di Kota C ada seorang kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya.salah satu dari anaknya yaitu Melisa Arespati.yah, keluarga itu adalah keluarga Arespati.
sebenarnya keluarga dari ayahnya Melisa yaitu Arlan arespati keluarga konglomerat akan tetapi karena Arlan arespati menikah dengan anak yang berasal dari panti asuhan yaitu Dahlia arespati, keluarganya mengeluarkan nya dari data pewaris, alhasil inilah kehidupan Arlan arespati yang semula cuman tahun nya minta uang jadi harus kerja sendiri. Arlan arespati sekarang kerja di kantor kecil tapi penghasilannya lumayan untuk nya dan keluarga kecil nya.
1 tahun menikah baru dikaruniai buah hati, bayi perempuan cantik yang bernama gitani arespati, berselang 3 tahun Dahlia arespati melahirkan putri cantik lagi yang bernama Listiani arespati.
Dua gadis cantik bagi Arlan arespati tidaklah berarti, anak gadis tidak akan membantu dia kelak jika sudah waktunya kerja,anak gadis hanya akan menghamburkan uang baginya anak gadis tidaklah berharga, Arlan hanya menginginkan anak laki-laki agar bisa membantu keuangan nya dan juga untuk membantu memperjuangkan hak warisnya dari keluarga arespati.
karena itu dia menginginkan anak laki-laki. dan selang 1 tahun dari kelahiran anak keduanya lahirlah seorang bayi,namun na'as anak nya tidak seperti yang dia harapkan jenis kelamin nya perempuan lagi dan disitulah babak Dahlia arespati dan anak-anaknya ditelantarkan Arlan. Arlan benar-benar tidak terima ia tidak mempunyai anak laki-laki dan dokter sudah mengangkat rahim istrinya dikarenakan waktu itu istrinya terpeleset dikamar mandi dan mengakibatkan rahimnya harus diangkat.
semenjak kelahiran anak ketiganya arlan jarang pulang ke rumah dan melupakan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga di keluarga kecil nya. bayi yang kecil mungil menjadi sasaran kebencian Dahlia arespati yaitu anak ketiganya yang diberi nama Melisa arespati, menurut Dahlia kelahiran Melisa adalah mimpi buruknya dikarenakan setelah kelahiran Melisa Arlan jarang pulang dan melupakan tanggung jawab nya.
7 tahun setelah kelahiran Melisa Arlan tetap membenci dan menyalahkan anak ketiganya.
"Melisaaaaa melisaaaaa"
"iya mama maaf lisa baru selesai mencuci"(kata gadis kecil yang berlari mengikuti arah teriakan seorang ibu)
"Dasar kamu anak sialan dipanggil orang tua lama banget hahhh" (sambil menjambak rambut anaknya)
"aaaa sakit maaa sakittttt lisa tadi sudah bilang tadi Lisa baru selesai cuci baju, sakit maaaaa"
Dahlia melepaskan Jambak kan nya.
"Sekarang pergi kamu ke pasar cari ayah kamu minta uang bulanan anak sialannnn, Listiani kakak kamu kelaparan dari tadi
menangis minta makan cepat pergiiiiiiii"
" kenapa harus lisa lagi ma,lisa cape baru selesai cuci baju dan beres-beres rumah"(sambil nangis memegangi rambutnya)
" hey pembawa sial,kita jadi kelaparan gara-gara kamu semenjak kelahiran kamu ayah jadi jarang pulang jarang ngasih uang, itu semua terjadi karena kamu karena ayah tidak suka dengan kelahiran kamu jadi dia jarang pulang ke rumah dan ikut membenci aku dan Listiani dan mama"(gitani bicara sambil melotot kan mata).
yah, semenjak kelahiran Melisa arlan jadi jarang pulang nafkah pun cuman sedikit yang dia kasih untuk keluarga kecilnya, arlan merasa hanya menghamburkan uang saja dan semenjak itu juga arlan ikut bisnis penjualan anak yang diketuai temannya.
semestinya arlan mempunyai uang banyak karena jadi asisten temannya haryo itu mendapatkan keuntungan besar, tapi uang nya Habis untuk berpesta, Dahlia tidak mengetahui apa pekerjaan suaminya yang dia ketahui suaminya sering ada di pasar, arlan memang sering ke pasar untuk mencari mangsanya untuk dijual.
