NovelToon NovelToon

Keranjang Cinta SPG

KETAHUAN

Bab 1

Nesa mendobrak pintu sebuah kamar.. Entah kekuatan dari mana ia dapat hingga pintu itu terbuka.. Dengan gelagapan.. Bagus bangkit dari ranjang bersama seorang wanita yang ternyata sahabatnya sendiri.. Partnernya dalam bekerja..

Bagus adalah kekasih Nesa 1 outlet dalam bekerja.. Dan wanita sahabatnya itu bernama Venty. Dengan mata berkaca kaca Nesa menahan Segala rasa sakit yg berkecamuk di dalam hati.. Tanpa bicara.. Nesa langsung menampar pipi Bagus dan berlalu pergi...

Nesaaaaaa.... Terdengar Suara Yono yang mengejarnya..

"Tunggu Nesaaa..! "

Yono berusaha mengejarnya dan berhasil menarik tangan Nesa dan menghentikannya.

"Kenapa Bagus Tega Yon..? Apa salahku..?? " Ucap Nesa Sambil menagis..

"Udah.. ndak usah sedih gitu.. masih banyak laki2 lain yang lebih baik.. " Ucap Yono menenangkan.. Sebenarnya Yono juga tak tega melihat Nesa menangis..

"Tapi aq gak bisa Yon.. Aku gak trima dihianati.. Sejak kapan mereka selingkuh di belakangku.. Kenapa kalian tega tidak memberi tahuku..??" Air mata Nesa terus berjatuhan..

"Bukan kita ndak mau memberi tahu.. Tapi kita hanya menjaga perasaanmu.. " Ucap Yono sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal..

"Menjaga perasaanku...??? Perasaan yang bagaimana... Justru yang seperti ini yang membuat hatiku terasa sakit.. Jika kalian memberi tahuku terlebih dahulu.. Aku bisa menyiapkan hatiku untuk terluka tapi tidak sesakit ini... "

Yono hanya diam lalu menarik tangan Nesa dan mengajaknya pergi bertemu dengan teman teman kerjanya. Disana ada Susi.. Rahma.. Budi.. dan Iyas.. sedang duduk menunggu di sebuah warung.

Mereka menyambut kedatangan Nesa dan Yono.

"Gimana..??? " Tanya Budi pada Yono..

"Ndak Papa.. " Ucap Yono sambil memberikan air mineral pada Nesa.

Lalu Nesa membuka tutup botol dan menegak minuman yang diberikan Yono.

Rahma.. Susi dan Iyas mendekati Nesa lalu mengelus elus Pundak Nesa memberi semangaat. Mereka lalu duduk Bersama..

Rahma dan Iyas hanya diam tidak berkomentar.. karna merasa kwatir takut salah bicara...

"Udah Nes.. Lupain aja kejadian tadi.. Mana Nesa yang periang.. Yang suka bikin teman bahagia.. " Ucap Budi sambil tersenyum menghibur...

" Iya Nes.. Ngapain nangisin cowok kayak gitu.. Ntar klo ketemu gw potong tuh burungnya Bagus.. Biar gak bisa ntok ntok nangke blande lagi ama si Penti " Ucap Susi yang membuat semua tertawa..

"Lagian cakepan juga elo Nes dari pada si Penti.." LanjutY lagi..

"Emang sich Bagus pernah bilang kalo ****** itu mirip sama mantannya.. Tapi gw gak nyangka kalo Bagus Bakal berlanjut sama Penti.. Lagi tuh cewek mau aja.. udah Tau lo bokinnya Bagus.. Ngapa di embat juga..?" Ucap susi yang membuat Nesa termenung lagi.

"Udah Nes.. Jangan sedih.. Jangan Nangis lagi.. Tar banjir klelep deh gw gak bisa berenang.. Tau sendiri gw Bogel.. Kalo berenang bisanya gaya Batu.. Pluuung gak Nongol Lagi dech.. " Susi berusaha menghibur Nesa..

