NovelToon NovelToon

Perjodohan Rahasia

Bimbang

Cup

Satu buah kecupan mendarat di pipi seorang gadis cantik yang sedang duduk termenung menunggu seseorang di koridor sekolah.

Dan ia tau, siapa pelaku dari pencurian ciuman itu tanpa permisi.

Sudah biasa, sudah terbiasa dilakukan oleh pria yang sudah menjadi pacar orang, iya...pacar orang....bukan pacarnya.

"Maaf Ve....aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang, pulang sendiri ya??", ucap nya dengan tersenyum manis.

Sesekali pria itu mencubit hidung mancung Velia, yang membuat gadis itu memukul lengan karena kesal.

"Hmmm iya,"

Hanya itu yang bisa diucapkan oleh Velia, ia tidak bilang tidak ataupun merengek minta ikut kencan nya, tidak!!!

"Sekali maaf ya, aku mau nganterin Meli ke mall. By Veli".

Velia menatap pria yang baru saja bersama nya, dan kini pria itu sudah bersama dengan pacarnya, kemudian gadis itu menghela nafas panjang. Ia tidak menyangka, jika akan jatuh cinta dengan teman yang mungkin sudah dianggap saudara sendiri.

Velia Putri Aditya, anak dari Cesa Aditya yang sudah berteman sejak kecil dengan si kembar Bara dan Brisa Buminegara..

Yah, ke-tiga nya sudah akrab sejak dalam kandungan, sama halnya dengan kedua orang tuanya dulu, begitu juga dengan sekarang, anak anaknya.

Dan sayang sekali, pertemanan yang terjalin lama, menumbuhkan benih benih cinta di dalam diri Velia, ya hanya Velia yang mencinta Bara, sedangkan Bara hanya menganggap Velia sebagai adeknya sendiri, seperti hal nya dengan Brisa.

Velia masih menatap ke depan, tepat nya ke arah pria tampan dengan sejuta pesonanya itu, dan di sana pria itu sedang tersenyum manis dengan tangannya menggandeng tangan pacarnya dengan mesra. Amelia...gadis cantik yang sudah di pacari Bara selama dua tahun ini.

Velia menggeleng, menatap kedua orang yang sudah masuk ke dalam mobil. Ia tidak bisa menghancurkan hubungan keduanya, karena mereka berdua sama sama saling mencintai.

Apabila Amelia mempunyai kelebihan yang ia sendiri tidak punya, jadi tidak.bisa di tikung.

Dan ia pun tidak bisa egois karena memikirkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan perasaan Bara yang sudah menyayangi seperti rasa sayangnya kepada Brisa, adek kandungnya.

"Haruskah aku merebut kamu dari nya Ba?"

"Tidak!! bukan itu yang aku mau, aku sayang kamu, tetapi aku yakin kalau hatimu tidak untukku, tetapi untuk Amelia, gadis cantik yang sudah singgah di dalam hati mu sejak lama."

Berkali kali Velia mencoba sadar akan dirinya siapa, siapa dirinya di mata Bara. Kemesraan dan rasa sayang yang ditunjukkan oleh Bara padanya, bukan karena Bara mencintai nya, tetapi karena tulus dan murni sebagai saudara saja, tidak lebih.

"Jangan hancurkan hubungan mereka Ve, jangan!!"

"Tapi perjodohan kalian bagaimana??"

Suara suara yang tidak selaras itu selalu membuat Velia bingung dan dilema, di satu sisi ia tidak ingin mengecewakan Papah, Mommy dan Daddy, tetapi disisi lain, perasaan Bara lebih penting dibandingkan dengan semuanya.

"Bagaimana kalau aku menyetujui perjodohan ini?? akankah Bara menerima ku?? atau malahan membenci ku??"

"Tidak......!!!"

"Sekali lagi, aku tidak boleh egois...."

"Dan kamu bisa Ve, kamu bisa tolak Perjodohan ini, lagian Bara tidak tau kan??"

Dan biarlah ini hanya menjadi rahasia, rahasia diantara orang orang yang mengetahui nya,.perjodohan rahasia antar Velia dan Bara, dan biarlah Bara bahagia dengan pilihannya.

Dan Velia akhirnya meninggalkan lobi sekolah, ia memutuskan untuk naik taxi saja, itu sudah biasa....kalau Bara tidak bisa mengantarkan pulang, Ve memilih untuk naik taxi, dan tidak menghubungi Papah Cesa., tidak ingin mengganggu Papah nya bekerja.

