NovelToon NovelToon

Sasha & Allegra

PATAH HATI

"Ini adalah Neeta, calon tunanganku."

"Acara pertunangan Alle dan Neeta akan digelar minggu depan. Semoga semuanya bisa datang."

"Ish!" Sasha melemparkan undangan di tangannya dengan frustasi, lalu gadis itu kembali mondar-mandir di dalam kamar seolah tidak tahu harus berbuat apa.

Gadis dua puluh dua tahun itu kembali memungut undangan yang tadi ia lempar, lalu membaca nama dua sejoli yang tertera di undangan tersebut.

Allegra Arthurian Kyler dan Janeeta!

Sasha menghela nafas panjang, lalu meraih bantal sofa, dan memeluk benda itu dengan sedih.

"Aku pikir kamu mencintaiku, Alle!" Gumam Sasha lirih seraya berurai airmata.

"Kenapa kamu malah bertunangan dengan gadis lain dan tidak melamarku?" Sasha menghapus kasar airmatanya.

"Aku mencintaimu, Alle!" Isak Sasha seraya kembali melemparkan undangan pertunangan Alle dan Neeta ke sembarang arah.

"Kau keterlaluan!"

"Aku membencimu!"

Beberapa tahun sebelumnya....

"Ya ampun!" Decak seorang pemuda yang tak sengaja Sasha tabrak,hingga minuman di tangan Sasha tumpah dan mengotori kemeja pemuda tersebut.

"Maaf!" Cicit Sasha yang segera berusaha membersihkan kemeja pemuda tersebut.

"Kenapa malah meratakannya?"protes pemuda berkemeja putih tersebut.

Ya, semua orang memang memakai dresscode putih malam ini di acara anniversary pernikahan Uncle Sean dan Aunty Rachel.

"Lalu aku harus bagaimana? Mau ke kamar mandi dan aku bantu bersihkan?" Tawar Sasha yang langsung membuat pemuda itu mengulurkan tangannya, lalu mengangkat dagu Sasha. Terang saja hal itu langsung membuat Sasha kaget dan tak menyangka.

Dia mau apa?

Mencium Sasha?

"Siapa namamu?" Tanya pemuda itu seraya menatap penasaran pada Sasha yang terlihat gugup.

"Sa-"

"Sasha!" Jawab Sasha tergagap.

"Maksudku, namaku Shabrina, tapi biasa dipanggil Sasha," ujar Sasha lagi yang masih tergagap.

"Shabrina. Seperti pernah dengar." Pemuda itu terlihat mengingat-ingat.

"Abang ngapain liatin Sasha sampai begitu? Mana pegang-pegang lagi." Tegur Jasmine yang langsung membuat Sasha menjaga jarak dari pemuda yang dipanggil abang oleh Jasmine tersebut.

Jasmine adalah anak bungsu Uncle Sean dan Aunty Rachel yang kebetulan juga seusia dengan Sasha dan mereka satu sekolah juga. Tahun ini Sasha dan Jasmine sama-sama sedang kuliah semester enam di universitas yang sama, meskipun keduanya mengambil jurusan berbeda.

"Kamu kenal?" Tanya pemuda tadi pada Jasmine.

"Iya ini kan anaknya Aunty Ghea dan Uncle Alvin," jelas Jasmine pada pemuda tersebut.

"Masa, sih? Kok cantik?" Pemuda itu mengerling nakal ke arah Sasha yang wajahnya langsung bersemu merah.

"Dia siapa memangnya, Jasmine?" Tanya Sasha akhirnya yang sejak tadi belum tahu siapa pemuda tampan yang dipanggil Abang oleh Jasmine tersebut.

"Abang Alle! Kamu lupa?" Jelas Jasmine yang langsung membuat kedua mata Sasha membelalak.

"Abang Alle? Maksudnya abang kamu yang sekolah di luar negeri itu?" Tanya Sasha memastikan.

"Iya!"

"Kenapa? Naksir? Atau terpesona?" Goda Alle pada Sasha yang langsung salah tingkah.

