Alex Sebastian adalah seorang mahasiswa semester 6 jurusan kedokteran. Alex terlahir dari pasangan Fredy Sebastian dan Davina Gunawan. Kedua orangtuanya merupakan pemilik Rumah Sakit Lentera di Jogja. Masa kecil Alex dihabiskan di kota Solo. Karena kesibukan orangtuanya, terpaksa Alex diasuh oleh Kakek dan Neneknya. Baru setelah SMA, Alex pindah ke Jogja untuk melanjutkan sekolah dan tinggal bersama orangtuanya.
Semasa tinggal di Solo, Alex termasuk anak yang tertutup dan susah bergaul. Namun ada seorang gadis kecil yang selalu bersamanya. Dia adalah Vania, gadis kecil cantik yang berhasil membuka hati Alex. Vania tinggal di samping rumah Kakek dan Neneknya. Karena Ibunya sangat sibuk mengurus bisnis fashion keluarganya, tidak jarang Vania dititipkan di rumah Neneknya Alex.
Setiap seminggu sekali, orangtua Alex datang ke Solo mengunjungi Kakek, Nenek, dan juga anaknya. Itu semua bertahan sampai Alex lulus SMP. Hingga suatu hari, orangtua Alex datang untuk membawanya tinggal di Jogja. Alex begitu senang mendengarnya, tapi tidak dengan Vania. Dia menjerit histeris ketikata Alex akan berpamitan dengannya. Saat itu umur Vania 12 tahun, sedangkan Alex 15 tahun.
Alex memeluk Vania, setelah sedikit meredam kesedihannya. Lalu barulah Alex berpamitan kepadanya.
"Vania, berjanjilah kepadaku. Mulai hari ini, jangan pernah menangisi apapun. Aku memang pergi meninggalkan Solo, tapi kapan pun kamu mau kita masih bisa bertemu," ucap Alex padanya.
"Tapi Kakak harus berjanji tidak akan pernah melupakan aku," kata Vania sambil meneteskan air matanya.
"Tentu saja, aku akan selalu menyayangimu sampai kapanpun." Perkataan Alex ternyata begitu membekas di hati Vania.
Sebelum keluar dari rumah sahabatnya, sekilas Alex mengecup bibir Vania. Lalu masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.
Tiap akhir bulan dalam setahun pertama, Alex masih sering berkunjung ke Solo. Namun setahun berikutnya, seolah Alex sudah menghilang. Nomor ponselnya sudah tidak aktif lagi. Karena Vania masih SMP, dia tidak tahu kemana harus mencarinya. Vania hanya bisa memendam kerinduannya kepada Alex.
5 Tahun Kemudian
Alex tumbuh menjadi pemuda yang sama tampan. Hampir seluruh wanita di kampus mengidolakannya. Saat ini Alex kuliah di Universitas Yogyakarta mengambil jurusan kedokteran. Selama ini banyak wanita yang mengejar Alex, namun hanya ada satu yang menarik hatinya. Dia adalah Sabrina, mahasiswi jurusan ilmu komunikasi yang juga berprofesi sebagai model.
Sudah setahun Alex menjalin hubungan kekasih dengan Sabrina. Mereka merupakan pasangan yang sangat serasi. Banyak orang yang mengagumi chemistry keduanya.
" Alex... Nanti sore antar aku ke pemotretan ya," ucap Sabrina sambil menikmati segelas jus buah di kantin kampus.
" Baiklah Sayang. Aku akan menjemputmu sebelum jam 7 malam," jawab Alex sambil mengelus rambut kekasihnya.
Alex tipe pacar yang pengertian, tak jarang dia juga memberikan berbagai hadiah yang mahal. Sabrina adalah seorang model yang cukup populer. Kecantikannya sudah tidak perlu diragukan lagi. Alex begitu mencintai Sabrina, walaupun awalnya justru Sabrina yang menyatakan cinta lebih dulu.
Malam ini, Alex sengaja menjemput Sabrina lebih awal. Dia ingin membawanya ke sebuah tempat. Mobil berhenti di sebuah toko perhiasan yang cukup ternama. Alex sengaja meninggalkan Sabrina di dalam mobilnya. Kemudian masuklah dia ke dalam toko untuk mengambil perhiasan yang sudah dipesan sebelumnya.
" Apa yang sedang kamu beli?" tanya Sabrina sambil memainkan ponselnya.
" Mana jarimu?" ucap Alex sambil meraih tangan Sabrina.
Alex memasangkan sebuah cincin berlian di jari kekasihnya itu. Sabrina juga terlihat senang dengan hadiah itu.
" Terimakasih Alex." Sabrina mencium pipi Alex sebagai tanda ucapan terimakasih.
