat sang Ibu yang menderita sakit .Sedangkan sang Ayah sama sekali tidak memberi nafkah kepada Ibu dan adik-adiknya.Mungkinkah sekarang ini Ayahnya sudah mendapatkan predikat sebagai Ayah yang tidak bertanggung jawab.

Lamunannya pun buyar saat seseorang memanggilnya.

"Lita.......?panggil seseorang

gadis memanggil namanya.

Arlita mengangkat kepalanya yang tertidur dimeja dan melihat seseorang yang berjalan mendekatinya.

" Apa sih baru datang udah teriak-teriak,gue ngga bolot tau"balasnya sewot

"He..he..he ,balasnya sambil nyengir tanpa dosa dan mendekati meja dan duduk di hadapanku.

"Kalau Elo senyum seperti itu pasti ada maunya?tanyaku curiga.

"Elo tahu aja"balasnya sambil menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal

"Nih ucapku sambil memberikan buku PR ".ucapku walaupun sedikit kesal.

"Makasih bestie tahu aja kalo gue belum ngerjain PR ucapnya sambil menyalin ke buku PR nya dan kembali menatap sang sahabat yang kelihatan tidak bersemangat.

" Elo kenapa Ta, kelihatannya lelah banget ?

"Semalam gue lembur,Restoran tempat gue kerja dibooking buat acara party,otomatis gue pulang larut malam"

"Sabar ya BESTie orang sabar kan disayang Tuhan".

ucapnya menyemangati.

Tapi gadis itu tidak menjawabnya lalu dia pun bangun dari duduknya.

" Elo mau kemana?ucapnya karena melihat Lita tiba-tiba berdiri.

"Gue mau ke toilet dulu mau cuci muka biar ngantuk gue hilang" ucapnya sambil berjalan menuju keluar kelas menuju toilet sekolah.sang sahabat hanya mengangguk-angguk kepalanya tanda iya.

Sementara dihalaman sekolah sebuah mobil Sport memasuki halaman parkir sekolah.saat seseorang sibuk memarkirkan mobilnya.

semua orang ada disekitar area parkir sangat fokus melihat sambil menerka-nerka siapa yang ada didalam mobil mewah itu Laki-laki ataukah perempuan.

Beberapa saat kemudian keluarlah dari mobil itu seorang laki-laki tampan, tingginya 185 cm seperti pemain basket profesional ,berkulit putih,hidung mancung,mata sedikit sipit berjalan santai memasuki gedung sekolah itu.

Dia masih tidak menyadari kalau kehadirannya telah menjadi pusat perhatian.

"Maaf ruang kepala sekolah dimana ?"tanyanya pada salah satu siswa yang sedang berjalan santai didepannya.

" Elo murid baru?ucapnya setelah berhenti dan menatap nya.

"Iya,bisa tolong tunjukan di mana ruangan kepala sekolah?tanyanya lagi mereka pun mengangguk.

"Mari kita anterin."

"Terima kasih".

" Sama-sama,oh iya sampai lupa kita belum kenalan",ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya.

" Kenalin Nama gue Gio dan yang ini Teo ucapnya sambil mengajaknya berjabat tangan."

Pemuda itupun menyambutnya untuk berjabat tangan"Pramudya panggil aja Pram".

"Oke,salam kenal dari kita"

"Iya".

Pram berjalan mengikuti mereka. Mereka berjalan berdampingan.

Didalam kelas suasana mendadak rame.Lita kembali duduk di kursinya

"Ada apa sih rame bener? tanyanya kepada kedua sahabatnya.

" Elo tahu gak Ta sekolah kita ada murid baru,cowok ganteng banget kaya Opa-opa Korea pokoknya susah diucapkan dengan kata-kata "perfek"

Lita hanya diam mendengarkannya tanpa ekspresi.

Bel pun udh berbunyi pertanda masuk.

Seorang guru memasuki kelas 12 IPA 1.

"Selamat pagi anak-anak ".ucapnya.

"Pagi Bu" jawab anak-anak

"Baik sebelum kita belajar ,ada yang ingin Ibu sampaikan dulu,kita kedatangan temen baru,biar Ibu panggil dulu" ucapnya sambil melangkah keluar kelas dan kembali masuk bersama seorang pemuda yang sedang menjadi trending topik disekolah.