"Mana ada! Kita kan sepupuan!" Sergah Sasha masih sambil memperhatikan wajah Alle.

Ini memang kali pertama Sasha bertemu Allegra saat ia beranjak remaja karena Allegra sekolah dan tinggal di luar negeri selama ini.

"Iya, Bang! Sasha ini sepupu kita! Jadi jangan naksir, ya!" Jasmine memperingatkan sang abang.

"Sepupu dari jalur mana? Aku bingung." Alle garuk-garuk kepala.

"Sepupu satu buyut!" Jawab Sasha cepat.

"Mami sama Aunty Ghea kan sepupuan. Trus Oma Eve sama Opa Bian kakak adik," Jasmine menerangkan panjang lebar dan Alle kembali garuk-garuk kepala.

"Begitu, ya!"

"Baru tahu kalau punya sepupu secantik ini," gumam Allegra lagi seraya menatap genit ke arah Sasha.

"Makanya, sering-sering pulang dan jangan kebanyakan main di luar negeri!" Celetuk Jasmine sedikit mencibir pada sang abang yang usianya selisih enam tahun tersebut.

"Siapa yang main? Kan kuliah," kilah Allegra mencari alasan.

"Iya!" Jasmine masih mencibir.

"Trus Abang kamu yang gendut berkacamata itu mana? Kok nggak kelihatan?" Tanya Alle selanjutnya pada Sasha yang langsung membuat raut wajah gadis itu berubah sendu.

"Abang Ethan masih mengejar mimpinya," jawab Sasha lirih. Sasha sendiri juga tidak tahu abang Ethan sekarang dimana. Sejak pergi dari rumah beberapa tahun yang lalu, Abang Ethan tak pernah ada kabar lagi. Sasha juga tak berani bertanya pada Mom Ghea atau Dad Alvin karena kedua orangtuanya itu pasti akan langsung sedih.

"Kuliah di luar negeri juga?" Tanya Allegra menerka-nerka.

"Di luar kota lebih tepatnya," Sasha mengoreksi. Padahal luar kota mana, Sasha juga tidak tahu.

"O. Nggak pulang?" Tanya Allegra lagi dan Sasha hanya menggeleng sekaligus tersenyum sendu.

"Trus kenapa sedih? Kangen sama abang kamu? Siapa namanya?" Allegra terlihat mengingat-ingat.

"Abang Ethan!" Sahut Sasha cepat.

"Nah, iya! Kangen sama Ethan? Video call kan bisa!" Allegra memberikan solusi dan Sasha lagi-lagi hanya tersenyum kecut. Bagaimana mau video call jika kontak Abang Ethan saja Sasha tidak tahu.

"Eh, trus tadi katanya mau bantu membersihkan kemejaku. Jadi, kan? Ayo!" Allegra tiba-tiba sudah menarik lengan Sasha dan mengajak gadis itu menuju ke arah toilet.

"Bang! Sasha mau dibawa kemana?" Tanya Jasmine yang langsung mengikuti Allegra dan Sasha.

"Bentar! Ini kan toilet cowok! Masa kamu nyuruh aku masuk toilet cowok?" Protes Sasha saat Allegra hendak menariknya ke dalam toilet pria.

"Iya, trus masa aku masuk ke toilet cewek. Kan nggak bisa juga," ujar Allegra ikut-ikutan protes.

"Yaudah, kamu bersihin sendiri kemeja kamu!" Tukas Sasha akhirnya.

"Ya nggak bisa gitu! Kan tadi kamu udah janji mau bantu bersihin!" Protes Allegra menolak usulan Sasha.

"Bang! Udah nggak usah manja! Bersihin sendiri kan bisa!" Jasmine menengahi perdebatan antara Sasha dan Allegra.

"Tapi dia udah janji, Jasmine!" Allegra tetap bersikeras.

"Tapi aku kan nggak bisa masuk ke toilet cowok!" Sasha mengungkapkan alasannya sekali lagi.

"Nggak ada orang sepertinya." Allegra masuk duluan untuk memastikan. Tak berselang lama pria itu sudah keluar lagi.