Jangan Lupa ❤️ Like Vote dan Komentarnya 😊 Happy Reading 🥰🥰
Bagi Readers yang mau baca karya Author lainnya, bisa langsung ke We*Novel ya ... Cari aja Lenna_Cristy
Kutunggu kalian di sana ... Big Love ❤️
Mampir juga di sini yuk
Hari ini tepat dimana hari diadakannya Ospek di Universitas Yogyakarta. Alex sebagai ketua BEM Universitas bertugas memantau kinerja anggotanya. Berprestasi dan juga pandai bergaul membuat Alex disegani banyak orang di kampusnya. Bahkan orangtuanya adalah donatur tetap Universitas Yogyakarta.
Setelah berkeliling dari fakultas satu ke fakultas yang lain, Alex memasuki fakultas terakhir yang harus didatanginya. Itu adalah Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta. Dari kejauhan, dilihatnya calon mahasiswi berlari mengelilingi halaman fakultas. Alex menatap jam tangannya.
" Sudah jam 12, masih ada hukuman lari," gumam Alex.
Kemudian Alex mendekati beberapa pengurus Ospek yang berdiri di bawah pohon.
" Apa-apaan ini, kalian berteduh di bawah pohon. Sedangkan gadis itu berlarian di tengah hari begini?" tanya Alex geram.
" Maafkan kami Kak, kami akan menyuruhnya berhenti berlari," ucap salah satu mahasiswa dengan ketakutan.
Seorang mahasiswa menghampiri gadis yang menjalankan hukuman larinya. Lalu membawanya berteduh juga di bawah pohon.
" Ini minumlah!" Alex menyodorkan sebotol minuman pada gadis itu.
" Terimakasih Kak." Gadis itu menatapnya dengan banyak pertanyaan.
" Siapa namamu? Aku Alex ketua BEM Universitas." Alex mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
" Aku Vania." Gadis itu tersenyum sambil terus menatapnya.
" Vania! Kamu mengingatkanku pada seseorang. Tapi kamu jauh lebih cantik darinya," jawab Alex dengan senyuman menggoda.
Setelah Vania bertemu dengan Alex Ketua BEM itu, dia yakin kalau Alex itu adalah sahabat masa kecilnya. Sudah 5 tahun keduanya tak bertemu, Vania masih saja merindukan Alex. Vania senang Alex tidak melupakan dirinya, walaupun dia belum mengenalinya. Sekarang Vania menjadi gadis yang sangat cantik. Sewaktu SMA banyak lelaki yang mengejarnya, namun Vania selalu menolaknya. Dia selalu mengatakan, hatinya sudah dimiliki oleh orang lain.
Di rumahnya, Alex jadi kepikiran sahabat masa kecilnya Vania.
" Bagaimana kabarnya sekarang? Apakah dia tumbuh menjadi gadis yang cantik. Aku jadi merindukannya," gumam Alex di kamarnya.
Alex mendengar suara Mamanya sedang memanggil untuk makan malam.
"Sudah dipanggil berkali-kali tidak juga turun! Apa yang sedang kamu lakukan Alex?" tanya Davina Mamanya Alex.
"Tadi Alex memikirkan sahabat masa kecilku, Vania. Sudah 5 tahun, Alex tidak melihatnya," jawabnya.
"Kamu tidak tahu? Dia juga kuliah di Universitas Yogyakarta. Sekarang Vania menjadi gadis yang sangat cantik. Pasti kamu akan terkejut jika bertemu dengannya." Davina tersenyum menatap Alex.
"Darimana Mama tau?" tanya Alex penasaran.
"Mamanya Vania itu sahabat Mama waktu sekolah. Kita juga sering memberi kabar," jawab Davina.
" Terus Vania tinggal dimana selama di Jogja?" tanyanya lagi.
" Yang aku dengar sekarang dia masih tinggal di hotel. Namun seminggu lagi, dia akan pindah di depan rumah kita." Davina menjelaskan panjang lebar.
" Memangnya di depan itu rumah siapa?" Alex semakin penasaran.
" Itu rumah peninggalan Papanya Vania. Setelah Papanya meninggal karena kecelakaan, mereka berdua meninggalkan rumah itu. Tapi sekarang rumah itu sedang dibersihkan, sebentar lagi gadis kesayanganmu itu akan datang." Alex merasa menjadi bahan ledekan Mamanya sendiri.
Alex tersenyum membayangkan wajah Vania.
"Masihkah lucu dan imut seperti dulu?" batinnya.
Setelah makan malam Alex masuk ke dalam kamarnya. Dibukanya kotak kenangan masa kecilnya. Terlihat fotonya sedang menggendong gadis kecil itu.
" Apakah Vania masih mengingat aku?" gumamnya sambil terus memandangi foto-foto masa lalunya.