"Anak -anak kenalkan ini temen baru kalian semoga kalian bisa berteman.

"Ayo perkenalkan Namamu?

Dia tersenyum

"Perkenalkan Nama ku Pramudya kalian bisa panggil Pram saja".

Banyak anak-anak yang bertanya macem-macam,tapi dia hanya sekilas melihat semua orang yang berada dikelas itu dan akhirnya pandangannya tertuju pada salah satu kursi,hatinya mendadak senang dan tersenyum smirk.

Lita yang diperhatikan masih saja cuek dan tetap membaca buku.Padahal dalam hati laki-laki itu berdetak lebih cepat ,

dikarenakan gadis yang telah mencuri hatinya saat ini ada dihadapannya .

Dalam hatinya berkata "Kita bertemu lagi girls ".

" Lita apa tadi gue bilang ganteng banget kan"ucap Nola

"Iya sih tapi sayangnya gue udah kenal sama Dia lebih dulu.Dia itu yang semalam booking Restoran tempat gue kerja"

"Ha serius lo".ucap Nola tidak percaya.

Lita hanya menganggukkan kepalanya.

" Pramudya Kamu bisa duduk dibelakang kursi Lita" ucap Bu Sifa.

Laki-laki itu pun mengangguk lalu berjalan menuju kearah kursinya sambil sesekali melirik gadis didepannya sambil tersenyum kecil.

"Pram kita ketemu lagi,ternyata kita sekelas ya".ucap Teo senang.

"Iya ternyata kita satu kelas" ucapnya.

" Mari kita mulai pelajarannya" kata Bu Sifa.

Akhirnya semua murid mengikutinya dengan tertib sampai pelajaran itu selesai.

Bel istirahat berbunyi

Pram mendekati kursi tempat duduk yang diduduki Lita sang gadis pujaan.

"Kenapa dunia itu sempit banget ya?" ucap Pramudya sambil melirik gadis yang masih betah duduk ditempatnya.

Arlita melihatnya tanpa berkata-kata apapun.Dirinya hanya bingung menanggapinya karena apa yang diucapkan laki-laki itu memang benar.

bersambung

maaf y author nya masih tahap belajar

2.Kedatangan sang pemilik restoran

Bel berbunyi menandakan semua murid untuk pulang.

Lita memasukan peralatan sekolah kedalam tasnya dan bersiap untuk pulang.

"Lita kita nongkrong di kafe deket sekolah yuk,Elo kan sudah lama gak ikut kita" ucap Nola dan Tea dengan raut muka memelas biar mereka bisa membujuknya..

"Maaf bestie gue gak bisa, kan gue harus kerja,mungkin lain kali,oke." balasnya sambil merangkul kedua temennya keluar dari kelas.

"Janji ya,lain kali kita hang out bersama".

" Iya gue janji".

Kedua temannya tersenyum senang sambil melanjutkan langkah mereka menuju tempat parkir lalu mereka berpisah.

Lita melangkah keluar gedung sekolah menuju Halte untuk menunggu Mobil Angkot.

Dari kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikannya di dalam Mobil Sport,siapa lagi kalau bukan pengagum setianya "Pramudya Gilang Perdana".

Lita menaiki Mobil Angkot untuk pulang ke rumah dulu untuk mengganti baju seragam sekolah,lalu setelah itu dia berangkat kerja.Hampir 15 menit Dia pun sudah sampai di rumah.

"Assalamu'alaikum!" ucapnya setelah membuka sepatu dan masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumsalam!" ucap Mutia sang adik.

"Ibu pulang Dek?" tanyanya pada adiknya.

"Belum Kak mungkin sebentar lagi!" jawab Mutia.

Arlita masuk ke dalam kamarnya.Setelah mengganti seragam sekolah berganti memakai Baju Kaos lengan pendek dan celana levis.Lalu dia melangkah keluar kamar sambil membawa tas ranselnya.

"Kakak berangkat kerja dulu". pamitnya kepada adiknya yang melihat kearahnya.

"Tidak makan dulu Kak?" tanyanya.