Velia melangkahkan kakinya,, ia ingin menyetop taxi di depan sekolah saja, karena masih juga jam segini, jadinya mencari taxi tidak sulit, kalau tidak ada, naik angkot pun bisa, Ve bukan tipe gadis yang ribet, yang harus dengan ini dan tidak dengan itu, simpel yang penting efektif dan efisien.

"Bareng aku aja Ve!"

Velia menoleh ke belakang, dan dilihatnya Brisa sudah mendekati nya.

"Yuk!!"

Tanpa bisa berkata apa apa lagi, karena tangan Brisa sudah lebih dulu menarik tangan Velia, yang akhirnya, mau tidak mau Velia nurut dengan Brisa, saudara kembar dari Bara, yang usianya satu tahun lebih tua dari Velia.

Brisa menggandeng tangan Veli , seperti nya gadis itu tau kalau Velia ingin menolak,, kemudian mereka berdua masuk ke dalam sebuah mobil yang memang sudah menunggu nya sedari tadi.

"Jangan memikirkan Bara. Dia memang begitu."

Brisa tau apa yang dipikirkan oleh Velia, dan Brisa juga tau kalau teman nya itu juga menyukai kembaran, semua..Mbida dilihat dari mata Veli, meskipun tidak mengatakan , tetapi...bisa dilihat dan dirasakan, apalagi Velia sudah berteman sejak kecil, sudah biasa berbagi suka dan duka.

Baik Brisa maupun Bara memang tidak ada yang tau tentang perjodohan antara Bara dengan Velia, Mommy Cherry dan Daddy Brylli memang sengaja merahasiakan dulu kepada anak anaknya, begitu juga dengan Papah Cesa, yang sebetulnya tidak ingin mengatakan kepada Velia secepat ini, tetapi...melihat kedekatan Velia dengan pria yang seumuran dengan putrinya, membuat Papah Cesa jadi ketar ketir, dirinya tidak mau melanggar janji nya kepada Brylli, yang akan menjodohkan putri nya dengan putra nya. Padahal tak tau saja,.kalau putra Brylli sudah mempunyai pacar.

Veli tersenyum getir, bagaimana ia tidak memikirkan Bara sementara tadi malam saja ia dan Papah Cesa baru membicarakan tentang mereka berdua.

Tentang Bara dan dirinya, tentang perjodohan Bara dengan nya...

Ah... tidak!!

Lagi lagi Velia menggeleng, seakan akan takdir tidak berpihak padanya dan hanya mempermainkan perasaan nya saja, entahlah...

"Kenapa??"

"Gak kenapa kenapa Ca.", jawab Velia sedikit ragu.

"Kalau ada apa apa cerita, kita sudah terbiasa cerita sejak kecil, tanpa ada yang ditutup-tutupi."

"Pasti Ca."

Velia masih terdiam, padahal Brisa sedari tadi bercerita tentang semua yang terjadi di kelasnya, namun...Ve hanya sesekali menanggapi, dan selebihnya hanya menjadi penggemar setia saja.

"Langsung ke rumah Pak.", ucap Brisa pada Pak supir.

"Ke rumah??"

"Kamu lupa, kalau siang ini Mommy ngajakin kita makan siang bareng,??"

"Astaga....aku lupa!!"

Velia menepuk keningnya sendiri, ia benar-benar lupa gara gara ucapan Papah nya semalam, dan juga Gery yang terus terusan mengejar nya, ditambah dengan perasaan nya kepada Bara..membuat gadis itu lupa kalau ada acara di rumah Mommy Cherry.

"Makanya jangan mikirin Gery terus."

"Apa apaan sih.!!"

"Gery baik loh Ve, terima saja.... daripada kamu mikirin Bara."

Deg

'Apa Brisa tau?? kalau aku...?'

Mendengar ucapan dari Brisa, Velia langsung saja menoleh.. menatap tajam ke arah Brisa, takut saja jika saudara kembar Bara itu tau kalau ia mencintai Bara.

Bagaimana Dengan Bara

"Jangan menatap ku seperti itu.!!"

Brisa seakan akan tau kalau Velia menatap nya dengan penuh arti, padahal gadis itu hanya menebak nebak apa yang sebenernya ada di dalam hati nya , yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

"Enggak, kamu cantik.", ucapnya asal, dengan sesekali mere_mas rok nya.