"ayahhhhhhhh" (teriak gadis cantik umur 7 tahunan yang mempunyai kulit putih sawo matang,bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir mungilnya, namun kecantikannya tertutupi dengan penampilan yang tidak rapi persis seperti anak pengamen.
walaupun Arlan jarang ngasih uang tapi uang yang diberikan nya untuk Dahlia tidak lah kecil,namun Dahlia yang mempunyai sikap iri hati Uang yang diberikan Arlan baginya hanyalah uang kecil.
walaupun Arlan membenci anak-anak nya dia tetap menyayangi Dahlia, dia tidak pulang ke rumah karena rasa kecewa tidak dapat anak laki-laki, tapi walaupun Arlan membenci anak-anak nya Melisa lah anak yang paling dia benci dari ketiga anaknya.
Karena baginya melisa penghalang dia untuk mendapatkan anak laki-laki yang dia inginkan, Karena dialah rahim istrinya harus diangkat.
"Ayahhhh hos hos hos"
Arlan hanya diam tidak menjawab dia cuman melihat anaknya itu.
"ayah tadi mama nyuruh lisa untuk minta uang bulanan ke ayah"
"ini berikan untuk istriku, dan kamu (sambil menjambak rambut anaknya) tidak boleh merasakan hasil uangku ini"(melepaskan Jambakan nya dengan sedikit mendorong lisa.
" terimakasih ayah semoga ayah cepat pulang ke rumah mama merindukan ayah, permisi"
berjalan mundur lalu memutar arah kerumahnya dengan Manahan air matanya, bagi lisa sikap ayah dan mamanya sudah hal biasa yang memperlakukan nya kasar.
bulan berlalu tahun berganti, didepan rumah yang bisa dibilang rumah bagus ada seorang gadis cantik sedang menyapu halaman nya"
"lisaaaaa lisaaaa" panggil seseorang
"Bersambung";)
gadis itu berlari ke arah panggilan seseorang
"iya kak ada apak" (sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang kemerahan)
"Sejak kapan orang rumah memperbolehkan kamu berpenampilan rapih seperti ini hahhhhh sejak kapannnnn anak pembawa siallll" (menekan kata-katanya)
"Mmmmzzzzt maaf kak Aniiii mengapa Lisa tidak boleh berpenampilan seperti ini"(sambil menunjuk dirinya sendiri)
"lho itu cuman pembawa sialll lho gak pantas disamakan sama gue dan kak gitani" (senyum mengejek)
lisa menunduk sambil menangis mendengar perkataan kakak nya yang masih belum berubah dari dlu sampai *sekarang
"kenapa sampai sekarang aku masih disalahkan tuhannnnn atas semua dosa yang tidak pernah aku perbuat, aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan dari rahim mamaaaaa aku tidak pernah mintaaaa tapi kenapa aku yang disalahkan atas semua kejadian yang menimpa mamaaaa*"
(bicara dalam hatinya)
diujung tangga seorang wanita berkepala 40 han yang masih terlihat cantik sedang melihat kejadian itu.
lisa berlari ke kamarnya menangis sejadi-jadinya, dia memukuli dada nya yang benar-benar sesak, betapa tidak adilnya takdir, kenapa seorang bayi kecil sampai sudah 17 tahun disalahkan atas kesalahan yang tidak pernah diperbuatnya.
"hiksss tuhannnn apa salahkuuuu mengapa hidupku seperti iniiiii, aku mau dipeluk mama aku mau disayangi seperti kak gitani dan kak ani, aku juga mauuuuu, kulihat tadi mama ada saat aku dimarahi tapi mama sama saja seperti dulu tidak pernah Sayang pada ku hiksss"
lisa cuman bisa membatin meratapi kehidupan nya.
pagi harinya ditempat pekerjaan Arlan bos nya menerima permintaan dari pembeli mau seorang gadis cantik untuk dia beli, bosnya memerintahkan pada Arlan untuk mencari mangsa gadis cantik.