Memang diantara mereka Susilah yang suka asal bicara.. Dan Dialah yang paling pendek di antara mereka.

Mereka bekerja sebagai SPG ( Sales Promotion Girl ) Dan bertemu di Outlet Besar Daerah kelapa Gading.. Nesa.. Rahma dan Iyas bekerja sebagai SPG Pembalut Wanita dengan berbeda Merk dan Susi sebagai SPG Tissue... Tapi 1shift dan 1 lorong.. Padahal kalo di pikir.. Susi Tidak masuk Syarat untuk menjadi SPG.. Karna kriteria tinggi minimal 160cm. Dan Susi hanya 150cm. Mungkin karna Susi Pandai Bicara jadi dia bisa lolos saat interview.. Sedang Rahma dan Iyas 160cm. Nesa 165cm.

Yono dan Budi adalah teman 1 outlet juga.. Hanya saja beda lorong. Dia di lorong PaTra..

( Pasar TradisionaL).

Mereka bertemu disaat jam istirahat yang mempunyai hobi sama.. dan nyambung saat ngobrol.. Semua asyik.. apa adanya dan saling bantu.. Mereka bersahabat hingga sekarang.

Setelah Nesa terlihat agak tenang.. Akhirnya mereka memutuskan pulang. Nesa berterima kasih pada teman temannya yang slalu ada saat suka maupun duka.

Rahma Pulang di Antar Budi.. Mereka sepasang kekasih yang Romantis. Sama sama Dewasa dan Saling Pengertian. Iyas adalah gadis Tomboy.. Rambutnya pendek dan tidak suka bersolek. Tapi tetap menggunakan lipstik karna tuntutan pekerjaan yang harus tampil menarik. Iyas sudah pulang terlebih dahulu. Susi sudah dijemput oleh kekasihnya. Tinggal Nesa dan Yono.

Karna rumah Yono dekat.. Yono mengantar Nesa menunggu angkot.. Lama menunggu akhirnya angkot yang menuju kaearah rumah Nesa datang juga..

"Makasih ya Yon.." Ucap Nesa sambil tersenyum manis..

"Sama Sama.. Hati hati.. Kabari klo sudah sampe rumah..!" Pesan Yono sambil mengacak Rambut Nesa..

Sebenarnya Yono lah yang merencanakan pembongkaran skandal perselingkuhan antara Bagus dan Venti. Karna Yono sering melihat mereka berduaan saat bergantian Shift dengan Venti. Dan sering melihat Venti dan Bagus bersama saat ditempat kerja.

Kemarin Yono Sempat mendengar percakapan antara Bagus dan Venti bahwa mereka janjian akan bertemu di tempat biasa..

Ya.. Yono sering melihat Bagus pergi ke sebuah ruangan kosong yang katanya itu tempat untuk istirahat karyawan yang sakit saat bekerja. Padahal hari ini adalah jadwalnya si Venti libur. Tapi dia datang hanya untuk menemui Bagus. Bagus pikir Nesa tidak kembali ke Outlet karna menyerahkan laporan penjualan ke Lidernya. Tapi Lidernya menyuruh kembali ke outlet karna tau kalo hari ini Venti libur.

Sementara di dalam angkot.. Nesa hanya termenung.. Memikirkan kok bisa bisanya sahabatnya sendiri menghianatinya.. Dan kecewa pada Bagus.. yang hanya karna Venti mirip dengan mantannya.. lalu dia bisa memadu kasih..

Pantas aku tidak pernah tau.. karna Venti lawan Shiftku.. guman Nesa dalam hati.

Lalu Nesa merogoh ponsel yang ada di sakunya.. membaca kembali pesan yang ada di hapenya tadi..

"Coba datang ke kamar belakang Outlet.. Tadi aq liat Bagus kesana..."

Nesa lalu menghubungi nomor itu..