"Kan memang dari dulu, kamu juga Ve."

Mereka berdua malahan saling memuji, padahal Velia sudah tidak nyaman, takut kalau saudara kembar Bara tau tentang perasaan nya.

'Aku tau Ve, apa yang kamu rasakan?? tapi....aku harap kamu bisa melupakan Bara, dia hanya anggap kamu sebagai adeknya saja, tidak lebih.'

Brisa hanya mampu tertawa, bukan menertawakan sikap bodoh Velia, tetapi menertawakan tingkah Ve yang sudah mulai ngoceh ngoceh setelah diam sesaat. dan terdiam dengan batinnya yang terus bergejolak, ia sendiri tau kalau Velia menyukai kembaran nya, tetapi....Brisa juga tau kalau Bara tidak ada rasa dengan Velia, kecuali rasa sayang nya sebagai adek.

"Loh, Daddy juga sudah pulang, tumben Ca??"

Mereka sudah berada di halaman rumah Daddy Brylli, dan begitu terkejut nya ketika melihat sebuah mobil mewah sudah berada di sana.

Brisa melihat ke depan, ia pun mengangguk, karena melihat mobil Daddy nya yang sudah terparkir rapi di sebelah ujung, dan bisa dipastikan kalau tidak akan kembali ke kantor lagi.

'Ada apa ini?? kenapa aku deg deg an ya??'

Dua gadis cantik langsung keluar dari mobil, karena sepertinya kedua orang tuanya sudah menunggu untuk makan siang, walaupun sudah terlewat, tetap seperti nya bukan hanya makan siang saja.

"Assalamualaikum"

Ucap salam kedua gadis itu bersamaan, dan melangkah kan kakinya untuk masuk ke rumah, mengalami Mommy dan Daddy yang memang benar sudah menunggu nya.

"Waalaikumsalam?"

"Bara mana??"

Tanya Mommy Cherry ketika melihat hanya ada dua gadis cantik saja, sedangkan jagoan nya tidak kelihatan nya.

Padahal biasanya mereka pergi bertiga, dan juga main bareng, tak jarang juga Velia nginep di rumah Mommy Cherry, ataupun gantinya Brisa yang nginep di rumah Papah Cesa.

"Bara pergi sama..----"

Brisa ingin mengatakan yang sebenarnya, kalua Bara pergi Amelia atau biasa di panggil Meli, tetapi..... Velia lebih dulu memotong ucapan nya.

"Ke mall Mom, nganterin Tio beli sepatu.", ucap Velia cepat, langsung memotong ucapan Brisa.

Brisa menoleh ke arah Velia, 'Kenapa kamu berbohong Ve.', batin Brisa dengan melirik ke arah Velia.

'Maaf Mom, tapi aku gak sebenernya bohong, kan Bara memang sedang di mall nganterin seseorang tetapi bukan Tio.'

"Anak itu.",

Mommy Cherry mencebik kesal, kemudian menatap ke arah Daddy Brylli yang mengedikkan bahunya. Padahal akan ada sesuatu yang harus disampaikan nya, tetapi malahan putra sulung nya itu pergi begitu saja.

Ya, ini memang salahnya.... belum memberikan penjelasan kepada Bara, hanya meminta untuk makan siang di rumah saja, tetapi tidak mengutarakan apa maksud nya.

"Makan dulu saja.",

'Saja?? apa memang ada sesuatu yang mau dikatakan?'

'Hati Velia sudah bertanya tanya.'

Brisa dan Velia mencuci tangan dan kakinya duku, setelah itu gabung di meja makan, kalau Brisa ia langsung ganti baju, tetapi Velia....ia tidak ingin berlama lama di rumah ini, apalagi dirinya baru saja mendengar sesuatu yang sangat bertolak dengan batinnya, dan akan sebisa mungkin untuk menghindari.

"Gak ganti baju Ve,, nginep sini saja. Besok libur.",

Velia menatap Brisa, ia pun tersenyum, tetapi kemudian langsung menggeleng, "Lain kali saja, kasihan Papah kalau aku tinggal tiap Minggunya."

Dan itu hanya alasan saja , padahal jelas jelas ia ingin menghindari Bara, dengan tidak sering sering berada di rumah ini, apalagi menginap..