"Arlan sekarang gadis cantik untuk kita memenuhi keinginan pembeli itu, akan ku kasih keuntungan yang besar untuk mu jika kamu bisa mendapatkan gadis sesuai permintaan pembeli itu".( sang bos tersenyum evil memperlihatkan sisi buruknya, walaupun cukup tampan tapi sikapnya tidak setampan hatinya).
" gadis cantik bossss? itu mudah bos". ( tersenyum penuh maksud).
"jika benar mudah cepat bawa dia sekarang juga arlannn".
" siap bos aku tinggal ke rumah dan ambil salah satu anak gadis ku hahahaha"(tersenyum penuh kepuasan)
prok prokk prokkk
" kau memang seorang ayah yang benar-benar baik arlan kau pantas diberi penghargaan atas kebaikan mu ini hahahaha".
"sekarang pergi pilih anak gadis mu yang paling cantik, ku dengar kau punya 3 anak gadis".(tersenyum evil)
"yah itu benar bos, 3 anak gadis yang tidak bisa diandalkan".(tersenyum kecut)
"Tenang saja arlan sebentar lagi salah satu anak gadis mu itu akan bisa kau andalkan dan menghasilkan uang banyak hahahaha"
Arlan hanya tersenyum kecut sungguh takdir tidak adil baginya karena hanya mempunyai anak gadis saja, yang bisa nya cuman menghambur-hamburkan uang saja.
"hahhh (menghela nafas) yasudah bos saya pamit undur diri".(sambil membungkukkan badan nya lalu meninggalkan ruangan bos nya sekaligus temannya).
"kenapa rasanya hatiku sakit saat membayangkan anak perempuan ku akan dijual, entah apa yang akan diperbuat oleh pembeli itu, hahhhh tidak Arlan lho gak boleh lemah, ketiga anak gadis mu itu hanya membuat lho susah".
(berbicara dalam hatinya lalu meninggalkan markasnya).
Didalam mobil yang ditumpangi arlan yang dikemudikan sandi bawahan arlan, arlan menelepon istrinya.
drtttt drttt drtttt
"siapa sih ganggu bangetttt(mengambil ponselnya yang berdering)
"ahhhhhhhh mas Arlan telepon akuuuu ohhhh ini suatu keajaibannnn, setelah sekian lama mas arlan baru menelepon lagi"(Senyuman dibibir mungil itu tidak pudar - pudar).
drtttt drttt drtttt drttt drtttt
suara telepon membuyarkan rasa senang Dahlia yang mengangkat telepon nya.
ceklek
"hallo mas, ada apa? tumben mas arlan telepon aku lagi aku bahagia banget aku kangen"
"siapkan salah satu anak mu dandani dia secantik dan serapi mungkin, sebentar lagi aku kesana"
"hahhhh(merasa heran sekaligus terkejut) buat apa mas, apa ada seorang pemuda yang ingin meminang anak kita hehe"(sedikit becanda)
"aku ingin menjual salah satu anak mu, anggaplah sebagai balas budi Karena Selama ini aku yang memberi dia makan dan kehidupan yang sepantasnya mereka dapatkan"(tersenyum evil)
"apaaaaaa maksud kamu apa mas,menjual anak kita aaaa gila ini gilaaa walau bagaimanapun mereka anak kita mas"
"Jangan banyak bicara apalagi membantah, aku dan bos ku membutuhkan seorang gadis untuk memenuhi keinginan pembeli"
"hahhhh mak mak sud mas bos menjual? (terkejut) Jangan bilang selama ini pekerjaan mas itu"(tidak dapat meneruskan lagi saking terkejutnya)
"siapkan sekarang beberapa menit lagi aku sampai"(tersenyum penuh kebanggaan dan senyum kegelapan yang menyelimuti)
klik
bunyi itu menyadarkan Dahlia akan keputusan arlan tidak bisa dibantah, Dahlia cepat-cepat berpikir dan akhirnya menemui anak-anaknya,
di ruang tamu.
"gitaniiii Listianiiiiii cepat kalian kesini"(teriak Dahlia penuh kepanikan)
"ada apa mama teriak-teriak kuping ani sakit tau"(manja ani)
"ada kabar buruk ayah kalian akan pulanggg"
"memangnya apa ma bukunya itu kabar baik"(sela ani)
"diam mama belum selesai bicara"(pelotot gitani)
"ahhh sudah kalian jangan bertengkar tolong mama, ayah kalian lagi dijalan mau kesini dan dia akan membawa salah satu dari kalian untuk dia jual"(ucap Dahlia dengan nada khawatir)
"whattttttttttt?"(kaget ani)
sedangkan gitani cuman diam dengan muka datarnya.
