NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Kirana

New Chapter - Pilih Kasih

Kirana Aludra adalah seorang dosen junior di Universitas Harapan, dia anak dari Bapak Fahri Megantara dan Ibu Marissa Megantara. Kirana biasanya dipanggil dengan nama KIA, dan kia mempunyai kakak laki-laki yang sudah menikah, dia adalah Alpha Centauri. Dirumahnya kia layaknya seorang putri yang selalu dimanja baik itu oleh ayah ataupun kakaknya. Tapi meskipun begitu, dia tetaplah memiliki sisi lain, dikampus dia adalah dosen yang tegas, dan menjadi panutan terutama bagi mahasiswa. Sebetulnya dia adalah pribadi yang ramah, baik, dan humoris. Terutama ketika bersama sahabatnya, dia akan berubah 180 derajat. Melakukan hal yang terkadang rada aneh. Arga Rafisqy Bastian adalah sahabat kia semasa kuliah sampai dengan sekarang, bukannya kia tidak memiliki sahabat perempuan tp dengan Arga lah,sahabat kia paling dekat. Hanya saja mereka berbeda Fakultas, arga mengambil jurusan kedokteran sedangkan Kia jurusan psikologi. Saat ini Arga bekerja disalah satu Rumah Sakit di Bandung. Arga memiliki Kakak laki-laki dan Adik perempuan. Yaitu Mirza Hikari Bastian dan Dinda Gauri Bastian. Mirza Hikari adalah seorang pengusaha property terkenal di Bandung, dan memiliki beberapa anak cabang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Samarinda dan beberapa daerah lain nya. Mirza sebenarnya adalah pribadi yang baik, hangat, sosok yang peduli terhadap sesama, ramah, mandiri dan hebat tentunya. Tapi semenjak 4 tahun yang lalu dia ditinggal kekasihnya menikah dengan pria yang lain sifatnya berubah menjadi arogan, dingin, pendendam, ambisius. Setiap apa yang diinginkan harus tercapai bagaimanapun caranya. Ditambah lagi dirumah orang tuanya terkesan membeda bedakan nya, apalagi dengan Arga dia selalu bersaing. Lagi lagi Arga selalu beruntung dibanding dirinya. Ada apa antara Kia, Mirza dan Arga? Apakah  ada cinta segitiga diantara mereka?

****New Chapter***

Hari ini Kirana ada jadwal mengajar , makanya dia sudah bersiap siap pagi-pagi. Dia memakai celana bahan berwarna hitam dan kemeja berwarna blue ice. Rambutnya yang di curly dibiarkan tergerai. Setelah semuanya dirasa cukup, dia membawa sling bag dan buku buku yang akan dimaterikan nya hari ini. Kia turun menuju ruang makan, menghampiri kedua orang tuanya.

"Pagi ma.. Pah. " Sapa Kia pada orang tuanya

"Pagi sayang. " Jawab mamanya

"Pagi nak. " Jawab papanya

Kia duduk dekat dengan papanya dan bersiap dengan sarapan nya. Dia mengambil roti dan nuttela favoritnya.

"Sayang, hari ini kamu ngajar berapa kelas? " Ucap mama nya

"Ngajar 2 kelas ma, kenapa emang nya ? " Jawab Kia

"Pulang nya kamu mampir ke toko kue mama ya, tolong cobain resep baru kue mama ya" Ucap mama nya

"Oke deh, aku udah tau pasti mama nyuruh aku nyobain . Mentang mentang aku doyan makan, huh. " Jawab Kia sambil memanyunkan bibirnya

" Maaf maaf deh, sekalian ajak Arga kesana ya. Mama udah lama gak ketemu dia. "

"Gak bisa kayanya ma, dia kan sekarang sibuk ngurusin pasien pasien nya. Dia kan udah resmi jadi dokter umum "

"Hebat ya Arga sekarang udah jadi dokter. Jadi kapan Arga datang melamar? " Ucap papa nya

"Uhuk.. Uhuk, apaan sih pah, papah kan tau Arga itu sahabat nya kia. Lagian si Arga bukan tipe aku banget deh. " Jawabnya enteng

"Jadi tipe kamu yang gimana? Tipe 21,tipe 36 atau Tipe 45." Ucap papanya sambil terkekeh

"Yee, emangnya perumahan. Aku sih pengen nya punya suami pengusaha, ganteng, sukses, dan berkharisma. Lagian aku kasian sama Arga, dia pernah bilang ke aku katanya dia pengen ngelamar cewek, tapi orang tuanya gak ngijinin pah. "

"Kenapa memang nya? Jawab papah nya sambil memakan sarapan nya

Mamanya hanya menyimak percakapan papah dan perempuan nya pagi ini.

" Kata s Arga, kakanya ditinggal nikah sama pacarnya, terus sekarang kakak nya jadi dingin dan seperti yang trauma gitu pah. "

"Ya kalau gitu kalian cariin pacar aja buat kakak nya arga, gampang kan. " Jawab papa nya

"Ya gak gitu juga, aku juga gak tau pah kakaknya si Arga yang mana. Kayanya orang nya tertutup dan gak deket sama s arga. "

"Udah.. Udah masih pagi udah ghibahin orang lain. Kasian nanti orang nya kuping nya panas. " Ucap mama nya

"Heehehe pasti kuping nya si arga merah, ma aku boleh bawa sandwich nya ? Buat arga mah, dia kan mau sekalian anterin aku ke kampus. " Ucapnya sambil nyengir

"Ya boleh, mama suruh bibi ya buat masukin ke kotak makan. "

"Makasih ya maa. "

" Papa berangkat duluan ya ma, ada meeting sama dewan direksi jam 8 takutnya telat. " Ucap papanya kia sambil melihat arloji di tangan nya

"Iya pah.. Mama agak siangan aja ke toko nya. "

"Okee pah, o iya pah aku lupa. " Ucap kia serius pada papanya

"Kenapa nak? " Papanya menghentikan langkahnya

"Jodohin aku dong, sama anak temennya papa yang pengusaha. Biar kaya di ftv2 gitu loh pah, yang judulnya Jodohku pengusaha kaya. "

"Halaaah, papa kira penting. Ngapain harus di jodoh2in. Jodoh itu Tuhan yang ngatur nak bukan papa. Udah ya papa berangkat. "

"Ih papa, yaudah hati hati kesayangan kia. " Ucapnya sedikit berteriak

Mamanya datang dari arah dapur dengan membawa kotak makan berwarna biru yang berisi sandwich.

"Ini bekal buat arga nya. Katanya mau dianter arga kok belum dateng. " Tanya mamanya

"Iya nih, aku telpon dulu deh, pasti dia masih tidur untung aku udah prepare dari tadi. "

"Mama kekamar dulu ya, mau siap siap, jangan lupa ajak arga mampir ya ketoko."

"Oke ma siap. Aku kedepan ya ma nunggu arga. " Ucapnya

" Iya sayang. "

Dikediaman Bastian semua berkumpul dimeja makan kecuali Arga.