Yah sejak semalam Papah Cesa mengatakan sesuatu padanya, ia sudah memutuskan untuk menghindari Bara, ia lebih baik mengorbankan dirinya, daripada cinta Bara.

Flashback On.

"Ve, Papah boleh masuk."

Papah Cesa yang sudah berada di depan pintu dan melihat pintu kamar putrinya tidak tertutup rapat, beliau pun melihat ke dalam, dan ternyata Velia belum tidur dan masih belajar.

"Masuk Pah."

Velia menutup buku nya dan memasukkan ke dalam laci, karena sedari tadi ia tidak belajar tetapi menulis di buku diary nya, mencurahkan perasaan nya kepada seseorang yang tidak mungkin akan terbalas cintanya.

"Papah boleh bicara??"

Tanya Papah Cesa yang sudah melihat Velia menutup bukunya dan memasukkan ke dalam laci, sempat pria dewasa itu melihat sampul nya, tetapi....ia tidak akan bertanya lebih jauh lagi.

"Bicara apa Pah??"

Cesa mengambil kursi, ia kemudian duduk di sebelah Velia, pria dewasa itu lalu menghela nafas panjang, seperti akan menghabiskan banyak oksigen untuk membicarakan ini semua.

"Kamu ada hubungan apa dengan Gery?", tanya Papah Cesa lembut.

Bukan tanpa alasan Papah Cesa menanyakan itu, tetapi ia sudah berulang kali melihat anak semata wayangnya itu di antar dan bahkan juga di jemput dengan teman nya yang bernama Gery.

"Aku ....."

Velia belum berani menjawab, lagipula ia juga belum tau apa yang dimaksud dari pembicaraan ini, karena ini semata-mata bukan tentang Gery, tetapi....ada yang lain.

"Papah tidak melarang kamu berteman dengan Gery, Papah juga kenal Gery, kenal juga dengan orang tuanya, tetapi......"

Cesa menghentikan ucapannya sejenak, ia kembali mengambil nafas, dan membuang nya.

'Haruskah aku mengatakan malam ini?? tetapi....apa Ve bisa menerima nya??'

"Tetapi apa Pah??"

Velia sudah mulai curiga, ia melihat mata Papahnya yang sangat aneh dan penuh dengan sesuatu yang dipendam nya.

"Kamu dan Bara susah di jodohkan sejak kecil, sejak kalian sudah bisa berjalan dan main bareng."

Deg

Velia memegang d@danya, ucapan dari Papah nya membuat jantung nya berdetak kencang seketika.

Haruskah Velia senang?? atau harus bersedih??

'Lelucon apalagi yang aku terima ini?? di saat aku mendengar kalau Aku dan Bara memang sudah dijodohkan, tetapi....aku tau sendiri kalau Bara mencintai perempuan lain??'

'Oh Tuhan, haruskah aku bahagia?? atau aku akan menderita??'

"Apa Pah, dijodohkan??", tanya Velia dengan nada yang sedikit agak meninggi, sungguh ia juga kaget mendengar ucapan dari Papah Cesa.

"Iya Ve, dan Papah minta kamu putusin Gery. Walaupun kamu dan Bara tidak akan menikah cepat, tetapi....Papah dan Daddy Brylli sudah menjodohkan kalian berdua."

Papah Cesa sebenarnya juga ragu untuk mengatakan ini kepada Velia, tetapi.... sebelum Velia terlanjur jatuh cinta yang semakin dalam dengan Gery, lebih baik Ve mengakhiri nya.

Velia menggeleng, lagi lagi ia harus berperang dengan perasaan nya, ia tidak boleh egois, dan akan meminta untuk dibatalkan perjodohan nya dengan Bara.

Misalkan Ve menerima, tetapi bagaimana dengan Bara??

Apakah Bara juga mau?? apakah Bara tidak akan membencinya??

Bertepuk Sebelah Tangan

Masih Flashback On.

Velia terdiam, ia belum memberikan jawaban apa apa kepada Papah Cesa, karena Ve tau kalau sang Papah membutuhkan jawaban nya malam ini, bukan jawaban menerima perjodohan dengan Bara tetapi menanti jawaban dari Ve tentang Gery.

Kalau soal Bara, Papah Cesa tidak perlu bertanya lagi, karena sudah diputuskan dari dulu.

"Velia tidak bisa menerima perjodohan ini Pah."