"Tuuttt.. Tuuuuuttt.. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktiv atau berada di luar jangkauan..

Nesa menarik nafas panjang.. Dia bingung nomor siapa ini ya..?? karna ini adalah nomor baru dan tidak ada di kontak hp nya.. Tapi pasti ini orang dekat karna dia mengenal Bagus..

..."Ya sudahlah.. siapapun kamu.. aku berterima kasih.. karna kalo tidak begini.. aku akan malu karna seperti orang bodoh yang mudah di permainkan." Guman Nesa dalam hati......

PERTENGKARAN

Bab 2

Tak terasa angkot yang Nesa tumpangi sudah sampai di tempat tujuan Nesa. Tapi Nesa masih harus berjalan beberapa ratus meter lagi untuk sampai rumahnya dan harus melewati pasar. Pasar ini sering Nesa lewati stiap kali pulang kerja.. Hingga Nesa kenal dengan pedagang pedagang di sana.. Gaji Nesa tidak cukup untuk membeli barang barang mahal.. Jadi Nesa sering beli keperluannya di pasar ini.

Bahkan baju yang Nesa kenakan adalah baju baju yang beli di pasar.. Tapi karna paras Nesa yang lumayan cantik.. dan postur tubuh yang semampai.. membuat baju yang ia kenakan nampak pas dan cocok di badannya.

Bahkan Nesa tak malu membeli baju baju obralan...

"Hai Nes.. Baru pulang..? "

sapa seorang laki laki yang bernama Bima. Bima memiliki toko baju di pasar itu. Dia keturunan darah padang minang. Badannya tinggi kekar atletis. Terlihat dari pakainnya yg ketat hingga membentuk dadaY yg six-pack.

"Eh iya.. tadi agak sedikit macet jd baru sampe" Jawab Nesa sedikit berbohong.. Karna tidak mungkin dia menceritakan kejadian tadi yang membuatnya terlambat pulang..

"Sudah makan belum..? " Tanya Bima lagi..

"Belum.. tapi masih kenyang.. " Jawab Nesa sambil tersenyum..

"Aku langsung pulang ya.. gak enak sama nyokap kalo kelamaan "

Nesa segera berlalu meninggalkan Bima yang masih saja menantapnya hingga menghilang.

Bima sengaja sering menunggu Nesa tiap pulang kerja. Walo hanya melihat atau sekedar menyapa itu sudah cukup membuat Bima senang. Bima memiliki toko baju yang di modali ibunya. Ibu Bima juga seorang pedagang baju dan Nesa sering membeli baju pada ibu Bima..

Sesampainya dirumah.. Nesa mengucapkan Salam.. Tapi tak ada yang menjawab. Lalu Nesa duduk di Sofa sambil memejamkan matanya..

"Praaaaaang.. "

Tiba tiba terdengar suara pecahan piring dari dalam kamar.. Nesa segera berlari dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Terdengar suara ribut antara orang tua Nesa.

"Aku tuh capek.. mulutmu gak bisa diam apa..??? " Terdengar suara Ayah Nesa yang lantang..

"Aku cuma nanya mas.. kenapa kamu marah..?? " Terdengar Suara ibu Nesa yang sesenggukan..

"Kalo gak percaya ya udah.. toh aku tiap hari juga masih pulang.. "

Baru Nesa ingin mendekat.. tiba tiba Ayah Nesa berlalu keluar sambil membawa jaket..

Ayah Nesa sedikit kaget melihat ada Nesa.. Tapi segera berlalu dan meninggalkan Nesa yang berdiri terpaku.

Nesa segera masuk mendekati ibunya..

"Ada apa sih buk..?" Nesa melihat ibunya duduk bersandar sambil menangis. Nesa segera membersihkan pecahan piring yang tadi dilempar ayahnya. Untung piring itu tidak mengenain wajah ibunya. Karna kalo mengenai pasti muka dan mata ibunya akan luka dan perih.. sepertinya ayahnya tadi sedang makan mie ayam.. karna masih ada sisa kuah dan mie yang berceceran.