"Tidak sempat Dek,ini saja sudah terlambat.Kakak berangkat dulu ,Assalamualaikum".

"Iya kak.Wa'alaikumsalam,

hati-hati dijalan Kak".

"Iya." ucapnya sambil melangkah keluar rumah karena ojek online sudah menunggunya.

Sementara ditempat yang berbeda kesibukan sangat-sangat terlihat,mulai dari yang sibuk bersih-bersih dan juga kegiatan lainnya.

Arlita memasuki gedung Restoran mewah itu,matanya memperhatikan keadaan sekitarnya.Dalam hatinya bertanya-tanya

"Apa mungkin mau ada acara party lagi,kok semuanya terlihat sibuk".ucapnya dalam hati.

"Lita kamu sudah datang?" tanya Mba Hera sambil menghampirinya.

"Ya Mba, maaf Aku telat". balasnya.

"Oke no problem,dimaafkan!" ucapnya.

Arlita tersenyum senang

"Cepatlah Kamu ganti seragam terus langsung ikut kerja,karena hari Bos besar mau datang."ucapnya lagi.

"Baik Mba!" ucap Lita sambil melangkah ke ruang ganti.

Setelah selesai Lita ikut berkumpul berdiri berjajar bersama teman-teman nya yang seprofesi dengannya.

Sebuah Mobil Spot berwarna merah berhenti tepat didepan pintu masuk Restoran.

Pintu Mobilnya terbuka,keluarlah sosok laki-laki tampan dan disambut oleh Manager Restoran Pak Teguh dan Para Staf yang lain.

"Selamat Datang Tuan Muda!" sambutnya

"Terima kasih semua telah menyambut kedatangan saya." balasnya lalu melangkah masuk kedalam Restoran.

"Ya.. ampun gantengnya".ucap Rea melihat sosok bosnya terkagum-kagum.

Lita melihatnya,alangkah terkejut Dia ternyata pemilik Restoran tempatnya bekerja adalah murid baru disekolah dan juga yang mengadakan party semalam.

Dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya,seakan-akan tidak percaya.

" Oh My God."ucapnya dalam hati.

Acara perkenalan pun telah selesai,kini semua karyawan di Restoran sudah kembali bekerja.

Sementara di dalam ruang kerjanya seseorang sedang memeriksa beberapa berkas tentang Data keuangan.

Disela kesibukannya Laki-laki itu menelpon bagian dapur untuk menyiapkan makan siang untuknya.

Lalu Dia juga menyuruh karyawan yang bernama Arlita untuk segera mengantarkan pesanannya ke Ruangannya.

"Lita." panggil Mba Hera

"Ya Mba."ucapku sambil mendekatinya.

" Kamu dipanggil tuh sama Bos!" ucapnya.

"Aku Mba." ucapku terkejut

"Iya kamu Arlita,memangnya yang namanya Arlita ada berapa? balasnya.

"Aku takut dipecat Mba,nanti nasibku gimana". ucapku khawatir.

"Kamu jangan berprasangka buruk dulu,sudah sana anterin makan siang buat Bos jangan sampai telat".

"Baiklah Mba".jawabku lesu.

Aku melangkah kearah dapur untuk mengambil troli yang di atasnya sudah disiapkan dengan aneka makanan yang tersaji diatasnya.Ku dorong troli menuju keruangan sang bos dengan hati yang was-was.

"Mungkinkah hari ini terakhirku bekerja." pikirnya

Didepan ruangan

"Tok..tok..tok!" suara pintu diketuk

"Masuk." ucap seseorang dari dalam.

Arlita membuka pintu lebar-lebar dan mendorong Troli yang berisi makan siang dan menutup pintunya.Sekilas Aku melihatnya.Dia terlihat begitu sibuk membaca beberapa berkas.

"Maaf Pak,mau diletakkan dimana makanannya?" tanya ku yang masih berdiri untuk menerima perintahnya.

"Letakan saja dimeja itu". ucapnya sambil merapihkan berkas-berkas dimeja kerjanya.

"Baik pak". ucapku sambil meletakan makanan di atas meja.Setelah selesai aku berniat untuk pergi tapi langkahku terhenti karena mendengar dia berbicara.

"Mau kemana kamu?" tanyanya sambil melangkah menuju sofa.