Alex tanpa sadar tertidur, sambil memeluk foto kenangan masa kecilnya. Kenangan yang terlalu indah untuk dilupakan.
Jangan Lupa ❤️ Like Vote dan Komentarnya 😊 Happy Reading 🥰🥰
Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta
Vania dan beberapa teman-temannya sedang menikmati makan siangnya. Terdengar wanita-wanita di kantin sedang membicarakan Alex. Vania juga mendengar, jika kekasih Alex adalah seorang model terkenal.
" Jadi Kak Alex sudah punya kekasih," gumamnya.
" Kalian ada tidak yang kenal Kak Alex ketua BEM?" tanya Vania pada temen-temennya.
" Yang aku tahu, dia adalah anak dari pemilik RS Lentera. Kekasihnya seorang model yang kuliah di sini juga," cetus Riana teman Vania.
" Apa kamu menyukainya?" tanya Vina pada Vania.
" Kalian belum tahu apa-apa tentang aku," jawab Vania dingin.
Di kampus ini, Vania mempunyai 3 teman dekat. Mereka adalah Vina, Riana dan Tiara. Kemanapun, mereka bertiga sering bersama. Karena merasa seumuran, satu jurusan juga, dan rasanya seperti senasib.
*******
Hari ini adalah hari pertama Vania tinggal di rumah peninggalan Papanya. Vania tinggal dengan 2 pelayan dan 1 penjaga rumah. Rumah itu terlalu besar untuk ditinggali sendiri. Vania termenung di ruang tengah. Hingga bel rumahnya berbunyi. Vania dengan sedikit malas membukakan pintu.
" Tante Davina!" Vania terlihat kaget melihat Mamanya Alex di hadapannya.
" Hallo Sayang. Apa kabarnya? Sekarang kamu terlihat semakin cantik," ucap Davina sambil memeluknya.
" Darimana Tante tahu saya sudah disini?" tanya Vania.
" Tadi Mamamu menghubungi Tante, katanya kamu mulai tinggal disini. Mamamu menitipkan mu pada Tante." Davina mulai melihat- lihat rumah yang ditinggalkan Evan, Papanya Vania.
"Sayang! Berhubung di rumahmu belum ada makanan, kita makan malam di rumah Tante saja," ucap Davina.
"Tapi Tante... " Belum selesai mengatakannya Davina sudah menarik Vania ke rumahnya.
Vania sedikit ragu untuk bertemu lagi dengan Alex. Hatinya menjadi tak karuan, jantungnya berdegup lebih kencang.
"Ayolah Sayang duduklah sini." Davina mendudukkan Vania di kursi makan.
"Alex! Ayo turun makan." Davina berteriak memanggil anaknya.
Alex terlihat menuruni tangga depan kamarnya.
" Mama itu kebiasaan ya, berteriak jika memanggilku," ucapnya geram.
Alex langsung duduk di kursinya, tanpa menyadari sosok cantik di depannya.
"Apa kabar Kak Alex?" sapa Vania.
"Kamu! Mahasiswi yang dihukum itu kan?" tanya Alex penasaran.
" Alex! Kamu itu gimana sih? Dia itu Vania mu. Yang dulu selalu kamu rindukan," cetus Davina.
"Apa! Jadi kamu Vania sahabat kecilku?" tanyanya.
"Iya Kak," jawab Vania sambil tersenyum menatapnya.
"Pantas saja aku tak mengenalimu, kamu berubah seperti bidadari." Alex tersenyum mengagumi kecantikan Vania sahabat lamanya.
Selesai makan malam, Alex dan Vania mengobrol hingga tengah malam. Saling melepaskan kerinduan di antara keduanya.
Setelah itu Alex mengantarkan Vania sampai ke depan pintu rumahnya.
"Langsung tidur ya cantik. Besok ada kuliah kan? Oh ya, besok pagi kita bisa berangkat bersama. Mama Davina tadi bilang, mobilmu baru akan sampai besok siang," jelas Alex sambil mengelus rambut coklat Vania.
" Makasih Kak sudah mengantar Vania sampai rumah," ucap Vania sambil terus tersenyum melihat Alex.
" Selamat malam Kak!" Vania mengecup bibir Alex dan langsung masuk ke rumahnya.
" Apa-apaan ini? Hanya sebuah kecupan dari gadis kecil membuat jantungku berdebar," gumam Alex.
Sampai di rumah, kecupan Vania masih membekas di benaknya. Alex terus saja menyentuh bibirnya. Dia tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Alex merasa hanya mencintai Sabrina, tapi sedikit sentuhan Vania hampir membuat jantungnya meledak.
Dia memaksakan matanya untuk terpejam, namun bayangan Vania justru muncul di pelupuk matanya.
Jangan Lupa ❤️ Like Vote dan Komentarnya 😊 Happy Reading 🥰🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!