" Arga kemana ma? Kenapa gak ikut sarapan? " Tanya papanya Arga

" Dia pulangnya larut pah, mungkin sebentar lg juga dia turun. " Jawab mama nya

"Ohh oke, mirza gimana proyek kamu yang baru, lancar? " Tanya Pak Askara

"Lancar pah. " Jawabnya singkat

"Terus kuliah kamu gimana dinda? "

"Lancar pah, apalagi kan dosen nya sahabat Kak Arga jadi aku terbantu banget, hehehe. " Ucap dinda sambil nyengir

Pak Askara adalah pengusaha terkenal di Indonesia, dengan beberapa usahanya seperti property dan beberapa departmen store. Dia orang yang tegas pada ketiga anaknya. Dan istrinya Ibu Karina memiliki beberapa butik terkenal di Bandung.

" Tapi kalo kamu mau sukses kamu juga harus kerja keras dek, jangan mengandalkan dan bergantung pada orang lain. " Ucap mirza menasihati adiknya

"Iya benar kata kakak mu, jangan karena ada Kirana kamu jadi tergantung sama dia ya. " Ucap papanya

Beberapa saat kemudian Arga datang dengan pakaian nya yang rapi.

"Pagi semuanya. " Ucap Arga

"Pagi." Jawab mereka kecuali Mirza yang gak menjawab sapaan Arga

"Sarapan dulu ga. Kamu mau apa? Mama ambilkan. " Ucap mama nya

"Dia kan bisa ambil sendiri ma, udah bukan anak TK lg kan. " Ucap mirza datar

Semua mendadak diam.

"Lo kenapa sih, selalu aja begitu sama gue. Makanya loe nikah, biar gak uring2an terus. "

"Lo atur aja hidup lo. Gausah ikut campur urusan gue. Ucap mirza dengan menatap tajam mata arga

" Sorry kak, bukan gitu maksud gue. Ohiya ma, aku gak ikut sarapan ya. Kia tadi chat aku mau bawain sarapan. Sekalian aku mau anterin dia ke kampus." Jawab arga

" Kak Arga, emang gimana hubungan nya sama Bu Kia? Masih Friendzone kan, gue rasa dia cuma nganggap lo sahabat deh kak. " Celetuk dinda yang membuat arga menjadi kicep

"Lo sotoy dek, mana mungkin Kia nolak gue. Gue kan udah lama sama doi. " Jawab arga sekenanya karena menahan malu

" Iya lama tapi HTS kan. " Jawab dinda

"Apaan itu HTS? " Ucap arga bingung

"Hubungan Tanpa Status. Emang lo gak tau ya kak type dia kaya apa? " Tanya dinda.

"Kaya gue kan, udah ganteng dokter lagi." Ucap nya membanggakan diri sendiri

Tiba tiba dinda tertawa..

"PD amat lo kak, type Bu Kia itu kaya Kak Mirza gini nih bukan lo. " Jawab dinda

Mendengar itu mirza sedikit kaget, karena selama ini dia gak pernah tau Kia sahabat nya arga dan gak pernah sekalipun bertemu.

" Syukur alhamdulillah deh, Kia ga pernah tau sama Kak Mirza. Kalo tau bisa repot kan. "

"Udah ah, bukan nya kamu mau anterin Kia ke kampus nanti telat loh. " Ucap mamanya

"Okee okee, aku berangkat dulu yaa.. Assalamualaikum. " Ucap Arga sambil berlalu meninggalkan ruang makan

"Kalo gitu, aku juga berangkat ya pah, takutnya telat. " Ucap dinda

"Mau bareng gak? Kakak anterin ke kampus, searah kan sama kantor kakak." Ucap Mirza menawarkan pada adiknya

"Oke deh boleh. " Jawab Dinda singkat

Disaat mirza akan beranjak dari tempat duduknya, papahnya memanggil mirza.

"Sebentar, ada yang mau papa bahas. "

Mirza kembali ke tempat duduknya yang semula. Dan dinda beranjak dari tempatanya karna tidak ingin mendengar percakapan orang tua dan kakak nya.

"Aku tunggu di mobil aja ya kak. " Ucap dinda

"Oke dek, nanti kakak nyusul. Ada apa pah? Tanya Mirza pada papanya

"Mau sampai kapan kamu begini terus nak? Sudahlah mirza kamu jangan terus menoleh ke belakang, udah saat nya kamu bangkit, jangan terus2an seperti ini. Umur papa ini semakin hari semakin bertambah, papa ingin melihat anak anak papa menikah. Apalagi yang kamu cari nak? "

"Tapi pa, inikan kemauan papa. Papa yang minta aku untuk urus perusahaan. Papa tau kan kalau aku tidak akan main main dalam melakukan sesuatu. Lagian papa tau aku ini sibuk kerja, aku gak sempat mencari perempuan. Tolong pa, ngertiin mirza. " Ucap mirza memohon pada papanya

" Yang diomongin papa itu benar nak, memang nya kamu mau kalau kamu dilangkahin arga? Ucap mamanya

Mirza terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang akan diberikan pada orang tua nya.

"Papa sudah membuat keputusan, papa kasih kamu waktu 2 bulan dari sekarang untuk mencari pasangan yang serius dan secepatnya menikah. " Ucap papanya dengan tegas

"Tapi pah, gak semudah itu kan. Aku gak mau asal pilih istri, itu kan yang akan menjadi masa depan aku. Maaf pah, aku gabisa. " Tolak arga secara halus

"Kamu jangan egois mirza, kamu kan tahu anak papah itu bukan cuman kamu, tapi ada Arga dan Dinda. Dan arga juga ingin segera melamar perempuan. Apa kamu siap dilangkahi Arga? "

Mirza mengepalkan tangan nya dibawah meja. Dia gak habis fikir kenapa orang tuanya selalu mementingkan arga dibandingkan dirinya.

"Oke.. Oke pah secepatnya aku akan bawa perempuan pilihan aku kehadapan mama dan papa. Maaf pah, aku harus ke kantor udah telat. " Jawab Mirza

"Papa tunggu secepatnya. " Jawab papanya

Mirza berlalu dan tidak menghiraukan perkataan papa nya.

"Pa.. Apa ini gak berlebihan? Kasian kan anak kita jadi terbebani. Belum lagi dia pasti berfikir kalau kita seperti membeda2kan antara mirza dan arga. " Ucap mamanya penuh dengan kekhawatiran

"Mama tenang aja, papa yakin dengan cara ini mirza jadi bisa menata kembali masa depan nya yang sempat hancur. Ucap pak askara sembari menggenggam tangan istrinya dan berusaha menenangkan nya.

Arga baru aja sampai di kediaman Kia, dan disambut dengan ocehan kia, karna terlalu lama menunggu arga. Arga keluar dari mobil nya dan menemui kia.