"Iya, nggak ada orang. Ayo masuk dan bersihkan!" Allegra menarik paksa tangan Sasha dan membawa masuk ke toilet pria.

"Abang!"

"Diam!" Gertak Allegra pada sang adik yang akhirnya diam dan membiarkan saja tindakan Allegra tadi.

Terserah!

Sementara di dalam toilet, Sasha sudah meraih tisu, lalu membasahinya dengan air keran. Namun saat menoleh pada Allegra, Sasha terkejut bukan kepalang, karena Allegra malah membuka kancing kemejanya.

"Kamu mau apa?" Tanya Sasha seraya beringsut mundur dan menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Katanya kamu mau membersihkan kemejaku, ya makanya aku lepas, biar kaos dalamku tidak ikut basah!" Ujar Allegra menjelaskan.

"Trus itu pakai acara tutup mata kenapa?" Allegra menatap heran pada Sasha.

"Kamu masih pakai kaos dalam, ya?" Sasha mengintip dari sela-sela jari untuk memastikan. Ternyata memang masih pakai dan Allegra tak sedang bertelanjang dada meskipun pria itu melepas kemejanya.

Huh! Selamat!

"Bersihkan, cepat!" Perintah Allegra seraya memberikan kemejanya pada Sasha yang hanya merengut.

Eh, tapi wangi juga kemeja Allegra. Aroma parfum pria itu enak sekali!

.

.

.

Hai!

Ketemu di karya ke-33 (angka favorit othor 😁)

Shabrina Algheano Sanjaya adalah anak bungsu Ghea dan Alvin, ya! Cerita lengkap Ghea dan Alvin ada di "GHEA:Cinta Lama Belum Usai"

Allegra Arthurian Kyler adalah anak pertama Sean dan Rachel hasil ehem-ehem pas Sean mabuk, trus nganu sama Rachel, dan jadilah Allegra 😆. Cerita lengkapnya ada di "Jodoh Emily" bab-bab awal.

Buat yang bingung sama hubungan sepupu Allegra dan Sasha bisa cek pohon keluarga berikut:

💜Untuk cerita lengkap Oma Mia-Opa Bian serta Oma Eve-Opa Steve ada di "Nona Mia"

💜Cerita lengkap Opa Nick-Oma Bianca ada di "Oh, My Bee"

💜Cerita lengkap Papi Sean-Mami Rachel serta Uncle Galen-Aunty Emily ada di "Jodoh Emily"

💜Cerita lengkap Mom Ghea-Dad Alvin ada di "GHEA: Cinta Lama Belum Usai"

💜Cerita lengkap Abang Ethan-Kak Ruby ada di "Penantian Ruby"

💜Cerita lain mungkin akan menyusul.

💜Kalau ada yang udah baca "Queen of Alexander's" juga pasti bakal tahu kalau pasangannya Jasmine Arthurian Kyler namanya Juan (mereka nggak aku bikinkan cerita. Maaf 😁)

Sekian perkenalan singkatnya.

Terima kasih buat yang tetap setia mengikuti cerita recehan othor yang masih sambung menyambung ini.

SEPUPU

Sasha yang sudah selesai membersihkan kemeja Allegra, keluar dari toilet pria seraya menggerutu kesal. Bagaimana tak kesal, kalau Allegra ternyata baru saja menyuruh seorang pelayan untuk mengantarkan kemeja baru untuknya. Lalu kenapa Sasha harus repot-repot membersihkan kemeja pria ini?

Dasar!

"Terima kasih sudah membantuku memakai kemeja yang baru," ucap Allegra seraya mengerling nakal pada Sasha yang langsung merengut.

"Sama-sama!" Jawab Sasha setengah hati. Dua orang itu lanjut keluar dari toilet pria saat ternyata Dad Alvin sudah berdiri di depan pintu toilet pria bersama Jasmine.

Sepertinya adik kandung Allegra itu baru saja mengadu.

"Alle! Kenapa membawa-bawa Sasha ke dalam toilet pria? Kalian sedang apa?" Tanya Dad Alvin tegas.

