NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta Kembar Empat

Visual

Abdul Gani, kerap di panggil Gani.

Seorang guru di sekolah dasar menengah atas SMA.

Berusia 30 tahun, seorang duda di tinggal istri berselingkuh, karena tidak memiliki apa-apa.

Memiliki satu anak perempuan yang berumur 4 tahun.

Adnan anak pertama dari Adi dan Lisa.

Berumur 18 tahun, memiliki sikap baik, ceria, suka berteman dan rajin menolong

Adrian anak ke dua Adi dan Lisa. yang berumur 18 tahun, memiliki sikap ceria, suka berteman, baik, suka usil.

Aidan anak ke tiga Adi dan Lisa.

Berumur 18 tahun, memiliki sikap dingin, pendiam, kurang suka berteman, tapi penyayang jika menyangkut keluarga nya.

Arfin anak ke empat Adi dan Lisa.

Berusia 18 tahun, memiliki sikap periang, suka berteman, manja, bawel, bar-bar dan penyayang.

Dimas, anak pertama Lukman dan Nury, berusia 20 tahun.

Mengelola kebun teh milik kakek nya.

Keira anak ke dua Nury dan Lukman.

berusia 17 tahun, sekolah dasar menengah SMP.

Indah teman atau sahabat Arfin

Desi teman atau sahabat Arfin

Tiara umur 4 tahun, anak dari pak guru Gani

Di kediaman Adi Prasetyo.

Mentari menyinari seisi alam semesta.

Membangunkan para manusia-manusia yang ada di bumi.

Namun berbeda dengan si cantik Arfin, anak ke empat Adi dan Lisa.

Setiap pagi nya ada-ada saja drama pertengkaran ibu dan anak.

Karena Afrin, atau kerap di panggil Arin.

Suka tidur sampai larut malam, karena menonton filem drakor kesayangan nya itu.

"Kenapa lagi sayang,?" ucap Adi kepada Lisa.

"Itu loh mas, Arin susah sekali di bangunin."

"Biar saja mah, paling terlambat lagi masuk sekolah," ucap Adrian.

"Mana boleh seperti itu sayang, biar nanti papah yang bangunin," jawab Adi.

Adi sudah sampai di kamar Arin, kamar yang bernuansa serba ke pink, karena Arin anak yang sangat manja, apa lagi jika itu dengan Adi.

"Sayang bangun yuk, nanti telat lagi sekolah nya,!" ucap Adi dengan suara lemah lembut.

"Sebentar papah, Arin masih ngantuk nih."

"Bangun ayo cepat Arin, kalo tidak mau bangun uang jajan nya papah potong loh," ucap Adi.

Mendengar ancaman dari Adi, kalo uang jajan nya akan di potong, maka Arin cepat-cepat bangun dan lari ke kamar mandi.

Seperti biasa Arin pasti melupakan mebawa handuk nya.

'Kebiasaan anak ini,' ucap Adi sambil mengambilkan handuk dan menggantung di belakang pintu.

Tidak lama setelah itu, mereka semua berkumpul untuk makan siang.

"Mah, pah, aku berangkat sama kak Adnan saja," ucap Adrian.

"Tumben ikut gue memang nya kenapa,?" jawab Adnan.

"Tidak papa, ayo kita berangkat,!" ucap Adrian.

Setelah Adnan dan Adrian berpamittan.

Aidan juga berpamittan kepada mamah dan papah nya.

"Dek kamu ikut kakak atau bawa motor sendiri,?" ucap Aidan.

"Ikut kakak saja," jawab Arin.

Aidan dan Arin juga berangkat, karena Arin lebih dekat dengan kakak ke tiga nya itu daripada kakak pertama dan ke dua.

Tinggallah Adi, Lisa, dan ibu Adi saja di rumah.

"Sayang kamu hari ini ke toko atau ke mana,?" ucap Adi kepada Lisa.

"Aku di rumah saja mas, mungkin siang nanti aku sama ibu mau cek ke toko saja," jawab Lisa.

"Baiklah mas berangkat dulu," ucap Adi mencium kening Lisa dan bersaliman kepada ibu nya, untuk pergi men cek bengkel nya yang semakin hari semakin ramai saja.

Sedangkan di sekolahan.

Semua murid laki-laki dan perempuan pada berkumpul di lapangan, sedang mengadakan upacara bendera merah putih.

Selesai upacara bendera merah putih, semua murid laki-laki dan perempuan pada masuk kelas mereka masing-masing.