"Apa ibuk salah menanyakan perempuan yang ada di hp Ayahmu..? " Tanya ibu pada Nesa..

" Tidak buk.. cuma tidak tepat waktu.. besok besok kalo mau tanya apa apa sama ayah jangan saat ayah sedang makan.. biarkan ayah menyelesaikan makannya dulu baru bertanya.. " Nesa berusaha setenang mungkin. Karna ini bukan pertama kalinya Nesa melihat kedua orang tuanya bertengkar.

Ibu Nesa hanya terdiam lalu bangkit dan menyelesaikan jahitannya. Ibu Nesa seorang penjahit dan ayahnya bekerja sebagai sopir pribadi. Rumahpun masih ngontrak dan Nesa mempunyai adik yang masih sekolah..

"Besok waktunya bayar kontrakan.. Uang ibuk belum cukup buat bayar kontrakan.. Ayahmu gak ngasih uang padahal harusnya hari ini gajian.. "

" Berapa kekurangannya buk..? " Tanya Nesa pada ibunya..

"Lima Ratus Ribu.. "

" Gaji Nesa belum turun buk.. mudah mudahan besok sudah turun.. Besok Nesa tambahin.. ibuk Sudah makan..? Tanya Nesa

"Gak nafsu makan udah kenyang liat tingkah ayahmu" jawab ibu Nesa dengan kessal.

"KesseL boleh buk.. tapi jangan sampe gak makan.. kalo Sakit.. nanti ibu sendiri yang Repot.. ibuk gak kasian sama Ndari..? Ndari masih sekolah.. butuh ibuk.. Nesa kan kerja gak bisa mantau Ndari..

Ibu Nesa hanya diam sambil mengerjakan jahitan. Hari hampir magrib. Nesa segera mandi. Selesai mandi Nesa segera ambil Air Wudhu dah sholat magrib. Tak lama ibu Nesa pun juga sholat Magrib.

"Ndari kok belum pulang Buk..? " Tanya Nesa pada ibunya Setelah selesai Sholat..

"Tadi gak lama km pulang Ndari berangkat ngaji sama temennya.. katanya nanti skalian sholat di Sana.. " Kamu sudah makan..? "

Nesa hanya diam.. Dia kehilangan selera makan setelah melihat penghianatan Bagus dan Venty. Belum lagi Pulang kerja disuguhi pertengkaran Ayah dan ibu nya. Tapi melihat ibunya yang belum makan Nesa jadi berfikir sejenak.

"Belum buk.. makan bareng yuk.. laper banget nich tadi macet" Jawab Nesa sambil merajuk agar ibunya mau makan juga.

Akhirnya Nesa dan Ibunya makan bareng. Tadi ibu Nesa goreng ikan bawal dan bikin sambel trasi serta lalapan. Menu sederhana tapi nikmat luar biasa..

Tak berapa lama ponsel Nisa berbunyi Kling.. sebuah pesan masuk..

{ sudah sampe rumah belum..? kok ndak ngabarin..? }

Nesa langsung menepuk Jidat..

"Astagfirullah.. Aq lupa ngabarin Yono"

"Kenapa..?? " Tanya ibunya..

"Gpp buk.. " Nesa lalu membereskan bekas makannya bersama ibunya tadi. Dan segera masuk kamar..

Tak lama Nesa mendengar Suara Ndari yang baru pulang mengaji.

Didalam kamar.. Nesa segera membalas Chat Yono.

{ Sorry Yon.. baru ngabarin.. aku dah sampe rumah.. tadi rada macet jadi agak lama}

Nesa mengirim balasan dan tak lama ponsel Nesa berbunyi lagi..