"Eh, Uncle!" Allegra berbasa-basi terlebih dahulu pada Dad Alvin.

"Sasha tadi menumpahkan minuman di kemeja Alle, Uncle. Lalu dia menawarkan untuk membantu membersihkan kemeja Alle."

"Jadi Alle mengajaknya masuk ke dalam toilet pria," terang Allegra pada Dad Alvin.

"Benar itu, Sasha?" Tanya Dad Alvin memastikan pada sang putri.

"Benar, Dad!" Jawab Sasha.

"Ayo kembali ke acara!" Ajak Dad Alvin selanjutnya seraya merangkul Sasha.

Sasha hanya mengangguk patuh, lalu mengikuti Dad Alvin dan meninggalkan Allegra serta Jasmine.

"Kamu yang lapor ke Uncle Vin?" Tuding Allegra pada Jasmine, setelah Dad Alvin dan Sasha tak terlihat lagi.

"Ya! Biar abang nggak usil!" Jawab Jasmine tegas.

"Ember!" Cibir Allegra seraya menarik sedikit rambut Jasmine. Pria itu lalu berlalu meninggalkan sang adik.

"Abang!" Rengut Jasmine seraya menyusul langkah Allegra. Kedua anak Papi Sean Kyler dan Mami Rachel tersebut sudah kembali ke tempat acara dan berbaur bersama tamu lain. Meskipun Allegra masih saja celingukan mencari keberadaan Sasha. Allegra sedikit penasaran dengan gadis yang kata Jasmine adalah sepupu satu buyutnya tersebut.

Setelah cukup lama mencari, ekor mata Allegra akhirnya kembali menemukan dimana Sasha berdiri. Pria itu langsung menyambar segelas minuman dari nampan yang dibawa pelayan sebelum kemudian Allegra menghampiri Sasha yang duduk sendiri di sudut ballroom hotel.

"Mau minum?" Tawar Allegra seraya meletakkan gelas minuman yangbyadi ia bawa ke hadapan Sasha.

"Tahu aja kalau aku haus," gumam Sasha yang sudah dengan cepat meneguk minuman yang tadi diberikan oleh Allegra. Sasha bahkan bersendawa kecil seolah tak merasa malu pada Allegra yang kini menatapnya dengan aneh.

"Kenapa? Tidak pernah lihat orang bersendawa?" Sasha pura-pura ketus pada pria di hadapannya tersebut.

"Jarang! Apalagi seorang gadis. Mereka biasanya akan jaga image di depan pria tampan sepertiku," jawab Allegra seraya membenarkan kerah jasnya. Langsung terdengar decakan dari Sasha.

"Sombong!"

"Ngomong-ngomong, kau masih sekolah atau kuliah?" Tanya Alle merasa kepo.

"Kuliah!" Jawab Sasha cepat.

"Semester?"

"Enam."

"Masih kecil!" Gumam Allegra yang langsung membuat Sasha mengernyit.

"Maksudnya?"

"Iya kamu itu masih kecil!"

"Dan pendek!" Allegra mengisyaratkan dengan tangan. Sasha langsung bangkit berdiri dan menatap berani pada Allegra.

"Aku sudah dua puluh satu tahun! Sudah legal age!" Ucap Sasha berapi-api.

"Baiklah! Aku percaya!" Allegra tergelak dan ekspresi wajah pria itu sungguh mengesalkan. Sasha benar-benar ingin menendang bokongnya sekarang.

Lampu ruangan tiba-tiba menjadi redup, pertanda acara dansa sudah dimulai.

"Hei, mau berdansa, Nona yang sudah legal age?" Tawar Allegra yang tiba-tiba wajahnya berubah hangat padahal tadi sempat menyebalkan. Apa pria ini berkepribadian ganda?

"Bersamamu?" Sasha merasa ragu.

"Tentu saja! Aku tak akan protes sekalipun kau menginjak kakiku nanti!" Jawab Allegra kembali menyebalkan.

"Sialan! Aku ratu dansa di sekolah!" Sergah Sasha pamer.