Sedangkan Arin berbeda kelas dengan ke tiga kakak kembar nya.

Adnan dan Aidan satu kelas dan sama jurusan.

Sedangkan Adrian dan Arin sama-sama berbeda jurusan.

"Rin aku lihat kamu seperti kurang tidur deh, mata loe seperti kantong mata panda," ucap Desi sahabat Arin.

"Iya nih gaes, biasa lah tadi malam nonton filem drakor kesukaan," sampai lupa tidur deh, jawab Arin sambil nyengir

"Wahh parah loe rin, emang nya tidak ketahuan kakak-kakak loe ya,?" ucap Indah yang juga ikut bertanya kepada Arin.

"Ya tidak lah, kalo kakak-kakak aku pada tahu," bisa-bisa bahaya, apa lagi kak Adrian yang super bawel nya, jawab Arin.

Tidak lama setelah itu datanglah guru kelas yang akan mengajar kelas Arin.

"Selamat pagi anak-anak," sapa ibu Rini wali kelas Arin.

"Pagi bu guru," jawab semua murid.

"Anak-anak hari ini kalian ada kedatangan guru baru," guru baru berasal dari kota xxx, beliau akan mengajari kalian mata pelajaran matematika dan ipa, ucap bu Rini.

Tidak lama setelah itu datanglah seorang laki-laki yang bertubuh tinggi, badan sixpack, tersenyum ke semua murid-murid yang ada di kelas tersebut.

Sedangkan Arin dan ke dua teman-teman nya sudah melotot kan mata nya karena melihat guru yang akan mengajar mereka sangat tampan dan gagah.

"Wahhhh Rin, Des, ini mah bikin gue semangat belajar kalo guru nya seperti ini," ucap indah.

"Iya oy tampan sekali guru nya, lebih tampan daripada oppa-oppa yang ada di filem drakor kesukaan aku loh," ucap Arin.

"Ehemmmm, perkenalkan nama saya Abdul Gani, bisa kalian panggil pak Gani,!" saya akan mengajarkan pelajaran matematika dan ipa di kelas ini.

"Apakah ada yang kalian semua pertanyakan,?" ucap pak Gani.

"Saya pak, apakah bapak sudah memiliki pacar,?" ucap Arin yang di teriakki oleh semua teman-teman yang ada di kelas nya.

Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

"Arin, jaga sopan santun kamu,!" ucap bu Rini, yang mengetahui kalo pak Gani adalah seorang Duda.

Bu Rini sebenar nya juga menaruh hati kepada pak Gani, maka dari itu ketika Arin bertanya muka bu Rini tidak suka dan marah.

"Tidak apa-apa bu Rini," saya akan menjawab pertanyaan kamu, ucap pak Gani.

"Siapa nama kamu,?" ucap pak Gani bertanya kepada Arin.

"Nama saya Afrin pak, bisa bapak panggil Arin," jawab Arin tersenyum semanis mungkin kepada pak Gani.

Pak Gani berjalan ke arah Arin, dan ketika pak Gani dan Arin saling berhadapan, pak Gani menjawab pertanyaan dari Arin.

"Kenalkan nama saya Abdul Gani, saya guru yang akan mengajar di kelas ini," dan saya adalah seorang duda yang memiliki anak berusia empat tahun, ucap pak Gani dengan suara lantang di hadapan Arin.

"Ya ampun gaes pak guru kita selain tampan, dia juga seorang duda," ucap Arin yang berbicara kepada kendua teman-teman nya namun mata nya masih memandang arah pak Gani.

"Huuuuuuuuuuuuuuuu," semua teman-teman Arin bersorak mendengar kata-kata dari Arin.

Ikutin terus gaes karya aku yang ke 3, sekuel dari KEKASIHKU DRIVER OJEK ONLINE.

Jangan Lupa Like, Komen, Hadiah, Vote 🥰🥰🥰

Hukuman

Setelah jam waktu istirahat, semua murid ada yang pergi ke kantin, ada yang ke perpustakaan dan ada juga yang asik mengobrol di taman sekolah.

Sedangkan Arin dan dua sahabat nya sedang asik menikmati bakso pavorit mereka dengan minuman es jeruk yang membuat mereka semakin lahap makan nya.

Tidak lama setelah itu datanglah kakak ke dua Arin, siapa lagi kalo bukan Adrian.

