CEO Arogan Pencuri Hati
Perkenalan
Ratna Desvita, 25 tahun. Seorang Desaigner muda yang sangat ternama di kota mereka.
Zave Gilham 33, seorang CEO muda tampan, tapi terlahir sangat sombong, dia tidak kenal peraturan, baginya dirinyalah peraturan yang harus ditaati.
Butik Ratna.
Ratna merasa ada yang aneh dengan suasana butiknya pagi ini. Biasanya baru buka saja sudah ada pengunjung yang ada di butiknya, tapi saat ini terasa sangat berbeda.
Melihat banyak laki-laki mengenakan setelan jas dan alat komunikasi, membuat bulu kuduk Ratna berdiri.
Ratna langsung berlari mendekati Asisten pribadinya.
Ratna Deswita
Cha, apa yang terjadi di sini? Sewa Ruko sudah kamu selesaikan bukan?
Chaha
Sudah kak, tapi ....
Chaca tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.
Chaha
Tapi, CEO Erdho Group akan datang ke sini
Ratna menepuk jidatnya, dia sangat malas kalau harus berurusan dengan CEO Erdho Group, karena sifatnya yang sangat Arogan
Ratna Deswita
Kenapa kamu terima Cha? Kan sudah ku katakan, kalau ada orderan dari mereka, tolak secara halus!
Zave Gilham
Aku tidak tahu apa itu penolakan!
Jantung Ratna seakan berhenti berdetak, dia sangat mengenali pemilik suara tegas itu.
Ratna memejamkan kedua matanya, berusaha mencari kekuatan sebelum bertatap muka langsung dengan si sombong yang sangat memuakan itu.
Ratna mengatur napasnya, perlahan dia mengukir senyuman di wajahnya, merasa lebih baik, dia segera berbalik menghadap kearah Zave.
"Ya Tuhan, kenapa orang tampan seperti dia memiliki sifat yang sangat Arogan? Andai dia lebih manusiawi, maka dia adalah dewa yang turun di muka bumi ini," batin Rayna
Jentikan jari di depan mata Ratna membuat kekaguman Ratna pada ketampanan Zave buyar.
Zave Gilham
Tidak usah menitikan air liur seperti itu, aku tahu aku tampan dan mempesona
"Apa air liur?" batin Ratna
Ratna segera mengusap sisi bibirnya, semua aman tidak ada air liur yang keluar.
Zave tersenyum sinis memandang kearah Ratna.
"Sial! Dia mengerjaiku!" batin Ratna
Zave Gilham
Kalau kamu masih belum puas mengagumi ketampananku, pandang saja, anggap sebagai DP untuk idemu nanti, soalnya aku butuh kreativitasmu untuk merancang sebuah baju
Ratna Deswita
Maaf Tuan, aku hanya merancang busana wanita
Zave Gilham
Sepertinya aku harus mematahkan hatimu untuk kejujuranku. Aku butuh baju rancanganmu, untuk kekasihku
Zave Gilham
Kekasihku selalu mengagumi rancanganmu, bahkan dia bermimpi, mengenakan gaun pengantin rancanganmu untuk pernikahan kami nanti.
Zave Gilham
Mimpi kekasihku, adalah mimpiku
Bab 2
Ratna termenung mendengar Kekasih, setahu Ratna Zave sombong ini masih sendiri.
Zave Gilham
Sudah ku katakan, jangan patah hati dengan kejujuranku, aku tahu setiap wanita patah hati kalau tahu aku punya kekasih, sebab itu selama ini hubungan kami selalu ku rahasiakan
Ratna menatap tajam pada Zave
Ratna Deswita
Tuan tampan yang sangat terhormat, Anda memang sangat tampan, tapi jangan narsis! Aku juga sudah punya kekasih
Zave Gilham
Wah baguslah, kalau begitu kamu bisa bekerja dengan senyuman dan semangat, bukan dengan keputus asaan dan linangan air mata
Ratna Deswita
Tapi, saya sangat menyesal, saya tidak bisa mengabulkan permintaan Anda, minggu depan acara saya dengan kekasih saya
Zave Gilham
Sudah aku katakan! Aku tidak tahu apa itu tidak bisa!