"ohhhhh no maaa aku gak mau dijuallll(ucap ani takut)
" mama juga gk sebodoh itu, kalian anak mama yang mama punya, kalian kedua putri mama yang mama sayangi"
"gimana kalo si anak pembawa sial itu saja yang ayah jualllll"(senyum kepuasan terbit dibibir anak manja ani)
"gilaaa anak pembawa siallll itu mana mungkin laku dijual, penampilan nya saja..." (tidak melanjutkan kata-katanya)
" tidak kak aku kemarin melihat anak itu sedikit memoles wajah nya, dan yah anak itu cukup cantik juga aku yakin kalo dia didandani dengan benar dia akan laku dijual"
"hahahaha kalo benar dia benar pergi dari rumah ini aku tidak akan tersaingi lagi, hahhh tidak dipungkiri anak sialan itu cantik melebihi aku dan kak ani,aku benar-benar iri melihat kecantikannya yang alami itu,hahhh memikirkannya saja memuakkan" bicara ani dalam hatinya sambil mendelikan matanya dia benar-benar merasa jengah.
"ide bagussss hahahaha ini bagus kau memang jenius sayang"(mencolek hidung anak kesayangannya itu)
gitani hanya menjadi pendengar saja dia tidak berkata-kata apa.
"Melisaaaaa lisaaaaaaaaa"
bersambung
maaf yah kakak semua alur author mungkin sangat membosankan maklum ini adalah karya pertama author 🤗 jangan lupa like dan komennya 🤗kalo bisa dengan vote nya sekalian hehehe 🤭
salam sayang dari author 🤗
Seorang gadis berlari terbirit-birit mendengarkan namanya dipanggil.
" hos hos hos hos a - ada a - apa mmm ma"(terbata-bata saking capeknya).
"kalian bawa anak ini ke kamar kamu gitani"(ucap dahlia mengacuhkan pertanyaan lisa)
" iya ma"(jawab seorang gadis cantik dengan muka datarnya)
Melisa mengikuti langkah kedua kakaknya matanya berbinar melihat kamar yang elegan bernuansa hitam putih.
"cek cek cekkkk dadar kampungan"(senyum menghina)
"dasar kampungan baru lihat kamar bagus seperti ini yah,oh iya aku lupa kau kan tidur dikamar pembantu yang benar - benar kamar lusuh dan kecil bahkan seekor semut pun tidak mau menginjakkan kaki nya"(tersenyum sinis, betapa menambah kebenciannya ani pada lisa , setelah melihat kecantikan Lisa yang benar-benar bak gadis dari kayangan berbalut baju sederhana mungkin , tapi tidak bisa menutupi kecantikan yang alami itu, malah seakan memberikan kesan gadis lembut.
"tutup mulut mu Listiani"(Jawab gitani yang seakan tidak suka dengan perangai adiknya)
Listiani yang mendengar teguran dari kakak nya itu langsung mengatupkan mulutnya, betapa dia takut dengan kakaknya itu yang selalu bersikap dingin, sedingin kulkas 3 pintu.
"duduk"(suruh gitani pada adik keduanya untuk duduk di meja rias)
"Listiani sekarang ambil baju terbaikmu dan berikan pada anak pembawa sial ini"(ucap Dahlia yang baru datang ke kamar anak pertamanya itu).
"baik ma"
"kehidupan lho mulai sekarang akan lebih menderita setelah lho dijual ayah" (batin ani)
satu tangan cantik nan lembut menyentuh pipi seorang gadis cantik yang memperlihatkan muka polosnya, ada getaran aneh yang menjalar ditubuh gadis polos itu seakan sentuhan itu pernah dia rasakan, tapi ntah kapan dan dimana"
"sekarang kamu dandani anak ini gitani"(senyum Dahlia yang hanya mendapatkan anggukan anak pertamanya)
Gita terus memoles Wajah adiknya itu, setelah lama akhirnya riasan di wajah lisa sudah selesai,gadis cantik yang bertangan lembut itu tersenyum hangat namun cuman dia yang tau karena senyuman itu hampir tidak terlihat, yang bisa melihat hanya author dan kalian reader author 🤭, tangan lembut itu beralih menyisir rambut gadis polos itu, Lisa yang sedang disisir lembut oleh gitani memandang wajah kakaknya itu dia bisa melihat tatapan yang hangat lembut dan sendu, ntah apa yang sedang kakaknya pikirkan.