"Benarkah? Ayo berdansa kalau begitu!" Ajak Allegra seraya mengulurkan tangannya pada Sasha.

Sasha segera menyambutnya dan dia orang itu bergabung bersama pasangan lain yang sudah mulai berdansa di tengah-tengah ruangan. Termasuk Mami Rachel dan Papi Sean, lalu ada Mom Ghea dan Dad Alvin juga.

"Sasha terlihat dekat sekali dengan Allegra. Padahal mereka baru bertemu," Mom Ghea berbisik-bisik pada Dad Alvin sembari berdansa.

"Memangnya kenapa? Bagus kan kalau mereka akrab," jawab Dad Alvin santai.

"Mereka sepupu!" Mom Ghea menatap tajam pada sang suami.

"Benarkah? Lalu apa masalahnya? Sesama sepupu tak boleh berpacaran?" Dad Alvin tertawa kecil seolah itu adalah hal lucu.

"Meskipun diperbolehkan, tapi sebaiknya Sasha berpacaran dengan pria yang tak ada hubungan saudara dengannya," pendapat Mom Ghea.

"Mungkin kau terlalu khawatir, Sayang! Aku yakin kedekatan mereka hanya sebatas kedekatan saudara sepupu dan tak ada pearsaan lebih."

"Kau bisa bicara pada Sasha nanti jika merasa khawatir," nasehat Dad Alvin yang langsung membuat Mom Ghea mengangguk.

"Aku jadi ingat pada Ethan. Apa Ethan sudah makan malam ini," raut wajah Mom Ghea sudah berubah sedih sekarang.

"Ini bahkan sudah enam tahun berlalu dan masih belum ada kepastian kapan Ethan akan pulang," gumam Mom Ghea lagi merasa sedih.

"Ethan pasti akan pulang tak lama lagi, Ghea! Kita harus percaya dan tak boleh mematahkan usahanya."

"Biarkan Ethan mewujudkan tekadnya dan membuktikan pada Juna kalau dia mampu menjadi anak yang mandiri!" Ucap Dad Alvin penuh keyakinan. Mom Ghea segera mengangguk.

Mom Ghea kembali menatap ke arah Sasha yang masih berdansa bersama Allegra. Tak terlihat sama sekali kecanggungan di antara dua sepupu itu dan sekilas, mereka malah terlihat seperti pasangan kekasih.

Mengkhawatirkan!

Tapi semoga Sasha dan Allegra memang hanya dekat sebagai sepupu dan tak ada perasaan lain di antara mereka!

.

.

.

Sasha dan Ethan selisih umurnya 3 tahun bener, nggak, sih?😅😅😅

Ethan ketemu Alvin umur 2 tahun, trus Ghea nikah sama Alvin, langsung hamil Sasha. Bener berarti, ya!

🤣🤣🤣

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

TENTANGAN

Sasha baru keluar dari area kampus, saat netra gadis dua puluh satu tahun tersebut menangkap sosok yang sedang berdiri seraya bersandar di depan kap mobil dan wajahnya terlihat pongah.

Allegra!

"Hai! Nona Sasha yang sudah legal age!" Sapa Allegra seraya membuka kacamata hitamnya.

"Sedang apa disini?" Tanya Sasha to the point tanpa menjawab sapaan Allegra.

"Menjemputmu." Jawab Allegra to the point juga.

"Aku?" Sasha menunjuk ke arah wajahnya sendiri.

"Tidak salah?" Tanya Sasha lagi bingung.

"Tentu saja tidak!" Allegra sudah berjalan ke samling mobil, lalu membukakan pintu untuk Sasha.

"Ayo masuk! Aku butuh teman untuk menemaniku jalan-jalan berkeliling kota. Mumpung aku masih libur," titah Allegra seraya mengendikkan dagunya ke arah dalam mobil.

"Baiklah! Anggap saja tumpangan gratis!" Sasha tak berpikir lagi dan gadis itu segera masuk ke dalam mobil Allegra.

"Pacarmu tak akan marah jika aku mengajakmu jalan-jalan kan?" Tanya Allegra setelah pria itu menyusul masuk ke dalam mobil.