" Kia sorry gue telat bangun makanya kesiangan deh. " Ucap arga dengan muka datar tanpa dosa

"Lo gimana sih, untung gue ngajar nya jam 9 jadi masih ada waktu. Udah cepetan kita jalan sekarang, kalo telat gaenak gue sama mahasiswa gue. " Ucapnya sambil masuk kedalam mobil diikuti oleh arga

"Ya sorry bu dosen, gue semalem lembur soalnya baru pulang jam 1 pagi makanya gue telat. "

"Mon maaf nih bapak dr. Arga yang terhormat, semalem kan gue bilang, gue pake gocar aja gausah nganterin gue. Btw, nih gue bawa sarapan buat lo, jangan lupa kotaknya balikin ke gue, itu Tupperware punya nyokap gue kalo ilang bisa diomelin gue. " Jawab kia dengan menggerutu

"Ya kan sekalian lewat aja, lagian lo kenapa sih gak pernah bawa mobil? Makasih ya, gue sarapan nya ntar di rumah sakit aja, lo gausah khawatir Tupperware nyokap lo aman ga bakal gue makan juga kok. " Ucap arga tertawa geli

"Ya ngapain gue repot2 bawa mobil kan ada lo, sahabat gue yang paling the best deh. Eh ga nyokap gue ngundang lo buat mampir ke toko nya, kira2 lo bisa gak? " Tanya kia

Saat mendengar kata 'sahabat' yang dilontarkan kia, seketika mood arga menjadi berubah. Raut wajahnya pun menjadi pucat.

Ternyata selama ini lo cuma nganggap gue sebagai sahabat . Apapun yang gue lakuin buat lo, rasanya gak berarti apapun buat lo. Apakah dihati lo ga ada ruang sedikitpun buat gue kia. Batin arga

"Arga, kok lo ngelamun sih. Lo denger kan gue barusan bilang apa?" Ucap kia membuyarkan lamunan arga

"Gue gak janji ya, tapi gue bakal usahain buat dateng. " Jawab arga

"Oke, lo kabarin gue ya bisa apa enggaknya. "

Akhirnya mereka sampai di depan kampus tempat kia ngajar, kia turun dari mobil arga dan mengucapkan terimakasih.

"Makasih ya udah anterin gue, btw sarapan nya dimakan ya dan jangan lupa tupperware nya balikin. " Ucap kia sambil nyengir

"Oke sama-sama ibu dosen yang bawel, kalo gitu gue jalan sekarang ya. Bye. " Ucap arga sambil melambaikan tangan nya

Setelah kepergian arga, kia masuk kedalam area kampus menuju ruangan dosen. Karena dia harus menyiapkan materi terlebih dahulu. Pada saat sedang berjalan di koridor kampus, ponsel kia berbunyi tanda ada pesan masuk, kia mengambil ponsel di dalam tasnya tanpa memperhatikan jalan nya dan disaat itu juga dia menabrak seseorang didepan nya.

Bruuk.. Buku yang sedang di pegang kia jatuh, begitupun dengan buku yang dibawa laki-laki itu. Kia buru-buru membereskan bukunya yang terjatuh.

"Maaf maaf ya mas, saya nggak sengaja tadi saya mau ambil ponsel saya. " Ucap kia tanpa melihat laki-laki di depan nya

"Iya gapapa mba, saya juga buru-buru. " Ucapnya

Kia pun berdiri dan melihat wajah laki laki yang menurutnya ga asing lagi buat dia. Dia pernah bertemu laki laki ini sebelumnya. Kia menatap dalam pria yang berdiri didepan nya, ada rasa senang karena bisa bertemu lagi.

"Haloo mba, kenapa melamun ya. " Ucap laki laki itu sambil melambai lambaikan tangan nya.

Kia pun tersadar dan menormalkan kembali raut wajah nya seperti semula.

" Eh iya gimana mas, maaf ya mas sekali lagi. " Ucapnya kembali

"Iya gapapa, maaf saya mau tanya jurusan psikologi disebelah mana ya. " Tanya laki laki itu

" Oh itu mas di sebelah sana, mas lurus aja nanti belok kiri aja. " Jawab kia ramah

"Oke, terimakasih informasi nya, kalau begitu saya duluan. Permisi. " Ucap laki laki tersebut

Laki laki itu meninggalkan kia yang masih berdiri mematung di koridor kampus.

Setelah sekian lama, akhirnya gue ketemu lagi sama dia, walaupun dia gak inget sama gue tapi gue gak bisa lupa sama dia. Gue belum sempat berterimakasih sama dia, karna dulu gue pernah ditolongin sama dia. Kalo dia gak nolongin gue, mungkin gue ga ada disini saat ini. Okee.. Gue harus cari tau siapa dia, atau paling nggak gue bisa ketemu lagi sama laki laki itu.. Harus. Batin kia

Siapakah laki-laki yang dimaksud Kia ya? Apa laki -laki dimasa lalu nya?

Chapter 1- Sebuah Rencana

Mirza sampai di kantor, semua karyawan dan staf menundukan dan menyapa atasan mereka.

Pada saat akan masuk kedalam ruangan nya, sudah ada seseorang yang menunggunya didepan ruangan nya.

"Selamat pagi pak. " Ucap nya ramah

"Pagi Dimas, ayo masuk ada yang ingin saya bahas. " Jawab mirza

Dimas adalah asisten pribadi nya Mirza sekaligus orang yang mirza percaya. Selain pintar dia juga cerdik apapun yang di perintahkan mirza pasti dikerjakan dimas dengan baik.

Mereka masuk kedalam ruangan kerja dan duduk berhadapan .

" Apa jadwal saya hari ini dim? " Tanya mirza to the point

"Hari ini, ada lunch meeting dengan PT. Rajawali di Starbucks Cafe pak . " Jawab dimas

"Berkas-berkas nya sudah siap kan? "

" Sudah pak, ini berkasnya. " Ucap dimas sambil menyerahkan beberapa berkas ditangan nya

Mirza mengecek berkas yang diberikan oleh dimas. Setelah dirasa cukup mirza menyimpan berkas2 nya dimeja.

Dia teringat sesuatu akan tugas yang pernah diberikan nya pada dimas tempo hari.

" Dimas, gimana tugas yang saya kasih waktu itu, apa kamu sudah menemukan data datanya? "

"Sudah pak, saya sudah menemukan semua data yang bapak minta. "

Flasback On.

"Dimas, saya ada tugas untuk kamu. Tolong kamu cari tau dimana tempat tinggal Natasha sekarang dan siapa laki laki yang jadi suami nya beserta latar belakang keluarga nya dan pekerjaan nya. Kamu paham dim? " Ucap mirza dengan tajam

"Maaf pak, apakah Natasha yang bapak maksud adalah kekasih bapak itu? " Tanya dimas bingung karena mirza tidak menjelaskan Natasha siapa yg dimaksud.

"Ya, betul. Saya ingin menyelsaikan masalah dengan dia. Saya harus tau semuanya, apa yang membuat dia meninggalkan saya dan lebih memilih laki laki itu dibandingkan saya. Saya tunggu secepatnya. "

"Baik pak, secepatnya saya akan mencari dan melacak keberadaan ibu Natasha dan keluarganya. Kalau gitu saya permisi pak. "

Flasback Off.

"Setelah saya telusuri, ini data data saya dapatkan pak. " Ucap dimas memberikan ponsel nya pada mirza

"Tolong, kamu jelaskan saja langsung dimas. " Perintah mirza pada dimas.

"Baik pak, jadi 4 tahun yang lalu Ibu Natasha menikah dengan laki laki yang bernama Alpha Centarius. " Ucap dimas menghentikan ucapan nya

"Teruskan dimas. "

"Baik, Tn. Alpha bekerja di perusahaan PT. Pertamina di Jakarta. Tapi orang tua nya tinggal di Bdg, Ayahnya bernama Tn. Fahri bekerja sebagai Direktur salah satu maskapai penerbangan dan Ibunya bernama Ny. Marissa mempunyai beberapa toko kue. Oh, iya pak Ibu Natasha sekarang sudah memiliki anak perempuan berumur 3 tahun. "

Setelah mendengar penjelasan dimas, raut wajah mirza berubah menjadi merah padam dan dia mengepalkan tanganya diatas meja.