"nih pakai baju lho uppsss maksud gue baju gue yang gue sumbangkan untuk anak malang"(tersenyum kepuasan)
"Listianiiiiii"(pelotot gitani)
"ihhhh Kaka kenapa sih jadi bentak Aniii, anii kan jadi takuttt kenapa kakak marah saat ani bicara tidak sopan pada anak malang iniiii, sudah 2 kali Kakak bentak ani gara-gara gadis ini" (ucap manja ani)
"diakan sebentar lagi mau dijual kita perlakukan baik dulu, kalau dia nangis nanti bisa luntur make up yang Kaka poleskan ke mukanya sayangkan jika memang seperti itu"(tersenyum kecil)
"yang kakak kamu ucapkan itu benar sayang kakak kamu mana mungkin marah sama kamu sayang gara-gara gadis ini ( bela Dahlia sambil tersenyum pada anak pertamanya yang sudah mulai bijak) kamu benar-benar buat mama bangga gitani"(tersenyum kebanggaan yang hanya mendapatkan respon muka datar dari anaknya itu)
Lisa yang mendengarkannya hanya diam seribu bahasa betapa sakit dan sesak dadanya melihat perlakuan mamanya yang benar pilih kasih padanya dan kakak-kakaknya, dia menghapus cairan bening yang lolos dari pinggiran matanya tanpa dia komandoi.
"sungguh nasibmu sangat baik kak, mendapatkan kasih sayang mama yang benar-benar tulus, sedang aku, hanya malapetaka dimata mama, kata orang anak bungsu selalu jadi anak kesayangan orang tua nya tapi tidak untuk ku yang malah menjadi petaka untuk ku"(lisa hanya bisa melihat sikap dahlia yang penuh kasih sayang pada kakak-kakaknya dari pantulan cermin yang ada dimeja hias itu).
Mata gitani sekilas melihat pada wajah lisa yang benar-benar menyedihkan.
"sebentar, tadi kak gitani bilang harus bersikap baik padaku karena aku mau dijual, astaga ini pendengaran ku yang rusak atau...."(tidak melanjutkan kata-katanya).
"mmm-ma "(ucap lisa terbata-bata).
"apa"(ketus Dahlia)
"tadi kalau Lisa nggak salah dengar kak gitani bilang me-me-mejual li-lisa"
"hahahaha kenapa kamu lisaaaa apa kamu pikir kami mau repot-repot merias kamu untuk kami ajak kamu ke pestaaaa, hahahaha bodoh"(tawa dahlia penuh kesenangan dan cibiran pada anak pembawa sial itu yang benar-benar telmi)
telmi itu singkatan dari kata (telat mikir) yah kakak-kakak ☺️
"sekarang bajumu cepatttt mas arlan sebentar lagi akan menjemputmu"(pelotot Dahlia)
Dahlia dan Listiani keluar dari kamar untuk menjemput kedatangan Arlan diruang tamu.
"ayo"(ucap gitani lembut).
"kak(ratap melisa)ani ani gak mau dijual kak"(lanjut melisa).
"jangan banyak membantah"(ucap gitani penuh penekanan).
gitani membantu Melisa memakai baju yang lebih tepatnya dres selutut berwarna merah muda yang benar-benar cocok dengan kulit adiknya itu.
Pintu masuk terbuka menampilkan pria dewasa berwajah dingin yang mungkin sudah menginjak kepala lima, tapi tetap tidak menutupi ketampanan dan kewibawaannya.
"masss (panggil Dahlia senang sambil menghampiri pria itu).
