💋💋 Dilarang julid!!! Cerita ini hanya untuk hiburan, bukan untuk top up dosa!! Buat pembaca baru, biar ada singkongnisasi dengan cerita ini, silahkan baca terlebih dulu Partner In.. 💋💋
• • • • •
Dewa Anggara, pria berusia 25 th, mapan, mandiri, tampan, dan setia ini terpaksa menikahi gadis tengil setelah dirinya menggantikan adik sepupunya Arthur ke acara kencan buta yang sudah di atur oleh orangtua Arthur.
Ternyata, bukan hanya dari pihak Arthur saja yang minta orang lain untuk menggantikannya ke acara kencan buta itu. Dari pihak perempuan, yang tak lain dan tak bukan adalah Nancy juga meminta Xena, sepupu-nya untuk menggantikan dirinya ke acara kencan buta tersebut.
Arthur dan Nancy memberikan misi pada pengganti mereka. Bukan misi perdamaian dunia tentunya, karena kalau misi perdamaian dunia hanya di lakukan oleh ultraman, batman, superman, power ranger, avangers, dan kawan-kawannya. Misi yang harus Dewa dan Xena jalankan adalah misi membuat ilfeel pasangan mereka.
Dewa yang kesehariannya rapih, bersih, wangi dan selalu berpenampilan menarik, demi menjalankan misi, ia rela dirinya di dandani urakan oleh Arthur.
Begitupun dengan Xena, Xena yang biasa berpenampilan natural dan cenderung childish karena umurnya yang juga masih sembilan belas tahun, harus rela di dandani mencolok oleh Nancy dengan memakai bedak tebal setebal dosa kang julid, blush-on merah seperti habis kena tamparan maut ibu tiri, lipstick merah darah seperti habis makan orok dan alis yang hitam seperti di tempel solatip hitam dan tak ketinggalan pakaian yang membuat Xena dua puluh tahun lebih tua dari umurnya.
Singkat cerita, misi berhasil Dewa dan Xena jalankan. Kata sepakat untuk menolak perjodohan yang sebenarnya untuk sepupu-sepupu mereka pun terucap. Dan mereka pun keluar dari restoran dan hendak menyusul para sepupu mereka yang saat ini sedang menunggu mereka di mall yang ada disebelah restoran.
Dewa dan Xena tak jalan ke mall bersama, mereka berpisah begitu mereka keluar dari dalam room VIP, Dewa langsung keluar dari restoran dan menyusul Arthur sedangkan Xena pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dan menghapus make-up tebal di wajahnya.
Sesampainya Dewa di dalam mall ternyata ia menemukan fakta menyedihkan tentang sang kekasih. Sagita, kekasih Dewa yang sudah empat tahun lebih menjalin hubungan dengan Dewa, ternyata berselingkuh di belakang Dewa dengan seorang pria bule.
Mengetahui fakta Sagita menyelingkuhinya, secara tegas Dewa langsung mengakhiri hubungannya dengan Sagita, walaupun mereka sudah membicarakan tentang pernikahan, bahkan Dewa juga sudah menabung untuk membuat resepsi pernikahan dan bulan madu serta rumah sesuai impian Sagita.
Dewa pun pergi meninggalkan Sagita dan selingkuhannya dan melanjutkan mencari Arthur, namun saat sedang mencari Arthur, Dewa tak sengaja bertemu dengan wanita yang mirip dengan Xena yang ia sebut si Titisan Tante Lala. Tapi sepertinya Dewa belum sadar kalau itu Xena karena penampilan Xena yang sangat berbeda.
Xena juga melihat Dewa, tak ingin sampai Dewa sadar kalau dirinya adalah wanita yang sama dengan wanita di restoran, Xena pun memilih kabur.
Dan kaburnya Xena membuat Dewa makin penasaran, Dewa pun mengejar Xena. Seketika Dewa melupakan sakit hatinya pada Sagita.
Sedangkan Sagita yang baru juga di putuskan oleh selingkuhannya juga mengejar Dewa dan berharap Dewa mau memaafkan dan menerimanya kembali.