"Hanya itu saja yang kamu dapatkan dimas? Tidak ada informasi lain nya? "

"Masih ada pak, Tn. Alpha memiliki seorang adik perempuan dan dari informasi yang saya dapatkan mereka begitu dekat, dan Tn. Alpha sangat menyayangi adik perempuan satu satunya itu. Bahkan dia yang sering memanjakan adiknya itu. " Jawab dimas panjang lebar

"Adik perempuan? Siapa itu dimas? " Tanya mirza mengerutkan kening nya

"Namanya Kirana Aludra, dia salah satu dosen junior di Universitas Harapan Jurusan Psikologi

Mirza semakin terkejut mendengarnya.

" Terus masih ada lagi informasi yang lain? " Tanya mirza lagi

" Ada pak, ini informasi yang paling pentingnya, Kirana mempunyai sahabat, dan sahabat nya itu adalah Pak Arga adik Bapak. Mereka bersahabat semenjak kuliah sampai dengan saat ini. Semua penjelasan saya itu valid dan sudah saya konfirmasi kebenaran nya pak. "

"Apa ? Sahabat nya Arga? Apakah ada fotonya dimas? "

"Ini foto Tn. Alpha dan adiknya pak. " Jawab dimas sambil menyodorkan ponselnya

Mirza melihat foto tersebut dan memperhatikan nya dengan seksama.

"Tolong kirimkan foto2 nya ke nomer saya dim. Sudah cukup informasinya, saya akan memikirkan rencana apa yang akan saya lakukan selanjutnya. Terimakasih informasinya, kamu bisa kembali ke ruangan kamu. " Ucap mirza mempersilahkan asisten nya untuk keluar

" Baik pak, samasama. Apa ada yang bisa saya bantu lagi pak? " Tanya dimas

"Sudah cukup. " Jawab mirza singkat

"Kalo gitu saya permisi pak. " Ucap dimas sambil membungkukan badan nya

Setelah dimas keluar, mirza memikirkan sesuatu sambil memainkan ballpoint ditangan nya. Pikiranya saat ini sangat kacau mengingat kejadian 4 tahun yang lalu disaat kekasihnya meninggalkannya tanpa menyelsaikan hubungan diantara mereka. Ditambah dia mengetahui kabar kalau kekasihnya menikah dengan laki laki lain, dia tidak menyangka kalau kekasihnya mempunyai hubungan dengan laki laki lain di belakang nya yang tidak lain adalah kakaknya Kirana. Yang dia tau Natasha adalah perempuan baik dan setia. Mirza yakin kalau alpha yang berusaha merebut Natasha dari dirinya. Setelah mendapatkan informasi dari dimas, dia merencanakan sesuatu terhadap Alpha.

Mirza Pov

Acha (nama panggilan natasha) sampai detik ini aku masih mencintai kamu. Walaupun 3 tahun telah berlalu dan kamu sudah menjadi milik orang lain tapi dihati aku masih ada kamu. Aku tau ini semua salah, tapi harus aku akui belum ada perempuan yang seperti kamu yang bisa masuk kedalam hati aku. Walaupun kamu tau aku bisa mendapatkan perempuan manapun yang aku mau. Tapi rasanya gak akan ada perempuan yang seperti kamu. Kenapa dulu kamu ninggalin aku Natasha? Apa kelebihan dia sehingga kamu lebih milih dia dibandingkan aku?

Karena dia sudah merebut kamu dari aku dan menghancurkan semua mimpi mimpi aku. Sekarang saatnya aku yang akan membuatnya hancur sehancur-hancurnya. Kamu tau kan cha, aku bisa melakukan apapun. Tapi kamu tenang aja, aku gak akan menghancurkan rumah tangga kamu, karna aku gak mau membuat kamu sulit. Tapi aku akan menghancurkan alpha lewat adik kesayangan nya. Dia harus merasakan apa yang aku rasain.

Oke gue punya rencana yang bagus buat ngehancurin hidup lo Alpha, pelan pelan gue akan dekati adik lo, terus gue akan nikahin adik lo dan gue buat menderita hidup bersama gue. Ini benar benar keberuntungan buat gue, dengan begini masalah gue akan selesai. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Pertama gue bisa balas dendam itu yang paling utama, kedua gue tau, kalau arga menyukai kirana, dan gue yang akan dapetin dia. Gue marah karna arga selalu mendapatkan apapun yang dia mau tanpa dia bersusah payah apalagi perhatian mamah dan papah. Jadi gue harus bisa dapatkan kirana gimanapun caranaya. Harus!

Ketiga kalau gue bisa dapatkan kirana, gue bisa menuhin keinginan papah supaya gue menikah dan gue cuma punya waktu 2 bulan untuk melakukan ini semua.

Okee.. Mulai hari ini permainan akan dimulai.

Author POV

Kia sedang mengisi kelas terakhir dan menjelaskan beberapa materi kepada mahasiswa nya.

"Baik anak-anak apa kalian paham materi yang tadi ibu jelaskan? " Ujarnya pada semua mahasiswa

"Paham bu. " Teriak mereka serentak

"Oke kalo gitu, saya akan memberikan tugas untuk kalian, tugasnya kalian harus membuat makalah tentang sejarah dan tokoh tokoh dunia yang berperan dalam pengembangan ilmu psikologi , tugas dibuat dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Dan untuk softcopy nya dikirim ke email saya. Kalian sudah tau kan email saya? " Tanya kia pada mahasiswa nya

"Jangankan email, no hp ibu aja saya tau bu. " Goda gery salah satu mahasiswa nya yang selalu godain kia

"Huuu.. Huuu.. Akal2an lo aja itu mah, sebenernya itu kan kode. " Celetuk dinda

Mahasiswa yang lain nya ikut meneriaki gery.

" Udah udah kalian jangan berisik, kalau ada yang masih belum paham tentang tugasnya, kalian bisa konsultasi dengan saya via email ya. Dan untuk tugas ini saya mau gery dan dinda yang menjadi PJ nya. " Tegas kia

"Kenapa harus saya sama si gery sih bu, sama yang lain aja ya bu. " Rengek dinda pada Kia

"Yeeee, lagian siapa juga yang mau sama lo, gue juga ogah kali. "

"Kenapa kalian jadi berantem sih, udah ya, ibu ga mau tau, kalian yang akan jadi PJ nya. Jadi kalian harus kompak, dan pastikan teman teman kalian mengerjakan nya dengan baik. Paham gerry dan dinda? Tanya kia pada mereka berdua

" Paham bu, " Jawab mereka bersamaan

" Kalo gitu ibu cukupkan materi hari ini, sampai ketemu lagi minggu depan dan jangan lupa tugasnya di kerjakan. Selamat siang. " Ujarnya mengakhiri pelajaran hari ini

"Selamat siang Ibu Kirana. " Jawab mereka kompak

Setelah selesai, kia menuju ruang dosen untuk menginfut data data nilai mahasiswanya.