"Hei beliin aku bakso dong,!" ucap Adrian kepada adik nya Arin.

"Enak saja, seharusnya mas loh yang bayarin aku," jawab Arin.

Sedangkan ke dua teman Arin sedang mencari perhatian dengan Adrian.

Karena ke tiga kakak Arin adalah salah satu cwo terpopuler di sekolahan itu.

Jadi banyak cwe-cwe yang pada ngantri ingin menjadi kekasih mereka.

Apalagi saat Adnan dan Adrian sedang bermain basket, kadar ketampanan mereka membuat cwe mana yang tidak berteriak histeris.

Berbeda dengan Aidan, cwo yang terkenal dengan sejuta cuek nya, namun tidak membuat para cwe-cwe berhenti menggemari nya, apalagi saat Aidan sedang membaca buku nya, membuat dia semakin ganteng.

"Awas ya nanti tidak kakak jajanin loh," ucap Adrian kepada Arin.

"Biarin wleeee," jawab Arin yang mengejek sang kakak.

Tiba-tiba dari arah lain ke dua kakak Arin, Adnan dan Aidan memasuki kantin tersebut.

Semua para cwe-cwe yang sedang makan di sana berteriak histeris.

Apa lagi para geng centil yang ada empat para cwe-cwe sok centil.

Mereka sangat tergila-gila dengan ke tiga kakak Arin.

"Hei dek, boleh ikut gabung di sini,?" ucap Adnan kakak pertama Arin.

"Boleh duduk saja,!" jawab Arin.

Lain halnya dengan ke dua sahabat Arin, Intan dan Desi yang juga sudah lama menyukai kakak Arin, jantung mereka serasa sedang lari maraton.

"Kakak dengar di kelas kamu ada guru baru ya,?" ucap Adnan.

"Iya kak, wehhhh guru nya ganteng banget kak melebihi oppa-oppa korea," jawab Arin.

"Mana ada, mata kamu saja yang rabun," guru nya saja sudah tua gitu, ucap Adrian yang ikut menimpali adik nya.

"Kakak tuh yang katarak, pak Gani itu bukan tua, tapi dia dewasa saja kak," ucap Arin yang tidak terima jika guru kesayangan nya di kata-katain tua.

Tidak berapa lama, lonceng berbunyi yang artinya semua murid pada pulang sekolah.

Namun berbeda dengan kelas Arin, hari ini ada beberapa orang yang mengikuti kegiattan biologi, termasuk Arin dan ke dua teman nya.

Namun sebelum Arin dan ke dua teman-teman nya masuk ke ruangan laboratorium, Aidan memanggil Arin untuk mempertanyakan apakah dia harus menunggu, atau dia harus pulang saja.?

"Rin, kamu kakak tunggu atau nanti pulang sama teman-teman kamu saja,?" ucap Aidan kepada Arin.

Sedangkan ke dua teman-teman Arin sudah terlebih dahulu masuk ke ruangan tersebut, sehingga mereka tidak mendengarkan percakappan antara adik dan kakak ini.

"Arin nanti pulang sama teman-teman saja, kak Aidan pulang saja duluan,!" jawab Arin.

"Langsung pulang ya, jangan keluyuran,!" nanti di marahin mamah lagi, ucap Aidan.

"Iya kak," jawab Arin.

Setelah itu Aidan meninggalkan Arin yang sudah terlebih dahulu masuk ke ruangan laboratorium.

Di halaman parkiran, ternyata ada seseorang wanita cantik yang sedang menunggu Aidan.

Dia adalah Clara, yang sudah lama menyukai Aidan.

Namun Aidan sudah sering mengatakan dia tidak ingin pacaran, dan hanya ingin fokus untuk sekolah saja.

Namun Clara tidak pernah pantang menyerah, sehingga membuat Aidan merasa jengah dengan sikap pemaksa Clara.

"Aidan, pulang bareng yuk," ucap Clara.

"Maap Clara, aku harus segera pulang," jawab Aidan dengan jujur.

Karena Aidan seperti biasa nya, setelah pulang sekolah dia suka membantu Adi di bengkel.

Kalo Adnan, dia setelah pulang sekolah mengelola bisnis Adi driver ojek online.

Sekarang Adnan sering mencek sehari-hari nya pemasukkan para pegawai Adi yang bekerja sebagai ojek online.

Sedangkan Adrian, dia lebih suka membantu ibu nya untuk menjaga supermarket, karena setiap hari nya di sana sangat ramai banyak pengunjung pada berdatangan.