Dewa pun berhasil mendapatkan Xena dan membawa Xena ke lorong toilet, ia memperhatikan wajah Xena dengan seksama untuk sekedar memastikan apa wanita yang ada di hadapanya sekarang ini adalah wanita yang sama dengan yang di restoran.
Namun saat Dewa sedang memperhatikan wajah Xena, tiba-tiba Sagita muncul. Dan momen ini dijadikan Dewa untuk mrmbalas rasa sakit hatinya Sagita dengan mencium bibir Xena serta mengatakan pada Xena akan bertanggung jawab atas anak yang sedang Xena kandung. Dan pastinya kata-kata Dewa itu sama sekali tidak benar dan hanya untuk menyeimbangkan skor-nya dengan Sagita.
Xena yang masih dalam keadaan syok karena ciuman mendadak Dewa sama sekali tak merespon bualan Dewa karena roh-nya sedang keluar dari dalam tubuh Xena.
Setelah berhasil menyeimbangkan skornya dengan Sagita, Dewa pun membawa Xena pergi dari hadapan Xena lalu keluar dari dalam mall.
Bersambung...
💋💋 Dilarang julid!!! Cerita ini hanya untuk hiburan, bukan untuk top up dosa!! Mulai bab ini akan dimulai sejak di Bali. Sekali lagi, bagi pembaca yang baru pertama kali membaca karya othor, silahkan baca terlebih dahulu Partner In.. (bagian NaThur). Terimakasih 🙏🙏🙏 💋💋
• • • • •
Bali.
Setelah tragedi salah pamer bikini yang seharusnya ia pamerkan pada kakak sepupunya, Nancy, Xena yang sudah malu langsung berlari kepantai. Ingin rasanya ia menggali pasir lalu menanam kepalanya di dalam pasir itu.
Tapi memang dasar Xena yang blesteran childish dan tengil, begitu sampai pantai ia langsung mengurungkan niatnya saat melihat para bule-bule yang sedang tenning, wanita bule berjemur hanya dengan menggunakan bikini sedangkan yang pria bule berjemur hanya menggunakan jeruji kain untuk menutupi sosin kanzlernya.
"Woah...." Xena terpukau dengan pemandangan yang selama ini hanya bisa ia lihat di layar ponsel. Bukan pemandangan pantai, namun pemandangan para bule-bule yang memakai pakaian kurang bahan.
Dengan penuh percaya diri dan semangat empat lima, Xena langsung membuka penutup bikininya lalu berjalan melenggak lenggok menuju pasir putih.
Kulit Xena yang kuning langsat serta bokong dan dada yang masih padat walaupun tidak terlalu besar dengan disertai jalan yang terlihat sensual membuat mata para lelaki lokal tak melepaskan pandangannya pada Xena.
Tapi Xena tak memperdulikan pandangan mata pria lokal pada dirinya dan tetap berjalan menuju pasir putih. Namun ada sepasang mata yang tak rela mata para lelaki melihat penampakan tubuh Xena yang memakai bikini.
Siapa lagi pemilik sepasang mata itu kalau bukan Dewa. Melihat para lelaki lokal melihat Xena dengan tatapan mesum, jelas saja Dewa tak terima. Dewa pun langsung berlari menghampiri Xena.
Hap. Dewa langsung menangkap tangan Xena.
"Sini loe!!" Dan langsung menyeret Xena keluar dari area pantai. Dewa hendak membawa Xena kembali ke kamar mereka.
• • • • •
Di dalam kamar.
Sesampainya di dalam kamar, Dewa langsung mendudukkan Xena dengan kasar ke sofa.
"Loe udah gi•la pamerin tubuh loe di depan umum, hah!!" Omel Dewa.
"Emangnya kenapa? Kan kita lagi di pantai!! Kecuali aku make bikini di lampu merah, baru itu namanya aku gi•la!" Balas Xena tak mau kalah.
"Tapi mata cowok-cowok pada ngeliatin loe dengan tatapan mesum tau gak!" Balas Dewa.
Xena memicingkan matanya sambil tersenyum licik.
"Kak Dewa cemburu yah tubuh aku yang eksotis ini di liatin laki-laki lain?" Goda Xena sambil bergaya eksotis di sofa.