"Saya mau kembali kerja pak". ucapku.

"Duduk disini!" ucapnya.

"Tapi...!" ucapku bingung.

"Temani Saya makan siang".

Aku hanya terdiam.

"Cepatlah,duduk disini".ucapnya dengan suara sedikit tinggi.

Aku masih berdiri ditempat.

"Kenapa masih berdiri?" tanya sambil menatapku.

"Saya tidak dipecat kan Pak?"

tanyaku tiba-tiba.

Dia tersenyum smirk."kemungkinan besar iya!"

Aku terkejut mendengarnya.

"Anda serius Pak? Harus cari kerja lagi".batinku berucap.

"Tapi,itu jika kamu tidak nurut sama perintah saya". ucapnya.

"Baiklah,asalkan saya tidak dipecat!" ucapku pasrah.

"Duduklah temani saya makan." perintahnya kemudian.

"Baik pak".ucapku dan ikut duduk di sofa berhadapan dengannya.

Dia melihat ke arahku.

" Makanlah yang banyak,aku tahu kamu belum makan siang kan".

Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda iya.

"Dari mana dia tahu kalau aku belum makan,apakah dia seorang cenayang."batinku berkata.

"Kenapa,apa ada yang Kamu pikirkan?" tanyanya selesai makan.

"Tidak ada Pak Saya hanya merasa ini tidak pantas berada disini dengan Anda,saya inikan karyawan Anda bukannya kerja malah makan siang bersama Anda". ucapku.

" Anggap saja sekarang kamu sedang kerja". ucapnya.

"Kerja,Saya kan tidak lagi kerja orang cuma temenin Bapak makan.Nanti yang ada gaji saya berkurang ."ujar ku ceplos

Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.

Laki-laki itu tertawa kecil.

"Kamu tidak usah khawatir,gaji Kamu tidak akan dipotong percaya sama saya kan Bosnya ini juga bagian dari pekerjaan".ucapnya

Gadis itu terdiam.

" Satu lagi mulai hari ini jangan panggil saya dengan panggilan Pak,kesannya saya ini sudah tua banget".

"Maksud Anda apa?" tanyaku bingung.

"Kita ini seumuran,jadi lebih baik kamu panggil Nama aja". pintanya sambil melihat kearah ku.

"Saya tidak bisa Pak,Anda kan Bos masa saya harus panggil dengan Nama saja".

"Hanya kalau kita lagi berdua saja seperti ini juga pada saat berada disekolah, bagaimana?"ucapnya

Sejenak Gadis itu berpikir lalu menganggukkan kepala tanda setuju.

Dia tersenyum,"Ya ampun baru lihat dia tersenyum saja sudah buat hati ini tidak karuan,rasanya ada yang aneh gitu!"batinku berbicara.

"Mulai sekarang kita ganti bahasanya,mulai dari saya menjadi aku dan Kamu bisa juga panggil aku dengan panggilan Pram saja". pintanya.

Setelah lama berpikir akhirnya Aku berucap "Baiklah."

Akhirnya kami melanjutkan makan siang yang tertunda.

sesekali aku meliriknya,makan berdua seperti aku merasa seperti pasangan suami istri,padahal kenyataannya kami baru 2 kali bertemu.Pertemuan pertama di acara party semalam dan yang kedua disekolah.

"Dunia sempit sekali bukan". pikirku.

"Terima kasih,sudah temani aku makan siang." ucapnya.

"Sama-sama."balasku sambil merapihkan tempat makan

dan menaruhnya di atas troli.

Aku melihat Pram melangkah kembali ke meja kerjanya.Dia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

bersambung

3.ini seperti mimpi

Aku berjalan keluar ruangan sambil mendorong troli, sampai di pantry aku sudah di tunggu oleh icha dan Bina.Mereka mendekatiku dengan sejuta kata penasaran.

"Kalian tidak kerja?" tanyaku sambil meletakan tempat makan yang kotor di atas wastafel.

"Elo tidak dipecat kan?" tanya mereka penasaran.