Keluarga Adi memang sangat di siplin, sedari mereka remaja.

Adi harus menanamkan jiwa usaha kepada anak-anak nya, agar saat mereka besar, mereka tahu bagaimana cara nya mencari uang tanpa meminta kepada orang tua.

Sedangkan si cantik Arin, dia memiliki usaha jualan online, berbagai macam produk kecantikkan, pakaian wanita dan laki-laki, dan juga barang-barang lainnya.

Arin sering mengirim sampai ke luar kota, apa lagi saat mendekati hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.

Kembali lagi ke sekolahan.

"Assalamu Alaikum, anak-anak," ucap pak Gani.

"Wa Alaikum Salam pak," jawab semua anak-anak.

Pak Gani mulai menjelaskan satu per satu, dan semua murid mendengarkan dengan lebih jelas.

Sedangkan Arin dari tadi lebih fokus menatap muka pak Gani.

Karena sedari tadi pikiran nya melayang entah kemana.

Saat pak Gani menyadari salah satu murid nya tidak ada yang fokus dengan pelajaran nya.

Pak Gani berjalan dan mendekat ke arah Arin.

Semua murid yang ada di ruangan itu tertawa namun tidak berisik, karena pak Gani sudah memberi kode.

"Apa yang kamu pikirkan, kenapa di saat saya sedang menerangkan kamu malah tidak fokus,?" ucap pak Gani yang membut Arin sadar karena sedari tadi dia tidak fokus dengan pelajaran nya, sebab lebih menarik guru nya daripada pelajaran nya.

Tiba-tiba Arin refleks dan mengatakan.

"Bapak ganteng," ucap Arin yang langsung menutup mulut nya, karena dia tersadar semua murid telah melihat dia sedang tertawa.

Sedangkan pak gani hanya geleng-geleng kepala saja.

Baru pertama kali mengajar, dia menemukan murid yang pandai menggombali nya.

Sehingga tanpa semua nya sadari, pak Gani sedikit menyunggingkan senyuman.

"Saya tidak mau salah satu murid saya tidak pandai, nanti saya akan di cap oleh semua guru-guru bahwa saya tidak memberikan yang terbaik," jadi saya harap setelah semua nya pulang sekolah, kamu harus mengulang apa yang semua nya saya peraktekkan tadi dan kamu harus menjelaskan apa saja materi-materi yang saya berikan tadi.

"Hahhhhhhh?????, saya pak,?" ucap Airin.

"Terus siapa lagi.?"

"Ta-tapi pak," ucap Airin yang sedikit ragu, sebab jika dia pulang tetlambat maka orang tua nya akan cemas, apa lagi sekarang hanphone Arin betrai nya sedang mati.

"Saya tidak menerima alasan apapun dari kamu," itu hukuman karena tidak fokus di saat saya sedang menjelaskan pelajaran.

Setelah mengatakan itu semua.

Semua murid-murid pada pulang ke rumah mereka masing-masing.

Seperti yang pak Gani ucapkan tadi hanya Arin saja yang akan tinggal untuk mempertanggung jawabkan kelalaiannya, agar nanti-nanti tidak akan terulang lagi.

Hai gaes jangan lupa Like, Komen, Vote dan Hadiah 😊😊😊😊🙏 agar aku semakin semangat up nya

Hukuman 2

Setelah semua nya pada pulang ke rumah mereka masing-masing.

Arin hanya berdua saja dengan pak Gani.

"Saya mau kamu itu fokus ke pelajaran, jangan memikirkan hal yang akan membuat pelajaran kamu jadi berantakka,!" ucap pak Gani dengan tegas, raut wajah nya terlihat sangat dingin.

"Ma-maap pak," jawab Arin yang sedikit ketakuttan, karena baru kali ini dia di marahi seorang guru, yang itu adalah idola nya.

"Cepat jelaskan apa saja yang tadi saya jelaskan, tapi kamu tidak memperhatikan nya dengan benar.!"

Syukur saja Arin adalah murid yang pandai, sehingga dengan sedikit melihat pelajaran otak nya cepat merespon.

Waktu sudah jam tiga sore, namun Arin belum juga boleh di beri izin pulang, sehingga otak dan tubuh nya lambat merespon.

Tiba-tiba perut Arin berbunyi, pertanda dia sangat lapar sekali.