"mana anakmu yang sudah siap untuk..." (menghentikan ucapannya, matanya tidak sengaja melihat dua pemandangan cantik yang benar-benar memanjakan mata, diujung tangga ada 2 gadis berbeda umur yang satu berwajah dingin dan yang satu lagi berwajah polos,gadis berwajah polos itu lebih cantik melebihi gadis berwajah dingin itu, tatapannya benar-benar teduh).
"apa dia yang akan ku bawa"(melirik dahlia dan setelah itu ke lisa lagi)
"iya mas dialah yang akan kau bawa, anak sialan itu"(ucap dahlia yang sedang melihat kedua anak gadisnya yang ada diujung tangga).
tap tap tap
semua mata kecuali arlan beralih pada sosok pria yang sedang berjalan kearah mereka, Listiani yang melihatnya memperjelas penglihatannya, sungguh pemandangan yang sangat mudarat untuk ditinggalkan, sungguh pesona pria itu benar-benar memanjakan mata.
"bos"(ucap pria itu sambil melirik kearah ujung tangga)
" ketua menyuruh bos untuk segera ke markas membawa...(tidak melanjutkan kata-katanya) ketua bilang pembeli itu sudah diperjalanan ke markas (lanjutnya).
"siapa dia mas"(tanya dahlia)
"saya sandi nyonya bawahannya bos Arlan"(menggantikan jawaban Arlan Karena sandi yakin bosnya tidak akan menjawab pertanyaan dahlia).
" Ouh begitu Yasudah ayo duduk dan kamu juga mas"
"kamu ikut saya"(ucap arlan pada lisa).
"kenapa ayah tidak duduk dulu, setelah sekian lama ayah baru pulang kenapa ayah mau pergi lagi"(ucap geram Listiani yang melihat dahlia di acuhkan arlan).
"kamu tidak pernah berubah Arlan, jika aku sudah bisa menghasilkan uang sendiri akan ku tinggalkan keluarga ini, betapa muak nya aku melihat drama keluarga ini setiap hari "(sinis ani).
melihat Lisa yang tidak bergeming dari tempatnya berdiri Arlan memberi kode pada sandi untuk menyeret lisa.
"ayo nona" ajak sandi (melihat lisa masih tidak beranjak sandi mengandeng lisa dan berjalan mengikuti bos-nya yang sudah diujung pintu keluar).
"ma"(ratap ani pada dahlia).
"tidak papa sayang mungkin ayah lagi repot makanya tidak istirahat dulu disini"
"tapi ma..."
"tidak papa sayang"
gitani yang sudah tidak melihat adiknya yang digandeng sandi bawahan ayah pun kembali ke kamar nya lagi"
dorrrrrrr
suara pintu yang ditutup kencang
brakkkkk
suara tubuh seorang gadis yang terlentang di kasurnya
"hiks hiks hiks hiks aku kakak yang gagallll,aku gak bisa menyelamatkan masa depan adikku sendiriiii icaaa adikku hiks hiks hiks hiks kehidupan ini tidak adil untuk adikkuuuu"
dua belas tahun yang lalu
"aca acaaaa /aka akaaaa"(teriak gadis kecil cantik)
"isa jangan lari-lariiiiiiii(khawatir seorang Kakak yang berumur 6 tahunan)
"iyia ca/iya ka"(cadel anak kecil itu)
"isa tahu kaka sayang banget sama isa, jadi isa harus hati-hati Kakak gak mau isa kenapa-kenapa"(tersenyum lembut)
"bayik ca /baik ka"
seorang ibu paruh baya menghampiri mereka dan memeluk mereka.
"nah gitu doang adik kakak harus selalu akur dan saling menyayangi"(mencium pucuk kepala mereka)
"capi iybu panci isa cama aca ceyayu akyul kok/tapi ibu panti isa sama aka selalu akur kok"
"iya ibu panti tani Sama isa selalu akur ko"
"iya sayang iya"(saling berpelukan)
sekarang
"hiks hiks hiks isa kakak tani kangennnn, kak tani kangen main bareng, bercanda terussss, hiks jika aku boleh meminta aku lebih baik terus kecil biar bisa hidup bareng akur sama isa, gapapa tani hidup di panti jugaaaa bu panti baik sama isa gak seperti mamaaaaa hiksss isaaa"(isak tangis gitani)
semenjak melahirkan anak ketiganya dahlia menitipkan gitani dan anak ketiganya pada ibu panti yang mengurus dahlia dulu sebelum menikah dengan Arlan, dikarenakan waktu itu dahlia memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil dia tidak bisa mengurus anak-anak nya karena dahlia tidak dibantu oleh arlan dan dirumahnya juga tidak ada pembantu.
waktu itu umur gitani masih 3 tahun sedangkan anak ketiganya masih bayi merah yang belum dikasih nama,nama melisa itu nama pemberian ibu panti.