Zave Gilham
Apa yang aku mau, maka itulah yang terjadi
Ratna Deswita
Tapi aku memang tidak bisa, Tuan
"Lebih baik menolak diawal, ogah aku bekerjasama dengan orang arogan seperti dia," batin Ratna.
Zave Gilham
Kerjakan pesananku, atau ku ratakan Ruko ini!
Zave Gilham
Jangan pernah berani menolak permintaan seorang Zave Gilham! Atau kau akan menderita di sisa hidupmu!
Zave Gilham
Aku tidak mau tahu! Minggu depan, gaun cantik untuk kekasihku sudah ada di sini!
Chaca mendekati Ratna, dia menyenggol lengan Ratna.
Chaha
Terima saja Nona, daripada Nona buang-buang tenaga
Zave Gilham
Wah, anak buahmu saja mengerti bagaimana aku, sekuat apapun kamu menolak, aku tidak terima!
Zave langsung duduk di salah satu sofa
Ratna melirik kearah Chaca.
Chaha
Demi keselamatan karir Nona dan kekokohan butik ini
Chaha
Marahnya penguasa, suka bikin susah hidup rakyat seperti kita
Ratna melangkah mendekati Zave.
Ratna Deswita
Untuk menghasilkan suatu karya, semua ini dibutuhkan kerjasama tim yang kompak, boleh saya kebelakang untuk diskusi dengan tim saya?
Zave melihat jam tangannya.
Zave Gilham
15 menit, tidak kurang tidak lebih!
Ratna Deswita
Apa 15 menit? Cukup Apa itu?
Zave Gilham
Waktu terus berjalan
Zave memasang wajah masa bodohnya.
Bab 3
Berdebat dengan si Arogan yang keras kepala ini hanya membuang tenaga. Ratna berusaha memasang wajah ramahnya.
Ratna Deswita
Permisi dulu ya Tuan, saya izin dulu
Ratna langsung menyeret Chaca menuju ruang kerjanya yang berada di bagian belakang butik.
Di ruang kerja Ratna.
Ratna duduk di kursi empuknya, dia menelungkupkan wajah di meja kerjanya.
Ingin rasanya dia berteriak sekuat apa yang dia bisa, tapi Ratna mencoba mengurangi membuang energinya.
Ratna Deswita
Kenapa kita harus berurusan dengan si Arogan itu Cha!
Chaha
Saya juga tidak tahu, Kak. Saat butik buka, mereka masuk begitu saja
Ratna Deswita
Zave itu orang yang sangat angkuh dan menyebalkan, bekerja dengannya sama saja bekerja di teras neraka!
Chaha
Tapi kita juga tidak berdaya untuk menolak mereka, Kak
Ratna teringat Arza kekasihnya, Ratna langsung mengambil handphone dan menelepon kekasihnya.
Ratna Deswita
Sayang, sepertinya liburan kita besok harus di tunda lagi
Arzha
Kamu tuh sebenarnya sayang nggak sih sama aku? Aku tuh ada nggak sih dalam kamus kehidupan kamu?
Arzha
Pasti pekerjaan kamu bukan? Apa pernah kamu mengutamakan aku selain pekerjaan kamu?
Ratna Deswita
Maaf sayang, pekerjaan kali ini tidak bisa aku tolak
Tanpa mendengar penjelasan Ratna, Arzha memutuskan sambungan telepon mereka secara sepihak.
Ratna memandang kosong pemandangan di depannya.
Ratna Deswita
Baiklah, aku harus fokus mengerjakan proyek si Arogan, kalau tidak bukan hanya asmaraku yang kacau, tapi karirku juga
Ratna mengambil tempat kertas dan peralatan menulisnya, dia segera keluar menemui Zave.
Saat Ratna menemui Zave, di sana ada wajah yang tidak asing, wajah itu adalah sosok yang selalu berada di samping Zave.
Perasaan Ratna saat inu sangat buruk, wajah tampan Asisten pribadi Zave, tidak mampu membuatnya tersihir. Ratna langsung duduk di depan Zave. Dengan gaya profesionalnya, Ratna bersiap mencoretkan pensil di kertas polos yang dia pangku.
Ratna Deswita
Gaun seperti apa yang Anda inginkan Tuan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!