NovelToon NovelToon

Dimeja Operasi Yang Dingin

Bab 1

Levina Asri Amanda. Gadis yang malang, dia rella bertaruh nyawa sekalipun demi keluarga yang sangat dia sayangi melebihi dirinya sendiri.

Ibunya Levina, Wiwit Wulandari.

Dan adik perempuan nya bernama Dinda Piara.

Sedangkan ayahnya sudah lama meninggal.

Di suatu ketika pada saat Levina sudah kuwalahan mencari biaya pengobatan adik dan ibunya, dia menemukan sebuah pengumuman yang tertempel didinding-dinding jalan, dia langsung mengambil kertas itu dikoyakan secara paksa oleh Levina,

isi pengumuman.

"barang siapa yang mau mendapatkan uang secara cepat bisa hubungi no handphone dibawah ini."

Tanpa pikir panjang, Levina langsung menghubungi no handphone tersebut.

Tut.. Tutt.. Tutt.

Panggilan terhubung .

"Hallo ada dapat saya bantu."

Dengan wajah gugup, Levina menjawab dengan terbata bata.

"Iiiiii...ya ini saya Levina saya dapat nomor ini dari sebuah pengumuman yang tertempel disetiap jalan."

"Oke baiklah bisa kita bertemu nanti sore dijalan xxxx, jam 4 ya jangan sampe telat."

Dengan tegasnya sekertaris Zena mengucapkan itu sampai membuat gadis belia itu kaget mendengar nya.

Setelah beberapa jam kemudian Levina sudah sampai terlebih dahulu di sana dia tidak mau terlambat sedikit pun, dia duduk disebuah cafe, seorang pelayanan wanita menghampiri.

"Nanti saja mba saya lagi menunggu seseorang disini, nanti saya pesan."

Pelayanan wanita itupun mengakguk tanda setuju, sambil sesekali sedikit membungkukkan badan.

Tidak selang lama wanita paru bayahttu tiba,

dia melihat nanar disekelilingnya mencari dimana letak gadis itu berada, lalu dia menghubungi nomor Levina.

"Hallo kamu dimana saya tidak bisa mengenali diri mu coba kamu lambaikan tangan biar saya bisa melihat kamu."

"Baiklah nyonya." Levina pun melambaikan tangannya.

Wanita itu mendekati Levina dengan tatapan intens, seperti mngintrogasi, lalu duduk disamping berhadapan dengan gadis itu,

salah satu pelayanan mendekati meja mereka, kali ini yang datang seorang pelayan laki laki, dia menyodorkan sebuah buku menu dihadapan masing-masing, mereka memilih sesuai selera.

Wanita paruh baya itu memesan stik ayam, bedah halnya dengan Levina dia memesan nasi putih satu porsi, ayam goreng+ sambal satu porsi, dia sudah lama tidak memakan itu.

Wanita paruh baya itu masi tetap menatap Levina dengan tajam, dia melirik gadis itu dari atas sampai bawah.

"cantik dan bersih juga rupanya gadis ini, sepertinya dia akan cocok untuk menampung sp**m* tuan muda."

Gumam nya dalam hati, setelah itu makanpun tiba di meja mereka.

Aroma ayam goreng itu sudah sampai di hidung Levina, tidak pikir panjang lagi Levina langsung memakannya tanpa melihat kiri kanan lagi dia langsung menghabisinya, sambil sesekali Levina meminum minuman nya.

"Huh makanan yang enak, dan minuman yang sangat segar, kapan yahh terakhir kali aku makan dan minum seenak ini, ahhh entahlah kapan, sangking lama nya aku tidak memakan dan meminum ini huh huh."

"Apa kau mau tampah menu lain lagi."

Suara didepannya mengejutkan Levina, hingga membuyar kan lamunan makan nya.

"Tidak nyonya terimakasih, ini saja sudah cukup bagi saya."

Levina tidak mau di bilang rakus oleh wanita paruh baya itu, masak baru pertama bertemu sudah jelek dimata mereka, dia berpikir kalo dia harus menjaga imegs nya, dia tidak mau di pandang rendah orang seperti dirinya.

Setelah selesai makan, wanita paruh baya itupun, mengucapkan apa yang harus gadis itu lakukan untuk tuan mudanya, dia sudah yakin kalo wanita ini nantinya bisa diandalkan.

Terlihat diwajahnya kalo gadis itu wanita baik sopan, dan penurut.

JANGAN LUPA LIKE DAN COMEN DAN TIDAK LUPA JADIKN NOVEL INI SEBAGAI FAVORIT ❤YA TERIMAKASIH SEMOGA KALIAN SUKA DAN TERUS DUKUNG YA

Bab 2

"Baiklah saja tidak kan berbasa basi lagi, saya akan memberitahu apa yang harus kamu lakukan, apakah kamu siap dan tidak akan menyesal."