Melihat gaya eksotis Xena, cepat-cepat Dewa mengalihkan pandangannya sebelum si Hudin berubah menjadi Huluk dan meminta keadilan segera ditegakkan. Sedangkan Xena tersenyum puas melihat reaksi Dewa.
"Dih najis gue cemburu sama loe!!!" Umpat Dewa pelan tapi masih bisa di dengar Xena.
Mendengar Dewa mengumpat dirinya, jelas saja Xena membuat Xena kesal. Hasrat ingin balas dendam dan membuat Dewa bertekuk lutut padanya pun semakin menggebu-gebu.
Xena pun memikirkan cara untuk membuat Dewa semakin keblinger dengan penampilannya. Tak lama Xena tersenyum licik saat ide licik melintas di kepalanya.
Xena beranjak dari sofa lalu berjalan mendekati Dewa dengan langkah yang sensual, dan aksi Xena itu berhasil membuat jantung Dewa dan Hudin berdegup kencang. Bahkan di bawah sana sekarang Hudin sedang bertransformasi menjadi Huluk.
Tak ingin sampai khilaf, Dewa langsung membalikkan tubuhnya dan hendak keluar dari ruang tidur.
Melihat itu, Xena langsung bergerak cepat menangkap Dewa dan memeluk Dewa dari belakang.
"Hish!!! Apaan sih nih, lepas!!!" Dewa berusaha melepaskan tangan Xena yang sedang melingkar di pinggangnya. Tapi Xena malah makin mempererat pelukannya di pinggang Dewa.
"Yakin Kak Dewa gak cemburu?" Tanya Xena.
"Gak!!! Lepas, cepatan!!"
Xena pun melepaskan pelukannya.
"Bener yah gak cemburu? Kalau gitu aku balik lagi ke pantai jangan marah yah! Jangan ngejar aku juga!" Kata Xena. Xena pun berjalan melewati Dewa dan hendak keluar dari ruang tidur.
Namun baru selangkah Xena berjalan melewati Dewa, Dewa langsung menarik tangan Xena dan membawa Xena mendekati ranjang lalu melempar Xena dengan kasar diatas ranjang.
"Aaakkkh..." teriak Xena kaget karena pergerakan Dewa yang sangat cepat.
"Jangan harap loe bisa keluar dari kamar ini kalau loe masih pake bikini!! Kalau loe mau keluar dari kamar ini, ganti dulu baju loe!!!" Ucap Dewa.
Setelah mengatakan itu Dewa pun memutar tubuhnya, namun Xena yang tak terima dengan keposesifan Dewa yang tak jelas itu langsung bangun dari tempat tidur dan melompat kearah Dewa, lalu memiting leher Dewa dan membawa Dewa ke ranjang dan mereka pun bergelut diatas ranjang.
Bersambung...
💋💋 Dilarang julid!!! Cerita ini hanya untuk hiburan, bukan untuk top up dosa!! 💋💋
Rambut panjang disisirin (cakep!!)
Sambil seduh dua extrajoss (cakep!!)
Untuk apa kalian nyiyirin? (cakep!!)
Kalau iri, bilang boss!!! (cakep!!)
• • • • •
Kurang lebih tiga menit bergulat, Dewa pun berhasil menguasai Xena. Ia menindih tubuh Xena dan menahan tangan Xena ke atas kepala Xena.
"Lepas!! Lepasin aku!!" Ronta Xena.
"Gak!! Kan loe duluan yang cari gara-gara sama gue!"
"Siapa suruh Kak Dewa larang-larang aku keluar!!"
"Yang ngelarang loe keluar siapa!! Gue bilang loe bisa keluar, tapi ganti baju dulu!! Paham gak sih loe kata-kata gue!!"
"Gak paham!! Kenapa?!" Tantang Xena.
"Lepas!! Lepasin aku!!" Xena kembali meronta.
Dan rontaan Xena kembali membuat si Hudin ulekan ancang-ancang menjadi Huluk kentongan pos ronda.