{ Oh Ya udah istirahat.. jangan tidur larut malam besok kerja.. semangaat...! }

{ Siiiap.. makasih ya Yon.. sampe ketemu besok.. }

balas Nesa lalu segera mematikan ponselnya.. Nesa ingin memejamkan mata.. tapi bayangan Bagus dan Venti tadi melintas di matanya.. Nesa merasa jijik apalagi melihat bibir Venti yang belepotan lipstiknya setelah berciuman dengan Bagus.

" Ya Tuhan.. Kuatkan Hamba.."

Setelah Sholat Isya.. Nesa segera memejamkam mata. Berharap bisa tidur nyenyak. Berkali kali mencoba terpejam tapi tetap tak bisa..

Akhirnya Nesa bangun dan duduk bersandar di ranjang.. lalu menghidupkan ponselnya yang tadi sempat ia matikan.

Kling.. kling.. kling..

tanda bunyi pesan masuk banyak sekali.. panggilan dari Bagus..

{ Nes.. maafin aku ya.. aku hilaf.. aku janji gak akan ulangi lagi }

{ Nes.. jangan marah ya.. aku tau kamu pasti maafin aku.. }

{ Besok aku tunggu kamu di kantin ya.. }

Chat dari Bagus tak ada satupun yang di balas Nesa..

Nesa mematikan kembali Ponselnya..

Melihat jam ternyata sudah pukul 11 malam..

Nesa keluar kamar memastikan ibu dan Ndari sudah tertidur. Setelah itu Nesa ke Dapur.. membuka kulkas tidak ada cemilan.. lalu Nesa hanya mengambil botol yang berisi minuman dingin lalu meneguknya dan kembali ke kamar. Nesa tidak melihat Ayahnya.. sepertinya ayahnya belum pulang sejak pertengkaran dengan ibunya tadi.

Tak berapa lama terdengar suara pintu terbuka dan setelah dilihat ternyata ayahnya.

Nesa tidak bertanya dan langsung kembali ke kamar memejamkan matanya...

MELUPAKAN

Bab 3

"Wadduuh Kesiangan Nich.. " Nisa tergesa gesa berlalu.. berangkat Kerja..

"Assalamualaikum buk.. Nesa berangkat kerja dulu.. " Pamit Nesa pada ibunya..

"Wa'alaykum Salam.. Hati hati.. " Jawab ibu Nesa..

Untung Nesa langsung dapet Angkot dan segera naik angkot menuju tempat kerja.

Sampai di tempat kerja Nesa segera ganti pakaian Seragam Kerja.. Setelah itu Breafing bersama SPG yang lain dan karyawan Outlet.

Nesa tak melihat Bagus hari ini.. Tapi Nesa tak mau ambil pusing.. Dia akan berusaha melupakan kejadian kemarin.. Dan menjadi Nesa yang periang..

Sebelum toko di buka.. Semua karyawan merapikan barang barang di toko.. SPG memenuhi rak atau Godola yang barangnya kosong. Gondola adalah rak susun yang terbuat dari besi.

Iyas Rahma Susi dan Nesa nampak sibuk masing masing..

Rahma terlihat sibuk menghitung beberapa productnya yang terjual.. Iyas nampak naik ke tangga untuk mengambil barang yang ada diatas dan menurunkannya.

Iyas adalah gadis tomboy yang jarang minta tolong orang lain kecuali ada barang yang letaknya sulit terjangkau tangga.. Baru minta tolong karyawan untuk membantu menurunkannya menggunakan forklift.

"Yaaang Hauuus Yaaang Haaauus... " Tiba2 susi berjalan dilorong sambil menenteng product tissueY sambil bercanda menawarkan...

"Yang Haus yang atas apa yang bawah Sus..?? " Rahma menimpali..

"Atas bawah Hauuus Cuuuy... kering nich.. maklum semalem abis di kuras.. jadi Kering... " Jawab Susi sekenanya..

'Sini gw guyur Sus... mo pake kecap saos apa sambel..? " Iyas ikut menimpali...

"Wah enaak tuh tambahin Bakso.. " Istirahat makan bakso yuk.. Dah pada gajian kan..? " Ajak Susi..