Ditempat lain, disebuah rumah sakit. Arga berada didalam ruangan nya, mengecek beberapa rekam medis pasien nya. Pada saat sedang mengeceknya, ada yang mengetuk pintu ruangan nya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk." Jawab arga

Seorang suster menghampiri arga yang sedang fokus dengan berkas berkas nya.

"Maaf dok, jadwal operasi yang dijadwalkan hari ini terpaksa di reschedule. Karna siang ini terjadi kecelakaan, dan pasien harus segera dioperasi karna kondisi nya yang sangat parah. Saya diminta dr. Raffa untuk menginfokan nya pada dr. Arga. " Ujar suster Lisa

Arga menghentikan sejenak pekerjaan. Dan menatap suster Lisa.

"Kemana dokter ale? " Tanya arga menyelidik

"Dokter ale ditugaskan mengisi seminar di Semarang. Karena kecelakaan nya terjadi beruntun jadi jadwal rumah sakit kacau dok, banyak pasien yang dilarikan ke rumah sakit ini, beberapa diantaranya kondisinya parah. "

"Oke sus, tolong kamu siapkan ruang operasi dan peralatan nya. Saya segera kesana. "

"Baik, dok kalau begitu saya permisi dok."

Setelah suster lisa keluar, dia teringat ajakan kia yang menyuruhnya mampir ke toko kue ibu nya. Maka dari itu, arga ingin memberikan kabar pada kia, kalau dia ada jadwal operasi mendadak. Arga mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada kia. Setelah pesan terkirim, dia menonaktifkan ponsel nya dan memasukan nya pada saku celana nya.

Kia sudah selesai dengan pekerjaan nya. Dia membuka ponsel, dan mengecek email nya. Pada saat mengecek email ternyata ada pesan masuk yang ternyata dari sahabatnya arga.

^^^Arga Rafisqi^^^

^^^Sorry kia, gue ada operasi mendadak, jadi gue gak bisa nemenin lo, next time ya kia. Jangan lupa makan siang  !^^^

Setelah membaca pesan dari arga, kia jadi ngedumel sendiri. Semenjak jadi dokter, dia jadi makin super sibuk.

"Yaaaa si arga mah gimana sih, padahal gue pengen ngajakin lo ngopi di Starbuck . Tapi ya namanya tugas gue bisa apa, gue ngopi sendiri aja deh, udah lama juga gue gak me time. " Oceh kia sambil ngedumel

 

Kia membalas pesan yang dikirimkan arga padanya.

^^^Kirana Aludra^^^

^^^Ya.. Oke. Tadinya gue mau ngajak lo ngopi, yaudah deh kalo gitu selamat bertugas pak dokter.^^^

Ternyata pesan yang dikirimkan kia masih centang satu, itu artinya ponsel arga tidak aktif.

"kebiasaan deh s arga, kalau aja ada hal penting, dia udah pasti ketinggalan beritanya. " Ucapnya menggerutu

Mirza sampai di Coffeshop Starbuck, lebih awal, karna dia gak mau kalau sampai klien nya sampai menunggu nya. Mirza memilih duduk dipojok sebelah kanan.

Kia juga sudah sampai di Coffeshop diantarkan sopir taxi. Sebetulnya dia juga punya mobil sendiri, tapi dia jarang membawa nya ke kampus. Dia tidak ingin dinilai berlebihan oleh mahasiswa nya. Walaupun sebenarnya sah2 saja dan tidak ada larangan membawa mobil ke kampus.

Kia masuk kedalam, tapi pada saat akan masuk, kia disapa pegawai coffeshop.

"Selamat siang kak, mohon maaf meja di sebelah sini penuh. " Ucap nya ramah sambil menunjukan kearah tersebut

"Oh gitu ya, yaudah kalo gitu saya mau take away aja mas. " Jawab kia

"Tapi kalo kaka mau, ada kursi kosong satu lagi di sebelah pojok kanan. Gimana kak? Biar saya antarkan. "

"Oke boleh deh mas, makasih ya mas. "

Pegawai tersebut mengantarkan kia ketempat yang dimaksud. Ternyata tempat itu bersebelahan dengan mejanya mirza.

"Ini kak mejanya, mau sekalian pesan apa ka? Ini menu nya. " Ujar pelayan tersebut menyodorkan buku menu

Kia melihat menu nya. Setelah itu langsung memesan nya.

"Saya pesan Iced Chocolate Chip Cream Frappuccino Grande dan Almond Croisant ya mas. "

" Baik ka, ditunggu pesanan nya ya kak. "

Kia belum menyadari bahwa ada laki laki yang memperhatikan nya dari tadi. Dia masih fokus dengan ponsel yang digenggam nya.

Mirza terus saja memperhatikan kalau dia benar benar wanita yang ditunjukan fotonya oleh Dimas. Dia tidak ingin melepaskan kesempatan yang bagus ini.

Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada dimas.

^^^Dimas^^^

^^^Tolong kabari PT. Rajawali, kalau meeting siang ini ditunda. Saya ada urusan yang lebih penting. Terimakasih.^^^

^^^Sent^^^

Ayo kita mulai permainan ini. Saya pastikan kamu akan hancur, ketika adik kamu saya buat menderita. Batin mirza

Mirza berjalan pelan ketika pelayan akan mengantarkan pesanan kia, dia dengan sengaja menabrak pelayan itu sehingga minuman yang dibawa pelayan itu tumpah di baju kia.

Bruk..

"Maaf maaf saya gak sengaja. " Ucap mirza

Kia membersihkan baju dengan tissue, dan mendongakan kepalanya.

"Kak, maaf ya saya nggak sengaja, saya ganti minuman nya dulu ya kak. " Ucap pelayan itu sembari meminta maaf pada kia.

" Iya mas gapapa.." Ucap kia dengan tersenyum

"Ini salah saya mba, tadi saya yang gak sengaja menabrak pelayan itu. " Ucap mirza dengan sopan

Kia yang ternyata baru menyadari bahwa laki laki yang ada di depannya adalah laki laki yang gak sengaja dia tabrak di koridor kampus. Dia terperanjat dan terkejut. Untuk kesekian kalinya dia bertemu lagi.

"Loh, mas yang tadi di kampus kan? Ucap kia pada mirza

Mirza terdiam seolah olah sedang mengingat sesuatu.

" Oh mba yang tadi di kampus ya, ternyata dunia sempit ya. Jawab mirza sembari melebarkan senyum nya

" Iya mas, ternyata pertemuan kita ga jauh2 dari drama ya mas. Ucap nya membalas senyum mirza

" Pakaian mba nya kotor, didekat sini ada mall, biar saya ganti baju mbak ya, kasian jadi kotor gara gara saya. "Ujar mirza basa basi

" Gausah mas gapapa, ini bisa dibersihin pake tissue kok. Lagian saya gak mau ngerepotin juga. " Tolak kia dengan halus

Walau bagaimana pun dia belum tau siapa laki laki yang ada di hadapan nya. Walaupun dia laki laki yang pernah menolong nya dulu, tapi tetap saja masih ada keraguan dihatinya.