Krikkkkkk, krikkkkk, krikkkkk

Pak Gani yang lagi fokus dengan pelajaran nya tiba-tiba mendengar suara bunyi perut Arin.

Dia sedikit tersenyum melihat tingkah yang menurut pak Gani sedikit konyol.

Pak Gani memesan dua porsi soto ayam dan dua botol air mineral.

Setelah beberapa menit akhirnya pesanan pak Gani datang.

Namun yang menjadi masalah nya yang mengantar makanan tersebut adalah bu Rini.

Bu Rini sedang berada di kantin, karena dia juga sibuk memeriksa tugas-tugas murid.

Namun bu Rini tidak mengetahui bahwa di ruangan laboratorium masih ada pak Gani.

Setelah bu Rini bertanya kepada ibu yang ingin mengantarkan pesanan pak Gani, bu Rini bertanya itu untuk siapa,? setelah mengetahui pesanan itu untuk pak Gani, bu Rini meminta izin bahwa dia saja yang akan mengantarkan nya.

Bu Rini sangat terkejut, saat melihat pak Gani bukan sendiri saja, melainkan berduaan dengan murid, apa lagi murid tersebut yang mengatakan bahwa pak Gani tampan.

"Ini pak pesanan pak Gani, saya yang menganterkan nya," ucap bu Rini.

"Owh terimakasih banyak bu Rini, maapkan saya telah merepotkan anda," jawab pak Gani.

Saat bu Rini ingin mengambil mangkok soto tersebut, namun pak Gani dengan cepat mengambil mangkok yang ingin di ambil bu Rini.

"Maap bu Rini mau apa,?" ucap pak Gani.

"Saya mau makan pak, ini kan bapak memesan nya buat saya,?" jawab bu Rini yang masih mengira bahwa pak Gani telah memesankan untuk diri nya.

"Maap bu Rini, anda telah salah sangka," ini buat murid saya, karena dia kena hukuman dari saya dan tidak sempat untuk makan siang nya, ucap pak Gani yang membuat bu Rini menjadi kesal dan meninggalkan ruangan tersebut.

"Maap pak, kalo begitu saya keluar dulu," jawab bu Rini dan langsung meninggalkan pak Gani berduaan dengan Arin.

Sedangkan Arin sedari tadi sudah menahan tawa nya, sehingga saat bu Rini sudah tidak ada lagi, tawa nya menjadi pecah.

"Hahahahahaha, emang enak," ucap Arin.

"Jangan merasa bahagia di atas penderitaan orang lain," cepat makan-makanan kamu, setelah itu baru pulang dan jangan keluyuran lagi.!

"Iya pa."

Setelah itu suasana menjadi hening, mereka sibuk dengan menyantap hidangan soto ayam di depan mereka.

Setelah beberapa tahun perpisahan pak Gani dengan mantan istri nya, pak Gani tidak pernah lagi makan bersama perempuan, selain ibu nya di rumah.

Hari ini pak Gani makan bersama murid nya, yang pak Gani ketahui murid tersebut sangatlah nakal dan suka menggombali nya.

Setelah Arin selesai makan, Arin berniat untuk mencuci piring nya dan ingin mengambil mangkok yang bekas milik pak Gani.

"Kamu mau ngapain,?" ucap pak Gani saat Arin ingin mengambil mangkok milik nya.

"Maap pak, kata ibu saya kalo sudah selesai makan piring atau mangkok harus segera di cuci," jawab Arin.

"Terus kamu mau apa,?" ucap pak Gani.

"Mau nyuci lah pak," ucap Arin yang meninggalkan pak Gani sendirian dan membawa ke dua mangkok tersebut untuk segera mencuci nya.

Setelah Arin selesai mencuci mangkok nya, pak Gani mempersilahkan Arin untuk segera pulang ke rumah dan jangan pada keluyuran kesana kemari.

Sebelum Arin keluar dari ruangan tersebut, Arin mengambil telapak tangan pak Gani, dan mencium nya dengan takzim.

Sedangkan pak Gani, dia tercengang dengan apa yang barusan Arin lakukan.

Selama dia mengajar menjadi guru, dia tidak pernah di perilakukan murid nya seperti ini.

Namun hari ini sangatlah berbeda, yang membuat jantung pak Gani menjadi serasa lari maraton.

"Saya permisi pak, dan terimakasih buat soto ayam nya," ucap Arin dan meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah gontai.

"I-iya," ucap pak Gani yang masih belum sadarkan diri dari kebingungan nya.