"Gw belum.. tapi nanti pas istirahat gw cek dulu ke ATM... " Jawab Nesa sambil merapikan productnya..

" Boleh boleh.. Tenang aja Nes.. nanti pake duit gw dulu aja.. " Tawar Iyas..

"Yayaya.. " Boleh.. jawab Nesa sambil tersenyum..

Sudah biasa bagi mereka saling tolong menolong.. Apalagi soal uang..

"Kok Bagus kentus gak keliatan yak.. padahal schedule nya pagi.. " Tanya Susi tiba2.. Membuat Nesa menarik Nafas panjang..

"Ngapain lo nanyain Bagus..?? " Tanya Rahma..

"Pengen Nabok gw.. Sok kecakepan banget tuh cowok.. " Jawab Susi kesal..

"Lha.. Ngapa lu yang kesseL.. Nesa aja Selow.. " Rahma ikut menimpali..

"Gw sebagai sahabat yang baik cantik rendah hati dan tidak sombong.. merasakan apa yang dirasakan Nesa.. Alhamdulillaah Nesa hari ini masih idup.. gw takut lo bunuh diri Nes.. kalo lo mati.. gak ada lagi orang kayak lw.. Gw bisa rugi... " cerocos Susi...

Nesa yang mendengar ocehan Susi hanya tersenyum.. Sambil melanjutkan pekerjaaannya.

"Lha kalo Nesa mati napa lo yang Rugi.. ??" Iyas ikut bersuara..

"Iya lah.. kagak ada lagi yang mau minjemin gw duit kalo lagi kepepet.. hahaha.. becanda Nes.. " Canda Susi sambil mengankat dua jarinya ke arah Nesa..

"Ada ada aja lo Sus.. " Jawab Rahma sambil melempar Tissue yang nyasar di gondola Rahma ke arah Susi.. Dan Susi langsung menangkap tissue itu..

"ShhuuuuuT ada Truk trontoon. " Ucap Susi yang langsung kembali bekerja setelah melihat Pak Joko supervisor toko dari kejauhan menuju lorong mereka.. Susi memanggil Pak Joko Truk Tronton Karna badan pak Joko yang besar dan Gendut.. Kadang super baik.. kadang Garang bak monster lapar.

Mereka langsung terdiam dan melanjutkan pekerjaan masing masing..

"Pagi Semuaaa... " Sapa pak Joko..

"Pagi Paaaaak.. " Jawab mereka serentak..

Pak Joko segera berlalu setelah melewati Lorong mereka yang khusus lorong pembalut dan Tissue. Sudah menjadi rutinitas pagi.. Supervisor selalu mengecek karyawan dan SPG maupun SPM ( Sales Promotion Man ).

"Abis Sarapan apa tuh oraang... tumben Ramah.. " Celetuk Susi Tiba tiba..

"Oh iya kok ada pak Joko.. bukanY dia shift dua ya..?? " Tanya Nesa heraan..

"Hooh.. apa Tukeran sama Bagus..? Kayaknya tadi gak ada Bagus.. " Jawab Rahma..

"Bisa jadi... " Iyas ikut menimpali

"Bibirnya Bagus Jontor kali.. Abis gigit gigitan sama tawwoon.. " Susi mulai ngoceh lagi..

"Apalagi si Penti noh.. MulutY kayak Tawon.. badannya kayak Uler KekeT.. Udah Nes.. biarkan saja ono Si Bagus kentus sama si Penti.. Biar jadi pasangan Abadi.." Susi masih saja nyerocos...

Rahma dan Iyas hanya tertawa sambil geleng geleng kepala..

"Tenang aja Sus.. Gw dah lupain kejadian kemarin kok.. Gw gak akan sedih lagi.. Gw kuat karna ada kalian juga.. makasih ya.. dah jadi sahabat gw yang baik.." Jawab Nesa berusaha tegar..

