NovelToon NovelToon

Kuli Idaman CEO

Pembukaan

BRAKK!!

"Guoblokk!"

"Kamu memang tidak becus. Apa kamu belum sarapan, Hahh?!. Atau semalam kamu capek bermesraan dengan kekasihmu sampai kehabisan tenaga buat kerja?!. Mengangkat barang segitu saja tidak bisa, Lemah!" aku hanya menunduk tatkala Pak Satrio menghardikku habis-habisan.

Tepat dibawah kakiku berhamburan bubuk terigu yang pecah karungnya karena kujatuhkan. Debu serbuk berhamburan seperti asap memenuhi sekelilingku. Aku terbatuk-batuk dengan wajah dan pakaian memutih terkena terigu.

Aku sebenarnya masih sangat mampu untuk mengangkat karung itu. Tapi entah kenapa, dari sudut mata buta ada sebuah benda yang seolah sengaja menjegal langkahku. Aku tak melihatnya, namun karena pertemuan antara kakiku dengan benda itu, bisa kupastikan bahwa benda tersebut adalah kaki.

Pak Satrio, pria berusia 47 tahun. Dia adalah supervisor gudang. Memang seperti itulah sifatnya yang arogan dan bermulut sambal. Keburukan sifatnya sudah menjadi rahasia umum bagi semua pekerja yang pernah bersinggungan dengannya.

Sifat buruknya itu bersanding kuat dengan tabiat hidung belang dan ahlinya menjilat ketiak atasan. Secara keseluruhan, Pak Satrio ini wow sekali.

"Woy. Malah melamun!. Atau jangan-jangan kamu budekk ya?" bentak Pak Satrio lagi mengagetkanku.

Tersinggung rasanya hati ini dihina sedemikian rupa. Tapi aku bertahan untuk selalu bersabar. Bagaimanapun juga aku adalah bawahannya. Dan lagi, aku sangat butuh pekerjaan ini untuk membantu Bapak dan juga kebutuhanku sendiri.

Aku adalah Lyranova, atau biasa dipanggil dengan Lyra. Berusia 21 tahun dan bekerja sebagai kuli. Yah benar, Kuli. Apapun tugas kuli akan kukerjakan. Memanggul barang, Mendorong gerobak, mengangkut sampah, mengaduk semen, apapun tugasnya akan aku kerjakan dengan senang hati.

Aku tinggal berdua dengan Bapakku yang bekerja sebagai tukang servis elektronik. Ibuku telah meninggal sejak aku SD kelas 1. Aku adalah anak tunggal. Usia Bapakku mungkin sedikit lebih tua dari Pak Satrio.

Hasil Bapak dari jasa servis elektronik memang lumayan dan bisa digunakan untuk kebutuhan makan kami sehari-hari. Namun orderan Bapak tidak selesai setiap hari. Meski Bapak setiap hari berkeliling untuk mencari calon pelanggan, kenyataannya dalam satu bulan mungkin hanya 2-3 elektronik yang dirampungkan.

"Heii!. Masih juga bengong. Kamu dikasih uang berapa sih sama pacarmu buat ongkos kencan satu malam?. Pastinya gede. Buktinya males-malesan kerja disini." Cibiran Pak Satrio kembali memanaskan telinga.

"Stop. Tolong lebih menghargai orang lain!" sebuah suara muncul dari balik punggungku.

"Oo..oo oo. Ada pahlawan kesiangan rupanya. Kamu sebaiknya kembali ke pekerjaanmu, sebelum kuminta kepala bagian memecatmu, Linda!" Pak Satrio memicingkan mata.

Dihadapannya kini berdiri seorang wanita mengenakan celana katun panjang dan blazer yang rapi. Ia adalah Linda. Kepala Administrasi berusia 25 tahun. Meski tak terlalu akrab denganku, ia cukup menaruh rasa simpatik pada kegigihanku dalam bekerja sebagai kuli.

"Jabatanku dan Pak Satrio tidak beda jauh, Pak. Kita se-level. Kalau Bapak berani, silahkan laporkan, dan kita tunggu saja siapa yang beneran dipecat!" tantang Linda.

...###...

Halo pembaca semua..

Jumpa lagi dengan FigurX di karya yang baru. Kali ini Author akan menulis novel ala-ala CEO yang konon sangat digandrungi pasukan berdaster.

Bukan suatu yang berlebihan jika Author ingin didukung oleh pasukan berdaster, bukan?.

Namun meskipun demikian, karakter setiap author berbeda-beda. Ciri khas tetap melekat pada setiap gaya penulisan. Semoga pembaca merasa nyaman membaca karya romansa author yang sebelumnya terbiasa menulis action dan humor.

Selamat menikmati..

..._-_-_...