"maafkan kak tani isaaa selama ini kak tani jahat sama isa, tapi kak tani terpaksa,kak tani tidak tahu harus gimana hiksss mama kita tidak menerima kehadiran kamu saaa, tapi kak tani janji saat nanti kak tani sudah sukses kak tani akan mencari kamu dan bawa kamu dari pembeli itu kita hidup seperti dulu lagi, selalu bersamaaaa hiksss isa adikku"
gitani dikenal seorang yang dingin bahkan terhadap keluarganya sendiri, tapi sebenarnya gitani atau yang sering dipanggil tani oleh ibu panti dan lisa kecil itu gadis lembut dan lemah, setiap hari dia selalu melihat bahkan harus pura-pura menyakiti adik kesayangannya disitulah sikap dinginnya mulai tumbuh, Karena tidak mau menyakiti adiknya atau isa tani akhirnya pura-pura bersikap dingin seolah tidak peduli dengan urusan orang lain untuk menghindari menyakiti isa tani juga jarang ada di rumah, tani sebenarnya sangat menyayangi lisa, waktu mereka ada di panti tani lah yang selalu merawat adiknya itu, mamanya tidak pernah menjenguk mereka jikapun mama nya kangen selalu menyuruh sopirnya untuk menjemput tani dari panti asuhan dibawa nginap beberapa hari dirumahnya setelah itu tani dikembalikan ke panti lagi.
setelah berumur 7 tahun waktu nya sekolah barulah tani kembali kerumahnya, waktu itu tani pulang dijemput sopir dan saat sampai di rumah.
"mamaaaa mamaaa"(teriak gitani kecil)
"mama kemana yaaaa,kok dirumah sepi banget ani juga gak adaaa, apa mama dan ani lagi keluar yah, tapi kalo keluar pak sopir seharusnya ikut tapi pak sopir baru jemput aku, berati mama ada di rumah, nanti kalo ketemu mama aku akan minta isa juga dibawa ke sini,aku tidak bisa hidup tanpak isa, lagi pula aku dan ani tidak dekat "(pikir gitani kecil)
"mama mama mamaa"(teriak gitani)
gitani akhirnya mencari ke kamar mamanya tapi tidak ada siapapun setelah itu pergi ke kamar Listiani dibibir pintu gitani mendengar percakapan mama dan Listiani.
"ma apa benar kak gitani sekarang akan tinggal disini selamanya ma"(tanya Listiani kecil)
"iya sayang, kakak kamu sekarang lagi dijemput pak sopir"(ucap lembut dahlia)
"horeeeeee akhirnya aku bisa main bareng kak tani selamanyaaaaa, mama tau ani selalu iri saat kak gitani menceritakan kalau dia dan lisa suka main bareng di panti, ani juga mau Seperti lisaa ma"(ucap polos anak itu)
"tidakkkk kamu tidak boleh Seperti anak sialan ituuuu anak itu bukan anak mama dan bukan saudara mu, gitani lah satu-satunya saudara kamu, lisa hanya anak pembawa sial, jika nanti dia sudah berumur 7 tahun dan kembali ke rumah kita perlakukan seperti pembantu tidak berguna karena gadis itu tidak berguna sama saja seperti pembantu"(ucap dahlia berapi-api)
"jadi selama ini mama tidak sayang sama lisa, apa mama benci lisa seperti aku membencinya"(dahlia hanya mengangguk)
gitani yang mendengarnya mengepalkan tangan.....
bersambung
maaf yah kakak semua alur author mungkin sangat membosankan maklum ini adalah karya pertama author 🤗 jangan lupa like dan komennya 🤗kalo bisa dengan vote nya sekalian hehehe 🤭
salam sayang dari author 🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!