Toko Sudah di buka.. Gondola pun sudah terlihat penuh.. Sudah terlihat pembeli yang mulai berdatangan.. Semua sudah standby di samping gondola masing masing sambil menawarkan product nya.

"Silahkan Bu.. pembalutY.." Silahkan bu.. Tissuenya.." Mereka sibuk menawarkan... Kebanyakan yang lewat di lorong mereka adalah wanita.. Tapi tak jarang juga laki laki atau bapak bapak yang mungkin disuruh istrinya atau pasangannya membeli keperluan wanita.

Rahma dan Iyas tak terlihat. Mungkin sedang kebelakang. Yang Nampak hanya Nesa dan Susi. Tiba tiba datang seorang laki laki rapi berkemeja dan memakai dasi sedang melihat lihat ke gondola..

Nesa segera menghampiri Laki laki itu. Karna prinsip jualan adalah menjemput bola..

"Silahkan pak pembalutnya.. mo cari yang mana.. " Tanya Nesa pada laki laki itu..

"Oh saya mo cari pembalut buat istri saya.. " Jawab nya..

" Oh ini aja Pak.. Ini bahannya lembut.. extra kering.. tidak lembab dan tidak menyebabkan iritasi.." Jelas Nesa sambil menawarkan productnya..

"Oh gitu ya.. baiklah saya ambil satu.. "

"Pantylinernya gak skalian Pak..?? Tawar Nesa lagi...

"Apalagi tuh mba.. " Tanya laki laki itu tak mengerti..

"Pantyliner itu lebih tipis dr pembalut pak.. gunanya untuk di pakai sehari hari untuk melindungi daerah kewanitaan.. maaf mungkin yang punya masalah keput*han agar tiidak langsung ke underware.. " Nesa menjelaskan dengan senang hati..

"Oh boleh dech saya ambil juga.. "

Nesa segera memberikannya kepada laki laki itu.. dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan..

"Makasih banyak Pak.. " Salam tuk Istrinya..

Ucap Nesa sambil tersenyum ramah..

" Sama sama.. " Ucap laki laki itu dan segera berlalu dari hadapan Nesa..

Susi menghampiri Nesa..

"Keren banget tuh yak bapak bapak.. Ganteng.. Sayang istri lagi.. Coba laki gw kerja kantoran kayak bapak itu.. " Celoteh Susi yang menghampiri Nesa..

" Heeem... Gw juga mau punya suami kayak gitu.. gak usah berlebihan dech.. sekarang kalo cari pacar yang Setia.. Bersyukur pacar lo setia.. " Jawab Nesa..

"Tapi bener dech.. Kalo laki gw kayak bapak itu.. gw kagak mau pacaran.. maunya langsung kawin.. " Jawab Susi sambil cekikikan..

"Kawin apa Nikaah... " Protes Nesa..

"Dua dua nya.. hahaha" Suara tawa Susi membuat ibu ibu di melihat pada Nesa dan Susi. Yang membuat Susi langsung diam sambil menutup bibirnya.

"Istitahat yuk Nes.. laper Nich.. " Ajak Susi sambil melihat jam Tangan nya yang sudah menunjukkan waktu istirahat..

"Ayoook.. tapi anterin ke ATM bentar yak.. mudah mudahan gaji dah turun.. "

Nesa dan Susi segera meninggalkan lorong dan menuju ATM yang ada di area Toko..

"Alhamdulillaah.. Udah turuun.. " Nesa segera menarik uang separo dari gajinya setelah melihat ATM nya sudah ada Saldonya..

"Gimana udah turuun..? " Tanya Susi..

"Iya udah.. yuk langsung ke kantin.. Rahma dan Iyas mungkin sudah dsana.. " Ajak Nesa sambil menarik tangan Susi..

Mereka segera berlalu menuju Kantin..

Dan benar.. disana sudah ada Rahma Iyas dan juga karyawan lain yang istirahat makan siang..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!