PUEBI ✅

Ulang Tahun Bintang Group

Hari masih pagi. Aktifitas pergudangan dimundurkan siang karena sebagian besar karyawan berkumpul di kantor pusat untuk mengikuti ceremonial acara ulang tahun perusahaan. Praktis hanya tersisa sebagian karyawan saja yang menjalankan aktivitas di gudang. Nanti dimalam hari dilanjutkan dengan acara gathering seluruh karyawan di aula pertemuan perusahaan.

Aku bekerja disebuah perusahaan bernama Bintang Group. Perusahaan milik seorang pengusaha terkenal dan kaya raya bernama Bintang Fanani. Tak hanya satu perusahaan ini, ia memiliki lebih dari selusin perusahaan yang tersebar di nusantara. Dan kesemuanya berskala besar.

Berbeda dengan Bintang Fanani yang kaya raya dan menjadi orang nomer satu di perusahaan. Sebaliknya aku, adalah orang dengan jabatan paling rendah di perusahaan yang tentu saja menerima upah paling rendah juga dibanding lainnya.

Secara keseluruhan, aku hanya mengenal Bintang Group sebatas itu. selebihnya, aku tak terlalu peduli tentang siapa mereka. Bagiku yang terpenting adalah mampu mengisi perut dan kebutuhan rumah lainnya bersama Bapak.

"Terimakasih ya, Mbak. Kalau Mbak tidak muncul kemarin itu, sudah habis saya disembur oleh Pak Satrio," ucapku pada Linda saat kami duduk bersama dikursi ruang administrasi.

Linda memang sengaja memanggilku ke ruangannya karena melihat kondisi yang sedang sepi dan aktivitas pergudangan belum berjalan.

"Ga perlu sungkan. Gue emang niatnya ngebantu lu, Neng. Jengkel aja liat kelakuan tua bangka itu!" jawab Linda ramah.

"Haha..anggap saja, dengan kejadian ini akhirnya kita bisa akrab. Oya satu lagi, lu ga perlu panggil mbak-mbak segala. Cukup panggil nama aja. Gue cuma selisih 4 tahun dari lu. Jangan bikin gue berasa semakin tuwir.." imbuh Linda.

"Tapi kamu kan kepala administrasi. Gimana kata staf lain kalau aku panggil nama langsung?" keningku berkerut.

"Okelah lu bisa panggil 'Mbak' selama ada karyawan lain. Selebihnya, kita teman." tegas Linda.

"Iya, Mbak. Ehh ehm. Linda maksudku," cukup canggung rasanya langsung memanggil nama.

"Jujur, gue simpatik sama lu. Cuma lu lho kuli cewek yang ada diperusahaan ini. Bahkan dengan tetap tanpa melepas hijab lu mampu bekerja kasar. Lu jauh lebih hebat dari kuli pria lainnya," Linda melanjutkan obrolan.

"Terimakasih, Lin. Aku hanya berusaha mengalir saja. Apapun pekerjaannya, aku akan terima dan kerjakan selama itu halal," sambutku.

"Lain kali lu cari gue kalau pria tua itu cari gara-gara lagi!" hatiku rasanya terharu mendengar perkataan Linda.

"Tapi kamu akan ikut mendapat masalah jika Pak Satrio sampai melaporkan ke atasannya," bantahku.

"Kata lu tadi, mengalir saja. Nah gue juga mengalir saja. Kalau memang gue harus diusir dari perusahaan karena berbuat baik, maka gue ga akan pernah menyesal." Lanjut Linda.

"Hehe iya deh terserah kamu saja," jawabku tidak enak hati.

"Di perusahaan ini tidak sedikit orang yang seperti Pak Satrio. Bahkan CEO perusahaan inipun juga terlihat sadis dan kejam. Jadi lu baik-baik deh disini. Welcome to the kandang hewan buas, hehe." lanjut Linda serius.

"Sekali lagi terimakasih, Linda." Ucapku santun.

"Yoi, Santuy. Eh ngomong-ngomong, tar malam lu dateng ama siapa ke acara gathering ultah Bintang Group?" Linda balik bertanya.

"Harus ya?. Apa tidak boleh ijin?" wajahku terlihat bingung.

"Neng Lyra yang syantikk. Ini acara pertemuan seluruh karyawan satu tahun sekali. Lu datang atau tidak, ga ada yang bakal tahu. Secara, karyawan perusahaan ini kan jumlahnya lebih dari seribu orang. Tapi lu apa tidak ingin menghormati undangan Pak Bintang?. Yah setidaknya lu bisa makan enak tar malam. Dibungkus buat bekal pulang juga boleh kok, hehe." Linda justru terbahak melihat kebingunganku.

..._-_-_...

PUEBI ✅

Malam Gathering

Aku datang ke acara gathering setelah Linda memaksa. Dengan pakaian gamis panjang warna gelap, dipadu jilbab dengan warna senada, aku melangkah memasuki ruang pertemuan bersama Linda.