"Loe bisa diem gak sih!!! Jangan gerak-gerak!!!" Bentak Dewa tapi masih menindih dan mengunci tangan Xena.
"Makanya lepas!!" Balas Xena masih meronta.
Bukannya beranjak dari atas tubuh Xena dan melepaskan kuncian tangannya, Dewa malah mendekatkan wajahnya ke wajah Xena.
Sontak Xena membulatkan matanya saat wajah Dewa hanya berjarak setengah jengkal dari wajahnya.
"K-kak De-wa ma-mau apa?!" Tanya Xena gugup.
Dipikiran Xena, saat ini Dewa ingin meminta haknya sebagai suami. Walaupun Xena suka menggoda Dewa, tapi tetap saja ia tidak mau sampai hal itu terjadi jika Dewa belum jatuh cinta padanya.
Dewa tak menjawab, akibat tegangan tinggi yang di salurkan Huluk pada dirinya, setan mesum pun berhasil merasuki jiwa Dewa.
Dewa pun mendaratkan bibirnya ke bibir Xena, memejamkan matanya dan mulai mengunyah bibir Xena. Sedangkan Xena, matanya makin membulat sempurna saat Dewa mendaratkan dan mengunyah bibirnya. Ingin meronta tapi tubuhnya seperti sedang 'ketindihan' sama sekali tak bisa ia gerakkan, tapi tak juga menikmati dan membalas kunyahan bibir Dewa.
Dewa makin tak sadarkan diri, ia semakin buas mengunyah bibir Xena meski Xena sama sekali tidak merespon kunyahan bibirnya.
Kriiiiing..
Tiba-tiba ponsel Dewa berdering, tanda panggilan masuk.
Dan keluarlah setan mesum dari dalam tubuh Dewa dan membuat Dewa tersadar dari kekhilafannya.
Dewa pun langsung beranjak dari atas tubuh Xena dan membelakangi Xena.
"Ganti baju loe kalau loe mau keluar dari kamar ini!! Kalau sampe loe keluar masih pake bikini, jangan salahin gue ngelakuin lebih dari ini!!" Ancam Dewa menutupi rasa gugupnya.
Setelah mengatakan itu, Dewa pun mengambil ponselnya lalu berjalan ke kamar mandi meninggalkan Xena yang masih mematung.
Braaak... Dewa menutup pintu kamar mandi dengan kasar.
Dewa menatap dirinya dari pantulan cermin dan menonaktifkan ponselnya yang tak berhenti berdering karena ternyata itu panggilan dari Sagita.
"Astaga....!!! Apa yang udah gue lakuin!! Hampir aja gue khilaf!!!" Dewa menggeram sambil menjambak rambutnya.
Kemudian Dewa melihat ke bawah-nya lalu mengeluarkan Huluk dari dalam jeruji kain.
Cletak.. Dewa menyentil kepala botak si Huluk.
"Loe yah!! Gara-gara loe hampir aja gue khilaf!!!" Omel Dewa pada si Huluk.
Seandainya Huluk bisa bicara, sudah pasti ia akan menjawab omelan Dewa padanya "gue kan juga mau ngerasain ma•bok terowongan Wa!!! Masa gue ma•bok lima jari mulu!!"
Tapi apalah daya si Huluk yang hanya punya lubang hidung tanpa hidung yang hanya bisa mengeluarkan ingus kentalnya.
Dewa pun berjalan menuju closet, untuk apalagi kalau bukan membantu Huluk berubah menjadi Hudin si ulekan.
Lagi dan lagi di umur Huluk yang sudah menginjak 25 th, ia harus pasrah menerima nasibnya yang selalu ma•bok lima jari dan hanya bisa melihat terowongan dari blue film yang Dewa tonton.
Sedangkan di ruang tidur, suara pintu kamar mandi yang Dewa tutup dengan kasar, berhasil menyadarkan Xena.
"Apa tadi itu? Kenapa ada sesuatu yang keras menendang-nendang dari bawah?" Lirih Xena.
Bukan hanya kunyahan bibir Dewa yang membuatnya mematung tadi, melainkan sundulan kepala Huluk yang keras di perut bawah Xena juga salah satu alasan Xena mematung.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!