"Apa kamu bersedia menjadi kan rahim mu itu, sebagai penampung sp**m* tuan muda, karena istrinya tidak bisa melahirkan jadi dia mencari wanita untuk bisa menampung sp**m* nya, apakah kamu siap."

Levina pun terbelalak dengan ucapan wanita yang ada dihadap pan nya, dia menelan ludahnya dengan kasar, wajah wanita itu sangat serius.

"Tuan muda akan melakukan apa saja yang kamu mintak, dia juga akan memberi kamu uang yang jumlahnya sangat besar, tinggal kamu sebutkan saja, berapa yang kamu inginkan."

Sekali lagi Levina terbelalak mendengar ucapan wanita itu, uang berapa pun akan di kasih, Levina menggigit bibir bawahnya, uang uang sudah menari nari di kepala nya, dipikiran Levina.

"ibunya akan sembuh dan adiknya juga, lalu kami akan hidup bahagia, ibu akan hidup dengan layak nanti, dan adik ku nanti bisa bersekolah ."

Tidak perlu menunggu lama Levina langsung menjawab dengan."iya saya setuju."

Toh hidup dia juga tidak ada arti sama sekali kalo melihat wajah ibu dan adiknya yang terkunjur lemah tidak berdaya di tempat tidur.

"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu itu, ini tidaklah main main, kalo sampai kamu main main kamu akan dapat resiko nya."

Ancam wanita paruh baya itu.

"Saya akan usah kan kalau saya tidak akan mengecewakan tuan muda nyonya."

"Baik nanti saya akan kirim peraturan apa saja yang harus kamu lakukan ketika sedang berada di depan tuan muda dan bagaimana nantinya kamu merawat janin itu."

Levina mengangguk seperti mengucap."iya."

Wanita itu pun percaya kepada Levina dia langsung memberi uang dp kepada Levina,

tapi tidak semudah itu Levina harus menanda tangani banyak surat surat yang di atas nya terdapat juga matrai.

Setelah selesai dengan urusana kesepakatan itu, wanita paruh baya itu meninggal kan Levina terlebih dahulu setelah selesai membayar makanan dikasir dia langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Wanita paruh baya itu langsung menuju tempat kediaman tuan mudanya rumah yang megah dan besar bak istana itu, para penjaga dan jug pelayan yang mengisi setiap sudut ruangan itu, tidak beberapa lama seseorang mendekati sekertaris pribadi tuan mudanya itu, pak Zar kepala pelayan dirumah itu.

"Ada yang dapat saya bantu nyonya."

Sambil membungkuk kan badan dan tersenyum.

"Tidak saya hanya ingin bertemu tuan muda apakah dia ada, kalo ada tolong panggil kan saya menunggu di depan saja ya pak."

"Oh iya tolong buatkan saya juga segar saja yah pak terima kasih."

"Baik nyonya."

Pak Zar pun pergi meninggalkan wanita itu, langsung menuju dapur dan memberi tahu kepada beverage untuk membuat jus pesanan sekertaris tuan muda, setelah selesai memberikan intruksi, pak Zar pun bergegas ke kamar tuan muda untuk mengatakan bahwa ada sekertaris tuan muda, sedang menunggu dibawah tidak lama pintu pun di ketuk tiga kali.

Tok.. Tokk.. Tok.

Pintu pun dibuka, dan pak Zar langsung memberikan info sesuai yang dia dapat tadi kalo sekertaris tuan muda sedang menunggu di bawah.

"Mohon maaf tuan muda, sudah menganggu waktu tuan, saya ingin menyampaikan bahwa dibawah ada sekertaris tuan muda."

Pak Zar pun langsung menunduk setelah selesai mengatak hal itu.

"Baiklah tunggu aku sebentar lagi, aku akan turun."

"Baiklah tuan muda akan saya sampaikan, kalau begitu saya pamit permisi tuan muda."

JANGAN LUPA LIKE DAN COMEN DAN TIDAK LUPA JADIKN NOVEL INI SEBAGAI FAVORIT ❤YA TERIMAKASIH SEMOGA KALIAN SUKA DAN TERUS DUKUNG YA

Bab 3

Pak Zar pun sudah tiba dihadapan sekertaris Zena, lalu dia mengatakan sesuai perintah tuan mudanya, setelah itu pak Zar pun kembali lagi ke dapur, untuk mengecek pekerjaan para koki koki di rumah besar itu.

Tidak selang lama tuan muda Niko pun turun kebawah dan langsung ke meja kerja nya, dia mengirimkan pesa chat kepada sekertaris nya.