Sejenak pandangan mata beralih pada kami. Bukan suatu yang patut disombongkan, namun kenyataannya bahwa Linda adalah sosok wanita yang cantik dan menarik. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung dengan rambut sedikit bergelombang mirip pemeran telenovela dari Mexico. Pakaian Linda yang juga cukup modis membuat ia nampak bersinar malam ini.

Tak kalah menarik, penampilanku meski serba tertutup justru menunjukkan suatu yang elegan. Mungkin baru kali ini para karyawan melihat wajah cantikku yang biasanya terlihat kotor penuh keringat, debu, dan tepung saat aktivitas di gudang.

Aku ikut membaur bersama Linda dengan anggota divisi administrasi gudang. Tentu sangat terlihat aneh jika aku malah bergerombol dengan para pria kuli disudut ruangan.

"Lin, aku kekamar kecil dulu sebentar." Bisikku ditelinga Linda.

"Perlu ditemenin?" Linda sedikit khawatir.

"Lupakan saja. Aku bukan bocah kemarin sore.." candaku sambil berlalu meninggalkan ruang utama menuju kamar kecil yang berada sedikit jauh dari ruang tersebut.

Beberapa menit berlalu, aku kembali berjalan untuk kembali ke ruang pertemuan. Namun kekhawatiran Linda akhirnya terbukti.

"Wait. Stop wanita kuli!" suara yang sering kudengar digudang tiba-tiba muncul dihadapanku.

Ya benar sekali, itu suara Pak Satrio. Namun tak hanya dia seorang. Dibelakangnya berdiri 5 pria yang tentu saja juga merupakan karyawan Bintang Group. Hanya saja aku belum pernah mengenali mereka.

"Apa yang akan kalian lakukan?" tanpa kusangka, Linda muncul disampingku dengan tatapan tajam.

"Kamu kenapa disini?" bisikku pada Linda.

"Gue khawatir, jadi gue menyusul kesini. Dan ternyata kekhawatiran gue terbukti.." ucap Linda lantang dengan menunjukkan tatapan mata tak bersahabat kearah Pak Satrio Cs.

"Wah nambah satu lagi cewek cakepnya bos. Pesta besar kita malam ini, hahaha.." seringai salah satu pria berjaket dibelakang Pak Satrio.

"Apa mau kalian?" teriak Linda.

"Haha. Aku sebenarnya hanya ingin menyampaikan 2 hal pada Lyra. Tapi berhubung kau juga ikut kesini, maka aku akan menyampaikan 3 hal untuk kalian.." desis Pak Satrio seolah ia adalah seekor ular yang siap menggigit korbannya.

"Tak perlu berbelit, Pak. sampaikan saja!" sambutku.

"Hahaha..aku suka kelugasanmu, Lyra. Ok, yang pertama..setelah usai acara, aku tugaskan kamu membersihkan seisi ruang tanpa terkecuali. Dan kamu harus mengatakan pada orang-orang bahwa ini adalah tugas reguler dariku. Aku ingin orang-orang, terutama bos besar menjadi simpatik padaku.." ucap Pak Satrio pongah.

"Tidak bisa begitu, malam ini kita semua tamu. Jangan.."

"Stop, Linda. Biarkan aku melakukan tugasku. Silahkan dilanjut hal berikutnya, Pak." Aku cepat memotong ketidaksediaan Linda.

"Yang kedua. Penghujung acara masih 2-3 jam lagi. Sambil menunggu, ayo Lyra ikut kami. Kita bersenang-senang sebentar." Hal kedua dari Pak Satrio sontak membuatku terkejut setengah mati.

"Brengsekk, Kalian.."

"Tunggu..tunggu. Biarkan aku menyelesaikan ucapanku dulu. Yang ketiga, Linda aku minta ikut serta. Dan kalian perlu tahu bahwa kami memiliki ini.." kalimat Linda kembali terpotong.

Dari balik pakaian Pak Satrio dan yang lainnya muncul masing-masing belati dalam genggaman.

"Hahaha..kok ya ada kuli secantik dan seputih ini. Udah gitu montoks pula. Tak pantas kau jadi kuli, Sayang. Lebih baik kau bersantai dikamar menjadi pelayan kami," imbuh pria lainnya yang berpakaian casual.

"Menurut, diam, atau kami cincang!!" mata Pak Satrio melotot sadis sambil memainkan belati dtelapak tangannya.

Seketika tubuh Linda melemas. Jika hanya beradu mulut, mungkin dia ahlinya. Namun jika harus menghadapi senjata tajam, itu diluar ekspektasinya.

"Lyra, sembunyi dibelakangku. Pada hitungan ketiga kita lari sekuat tenaga menuju keramaian," bisik Linda dengan wajah panik.

..._-_-_...

Bersambung 🦔

PUEBI ✅

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!