"Pacar? Pacar yang mana, ya?" Sasha memasang wajah pura-pura polos.

"Oh, masih jomblo?"

"Kebetulan sekali!" Allegra langsung tertawa senang.

"Kelihatan senang sekali," gumam Sasha merasa sedikit aneh.

"Kau itu pasti yang sudah punya banyak pacar di luar negeri sana," tebak Sasha sok tahu.

"Gadis di sana tak ada yang secantik dirimu," jawab Allegra cepat yang langsung membuat wajah Sasha bersemu merah.

Ya ampun!

Itu hanya,sebuah gombalan, Sha! Tidak perlu baper atau kepedean.

"Gombal!" Sahut Sasha berusaha menutupi wajah merahnya.

"Apa?"

"Kamu itu gombal!" Sasha masih sedikit salah tingkah.

"Aku bicara jujur, Oke!" Ucap Allegra memasang wajah bersungguh-sungguh.

"Fokus ke depan!" Sasha mengingatkan Allegra yang malah menatapnya berulang kali padahal pria itu sedang mengemudi.

Dasar!

"Kita mau kemana sebenarnya, Alle?" Tanya Sasha saat Allegra membelokkan mobilnya ke sebuah basement gedung apartemen.

"Aku mau menengok apartemenku sebentar, sebelum kita lanjut jalan-jalan nanti. Kau tidak ada acara, kan?" Tanya Allegra memastikan.

"Tidak!" Jawab Sasha cepat.

Sashadan Allegra tak saling bicara lagi hingga Allegra selesai memarkirkan mobil, lalu dua orang itu keluar dari mobil dan segera naik lift untuk menuju ke lantai tempat unit apartemen Allegra berada.

****

"Baru pulang, Sha? Itu tadi diantar siapa?" tanya Mom Ghea saat Sasha baru tiba di rumah. Tadi setelah mengunjungi apartemen Allegra sebentar, Sasha dan Allegra lanjut nonton ke bioskop, lalu jalan-jalan di dalam mall dan makan di area foodcourt.

Meskipun Allegra begitu menyebalkan di awal pertemuan mereka, pria itu ternyata asyik juga setelah Sasha mengenalnya lebih dekat. Dan sebenarnya sedikit membuat baper juga karena sikap Allegra yang kadang begitu perhatian layaknya seorang kekasih.

"Iya, Ma! Tadi diajak nonton sama Allegra," jawab Sasha jujur seraya mendaratkan bokongnya di sofa, tepat di samping Mom Ghea.

Mom Ghea menutup majalah yang ia baca, lalu Mom kandungan Sasha itu menatap serius pada sang putri.

"Allegra menjemputmu ke kampus?"

"Iya, Mom!" Jawab Sasha jujur.

"Lalu kami tadi nonton ke bioskop dan makan di foodcourt," sambung Sasha lagi sedikit bercerita. Sasha memang selalu menceritakan kegiatannya pada Mom Ghea tanpa merahasiakan apapun.

"Lalu?" Tanya Mom Ghea lagi.

"Lalu pulang, Mom!" Sasha tergelak dan tampak jelas binar kebahagiaan di kedua mata gadis itu seolah sedang ada perasaan bahagia yang meluap di hatinya.

Tidak mungkin Sasha sedang jatuh cinta, kan?

"Sasha mau mandi dulu, ya, Mom! Gerah!" Pamit Sasha selanjutnya seraya berlalu dan meninggalkan Mom Ghea yang masih berkutat dengan kekhawatirannya akan perasaan Sasha pada Allegra. Mungkin sebaiknya Mom Ghea bicara juga pada Mami Rachel agar sepupu Mom Ghea itu bisa memperingatkan putranya juga.

****

Allegra masuk ke rumah seraya bersiul riang seolah pria itu ingin memberitahu semua orang kalau hatinya tengah berbunga.

"Baru pulang, Bang?" Sapa Jasmine yang langsung menelisik wajah Allegra penuh selidik.