Akhirnya beberapa kalimat lolos dari bibir Ve. Walaupun hatinya ingin sekali bilang iya, tetapi....ia masih mempertimbangkan Bara.

Tidak mungkin ia menjalani hubungan tanpa cinta, bukan Ve tidak mencintai Bara, tetapi Bara yang tidak mencintai nya, apalagi sudah jelas jika Bara mencintai wanita lain.

Apa jadinya kalau ia menerima perjodohan ini?? tidak!!

"Kenapa?? karena Gery??"

Deg

'Maaf Pah, jika aku harus bohong.'

"Salah satu nya Pah, bukan karena Gery saja. Tetapi Bara juga sudah mempunyai pacar, dan dia sayang banget dengan pacar nya."

Ucap Ve akhirnya jujur, dan itu lebih baik daripada ia harus menerima perjodohan dengan Bara, tidak!!!

"Kamu juga?? kamu juga cinta dengan Gery??"

'Apa yang harus aku katakan, sedangkan aku dan Gery saja tidak pacaran. Tapi, daripada hanya Bara yang di salahkan.'

"Iya Pah, Ve mencintai Gery, dan Bara juga mencintai Meli, kita berdua sudah mempunyai pacar masing-masing Pah."

'Kenapa kamu harus berbohong Ve? apa yang sebenernya terjadi??', batin Papah Cesa.

'Maaf Pah, maaf sekali lagi. Aku terpaksa melakukan ini.'

Papah Cesa memijat keningnya, ia tiba tiba pusing melanda diri nya.

"Pah ... dibatalkan saja ya?? kita tidak akan bahagia jika bersama, karena aku hanya menganggap Bara sebagai Kakakku sendiri Pah, begitu juga dengan Bara...yang sudah menganggap aku sebagai adek nya."

Velia berusaha membatalkan Perjodohan rahasia ini, lagi lagi semua karena Bara, ia tidak mungkin merebut Bara dari pacar nya.

"Tapi...."

"Pah....Ve mohon, lagipula Bara juga tidak tau kan?? anggap saja perjodohan rahasia ini tidak ada."

Papah Cesa menggelengkan kepalanya, mana bisa seperti itu, bagaimana ia menjelaskan dengan Brylli??

"Papah tidak enak dengan Daddy Brylli, beliau sudah banyak membantu keluarga kita."

"Ve tau, tetapi tidak juga mengorbankan kebahagiaan Ve dan Bara, Pah??"

'Bukan kebahagiaan aku, tetapi kebahagiaan Bara, Pah....aku tidak mungkin melakukan itu.'

"Ve mohon Pah, kali ini saja., turuti apa mau Ve. Bukankah selama ini Ve sudah menuruti keinginan Papah?? dan Ve hanya minta satu ini, tolong batalkan perjodohan rahasia ini."

"Pah....."

Papah Cesa terdiam, tidak tau harus mengatakan apa dan bagaimana, ia bingung dengan anak nya sendiri.

"Papah tanya sekali lagi, sebelum Papah memutuskan sesuatu. Dan, Papah harap, kamu jujur Ve.", Velia mengangguk.

"Kamu mencintai Bara??"

Deg

'Pertanyaan itu, aku tidak ingin mendengar nya.'

"Tidak Pah, Aku tidak mencintai Bara.", jawab Ve dengan memejamkan matanya, ia kemudian mengalihkan pandangan matanya ke arah lain, karena satu bulir air mata lolos begitu saja."

Papah Cesa memegang pundak Velia, "Baiklah, besok Papah akan bicarakan dengan Daddy Brylli, semoga keputusan yang kamu ambil tepat sayank."

"Tentu Pah, makasih."

Flashback Off.

"Makan Ve."

Mommy Cherry membuyarkan lamunan Ve, beliau melihat Ve tidak makan tetapi malahan melamun saja.

"Iya Mom."

Velia akhirnya makan dengan perasaan yang tidak menentu, antara bingung dan tidak enak, apalagi tatapan mata Mommy Cheryy dengan Daddy Brylli begitu tajam.

Dsn akhirnya, makan siang pun selesai, seperti biasa , setelah membantu Mommy nya, Brisa langsung ke kamar.

"Vee, mau main di kamar aku dulu, atau langsung pulang??"

"Langsung saja ya Ca, mau main ke kantor Papah, kapan kapan saja ke kamar kamu."