'Gila nih anak, baru hari pertama gue ngajar di sini,' sudah bikin jantung gue tidak karuan, dasar nakal, batin pak Gani.

Di sebuah supermarket, karena sudah mulai sore Adi menemani Lisa yang sedang menjaga toko.

Sedangkan Adrian sudah pulang setelah Adi datang.

"Mas benar kata Aidan, Arin belum pulang juga,?" ucap Lisa yang khuatir karena anak bungsu nya itu pulang terlambat.

Karena sebentar lagi waktu mau memasukki jam empat sore.

Namun tidak biasa nya Arin belum pulang juga.

"Iya sayang kata Aidan sih ada pekerjaan tambahan," sebentar lagi dia pasti pulang sama teman-teman nya, jawab Adi.

"Kan tetap saja mas aku masih merasa khuatir," kan dia anak perempuan ku satu-satu nya, ucap Lisa.

"Iya sabar dulu,!" jawab Adi.

Sedangkan Arin, mau tidak mau dia harus berjalan kaki.

Karena waktu sudah sangat sore, apa lagi jalanan semakin sunyi karena mau memasuki sholat Ashar.

Apa lagi sial nya hanphone Arin sudah mati total.

Jalanan dari sekolah sampai rumah sangat lah jauh.

'Huhhhhh sial-sial, ini gara-gara gue gak fokus nih,' apa lg hanphone gue mati total, gerutu Arin sambil berjalan kaki.

Tidak lama setelah itu, ada sebuah motor nmax bewarna hitam yang berjalan di belakang Arin.

Setelah Arin tengok ternyata itu adalah pak Gani, guru baru di sekolah Arin.

Pak Gani mematikan kunci kontak motor nya di samping Arin yang sedang berhenti berjalan.

"Kanapa jalan kaki, apa kamu tidak memiliki motor untuk berangkat sekolah,?" ucap pak Gani.

"Hari ini memang senghaja pak aku tidak bawa motor sendiri," aku berangkat sekolah bersama kakak ku yang juga satu sekolah sama dengan ku, masalah aku jalan kaki, hanphone ku mati total pak jadi tidak bisa telepon orang rumah, ucap Arin yang melihatkan hanphone nya kepada pak Gani, bahwa hanphone nya benar-benar sedang mati total.

Pak Gani menyerahkan hanphone nya kepada Arin, sedangkan Arin menjadi bingung, kenapa pak Gani menyerahkan hanphone nya kepada dia.

"Ini apa pak,?" ucap Ari.

"Ya itu hanphone saya, memang nya kamu tidak tahu,?" jawab pak Gani yang merasa sedikit kesal karena Arin tidak mengerti.

"Saya mengerti pak ini adalah hanphone bapak, tapi ini buat apa,?" jawab Arin.

"Telepon orang rumah kamu, dan katakan kepada mereka kenapa alasan kamu pulang terlambat,!" dan katakan juga kamu saya yang antar pulang dengan selamat.!

"Hahhhhhhhhh?????," bapak serius mau mengantar saya pulang, ucap Arin dengan muka nya yang berbinar bahagia.

"Iya cepat sana telepon dulu, anak saya dudah menunggu lama di rumah,!" jawab pak Gani.

Setelah Arin menelepon ibu nya, dan memberikan semua alasan kenapa dia sampai pulang terlambat dan sekarang dia pulang nya di antarkan oleh pak guru nya.

"Ini pak hanphone nya, terimakasih ya pak," ucap Arin.

"Iya sama-sama, cepat naik dan pegangan,!" karena saya tidak ingin membawa anak orang nanti nya akan terjatuh, jawab pak Gani.

Pak Gani mengantarkan Arin sampai ke minimarket, karena itu adalah permintaan dari Lisa sendiri.

Saat di perjalanan mereka saling diam dan dengan pikiran mereka masing-masing.

Entah kebetulan sekali, saat di perjalanan menuju minimarket motor pak Gani berselisihan dengan motor Indah, sahabat Arin.

Dengan semangat 45 Arin melambaikan tangan nya kepada Indah, agar Indah dapat melihat nya sedang bersama pak Gani.

Menang banyak ya gaes Arin 🤭🤭🤭

Kalo mau lanjut cerita Arin bersama pak Gani, jangan lupa Like, Komen, Vote dan Hadiah ya gaes 🤗🤗🤗🤗 agar authot nya lebih semangat lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!