"Mbak, tenang aja saya bukan orang jahat, anggap aja ini permintaan dari orang yang mbak tabrak tadi pagi dan permohonan maaf dari orang yang membuat baju mbak kotor. Ujar mirza meyakinkan kia

" Oh gitu ya mas, tapi saya mau ambil pesanan saya dulu ya mas. "

" Sekalian aja saya yang bayar, take away aja ya pesanan nya. Mbak nanti bisa makan di mobil saya. Tunggu sebentar ya. " Mirza meninggalkan kia yang bengong

"Sumpah demi apa, laki laki itu ada dihadapan gue sekarang. Kenapa sih moment nya gak pas kaya gini, mana penampilan gue nggak banget. Pasti deh dimata orang itu gue gak ada nilai plusnya. Wait... Gue belum kenalan sama dia, hari ini gue harus tau nama dia siapa. Harus. Duh coba aja kalo ada arga disini pasti gue ga akan keliatan kaya orang bego kaya gini deh. " Batin kia

Mirza membawa paperbag tersebut dan memberikan nya pada Kia. Tapi karna keliatan nya kia sedang melamun dia melambaik2an tangannya.

"Hey, kenapa melamun. Ini pesanan kamu kan. " Ucap mirza

"Eh iya mas maaf, sekali lg terimakasih ya mas merepotkan. "

"Santai aja, ayo kita jalan sekarang. " Ajak mirza sambil berjalan diikuti oleh kia dibelakang nya.

Chapter 2- Misi Rahasia

Kia sudah masuk kedalam mobil porsche milik mirza. Tidak ada percakapan disana, sampai akhirnya mirza yang memulai percakapan terlebih dahulu.

" Btw, kita belum kenalan ya dari tadi. Saya Mirza. Mbak namanya siapa? " Tanya mirza sambil menengok ke sebelah kiri kemudi

"Hehehe iya mas, Nama saya Kirana mas, panggil aja saya kia, umur saya kan dibawah mas. " Jawab kia sambil mengulurkan tangan nya pada mirza

" Jadi maksud kamu saya udah tua ya? " Mirza mencoba mencairkan suasana agar tidak gugup

Sebenarnya dia risih harus berpura pura seperti ini. Tapi demi tujuan nya tercapai dia mencoba tetap tenang.

"Bukan gitu mas maksud saya, biar lebih santai aja maksud saya. " Jawab kia gugup

"Kamu itu pengajar di Universitas Harapan ya? Hebat ya masih muda udah jadi dosen. " Puji mirza pada kia

"Mas mirza terlalu berlebihan nih,saya masih dosen junior kok mas. kalau mas sendiri kerja atau gimana? " Tanya kia balik

" Em, saya ada usaha kecil2an. Ya lumayan ada buat tabungan dikit dikit. Buat modal nikah. " Ujar mirza sambil melebarkan senyum nya

" Kirain mas mirza udah nikah, syukur deh kalo belum. " Ucap kia keceplosan dan buru buru menutup mulutnya

Duh gimana sih ini mulut lemès amat, malu maluin gue aja. Kia bergumam

"Gimana? " Tanya mirza mengerutkan kening nya

" Gapapa mas, kalau boleh tau mas usaha di bidang apa? " Tanya kia mengalihkan pembicaraan

" Saya punya usaha di bidang property, PT. Hikari Mandiri. Kapan kapan kamu mampir ya ke Kantor saya, kamu kan sarjana lulusan psikologi dan kebetulan jabatan HRD kosong, siapa tau kamu mau bergabung diperusahaan saya? " Ajak mirza

Ya elah, ngadi ngadi aja ini orang, usaha property dibilang usaha kecil2an. Dari penampilan aja udah keliatan dia bukan orang biasa. Udah ganteng, baik, rendah hati lagi. Tp btw gue dibawa naik porsche ini insecure deh rasanya, mobil gue mah ga ada apa apanya.

"Kenapa bengong? Saya ada salah ngomong ya? " Tanya mirza

"Eh anu mas, nggak kok. Itu perusahaan besar mas,Universitas Harapan kan sering mengirimkan mahasiswa magang kesana. Next time ya mas, saya mampir ke kantor mas, hehe. "

"Oke saya tunggu ya. "

Mereka sampai di salah satu mall terkenal di bandung. Dan setelah itu mirza mengajak ke store pakaian dengan brand Zara.

" Ayo masuk, kamu pilih baju yang kamu suka, nanti saya yang bayar. " Ucap mirza

"Disini mas, ini berlebihan mas. Saya bisa bayar sendiri atau kita beli disana aja mas. " Ucap kia menunjuk salah satu toko baju

Ya, walaupun dia juga sering berbelanja di Zara, tapi dia kan juga cukup tau diri. Apalagi dibayarin sama laki laki yang baru dikenalnya.

"Its oke mbak gapapa, anggap aja ini sebagai permohonan maaf dari saya. "

Akhirnya kia pun menyerah, berdebat pun percuma. Kia masuk kedalam store tersebut dan diikuti oleh mirza. Mungkin kalau dilihat orang lain, mereka seperti layaknya pasangan. Karena mirza membuntutinya dari belakang.

Pada saat memilih baju yang cocok untuk nya, kia bertemu dengan salah satu mahasiswinya, yaitu tasya kekasihnya gery.

"Selamat siang, Bu Kia. " Tasya menyapa ramah pada kia

"Selamat siang Tasya, kamu bukannya kerjain tugas dari ibu malah ngemall. " Ujar kia tegas padahal sebenarnya dia malu bertemu mahasiswinya disini.

"Hehe iya bu maaf, nanti saya kerjain kok tugasnya. Ibu sama siapa kesini? Pacar ibu ya? Cieee ibu. " Goda tasya pada dosen nya

Mendengar itu tanpa terasa pipi kia berubah menjadi merah seperti tomat.

"Apaan sih kamu, udah ya ibu duluan. Kamu hati hati pulang nya, jangan lupa tugas nya dikerjain jangan pacaran terus. " Skak mat jawaban kia berhasil membungkam mulut tasya

Tasya ini salah satu mahasiswi yang banyak diidolakan mahasiswa lain nya dikampus. Hanya saja dia mulutnya lemes gak bisa dijaga.

Setelah selesai belanja dan berganti pakaian, dia menghampiri mirza yang menunggu nya diparkiran. Dia ingin mengucapkan terimakasih dan pamit untuk pulang.

Mirza terlihat sedang menelpon seseorang dan ketika mengetahui kehadiran kia dia menutup telpon nya.

"Mas, sekali lagi makasih ya. Kalo gitu saya pamit pulang ya mas. " Ucap kia pamit pada mirza

"Saya antar kamu pulang sekalian ya. " Tawar mirza

" Gausah mas, soalnya saya mau mampir ke toko kue mama saya dulu. Jadi saya pake taxi aja mas. " Jawab kia menolak ajakan mirza

" Mama kamu punya toko kue ya, yaudah kebetulan kalo gitu saya mau belikan mama saya kue juga. "

" Tapi mas. " Potong kia

" Udah ayo saya antar, mama saya selalu bilang kalo bawa perempuan itu harus diantar sampai depan rumah nya. "

Kia diam sejenak, rasanya dia sering mendengar kata kata itu dari sahabatnya.

Flashback On

Waktu itu mereka pergi ke bioskop untuk nonton film, tapi pada saat mau pulang, Arga ditelpon pihak rumah sakit karena harus menggantikan rekan nya yang sakit dan harus segera pergi ke tempat seminar di Bogor.