"Oke, aku masuk ya?? kalau berubah pikiran masuk saja ke kamar ku."

"Iya."

Brisa masuk ke dalam kamar, tetapi Ve masih membantu Mommy Cherry di dapur, sembari menunggu Pak supir selesai makan siang, karena dia akan mengantarkan Vee pulang.

"Vee bisa ikut Mommy sebentar."

Vee mengangguk, ia rasa ada sesuatu yang Mommy mau sampaikan, begitu juga dengan Vee yang ingin mengucapkan sesuatu.

Vee mengikuti Mommy Cheryy, tentunya berjalan ke sebuah ruangan kerjanya Daddy Brylli, dan benar saja, ketika sampai di sana, Daddy sudah duduk di kursi kebesarannya, tentunya menunggu kedatangan Vee.

"Duduk sayank, jangan takut."

Vee dan Mommy Cheryy duduk di sofa, sementara Daddy berdiri dan ikut menghampiri nya.

"Tadi Papah kamu nemuin Daddy, dan dia bicara tentang kamu yang ingin membatalkan Perjodohan dengan Bara, apakah benar nak??"

'Tuh kan?? ujung ujungnya itu kan??'

"Benar Dad, maaf."

Jawab Vee dengan menundukkan kepala nya, jujur ia tidak bisa menghadapi Mommy dan Daddy nya.

"Kenapa sayank??"

Mommy Cheryy angkat bicara, bingung juga dengan tindakan Vee, padahal ia yakin kalau Vee mencintai Bara, tetapi kenapa malahan membatalkan nya.

"Vee sudah mempunyai pacar Mom, maaf....Vee pikir juga, Vee dan Bara tidak saling cinta dan Vee sudah menganggap Bara seperti kakak aku sendiri, begitu juga dengan Bara."

'Seperti apa yang di bilang Cesa.'

"Bukan karena Bara yang sudah punya pacar,??"

Jlebb

'Aku harus jawab apa??'

"Aku......"

"Daddy dan Mommy tau, bahkan kami tau kalau kamu bohong dengan Papah kamu. Kamu lupa, kalau kami sudah kenal kamu lama di bandingkan dengan kamu dengan Papah kamu."

"Kamu belum punya pacar kan?? dan memang sengaja menolak perjodohan ini demi Bara??"

Deg

'Mengapa begini??'

"Dad, aku......."

"Kamu mencintai Bara, tetapi Bara mencintai perempuan lain?? dan kamu yang berkorban??", tanya Daddy Brylli serius, ia sudah tau yang sebenarnya.

Tidak ada jawaban dari Velia, gadis itu menundukkan kepalanya, dengan tangannya mere_mas rok nya.

"Mom, Dad....aku mohon, batalkan perjodohan ini ya?? dan aku minta Mommy dan Daddy rahasiakan dari Bara, kalau aku dan dia dijodohkan."

Mommy menggeleng, seperti nya tidak setuju dengan ucapan Velia, dan Vee pun tau.

"Mom, Dad please!!... kita tidak mungkin menjalani hubungan tanpa cinta, jadi aku mohon, batalkan Perjodohan ini. Apalagi seperti yang Mommy katakan, kalau Bara susah punya pacar, dan tentunya Mommy tau, kalau Bara juga sangat mencintai pacar nya."

Daddy dan Mommy saling pandang, sungguh berat rasanya, padahal Vee sudah dianggap sebagai keluarga nya sendiri, dan akan mengikat nya hingga menjadi bagian dari Keluarga Buminegara sepenuh nya dan selama nya, tetapi.....

"Daddy ikutin apa mau kau Vee, tetapi jika besok kalian memang berjodoh, Daddy minta , kamu harus menerimanya."

"Iya Dad."

"Dan Mommy minta, kamu jangan menghindari Mommy dan Daddy, dan Mommy harap kamu masih mau bermain dan nginep di sini."

"Iya Mom."

'Tapi gak janji.'

"Aku juga minta , Mommy dan Daddy tetap merahasiakan ini semua dari Bara, Perjodohan rahasia ini, dia tidak boleh tau."

Mommy dan Daddy hanya mengangguk, sebenarnya juga berat, tetapi apa yang dikatakan Vee ada benarnya juga, tidak bisa menjalani sebuah hubungan tanpa cinta, apalagi cinta bertepuk sebelah tangan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!