"Kelihatan sedang bahagia! Jangan bilang kalau Abang Alle baru saja dapat gebetan baru!" Tebak Jasmine selanjutnya sok tahu.

"Sok tahu!" Allegra langsung mengacak rambut Jasmine yang terang saja membuat adiknya tersebut merengut.

"Siapa yang sedang bahagia?" Tanya Papi Sean ikut-ikutan menimpali.

"Abang Alle, Pi! Sepertinya baru dapat cewek baru!" Jawab Jasmine antusias.

"Masih pedekate," sahut Allegra sedikit pamer.

"Jangan bilang kalau gadis utu adalah Sasha!" Sergah Mami Rachel tiba-tiba yang langsung membuat Papi Sean dan Jasmine kaget.

"Sasha?" Papi Sean dan Jasmine berucap serempak mirip koor paduan suara.

"Tadi Aunty Ghea menelepon Mami dan mengatakan kalau kau baru saja mengantar Sasha pulang. Kata Sasha kalian nuga baru saja jalan-jalan ke mall!"

"Apa itu benar, Allegra?" Cecar Mami Rachel memastikan.

"Iya, benar, Mi!"

"Tapi Alle dan Sasha kan sepupuan! Emang nggak boleh jalan bareng gitu? Nonton, makan di luar!" Allegra berusaha mencari alasan dan pembenaran.

"Boleh! Tentu saja boleh!" Sahut Papi Sean cepat seraya manggut-manggut.

"Tu! Papi saja bilang boleh, Mi!" Sergah Allegra sekali lagi.

"Iya kalau hanya sekedar jalan berdua, Mami tidak mempermasalahkannya. Tapi kamu jangan sekali-kali ada niat untuk memacari Sasha!" Mami Rachel memperingatkan Allegra dengan tegas.

"Sasha itu sepupu kamu, Alle!" Tegas Mami Rachel sekali lagi.

"Siapa yang pacaran, Mi? Alle dan Sasha cuma jalan biasa!" Sanggah Allegra tak kalah tegas.

"Kekhawatiran Mami berlebihan!" Decak Allegra selanjutnya seraya berlalu meninggalkan Mami Rachel, Papi Sean, dan Jasmine. Pria itu langsung berlari menaiki tangga dan menuju ke kamarnya di lantai dua.

"Ini sebenarnya ada apa, Rachel?" Tanya Papi Sean merasa bingung.

"Allegra dan Sasha sepertinya ada something. Itu yang tadi dikatakan Ghea," ujar Mami Rachel yang raut wajahnya terlihat cemas.

"Something? Mereka saling jatuh cinta?" Papi Sean semakin bingung.

"Kalau dari gelagat Abang Alle sepertinya iya, Pi!" Sahut Jasmine ikut-ikutan berpendapat.

"Papi sedang bertanya pada Mami kamu! Kamu anak kecil tahu apa soal jatuh cinta?"

"Belajar dulu yang benar!" Papi Sean berkacak pinggang pada sang putri.

"Jasmine sudah besar, Papi!" Sergah Jasmine merasa tak terima disebut anak kecil.

"Jadi maksudmu Allegra jatuh cinta pada Sasha begitu? Atau sebaliknya?" Papi Sean mengulangi pertanyaannya pada Mami Rachel.

"Sepertinya mereka saling jatuh cinta. Tadi mata Allegra terlihat berbinar dan hatinya seperti sedang berbunga-bunga. Lalu kata Ghea, Sasha juga menunjukkan sikap yang sama setelah pulang diantar Alle," jelas Mami Rachel panjang lebar seraya menghela nafas.

"Memang mereka berdua tidak boleh saling jatuh cinta, ya? Hubungan darahnya kan lumayan jauh." Papi Sean masih terlihat bingung.

"Akan lebih baik jika merrka tidak saling jatuh cinta ataupun memendam perasaan!"

"Mereka masih bisa jatuh cinta atau menikah dengan orang lain yang tak ada hubungan darah ataupun saudara!" Pungkas Mami Rachel yang hanya membuat Papi Sean mengangguk.

Ini sedikit rumit.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!