" Kenapa ga? Lo ditelpon rumah sakit ya? Atau ada apa? " Tanya kia

" Iya ki, gue ditugasin buat seminar di Bogor besok pagi. Tapi gue harus ke rumah sakit dulu soalnya ada briefing dulu sebelum gue berangkat. " Jawab arga

" Ya udah lo ke rumah sakit aja, gue gapapa pulang naik taxi aja. " Ucap kia santai

" Gue anterin lo pulang dulu aja, terus abis itu gue ke rumah sakit. " Jawab arga

" Tapi kan rumah gue sama rumah sakit beda arah, kasian kalo lo harus muter2. Lagian kan gue bukan anak kecil yang harus diantar jemput. "

" Gak bisa, gue khawatir ama lo. Lo kan nyebrang aja gabisa. Gue dikasih pesan sama mama gue, kalo bawa cewek itu harus dianterin sampe depan rumah nya, gue kan harus nurut sama mama gue. " Jawab arga berkilah

" Oke, tapi kalo lo telat gue gak tanggung jawab yaa.. " Ucap kia

"Siapppp bu dosen. "

Flashback Off

" Ayo, saya antarkan. Kenapa malah ngelamun. " Tanpa sengaja mirza menggenggam tangan kia dan menuntun nya kedalam mobil. Dan membukakan pintu mobilnya untuk kia.

Setelah didalam mobil kecanggungan kembali terjadi apalagi setelah mirza mengenggam tangan kia.

Kia diam, dia bingung harus ngomong apalagi, seperti sudah kehabisan topik. Seperti biasa mirza yang membuka percakapan terlebih dahulu.

"Sorry buat yang tadi ya. " Ucap mirza gugup

"Hmm.. Iya mas. Boleh saya nanya mas? " Tanya kia ragu ragu

" Boleh aja, asal jangan nanya rumus matematika aja, saya pusing. " Jawabnya sambil tersenyum

"Mas, itu kan pengusaha sukses dan mapan. Saya gak percaya kalo mas belum nikah. Gak mungkin kalo ga ada cewek yang mau sama mas. " Tanya kia polos

"Sukses dan mapan aja? Jadi menurut kamu saya gak tampan? " Jawab mirza mengerutkan keningnya

"Mas tampan, baik pokoknya nyaris sempurna. Perempuan mana coba yang gk mau sama mas mirza. " Seraya menutup mulutnya karena keceplosan ngomong

" Kamu ini open minded ya, ga salah kalo kamu jadi dosen. Sebenernya mama sama papa saya udah nyuruh2 saya nikah, bukan karna soal saya pemilih atau gimana sih, mungkin saya terlalu sibuk kerja aja. " Jelas mirza sambil fokus mengendarai mobilnya

" Kalo dari segi umur, mas mirza udah pas buat nikah sih, saya aja yang masih 26 tahun orang tua saya udah nyuruh2 saya nikah mas. Aku juga cuek sih soal itu, tapi kalo ada yang cocok mah gapapa besok juga nikah. " Cerocos kia, mirza yang hanya menyimak dibuat kagum dengan kata kata kia

" Yang baik, yang bikin nyaman banyak, tapi yang cocok belum nemu mas. Kecuali sahabat saya mas, paket komplit sih dia mah. Saya yakin, yang jadi istrinya pasti beruntung banget mas. " Kia memulai ceritanya, seakan akan dia sudah mengenal mirza lama.

"Sahabat? Kalau gitu kenapa kamu gak sama sahabat kamu aja? Apalagi kalian kan udah saling tau kekurangan dan kelebihan masing masing? " Tanya mirza

" Iya mas sahabat saya, dia itu dokter di rumah sakit medika, kita sahabatan udah lama banget, tapi kita kan udah berkomitmen kita ini bersahabat. Kalo saya sama dia pacaran/ menikah nanti kalo suatu saat kita pisah, kita bukan hanya kehilangan pasangan tapi kehilangan sahabat juga kan. Lagian dari dulu tiap pacaran pasti putusnya gara2 cemburu sama si arga. Emang aneh mas kisah cinta saya. " Ucap kia terus berceloteh

" Kamu ini lucu ya, saya belum pernah ketemu sama perempuan seperti kamu. Ternyata kamu orang yang menyenangkan ya. Kamu cerita sama saya, padahal kamu baru kenal sama saya. "

"Saya yakin kalau mas ini orang yang baik. Mas nanti di pertigaan depan belok kiri ya. " Ucap kia menunjukan jalan menuju toko kue nya

" Oke, oh iya saya boleh minta nomer hp kamu? Saya mau lebih dekat mengenal kamu? Bisa? Ucap mirza tanpa bas basi

Dalam hati kia senang banget, karna dia gak perlu repot repot cari no hp mirza. Tanpa diminta, dia dengan sukarela minta no hp kia duluan.

Gila ni cowok, to the point banget.. Untung aja dia yang minta no hp gue duluan. Yakaaali gue yang minta no nya kan gengsi. Kia

"Boleh mas. " Jawab kia datar menjaga wibawanya

"Oke, nih kamu masukin no kamu ke ponsel saya. Ujar mirza sambil memberikan ponsel nya pada kia

Kia mengambil ponsel mirza dari tangan nya, tampak gak ada yang aneh dari ponsel mirza layar utama nya pun hanya gambar mobil porsche nya dan layar kunci nya pun hanya mode geser ga ada embel embel password.

Dia memasukan no nya dan memasukan namanya. Setelah selsai dia memberikan kembali ponsel mirza.

" Saya udah save no saya mas. Mas ini orang nya datar, ponsel nya kok ga pake password, mas gak takut ada yang buka2 isi ponsel mas mirza? "

" Gitu ya, saya cuek sih orang nya. But, thank you for your attention. Nanti kedepan nya saya pake password. "

Kia menolehkan senyumnya pada mirza. Akhirnya mereka sampai di toko kue "Marissa". Mereka turun dari mobilnya dan langsung masuk kedalam toko.

" Sore mbak kia. " Sapa acil salah satu pegawai mamanya

"Sore cil, mama dimana ya? Tolong bilang ke mama gue nunggu disana. " Sambil menunjuk ke salah satu meja

"Okee mbak siap. Lah kirain mbak sama Mas Arga. " Ucap acil setelah melihat orang dibelakang kia

"Arga ga bisa kesini , sibuk dia. Udah yaa cil, saya kesana. "

"Bentar mbak, tapi kok mirip ya sama mas arga. " Jawabnya sambil memperhatikan muka mirza

"Udah deh jangan ngadi ngadi kamu, cepet panggilin mama saya. "

" Okee siap mba. "

Kia dan Mirza duduk di kursi VIP dengan berhadap hadapan.

"Maaf ya mas, itu acil pegawai mama saya. Dia mah orang nya emang gitu suka sok kenal. " Ucap kia

" Gapapa kok, btw sahabat kamu itu bahkan dikenal ya sama orang2 terdekat kamu? Saya jadi penasaran sama orang nya. " Tanya mirza sambil tersenyum

" Ya begitulah mas, dia mah emang suka becanda orang nya dan sengklek juga. Ada aja hal konyol yang dilakuin nya. Gak kebayang sih, kalo dia sama pasien nya kaya gimana" Jawab kia antusias menjawab pertanyaan kia

Mirza hanya tersenyum mendengar jawaban kia. Ada rasa kesal didalam hatinya. Ternyata arga memang orang yang spesial.