Oh iya perkenalkan Niko Daeshim Pranaja.

Putra pertama dari tuan besar Arsenio Abraham.

Dan istrinya Nuria Ningrum.

Orang kaya yang bisa melakukan apa saja dan bisa menaklukkan apa saja, sesuka hati mereka.

"Bisa kamu ruangan kerja saya sekarang."

Sekertaris Zen pun langsung menuju ruangan kerja tuan mudanya, dia berjalan sambil membalas pesan dari tuan muda Niko.

Pintu pun diketuk dari luar.

Tok.. Tok.. Tok.

"Masuk."

Sekertaris Zen pun langsung menceritakan perihal pertemuan dia dengan gadis itu tadi.

"Tuan muda saya kemari cuman mau memberi informasi kalau ada seorang gadis yang bersedia menampung s*p*m* tuan muda."

Niko pun mendengarkan setiap perkataan sekertaris Zen, Niko pun terdiam sesaat mencoba mencerna setiap omngan yang sampaikan sekertaris Zen itu kepada tuan muda Niko.

"Apa dia mau merelakan masa gadisnya demi hal ini."

"Iya dia mau dan bersedia menampung nya tuan, dia siap tadi juga saya sudah kasih uang separuh kepada gadis itu, apakah tuan ingin melihatnya terlebih dahulu."

"Tidak perlu saya percaya sama kamu, kamu pasti memilihkan orang yang tepat untuk merawat anak saya nanti nya itu."

"Baiklah kalo begitu saya izin permisi tuan muda, selamat beristirahat tuan."

"Pergilah pulang lah kau juga butuh istirahat kamu sudah bekerja cukup keras hari ini Zen"

Sekertaris Zen pun membungkuk kan sedikit badan nya dan pergi berlalu meninggal kan rumah megah itu, dikediaman Zen dia sudah sampai di apartemen elit ruangan tu cukup besar memiliki 2 lantai, kamar Zen berada diatas, Zen menempati kamar utama, dengan nuansa pink dan juga putih sangat mencermin perempuan.

Sekertaris Zen pun langsung masuk kedalam rumah setelah selesai memparkir mobil di bagasi nya, dia langsung masuk kedalam rumah dan menuju kamar nya, skert Zen pun langsung mandi membersihkan badannya.

" akhirnya aku bisa juga memanja kan badan seperti ini "

Didalam nya sudah ditambah kan sedikit aromaterapi beberapa tetes, wewangian sedikit, lalu diapun berendam tubuhnya.

hah sangat segar dan nyaman sekali merendam badan seperti.

Begitu selesai mandi sekertaris Zen pun memanaskan susu sapi segar lalu ditambahkan sedikit madu, baginya itu juga bisa membantu merileks kan badan, baginya jika dia meminum susu hangat maka ketika bangun pagi nanti bisa membuat badannya terasa segar.

 

___________________________________________

 

Pagi hari yang cerah, semua penghuni rumah megah itu sudah bangun terutama para pelayan, di pagi hari para pelayan itu sibuk dengan pekerjaannya masing - masing, mereka tidak saling bicara menyapa pun juga tidak kalo sebagai sesama pelayan, sedangkan pak Zar memantau pekerjaan mereka.

Tuan muda Niko pun, sudah bangun Niko sudah mandi, sedangkan istrinya Gisel Pinkan Fetrichia. Sudah menyiapkan pakaian kerja suami nya itu, Gisel menunggu di sopa sambil memainkan hp nya, tidak selang beberapa lama Niko pun sudah selesai, dia langsung memakai baju celana yang terakhir memakai jas, tidak lupa Gisel membantu suaminya Niko memakai dasi setelah selesai, pasangan suami istri itu turun bergandengan tangan, menuju meja makan, disana mereka sudah ditunggu semua keluarga besar Niko, disana sudah ada mamanya Niko papanya dan dua adik nya yang satu laki laki Daffin Criss Sebastian dan yang satu lagi perempuan Zafira Baicha Amara, mereka sama seperti Niko cantik dan juga ganteng.

"Pagi ma, pa."

"Pagi Niko."

"Ayo silakan nak duduklah kami sudah dari tadi menunggu kalian berdua." Sambil tersenyum mama nya Niko menyapa mereka berdua.

Gisel dan Niko duduk bersebelahan, sedangkan mama dan juga papa berhadapan dengan Gisel dan juga Niko. Adik adik nya berada di sisi mama nya.

TIDAK PERNAH BOSEN SAYA INGATKAN

JANGAN LUPA LIKE DAN COMEN DAN TIDAK LUPA JADIKN NOVEL INI SEBAGAI FAVORIT ❤YA TERIMAKASIH SEMOGA KALIAN SUKA DAN TERUS DUKUNG YA

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!