"Tidak".jawabku

"Syukurlah,kita takut tahu tadi,tiba-tiba saja Elo dipanggil Pak Bos." ucap Bina

Aku terharu mendengarnya. Mereka begitu perhatian pada ku,aku memeluk mereka "Makasih...,kalian baik banget sudah perhatian sama aku"

"Sama-sama,kita teman seperjuangan jadi harus saling support benarkan?balas mereka.

"Iya.baiklah sekarang kita kembali kerja lagi nanti beneran kita yang dipecat,gara-gara kebanyakan ngobrol".ucap Bina lagi.

Mereka kembali kerja ke bagiannya masing-masing.

Karena hari ini pengunjung Restoran sedang ramai-ramainya jadi otomatis semua karyawan sangat sibuk termasuk Lita.

Waktu menunjukan pukul 10 malam waktunya mereka pulang.

Setelah berpamitan dengan teman-teman seperjuangan aku berjalan menuju pintu keluar Restoran.

Saat ditempat parkir aku melihat Pram sedang berdiri di samping Mobil Sport nya, seperti nya menunggu seseorang."ucapku dalam hati.

"Ar".panggilnya.

Aku melihatnya lalu Dia berjalan menghampiri ku.

"Mau pulang?" tanyanya.

"Iya,Aku mau pulang". balas ku gugup karena tatapan matanya yang fokus kepadaku.

"Dijemput siapa?" tanya nya lagi ingin tahu.

"Aku tidak di jemput, Aku mau pulang naik Ojek Online ini baru mau order". ucapku.

"Tidak usah naik Ojek,Kamu pulangnya bareng sama Aku".

Aku sampai terkejut karena tiba-tiba Pramudya menarik sebelah tanganku sebelum aku selesai mengetik dan langsung mengikutinya menuju mobil.

"Biar aku yang anterin kamu pulang,ini sudah malam tidak baik kalau kamu pulang sendiri". ucapnya

Aku masih sempat-sempatnya berpikir,tapi Pram langsung mendorongku masuk kedalam mobil mau tak mau Aku pun masuk dan duduk di samping kemudi.

Pram berputar ke arah kemudi,membuka pintu mobil lalu masuk.

"pakai seat belt nya dulu".ucapnya sambil melihat kearah ku.

Aku memakai seal belt dan mobil pun mulai bergerak meninggalkan halaman parkir Restoran.

Keheningan terjadi, hanya terdengar suara deru mesin mobil.

Aku ingin memulai mengajaknya bicara tapi aku bingung harus memulai dari mana karena ini adalah pertama bagiku berada satu mobil dengan yang namanya mahluk Laki-laki.

Pram adalah Laki-laki pertama dan mungkin terakhir bagiku.selama ini aku selalu menghindar jika berdekatan dengan laki-laki.

Perselingkuhan yang dilakukan oleh Ayah ku masih saja membuatku trauma yang mendalam dan sampai detik ini rasa itu masih ada.

"Hem..." Pram berdeham.

Aku menoleh kearahnya dengan rasa sedikit canggung.

"Kamu melamun?" tanyanya

"Iya, maaf". ucapku

"Kenapa minta maaf, memangnya kamu salah apa?" tanyanya

Lalu Aku terdiam karena bingung harus menjawab apa mungkin karena sedikit canggung lalu cuma cengengesan.

Pram hanya tersenyum dan kembali fokus ke jalanan.

Hingga setengah jam kami pun sampai. Aku sempat bingung dari mana Dia tahu alamat rumahku.

"Jangan tanya darimana aku tahu alamat tempat tinggal mu,besok aku akan jelaskan.

Sekarang keluarlah dan masuk ke rumah lalu istirahat ".ucapnya.

Aku menurut ."Terima kasih".

"Sama-sama." balasnya.

Mobil itupun bergerak menjauh.

"Siapa Kamu sebenarnya Pram? Apa mungkin kita saling mengenal?Tapi dimana?

Aduh kalau begini bisa-bisa aku menjadi stres memikirkannya". ucapku sambil memukul kepala sendiri.

Sementara itu Pram yang sedang mengendarai mobil tersenyum.

Akhirnya sedikit lagi keinginannya akan segera tercapai.Penantiannya selama ini tidak akan sia-sia.

"Arlita Mahesa sekarang sudah ada digenggaman dan mungkin tidak akan pernah aku dilepaskan."

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!