Lagi lagi arga jadi orang yang paling beruntung dalam hal apapun. Gue harus bisa dapetin hatinya kirana secepatnya. Harus.! Batin arga sambil mengepalkan tangan nya

Seorang wanita paruh baya menghampiri meja mereka, diikuti acil dibelakang nya membawa nampan.

"Mah, maaf ya kia lama. " Ucap kia sambil mencium tangan ibunya

"Iya gapapa sayang, loh siapa ini? " Tanya Bu marissa ramah

" Kenalin ma, ini mas mirza temen kia. "

" Mas, kenalin ini mama saya. " Ucap kia sambil memperkenalkan ibunya

" Sore tante, saya mirza teman nya kirana. " Ucap mirza sambil mencium tangan bu Marissa..

"Sore, saya mama nya kia. Salam kenal ya. " Ujarnya sambil duduk dekat kia

"Kia, kok gak pernah cerita sama mama kalo udah ada calon. " Tanya mama nya serius

Seketika wajah kia memanas.

"Apaaaa sih ma, ini temen kia bukan calon. Maaf ya mas, mama saya suka becanda" Ucapnya sambil menahan rasa malu

"Ih suka malu malu gitu dia mah orang nya. " Ucap bu Marissa

"Gapapa, salam kenal ya tante. " Jawab mirza tersenyum

"Iya salam kenal, cil bawa nampan nya kesini. " Panggil bu marisssa pada pegawai nya

"Ini bu, kalo gitu acil ke belakang dulu ya bu. Permisi. " Ucap acil pada semuanya

"Iya cil, makasih ya.. Jadi apa menu baru nya ma sampe aku harus kesini segala? " Tanya kia pada bu marissa

"Ini menu baru nya, kalian cobain ya. " Ucap bu marissa sambil menyodorkan makanan nya untuk di cicipi

Kia langsung mengambil dan mencicipinya langsung tanpa aba aba..

"Pelan pelan kia makan nya, gimana sih kamu ini. Ayo nak mirza cobain kue buatan tante, ini spesial loh bikin nya. "

"Iya tante, ini waffle kan tante? Ini kue favorit saya, saya coba ya tante. " Ucap mirza sambil mencicipi kue buatan bu Marissa

"Pasti kalian tau nya ini waffle ya? Jadi ini tuh kombinasi antara croisant dan waffle, namanya croffle. Croisant kan makanan favorit nya kia, waffle favorit nya kamu. Gasalah ya tante bikin kombinasi ini. " Ucapnya seraya tertawa

"Hmm.. Ini enak mah beneran. " Ucap kia

"Ya kamu mah semua juga dibilang enak, gimana nak mirza enak? " Tanya bu marissa pada mirza

"Ini beneran enak tante, malahan enak banget. " Puji mirza

"Alhamdulillah terimakasih ya, tante jadi makin semangat buatnya. "

"Ma.. Aku ke toilet dulu sebentar ya. Mas aku tinggal sebentar ya. " Ucap kia pada mirza dan ibunya

"Iya sayang. " Jawab ibu nya

Setelah kia pergi, mirza bercengkrama dengan ibu nya kia.

"Oh iya tante, perusahaan saya lagi cari toko kue yang mau bekerja sama untuk mensuplay snack untuk coffebreak  karyawan saya dikantor. Gimana tante apa bisa? "

"Kalo gitu tante harus kirim sample nya dulu ya?" Tanya bu marissa

"Gausah tante, nanti ada orang saya yang kesini buat urusin nya. Masalah order dan pembayaran nya dia yang akan urus. Saya yakin kue tante semua nya enak gausah di ragukan lagi. "

" Ya, tante bisa. Kalo boleh tau untuk perusahan mana ? Tanya ibu marissa

"PT.Hikari Mandiri, ini kartu nama saya dan staff saya. Nanti tante hubungi aja a/n Adrian, kalo gitu deal ya tante. " Mirza mengulurkan tangan nya tanda kesepakatan

"Ada apa sampe deal deal an gini ? Tanya kia bingung

" Oke deal, terimakasih ya. Apa sih kia,kamu kepo deh! " Ucap mama nya

"Ih mama main rahasia2an sama anak nya. " Ucap kia sambil memanyunkan bibir nya

" Ini saya kerjasama sama bu marissa buat kirim kue2 nya ke kantor saya, buat coffe break karyawan saya. " Jawab mirza

"Tante tinggal sebentar ya, tante ada sesuatu buat kamu. " Ucap bu marissa pada mirza seraya beranjak dari tempat duduk nya.

"Maaf ya mas mirza, mama saya sok kenal gitu."

"It's oke, santai aja. Kia, maaf ya saya harus pulang sekarang udah sore soalnya. " Ucap mirza sambil melihat jam di tangannya dengan brand terkenal Tag heuer.

Lagi lagi kia dibuat melongot dengan pemandangan yang dilihatnya.

Bener bener gaya hidupnya mewah banget, mobil , pakaian, jam tangan nya dari brand terkenal semua ini mah. Kalo gue sih jadi dia uang nya mending gue tabung, atau mungkin uangnya udah gak berseri kali ya. Gila.. Gila beda tipis gaya hidupnya sama si arga. Coba aja kalo dia si arga udah gue toyor tuh kepalanya. Lah  kok gue jadi ngurusin yang kaya ginian ya. Suka suka dia ya,duit duit dia ngapain gue yang ribet. Batin kia takjub

"Sekali lagi makasih mas mirza udah nganterin saya, bukan nya mas mau beli kue buat mama nya mas ya. " Tanya kia mengingatkan mirza

"Ini tante udah siapin kue buat kamu, semoga kamu suka ya. " Bu marissa datang tiba tiba menghampiri mirza

" Repot2 segala tante, saya beli aja ya tante. " Ucap mirza

" Gausah, ini oleh oleh sekalian tante promo. "

" Makasih ya tante, kalo gitu saya pamit pulang ya. " Ucap mirza

"Iya hati hati ya nak mirza, kapan2 mampir lagi ya.. "

" Iya tante pasti. Kamu gimana pulang nya? Mau saya anterin sekalian ? " Tanya mirza sambil melihat kearah kia

"Gak usah mas, makasi. Saya ada mobil kok, nanti pulang bareng mama saya. "

"Kalo gitu saya pulang duluan ya permisi. " Ucapnya sambil berlalu meninggalkan kia dengan wajah yang berseri seri

Acil menghampiri kia yang masih belum beranjak dari tempatnya.

"Mbak ngapain senyum senyum sendiri, awas nanti kesambet loh. " Goda acil pada kia

"Apaan sih cil, kamu ganggu aja. Gue lagi liatin prince charming pulang. " Jawab kia senyum senyum

"Mas arga mau dikemanain mbak, nanti acil bilangin ah sama mas arga kalo kesini. "

"Bilangin aja, arga kan bukan siapa2 gue. Kita kan sahabatan, you know sahabat?" Udah ah gue mau pulang ya cil. Bye! "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!